Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENDEKATAN SOSIAL KONSTRUKTIVISME DALAM


PENDIDIKAN, MENDIDIK MENURUT ISLAM

Dosen Pengampu:Yurna Dewi, M.Pd

Disusun oleh :

ANGGIA NURVANI ( 2111040131)

EMYLIA MALIK ( 2111040036)

M. DAFFASYUJA (2111040182)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN INTAN LAMPUNG UIN RADEN INTAN LAMPUNG

2021
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Pengertian........................................................................................................................3
B. .........................................................................................................................................4
C. .........................................................................................................................................5
D. .........................................................................................................................................6
E. .........................................................................................................................................7
F. .......................................................................................................................................14

BAB III PENUTUP..................................................................................................................15

A. Kesimpulan...................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah yang maha Esa Atas rahmat dan hidayah-Nya, penyusun
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENDEKATAN SOSIAL
KONSTRUKTIVISME DALAM PENDIDIKAN, MENDIDIK MENURUT ISLAM”

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaranpsikologi pendidikan. Selain


itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pendekatan sosial
konstruktitisme dalam pendidikan, mendidik menurut islam, bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu Yurna Dewi, M.Pd selaku dosen
pembimbing Mata kuliah psikologi pendidikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Lampung, 21 September 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu prinsip pendidikan adalah guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan
kepada peserta didik, tetapi peserta didik lah yang harus aktif membangun pengetahuan
dalam pikiran mereka sendiri. Dalam suatu proses pengembangan model-model pembelajaran
melahirkan berbagai macam konsep belajar yang telah kita kenal yakni yang salah satunya
adalah pembelajaran konstruktivisme.

Pendekatan konstruktivisme dalam belajar dan pembelajaran didasarkan pada


perpaduan antara beberapa penelitian dalam modifikasi perilaku yang didasarkan pada teori
operant conditioning dalam psikologi behavioral. Premis dasarnya adalah bahwa individu
harus secara aktif ”membangun” pengetahuan dan ketrampilannya dan informasi yang ada
diperoleh dalam proses membangun kerangka oleh peserta didik dari lingkungan diluar
dirinya.

Adapun prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme telah


melahirkan berbagai macam model-model pembelajaran dan dari berbagai pandangan
tersebut terdapat pandangan yang sama bahwa dalam proses belajar peserta didik adalah
pelaku aktif kegiatan belajar dengan membangun sendiri pengetahuan berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.

Dalam teori konstruktivistik belajar bukanlah proses teknologisasi bagi siswa,


melainkan proses untuk membangun penghayatan terhadap suatu materi yang disampaikan.
Sehingga proses pembelajaran tidak hanya menyampaikan materi yang bersifat normatif
(tekstual) tetapi harus juga menyampaikan materi yang bersifat kontekstual. Sebagai
contohnya ketika guru menjelaskan tentang materi sholat, tidak cukup hanya menjelaskan
materi norma-norma tentang sholat semacam syarat dan rukun sholat, tetapi juga harus
menjelaskan dan membangun penghayatan makna sholat dalam kehidupan. Sehingga
akhirnya siswa dan masyarakat benar-benar mampu memberikan jawaban secara akademik.

Pada saat siswa terjun ke lingkungan sosial siswa menghadapi berbagai macam
persoalan yang mana siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya, pembelajaran yang berorientasi masalah akan dapat membantu siswa untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya sewaktu terjun ke lingkungan
masyarakat.

Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan penting yang


menentukan terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakatnya. Hal ini karena
pendidikan merupakan proses usaha melestarikan, mengalihkan serta menstransformasikan
nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerusnya

Sedangkan mendidik anak menurut islam adalah mendidik anak dengan berlandaskan
agama islam dan sesuai dengan ajaran nabi

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang dan pembahasan permasalahan diatas, maka


masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sosial konstruktivisme dalam pendidikan?


2. Bagaimana cara mendidik anak menurut islam?

C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pendekatan Konstruktivis Sosial Secara umum,

pendekatan konstruktivis sosial menekankan pada konteks sosial dari


pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikonstruksikan bersama
(mutual). Pendekatan konstruktivis sosial ini sangat dipengaruhi oleh teori
perkembangan kognitif Vygotsky ( ). Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan
anak tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan kultural.
Dia percaya bahwa perkembangan memori, perhatian, dan nalar melibatkan
pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat, seperti bahasa,
sistem matematika, dan strategi memori. Teori Vygotsky menarik banyak perhatian
karena teorinya mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi situasi
dan bersifat kolaboratif. Dengan kata lain, di samping individu, kelompok di mana
individu berada, sangat menentukan proses pembentukan pengetahuan pada diri
seseorang.
Melalui komunikasi dengan komunitasnya, pengetahuan seseorang dinyatakan
kepada orang lain sehingga pengetahuan itu mengalami verifikasi, dan
penyempurnaan. Pendekatan konstruktivis sosial menggunakan sejumlah inovasi di
dalam pembelajaran di kelas.
Prinsip-prinsip pendekatan konstruktivis sosial adalah:
1. Pengetahuan dibangun/dikonstruksikan bersama.
2. Pengetahuan dipengaruhi oleh konteks dan situasi sosial tertentu (situated
cognition).
4 Pendekatan Konstruktivis Sosial

Hakekat Pendekatan Konstruktivis sosial Filosofi belajar konstruktivis sosial


menekankan bahwa belajar tidak hanya sekadar menghafal, tetapi merekonstruksikan
atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi
yang mereka alami dalam kehidupannya. Konstruktivis sosial berdasar bahwa siswa
membangun pengetahuan di dalam konteks pengetahuan sendiri. Maka pendekatan
konstruktivis sosial adalah pendekatan pembelajaran yang berdasarkan bahwa dengan
merefleksikan pengalaman-pengalaman kita, kita akan dapat membangun pemahaman
terhadap dunia yang di mana kita hidup didalamnya. (Suherman, 2003).
Paham Konstruktivis sosial menekankan bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa
harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan
kematangan kognitif yang dimilikinya. Relasi yang terbangun adalah guru hanyalah
berfungsi sebagai mediator, fasilitor dan teman yang membuat situasi yang kondusif
untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. Teori ini
bersandarkan pikiran bahwa seorang siswa sesungguhnya pengemudi sekaligus
pengendali informasi dan pengalaman baru yang mereka peroleh dalam sebuah proses
memahami, mencermati secara kritis, sekaligus melakukan re-interpretasi
pengetahuan dalam sebuah siklus pembelajaran.

Meskipun kita tahu bahwa belajar adalah suatu penafsiran personal dan unik
dalam sebuah konteks sosial, tetapi akan lebih bermakna jika akhir dari suatu proses
pembelajaran dapat secara langsung memotivasi siswa untuk memahami sekaligus
membangun arti baru. Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik
memandang subyek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya
dengan lingkungan. Dengan bantuan struktur kognitifnya ini, subyek menyusun
pengertian realitasnya. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun
melalui struktur kognitif yang diciptakan oleh subyek itu sendiri.
2. Cara mendidik anak menurut islam

1. Pengertian Mendidik Anak


Mendidik dan membimbing anak merupakan suatu kewajiban bagi
seorang muslim karena anak merupakan amanat yang harus dipertanggung
jawabkan oleh orangtua. Pernyataan tersebut berangkat dari hadists Rasulullah
Saw:

‛Sesungguhnya setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah suci),


orangtuanyalah yang akan menjadikan anak tersebut yahudi,
Nasrani, ataupun Majusi

Hadits di atas memiliki makna bahwa kesuksesan atau bahkan masa


depan anak adalah tergantung bagaimana orangtua mendidik dan
mengasuhnya. Dari hadits diatas bisa disimpuklan bahwasanya setiap anak
memiliki potensi, orangtualah dengan bijak mengoptimalkan potensi yang
telah diberikan Allah Swt. Hal ini juga dipertegas dalam firman Allah dalam AtTahrim ayat 6

Anda mungkin juga menyukai