Kelompok 2:
Nur Fatimah
Nuris Syafa’atil Udzma
Rizal Firmansyah
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
BAB III.................................................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................7
3.2. Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
ii
BAB I
KATA PENGANTAR
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sedangkan konseling adalah pertemuan empat mata antara konselor dan
konseling yang berisi usaha yang unik dan manusiawi, yang dilakukan dalam
suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku. Di dalam
pelayanan konseling terdapat beberapa bentuk dari konseling itu sendiri antara
lain: Konseling perorangan (individual) dan konseling kelompok (Prayitno dan
Erman Amti, 2004).
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara dan teknik pengubahan tingkah laku lainnya oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu-individu yang sedang mengalami masalah (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien” (Abu Bakar M.
Luddin, 2009).
Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan
suatu profesi yang mestinya hanya dilakukan oleh orang-orang yang
berkompetensi baik dari segi ilmu pengetahuan, kemahiran, pendidikan dan
pengalaman. Serta membantu dalam suatu masalah, memberi jalan penyelesaian
dalam masalah yang dihadapi. Ada hubungan timbal balik antara individu, dimana
konselor berusaha untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam
hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya yang akan datang. Konselor
hanya memberi jalan. hasil akhir ada di tangan konseling itu sendiri.1
4
kekuatan tersendiri untuk percaya bahwa setiap individu itu unik. Oleh karena itu,
bimbingan dan konseling perkembangan memberikan bantuan yang dirancang
dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang
berkaitan dengan tahapan perkembangan anak dan merupakan bagian terpenting
dan integral dari keseluruhan program pendidikan.
2
WWW.kajian pustaka.com> Diakses Kamis 08 Oktober 2020 Jam:06.31.
5
b. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan
tujuan pendidikan, sebagai mana dinyatakan dalam undang – undang sistem
pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2 / 1989), yaitu terwujudnya
manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsaan.
Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling sebagai suatu upaya
membentuk perkembangan kepribadian siswa secara optimal, maka secara umum
layanan Bimbingan dan Konseling di SLTP dan SMU haruslah dikaitkan dengan
pengembangan sumber daya manusia. Dalam rangka menjawab tantangan
kehidupan masa depan, yaitu adanya relevansi program pendidikan dengan
tuntutan dunia kerja atau adanya “link and match” (kaitan dan padanan),
Maka secara umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu
siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih, dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karier
yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling tidak jauh berbeda sama-sama membantu,
memberikan perubahan dan perkembangan perilaku individu agar individu
tersebut dapat berkembang secara maksimal, Oleh karena itu keduanya tersebut
sangat berkaitan antara Bimbingan Dan Konseling.
Bimbingan Dan Konseling tersebut sebagai pelayanan untuk memecahkan
masalah yang akan menghantarkan seseorang tersebut dapat berkembang dengan
baik, selain itu tujuan dari Bimbingan Dan Konseling adalah untuk membantu
6
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan
bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada ( seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status social ekonomi.) serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungan.
3.2. Saran
Kami sadar dan meyakini bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami sangat mengharap kritikan dan saran yang dapat membangun
semangat kami untuk lebih baik di masa mendatang. Segala apa yang tertulis,
jika itu merupakan suatu kebenaran maka itu datangnya dari Allah SWT. namun
apabila ada sebuah kesalahan, itu mutlak dari kami. Hanya kepada Allah kami
memohon pertolongan dan pelindungan, semoga makalah yang sederhana ini
dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin., Syarqawi, Ahmad., dan Siahaan, Amelia, Nadira, Dina,
Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling Telaah Konsep, Teori dan Praktik,
Perdana Publishing Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana, Cetakan Pertama,
Maret 2019.