PROPOSAL
Disusun Oleh :
NIM : 7221141009
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
2022
PROPOSAL TUGAS
pitriauliausman@gmail.com
ABSTRAK
Memahamisikapdanperilakukonsumenbukanlahpekerjaanyangmudah,tetapicukup
sulit dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variabel-variabel yang
Mempengaruhinya dan variabel-variabel tersebut cenderung saling berinteraksi. Meskipun
demikian, apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang
Maupun jasa akan dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada perusahaan
pesaingnya karena dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan tersebut dapat
Memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.
Para konsumen juga memiliki peran penting terhadap kelancaran dalam bedagang atau
berbisnis. Apabila konsumen merasa cocok terhadap barang atau produk yang dijual
dengan harga yang sesuai, maka konsumen bisa menjadi berlangganan. Saling
menguntungkan itulah yang dapat menjalin sikap positif terhadap penjual, konsumen, atau
lingkungan sekitar.
1.Motivasi
Motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
Keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan. Seperti contohnya, apabila terdapat konsumen yang mengingin kan sesuatu, dengan
harga yang pas dan barang yang berkualitas tinggi, maka konsumen otomatis merasa cocok
dan akan membelinya.
2.Persepsi
Pada masing-masing individu memiliki presepsi yang berbeda-beda,maka dari itu
Persepsimemiliki sifat nilai yang subyektif.Konsumen akan melakukan persepsi pada
produk, harga,keiklanan dari kegiatan pemasaran perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Contohnya,konsumen akan berpersepsi
bahwa harga dari suatu produk akan dilihat dari kualitas produk yang dijual.
3.Belajar
Kehidupan konsumen tidak jauh dari kata belajar.Proses belajar ini akan dilakukan
Konsumen apabila ingin mendapatkan kepuasan agar tidak terjadi kekecewaan pada
produk yang akan dibeli.Apabila konsumen merasa puas dan cocok,maka tanggapannya
akan diperkuat,dan ada kecenderungan bahwa tanggapan yang sama akan terulang.Jadi,
Konsumen dalam proses pembeliannya selalu mempelajari sesuatu.Contohnya,setelah
Mengambil barang yang akan dibeli,sebelum berjalan kekasir,diteliti terlebih dahulu
apakah tidak ada yang rusak atau lecet didalam barang tersebut,karena mayoritas apabila
barang sudah dibeli tetapi nyatanya ada yang rusak,tidak dapat diganti atau dikembalikan
lagi kepada perusahaan atau penjual.
A.Pengetahuan,yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang
sadar,secara nyata terkandung dalam otaknya.Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran,
pengamatan(persepsi),apersepsi,konsep dan fantasi terhadap segala hal yang diterima dari
Lingkungan melalui pancainderanya.Contohnya,apabila konsumen sangat paham tentang
Bahan bahan produksi dari barang yang akan dibeli,jika dengan pengetahuan konsumen
Tersebut bahan bahan untuk membuat suatu produk bagus dan aman,maka bisa saling
Menguntungkan terhadap konsumen dan perusahaan.
5.Sikap
Sikap-sikap konsumen akan diliat berdasarkan produk-produk tertentu.sikap
Konsumen ini dapat berubah menjadi positif atau negatif tergantung produk dan merek bisa
Disampaikan dengan maksimal kepada para konsumen.Sedangkan faktor-faktor
lingkungan ekstern atau disebut juga variabel interpersonal dapat diuraikan sebagai berikut:
A.Kebudayaan
Perusahaan dituntut untuk mengerti akan implikasi dari kebudayaan dimana
Perusahaan beroperasi.Barang-barang atau produk,penentuan harga,promosi atau
keiklanan,
Pembungkusan warna,merek dan lambang-lambang yang semuanya harus dipilih dan
Dirancang secara teliti untuk menjadi kan suatu barang dapat diterima dalam kebudayaan
konsumennya.Hal ini penting,karena perilaku konsumen itu ditata,dikendalikan dan
Dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang seolah-olah
Berada diatasnya.
