Anda di halaman 1dari 21

BIMBINGAN DAN

KONSELING PRODI S1
PGSD

SKOR:

CRITICAL BOOK REPORT

NAMA : ANDHIKA PRASETIA PANJAITAN

NIM : 1223311061

DOSEN PENGAMPU :ASIAH,S.Pd,M.Pd

MATA KULIAH : BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmat Nya dalam menghadapi situasi saat ini,saya juga dapat menyelesaikan CBR saya
untuk memenuhi salah satu tugas dari beberapa tugas yang di tetapkan. Meskipun banyak
kendala yang saya hadapi pada saat pengerjaan tugas ini,tapi saya mampu menyelesaikan
tugas ini tepat waktunya.

Dan tak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang
telah membantu saya dalam tugas ini dengan memberikan gagasan,masukan dan saran dalam
megerjakan tugas ini yang sangat saya perlukan .Dan juga teman saya yang telah membantu
saya dalam pemilihan buku yang baik dari ebook maupun manual yang sesuai dengan tugas
ini .

Saya berharap semoga CBR ini dapat berguna /bermanfaat bagi semua kalangan dan
juga juga dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang bimbingan dan
konseling

Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam CBR ini. Oleh karena
itu ,saya sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang sangat membantu
untuk membangun dimasa yang akan datang.

MEDAN , 14 SEPTEMBER 2022

Andhika Prasetia Panjaitan

(1223311061)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1

I.1.Rasionalisasi Pentingnya CBR..........................................................................

I.2.Tujuan...............................................................................................................

I.3.Manfaat............................................................................................................

I.4.Identitas buku..................................................................................................

BAB II RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................16

III.1 Kelebihan Buku...........................................................................................16

III.2 Kekurangan Buku......................................................................................17

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................17

IV.1 Kesimpulan.............................................................................................17

IV.2 Saran......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan memahami isi buku
tersebut. Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang Bimbingan dan konseling , oleh karena itu,
penulis membuat criticalbook report ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilihreferensi, terkhusus pada pokok bimbingan konseling

B.TUJUAN
1..Mengulas isi sebuah buku

2.Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku

3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yangdiberikan oleh setiap bab
dari buku pertama dan buku kedua

.4.Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua

C.MANFAAT CBR
Dalam hal ini manfaat CBR yang dapat disimpulkan penulis antara lain

a. Untuk menjelaskan tentang bagaiman itu anak Sekolah Dasar dalam konteks bimbingan
dan konseling
b. Agar mengetahui bagaimana seharusnya sifat guru sebagai tenaga pendidik dalam
menghadapi anak Sekolah Dasar.
c. Agar mengetahui apa-apa saja yang harus ditanam didalam diri seorang pengajar
d. Serta lebih berpikir kritis dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugas

B . IDENTITAS BUKU
1.Buku Utama
Judul : Manajemen dan Bimbingan Konseling

Penulis :- MASBUR, S. Ag, M. Ag


- NUZLIAH, M. Pd

Penerbit : SEARFIQH
Kota penerbit : Aceh

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-602-1027-30-1

2 .Buku Pembanding

Judul Buku :Dasar Dasar Bimbingan Dan


Konseling

Penerbit : FIP UNIMED

Kota Penerbit :MEDAN

Tahun Penerbit :2022

Isi Buku : 123 halaman

BAB II

RINGKASAN BUKU

1.RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB 1

Pengertian

Kata ‘manajemen’ berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata ‘manus’ yang berarti
tangan, dan agere’ yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi kata kerja
‘managere’ yang artinya menangani. Manager diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang
melaku- kan kegiatan manajemen. Akhirnya Husaini Usman (2009: 4) diterjemahkan
manajemen ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Murniati
(2008:22) berpendapat bahwa: ”manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas- batas kebijaksanaan umum yang
telah ditentukan pada tingkat administrasi”. Manajemen adalah suatu perangkat kegiatan
yang saling berkaitan (link), terpadu (integrated) dan berurutan (sequencing) satu sama lain
untuk mensinergikan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan teknologi sesuai dengan
tujuan- tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen sering juga diartikan sebagai
ilmu, kiat, dan profesi

