Suhendra (7222441006)
Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal penerapan aliran filsafat
pendidikan muncul tanpa kita sadari.Terkadang kita tidak sadar saat masalah penerapan
aliran filsafat pendidikan itu muncul di hadapan kita. Banyak defenisi yang menjelaskan
tentang aliran filsafat pendidikan yang menggambarkan asumsi bahwa filsafat pendidikan
dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Dalam kasus ini, adanya ketidak maksimalan sekolah dalam menerapkan
aliran filsafat pendidikan dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau
organisasi sekolah.Aliran filsafat pendidikan pancasila dan Progresivisme memiliki
pengaruh positif terhadap kualitas siswa nanti nya. Hal ini mengandung pengertian bahwa
kualitas belajar, berpikir,bertindak,mengambil keputusan dapat ditingkatkan apabila aliran
aliran filsafat pendidikan terus ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan menerapkan
aliran filsafat pendidikan pancasila dan aliran filsafat pendidikan Progresivisme.
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas
Rekayasa Ide”.Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Filsafat
Pendidikan.
Tugas Rekayasa Ide ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khusunya dalam hal memahami pentingnya filsafat pendidikan bagi
sekolah.
Penulis menyadari bahwa tugas rekayasa ide ini masih jauh dari kesempurnaan
apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf
karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas, karena
keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis yang belum seberapa.Karena itu penulis sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini.
Penulis berharap semoga rekayasa ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
penulis khususnya, Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................................ii
iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................5
1.1 Rasionalisasi pentingnya TRI.....................................................................................5
1.2 Tujuan penulisan TRI..................................................................................................5
1.3 Manfaat TRI................................................................................................................5
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................................6
2.1 Permasalahan Umum penerapan Aliran filsafat Pendidikan.......................................7
2.2 Permasalahan pendidikan di SMAN 1 Air Joman......................................................8
2.3 Pengaruh penerapan filsafat pendidikan di SMAN 1 Air Joman................................8
2.4 Pengaruh filsafat pendidikan terhadap guru dan siswa SMAN 1 Air Joman..............9
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN...........................................................................10
3.1 Cara sekolah menerapkan filsafat pendidikan............................................................10
3.2 Membangun guru dan siswa yang berfilsafat pendidikan ........................................11
3.3 Melatih Siswa dalam berpikir,bertindak dan mengambil keputusan..........................12
3.4 Pengaruh antara penerapan filsafat pendidikan dengan sekolah................................12
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................14
4.2 Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya Tugas Rekayasa Ide TRI atau Tugas Rekayasa Ide adalah
suatu karya ilmiah atau gagasan ide kreatifitas mahasiswa tentang muatan materi Filsafat
Pendidikan yakni tentang Penerapan aliran filsafat pendidikan di satuan Pendidikan
seperti SMAN 1 Air Joman yang mana refrensinya dapat bersumber dari permasalahan
yang ada pada mini riset dan internet.
Tujuan penulisan TRI adalah untuk mempermudah pembaca dalam memilih dan memilah
tentang permasalahan dalam penerapan aliran filsafat Pendidikan di satuan Pendidikan
khusus nya SMAN 1 Air Joman.
Melihat dan mencari permasalahan yang ada dalam konteks penerapan aliran filsafat
pendidikan. Setelah kita dengan teliti mencari tahu permasalahannya dalam penerapan
aliran filsafat pendidikan kita mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
1
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
2
Pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli,
1.Menurut Al-Syaibany (1979 : 36), filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang
teratur yang menjadikan filsafat menjadi sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan
memadukan proses pendidikan. Artinya Filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai
dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya.Filsafat pendidikan juga
bisa didefenisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan
aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-
prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan
persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
3.Menurut Imam Barnadib (1993: 3), filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan dalam bidang pendidikan
baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang
pendidikan. Sedangkan menurut seorang ahli filsafat Amerika, Brubachen (Arifin, 1993: 3),
filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan filsafat
dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat pendidikan itu
berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat
umum. Kendati kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah, suatu keterpaduan antara
pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena filsafat sering diartikan sebagai teori
pendidikan dalam segala tahap.
