Anda di halaman 1dari 22

TEORI PERILAKU KONSUMEN

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : Munzir Phona, S.Pd.,M.pd

Disusun Oleh :

Nama : Pitri Aulia Usman Lubis

NIM : 7221141009

Prodi : Pendidikan Ekonomi A2022

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
PROPOSAL TUGAS

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pitri Aulia Usman Lubis

pitriauliausman@gmail.com

Program Studi – Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan, pe


ngonsumsian dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses proses dan aktivitas ketik
a seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta peng
evaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Trend berpakaian se
makin kesini semakin modern, kalangan anak muda sudah mulai mengenal dan mengerti a
kan produk clothingan. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori perubahan sosial dan
konsep perilaku konsumen dan trend clothing.
Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Perhiasan Emas Pada Ka
ntor Pegadaian Di Kabupaten Enrekang.Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Man
ajemen Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Ruliaty,
MM Pembimbing II Andi Risfan Rizaldi, SE., MM
Peneliti ini bertujuan untuk Mengetahui Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pem
belian Perhiasan Emas Pada Kantor Pegadaian Di Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ya
ng di gunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Data yang di olah adalah hasil dari wawancara
dan informan kunci pada Kantor. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observa
si, Wawancara, dan Dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan dalam p
enelitian ini adalah Pengumpulan data baik melalui Observasi maupun Wawancara, Reduk
si data, Penyajian data dan Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah seluruh karakteristik perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan p
embelian emas di Pegadaian Kabupaten Enrekang.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan transaksi jual beli suatu barang ata
u produk baik itu secara langsung yaitu dengan cara mengunjungi perusahaan atau pasar,at
au secara tidak langsung sebagai contohnya adalah pedagang online. Banyak sekali yang b
eranggapan bahwa membeli dengan media online lebih efisien dan mudah, tetapi kita juga t
idak bisa melihat produk atau barang secara langsung.
Melakukan jual beli produk secara langsung memiliki perilaku yang harus selalu kita p
erhatikan seperti, cara berkomunikasi antar penjual dengan konsumen atau sebaliknya. Ma
ka dari itu, sikap atau perilaku konsumen juga sangat berpengaruh penting dalam melakuka
n kegiatan evaluasi barang yang diinginkan.
Setiap konsumen juga memiliki motivasi dan persepsi yang berbeda-beda pada setiap
melakukan mencari, membeli, mengevaluasi produk atau barang yang dibutuhkan. Ada beb
erapa faktor dari lingkungan seperti kebudayaan, kelas sosial dan keluarga yang sering ber
pengaruh penting untuk proses jual beli.
Teori perilaku konsumen membicarakan mengenai keputusan rumah tan
gga untuk mengkonsumsi barang. Teori perilaku konsumen penting untuk dipela
jari agar memahami sisi permintaan barang dan jasa. Disini teori perilaku konsu
men memberikan gambaran bagaimana konsumen menentukan alokasi sumber
daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum.
Tujuan dari seseorang untuk melakukan konsumsi yaitu untuk memenuhi
kebutuhannya. Dengan memenuhi kebutuhan ini, konsumen akan mencapai kep
uasan atau manfaat. Bagi konsumen, penting untuk mencapai kepuasan maksimu
m dalam konsumsi. Perilaku konsumen dalam melakukan konsumsi inilah yang i
ngin dibahas pada kesempatan ini.
Pembahasan
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan prosesyang akan dilaluioleh seseorang dalam
melakukankegiatansepertimencari,membeli,mengevaluasiuntukdikonsumsimemenuhi
kebutuhannya.Konsumendapatdiartikansebagaiseorangindividuatauorganisasiyang
memilikiperanberbeda,seperticontohnya,berperansebagaiinfluencer,payeratauuser,dan
Seterusny.

