Skor Nilai
Penyusun
Buku Pembanding :
Judul : Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kompetensi
Edisi : cetakan keempat
Pengarang : Dr.Mamat Supriatna,M.Pd
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Kota Terbit : Depok
Tahun terbit : 2014
ISBN : 978-979-769-333-6
Ukuran Buku : 16 × 23 cm
Peminatan peserta didik adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat , bakat, dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan,perluasan,dan /atau pedalaman mata pelajaran dan /atau muatan kejuruan.
Pengoptimalan peran konselor dalam peminatan peserta didik
Konselor / guru bimbingan dan konseling perlu meningkatkan pemahaman
hakikat,tujuan,dan mekanisme bimbingan peminatan sebagai bagian integral dari
kurikulum 2013.upaya ini dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan
pengembangan profesi melalui berbagai seminar, pendidikan,dan pelatihan,dsb.
Guru bimbingan dan konseling secara optimal menginternalisasi karakteristik profesi
konselor sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kepribadian dalam dirinya.
Guru bimbingan dan konseling harus meningkatkan kualitas pengetahuan dan
keterampilan secara berkelanjutan.
Guru bimbingan dan konseling harus mampu menampilkan hubungan kerja sama dan
kolaborasi yang efektif dan positif dengan seluruh pihak,baik yang terkait langsung
dengan layanan bimbingan dan konseling yang
maupun tidak langsung
diselenggarakannya.
Guru bimbingan dankonseling mampu menerapkan konsep dan praktik manajemen yang
berkesinambungan.
Buku pembanding
BAB 1 ( ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN KODE ETIK
PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI INDONESIA)
Kode etik profesi adalah regulasi dan norma perilaku profesional yang harus diindahkan
oleh setiap anggota profesi dalam menjalankan tugas profesi dan dalam kehidupannya di
dalam masyarakat. Norma norma itu berisi apa yang tidak boleh, apa yang seharusnya
dilakukan,dan apa yang diharapkan dari tenaga profesi. Pelanggaran terhadap norma norma
tersebut akan mendapatkan sanksi.
Penerapan kode etik bertujuan untuk :
1. Menjunjung tinggi martabat profesi
2. Melindungi masyarakat dari perbuatan malpraktik
3. Meningkatkan mutu profesi
4. Menjaga standar mutu dan status profesi
5. Menegakkan ikatan antara tenaga profesi dan profesi yang disandangnya.
Ruang lingkup dan materi kode etik
Kode etik profesi konseling meliputi hal hal yang bersangkut paut dengan kompetensi yang
dimiliki kewenangan dan kewajiban tenaga profesi serta cara cara pelaksanaan layanan
yang dilakukannya dalam kegiatan profesi. Ruang lingkup dan kode etik profesi bimbingan
konseling dituangkan dalam kode Etik profesi konselor indonesia.
BAB 2 ( PROFIL KONSELOR)
Karakteristik guru pembimbing atau konselor
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yanh Maha Esa. Ciri ciri : hendaknya tampil
dalam perilaku keseharian seseorang konselor, dan memperlakukan konseli, dan
dalam pengamam keputism dalam merancang pendekatan yang akan digunakan
Berpandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk
spritual,bermoral,individual,dan sosial.konselor hendaknya memandang konseli
bukan sebagai makhluk yang dapat diperlakukakan semena mena sesuai rasa senang
konselor ( dianggap mainan)
Menghargai harkat dan martabat manusia dan hak asasinya,serta bersikap demokratis.
Menampilkan nilai,norma,dan moral yang berlaku dan berakhlak mulia.
Menampilkan integritas dan stabilitas kepribadian dan kematangan emosional.
Cerdas,kreatif, mandiri, dan bernampilan menarik.
Konselor memiliki kualitas dan ciri ciri tertentu yang dapat memperlancar
pekerjaannya, yaitu:
Memiliki cara cara sendiri. Konselor selalu ada dalam proses pengembangan gaya
yang unik,yang menggambarkan filsafat dan gaya hidup pribadinya, dan walaupun
ide ide dan teknik teknik orang lain,ia tidak secara mekanis
bebas meminjam
menirunya.
Memiliki kehormatan diri dan apresiasi diri
Mempunyai kekuatan yang utuh,mengenal dan kemampuan sendiri.
Terbuka terhadap perubahan dan mau mengambil resiko yang lebih besar.
Terlibat dalam proses proses pengembangan kesadaran diri dan orang lain.
Mau dan mampu menerima dan memberikan toleransi terhadap ketidakmenentuan.
yang dapat
Memiliki identitas diri. Artinya mereka mengetahui siapa diri mereka,apa
dicapai,keinginan keinginan dalam hidup,dan hal-hal apa yang penting.
Mempunyai rasa empati yang tidak posesif.
sangat
Hidup.artinya pilihan mereka berorientasi pada kehidupan.perasaannya
mendalam,dapat berpatisipasi dalam hidup,dan menyenangi hidup.
Autentik, nyata,sejalan,jujur,dan bijak.mereka tidak hidup
berpura berpura tetapi
berupaya menjadi apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
Memberi dan menerima kasih sayang ,dapat
memberikan sesuatu dengan sepenuh hati,
dan kemampuan memperhatikan orang lain.
menjalani masa kini, hidup pada masa kini, dan berada
Hidup pada masa kini . Mereka dapat
bersama orang lain pada masa kini.
Dapat berbuat salah dan mau mengakui kesalahan. Mereka belajar dari kesalahan,
tidak gampang melupakan kesalahan, tetapi tidak tersiksa oleh kesalahan
kesalahan tersebut.
Dapat terlibat secara mendalam dengan pekerjaan pekerjaan dan kegiatan kegiatan
kreatif, menyerap makna yang kaya dalam hidup melalui kegiatan kegiatan.
Grafindo Persada