Filsafat pendidikan memiliki peranan yang amat penting dalam sistem pendidikan
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.Tujuan
3
filsafat pendidikan yaitu memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses
pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang
kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan..Filsafat
pendidikan memberikan fondasi tanggung jawab kepada calon-calon guru tentang hakikat
setiap praktik pembelajaran di sekolah. Kajian filsafat melatih mereka untuk memikirkan
setiap apa yang harus dilakukan dan alasan- alasannya.Sama halnya dengan sekolah lain,
SMAN 1 air Joman juga menggunakan atau menerapkan aliran aliran filsafat Pendidikan
dalam menjalankan kegiatan Pendidikan.Aliran filsafat Pendidikan yang digunakan oleh
SMAN 1 Air Joman adalah aliran filsafat pancasila dan aliran filsafat Progresivisme.
Dalam berjalannya aliran filsafat ini tentunya terdapat beberapa masalah yang
ditimbulkan seperti pada aliran filsafat Progresivisme dimana pihak sekolah memberikan
kebebasan kepada murid untuk memilih jurusan dan kegiatan ekstrakurikuler namun
ternyata ketika pilihan nya tidak sesuai dengan kemampuan nya hal ini timbul menjadi
masalah. Dikarenakan siswa menjadi tidak nyaman dan kesulitan mengikuti pembelajaran
di kelas tersebut.
4
pemerintah sudah mencanangkan program Wajib Belajar dan Program Pendidikan
Kesetaraan.
5
A.Membeda bedakan siswa dengan siswa yang lain
semua yang sama tidak boleh dibeda-bedakan, dan semua yang beda tidak boleh
disama-samakan“.(Sebuah diktum).Meskipun guru sudah berusaha melaksanakan
pembelajaran secara maksimal, namun pada kenyataannya masih ada siswa yang belum
memahami apa yang dikomunikasikan guru. Karena memang tidak semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam pembelajaran.Bisa jadi, siswa memiliki usia yang relatif sama
dan datang ke sekolah bersama-sama, tapi niat, tujuan, perasaan, hobi, kepribadian, kesukaan
atau ketidak-sukaan belum tentu sama. Kemampuan siswa bisa tidak sama, mungkin ada yang
sudah mengerti banyak hal, tetapi ada juga yang belum mengerti apapun.
Kepercayaan diri seorang siswa merupakan hal yang penting dalam proses
pembelajaran. Rasa percaya diri yang baik dan sehat diperlukan bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan sosial yang dapat menjadikan pribadi yang lebih tangguh.
Sebelum itu, guru harus memahami apa dari tujuan meningkatkan rasa percaya diri ini kepada
siswa dan cara apa yang tepat untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa.
6
Siswa suka melawan guru menjadi suatu permasalahan tersendiri yang sangat pelik
dan harus diatasi oleh pihak sekolah. Hal ini penting karena akibat perbuatan tidak terpuji
tersebut bisa merembet ke siswa lainnya. Pihak tenaga pendidik dan sekolah pastinya akan
berusaha semaksimal mungkin mengatasi murid yang tidak sopan terhadap gurunya tersebut.
Seorang tenaga pengajar atau guru yang berdedikasi pada dunia pendidikan tidak
hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Seperti halnya yang
diamanatkan oleh Ki Hajar Dewantara, seorang guru harus mampu memberikan contoh
teladan yang baik kepada peserta didik. Guru harus berada di garda terdepan dalam
memberikan contoh teladan yang baik kepada murid serta guru harus mampu mendorong
peserta didik agar bisa berkarya secara kreatif dan positif di lingkungan masyarakat.
Penyebab siswa berani melawan guru bisa dikarenakan beberapa faktor. Salah
satunya adalah tidak adanya manajemen sekolah yang baik. Sehingga murid bisa dengan
bebas sekehendak hati melakukan perbuatan apapun seperti melawan guru karena ketidak
adanya sangsi hukuman yang jelas yang akan didapatkan oleh mereka disebabkan manajemen
sekolah yang tidak baik atau kacau.
Salah satu hal yang dapat menjadi pemicu kenapa murid berani melawan guru adalah
sikap guru yang tidak memberikan kenyamanan pada anak didiknya. Seperti tdak adanya
ketegasan dari guru. Sang anak didik merasa gurunya lemah dan dapat dipermainkan.
Sehingga murid berani melawan guru.Siikap guru lainnya yang dapat menjadi pencetus siswa
suka melawan guru adalah bersikap tidak adil kepada murid, bersikap keras pada anak didik
serta tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan.
Penyebab murid berani melawan guru bisa dikarenakan semua peraturan sekolah
dilanggar oleh pihak guru. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi murid. Murid pun
terpicu untuk melakukan hal yang sama seperti guru yaitu berani melawan guru.
D. Karakter siswa
Murid yang berani melawan guru bisa disebabkan oleh faktor tabiat atau sifat murid
tersebut. Murid bersangkutan sudah terbiasa memberontak di lingkungan keluarganya dan
melawan orang tua hingga berimbas kepada lingkungan di kelas atau sekolah.
D.Bullying
7
Penindasan di sekolah adalah jenis penindasan yang terjadi sehubungan dengan
pendidikan yang berulang paling terjadi dan sering kali selama periode waktu yang panjang
dan menyebabkan kerusakan permanen pada korban. Penindasan dapat dilakukan secara fisik,
verbal dan emosional.
8
untuk pendidikan, Filsafat memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh tentang
asal-mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia.
Bagi guru dan pendidik pada umumnya, filsafat pendidikan itu sangat perlu karena
tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya
dan oleh filsafat pendidikan yang dianutnya.filsafat pendidikan akan member arah kepada
peerbuatannya mendidik dan mengajar.misal dalam menyusun kurikulum sekolah,guru harus
jelas merumuskan tujuan kurikulum itu, dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat
pendidikannya.perlakuannya terhadap siswa merupakan releksi filsafatnya.Gaya mengajarnya
juga akan dipengaruhi oleh filsafatnya yang dianutnya.seorang guru seharusnya memiliki
filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang jelas yang merupakan bagian dari
kepribadiannya.oleh karena itu bagi seorang mahasiswa calon guru mempelajari ilmu filsafat
dan ilmu filsafat pendidikan adalah perlu.bukan saja memperluas wawasannya mengenai
pendidikan serta membantunya dalam memmahami siswa dan mengembangkannya gaya
belajar yang tepat, tetapi juga dapat menyadarkannya mengenai makna dari berbagai aspek
kehidupan manusia.dan yang lebih penting lagi bahwa sikap dan tindakanya yang
mencerminkan filsafatnya akan berpengaruh kepada siswanya.disinilah peran yang sangat
esensial dari seorang guru.
Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat
mempunyai tujuan hidup bersama. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman
kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola
proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan
mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan.
9
filsafat pendidikan berarti pendidikan adalah pelaksanaan dari ide-ide filsafat. Dengan
perkataan lain ide filsafat yang memberi asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi
pembinaan manusia, telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktifitas
penyelenggaraan pendidikan.
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui
hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan
berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui
apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan
bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru
memehami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas
kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru
adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru,
yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang
perlu diketahui.
Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang guru mengenai pendidikan,
atau merupakan kumpulan prinsip yang membimbing tindakan profesional guru. Setiap guru
SMAN 1 Air Joman baik mengetahui atau tidak memilikisuatu filsafat pendidikan, yaitu
seperangkat keyakinan mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus
manusia pelajari agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik.
BAB III
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di
sini berarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk
mencapai suatu maksud. Sadar adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti. Sedangkan terencana
adalah menyusun sistem dengan landasan tertentu untuk kemudian dilaksanakan. Perencanaan
pendidikan secara sengaja dan sungguh-sungguh ini tentunya dilakukan oleh insan pendidikan
yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah. Dan penerapan filsafat
pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan membantu para pelaku
pendidikan tersebut.
10
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuan
kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak didiknya.
Adanya berbagai aliran dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya
kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebut dalam struktur
pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkan atau dianut oleh para
pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut untuk memiliki kurikulum yang relevan
dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan
pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhan yang normal. Metode pendidikan juga harus
mengandung nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan
secara fungsional dapat direalisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak
hanya terpaku pada salah satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat
dalam pendidikan. Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar dimengerti oleh keduanya
sehingga dapat menjalankan peranannya masing-masing dengan baik.
1.dengan menggunakan metode pendidikan yang berupaya merangsang atau membawa ide-
ide laten pada kesadaran siswa, dengan mengajukan pertanyaan yang mengarah pada suatu
materi pelajaran dengan cara menunjukkan obyek Guru berupaya membangun konsep pada
murid yang memiliki hubungan dengan suatu obyek dalam realitas dan murid berupaya
sedapat mungkin menangkap konsep tersebut dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk
didiskusikan bersama.
3.dengan mengajarkan tanggungjawab, disiplin dan kepatuhan kepada siswa melalui latihan
yang sistematis dalam pelajaran tertentu seperti analisis,observasi,kegiatan praktikum dan
sejarah yang mengharuskan adanya penguasaan atas mata pelajaran tertentu.pandangan ini
mengharuskan adanya upaya yang sinergik antara guru dan murid. Guru yang matang,
terdidik, dan menguasai mata pelajaran menstransmisikan ilmunya sedangkan untuk
penguasaan keterampilan dan mata pelajaran memerlukan upaya dan ketekunan dari peserta
didik.
5.mengajarkan siswa agar mampu mendeteksi kebiasaan, keyakinan dan nilai-nilai yang
berpotensi mengganggu rekonstruksi sosial.Guru membimbing siswanya dalam program
rekayasa sosial dan reformasi, dan siswa terlibat aktif dalam program tersebut.
7.Cara pengajaran umumnya adalah dengan metode diskusi bebas.Guru yang membimbing
siswanya lebih merupakan seorang sutradara aktifitas riset daripada sebagai seorang yang
menguasai tugas,terdapat kerjasama antara guru dan murid untuk mempertemukan kebutuhan
murid demi pertumbuhan dan perkembangannya.
12
Guru yang Berkualitas Adalah Guru Yang Berfilsafat
Berkenaan dengan kualitas guru tentunya tidak lari dari aliran filsafat
pendidikan yang di terapkan pada proses pembelajaran nya. Raka Joni
mengemukakan ada tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga
pendidikan yaitu sebagai berikut:
Dalam Undang Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pada pasal 1 butir 1 menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik dalam pendidikan jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Makna guru yang
dijelaskan dalam Undang-Undang tersebut adalah guru sebagai tenaga pendidik
yang profesional, dengan tugas-tugas utamanya adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluas hal ini selaras
dengan tujuan filsafat pendidikan terutama aliran aliran filsafat pendidikan.Jadi
tidaklah tepat bila seorang guru itu hanyalah berlakon sebagai bangcing concep
seperti yang disebutkan oleh Paulo Freire.
Dalam hal ini guru dan staf pengajar lainnya di lingkungan sekolah
memiliki tanggung jawab serta tugas untuk membentuk karakter yang baik pada
siswa. Pembentukan karakter di sekolah tersebut bisa dilakukan melalui
beberapa cara berikut ini.
Siswa akan mengabaikan apa yang dikatakan guru kalau mereka tidak
melihat guru tersebut tidak melakukan hal yang sama dengan apa yang
diucapkan. Oleh sebab itu guru lebih baik memberikan banyak contoh yang
membawa kebaikan bagi siswanya.Misalnya guru mengingatkan siswa untuk
selalu membuang sampah pada tempatnya maka guru juga harus disiplin
melakukan hal yang sama. Contoh lainnya kalau guru mengatakan kepada para
siswa untuk tepat waktu masuk ke dalam kelas maka harus memberikan teladan
juga dengan tidak terlambat memulai pelajaran.
Ketika siswa mampu meraih hasil yang bagus maka sebaiknya guru
memberikan ucapan selamat agar bisa menumbuhkan motivasi. Apresiasi atau
penghargaan yang diberikan oleh guru merupakan bagian dari cara membentuk
karakter siswa tersebut. Penghargaan tidak harus diberikan ketika siswa menjadi
juara atau mendapatkan nilai ulangan yang bagus saja. Penghargaan bisa
diberikan guru dari hal kecil misalnya siswa yang selalu mengerjakan PR, siswa
yang taat peraturan dan sebagainya. Apresiasi atau penghargaan guru kepada
siswa bisa dilakukan melalui ucapan terima kasih atau ucapan selamat misalnya.
14
3. Menyelipkan Pesan Moral Saat Mengajar
Guru yang bisa bersikap jujur dan terbuka akan membuat siswa merasa
bahwa hal tersebut itu penting. Nantinya ketika siswa melakukan kesalahan atau
memiliki masalah maka mereka tidak akan takut untuk mengakuinya juga.
Tidak ada salahnya saat pelajaran di kelas guru bercerita tentang kisah
sukses seseorang. Guru bisa menceritakan bagaimana tokoh-tokoh penting yang
terkenal dulunya berjuang untuk meraih kesuksesan hidupnya. Membagikan
pengalaman inspiratif seperti ini akan membuat siswa merasa termotivasi dan
memiliki semangat juang yang tangguh.
15
Generasi bangsa Indonesia memegang peran penting sebagai agen
perubahan bangsa untuk menuju Indonesia yang lebih baik dan bisa berkembang
atau bersaing dengan dunia luar. Pendidikan menjadi tempat untuk melahirkan
generasi bangsa yang bisa diandalkan. Dalam hal ini berarti diperlukan
peningkatan sikap kompetitif secara sistematik pada sumber daya manusia
melalui pelatihan dan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan siswa yang Kritis sesuai dengan aliran filsafat
pendidikan Progresivisme, guru dapat menerapkan hal hal sebagai berikut:
2. Studi Kasus
3. Kontekstual
4. Saintifik
5. Literasi
17
3.4 Pengaruh Penerapan Filsafat Pendidikan Terhadap Sekolah
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Filsafat pendidikan memiliki peranan yang amat penting dalam sistem pendidikan
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.Tujuan filsafat
pendidikan yaitu memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran
yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan
prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan..Filsafat pendidikan
memberikan fondasi tanggung jawab kepada calon-calon guru tentang hakikat setiap praktik
pembelajaran di sekolah. Kajian filsafat melatih mereka untuk memikirkan setiap apa yang
harus dilakukan dan alasan- alasannya.Sama halnya dengan sekolah lain, SMAN 1 air Joman
juga menggunakan atau menerapkan aliran aliran filsafat Pendidikan dalam menjalankan
kegiatan Pendidikan.Aliran filsafat Pendidikan yang digunakan oleh SMAN 1 Air Joman
adalah aliran filsafat pancasila dan aliran filsafat Progresivisme.semua aspek yang
berhubungan dgn upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu
sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana tujuan
pendidikan itu.
4.2 Saran
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam pengaplikasian rekayasa ide sebaiknya
setiap sekolah khusus nya SMAN 1 Air Joman tetap selalu menerapkan aliran aliran filsafat
pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarnya. Dengan tujuan agar siswa atau peserta didik
yang di hasil kan memiliki kualitas yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
19
https://www.academia.edu/35991770/
Filsafat_Pendidikan_dan_Aplikasinya_dalam_Problematika_Pendidikan
https://syariffilsafat.wordpress.com/2016/10/08/4-hubungan-filsafat-pendidikan/
https://www.asikbelajar.com/penerapan-filsafat-pendidikan-di-sekolah/
https://blog.kejarcita.id/model-pembelajaran-untuk-melatih-kemampuan-berpikir-kritis-siswa/
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/04/22/guru-berkualitas-
hasilkan-pendidikan-yang-bermutu/
https://www.academia.edu/40555866/
PERAN_FILSAFAT_DALAM_PENGEMBANGAN_PENDIDIKAN
https://massofa.wordpress.com/2008/01/15/peranan-filsafat-pendidikan-dalam-
pengembangan-ilmu-pendidikan/
20