Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STUDI ISLAM DI ERA DIGITAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

METODE STUDI ISLAM


Dosen pengampu : Muhammad Zulfal Haris

Disusun oleh:
KELAS : HTN 2 J

Muhammad Ridho Saputra 2321020077

PROGRAM STUDI HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkah dan limpahan rahmatnya kami dapat
menyusun makalah ini dengan judul “STUDI ISLAM DI ERA DIGITAL”, tak lupa shalawat
serta salam selalu kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “METODE STUDY ISLAM”.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menjadi acuan agar bisa menjadi yang
lebih baik lagi dimasa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 23 Maret 2024

Muhammad Ridho Saputra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
I.A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
I.B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 2
I.C. TUJUAN ...................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Revolusi Pendidikan .................................................................................................................... 3
B. Era Baru Pendidikan Islam ........................................................................................................... 5
1. Al Qur`an Digital ..................................................................................................................... 6
2. Al Hadits Digital ...................................................................................................................... 6
3. Materi Pembelajaran Digital ..................................................................................................... 6
4. Encarta Sumber Digital ............................................................................................................ 7
BAB III ..................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................................ 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 9
B. SARAN ....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.A. LATAR BELAKANG
Globalisasi yang ditandai dengan berbagai kemajuan dalam bidang teknologi informasi, dan
komunikasi mendorong terjadinya berbagai perubahan baik itu dalam dunia pendidikan maupun
pembelajaran. Secara makro perubahan itu mendorong terjadinya percepatan proses
demokratisasi dan equity dalam pembelajaran. Guru atau tenaga pengajar kini tidak lagi
merupakan satu satunya sumber dalam proses pembelajaran. Alam yang terbentang dirancang
atau tidak dirancang dapat menjadi sumber pengetahuan yang setiap saat siap menyajikan apa
saja yang diinginkan oleh peserta didik.

Dengan kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi ada beberapa hal yang kita dapatkan
yaitu: Semakin cepatnya akses terhadap suatu informasi, Komunikasi dengan berbagai macam
orang tidak tergantung oleh geografi, dan Dapat menginternalisasikan suatu ide atau pikiran
dalam bentuk teks, graphic, suara dan gambar.1

Mencermati fenomena di atas, pendidikan tidak lagi didefinisikan sebagai sebuah proses
transfer pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Definisi ini sangat personalisme
(kontak antar orang dewasa dan anak menjadi batasan arti pendidikan), dan kini telah
ditinggalkan oleh banyak orang. Pendidikan direvolusi oleh teknologi pembelajaran. Dimana
peserta didik memiliki keleluasaan dalam hal belajar, kapa saja ia harus belajar, materi apa saja
yang harus dipelajari, dengan bantuan apa ia harus belajar. Semua tersaji seperti outlet air
mineral sepanjang jalan.

Begitu juga halnya dengan pendidikan Islam, kini terdapat satu era dimana pendidikan tidak
lagi berpusat pada orang atau pendidik, akan tetapi lebih dari itu kita sedang mengalami apa yang
disebut era digitalisasi pendidikan. Tulisan berikut inimencoba memberi beberapa cuplikan
dimana pendidikan telah merambah era digital yang telah hadir didepan kita.

1
Dian Budiargo, Media Equation dalam Pembelajaran, Jakarta, 1-2 Desember 2004, Kertas Kerja dalam Seminar
Teknologi Pendidikan Menghadapi Tantangan Daya Saing SDM Nasional dan Internasional, Jakarta, 2004.

1
I.B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Bagaimana revolusi pendidikan yang terjadi ?


2. Bagaimana era baru pendidikan islam?

I.C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk Mengetahui dan Memahami Revolusi Yang Terjadi di Dunia Pendidikan


2. Untuk Mengetahui dan Memahami Era Baru Pendidikan Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Revolusi Pendidikan
Salah satu karya yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah manusia adalah pendidikan.
Dengan pendidikan manusia dapat mengukir sejarah, tetapi juga bukan tidak banyak karena
persoalan pendidikan pula manusia dapat menghancurkan peradaban dalam sejarah manusia.
Sampai disini dapat ditegaskan bahwa pendidikan selalu beriringan dengan perkembangan
kehidupan manusia, dan perkembangan manusia selalu merubah arti pendidikan dalam diri
manusia. Seiring dengan semakin berkembangnya peradaban manusia maka kegiatan pendidikan
semakin beragam dalam jenis, bentuk, dan penyelenggaraannya.