B.KelasSosial
Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda dengan kelas
lain,karena golongan sosial ini menyangkut aspek-aspek sikap yang berbeda-beda.Oleh
Sebab itu pembagian kelas sosial dapat digunakan sebagai variabel yang bebas
(independent) Untuk mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen
terhadap kegiatan pemasaran perusahaan.Antara berbagai kelas sosial dapat diamati adanya
perbedaan- Perbedaan yang cukup mencolok dalam hal kebiasaan,hobi,mengisi waktu
luang,kesediaan Menerima inovasi baru dan lain sebagainya
C.Keluarga
Dewasa ini peran keluarga dalam mempengaruhi individu dalam pembelian atau
Konsumsi sudah mulai bergeser,bukan sebagai salah satu jenis dari kelompok kecil,tetapi
Lebih pada pengaruhnya yang sangat penting terhadap perilaku konsumen dan sekaligus
Sebagai sebuah kelompok referensi (dengan anggota keluarga yang menunjuk kan nilai-
nilai, norma-norma,dan standar keluarga dalam perilakunya). Keluarga dapat berbentuk
keluarga Inti yang terdiri dari ayah,ibu dan anak,dan dapat pula berbentuk keluarga besar
yang meliputi keluargaintiditambahdenganorang-orang yang mempunyai ikatan saudara
dengan keluarga tersebut,seperti kakek,nenek,paman,menantu dan lain-lain.
Tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, di antaranya:
1. Faktor sosial
Konsumen yang termasuk kelas sosial tinggi tentu tidak akan berpikir panjang
sebelum membeli suatu produk. Yang penting baginya adalah dapat terpenuhinya
kebutuhannya. Hal ini berbeda dengan konsumen dalam kelas sosial rendah yang
harus mampu memperhitungkan setiap pengeluarannya sebaik-baiknya.
2. Faktor marketing strategy
3. Faktor pribadi
Last but not least, seseorang tentu saja punya preferensi pribadi sebagai alasan di
balik perilaku konsumen yang dilakukannya.
Secara garis besar, perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Menurut KBBI, rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis. Dalam
melakukan konsumsi, konsumen dapat melakukannya secara rasional. Kegiatan
konsumsi yang dilakukan tersebut dapat dikatakan rasional apabila:
Produk yang dikonsumsi dapat memberikan rasa puas dan memiliki nilai guna ya
ng optimal.
Produk tersebut betul-betul dibutuhkan konsumen, bukan keinginan semata.
Konsumen mempertimbangkan kualitas produk yang terjamin.
Konsumen mempertimbangkan kemampuan ekonominya sebelum melakukan tra
nsaksi.
2. Perilaku konsumen irasional
Kamu tentu tahu bahwa irasional adalah lawan kata dari rasional. Menurut KBBI,
irasional berarti tidak berdasarkan akal (penalaran) yang sehat. Ternyata, dalam
melakukan kegiatan konsumsi, konsumen juga dapat bertindak irasional. Sebuah
kegiatan konsumsi dapat dikatakan irasional apabila:
Konsumen membeli produk karena tertarik pada promosi dan iklan, bukan berdas
arkan kebutuhan.
Konsumen hanya mau menggunakan merek terkenal.
Konsumen membeli produk demi gengsi semata.
Pada saat melakukan analisis terhadap perilaku konsumen, terdapat sejumlah prinsip dasar
yang harus kamu pikirkan, di antaranya:
Hal ini adalah masalah ekonomi bagi konsumen. Untuk menyiasatinya, ia harus berpikir
bijak sebelum melakukan kegiatan konsumsi agar tercipta keseimbangan antara pemasukan
dan pengeluaran. Jika konsumen butuh meningkatkan konsumsi suatu produk, ia tentu
perlu mengurangi konsumsi produk lainnya.
Biaya dan manfaat adalah hal penting yang selalu diperhatikan konsumen sebelum
membeli suatu produk. Jika ada dua macam produk dengan harga sama, konsumen akan
memilih produk dengan manfaat yang lebih besar. Begitupun jika ada dua macam produk
dengan manfaat sama, konsumen akan memilih produk dengan harga yang lebih rendah.
Terdapat sebuah hukum ekonomi yang memaparkan bahwa semakin banyaknya jumlah
produk yang dikonsumsi seseorang, maka semakin kecil kepuasan atau manfaat yang dapat
dihasilkan. Jika ada tambahan biaya, konsumen cenderung akan beralih ke produk lain.
1.Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
3. Asumsi: Konsumen bersikap rasional dengan anggaran yang tersedia, konsumen
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
1.Pendekatan Kardinal
Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setia
p satu satuan Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan ko
nsumsi semakin kecil. (Mula– mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu ta
mbahan kepuasan akan semakin turun) Hukum Gossen
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uan
g, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya.
Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membaya
r mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya aka
n mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal disebut daya guna marginal.
Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi
bahwa tingkatkepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu bar
ang dapat diukur secara langsungdengan angka menggunakan satuan terte
ntu seperti uang, jumlah atau buah.Oleh karena itu,pendekatan ini dis
ebut juga dengan pendekatan kardinal (cardinal approach).Pendekatan i
nijuga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi se
seorang, maka akansemakin diminati.
Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas
ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas ke
tiga memberikan tambahan utilitas.Tambahan utilitas ini disebut
utilitas marjinal atau marginal utility. Sejalan dengan hukum
utilitas marjinal yang semakin berkurang (the law of diminishing marg
inal utility), semakin banyak Anda mengonsumsi air, utili
tas tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi air tersebut sem
akin berkurang.
Utilitas marginal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan bahwa
kesenangan yang Anda dapatkan dari air minum akan berkurang karena se
makin banyak air yang dikonsumsi. Ketika utilitas tambahan berkurang,
utilitas total akan meningkat pada tingkat yang menurun. Nilai utilit
as total akan maksimum ketika nilai utilitas marjinal sama dengan nol
(MU = 0).
Teori nilai guna (utility)
Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu pertambahan/pengura
ngan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaa
n satu unit barang tertentu.
Total utility (total utility). Yaitu keseluruhan kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu.
Faktor faktor yang mempengaruhi Teori nilai guna (utility)
Jangka waktu konsumsi barang yang sama.
Daya ingat konsumen
Kualitas barang
Asumsi Dasar Pendekatan Kardinal
Asumsi –asumsi dasar yang khas untuk teori konsumen yang mengg
unakan pendekatan cardinal yaitu :
Asumsi konsumen
a. Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.Su
atu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berik
ut:
1. barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsume
n
2. barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen
3. mutu barang terjamin
4. harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b. Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jas
c. Terdapat kendala anggaran
Q = Output
∆ Q = Perubahan output
2.Pendekatan ordinal
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal
(relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indifer
ens (kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang diko
nsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama). Menurut teori o
MUx MUy MUz
=
rdinal, kegunaan tidak dapat dihitung, =. .. .= dapat dibandingkan.
hanya
Px Py Pz
Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve) adalah kurva yang menunju
kkan kombinasi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yan
g sama besar. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terle
tak pada sebelah kiri garis anggaran. Kemiringan (slope) kurva budget
line adalah negative, yang merupakan rasio Px dan Py. Perubahan harga
dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli.
y y
x x
Keseimbangan konsumen
G.Keputusan Pembelian
Keputusan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap konsumen atau
organisai,dalam setiap waktu dan disegala tempat,keputusan tersebut termasuk keputusan
Yang menyangkut kegiatan individu atau kelompok.Mempengaruhi keputusan konsumen
yang dilakukan secara efektif akan mempengaruhi pengambilan keputusan.Iniberarti
Meningkat pula tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaana tau penjual
pasar.Keputusan konsumen atau organisasia dalah aktivitas yang dilakukan secara
sadar,rasional dan terencana.Keputusan konsumen merupakan analisis mengatasi
permasalahan.Sebagai Konsumen juga harus mempunyai sikap yang saling
menguntungkan terhadap penjual atau Konsumen lainnya.Ada beberapa penjual atau
perusahaan yang memiliki sistem siapa cepat Dia yang dapat,artinya,penjual hanya
melayani konsumen yang sangat membutuhkan produk Atau barang yang akan dibeli.Maka
untuk konsumen yang memiliki keputusan yang ragu Harus segera diserahkan kepada
konsumen yang membutuhkan.
Pada umumnya,mayoritas banya sekali konsumen yang dapat tergiur dengan promo
Dari suatu penjual.Biasanya penjual sedang melakukan cuci gudang tetapi dengan produk
Atau barang yang masih layak untuk dipakai atau dipergunakan dalam kehidupan sehari-
hari, Ntah itu pakaian atau makanan dan jenis lainnya.Konsumen juga akan cepat
mengambil Keputusan apabila promo yang disediakan sesuai atau logis dengan apa yg
dievaluasi oleh Para konsumen atau organisasi lainnya.Tidak hanya untuk penjual yang
dapat dievaluasi Secara langsung,tetapi online shop yang melalui beberapa media juga bisa
memakai promo Untuk menjual produk didalam perusahaannya.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan dalam jurnal ini adalah
Perilaku konsumen merupakan proses yang akan dilalui oleh seseorang dalam
melakukan kegiatan seperti mencari,membeli,mengevaluasi untuk dikonsumsi
Memenuhi kebutuhannya.Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.
Kalau saja setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan,mungkin kajian tentang
perilaku konsumen tidak begitu penting.Tetapi mengingat konsumen selalu
Berinteraksi dengan lingkungannya,maka secara otomatis perilaku itu akan berubah-
Ubah bahkan dalam hitunganhari.Perilaku konsumen disini penting untuk memahami
Mengapa dan apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.