Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

(Dimensi pendidikan Teoritis dan Praktis )

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

ANDI TALHA (A31121056)

NUR AIN RAMADANI (A31121002)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVRSITAS TADULAKO

2022

Filsafat pendidikan 1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
” Dimensi pendidikan Teoritis dan Praktis” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan Dosen yang mengajar mata kuliah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih


mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan
ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Palu, 7 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok 7

Filsafat pendidikan 2
DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………..4

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………..….4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….…..4
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..…..6

A. PENDIDIKAN TEORITIS………………………………………………………...……6
B. PENDIDIKAN PRAKTIS…………………………………………………………….....8
C. HUBUNGAN PENDIDIKAN PRAKTIS TEORITIS DAN PRAKTIS…………...….8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..10

KESIMPULAN…………………………………………………………………….…….……..10

A. SARAN………………………………………………………………………………….10

DAFTRA PUSTAKA………………………………………………………………………...…11

Filsafat pendidikan 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
ukuran dan normatif. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup berkembang sejalan
dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Proses perkembangan dan pendidikan manusia tak hanya di pengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal saja, akan tetapi juga tergantung pada lingkungan
pendidikan yang berada diluar tingkat formal. Oleh karena itu pendidikan sangatlah penting
dalam kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan pengalaman belajar, sehingga pendidikan dapat pula di definisikan


sebagai keseluruhan pengamalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Pendidikan
berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sejak manusia itu lahir sampai
mati. Adapun pendidikan adalah konsep mendidik yang di wujudkan dalam bentuk perubahan
atau cara mendidik yang di wujudkan dalam bentuk perubahan atau cara mendidik yang
dilakukan oleh manusia pada umumnya.

Pendidikan dapat dilihat dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai praktik dan (2) pendidikan
sebagai teori. Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa di pisahkan, praktik
pendidikan berlandasan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan yang
bercemin dari praktis pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat
mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat
mengimbas pada praktik pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut .

1. Mengapa pendidikan di anggap sebagai pendidikan teoritis?


2. Mengapa pendidikan di anggap sebagai pendidikan praktis?
3. Bagaimana hubungan antara pendikan dan teoritis dengan pendidikan praktis?

Filsafat pendidikan 4
C. TUJUAN MASALAH

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini di susun dengan tujuan untik:

1. Untuk mengetahui pendidikan sebagai pendidikan teoritis.


2. Untuk mengetahui pendidikan sebagai pendidikan praktis.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan teoritis dengan pendidikan praktik.

Filsafat pendidikan 5
BAB II

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah pengalaman belajar, sehingga dapat pula di definisikan sebagai


keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Pendidikan berlangsung tidak
dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sejak mansia itu lahir sampai mati. Adapun
pendidikan adalah konsep mendidik yang di wujudkan dalam bentuk perubahan atau cara
mendidik yang dilakukan oleh manusia pada umunya.

Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang di angkat dari pengalaman
pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis.

A. Pendidikan Teoritis.

Pendidikan teoristis yaitu terdiri atas kajian-kajian pendidikan di tinjau dari nilai-nilai dan
prinsip agama, filsafat, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan humaniora.
Pendidikan teoristis ini mengkaji tentang bidang keilmuannya secara luas (profesional) sampai
hal-hal sekecil-kecilnya (atomistik). Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur
dan mensistemkan didalam pemikiran masalah yang tersusun sebagai pola pemikiran masalah
yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidik.

Ilmu pendidikan teoritis para ahli dalam pemikirannya mengatur dan mensistemkan berbagai
masalah yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Caranya dari berbagai praktek
pendidikan yang disusunlah suatu pemikiran-pemikiran secara teoritis. Pemikiran teoris ini
kemudian disusun menjadi satu sistem pendidikan. Inilah yang di maksed dengan ilmu
pendidikan teoritis (sistematis). Teoritis sama saja dengan sistematis.

lmu pendidikan sistematis memberikan suatu pemikiran-pemikiran secara tersusun dan


lengkap tentang masalah-masalah pendidikan. Ilmu pendidikan sistematis ini membahas semua
permasalahan pokok dalam pendidikan secara universal, abstrak dan objektif (pendapat
Langeveld). Pendidikan sistematis ini sangat berkaitan dengan sejarah pendidikan. Sejarah
pendidikan berisikan tentang berbagai uraian yang terakhir mengenai sistem-sistem pendidkan
sepanjang jaman dengan melihat latar belakang kebudayaan yang sangat berpengaruh waktu itu.

Ilmu pendidikan sistematis mendahului ilmu pendidikan historis, tetapi ilmu pendidikan
historis memberikan bantuan dan menjadi bahan untuk memperkarya ilmu pendidikan sistematis.
Teori-teori yang di temukan (baik ilmu sistematis maupun historis) keduanya membantu para
pendidik agar selalu waspada dan hati-hati dalam praktek-praktek pendidkan.

Filsafat pendidikan 6
Ilmu pendidikan historis mempunyai hubungan timabal balik dengan ilmu pendidikan
sistematis. Sebaliknya ilmu pendidikan sistematis akan di bangkitkan untuk masalah pendidikan
yang baru apabila ilmu ini terbuka untuk menerima bahan-bahan dari ilmu pendidikan historis,
tetapi bila di bandingkan antara keduanya maka yang sistematislah yang primair karena
penunturan yang sistematis harus lebih dahulu untuk memungkinkan penyusun ilmu historis.

Ilmu pendidikan adalah suatu ilmu pendidikan yang memerlukan pemikiran teoritis. Karena:

1. Tiap-tiap pendidik akan mendengarkan kritik-kritik, catatan-catatan, sumbangan


pemikiran dari para ahli. Pendidik akan mulai memikirkan secara kritis tindakan-tindakan
dalam perbuatan pendidiknya (ia bisa belajar dari catatan dan kritik saran orang lain). J.M
Gunning pernah berkata bahwa mempelajari ilmu pendidikan berarti mengubah diri
sendiri menjadi orang lain. Karena ada pemikiran teoritis tentang tindakan mendidik itu
sendiri, sehingga di anggap bahwa teori itu di perlukan.
2. Salah satu masalah yang di anggap perlu pemikiran teoritis adalah apakah anak peserta
didik itu perlu untuk berkembang, perlu berapa jauh lingkungan pendidikan, potensi
kreatifitas peserta didik berkembang. Pimikiran yang mendasar ini selalu di bicarakan
dari abad kea bad. Hal-hal ini memerlukan pemikiran teoritis. Bertolak pula dari
kenyataan praktek pendidikan pada jaman tersebut.
3. Ketika membaca rumusan tujuan pendidikan dari jaman ke jaman, akan kita dapatkan
gambaran bagaimana caranya orang memeragakan suatu gambaran ideal tentang manusia
dan masyarakat yang diharapkan. Setiap saat tujuan pendidikan itu berpindah dan
berbedah-bedah suatu saat orang menghendaki tujuan pendidikannya membentuk rakyat
yang kuat seperti terjadi di Yunani, suatu saat tujuan pendidiknya adalah membentuk
manusia yang baik yang di persiapkan (kehidupan di dunia akhirat).
4. Pendidikan perlu jangka waktu panjang, sebab pendidikan bercorak perbuatan
pendidikan. Dalam perbuatan, biasanya orang bisa melihat dan mencek hasilnya segara.
Hasil pendidikan itu baru dapat dilihat pada generasi berikutnya. Untuk meneliti hasil
pendidikan itu orang harus melihat bagaimana cara bertindak, mendidik dan bagaimana
cara hidup dimasa dewasa nanti.

Manfaat pendidikan Teoritis yaitu, penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori
tertentu. Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidk dapat
menjelaskan kejadian-kejadian actual yang tengah di hadapi. Dilakukannya pengujian atas teori
tersebut bisa melalui penelitian secara emperis serta hasilnya dapat menolak ataupun
menukuhkan serta merivisi teori yang berhubungan. Pada intinya ilmu teoris dilaksanakan
berdasarkan teori yang sudah ada untuk mempermudah jalannya pendidikan.

Dari penjelasan ini dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan memerlukan pemikiran teoritis,
yakni perlu pemikiran yang tersusun secara teratur dan sistematis. Sehingga, pendidikan sebagai
pendidikan teoritis adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk

Filsafat pendidikan 7
mempermudah jalannya pendidikan.

B. Pendidikan Praktis

Pendidikan praktis mencakup ilmu pengetahuan normative dan finalistik. Ilmu pengetahuan
normative berkaitan dengan kajian norma-norma sebagai standar yang di gunakan dalam
pendidikan, ilmu pengetahuan finalistic mengkaji hasil akhir pendidikan dalam bentuk keluaran
(output) maupun pengaruh (outcome) bagi peserta didik dalam lingkungannya.

Dalam ilmu pendidikan praktis termasuk pula pendidikan terapan. Ilmu pendidikan terapan
mengkaji aplikasi ilmu pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dari penjelasan di atas
dapat di simpulkan bahwa pendidikan sebagai ilmu praktis adalah suatu praktek pendidikan
untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mencari pengetahuan.

Ilmu pendidikan praktis memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan-ketentuan


pendidikan yang langsung di tunjukan perbuatan mendidik. Ilmu pendidikan praktis ini
menempatkan diri di dalam situasi pendidikan dan mengarahkan diri pada perwujudan/realisasi
dari ide-ide yang di bentuk dan dari kesimpulan-kesimpulan yang di ambil.

Manfaat pendidikan praktis:

1. Sebagai masukkan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan


yang ada, termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam
lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum.
2. Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan dalam dunia pendidikan pada lemabaga-
lembaga yang ada di indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidik yang ada.

C. Hubungan Pendidikan Teoristis dan Pendidikan Praktis

Menurut Langeveld dalam bukunya dikatakan bahwa paktek yang tidak di bimbing oleh
hipotesa atau teori-teori tertentu, maka akan berakhir sebagai pemborosan dana, tenaga dan
waktu karena hanya di dasarkan pada percobaan yang tidak terarah dan tidak menentu.

sebenarnya praktek dapat mengubah teori atau dengan kata lain apabila fakta tidak sesuai
dengan teori, maka teori itu mesti di ubah. Jadi fakta ini dapat memperkaya teori. Pengkajian
bahan-bahan yang di dapat jadi proses empiris, baik itu penelitian kualitatif atau kuantitatif,
sangat memerlukan pendalaman dan pengulasan teori yang dikembangkan.

Intinya antara teori dan fakta yang berkembang dalam lapangan empiris mesti saling berkaitan.
Adapun keterkaitan meliputi.

1. Teori menetapkan adanya hubungan dari fakta yang ada.

Filsafat pendidikan 8
2. Teori mengembangkan sistem klarifikasi dan struktur dari konsep-konsep.

Perlu dilihat bahwa fakta alam yang ada di sekitar kita menyediakan sistem yang siap dipakai
untuk pengklafikasinya objek ke ilmuan yang berupa wakta dan kejadian-kejadian, metode dan
sebagainya: manusia itulah yang bertindak sebagai pengatur dan merumuskannya sehingga
menjadi bermakna yang berguna bagi diri dirinya.

1. Teori harus ada fakta-fakta, oleh sebab itu sebuah sebuah teori mampu menerangkan
sejumlah besar fakta.
2. Teori harus dapat meramalkan fakta. Karena salah satu tugas dari sebuah teori adalah
dapat meramalkan kejadian-kejadian sebelum terjadi.

Antara teori dan praktek di satu pihak harus saling berhubungan, dilain pihak harus
dikembangkan melalui kegiatan penelitian sebagai sarana memperkaya dan mengoreksi konsep-
konsep operasional pendidikan tersebut. Karena melihat bahwaa ilmu pendidikan bersifat teoritis
dan praktis, maka agar keduanya bercorak ilmiyah harus ada usaha sistematisasi yang tersusun
baik sehingga mampu memberikan deskripsi tentang fakta/ data dari pengalaman dalam
pengertian yang sederhana mungkin .

Ilmu pendidikan teoritis juga mengandung watak dan ciri praktis. Watak dan ciri ini tidak
perlu pemisahan antara bersifat teoritis dan yang praktis, keduanya telah mencakup dalam
pengertian ilmu itu sendiri. Teori tanpa praktek tidak akan bermakna, praktek tanpa teori akan
kabur.

Filsafat pendidikan 9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis mengemukakan kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Pendidikan sebagai pendidikan teoritis adalah dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah
ada untuk memper mudah jalannya pendidikan.
2. Pendidikan sebagai pendidikan praktis adalah suatu praktek pendidikan untuk
mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mencari pengetahuan.
3. Pendidikan teoritis dan pendidikan praktis harus saling mengisi di antara keduanya
memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan berlandaskan pada
teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan yang bercermin dari praktik
pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengibas teori
pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada
praktik pendidikan.

B. Saran

Pendidikan adalah suatu sarana yang mempermudah kita untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, kami selaku penyusun makalah ini menyarankan kepada seluruh pembaca untuk
memahami pendidikan dengan baik sebagai pendidikan teoritis atau pendidikan praktis.

Filsafat pendidikan 10
DAFTAR PUSTAKA

Josha, S (2017). Ilmu Pendidikan Teoristis dan Praktis. .[Online}. Teersedia:


https;//joeshapictures.blogspot.com/2017/09/ilmu-pendidikan-toritis-dan-praktis. Html. [6
April2019]

Nasir, J.A. (2012) Ilmu Pendidikan Islam: Sebagai Ilmu yanh Normatif,
Teoritis, Praktis. [Online]. Tersedia: https://ahmadlabib.wordpress.com/2012/12/11/ilmu-
pendidikan-islM-sebagai-ilmu-yang-normatif-praktis/. [ 6 April 2019].

Suratmi, S (2014).Pendidikan Sebagai Ilmu Normatif, Praktis dan Teoritis Pengantar Pendidikan
[Online]. Tersedia: http://suratmisitisuratmi.blogspot.com/2014/05/pendidikan-sebagai-
ilmu- normatif-praktis.html. [6 April 2019].

Filsafat pendidikan 11

Anda mungkin juga menyukai