DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
Rahmat-Nya, Kami dapat menyelesaikan tuga Projek untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan dan dapat selesai dengan tepat waktu. Dalam penulisan Projek
ini sya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Apiek Gandamana,S.Pd.,M.Pd.
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan tugas ini
Kami mengetahui bahwa dalam penyususnan Projek ini masih banyak
kekurangannya, maka Kami memohon kritik dan sarannya demi perbaikan karya penulis
berikutnya. Semoga dengan adanya Mini riset ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
nilai-nilai pendidkan luhur yang berkarakter untuk memajukan Negara Indonesia dengan
terbentuknya generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter.Sehingga mahasiswa
akan mampu menjadi pribadi yang cerdas,intensif,mandiri dan berbudi luhur.Sehingga
diharapkan mahasiswa bisa menjadi generasi penerus bangsa yang akan membawa bangsa
ini menjadi lebih baik dan maju. Dan semoga Mini Riaet ini dapat bermanfaat.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
B. Tujuan .............................................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................................................ 2
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 15
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
BAB II. KAJIAN TEORI PEMBELAJARAN
A. Kajian Teori
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam merubah karakter peserta didik
menjadi lebih baik atau lebih dikenal sebagai usaha memanusiakan manusia.
Salah satu proses didalam pendidikan ialah pembelajaran. Pembelajaran
merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Dari
pembelajaran tersebut guru tidak hanya sekedar transfer of knowledge akan tetapi
juga harus transfer of value. Seorang pendidik harus memiliki tujuan utama
membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Dalam artian
memberikan bantuan kepada peserta didik untuk lebih mengenal dirinya sendiri
sehingga dapat melihat berbagai potensi yang ada pada diri masing-masing
Secara sederhana, teori belajar adalah suatu prinsip umum atau kumpulan
prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta
dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Teori belajar adalah suatu
tesis-tesis yang mendeskripsikan beragam aspek pada hakikat belajar. Para
pemikir dan pakar yang punya keahlian di berbagai bidang keilmuan punya
sumbangsih yang penting dalam merumuskan teori-teori belajar. Atau setidaknya,
pemikiran-pemikiran mereka tentang manusia dan kehidupan telah digunakan
oleh para praktisi pendidikan dan pembelajaran untuk merumuskan teori-teori
belajar dan mempraktikkannya dalam kenyataan. Teori-teori belajar telah banyak
muncul dalam sejarah peradaban, dimulai dari yang paling awal yakni teori
behaviorisme hingga teori belajar humanisme. Seiring dengan berjalannya waktu
mengikuti hukum dinamisme kehidupan, teori-teori belajar tampaknya akan terus
bermunculan dan bertambah. Biasanya yang hadir kemudian atau belakangan
akan mengkritik dan menyempurnakan teori-teori yang sudah ada atau
sebelumnya. Dengan adanya teori-teori yang muncul lebih dulu, maka para
pemikir, praktisi pendidikan, dan praktisi pembelajaran tertantang untuk
mengapresiasi, mempraktikkan, dan menyempurnakannya. Teori yang telah ada
lalu diapresiasi, dipraktikkan, dikritik, dan disempurnakan. Kemudian muncullah
teori baru yang dipandang lebih baik, lebih sesuai, dan lebih sempurna. Teori baru
ini kemudian juga diapresiasi, dikritik, dan disempurnakan sebagaimana teori-
3
teori yang telah berkembang sebelumnya. ( Shahbana dkk,2020 )
4
mengikuti tiga tahapan secara progresif mulai dari tahap enaktif ke ikonik kemudian
simbolik.