Manajemen diartikan sebagai upaya pengaturan sesuatu untuk mencapai tujuan


melalui fungsi manajemen, yakni fungsi planning, organizing, actuating, controlling, dan
melalui administrasi, yakni men, method, money, material, machine, and market ini
merupakan definisi secara luas. Hubungan antara manajemen, organisasi, dan administrasi
adalah berdasarkan pada bentuk proses kerja sama yang dilaksanakan dalam organisasi perlu
diupayakan agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien, dalam menunjang optimalisasi
pencapaian tujuan. Dalam kaitan itu, maka manajemen dan administrasi merupakan alat,
sarana, piranti untuk mengupayakan efisiensi dan efektifitas proses kerja sama dalam
menunjang optimalisasi pencapaian tujuan dalam

BAB 2

Fungsi Manajemen

Menurut T. Hani Handoko (1997: 5) fungsi manajemen (pengelolaan) adalah: perencanaan,


peng- organisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Koor- dinator bimbingan dan konseling
yang merupakan manajer sekaligus administrator bimbingan dan konseling di sekolah akan
menggunakan fungsi-fungsi manajemen ini dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolahnya.

1) . Fungsi perencanaan (planning)


. memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Koordinator BK di
sekolah harus menentukan tujuan yang hendak dicapai selama waktu tertentu dan
menentukan kegiatan untuk mencapai tujuan dan hal ini terkait dengan program BK

2. Fungsi pengorganisasian (organizing)

orang Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan- kegiatan yang lebih kecil.

3. Fungsi pelaksanaan (actuating).

Koordinator BK harus mendorong kinerja guru pembimbing dengan memberikan motivasi


dalam merealisasikan tujuan yang diharapkan sesuai dengan program

4. Fungsi pengawasan (controlling)

. Pengawasan dilakukan oleh seorang pengawas di bidang BK, kemudian koordinator BK


juga menggunakan administrasi, yaitu: men (sumber daya manusia/ personil), material
(bahan-bahan), machines (peralatan, sarana dan prasarana), method (metode/layanan), money
(sumber dana) dan market (siswa).

Kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling di sekolah melibatkan interaksi dinamis


secara langsung antara guru pembimbing dan pengawas sekolah bidang bimbingan dan
konseling dengan koordinasi oleh kepala sekolah. Untuk itu:

a. Guru pembimbing dan pengawas sekolah perlu memiliki wawasan yang sejalan mengenai
konsep bimbingan dan konseling serta pelaksanaan kegiatannya di sekolah

b. Guru pembimbing menyiapkan diri dan bahan- bahan secukupnya untuk kegiatan
pengawasan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling

c. Guru pembimbing mengikuti dengan cermat penilaian dan pembinaan dalam kegiatan
pengawasan
d. Kepala sekolah mendorong dan memberikan fasilitas bagi terlaksananya kegiatan
pengawasan secara objektif dan dinamis demi meningkatnya mutu bimbingan dan konseling

BAB 3

Pengembangan BK diarahkan kepada semakin meningkatnya mutu pelayanan bimbingan dan


konseling kepada siswa oleh guru pembimbing, dengan indikator meningkatnya:

a. Kemampuan guru pembimbing dalam melaksanakan layanan dan kegaitan pendukung


bimbingan dan konseling

b. Fasilitas untuk pelayanan (tempat kegiatan, instrumen BK, Perangkat elektronik, buku
panduan dan lain-lain)

c. Kerja sama antar personil sekolah

d. Pemanfaatan pelayanan oleh siswa

e. Jumlah guru pembimbing (bagi sekolah-sekolah yang masih memerlukan penambahan)


Pengembangan dilaksanakan melalui:

1. Kerjasama antar guru pembimbing

2. Kerjasama antar personil sekolah

3. Kegiatan pengawasan oleh pangawas sekolah bidang bimbingan dan konseling

4. Pengembangan fasilitas layanan

5. Pertemuan kesejawatan profesional (MGP), penataran, lokakarya, pertemuan ilmiah, keikut


sertaan dalam organisasi profesi BK (ABKIN) dan studi lanjutan.

Program Bimbingan dan Konseling di Berbagai Tahap Pendidikan

Winkel (2006: 135) mengatakan Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling di jenjang
dan tahap pendidikan sekolah secara ideal saling berkaitan dan berkesinambungan, namun
program bimbingan dan konseling di masing-masing jenjang akan berbeda. Perbedaan itu
karena tahap perkembangan golongan orang muda berlain-lainan dan tujuan institusional
pada lembaga sekolah di berbagai jenjang pendidikan berlainan juga. Di bawah ini akan
digariskan rambu- rambu bagi program bimbingan dan konseling di jenjang pendidikan
tertentu dengan meninjau enam aspek yang berkaitan dengan suatu program bimbingan,
yaitu:
1. Tujuan jenjang pendidikan tertentu, sejauh terumuskan di dalam terbitan sumber resmi
bagi jenjang pendidikan itu.

