D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Penulis menyadari bahwa tugas Mini Riset ini masih jauh dari
kesempurnaan.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis
mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Karena ilmu yang
kami miliki belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan tugas Rekayasa Ide ini
kami ini.
Akhir kata penulis berharap semoga tugas Mini Riset ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu
yang akan datang. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
IHSAN KAMAL
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................2
2.1 Pengertian Belajar..............................................................................................3
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................5
3.2 Sumber Data.......................................................................................................6
3.3 Cara Memperoleh Data......................................................................................6
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................................11
Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Mini Riset ini dibuat ialah Untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa dapat mengetahui hal yang
baik dan buruk baginya. Dan siswa dapat berprestasi dalam bidang belajar. Ketika
wabah covid 19 datang seperti apa minat untuk belajar siswa dan siswi.
Adapun manfaat penelitian Mini Riset ini ialah agar kita dapat memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar pada era wabah covid 19 menyerang
kali ini dan saat ini.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
A. PENGERTIAN PRESTASI
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi memiliki arti perolehan
atau sesuatu yang diperoleh dari usaha, bekerja dan sebagainya. Prestasi juga dapat
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
D. PENGERTIAN COVID 19
4
Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang
lebih serius, seperti:
5
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
1. Observasi
6
penelitian pendahuluan untuk mengetahui masalah-masalah
yang akan dibahas dalam penelitian.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi
nonpartisipan. Observasi non partisipan yaitu “observasi
dengan cara peneliti mengamati langsung aktifitas siswa
tentang prestasinya yang akan diamati tanpa terlibat dalam
proses pembelajaran”.Pada penelitian ini, peneliti mengamati
aktifitas berkaitan dengan prestasi belajar siswa di tengah
pandemic covid 19 kali ini.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
PEMBAHASAN
Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan
menerapkan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Jenis-jenis belajar nya siswa meliputi : abstrak, keterampilan, sosial, pemecah
masalah, rasional, kebiasaan, apresiasi, pengetahuan. Efisiensi belajar ialah konsep
yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha belajar dan hasil belajar. Ada
belajar yang efisien ditinjau dari sudut usaha dan ada pula yang efisien ditinjau daru
sudut hasil.
Anak yang berprestasi di sekolah belum tentu cara bersosialisasi dengan
lingkungannya baik pula, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dari orang tua
maupun guru baik itu menyangkut prestasi belajar di sekolah maupun sosialisasi anak
dengan lingkungannya. Selain faktor lingkungan keluarga, Selain itu, faktor anak
dalam membagi waktu belajar dan faktor lingkungan masyarakat turut serta dalam
mempengaruhi prestasi belajar.
9
dengan penderita. Sayangnya hingga kini belum ada obat spesifik
untuk menangani kasus infeksi virus corona atau COVID-19. Karena
alasan inilah pemerintah di beberapa negara memutuskan untuk
menerapkan lockdown atau isolasi total atau karantina. Karantina
menurut UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan adalah pembatasan kegiatan dan/atau
pemisahan seseorang yang terpapar penyakit menular sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan meskipun belum
menunjukkan gejala apapun untuk mencegah kemungkinan penyebaran
ke orang di sekitarnya (UU No 6 tahun 2018).
10
1). Keadaan tonus jasmani pada umumnya, hal tersebut
melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan
lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Kondisi
organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat
msialnya dapat menurunkan kualitas kognitif sehingga materi yang di
pelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan
tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi
makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan
memilih pola istirahat dan olahraga yang sedapat mungkin terjadwal
secara tetap dan berkesinambungan.
2) Aspek psikologis
Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan
lagi, semangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin
besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah
kemampuan seorang siswa makan semakin kecil peluang untuk
memperoleh sukses.
Setiap calon guru dan guru profesional sepantasnya menyadari bahwa
keluarbiasaan inteligensi siswa baik yang positif maupun yang negatif
lazimnya menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan.
Contohnya di satu sisi siwa yang cerdas sekali akan merasa tidak
mendapatkan perhatian yang memadai dari sekolah karena frustasi
karena tuntutan kebutuhgan keingintahuannya merasa dibendung
secara tidak adil. Di sisi lain siswa yang bodoh sekali akan merasa
sangat payah mengikuti sajian pelajaran karena terlalu sukar baginya.
Karenanya, siswa itu sangat tertekan dan akhirnya merasa bosan dan
frustasi seperti yang di alami rekannya yang luar biasa positif tadi.
Untuk menolong siswa berbakat kita menaikkan kelas setingkat lebih
dari pada kelasnya sekarang. Kelak apabila ternyata di kelas barunya
itu masih merasa terlalu mudah juga siswa tersebut dapat dinaikkan
setingkat lagi lebih tinggi. Hingga dia mendapatkan kelas tingkat
kesulitan mata pelajarannya sesuai dengan tingkat inteligensinya.
Apabila cara tersebut sulit ditempuh, makan alternatif lain dapat di
11
ambil dengan cara menyrahkan siswa tersebut kepada lembaga
pendidikan khusus untuk siswa berbakat.
Untuk menolong siswa berkecerdasan di bawah normal yakni dengan
cara menurunkan ke kelas yang lebih rendah. Sebab cara penurunan
kelas dapat menimbulkan masalah baru dan bersifat psiko-sosial yang
tidak hanya menggangu dirinya saja tetapi juga menggangu adik-adik
barunya. Oleh karena itu, tindakan yang dipandang lebih bijaksana
adalah dengan cara memindahkan siswa penyandang inteligensi ke
lembaga pendidikan khusus untuk ana-anak penyandang atau
kemalangan IQ.
Faktor dari luar diri siswa:
(1) Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum
pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa.
(2) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial
siswa, interaksi guru dengan siswa.
(3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu
dan tempat, dan lingkungan.
Jaringan
Jaringan adalah suatu kumpulan dari relasi/hubungan yang
berlangsung pada elemen-elemen dalam suatu unit. Jaringan yang
terkecil jumlahnya tiga elemen, sementara link yang terbentuk antar
nodes minimal dua. Dengan demikian, maka jaringan merupakan moda
organisasi dari sistem yang kompleks yang terbentuk secara alamiah
dalam suatu masyarakat (van Dijk, 2006).
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan :
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
experimental Education.49.45-47.
14