Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN REKAYASA IDE

PRODI S1 PGSD - FAKULTAS


ILMU PENDIDIKAN

SKOR:

DISUSUN OLEH

ANDHIKA PRASETIA PANJAITAN (1223311061)

MATA KULIAH : KETERAMPILAN DASAR SD

DOSEN PENGAMPU : :Dra.Sorta Simanjuntak ,MS

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah mata kuliah Keterampilan dasar Sekolah dasar..Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai salah satu tugas rekayasa ide mata kuliah keterampilan Dasar
Sekolah dasar program studi S1 PGSD pada UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan Rekayasa ide ini.

Kami menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan Rekayasa ide
ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan
kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan
sempurna serta komprehensif.

Demikian akhir kata dari penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dalam pembelajaran keterampilan dasar sekolah dasar.

Medan, 17 Oktober 2022

Andhika P .Panjaitan

(1223311061)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................. 1
C. Manfaat ............................................................................................................. 1

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................................ 2


A.Masalah dalam meningkatkan keterampilan belajar anak ...................................... 2
B. identifikasi permasalahan sesuai tema yang dibahas ............................................ 3

BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI ...................................................................... 4


A.Solusi dan pembahasan permasalahan ................................................................... 4

BAB IVPENUTUP ...................................................................................................... 5


A.Kesimpulan ........................................................................................................... 5
B. Saran ............................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Permasalahan keterampilan atau kreativitas menjadi sangat penting untuk dibicarakan


karena kreativitas dianggap sebagai solusi untuk pemecahan masalah, dapat memberikan
kepuasan serta dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Kreativitas (berpikir kreatif)
pada anak Sekolah Dasar perlu dikembangkan sejak dini mengingat pada usia ini anak sudah
mampu berpikir secara logis terhadap peristiwa-peristiwa yang bersifat nyata, mampu
berargumentasi untuk memecahkan masalah dan sudah mampu menilai sesuatu dari sudut
pandang orang lain. Pada masa ini pula seringdisebut sebagai masa intelektual, yaitu masa
dimana adanya keterbukaan dan keingintahuan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman, yang semuanya itu merupakan indikasi dari perkembangan kreativitas anak.
Pada kenyataannya kreativitas (berpikir kreatif) siswa sering tidak mendapatkan perhatian
yang lebih di lingkungan sekolahnya sehingga siswa tidak dapat mengenali potensinya yang
pada akhirnya tidak dapat mencapai tahapan “aktualisasi diri”. Pengajaran yang diberikan
oleh guru di sekolah selama ini hanya berfokus pada proses berpikir konvergen tanpa
merangsang proses berpikir divergen. Padahal seharusnya bakat berpikir kreatif siswa perlu
diberikan kesempatan untuk berkembang secara optimal. Oleh sebab itu seorang guru
diharapkan melakukan upaya-upaya yang dapat membantu mengembangkan kreativitas anak.

B. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian dari rekayasa ide ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui cara terbaik untuk menngkatkan kreatifitas anak
2. untuk memahami kendala yang menghambat perkembangan keterampilan anak
3. mengetahui seberapa pentingnya peranan guru dalam meningkatkan keterampilan siswa

C. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian dari rekayasa ide ini adalah sebagai berikut :
1. dapat memahami actor yang dalam mengembangkan keterampilan anak dengan optimal
2. mengetahui seberapa pesatnya perkembangan keterampian anak saat ini
3. memahami peranan guru dan actor yang kerap dilakukan di SD dalam upaya
pengembangan keterampilah siswa.

1
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Masalah dalam meningkatkan keterampilan belajar anak

Permasalahan mengenai meningkatnya kebutuhan akan kreativitas disegala aspek


kehidupan seperti di rumah, sekolah, pekerjaandan lingkungan masyarakat,makin terasa saat
ini. Hal ini disebabkan oleh kreativitas dianggap sebagai solusi untuk pemecahan masalah,
dapat memberikan kepuasandan dapat meningkatkan kualitas hidup. Kemajuan teknologi
dan ekonomi menuntut seseorang untuk terus dapat berpikir kreatif dan terampil demi
kelangsungan hidupnya dan kemajuan bangsanya. Didalam kurikulum 2013, pembahasan
kreativitas juga dianggap sebagai aspek yang sangat penting untuk dapat dikembangkan di
Sekolah dasar (Nuryani, 2016). Di sekolah, anak akan mendapatkan pengalaman belajar dan
bersosialisasi dengan banyak orang yang belum tentu dapat diperolehnya di lingkungan
rumah. Proses berpikir kreatif seseorang sudah harus mulai diperhatikan perkembangan dan
pengembangannya sejak dini, tidak hanya di lingkungan keluarga, melainkan juga di
lingkungan sekolah. para pendidik dilingkungan sekolah diminta agar anak didiknya dapat
menjadi lulusan yang berhasil memberikan ide-ide atau gagasan-gagasan kreatif dalam
menghadapi atau actoranan suatu masalah. Kemampuan berpikir kreatif siswa sering tidak
mendapatkan perhatian yang lebih di lingkungan sekolah, sehingga individu tidak dapat
mengenali potensinya yang pada akhirnya individu tersebut tidak dapat mencapai tahapan
“aktualisasi diri”.
MenurutMunandar (1992) pengajaran yang diberikan oleh guru di sekolah selama ini hanya
berfokus pada proses berpikir konvergen(kemampuan berpikir untuk menemukan satu
kemungkinan jawaban dalam actoranan suatu masalah) tanpa merangsang proses berpikir
divergen (berpikir kreatif –kemampuan berpikir untuk menemukan beberapa kemungkinan
jawaban dari berbagai perspektif secara actor, fleksibel dan orisinil dalam actoranan suatu
masalah). Bahkan tidak jarang proses berpikir konvergen pada siswa sudah diarahkan atau
ditentukan oleh guru.
Kemampuan berpikir kreatif(kreativitas)dapat berkembang secara optimal tergantung pada
cara mengajar yang diterapkan oleh guru (Munandar, 1992). Apabila siswa diberikan
kesempatan dan kepercayaan untuk dapat mengeluarkan gagasan-gagasan yang baru, maka
kemampuan berpikir kreatifnya dapat berkembang. Begitujuga jika tidak diberikan
kesempatan kemampuan tersebut, maka tidak akan berkembang dengan optimal, melainkan
hanya pengembangan kecerdasan saja yang akan berkembang. Padahal baik pengembangan
kecerdasan maupun pengembangan kreativitas sangat dibutuhkan untuk berhasil dalam
proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Jika guru dapat mengembangkan kreativitas
pada siswanya sehingga siswanya memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, diharapkan siswa
tersebut mampu memecahkan segala permasalahan secara efektif dan efisien. Disekolah,
guru hendaknya menjadi fasilitator yang mana membantu siswa-siswanya dalam proses
menemukan dan pengembangan dirinya

. 2
Dalam menemukan dan mengembangkan kreativitas para siswa, hendaknya seorang guru
perlu memahami beberapa hal,seperti actor keterampilan, kreativitas, perkembangan
psikologis siswa, metode/hal-hal apa saja yang dapat digunakan secara efektif sehingga
kemampuan kreativitas para siswa dapat berkembang, dan lain sebagainya. Guru juga perlu
memahami bahwa masing-masing siswa memiliki potensi kreativitas yang berbeda
berdasarkan proses-proses psikologis yang melatarbelakangi. Maka, sekolah, khususnya guru
dapat menjadi pendukung atau pemeran penghambat dalam pengembangan keterampilan atau
kreativitas siswa.

B. Identifikasi masalah

Keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada mutu masing-masing


masukan dan cara memprosesnya dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, jika
kita ingin mencapai suatu standar mutu yang sama, maka perlu memperhatikan komponen
berikut :
1. Tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk
memilih strategi belajar-mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada dimensi
kognitif.
2. Guru. Masing masing guru berbeda dalam pengalaman pengetahuan, kemampuan
menyajikan pelajaran,gaya mengajar, pandangan hidup, maupun wawasannya.
Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar-
mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.
3. Peserta didik. Di dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda. Seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya
belajar, keadaan ekonomi, dan tingkat kecerdasan. Masing-masing berbeda beda pada setiap
peserta didik, makin tinggi kemajemukan masyarakat, makin besar pula
perbedaan atau variasi ini di dalam kelas. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam
Menyusun suatu strategi belajar-mengajar yang tepat.
4. Materi pelajaran. Materi pelajaran dapat diberikan antara materi formal dan materi
informal. Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (buku
paket)di sekolah, sedangkan materi informal adalah bahan-bahan pelajaran yang
bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat
informal ini dibutuhkan agar pengajaran itu lebih relevan dan actual. Komponen ini
merupakan salah satu masukan yang tentunya perlu dipertimbangkan dalam strategi
belajar-mengajar.
5. Metode pengajaran. Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan
dalam strategi belajar-mengajar. Ini perlu, karena ketepatan metode akan
mempengaruhi bentuk strategi belajar mengajar.

