Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan semua limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul teori sosial dan
konstruktivisme ini tepat pada waktunya. Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat
untuk menambah pengetahuan rekan-rekan mahasiswa sekalian.
Adapun tujuan kami untuk menyusun makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas ibu
SEPRIYANINGSIH, M.Pd mata kuliah belajar dan pembelajaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada ibu SEPRIYANINGSIH, M. Pd, selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Mudah – mudahan makalah ini bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Kami dapat menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan konstruktivisme sosial menekankan bahwa peserta didik
membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Isi dari
pengetahuan ini dipengaruhi oleh kultur tempat dimana peserta didik itu tinggal, yang
berhubungan dengan bahsa, keyakinan, dan keterampilan.
Meningkatkan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang harus
dilaksanakan secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar dan berbagai faktor yang berkaitan dengan itu, dengan arah agar tujuan
pendidikan dapat dicapai secara efektif dan lebih efisien. Muara dari peningkatan
mutu tidak lain adalah pencapaian tujuan pendidikan, yang diujudkan kemampuan
yang utuh pada diri peserta didik. Proses belajar mengajar menempati posisi yang
amat penting dan menentukan. Namun, perlu dicatat bahwa proses belajar mengajar
merupakan suatu interaksi yang bersifat manusiawi antara pendidik dan peserta didik
yang penuh mengandung ketidakpastian.
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional
setiap guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama
dalam memasuki era globalisasi dewasa ini, agar generasi muda kita menjadi korban
dari globalisasi itu sendiri. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi
berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan paradigma yang lama. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat tidak dapat dikejar dengan cara-
cara lama yang dipakai dalam sekolah-sekolah kita.
Teori merupakan hal yang sangat peting dalam kemajuan dunia, baik di dunia
militer maupun di dunia pendidikan. Dalam hal pendidikan teori menempati sangat
strategis, sebab dengan mengembangkan teori maka pengetahuan dan pengalaman
semakin berkembang. Berbicara tentang teori, dalam dunia pendidikan banyak sekali
teori-teori yang cocok untuk mengembangkan dunia pendidikan, salah satunya yaitu
teori sosial dan konstruktivisme.
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran
kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun oleh manusia secara sedikit demi sedikit dan
1
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Individu menghubungkan dan
mengasimilasikan pengetahuan, kecakapan, pengalaman yang telah dimilikinya
dengan pengetahuan, kecakapan, pengalaman baru sehingga terjadi
perubahan/perkembangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang yang dimaksud dengan teori konstruktivisme sosial ?
2. Apa Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme ?
3. Apa saja Tujuan Teori Konstruktivisme ?
4. Keunggulan Teori Belajar Konstruktivisme ?
5. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar
konstruktivisme ?
6. Apa saja Asumsi-Asumsi Konstruktivisme ?
7. Apa saja Perspektif-Perspektif Dalam Konstruktivisme ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori konstruktivisme sosial dan teori belajar konstruktivisme.
2. Untuk mengetahui tujuan dari teori konstruktivisme.
3. Untuk mengetahu kelebihan dan kekurangan dalam teori belajar konstruktivisme.
4. Untuk mengetahu apa saja Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam
menerapkan teori belajar konstruktivisme.
5. Untuk mengetahui asumsi-asumsi konstruktivisme.
6. Untuk menegtahui perspektif-perspektif dalam konstruktivisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5
Menurut teori ini, pengetahuan ada dalam pikiran manusia dan merupakan
interpretasi manusia terhadap pengalamannya tentang dunia, bersifat perspektif,
konvensional, tentatif, dan evolusioner. Pengetahuan/konsep baru dibangun secara
bertahap dari waktu ke waktu dalam konteks sosial. Peserta didik berinteraksi dengan
materi pengetahuan dan mengintegrasikan info lama dengan info baru dan kesadaran
tentang apa yang dipelajari (metakognitif). Prinsip teori ini adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran sosial: peserta didik belajar melalui interaksi dengan orang dewasa
atau teman sebaya yang lebih mampu
2. Zona perkembangan terdekat: peserta didik lebih mudah belajar konsep jika konsep
itu berada pada zona perkembangan terdekat mereka
3. Pemagangan kognitif: peserta didik secara bertahap memperoleh keahlian melalui
interaksinya dengan orang lain yang telah menguasai bidangnya
4. Scaffolding: peserta didik diberikan tugas-tugas kompleks, sulit dan realistis untuk
kemudian diberikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
1. Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa sudah ada pengetahuan,
pemahaman, kecakapan, pengalaman tertentu
Menurut konstruktivisme sosial, pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri dan tidak
dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri
untuk menalar. Peserta didik aktif mengonstruksi secara terus-menerus sehingga
5
selalu terjadi perubahan konsep ilmiah. Peran guru hanya sekedar membantu
menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar.