2. Kebutuhan para peserta didik pada tahap perkembangan tertentu dan semua tugas
perkembangan yang dihadapi oleh orang muda.

3. Pola dasar yang sebaiknya dipegang, yaitu pada pola spesialis, pola generalis, atau pola
kurikuler.

4. Komponen bimbingan sebaiknya diprioritaskan, apakah pengumpulan data, pemberian


informasi, penempatan, konseling atau konsultasi.

5. Bentuk bimbingan yang diutamakan, bimbingan kelompok atau bimbingan individual.

6. Unsur personil bimbingan yang akan dikerahkan, yaitu konselor sekolah, guru biasa.

a. Sekolah Dasar

1) Konsep Program

Menurut Winkel Pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan formal terlaksana dengan


mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan. Seluruh kegiatan itu terselenggarakan dalam
rangka suatu program bimbingan yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana,
terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran

2) Ketentuan

Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang
standar Pelayanan minimal Pendidikan dasar di kabupaten/kota. Pada pasal 2 ayat (2) poin 7
dijelaskan bahwa satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setiap guru menerapkan rencana pe-
laksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran
yang diampunya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penyelenggaraan program BK di
SD seharusnya tetap ada.
3) Jenis-Jenis Program

Program bimbingan konseling merupakan isi dari keseluruhan organisasi bimbingan


konseling di sekolah. Program-program ini disusun dengan memperhatikan pola umum
bimbingan konseling dan berbagai kondisi yang terdapat di lapangan. Dalam buku Panduan
Pengembangan Diri (2007) jenis-jenis dari program bimbingan konseling di sekolah adalah:

1. Program tahunan yang di dalamnya meliputi program semesteran dan bulanan yaitu
program yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unit semesteran dan
bulanan.

2. Program bulanan yang di dalamnya meliputi program mingguan dan harian, yaitu program
yang akan dilaksanakan selama satu bulan dalam unit mingguan dan harian.

3. Program harian yaitu program yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu
minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan untuk kelas tertentu.
Program ini dibuat secara tertulis pada satuan layanan (satlan) dan atau kegiatan pendukung
(satkung) bimbingan dan konseling

4) Dasar Penyusunan Program Dasar

penyusunan program pelayanan bimbingan konseling di SD dilakukan oleh Guru Kelas yang
bersangkutan berdasarkan kebutuhan siswa di kelasnya.

5) Syarat-syarat Program Prayitno mengatakan bahwa kegiatan bimbingan konseling yang


dilaksanakan di sekolah tidaklah dipilih secara acak, namun melalui pertimbangan yang
matang dan ter- padukan dalam program pelayanan bimbingan konseling yakni:

1. Berdasarkan kebutuhan, bagi pengembangan siswa sesuai dengan kondisi pribadinya serta
jenjang dan jenis pendidikannya

2. Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan, meliputi semua jenis
layanan dan kegiatan pendukung serta menjamin dipenuhinya prinsip dan asas- asas
bimbingan konseling

3. Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan
menghindartumpang tindih yang tidak perlu serta dibagi-bagi secara logis
4. Terbuka dan luwes, mudah menerima masukan untuk pengembangan dan pe-
nyempurnaannya tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh

5. Memungkinkan kerjasama, dengan semua pihak yang terkait dalam rangka memanfaat-
kan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan
pelayanan bimbingan konseling.

6. Memungkinkan diselenggarakannya penilai- an dan tindak lanjut, untuk penyempurnaan


program pada khususnya dan peningkatan keefektifan dan keefisienan penyelenggara- gara-
an program bimbingan konseling pada umumnya.

BAB 4

Peserta didik di SD adalah mereka yang berusia sekitar 6-12/13 tahun, yang sedang menjalani
tahap perkembangan masa anak-anak akhir dan memasuki masa remaja awal. Pada
umumnya, setiap tahap perkembangan individu, terdapat beberapa tugas perkembangan yang
harus dicapai oleh individu tersebut. Dalam hal ini adalah siswa SD. Arah pelayanan
konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas
perkembangan peserta didik SD/MI, yaitu:

1. Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.


3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.

4. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.

5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri

6. Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan mau- pun
kehidupan.

7. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai- nilai sebagai pedoman perilaku.

8. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.

9. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan men-
jalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.