3
6. Lingkungan Pendidikan. Lingkungan yang tidak bertanggung jawab secara langsung
terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan
yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapu anak
tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari tau tidak pasti akan berpengaruh pada
anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan didik, lingkungan budaya, dan
lingkungan sosial.

BAB III
PEMBAHASAN DAN SOLUSI

A. Pembahasan Dan solusi

Dalam proses pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa, pasti mengharapkan
agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Dalam kenyataan, harapan itu tidak selalu
terwujud, masih banyak siswa yang tidak memperoleh hasil yang memuaskan. Kesulitan
belajar merupakan kondisi dimana peserta didik mengalami hambatan/gangguan dalam
proses pembelajaran, penyebab bisa berasal dari factor internal siswa maupun faktor
eksternal siswa, dan ada berbagai jenis kesulitan belajar itu sendiri. Hal ini menjadi
tantangan yag selalu dihadapi oleh guru. Guru turut berperan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik.
Adapun upaya yang harus dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar, seperti :
identifikasi untuk menemukan siswa yang kesulitan belajar, diagnosis penentuan mengenai
hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis
kesulitan belajar yang di alami siswa, prognosi untuk Menyusun rencana atau program yang
diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa, yang terakhir
memberikan bantuan atau terapi berupa bimbingan belajar (BIMBEL).

4
. BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepala sekolah sangat memiliki peran penting dalam konteks penyelenggaraan Pendidikan
memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin,administrator,dan survervisor Pendidikan.
maka dari itu tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pembelajaran terletak ditanggan
kepala sekolah. Strategi apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pembelajaran agar tercapainya sekolah lebih baik.maka dalam hal ini strategi yang
ditetapkan oleh kepala sekolah ditujukan oleh guru dan juga fasilitas Pendidikan yang
tersedia. untuk meningkatkan kinerja dan strategi pembelajaran guru di sekolah menurut
upaya kepala sekolah yang bertujuan untuk mencerdaskan peserta didik dan membantu
menjawab permasalahan yang terjadi di sekolah

B. Saran

Kepala sekolah memiliki strategi yaitu meningkatkan dan mengembangkan kualitas


guru,sehingga memperoleh pengembangan kemampuan,keterampilan dan sikap seorang
guru yang professional. Dengan adanya masukan dan juga solusi dalam peningkatan kinerja
guru dan pembelajaran dapat dilaksanakan pada sekolah ,agar dapat nya membantu
permasalahan permasalahan yang ada di sekolah dengan adanya laporan rekaysa ide ini

5
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khalili, S. A. A-S. (2005) .Mengembangkan kreativitas Anak. Jakarta :


Pustaka Al-Kautsar
Buhler, C . M. (1930).Th e First Year of Life.New York The John Day
Company
Daruma, A. R. (1997). Hubungan antara Taraf Inteligensi, Kepercayaan Diri,
dan Pendidikan Orangtua dengan Kreativitas Siswa. (tesis tidak dipublikasikan).
Program Pasca Sarjana Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Ruang Kehidupan, Edisi 5. Jakarta : PT Erlangga.
Marisi, A. K. (2007). Efektivitas Model Pengukuran Kreativitas Dalam
Pembelajaran Hemisphere Kanan (HK) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V
dalam Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Hasil Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan10(2)
Munandar, S. C. U. (1977). Creativity and Education. Disertasi Doktor U.I.
Jakarta : Universitas Indonesia
_________.(1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta
: PT Grasindo
_________. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka
Cipta
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1, Edisi Kesebelas. Jakarta :
PT Erlangga.
Seniawan, C.R. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar. Jakarta : PT Index

https://www.researchegate.net/publication/342496798_Peran_Guru_dalam_Mengatasi
_Kesulitan_Belajar_siswa_Sekolah_Dasar

Anda mungkin juga menyukai