Ciri tahapan pembelajaran konstruktivisme adalah sebagai berikut
1. Orientasi: mengembangkan motivasi dan mengadakan observasi
2. Elisitasi: mengungkapkan ide secara jelas serta mewujudkan hasil observasi
3. Restrukturisasi ide: klarifikasi ide, membangun ide baru, dan mengevaluasi ide
baru.
4. Penggunaan ide dalam banyak situasi
5. Review atau kaji ulang: merevisi dan mengubah ide
Teori konstruktivisme merupakan teori yang sudah tidak asing lagi bagi dunia
pendidikan, sebelum mengetahui lebih jauh tentang teori konstruktivisme alangkah
lebih baiknya di ketahui dulu konetruktivisme itu sendiri. Konstruktivisme berarti
bersifat membangun. teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang
mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah
dipelajari. Kegiatan membangun (konstruktif) dapat memacu siswa untuk selalu aktif,
sehingga kecerdasannya akan turut meningkat. Dalam konteks filsafat pendidikan,
konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern.Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa konstruktivisme merupakan sebuah
teori yang sifatnya membangun, membangun dari segi kemampuan, pemahaman,
dalam proses pembelajaran. Sebab dengan memiliki sifat membangun maka dapat
diharapkan keaktifan dari pada siswa akan meningkat kecerdasannya.
pengalaman yang baru itu dengan skema yang telah ia miliki. Pengalaman yang baru
itu bisa jadi tidak cocok sama sekali dengan skema yang telah ada. Berkaitan dengan
hal ini Baharuddin (2008) mendefinisikan akomodasi sebagai suatu proses struktur
kognitif yang berlangsung sesuai dengan pengalaman baru. Proses ini dapat
menghasilkan terbentuknya skema baru dan berubahnya skema lama.
Dari uraian di atas tujuan dari penerapan teori ini adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengasah kemampuan siswa untuk selalu bertanya dan mencari solusi atas
pertanyaannya.
a. Melatih siswa supaya menjadi pribadi yang mandiri dan mampu memecahkan
masalah.
b. Menciptakan kreativitas dalam belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih
nyaman dan kreatif.
c. Melatih siswa untuk bekerja sama dan terlibat langsung dalam melakukan
kegiatan.
d. Menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menumbuhkan kepercayaan
diri pada siswa karena memiliki kebanggaan dapat menemukan sendiri konsep
yang sedang dipelajari dan siswa juga merasa bangga dengan hasil temuannya.
e. Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.
5
1. Guru Pintar harus mampu membentuk pemikiran siswa bahwa bekerja secara
mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih bermakna.
2. Mengembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran.
3. Memunculkan rasa keingintahuan siswa terhadap suatu permasalahan melalui
bertanya.
4. Membentuk masyarakat belajar atau belajar dengan kelompok-kelompok tertentu.
E. Asumsi-Asumsi Konstruktivisme
Pertama, manusia merupakan siswa aktif yang mengembangkan pengetahuan bagi diri
mereka sendiri.Di mana siswa diberikan keluasan untuk mengembangkan ilmu yang
sudah didapatkan tersebut, baik dengan melakukan latihan, melakukan eksperimen
maupun berdiskusi sesama siswa. Dengan hal seperti itu maka ilmu-ilmunya tersebut
akan berkembang dan bertambah.
5
Kedua Guru sebaiknya tidak mengajar dalam artian menyampaikan pelajaran dengan
cara tradisional kepada sejumlah siswa. Guru seharusnya membangun situasi- situasi
sedemikian rupa sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dengan materi pelajaran
melalui pengolahan materi-materi dan interaksi sosial.Maksudnya seorang pendidik
atau guru dituntut untuk lebih aktif dan menarik dalam menjelaskan, selain itu juga
guru harus bisa menggunakan media dalam proses pembelajaran. Jangan hanya
menggunakan metode-metode yang sudah lama atau jaman dulu, seperti ceramah,
mencatat sampai habis, akan tetapi guru harus mengajar dengan cara bagaimana
supaya siswa harus di buat aktif dan masuk dalam pembelajaran tersebut.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika/article/download/208/170/
https://akupintar.id/info-pintar/-blogs/teori-belajar-konstruktivisme
https://www.sosiologi79.com/2018/11/teori-konstruktivisme-sosial.html?m=1
23