Pada prinsipnya teori kognitif Bruner adalah pengembangan dari teori kognitif
Jean Piaget dan Bruner lebih menekankan bagaimana individu mengeksplorasi
potensi yang ada pada dirinya. Dari situlah terlahir teori belajar penemuan atau
discovery learning dimana siswa secara aktif mencari pemecahan masalah melalui tiga
tahapan perkembangan kognitif yang terintegrasi, kemudian menghasilkan
pengetahuan baru yang benar-benar bermakna. Hal tersebut sejalan dengan. Buto
(2010) menurut Bruner, teori belajar penemuan (discovery learning) adalah proses
dimana siswa dapat memahami makna, konsep, dan hubungan melalui proses intuisi,
sampai pada akhirnya dapat menemukan suatu kesimpulan yang disesuikan dengan
perkembangan kognitif siswa. Ekawati (2019) Bruner menyarankan hendaknya siswa
diberikan kesempatan yang luas untuk menjadi seorang scientist, problem solver,
historia atau ahli matematika, menemukan konsep dan arti kemudian menjabarkannya
dalam bahasa yang siswa pahami.
3. Teori Humanisme (Carl R. Roger)
Salah satu pembelajaran yang lebih mempusatkan peserta didik dibandingkan
pendidik yang hanya sebagai fasilitator dalam suatu proses pembelajaran yaitu
pembelajaran humanistik atau lebih dikenal sebagai teori pembelajaran humanis.
Teori ini meyakini bahwa pusat belajar ada pada peserta didik dan pendidik berperan
hanya sebagai fasilitator.1 Karena, pada dasarnya peserta didik adalah manusia atau
mahluk spesial yang memiliki potensi serta motivasi dalam mengembangkan diri
ataupun perilakunyta, artinya setiap individu bebas dalam upaya untuk
mengembangkan dirinya.
Dalam teori belajar ini, dianggap berhasil apabila peserta didik dapat memahami
lingkunganya serta dirinya sendiri. Seorang peserta didik dalam teori pembelajaran
humanisme ini harus semaksimal mungkin berusaha sehingga mampu
mengaktualisasikan dirinya dengan baik didalam proses belajar. Teori belajar ini
berusaha memhami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut
pandang pengamatnya
5
BAB III. METODE PELAKSANAAN
A. Metode Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Karakteristik penelitian kualitatif yaitu
melakukan penelitian dalam kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data,
peneliti menjadi instrumen kunci, menyajikan data-data dalam bentuk kata-kata
atau gambar dan tidak menekankan angka- angka, melakukan analisis data. Metode
penelitian kualitatif ini tidak dimanipulasi oleh peneliti, analisis data berdasarkan
fakta-fakta yang ditemukan.
B. Langah-langkah penelitian
Adapun Langkah langkah penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat soal yang akan digunakan dalam angket dan juga wawancara.
6
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Analisa Pembahasan
Pada hasil proses Wawancara berlangsung berikut adalah pembahasan yang kami
ambil pada proses wawancara dan pengisian angket googleform yang kami jadikan
menjadi pemikiran untuk analisis pembahasan:
Keterangan:
2. Apakah guru memberi anda kesempatan untuk bertanya pada saat menggunakan
media online?
Jawab:
7
Narasumber 1: Diberi kesempatan untuk bertanya, tetapi jika tidak ada yang ingin
bertanya maka akan dilanjutkan ke materi selanjutnya.
Narasumber 2:Diberi kesempatan bertanya tetapi kebanyakan siswa tidak ada
yang ingin bertanya.
Narasum
ber 3: Iya
Responde
n:
4. Apakah anda merasa belum pernah menumukan media online yang digunakan
guru?
8
Jawab:
Narasumber 1 dan narasumber 2: Tidak pernah, karena semua yang dipakai itu
media yangsudah di ketahui.
Narasumber 3: Tidak
Responden:
9
6. Apakah guru menggunakan media online keluar dari materi pembelajaran? Jawab:
Narasumber 1 & 2: Tidak, palingan guru hanya mengingatkan untuk tetap menjaga
kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
Narasumber 3: Iya, seperti laptop, menggunakan aplikasi zoom, google
classroomResponden:
Jawab:
Narasumber 1: Tidak ada guru yang gugup dalam melakukan pembelajaran daring.