10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan
Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk Program bimbingan dan
konseling untuk setiap periode berisikan materi yang merupa- kan sinkronisasi dari unsur-
unsur:

a. Tugas perkembangan siswa yang men- dapatkan layanan

b. Bidang-bidang bimbingan

c. Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

. Materi-materi tersebut yang meliputi juga materi pendidikan budi pekerti, mengarah kepada
pemahaman diri siswa dan lingkungan- nya. Serta pengembangan diri dan arah karir siswa

10

BUKU PEMBANDING

Buku ini terdiri dari beberapa bab yaitu ;

BAB I

ARAH DAN KOMPONEN POKOK PELAYANAN

dalam bab ini terdiri dari yaitu

a.Arahan umum

1.Subtansi pelayanan BK pada satauan satuan pendidikan


Subtansi BK disiapkan untuk menfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan proses
pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan,kebutuhan,dan minat
sesuai dengan karakteristik peserta didik..

2. Penyusunan Kurikulum

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
kabupaten /kota untuk pendidikan dasar .

b.Arah dan bidang pelayanan

1.Arah pelayanan

Pelayanan BK mengarah kepada :

-pelayanan dasar ,yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan peserta didik
yang paling dasar .

-pelayanan pengembangan,yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik


sesuai dengan tahap - tahap dan tugas – tugas perkembangannya

-pelayanan arah peminatan , yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju pada peminatan

-pelayanan teraputik ,yaitu pelayanan untuk menangani permasalahan yang ada diakibatkan
oleh gangguan terhadap pelayan dasar ,pelayanan pengembangan,serta pelayanan peminatan

-pelayanan diperluas ,yaitu pelayanan dengan sasaran diluar diri peserta didik pada satuan
pendidikan,seperti personil satauan pendidikan,orangtua dan warga sekitar nya

11

BAB 2

WILAYAH PEMBELAJARAN /PELAYANAN

A.Arah tugas dan muatan pembelajaran /pelayanan

1.pegertian pendididkan dan konseling

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara


konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

2.muatan pembelajaran /pelayanan

3.materi pembelajaran

-layanan orientasi

-layanan informasi

-penempatan dan penyaluran

-layanan penguaasan konten

-layanan konseling perorangan

-layanan bimbingan kelompok

-layanan konsultasi

-layanan mediasi

-layayan advokasi

-aplikasi instrumentasi

- himpunan data

-konferensi kasus

-kunjungan rumah

-tampilan kepustakaan

-alih tangan kasus

12

B.Waktu dan volume tugas pembelajaran/pelayanan

1.tugas di dalam dan diluar waktu jam pembelajaran

2.pelaksana dan pelaksanaan tugas pembelajaran /pelayanan

C.Realisasi materi pembelajaran /pelayanan

1.materi dalam rumusan tema

2.materi pembelajaran /pelayanan klasikal terjadwal


BAB 3

PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN /PELAYANAN

A.Pelayanan yang membelajaarkan

1.Belajar dan pembelajaran

a.tentang belajar ,diarahkan pada konsep bahwa belajar adalah usaha menguasai sesuatu yang
baru ,dalam 5 dimensi

*tahu:dari tidak tahu menjadi tahu

*bisa:dari tidak bisa menjadi bisa

*mau:dari tidak mau menjadi mau

*biasa:dari tidak biasa menjadi terbiasa

*ikhlas:dari tidak ikhlas menjadi ikhlas

b.tentang pembelajaran ,interaksi antara pendidik dan peserta didik

13

2.Materi Pembelajaran

a.tentang perlunya belajar dan pembelajaran ,enam focus pembinaan pendidikan oleh peserta
didik ,yaitu