Memahamisikapdanperilakukonsumenbukanlahpekerjaanyangmudah,tetapicukup
sulit dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variabel-variabel yang
Mempengaruhinya dan variabel-variabel tersebut cenderung saling berinteraksi. Meskipun
demikian, apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang
Maupun jasa akan dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada perusahaan
pesaingnya karena dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan tersebut dapat
Memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.

Para konsumen juga memiliki peran penting terhadap kelancaran dalam bedagang atau
berbisnis. Apabila konsumen merasa cocok terhadap barang atau produk yang dijual
dengan harga yang sesuai, maka konsumen bisa menjadi berlangganan. Saling
menguntungkan itulah yang dapat menjalin sikap positif terhadap penjual, konsumen, atau
lingkungan sekitar.

B. Pentingnya Perilaku Konsumen

1. Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiaphari.Kalau saja setiap konsumen


Memiliki perilaku yang konstan, mungkin kajian tentang perilaku konsumen tidak begitu
penting.Tetapi mengingat konsumen selalu berinteraksi dengan lingkungannya, maka
secara otomatis perilaku itu akan berubah-ubah bahkan dalam hitungan hari. Perilaku
konsumen di sini penting untuk memahami mengapa dan apa saja yang mempengaruhi
perubahan perilaku konsumen. Dalam kehidupan sehari-hari tentung saja selalu akan
melakukan kegiatan proses jaul beli, dimanapun dan bagaimanapun. Lingkungan yang
dimaksud bisa saja karena tetangga, keluarga,atau lain sebagainya. Jika konsumen
merasakan sesuatu yang tidak cocok Dengan produk atau barang serta harga,maka,
konsumen bisa saja membatalkan apa yang akan ia beli.
2.Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.Setiap keputusan yang diambil
Oleh konsumen pasti di dasarkan pada alasan-alasan tertentu,baik secara langsung ataupun
Tidak langsung.Proses pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah
Kejiwaan dan faktor eksternal.Dengan memahami perilaku konsumen,pemasar akan mudah
untuk menggambarkan bagaimana proses keputusan itu dibuat.Jika penjual mempunyai
sifat interaksi,marketing,atau komunikasi yang baik dengan konsumen lainnya,maka
konsumen bisa jadi otomatis tertarik dengan produk atau barang yang dijual. Tetapi jika
penjual tidak bisa berkomunikasi yang baik, maka terjadi sebaliknya.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan


pembelian.Faktor-faktor tersebut sebagian besar tidak dapat dikendalikan oleh pemasaran,
Tetapi harus diperhatikan,namun secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku Konsumen dibagi menjadi dua bagian yaitu eksternal dan faktor internal.

1.Motivasi
Motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
Keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan. Seperti contohnya, apabila terdapat konsumen yang mengingin kan sesuatu, dengan
harga yang pas dan barang yang berkualitas tinggi, maka konsumen otomatis merasa cocok
dan akan membelinya.

2.Persepsi
Pada masing-masing individu memiliki presepsi yang berbeda-beda,maka dari itu
Persepsimemiliki sifat nilai yang subyektif.Konsumen akan melakukan persepsi pada
produk, harga,keiklanan dari kegiatan pemasaran perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Contohnya,konsumen akan berpersepsi
bahwa harga dari suatu produk akan dilihat dari kualitas produk yang dijual.
3.Belajar
Kehidupan konsumen tidak jauh dari kata belajar.Proses belajar ini akan dilakukan
Konsumen apabila ingin mendapatkan kepuasan agar tidak terjadi kekecewaan pada
produk yang akan dibeli.Apabila konsumen merasa puas dan cocok,maka tanggapannya
akan diperkuat,dan ada kecenderungan bahwa tanggapan yang sama akan terulang.Jadi,
Konsumen dalam proses pembeliannya selalu mempelajari sesuatu.Contohnya,setelah
Mengambil barang yang akan dibeli,sebelum berjalan kekasir,diteliti terlebih dahulu
apakah tidak ada yang rusak atau lecet didalam barang tersebut,karena mayoritas apabila
barang sudah dibeli tetapi nyatanya ada yang rusak,tidak dapat diganti atau dikembalikan
lagi kepada perusahaan atau penjual.