Tak dapat disangkal lagi bahwa kebutuhan akan informasi aan senantasiasa meningkat dalam
era kita ini. Informasi itu berupa berita, data, pesan, fakta, pendapat, kritik, dan saran yang
diperlukan agar kita dapat memahami, dan karena itu mengambil keputusan atau bertindak
selaras dengan kondisi serta situasi di mana kita berada. Pada awal kebudayaan, manusia
memperoleh pendidikan dari alam sekitarnya. Dalam perkembangan kemudian ada orang orang
tertentu yang diberi wewenang khusus untuk memberikan pendidikan yang kemudian kita kenal
dengan sebutan “guru”. Namun guru bukanlah satu satunya sumber bagi peserta didik untuk
memperoleh pendidikannya. Guru hanyalah salah satu sumber insani, dan disamping itu masih
ada lagi sumber non insani. Sumber sumber insani ini hanrus pula dlengkapi dengan sumber
sumbe non insani berupa lingkungan, alat, media dan sebagianya. Peranan guru sebagai penyaji
informasi tidak lagi tepat dalam perkembangan ini, karena hal itu dapat dilakukan oleh media. 2

Ketika jumlah penduduk semakin bertambah, sumber daya alam semakin berkurang,
kesempatan mendapatkan guru semakin kecil dan sementara pendidikan tetap harus
dilaksanakan, maka timbullah kenyataan kegiatan pendidikan selalu tidak sebanding dengan
yang diinginkan. Bertambahnya jumlah penduduk memang telah diantisipasi dengan kebijakan
“Pendidikan Untuk Semua” the education of all. 3 Yang lebih penting dari hal ini adalah
kesempatan seluruh warga untuk akses dalam dunia pendidikan harus dibuka secara lebar. Ini
artinya bahwa tidak ada diskriminasi kesempatan, bukan hanya orang yang di kota untuk
mengecap pendidikan yang layak, akan tetapi siapa saja di muka bumi adalah mempunyai hak
yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Harus diakui bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi memberikan


sumbangan yang sangat besar terhadap perkembangan pendidikan Jarak Jauh. Eric Ashby 4
pernah menulis tentang perkembangan ini dimana menurutnya pendidikan telah mengalami

2
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta, Pustaka Kencana, 2004, hal. 597
3
UNESCO Pendidikan Untuk Semua 2000, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
4
Eric Ashby, The Forth Revolution: Instructional Technology in Higher Education, New York: McGraw Hill, New
york, 1972. hal.9

3
empat revolusi yang sangat dramatis yakni; revolusi pertama terjadi pada waktu masyarakat
memberikan wewenang pendidikan kepada orang tertentu hingga timbul “profesi guru”. Refolusi
kedua terjadi akibat digunakannya lisan atau tulisan dalam belajar di sekolah maka ada yang
disebut “buku pelajaran”. Revolusi ketiga terjadi dengan ditemukannya mesin cetak yang
mengakibatkan pendidikan lebih berbasis pada sumber buku yang tersedia”. Revolusi keempat
terjadi akibat adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat dimana semua
bahan, proses dan bentuk pendidikan dapat ditransper lewat peralatan elektronik.