*kekuatan spiritual

*pengendalian diri

*kepribadian

*kecerdasan

*akhlak mulia
*keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara

BAB 4

REALISASI KEGIATAN MINGGUAN

A.Pembelajaran /pelayanan didalam wakktu jam pembelajaran

1.kegiatan klasikal terjadwal

2.kegiatan non klasikal

a.konferensi kasus

b.layanan konsultasi

c.kunjungan rumah

d.pengolahan data

e.kegiatan pengembangan

14

B.Pembelajaran /pelayanan di luar waktu jam pembelajaran

1.kegiatan terprogram

*layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok

*layanan konseling perorangan

*layanan konsultasi

2.Kegiatan yang tidak terprogram

*kunjungan rumah

*konferensi kasus
15

BAB III

PEMBAHASAN

A.KEUNGGULAN

Buku”MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING”” menjelaskan


banyak sekali keterangan tentang bagaimana seharusnya cara membimbing anak pada
usia sekolah dasar. Buku ini juga memberitahu apa-apa saja sebenarnya yang menjadi
bagian dari pada cara meningkatkan kemampuan anak dalam jejang pendidikan
sekolah dasar . Kalau dibaca lebih rinci lagi buku ini cocok dijadikan referensi oleh
para pendidik ataupun calon pendidik agar menjadi pendidik yang mengetahui
bagaimana cara membimbing mendidik mereka yang masih usia-usia rentan
terpengaruh lingkungannya dan menjadi lebih terampil dan berwawasan luas.. Saya
menggunakan buku ini sebagai buku utama. Dan buku pembanding saya adalah buku
yang berjudul “DASAR DASAR BIMBINGAN KONSELING”. Kedua buku ini
saling berkaitan, hanya saja di buku Pembanding menjelaskan secara rinci tentang
teori teori dan juga pemahan lebih rinci tentang konseling di sekolah dasar sedangkan
buku utama menjelaskan secara rinci tentang manajemen dan fungsi-fungsi BK dalam
sekolah dasar..
Buku utama dan buku pembanding saling berkaitan dan juga saling melengkapi. Hal ini
disebabkan karena sebelum mampu mengasuh anak berkebutuhan khusus, kita harus terlebih
dahulu mengetahui apa saja yang berhubungan dengan anak berkebutuhan khusus. Maka dari
itu adanya kedua buku ini sangat membantu terutama bagi pendidik agar dapat mengetahui
bagaimaana sebenarnya anak yang memiliki kebutuhan khusus

16

B.KELEMAHAN

Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula lah buku ini.
Sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa kedua buku yang saya gunakan sebagai
sumber CBR saya adalah buku yang bagus. Penjelasan yang sangat terperinci bahkan
untuk hal yang sederhana seperti sebuah contoh juga diberikan di dalam buku. Hingga
saya berpikir bahwa buku ini benar-benar bagus tetapi setelah saya lihat dibagian
keterangan buku tepatnya pada bagian utama dimana belum jelas instansi pembuat
buku dan buku utama dan pembanding tidak akan merasa lengkap jika satu buku saja
fokus kita dalam membaca .
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan itu sangat penting
dan mempengaruhi kepribadian anak dikedepannya terutama pada anak usia sekolah dasar .
Bimbingan Konseling dalam sekolah juga dapat memacu anak utuk lebih bersemangat lagi
dan juga lebih memiliki harapan untuk bangkit. Tetapi semua itu harus seimbang dengan
dukungan yang diberikan kepada anak. Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus selalu
mendukung anak baik dalam sikapnya maupun perkataannya karena setiap anak memiliki
cara pandang yang berbeda tentang pendidikan dan bakat yang dimilikinya. Bimbingan
Konseling inilah sebagai sarana bagi anak untuk mempersiapkan pengetahuan yang
baik,mental dan spiritual menghadapi masa yang akan datang. Maka dari itu dukungan untuk
anak sangat diperlukan dan juga sarana lain yang diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan anak.
Tetapi kita tahu bahwa tidak setiap anak mengalami perkembangan yang normal.
Banyak diantara mereka yang perkembangannya mengalami gangguan atau hambatan
sehingga untuk mencapai perkembangan yang optimal diperlukan penanganan atau intervensi
khusus. Dengan intervensi ini maka anak akan mulai berkembang sedikit demi sedikit
sehingga akhirnya mampu menjadi seperti mereka yang lainnya.

17
2. SARAN
Diharapkan pendidik mampu mendidik dan membimbing anak menjadi lebih baik
lagi, terutama setelah mengetahui apa-apa saja yang menjadi hal yang penting bagi anak usia
sekolah dasar dan siapa saja peran penting yang diperlukan anak pada usia itu.
Bagi calon pendidik diharapkan mulai belajar dari sekarang karena dalam
pertempuran dunia pendidikan tidak hanya mereka yang memiliki kemampuan ataupun yang
normal yang berkeinginan untuk dididik, mereka yang lainnya juga ingin dididik seperti
halnya anak didik lainnya.
Sebelumnya penulis meminta maaf atas kesalahan yang terdapat di dalam CBR ini
karena penulis sadar bahwa penulis belum sepenuhnya mampu membuat sebuah CBR yang
sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu penulis sangat membutuhkan saran dan
masukan agar selanjutnya penulis dapat memperbaiki dan menulis dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan. 2004. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA.


Jakarta: Grasindo

Dewa Ketut Sukardi. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.


Bandung: Alfabeta

18

Anda mungkin juga menyukai