4.Kepribadian dan Konsep Diri


Keuntungan mempelajari perilaku konsumen dengan mempergunakan teori konsep diri
Adalah bahwa kita dapat membandingkan antara deskripsi konsep diri konsumen yang
Ditunjukkan sendiri dengan konsep diri konsumen tersebut tentang dirinya sendiri,
Dibandingkan dengan test kepribadian yang dapat dipakai untuk melihat tanggapan
konsumen sesungguhnya tentang takdir dirinya.Ada 3 unsur pokok dalam kepribadian
individu,yaitu:

A.Pengetahuan,yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang
sadar,secara nyata terkandung dalam otaknya.Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran,
pengamatan(persepsi),apersepsi,konsep dan fantasi terhadap segala hal yang diterima dari
Lingkungan melalui pancainderanya.Contohnya,apabila konsumen sangat paham tentang
Bahan bahan produksi dari barang yang akan dibeli,jika dengan pengetahuan konsumen
Tersebut bahan bahan untuk membuat suatu produk bagus dan aman,maka bisa saling
Menguntungkan terhadap konsumen dan perusahaan.

B.Perasaan,yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh


Pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif dan negatif.Contoh dalam keadaan
positif, yaitu,konsumen memperhatikan barang dengan harga jual yang tidak terlalu tinggi
dan produk yang dijual juga memiliki bahan atau tekstur yg aman,maka konsumen merasa
cocok dan puas.Contoh dalam keadaan negatif,yaitu,harga jual suatu produk sangat tinggi
tetapi bahan yang dipakai tidak terasa aman dan bagus,maka konsumen akan merasa
kecewa dan Bisa jadi akan membatal kan proses pembelian dari barang tersebut.
C.Dorongan naluri,yaitu kemajuan yang sudah merupakan naluri pada tiap
manusia.Macam-macam dorongan naluri,antara lain dorongan untuk mempertahankan
hidup,dorongan seks, dorongan untuk mencari makan,dorongan untuk berinteraksi dengan
sesama,dorongan untuk Meniru perilaku sesamanya dan sebagainya.Lingkungan sekitar
dan keluarga juga bisa menjadi naluri setiap manusia.Cara manusia untuk mempertahankan
hidup nya pasti harus Mempersiapkan seperti baju,makanan,atau lain sebagainya.Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut,manusia sebagai konsumen dapat mencari atau
mengevaluasinya di pasar.

5.Sikap
Sikap-sikap konsumen akan diliat berdasarkan produk-produk tertentu.sikap
Konsumen ini dapat berubah menjadi positif atau negatif tergantung produk dan merek bisa
Disampaikan dengan maksimal kepada para konsumen.Sedangkan faktor-faktor
lingkungan ekstern atau disebut juga variabel interpersonal dapat diuraikan sebagai berikut:

A.Kebudayaan
Perusahaan dituntut untuk mengerti akan implikasi dari kebudayaan dimana
Perusahaan beroperasi.Barang-barang atau produk,penentuan harga,promosi atau
keiklanan,
Pembungkusan warna,merek dan lambang-lambang yang semuanya harus dipilih dan
Dirancang secara teliti untuk menjadi kan suatu barang dapat diterima dalam kebudayaan
konsumennya.Hal ini penting,karena perilaku konsumen itu ditata,dikendalikan dan
Dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang seolah-olah
Berada diatasnya.