Pendidikan harus tetap dilaksanakan, jumlah penduduk yang semakin bertambah tidak
menyurutkan konsep pendidikan harus menghadapi dari tantangan ini. Untuk itu kembali kedasar
semula, bahwa pendidikan adalah sebuah proses mewariskan menyampaikan nilai, dapat
dilaksanakan dimana saja, kapan saja dan untuk siapa saja, maka secara bijak kegiatan
pendidikan dapat dilakukan di luar kelas. Oleh Jonansen 5 taksonomi kegiatan pendidikanpun
berkembang menjadi empat model yakni sbb:

1) Model A: proses pembelajaran yang berlangsung pada tempat dan waktu yang sama
(same place/same time).
2) Model B: proses pembelajaran yang berlangsung pada tempat yang sama dan waktu yang
berbeda: (same place intruction/different time)
3) Model C: proses pembelajaran yang berlangsung pada tempat yang berbeda dan waktu
yang sama: (different place/same time)
4) Model D: proses pembelajaran yang berlangsung pada tempat yang berbeda dan waktu
yang berbeda pula:(different place/different time instruction).

Pembagian ini memang cukup antisipatif, dimana pendidikan tidak lagi harus menggunakan
satu tempat yang sama, satu waktu yang sama dalam melaksanakannya. Begitu fleksibelnya
kegiatan pendidikan tiada lain untuk mempertahankan bahwa pelayanan kegiatan pendidikan
tetap mampu memberikan yang terbaik bagi ummat. Teknologi belajar maupun kebutuhan
belajar berubah cepat. Hal ini menutut pendidik maupun institusi pendidikan untuk cepat
menyesuaikan dengan perubahantersebut.6

Apa yang harus dilakukan oleh para perancang pendidikan, tentu mempersiapkan bahan ajar
yang tidak tergantung pada pendidik. pendidik dapat tinggal di rumah, akan tetapi bahan ajar
dapat disebarkan, diperoleh dan dipelajari oleh peserta didik kapan saja, dimana saja oleh siapa
saja. Pendidikan Islam sesungguhnya telah lama memiliki sumber dalam bentuk teks yakni Al
Qur`an, dan Al Hadits, serta berbagai materi dan informasi lainnya. Formula serta kemasan
kemasan yang selalu up date yang berubah dan tentunya dituntut agar sesuai dengan kebutuhan
ummat, dan tuntutan zaman.

5
Jonansen, D.H, et al, Hand Book of Research for Educational Communication and Technology.
6
Ahmad Mustafa al Maraghi, Tafsir Al Maragi; Semarang: Toha Putra, 1992. hal 28

4
B. Era Baru Pendidikan Islam
Dalam agama Islam terdapat satu pengakuan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah
(suci) yang dengan potensinya ia memerlukan bimbingan, pengarahan untuk menemukan hakikat
fitrah menuju kepada hanif. Dari sini manusia memerlukan pendidikan, pendidikan untuk
membimbing fitrah agar dapat mencapai satu tujuan yang hakiki yakni menjadi abdun. Panduan
untuk membimbing dan mengarahkan potensi manusia adalah Al Qur`an. Seperti dijelaskan
bahwa: Dan Al Qur`an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan
kepada kalian dan kepada orang orang yang Al Qur`an sampai (kepadanya). 7

Al Qur`an memang diturunkan untuk memberikan pembelajaran bagi ummatnya agar dapat
mengembangkan fitrah secara benar dan optimal. “Dan demikianlah Kami menurunkan Al
Qu`ran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali didalamnya
sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau agar Al Qu`ran itu menimbulkan
pengajaran bagi mereka.8

Dalam konsep agama memang setiap individu diwajibkan untuk belajar, tetapi yang lebih
utama adalah bila sanggup untuk mengajar. Kewajiban ini sangat sarat dengan perintah agama
dimana orang yang memiliki ilmu pengetahuan untuk mengajar merupakan tempat terhormat
dibanding orang lain. Sadar akan hal di atas, dalam sejarah Islam keberanian Umar bin Khattab
sebagai khalifah kedua mengusulkan pada Abu Bakar untuk menuliskan mushaf Al Qur`an agar
tidak tercecer atau hilang. Keberanian inilah yang kemudian menjadi warisan ummat Islam yang
sangat berharga yakni Kitab suci bernama Al Qur`an. 9 Dari sinilah kegiatan pembelajaran dalam
Islam mengalami revolusi kedua dari pengajaran bersumber pada otoritas seorang Rasul sebagai
revolusi pertama bergeser pada sumber outentik.

