MAKALAH
Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Belajar dan Pembelajaran PAI yang dibina oleh
Bapak Dr. H. Mohammad Muchlis Solichin, M.Ag.
Oleh :
ABDUL MUIN
NIM. 22380011033
i
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Topik Pembahasan.......................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................4
A. Definisi Pembelajaran Konstruktivisme........................................................................4
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Konstruktivisme............................................................5
C. Langkah-Langkah Pembelajaran Konstruktivisme........................................................5
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Konstrutivisme...........................................6
E. Pandangan Para Tokoh-Tokoh Tentang Konstruktivisme.............................................8
F. Penerapan Teori Pembelajaran Konstruktivisme Dalam Pembelajaran PAI...............12
BAB III.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
ii
1
BAB I
A. Latar Belakang
berpusat pada siswa (student centered) secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
untuk menghasilkan pengetahuan. Schunk menegaskan bahwa alih-alih sejumlah
peneliti pembelajaran hari ini berbicara tentang bagaimana pengetahuan
diperoleh (acquisition), melainkan mereka berbicara tentang bagaimana sebuah
pengetahuan dibangun (construction).3
Indonesia memiliki sistem pendidikan dalam konteks kehidupan bangsa dan
bernegara yaitu sistem pendidikan nasional, yang berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mewujudkan tujuan
nasional. Hal tersebut berhubungan dengan paradigma pendidikan yaitu suatu
pemikiran yang mendasar tentang pendidikan. Perkembangan paradigma di
Indonesia saat ini pun sudah mengalami perkembangan, salah satu realitas
pembelajaran di Indonesia sekarang sudah menerapkan teori belajar
konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme berakar pada filsafat humanisme
dan fenomenologi. Perkembangan dalam paradigma ini juga mengambil
sejumlah gagasan yang dikembangkan oleh teori belajar kognitif.4
B. Topik Pembahasan
3
Ibid, 118.
4
Dinda Dwi Azizah Fuan Sa’adah, “Aplikasi Hakikat Teori Belajar konstruktivism dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, An-Nuha. Vol. 1, No. 1, (Februari 2021), 1,
http://annuha.ppj.unp.ac.id/index.php/annuha/index.
3
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Definisi Pembelajaran Konstruktivisme
5
Yusuf M., Arfiansyah Witrialail, “Konsep Merdeka Belajar Dalam Pandang Filsafat
Konstruktivisme”, Al- Murabbi, Vol. 7, No. 2, (Januari 2021):
123, https://doi.org/10.53627/jam.v7i2.3996.
6
Anggraeni Aisyah, “Urgensi Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Pada Pembelajaran PKn SD
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa”, Jurnal PPKn & Hukum, Vol. 14, No. 2, (Oktober 2019):
21.
5
dengan kata lain pembelajaran lebih berfokus kepada murid untuk mengendalikan
cara belajar sendiri. Tahapan perkembangan psikologi anak akan turut dalam
mengikuti tahapan perkembangan kognisi. Pembelajaran murid dalam mengkontruksi
pengetahuan dilakukan dengan transformasi, organisasi dan penataan kembali
informasi dan pengetahuan sebelumnya, dalam hal iniguru tidak tidak boleh
memaksa/ indoktrinasi dalam mengajar, tetapi lebih kepada memberi kesempatan
untuk murid berkembang secara alamiah.7
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Konstruktivisme
Ruang lingkup teori belajar konstruktivistik bersifat terbatas. Dimana teori ini
memusatkan pada peserta didik yang di beri kebebasa berkreasi dalam mengkonstruk
dan menggabungkan apa yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, sebagian
besar contoh yang diberikan melibatkan pengendalian perilaku. Proses-proses belajar
yang kurang tampak dan sukar diamati, seperti pembentukan konsep, belajar dari
buku, pemecahan masalah, dan berfikir kurang diteliti oleh para ahli 8. Teori ini lebih
memusatkan kepada perubahan perilaku yang nampak, karena pada uji cobanya teori
ini di dipraktekkan kepada hewan seperti merpati, tikus, dan anjing yang tidak
memiliki akal pikiran..
7
Panjaitan Kornelius Johanes, Renny Maria, and Manullang Agustinus, “Implikasi Model
Pembelajaran Konstruktivisme Dengan Pendidikan Kristen”, Didaskalia, Vol. 3, No. 1, (Juni 2022):
47, Implikasi Model Pembelajaran Konstruktivisme dengan Pendidikan Agama Kristen |
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen (ejournal-iakn-manado.ac.id).
8
6
1. Kelebihan
a) Berfikir, alam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk
menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.
b) Faham, oleh kerana itu murid terlibat secara langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya
dalam semua situasi.
c) Ingat, oleh kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan
ingat lebih lama semua konsep. Yakin siswa melalui pendekatan ini membina
9
Mohammad Muchlis Solichin, PARADIGMA KONSTRUKTIVISME DALAM BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2017), 14-15.
7
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses
belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung.
Berikut beberapa kelemahan teori konstruktivisme:
11
Hamzah, “Konstruktivisme Dan Implikasiinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Konasbara. Vol.
-, No. 8, (2018), 121-122, ISSN: 2597-5242.
11
12
Ahmad Nizar Rangkuti, “Konstruktivisme Dan Pembelajaran Matematika”, Darul ‘Ilmi. Vol. 02,
No. 02 (Juli 2014), 63-65, https://doi.org/10.24952/di.v2i2.416.
12
melainkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman selain itu siswa juga
menjadi lebih mandiri dalam mencari tahu dan mendapatkan pemahamannya
sendiri.13
BAB III
A. Kesimpulan
13
Panjaitan Kornelius Johanes, Renny Maria, and Manullang Agustinus, “Implikasi Model
Pembelajaran Konstruktivisme Dengan Pendidikan Kristen”, Didaskalia, Vol. 3, No. 1, (Juni 2022):
53, Implikasi Model Pembelajaran Konstruktivisme dengan Pendidikan Agama Kristen |
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen (ejournal-iakn-manado.ac.id).
14
DAFTAR PUSTAKA
15