B.KelasSosial
Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda dengan kelas
lain,karena golongan sosial ini menyangkut aspek-aspek sikap yang berbeda-beda.Oleh
Sebab itu pembagian kelas sosial dapat digunakan sebagai variabel yang bebas
(independent) Untuk mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen
terhadap kegiatan pemasaran perusahaan.Antara berbagai kelas sosial dapat diamati adanya
perbedaan- Perbedaan yang cukup mencolok dalam hal kebiasaan,hobi,mengisi waktu
luang,kesediaan Menerima inovasi baru dan lain sebagainya
C.Keluarga
Dewasa ini peran keluarga dalam mempengaruhi individu dalam pembelian atau
Konsumsi sudah mulai bergeser,bukan sebagai salah satu jenis dari kelompok kecil,tetapi
Lebih pada pengaruhnya yang sangat penting terhadap perilaku konsumen dan sekaligus
Sebagai sebuah kelompok referensi (dengan anggota keluarga yang menunjuk kan nilai-
nilai, norma-norma,dan standar keluarga dalam perilakunya). Keluarga dapat berbentuk
keluarga Inti yang terdiri dari ayah,ibu dan anak,dan dapat pula berbentuk keluarga besar
yang meliputi keluargaintiditambahdenganorang-orang yang mempunyai ikatan saudara
dengan keluarga tersebut,seperti kakek,nenek,paman,menantu dan lain-lain.
Tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, di antaranya:

1. Faktor sosial

Konsumen yang termasuk kelas sosial tinggi tentu tidak akan berpikir panjang
sebelum membeli suatu produk. Yang penting baginya adalah dapat terpenuhinya
kebutuhannya. Hal ini berbeda dengan konsumen dalam kelas sosial rendah yang
harus mampu memperhitungkan setiap pengeluarannya sebaik-baiknya.

2. Faktor marketing strategy

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh produsen dapat pula mempengaruhi


perilaku konsumen dengan beberapa variabelnya, yaitu produk, harga, iklan, dan
distribusi.

3. Faktor pribadi

Last but not least, seseorang tentu saja punya preferensi pribadi sebagai alasan di
balik perilaku konsumen yang dilakukannya.

D. Jenis Teori Perilaku Konsumen

Secara garis besar, perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Perilaku konsumen rasional

Menurut KBBI, rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis. Dalam
melakukan konsumsi, konsumen dapat melakukannya secara rasional. Kegiatan
konsumsi yang dilakukan tersebut dapat dikatakan rasional apabila:

 Produk yang dikonsumsi dapat memberikan rasa puas dan memiliki nilai guna ya
ng optimal.
 Produk tersebut betul-betul dibutuhkan konsumen, bukan keinginan semata.
 Konsumen mempertimbangkan kualitas produk yang terjamin.
 Konsumen mempertimbangkan kemampuan ekonominya sebelum melakukan tra
nsaksi.
2. Perilaku konsumen irasional

Kamu tentu tahu bahwa irasional adalah lawan kata dari rasional. Menurut KBBI,
irasional berarti tidak berdasarkan akal (penalaran) yang sehat. Ternyata, dalam
melakukan kegiatan konsumsi, konsumen juga dapat bertindak irasional. Sebuah
kegiatan konsumsi dapat dikatakan irasional apabila:

 Konsumen membeli produk karena tertarik pada promosi dan iklan, bukan berdas
arkan kebutuhan.
 Konsumen hanya mau menggunakan merek terkenal.
 Konsumen membeli produk demi gengsi semata.

E. Prinsip dalam Analisis Perilaku Konsumen

Pada saat melakukan analisis terhadap perilaku konsumen, terdapat sejumlah prinsip dasar
yang harus kamu pikirkan, di antaranya:

1. Pendapatan yang terbatas

Hal ini adalah masalah ekonomi bagi konsumen. Untuk menyiasatinya, ia harus berpikir
bijak sebelum melakukan kegiatan konsumsi agar tercipta keseimbangan antara pemasukan
dan pengeluaran. Jika konsumen butuh meningkatkan konsumsi suatu produk, ia tentu
perlu mengurangi konsumsi produk lainnya.

2. Kemampuan konsumen dalam membedakan biaya dan manfaat

Biaya dan manfaat adalah hal penting yang selalu diperhatikan konsumen sebelum
membeli suatu produk. Jika ada dua macam produk dengan harga sama, konsumen akan
memilih produk dengan manfaat yang lebih besar. Begitupun jika ada dua macam produk
dengan manfaat sama, konsumen akan memilih produk dengan harga yang lebih rendah.

3. Adanya hukum berkurangnya tambahan kepuasan

Terdapat sebuah hukum ekonomi yang memaparkan bahwa semakin banyaknya jumlah
produk yang dikonsumsi seseorang, maka semakin kecil kepuasan atau manfaat yang dapat
dihasilkan. Jika ada tambahan biaya, konsumen cenderung akan beralih ke produk lain.

F.Pendekatan Dalam Teori Perilaku Konsumen

1.Pendekatan Kardinal

2. Pendekatan Ordinal 
3. Asumsi: Konsumen bersikap rasional dengan anggaran yang tersedia, konsumen
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

1.Pendekatan Kardinal

 Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur


 Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total
 Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
 Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran

 Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setia
p satu satuan  Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan ko
nsumsi semakin kecil. (Mula– mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu ta
mbahan kepuasan akan semakin turun)  Hukum Gossen
 Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uan
g, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya.
 Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membaya
r mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya aka
n mau membayar dengan harga murah.
 Pendekatan kardinal disebut daya guna marginal.
Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi
bahwa tingkatkepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu bar
ang dapat diukur secara langsungdengan angka menggunakan satuan terte
ntu seperti uang, jumlah atau buah.Oleh karena itu,pendekatan ini dis
ebut juga dengan pendekatan kardinal (cardinal approach).Pendekatan i
nijuga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi se
seorang, maka akansemakin diminati.

Kata utilitas berasal dari bahasa inggris yaitu utility. Utilitas


memiliki satuan yangdisebut util. Utilitas yang diperoleh dari konsum
en dalam mengonsumsi dapat berupa utilitas total (total utility) dan
utilitas marginal (marginal utility). Total utility adalah kepuasan m
enyeluruh yang diterima individu dari mengonsumsi sejumlah barang ata
u jasa. Sedangkan marginal utility adalah perubahan total per unit de
ngan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Misalnya setelah berolahraga, Anda akan merasa haus. Untuk memuask


an dahaga Anda, Anda memutuskan untuk minum air dalam gelas. Pertama
kali Anda minum segelas air, Anda akan mendapatkan tingkat utilitas a
tau utilitas tertentu. Selanjutnya, Anda minum air di gelas kedua. De
ngan mengkonsumsi air di gelas kedua, utilitas total Anda akan mening
kat karena air di gelas kedua memberikan utilitas tambahan.

Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas
ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas ke
tiga memberikan tambahan utilitas.Tambahan utilitas ini disebut
utilitas marjinal atau marginal utility. Sejalan dengan hukum
utilitas marjinal yang semakin berkurang (the law of diminishing marg
inal utility), semakin banyak Anda mengonsumsi air, utili
tas tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi air tersebut sem
akin berkurang.
Utilitas marginal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan bahwa
kesenangan yang Anda dapatkan dari air minum akan berkurang karena se
makin banyak air yang dikonsumsi. Ketika utilitas tambahan berkurang,
utilitas total akan meningkat pada tingkat yang menurun. Nilai utilit
as total akan maksimum ketika nilai utilitas marjinal sama dengan nol
(MU = 0).
Teori nilai guna (utility)
 Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu pertambahan/pengura
ngan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaa
n satu unit barang tertentu.
 Total utility (total utility). Yaitu keseluruhan kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu.
Faktor faktor yang mempengaruhi Teori nilai guna (utility)
 Jangka waktu konsumsi barang yang sama.
 Daya ingat konsumen
 Kualitas barang
Asumsi Dasar Pendekatan Kardinal

Asumsi –asumsi dasar yang khas untuk teori konsumen yang mengg
unakan pendekatan cardinal yaitu :

a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.


b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tamb
ahan kepuasan setiapsatu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperol
eh dari setiap unit tambahan konsumsisemakin kecil. (Mula – mula kep
uasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturationpoint t
ambahan kepuasan akan semakin turun). Hukum ini menyeba
bkan terjadinyaDownward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang sem
akin menurun ini dikenal denganhukum Gossen.
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa di
hargai dengan uang,sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya.
Jika konsumen memperoleh tingkatkepuasan yang besar maka dia akan ma
u membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yangdirasakan konsumen
rendah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga
murah.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Asumsi konsumen
a. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.Su
atu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berik
ut:
1. barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsume
n
2. barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen
3. mutu barang terjamin
4. harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jas
c. Terdapat kendala anggaran

MUx MUy MUz ΔTU


= =... .= MU = TU=f (Q)
Px Py Pz ΔQ

Q = Output

∆ T U = Perubahan total ulitity

∆ Q = Perubahan output

2.Pendekatan ordinal
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal
(relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indifer
ens (kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang diko
nsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama). Menurut teori o
MUx MUy MUz
=
rdinal, kegunaan tidak dapat dihitung, =. .. .= dapat dibandingkan.
hanya
Px Py Pz

Pola perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal adalah perilaku kon


sumen dengan pendekatan kurva indiferensi. Dilihat secara kualitatif,
kepuasan konsumen tidak bisa diukur hanya dengan ukuran puas/tidak pu
as, perilaku konsumen mempunyai skala preferensi.

MUx MUy MUz


ΔTU
Asumsi pendekatan ordinal = =. .. .=
MU = ΔTU
Px Py Pz
MU =ΔQ ΔTU
 Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barangMU =ΔQ ΔTUya
konsumsi
MU =ΔQ
ng dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi (Indiferensi Map) ΔQ
 Konsumen mempunyai pendapatan tertentu
 Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang barang y
ang dikonsumsinya
 Kurva Indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (origin) mengg
ambarkan kepuasan yang semakin tinggi.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar


seorang konsumen adalah :

 Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangkin


g kebutuhan yang dimilikinya.
 Kepuasan konsumen dapat diurutkan,
 Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedi
kit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan se
makin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.Pendekatan ordi
nal membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut dengan indefer
entkurve. Kurva Indeferent adalah Kurvayang menghubungkan titik
– titik kombinasi dua macam barang yang ingin dikonsumsi oleh se
orang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
 Menghubungkan titik – titik kombinasi dua macam barang yang ingi
n dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sam
a. Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang dise
but dengan indeferent kurve.

Kurva Dalam Pendekatan Ordinal

Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombi


nasi dua macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pad
a tingkat kepuasan yang sama. Asumsi – asumsi kurva indeferensi :

 turun dari kiri atas ke kanan bawah


 cembung kea rah titik origin
 tidak saling berpotongan
 kurva IC yang lebih tinggi lebih disukai konsumen rasional daripa
da kurva yang lebih rendah. Semakin jauh kurva indeferensi dari t
itik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
 Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tin
gkat kepuasannya
 Kurva indeferensi tidak berpotongan satu sama lain
 Berslope negative
 Cembung terhadap titik origin

Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve) adalah kurva yang menunju
kkan kombinasi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yan
g sama besar. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terle
tak pada sebelah kiri garis anggaran. Kemiringan (slope) kurva budget
line adalah negative, yang merupakan rasio Px dan Py. Perubahan harga
dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli.

BL= Px.Qx + Py.Qy

Perubahan garis anggaran

y y

x x

Pengaruh perubahan harga Pengaruh perubahan pendapatan


terhadap garis anggaran terhadap garis anggaran
Perubahan harga barang dan pendapatan dapat memengaruhi daya beli,
ukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis angga
ran. Bila luas bidang segitiga makin luas, maka daya beli meningkat b
egitu pula sebaliknya.