Pendidikan akan terus dibutuhkan oleh ummat manusia, dimana untuk mempelajari Al Qur`an
sebagai ilmu pengetahuan maupun untuk mendalaminya sebagai sumber inspirasi dalam
kehidupan akan tetap diperlukan. Sadar bahwa ummat Islam pada awal lahirnya masih dapat
dihitung dengan sekelompok jama`ah, kemudian terus bertambah dan berkembang, maka
revolusi ketigapun terjadi. Sumber ilmu pengetahuan dan kebenaran semakin jauh dari sumber
aslinya yakni Rasul dan Al Qur`an. Untuk itu dilakukan tafsir yakni pemberian makna yang lebih
universal sesuai dengan kebutuhan zaman dan keadaan bagi ummat tentang ajaran agama.

Makanya pendidikan terus diperlukan, dan revolusi ketiga pembelajaran dalam agama
Islampun bergulir. Dari Al Qur`an sampai Al Hadits, bahkan berbagai sumber pembelajaran
agama Islam kini terus dibenahi, dikembangkan dan dievaluasi setiap saat agar tetap update
dengan berbagai kondisi, berbagai keadaan, berbagai macam ragam tuntutan ummat. Sisi lain
dari revolusi keempat menurut penulis adalah terjadinya era digital dalam materi pendidikan
Islam, berikut ini beberapa komponen di antaranya yakni:

7
TM. Hasby Ash Shidiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,Jakarta, Bulan Bintang, 1980. hal 36
8
Fazlur Rahman, Tema Pokok Al Qur`an, (Terj.Anas Mahyuddin), Bandung: Pustaka.1983. hal 33
9
Madjid Nurcholis, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1985, hal. 4

5
1. Al Qur`an Digital
Kini Al Qur`an dilihat dari materialnya tetap terjaga seperti awal turunnya 14 abad yang lalu.
Namun formulasi dan kemasannya telah banyak mengalami perubahan. Kita kenal Al Qur`an
dalam bentuk CD dengan formula Holy Qur`an versi 6,31 yang diproduksi oleh Syarikat
Program Sark 1991-1996 sangat membantu ummat untuk mempelajari Islam sebagai sebuah
karya agama. Menurut saya revolusi keempat pembelajaran dalam agama Islampun terjadi.
Dengan CD Al Qur`an tersebut siapa saja dapat mempelajaari Al Qur`an, dimana saja dapat
diajarkan, dan kapan saja dapat dilakukan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan ummat.

Begitu juga halnya dengan Al Qur`an Digital, yang kini dengan mudah dipindah antar soft
ware komputer. Karya anak bangsa ini merupakan satu hasil yang optimal sampai saat ini
dimana dengan komputer kita dapat membuka halaman Al Qur`an dari berbagai aspek yang
diinginkan.

2. Al Hadits Digital
Dapatkah kita bayangkan sepuluh tahun yang lalu, kita seorang pengajar Ilmu Hadits
membawa buku Hadits apakah itu Subulussalam dan atau Shahih Bukhari, Shahih Muslim, yang
masing masing buku tersebut lebih dari 200 halaman? Alih alih kini dosen Ilmu Hadits hanya
membawa sebuah Note Book atau Laptop dapat mengajarkan seluruh Hadits yang pernah di
tulis. Program Software Hadits ini dengan mudah didapatkan tentu bukan monopoli dosen
sebagai pengajar untuk memiliki otoritas sebagai penyampai pertama, tetapi siapa saja,
mahasiswa, masyarakat lain dengan mudah untuk memperolehnya.

Adapun profile Hadits dimaksud adalah sebagai berikut: Kutubutisah adalah kumpulan 9
Kitab Hadits yang mashur dikalangan umat Islam. Untuk ini dihadirkan agar lebih mudah dalam
meneliti lebih jauh dalam bentuk compat disk. Didalamnya memuat mengenai matan hadits,
sanad hadits dan biogafi sanad, serta keterangan hadits shahih atau dhaifnya sebuah hadits dan
lain sebagainya. 9 Kitab Hadits dari Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, An Nasa`i, Ad
Daarimi, Ibn Maajah, Ahmad, dan Malik.

3. Materi Pembelajaran Digital


Adalah Harun Yahya ilmuwan asal Turki yang memiliki kreativitas dalam menyampaikan
berbagai materi dan informasi pendidikan agama. Bila dahulu kita menerima pelajaran kejadian
manusia lewat cerita, atau dengan termenung membayangkan hubungan antara Surat Al Baqarah
ayat 30-39, Ar Rum 20, juga At Tin 5 dengan cerita seorang ibu mengandung dan melahirkan
cucu Adam, kini semuanya dapat divisualisasikan yang dengan mudah kita mendangkapnya.
Visualisasi lewat satu teknologi program ini, tentu merupakan satu usaha untuk memberi
kemudahan bagi ummat Islam mendalami kemudian memaknai pesan pesan Al Qur`an
bagaimana kita diciptakan.

6
4. Encarta Sumber Digital
Islam dipahami sebagai satu konsep ajaran, maka akan tampak berbagai nilai yang memuat
aturan normatif menjadi pedoman bagi umatnya, Islam diartikan sebagai inspirator untuk
berkreasi maka tampak hasil budaya dan karya manusia. Tidak hanya umat Islam, program
Encarta yang dikembangkan oleh Microsoft telah berhasil memberikan fasilitas soft ware yang
sungguh luar biasa menurut ukuran teknologi pembelajaran saat ini. Program Encarta ini adalah
pengembangan Digitalisasi Ensiklopedia Encarta yang telah bertahun tahun dikemas dalam
bentuk buku. Kini hadir dalam bentuk software yang dengan mudah kita mendapatkannya.

Materi yang tersaji dalam program ini adalah historical, scince, art, games, social,
humanisme, dan lain sebagainya. Data yang up tode (bila disambungkan dengan jaringan
internet) akan memudahkan kita untuk memperoleh berbagai informasi apa saja yang kita
inginkan, bahkan bukan hanya dalam bentuk teks, tetapi audio, bahkan pada bagian tertentu
menyajikan vitur tiga dimensi. Perkembangan teknologi banyak memberikan sumbangan
terhadap kegiatan pendidikan, bahkan batasan pendidikan selalu sarat dengan perubahan yang
terjadi setiap saat. Pendidikan tidak lagi sebatas ada mahasiswa dan dosen di ruang kelas,
mengaji dalam masjid atau belajar klasikal. Kini pendidikan ada dimana mana, kapan saja dan
bahkan dapat diakses oleh siapa saja. Formula pendidikan yang dapat memberikan layanan
dalam tiga konteks yakni; tempat, waktu dan orang yang tidak terbatas dalam berbagai hal akan
memberikan sumbangan yang sangat spektakuler khususnya dalam perkembangan zaman.

Islam sebagai agama universal tentu memiliki konsep konsep utama dalam hal pendidikan,
nilai nilai agama yang memiliki daya relevansi pada tempat, waktu dan setiap orang bukan hanya
teruji dalam sejarah, tetapi kini akan dapat dilihat bagaimana perspektifnya dalam satu bentuk
pendidikan masa kini dan masa depan. Bentuk pendidikan yang dimaskud adalah Pendidikan
dengan menggunakan bahan bahan digital dimana tempat, waktu dan orang mempunyai
karakteristik yang sungguh berbeda dari pendidikan konvensional. Michale B.Moore10. Tulisan
ini mencoba memberikan wacana baru dan kontribusi bagaimana menata kembali nilai nilai
Islam yang dapat memberikan tawaran bagi alternatif pendidikan dimasa depan yakni pendidikan
digital sebagai sebuah tantangan.

Akan ada lebih banyak inovasi. Bahkan mungkin pada tahun 2025 perangkat keras, perangkat
lunak, metodologi dan peralatan saat ini akan dianggap sangatprimitif. Tetapi inovasi di masa
depan tidak akan sepesat inovasi yang telah terjadi dua puluh tahun terakhir ini. Begitulah yang
terjadi pada setiap teknologi baru termasuk didalamnya digitalisasi informasi. Para pengembang
aplikasi saat ini sedang mengarahkan perhatian mereka pada era era baru yang mungkin saja
belum terhayalkan oleh kita disini dan saat ini. Akankan pendidikan Islam akan tetap bertahan
dengan prinsip dan konsep yang lama, tentu tidak, pilihan pilihan dimasa depan hadir didepan
kita, berbagai kemudahan telah disajikan dalam bentuk penawaran.

10
Heinich R, et all, Instructional Media and Technologies for Learning, 5th edition, New York: Mac Millan, 1996.
hal 75

7
Hanya tinggal memutuskan ingin berubah atau mati, begitu Teknologi Pendidikan
memberikan solusi. Pendidikan Islam dipercaya bukan harus terjebak dalam dikotomi antara
memilih dengan tidak memilih. Digitalisasi pendidikan kaya akan tawaran tawaran yang
bermuara pada upaya mempermudah proses pembelajaran. Kemudian nilai nilai yang menjadi
pengontrol terhadap pilihan tersebut harus segera dirumuskan bersama, kalaulah ini dianggap
sebagai salah satu puncak peradaban ilmiah, maka kita perlu tuntunan Ilahi, begitu kata Nadvi. 11

11
TM.Hasby Ash Shidiqi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Qur`an/Tafsir, Jakarta, Bulan Bintang, 1986. hal 19

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan Islam telah mengalami revolusi yang signifikan dalam era digital, di mana
teknologi informasi memainkan peran krusial dalam proses pembelajaran. Dengan adanya
digitalisasi Al Qur'an dan Al Hadits, serta berbagai program software dan aplikasi yang
memudahkan akses dan pemahaman terhadap Islam, pendidikan Islam dapat tetap relevan dan up
to date dengan kebutuhan zaman. Revolusi ini tidak hanya memperluas aksesibilitas terhadap
sumber-sumber keislaman, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pengembangan
pendidikan Islam.

Pendidikan digital telah menjadi pilihan masa depan yang menantang, di mana berbagai
inovasi teknologi terus berkembang. Para pengguna pendidikan, baik pendidik maupun
mahasiswa, dihadapkan pada tuntutan untuk berkontribusi dalam era digital ini. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi secara bijak, pendidikan Islam dapat terus berkembang dan
memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat Islam. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku
pendidikan Islam untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya secara
optimal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam di era digital ini.

B. SARAN
Demikian makalah ini telah kami selesaikan dengan baik meskipun masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan sangat terbuka menerima saran maupun kritik dari
pembimbing maupun pembaca. Harapan kami, dengan adanya makalah ini kita semua dapat
mengetahui dan lebih memahami tentang “STUDI ISLAMDI ERA DIGITAL” . Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini, kembali lagi pada sifat manusia tempatnya salah maka
kami memohon maaf kepada pembimbing dan pembaca, serta kepada Allah swt, kami mohon
ampun. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu wawasan bagi kita semua, Aamiin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dian Budiargo, Media Equation dalam Pembelajaran, Jakarta, 2004.

Eric Ashby, The Forth Revolution: Instructional Technology in Higher Education, New York:
McGraw Hill, New york, 1972.

Fazlur Rahman, Tema Pokok Al Qur`an, (Terj.Anas Mahyuddin), Bandung: Pustaka.1983.

Heinich R, et all, Instructional Media and Technologies for Learning, 5th edition, New York:
Mac Millan, 1996.

Jonansen, D.H, et al, Hand Book of Research for Educational Communication and Technology

Ahmad Mustafa al Maraghi, Tafsir Al Maragi; Semarang: Toha Putra, 1992.

Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1985.

Syed Habibul Haq Nadvi, Dinamika Islam, Bandung: Risalah, 1982.

TM.Hasby Ash Shidiqi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Qur`an/Tafsir, Jakarta, Bulan Bintang,
1986.

TM. Hasby Ash Shidiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,Jakarta, Bulan Bintang, 1980.

UNESCO Pendidikan Untuk Semua 2000, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta,


2000.

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta, Pustaka Kencana, 2004.

10

Anda mungkin juga menyukai