Narasumber 2: Tidak, karena guru sangat menguasai materi, maka dalam
melakukanpembelajaran sangat bagus.
Narasumber 3: Tidak, karena guru sudah terbiasa atau meyesuaikan diri karna
adanya COVID-19 ini.
Responden:
10
Narasum
ber 3: Iya
Responde
n:
Jawab:
Narasumber 1: Guru memakai media online sama rata tidak ada yang berbeda
Narasumber 2: Guru memakai media sama, baik itu dalam penggunaan google
classroom, google meet, zoom dan kadang memakai vidio dari youtube.
Narasumber
3: Tidak
Responden:
10. Apakah anda paham dengan penjelasan guru dengan menggunakan media online?
Jawab:
Narasumber 1: Terkadang karena tergantung pada materi yangdi bawkan, jika
mareti yang di bawakan itu mengenai perhitungan agak sulit untuk di mengerti.
Narasumber 2: Sebenarnya bisa paham kalau dalam perhitungan susaha, dana
semisal ada pertanyaan yang di ajukan akan bingng untuk menjawab.
11
Narasumber 3: Iya, karena materi yang digunakan menggunakan cara yang menarik
dan tidak terlalu sulit dalam penyampaian materinya maka saya sendiri dapat
memahami mater yang diberikan guru.
Responden:
11. Apakah anda meminta bantuan teman yang sudah mengerti ketika anda bingung
dengan penjelasan guru?
Jawab:
12
12. Apakah guru memberikan umpan balik sesuai materi menggunakan media online?
Jawab:
Narasumber 1: Ada, terkadang guru memberikan pertanyaan kepada mahasiswa
tentang materi yang diajarkan,terkadang siswa malu atau kurang percaya diri untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Narasumber 2: Ada, tekadang guru yang mengajar akan mengajukan pertanyaan
tentang materi yang sudah di ajarkan sebelumnya, apakah paham atau ada masteri
yang masih kiurang untuk di mengerti.
Responden:
13. Apakah penggunaan media online oleh guru membuat anda senang dalam belajar?
Jawab:
Narasumber 1: Terdang ada senang ada tidak senang nya.
Narasumber 2: Terkadang ada senang ada tidak senangnya. Senang kerena dosen
dapat menyampakan materi, walau memalui cara yang berbeda.
Narasumber 3: iya , karena saat masa pandemi ini saya tidak harus keluar rumah
untukmelakukan perkuliahan, jadi waktu saya juga lebih banyak di rumah.
Responden:
13
Narasumber 1: Tidak ,karena guru selalu on time, semisl masuk jam 8 kita sudah
ada didalam media online yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Narasumber 2: Tidak, Pembelajaran selalu dimulai sesuai jamnya, dan materi
yangdisampaikan harus memiliki target dalam 1 pertemuan.
Narasumber
3: Tidak
Responden:
15. Apakah anda kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari guru saat menggunakan
media online?
Jawab:
Narasumber 1: Kesulitan, karena kita harus mengulang llagi materi yang disampaikan.
Narasumber 2 : Kesulitan, hal ini disebebkan ketidak percaan diri yang ada di dalam
dirisiswa.
Narasumber 3: Tidak, karena penyampaian guru saat daring dan luring mudah
dipahami, dan mudah untuk di mengerti .
Responden:
14
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Saran bagi peneliti, guru dan orang tua selalu memberikan motivasi kepada
siswa dan anaknya agar tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran daring dan
luring. Untuk guru bisa menciptakan pembelajaran yang menarik dan selalu
memperhatikan siswa dalam proses pembelajaran daring dan luring yang
berlangsung. Untuk orang tua juga memberikan kenyamanan dalam belajar, tidak
selalu memaksa anak dalam belajar dan juga itu melihat situasi dan kondisi sang
anak.
15
DAFTAR PUSTAKA
16