Keseimbangan konsumen

Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalok


asikan pendapatannya untuk konsumsi. Keseimbangan konsumen tercapai p
ada saat kurva garis anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersi
nggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).

Pembahasan tentang keseimbangan konsumen berkisar pada penggabung


antentang kemauan dan kemampuan konsumen dengan tujuan usaha memaksim
umkandaya guna /utilitas. Setiap konsumen dianggap menghadapi berbaga
i kemungkinankombinasi barang yang akan dikombinasinya, mas
ing-masing kombinasi tersebutmemberikan kepadanya sejumlah daya g
una yang berbeda-beda, kombinasi barang yang mampu memberikan tingkat
daya guna /kepuasan yang tertinggi akan dipilih dan tidak akan diruba
hnya lagi, maka saat itu konsumen berada dalam keseimbangan.

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh


kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang keseimbangan konsume
n akan muncul apabila seorang konsumer telah membelanjakan selur
uh pendapatan sama dengan pertambahan daya guna /utilitas per rupia
h dari masing-masing barang
Konsumen tidak bisa mencapai kuva indeferen III, karena keterbatas
an pendapatan dan kendala harga. Keseimbangan konsumen terjadi ketika
kurva indiferen (indifference curve, IC) bersinggungan dengan kurva a
nggaran (budget line, BL). Di titik persinggungan itulah kombinasi ko
nsumsi dua barang akan memberikan tingkat kepuasan yang paling maksim
um.

G.Keputusan Pembelian

Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan melalui pemasaran dipembelian untuk


Dapat mempengaruhi konsumen sehingga sampai pada keputusan pembelian yang pas dan
cocok.Sedangkan keputusan pembelian dapat diartikan sebagai keputusan konsumen untuk
Membeli produk atau barang dengan didasari oleh adanya niat atau keyakinan untuk
Melakukan pembelian dengan melalui beberapa tahap,seperti pengecekan bahan dan harga
Dari produk atau barang yang akan dijual.Perilaku konsumen akan menentukan proses
Pengambilan keputusan dalam pembelian produk yang dijual oleh perusahaan.

Keputusan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap konsumen atau
organisai,dalam setiap waktu dan disegala tempat,keputusan tersebut termasuk keputusan
Yang menyangkut kegiatan individu atau kelompok.Mempengaruhi keputusan konsumen
yang dilakukan secara efektif akan mempengaruhi pengambilan keputusan.Iniberarti
Meningkat pula tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaana tau penjual
pasar.Keputusan konsumen atau organisasia dalah aktivitas yang dilakukan secara
sadar,rasional dan terencana.Keputusan konsumen merupakan analisis mengatasi
permasalahan.Sebagai Konsumen juga harus mempunyai sikap yang saling
menguntungkan terhadap penjual atau Konsumen lainnya.Ada beberapa penjual atau
perusahaan yang memiliki sistem siapa cepat Dia yang dapat,artinya,penjual hanya
melayani konsumen yang sangat membutuhkan produk Atau barang yang akan dibeli.Maka
untuk konsumen yang memiliki keputusan yang ragu Harus segera diserahkan kepada
konsumen yang membutuhkan.

Pada umumnya,mayoritas banya sekali konsumen yang dapat tergiur dengan promo
Dari suatu penjual.Biasanya penjual sedang melakukan cuci gudang tetapi dengan produk
Atau barang yang masih layak untuk dipakai atau dipergunakan dalam kehidupan sehari-
hari, Ntah itu pakaian atau makanan dan jenis lainnya.Konsumen juga akan cepat
mengambil Keputusan apabila promo yang disediakan sesuai atau logis dengan apa yg
dievaluasi oleh Para konsumen atau organisasi lainnya.Tidak hanya untuk penjual yang
dapat dievaluasi Secara langsung,tetapi online shop yang melalui beberapa media juga bisa
memakai promo Untuk menjual produk didalam perusahaannya.

H.Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Dalam perkembangannya konsep pemasaran mutakhir,konsumen ditempatkan


Sebagai titik utama perhatian daripara konsumen atau organisasi.Para praktisi maupun
Akademisi berusaha mengkaji aspek-aspek konsumen dalam rangka mengembangkan
Strategi atau marketing pemasaran yang diharapkan mampu meraih keuntungan yang akan
dicapai.

Setidaknya ada dua alasan mengapa perilaku konsumen mempunyai pengaruh


Terhadap keputusan pembelian.Pertama,seperti sudah dikatakan diatas,konsumen sebagai
Titik pusat perhatian pemasaran.Mempelajari apa yang akan dibutuhkan dan diinginkan
oleh Konsumen pada saat secara langsung merupakan hal yang sangat penting.Memahami
Konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan
efisien.Seperti contohnya,ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang
menginginkan produknya Hanya sebagian kecil saja dari suatu populasi,dan dengan
karakteristik yang khusus,maka upaya-upaya pemasaran produk bisa diarahkan dan
difokuskan pada kelompok tersebut. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan
konsumen secara individu seperti kelompok referensi,kelurga,persepsi,motivasi,belajar
perlu dianalisis untuk mengetahui faktor mana Saja yang dapat mempengaruhi konsumen
untuk membeli suatu produk.Kedua,setiap Perilaku konsumen yang diambil untuk
melakukan pembelian pasti didasarkan pada alasan- Alasan tertentu,baik secara langsung
ataupun tidak langsung.

Proses pengambilan keputusan konsumen sanga tberhubungan pada keputusan


Pembelian oleh karena itu sangatlah penting memahami perilaku konsumen agar pemasar
Dapat mennggambarkan bagaimana proses keputusan pembelian itu dibuat.Konsumen
Memang berpengaruh dan mempunyai dampak yang sangat tinggi bagi penjual serta proses
pembelian.Adapun jika secara tidak langsung,seperti online shop atau media online
lainnya,
Penjual harus menyesuaikan barang atau produk yang akan dijual agar konsumen tidak
Merasakan kekecawaan saat menerima barang yang sudah dibeli karena resiko berjualan
Secara online adalah tidak dapat mengecek secara rinci apakah barang tersebut memang
Memakaibahan yang aman atau justru sebaliknya.
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan dalam jurnal ini adalah
Perilaku konsumen merupakan proses yang akan dilalui oleh seseorang dalam
melakukan kegiatan seperti mencari,membeli,mengevaluasi untuk dikonsumsi
Memenuhi kebutuhannya.Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.
Kalau saja setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan,mungkin kajian tentang
perilaku konsumen tidak begitu penting.Tetapi mengingat konsumen selalu
Berinteraksi dengan lingkungannya,maka secara otomatis perilaku itu akan berubah-
Ubah bahkan dalam hitunganhari.Perilaku konsumen disini penting untuk memahami
Mengapa dan apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan Keputusan dalam pembelian


mereka.Keputusan merupakan salah satu Kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang,dalam
setiap waktu dan di segala tempat, keputusan tersebut termasuk keputusan yang
Menyangkut kegiatan individu.Proses pengambilan keputusan konsumen Sangat
berhubungan pada keputusan pembelian oleh karena itus angatlah penting memahami
perilaku konsumen agar pemasar dapat Mennggambarkan bagaimana proses keputusan
pembelian itu dibuat.
Daftar Pustaka
http://eprints.upnyk.ac.id > ABSTRACT_NANDA
https://digilibadmin.unismuh.ac.id
http://eprints.umsida.ac.id
https://www.quipper.com
http://widhadyah.lecture.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai