Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN PRAKTIS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Mendidik Sistematis
yang diampu oleh:

Prof. Abin Syamsudin Makmun, M.A

Disusun oleh:

Asri Aulia Rachman 2002435

PROGRAM STUDI PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Pendidikan
dan Pendidikan Praktis”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Mendidik Sistematis. Penulis menyadari dalam proses penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu dalam proses penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari hasil yang sempurna,
untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan juga memberikan ilmu pengetahuan serta
wawasan yang lebih luas tentang Ilmu Mendidik Sistematis.

Bandung, 8 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1

I. Latar Belakang....................................................................................................1
II. Rumusan Masalah..............................................................................................2
III. Tujuan Masalah..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 Konsep Pendidikan.............................................................................................3


2.2 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis dan Normatif........4
2.3 Peranan dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan...............................................................................................................
6

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................9

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
.....................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pendidikan penting dalam kehidupan dan tidak dapat


dipisahkan darinya. Sifat pendidikan dalam kehidupan adalah mutlak,
baik untuk kehidupan pribadi, keluarga, alam, berbangsa dan
bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi dari
berhasil tidaknya suatu pendidikan yang diselenggarakan di Negara
itu, meskipun banyak factor yang mempengaruhi keberhasilannya.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan, maka
pendidikan itu mesti dilaksanakan sebaik mungkin sehingga hasilnya
pun akan sesuai harapan. Dalam proses pendidikan biasanya sebaik
mungkin sehingga hasilnya pun akan sesuai harapan. Dalam proses
pendidikan biasanya dikomandoi oleh tenaga kependidikan.

Didasarkan pada presuposisi mengenai tujuan ilmu


pengetahuan, yaitu bahwa ilmu pengetahuan harus membantu kita
memperoleh tentang dunia. Ini berarti lebih dari sekedar
menggambarkan “apa itu” dan “apa yang terjadi” atau apa yang ada,
atau apa yang terjadi pada masa sebelumnya. Tujuan ilmu
pengetahuan adalah untuk menemukan keteraturan monologis dan
menyusun teori yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
teknis.
Pengetahuan ilmiah tidak hanya terdiri dari hasil pengamatan,
tetapi dari seluruh system hipotesis yang saling mendukung. Ilmu
empiris dianggap sebagai konstruksi teoritis yang berhubungan dengan
aspek-aspek realitas pilihan dan disusun berdasarkan pengetahuan
sementara.

1
II. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konsep Pendidikan ?
2. Bagaimanakah Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Teoritis, Empiris,
Praktis dan Normatif ?
3. Bagaimana peranan dan kedudukan ilmu pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan ?

III. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Konsep Pendidikan
2. Untuk mengetahui Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Teoritis, Empiris,
Praktis dan Normatif
3. Untuk mengetahui peranan dan kedudukan ilmu pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pendidikan


Manusia memiliki perilaku bersandiwara yang luas, tindakan-tindakan
tersebut termasuk sebagai “pendidikannya”. Tindakan pendidikan berbeda
dengan tindakan lain. Tindakan mereka dimotivasi oleh tujuan mereka yang
pasti ingin menghasilkan efek tertentu pada satu atau lebih orang lain.
Tindakan pendidikan diarahkan pada sesame makhluk manusia; Mereka
adalah tindakan interpersonal atau social. Orang yang mendidik disebut
“pendidik” dan “orang yang berpendidikan” dalam terminology pedagogis,
murid sebagai “objek penelitian” atau “penerima pendidikan”. Hasil akhir
yang diinginkan oleh pendidik adalah keadaan kepribadian tertentu. Pendidik
berusaha membantu pendidik dalam memperoleh dan mempertahankan
kemampuan, keterampilan, pengetahuan, sikap, perilaku dan keyakinan
tertentu.ini bisa melibatkan beragam pengalaman dan kesiapan atau
kecenderungan perilaku yang dapat dikelompokkan bersama dalam konsep
disposisi psikis. Setiap orang yang mendidik bertujuan untuk mempengaruhi
pembangunan disposisi psikis pendidik.
Tindakan mendidik selalu berkaitan dengan mempengaruhi kehidupan
batin “pendidik dengan memperbaiki atau menetapkan”. Pendidikan dianggap
sebagai pembentukan jiwa sebagai suatu seni yang “membentuk” seseorang
agar ia menerima bentuk yang tepat. Pendidikan terdiri dari serangkaian
tindakan panjang yang ujungnya tidak terletak pada diri mereka sendiri,
melainkan pada tujuan akhir di mana mereka diarahkan.
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi hidup masyarakat.
Pendidik dan pendidik bergantung pada pengalaman dan perilaku mereka
pada berbagai kondisi eksternal yang dapat dimasukkan berdasarkan konsep
lingkungan, ruang hidup, dan lingkungan. Individu memperoleh sebagian
besar dari rata-rata orang-orang yang mereka tumbuh bersama, dari kelompok

3
di mana mereka tinggal, membungkuk, mereka mengadopsi makna ini secara
seektif dan memodifikasinya dalam jalan masing-masing.
Dalam usaha pertama untuk menemukan ilmu pengetahuan empiris,
materi pelajaran sains disebut pendidikan sebagai fakta. Pendidikan seperti
yang dipraktekkan dalam masyarakat tertentu dikatakan memiliki “kenyataan
yang sama” seperti fakta social lainnya. Subjek pelajaran ilmu pengetahuan
dianggap “pendidikan sebagai fakta budaya”. “pendidikan realitas” atau
“fenomena pendidikan”. Pendidikan sangat memiliki bidang studi yang luas
dan rumit. Beberapa sub bidangnya merupakan bidang studi ilmu pengetahuan
lainnya, khususnya psikologi dan sosiolog.

2.2 Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Teoritis, Empiris, Praktis dan Normatif
1. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang
diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis
untuk digunakan secara praktis dengan menempatkan kedudukan ilmu
pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu
pengetahuan normative, ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau
pedoman atau ukuran tingkah laku. Sesuatu yang normative berarti
berbicara tentang baik buruknya perilaku manusia. Ilmu pendidikan
merumuskan peraturan-peraturan terhadap tingkah laku manusia untuk
mencapai keteraturan hidup, karena keteraturan hidup akan menjamin
kelangsungan keeratan (kohesi) hubungan antar manusia (hubungan social
manusia).
Ciri-ciri pendidikan ilmu normative :
a. Ilmu pengetahuan normative selalu menjunjung tinggi nilai-
nilai kehidupan yang tidak hanya diperoleh dari pengalaman
dan praktek mendidik dan pendidikan, tapi didapat dari sumber
norma filsafat (pandangan hidup seseorang atau masyarakat)

4
keyakinan beragama atau rasa spirit keagamaan yang
dianutnya.
b. Ilmu pengetahuan normative erat kaitannya dengan
pengetahuan filsafat, sehingga melahirkan filsafat pendidikan.
Guru atau pendidikan harus selalu mengikat diri sesuai kaidag
filsafat pendidikan.
c. Pendidikan normative meliputin pendidikan agama, etika, budi
pekerti yang tergolong pendidikan pengembangan
kepribadian.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan


dikatakan sebagai ilmu normative adalah memberikan aturan-
aturan terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan- aturan tersebut mencakup etika, norma, agama dan lain
sebagainya yg jelas engatur tentang tingkah laku manusia dalam
kehidupannya.

2. Pendidikan sebagai ilmu praktis dan teoritis.


Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris
yang diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara
teoritis untuk digunakan secara praktis dengan menempatkan
kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan.
Ilmu pendidikan bersifat normatif, berarti pendidikan juga bersifat
praktis karena pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan
dalam kehidupan, sehingga pendidik bertugas menanamkan system-
sistem norma tingkah laku manusia yang dibanggakan, dihormati dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dalam mendidik teoritis para cerdik
pandai mengatur dan mensistemkan di dalam pemikiran masalah yang
tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Jadi dari praktis-praktis
teoritis ini, pendidikan disusun secara teoritis.

5
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
sebagai ilmu praktis adalah suatu praktek pendidik untuk mendapatkan
kemudahan, kenyamanan dalam mencari pengetahuan. Pendidikan
sebagai ilmu teoritis adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori
yang sudah ada untuk mempermudah jalannya pendidikan.
3. Pendidikan sebagai ilmu empiris
Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau
konklusi ilmu pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada
pemeriksaan atau verifikasi indra manusia, maka kaidah logika formal dan
hokum sebab-akibat harus menjadi dasar kebenaran yang bersifat realitas,
objektif, dan netral.
2.3 Peranan dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan
1. Peranan ilmu pendidikan dalam penyelenggara pendidikan
Ilmu pendidikan mempunyai peranan sebagai perantara dalam
membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual, social dan
unsur dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan
bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur terbatas
seperti antara unsur sahabat, antara seorang guru dengan satu atau
sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan istri,
antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala
mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua
potensinya dalam arti perangkat pembawaannya yang baik dan lengkap.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional dan
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

6
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Kedudukan Ilmu Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta memproses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,
proses, cara, pembuatan mendidik. Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu
harus dapat bersifat :
a. Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b. Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan
manusia tidak membiarkan peserta didik kepada keadaan
alamnya.
c. Normative, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik
dan yang buruk.
d. Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang system-
sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar
belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada
jaman tertentu.
e. Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan
ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada
pembuatan mendidik.

Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang


lain dalam penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu
ilmu pengetahuan yang membahas masalah yang berhubungan dengan
pendidikan, sedangkan definisi yang terpenting dari suatu pendidikan
itu sendiri yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran dan


toleransi.

7
b. Meningkatkan questioning skills dan kemampuan
menganalisakan sesuatu termasuk pendidikannnya.
c. Meningkatkan kedewasaan individu.

Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi


dalam hidup manusia dimana ada kehidupan disitu pasti ada
pendidikan. Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki manusia, melahirkan teori-teori
pendidikan.

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah fenomena pendidikan dalam


perspektif yang luas dan integrative. Dalam mengantisipasi perkembangan social
budaya, di masa depan, sistematika kajiam ilmu pendidikan meliputi dimensi
lingkungan pendidikan, dimensi jenis-jenis persoalan waktu dan ruang. Untuk
mengembangkan disiplin ilmunya, ilmu pendidikan memiliki metode yaitu
normative, eksplanatori, teknologis, deskriptif, fenomenologis, hermeneutis dan
analisis kritis. Sedangkan sifat-sifat ilmu pendidikan adalah empiris, rohaniah,
normative, historis, teoritis dan praktis.

9
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Pedagodik. 2018. Laporan Buku Wolfgang Brezinka. Fakultas Ilmu Pendidikan.


Universitas Pedidikan Indonesia. Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai