Anda di halaman 1dari 15

Pembelajaran Kreatif, Teaching For Creativity, Creativity

Teaching creativity teaching

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu

Dr. Yuliarma, M.Ds

Dr. Yusmerita, M.Ds

Oleh:

Putri Vanisha (23075199)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang
kita nanti nantikan syafaatnya di akhirat kelak.Kami mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik itu sehat fisik maupun sehat batin sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Pembelajaran Kreatif, Teaching For
Creativity, Creativity Teaching creativity teaching” ini.

Dalam kesempatan ini, perkenankan kami dengan segala rasa hormat menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Dr. Yuliarma, M.Ds dan Dr. Yusmerita,
M.Ds. selaku dosen pengajar mata kuliah Strategi Pembelajaran, karena beliau telah
memberikan ilmu kepada kami selaku penulis.Kami tentu menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna serta masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari Ibu dosen dan teman-teman agar
kedepannya makalah dapat diselesaikan dengan lebih sempurna.

Padang, Maret 2024

Putri Vanisha

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kreatifitas...........................................................................................2
B. Kreatifitas Pendidik ............................................................................................3
C. Pembelajaran Kreatif...........................................................................................6
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kreatif
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................21
Saran............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreatifitas merupakan salah satu hal yang urgen untuk dimiliki seorang peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa. Dengan menggunakan kreatifitas, seseorang
dapat tetap survive dalam menghadapi era persaingan global. Pengembangan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik enjadi hal yang perlu diutamakan dalam
implementasi pendidikan. Alasan pengembangankemampuan ini adalah tingkat
kompleksitas permasalahan dalam segala aspek kehidupan modern yang semakin
tinggi. Permasalahan yang kompleks dapat terselesaikan dengan menggunakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi salah satunya kemampuan berpikir kreatif.
Kemampuan melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi secara logis, kritis, kreatif, dan
produktif yang merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan dalam
membuat keputusan yang rasional dan bertanggung jawab. Atas dasar itulah,
kemampuan berpikir tingkat tinggi perlu diajarkan dan dikembangkan pada diri
peserta didik.
Jenjang pendidikan yang potensial untuk mengembangkan kemmapuan berpikir
kreaif adalah jenjang sekolah dasar. Pada jenjang ini, peserta didik masih pada tahap
pembentukan kepribadian dan arah berpikir peserta didik. Oleh karena itu,
diharapkan guru sekolah dasar dapat membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif tersebut.Pada makalah ini akan dibahas tiga hal, meliputi:
pengertian kreatifitas, strategi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif, dan berbagai alternative model pembelajaran yang dapat dIgunakan
guru untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan kreatifitas?
b) Apa metode pembelajaran kreatif ini efektif digunakan?
c) Mengapa guru dituntut mengajar kretif?

C. Tujuan
Pembaca dapat memahami maksud dan tujuan model pebelajajaran
teaching for creativity, creative teaching,and creativiti learning dengan baik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kreatifitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mampu


menciptakan sesuatu hal baru baik berupa ide, karya maupun tindakan secara
nyata. Pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi kreatif dalam dirinya dan
kreativitas yang dimiliki setiap orang berbeda-beda tergantung pada masing-
masing individu dalam mengembangkannya.
Dalam Bahasa Inggris, istilah kreativitas berasal dari kata to create yang
artinya mencipta. Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif
memiliki makna kemampuan untuk mencipta, bersifat (mengandung) daya cipta.
Sedangkan istilah kreativitas memiliki arti kemampuan untuk mencipta; daya
cipta, dan perihal berkreasi. Menurut James J. Gallagher yang dikutip oleh Yeni
dan Euis menyatakan bahwa kreativitas adalah suatu proses mental yang
dilakukan individu baik berupa gagasan maupun produk baru, atau kombinasi
dari keduanya yang akhirnya melekat pada dirinya. Jadi kreativitas merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu hal yang tidak
harus baru, namun dapat mengkombinasikan sesuatu yang telah ada sebelumnya
untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Kreativitas merupakan kemampuan melahirkan hal yang baru,baik


berupa gagasan maupun karya nyata, relative berbeda dengan yang telah ada
sebelumnya. Sedangkan Freedam yang dikutip oleh Donny mengatakan bahwa
kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam memahami dunia,
menginterpretasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru.
Dalam buku menjadi Guru yang kreatif, produktif, & partisipatoris, Dedi
Supriadi mengatakan kreativitas adalah kecakapan dalam memberikan
penemuan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menurut
Simonton bahwa kreativitas merupakan mengemukakan sebuah gagasan yang
mungkin digunakan untuk memecahkan masalah. Memilih solusi yang paling
tepat atas dasar pengetahuan dan pengalaman seseorang. Kreativitas dipandang
sebagai kemampuan seseorang dalam memikirkan permasalahan dan mencari
2
sebuah solusi baru dengan menempatkan pengalaman dan pengetahuan yang
diperoleh selama hidupnya sehingga mampu memberikan ide-ide baru yang
dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan.

B. Kreativitas Pendidik
Kreativitas pendidik merupakan kemampuan guru dalam menjankan
tugasnya sebagai pendidik dalam menemukan atau menciptakan ide-ide baru
yang dapat memberikan solusi dari suatu permasalahan, sehingga memiliki
kualitas yang berbeda dari keadaan sebelumnya. Dengan kreativitas yang
dimilikinya, pendidik mempunyai kesempatan untuk mengubah keadaan
pembelajaran yang kurang baik menjadi lebih baik. Seorang pendidik harus
kreatif dalam pembelajaran karena bentuk kreativitas pendidikan memudahkan
peserta didik memahami dan menerima materi pelajaran. Pendidik yang kreatif
tidak akan merasa cukup hanya dengan menyampaikan materi saja, tetapi selalu
memikirkan bagaimana cara supaya materi yang diajarkan dapat dipahami oleh
peserta didik dan mereka akan merasa senang ketika mempelajari materi
tersebut. Pendidik yang kreatif akan menciptakan peserta didik yang kreatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas Guru:


1. Faktor Internal (warisan dan psikologis)
2. Faktor Eksternal: (lingkungan sosial dan budaya)
a. Latar belakang pendidikan guru
b. Pelatihan guru dan organisasi perguruan
c. Pengalaman mengajar
d. Kesejahteraan guru.

Kreatifitas Guru:

1. Kreativitas dalam penggunaan Media Pembelajaran. Proses


pembelajaran adalah “proses komunikasi antara guru dan siswa melalui
bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran.
Proses pembelajaran sangat bergantung pada guru sebagai sumber belajar.
Media pendidikan atau media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle
yang dikutip oleh Wina Sanjaya, mengemukakan bahwa “media
3
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapi tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan
sebagainya. Radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk
pendidikan maka merupakan media pembelajaran.
2. Kreativitas dalam Penggunaan Metode, Strategi dan model Pembelajaran.
Agar metode yang akan digunakan dalam suatu pembelajaran bisa lebih
efektif maka guru harus mampu melihat situasi dan kondisi siswa, karena
tingkat kemampuan intelegensi setiap siswa berbeda-beda. Maka dari itu
sebagai seorang pendidik, guru selalu dituntut untuk mampu
menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman serta dapat
memotivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar yang akan
berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal.
3. Materi pembelajaran yang autentik.
4. Kemampuan berpikir yang berbeda dari biasanya ( out of the box).
5. Perilaku guru dalam layanan pembelajaran meliputi; mengembangkan
ide/ inisiatif, memberikan pujian dan hukuman ( reward and punishment),
berpikir kritis, berkarakter kuat.

Penegembangan Kreatifitas Guru dalam pembelajaran kreatif.


1. Menciptkan kelas dengan visualisasi g a m b a r - g a m b a r s e s u a i tema
pembelajaran.
2. Penerapan teknogi di kelas.
3. Memberikan materi yang sesuai dengan kejadian / pengalaman hidup
(authentic material)
4. Mengadakan diskusi yang produktif
5. Pembelajaran kolaborasi.
6. Pemberian tugas dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
7. Membuat mading kelas dengan variasi gambar, grapfik warna –
warni.
8. Memutar film.
9. Menempelkan poster.
10. Mendesain pola pikir dengan memberikan pembelajaran
seperti; Menemukan, Menginterpretasi, Megembangkan ide,
Menciptakan, Menngadakan percobaan, Mengevaluasi.

4
Kreativitas pendidik dalam kegiatan belajar mengajar merupakan
bagian penting, peranan kreativitas pendidik tidak hanya membantu kegiatan
pembelajaran yang mencakup satu aspek dalam diri manusia, namun juga
mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara umum kreativitas
yang dimiliki pendidik memiliki empat fungsi, sebagai berikut:
a. Kreativitas pendidik berguna untuk meningkatkan minat siswa terhadap
mata pelajaran

Dengan adanya kreativitas pendidik, diharapkan mengubah sesuatu yang


abstrak menjadi nyata pada proses pembelajaran. Bagi siswa kemampuan
melihat hal abstrak dalam pembelajaran sangat sulit dan membosankan.
Kreativitas yang pendidik terapkan dalam pembelajaran dapat mengajak
siswa belajar dari pengalamanya ngnyata dan mampu menurunkan rasa
bosan sehingga dapat meningkatkan minatnya untuk belajar.
b. Kreativitas pendidik berguna dalam mengirim informasi secara utuh
Hasil kreativitas dalam mengirimkan informasi secara utuh dapat diamati
pada aktifnya indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman siswa yang
seakan-akan menemui situasi nyata. Kreativitas guru dapat melengkapi
gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan
pemahaman yang salah mengenai informasi dari teks bacaan.
c. Kreativitas pendidik berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir
secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang
menjadi objek kajian dalam belajar
Kreativitas yang dimiliki guru dalam pembelajaran akan membentuk
kreativitas dalam diri siswa. Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya
serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang diperoleh.
Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, originalitas, dan keunikan
dalam berpikir.
d. Kreativitas pendidik berguna untuk meningkatkan minat siswa Kreativitas
guru dalam pembelajaran akan meningkatkanminat
siswa dalam belajar. Jika sebelumnya siswa tidak menyukai materi
pelajaran yang kurang diminatinya tetapi, jika guru membawakan materi
dengan kreatif akan menarik minat siswa dan ketidak sukaan siswa
terhadap materi pelajaran tentu akan berkurang. Selain itu, pengajaran
5
yang kreatif akan meningkatkan akademik siswa.

C. Pembelajaran Kreatif
Inovasi pembelajaran yang kreatif dapat dilakukan dengan menerapkan
model- model pembelajaran yang sudah ada. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Perdana, 2020:1020). Model-
model pembelajaran dalam proses perkembangannya sampai hari ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat, jika dilihat dari maraknya kemunculan teori-teori
dan pelatihan-penerapan teori model-model pembelajaran yang ada. Dosen
memilih dan memilah dari sekian banyak model pembelajaran yang ditawarkan
untuk diaplikasikan layaknya dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran
yang dianggap tepat guna ketika diterapkan dalam PBM (proses belajar
mengajar) tentunya menjadikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
terlaksana dan menyenangkan.
Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode yang diterapkan,
sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menyenangkan adalah suatu
proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan
mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan
menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai maksimal. Pembelajaran dikatakan menyenangkan
apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman,
menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta
didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan
gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak
menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan
menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas atau tidak
berminat, jenuh atau bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak
menarik siswa (Silitonga, 2021:147).
6
Horng dkk (2005) menyebutkan lima strategi pembelajaran yang efektif untuk
mengembangkan kreativitas peserta didik. Kelima strategi pembelajaran
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered learning)
Peseta didik adalah subjek/pelaku utama dalam pembelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Peserta didik mengkontruksikan materi dengan bantuan guru. Bantuan guru
dapat berupa membantu peserta didik melakukan refleksi diri, diskusi
kelompok, bermain peran, presentasi, atau aktivitas kelompok lainnya. Guru
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan didiskusikan dalam
kelompok. Peserta didik diberi kebebasan memilih cara menyelesaikan suatu
masalah. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi dalam
menyelesaikan masalah, sehingga diharapkan kreativitas peserta didik dapat
berkembang.
b. Menggunakan berbagai alat bantu dalam pembelajaran
Penggunaan berbagai alat bantu, selain dapat membant penyampaian
pesan, juga dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam berpikir.
Banyak penelitian yang menunjukkan hal tersebut. Penelitian yang dilakukan
Gokhale (1996) menunjukkan penggunaan komputer dalam pembelajaran
dapat memberi dampak positif terhadap kemampuan berpikir tinggi peserta
didik. Kreatif merupakan salah satu bagian dari kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Alat bantu dalam pembelajaran tidak terbatas pada software, hardware
pun termasuk alat bantu selama itu dapat memberikan manfaat dalam
pembelajaran. Di antara alat bantu tersebut adalah media pembelajaran.
Tentunya, hal ini memberi konsekuensi bagi guru. Guru dituntut untuk lebih
kreatif dan terampil dalam pemilihan alat bantu/media pembelajaran sesuai
dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik, salah satu
diantaranya keterampilan menggunakan komputer berbasis internet.
c. Strategi pengelolaan kelas
Saat pelaksaaan pembelajaran, guru dituntut untuk terampil mengelola
kelas. Guru mengkondisikan suasana kelas agar tercipta suasana yang
mendukung untuk pembelajaran Nada bicara lembut dan tegas serta bahasa
tubuh yang ramah bisa guru tunjukkan pada peserta didik saat proses
7
pembelajaran. Guru pun merespon pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dengan tidak menggunakan kata-kata atau nada bicara
menghakimi/menyalahkan peserta didik. Lingkungan belajar yang kondusif
merupakan syarat yang harus ada daalam pembelajaran yeng
mengembangkan kreatifitas peserta didik. Dengan suasana yang nyaman,
diharapkan peserta didik dapat lebih leluasa untuk mengungkapkan ide-
idenya dan kreatifitas peserta didik dapat berkembang.
d. Konten materi menggunakan bahan materi yang kontekstual
Penyajian materi yang kontekstual atau dapat ditemui peserta didik
dalam kehidupan nyata membantu pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Peserta didik jauh lebih mudah mengerti apa yang sedang dipelajari. Guru
membawa permasalahan dalam kehidupan dalam kelas untuk selanjutnya
dipecahkan oleh peserta didik sesuai dengan kemampuannya. Dengan
penyajian materi/masalah yang kontekstual akan merangsang peserta didik
untuk merespon, mendiskusikan, dan juga memikirkan apa yang sedang
dipelajari. Hal ini dapat membantu mengasah kreatifitas peserta didik, yaitu
ketika memecahkan masalah yang diangkat.
e. Menggunakan pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu
jawaban pasti. Jawaban antara orang yang satu dengan yang lain dapat
berbeda. Dengan pemberian pertanyaan terbuka pada siswa, dapat
merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif.

Para ahli memformulasikan model pembelajaran yang bisa menjadi


pilihan guru dalam jumah yang sangat banyak. Guru dapat memilih model
pembelajaran mana yang akan diterapkan dalam kelas. Tentunya dalam
pemilihan model pembelajaran, guru mempertimbangkan berbagai hal,
diantaranya karakteristik materi, karakteristik peserta didik, dan konsidi
sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri. Pemilihan model pembelajaran pun
juga mempertimngkan kompetensi yang diharapka dapat dicapai oleh peserta
didik, salah satunya adalah kreativitas. Tidak semua model pembelajaran yang
berkembang di dunia pendidikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif peseta didik. Model pembelajaran yang dapat mengembangkan
8
kemampuan berpikir kreatif peseta didik haruslah mengandung strategi
pembelajaran yang mendukung perkembangan kreatifitas tersebut. Model
pembelajaran yang dapat megembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta
didik diantaranya model Problem Based Learning (PBL), Project Based
Learning (PjBL), dan Inquiry Learning.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kreatif


Metode Creative Learning atau biasa disebut pembelajaran kreatif
merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru dapat memotivasi
dan memunculkan kreativitas peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung, misalnya kerja kelompok, pemecahan masalah dan sebagainya.

Kelebihan dari Kegiatan Pembelajaran Kreatif


Berikut ini adalah beberapa kelebihan diadadak kegiatan pembelajaran
kreatif di kelas:
1. M e n c i p t a k a n s u a s a n a y a n g menyenangkan dan mendukung
suasana kelas yang interaktif.
2. Siswa lebih interaktif, aktif dan pro-aktif dalam pembelajaran
seperti ini.
3. Guru dapat menstimulasi dan menikmati hal-hal yang terjadi di dalam
kelas.
4. Menstimulasi dan mendukung siswa dengan memberikan tugas yang
menarik dan penuh tantangan,
5. Guru ikut berpartisipas, berelaborasi dan berkolaborasi dalam proses
pembelajaran dengan siswa.
6. Siswa lebih terinspirasi dan termotivasi dengan proses pembelajaran
yang lebih alamiah dengan menggunakan materi- materi yang otentik
yang terjadi dslam kehidupan sehari-hari.
7. Mempersiapkan siswa pengalaman hidup untuk sukses meraih masa depan
mereka.
8. Kerjasama yang baik antar siswa, maupun antara guru dan siswa.
Siswa didorong untuk lebih mandiri dalam bereksperimen dan
mengeksplore hal-hal yang luar biasa, sehingga mereka mampu
mengembangkan pengetahuan, meningkatkan kemampuan psikomotorik
dan meningkatkan kemampuan afektif mereka.
9. Ketrampilan berbahasa mereka semakin terasah dalam mengkolaborasikan
bahasa dengan teknologi.
10. Siswa dan guru mampu mengembangkan diri secara kreatif dan

9
inovatif.
11. Guru dan siswa lebih punya banyak kesempatan mengembangkan bakat
dan talenta yang dimilki.
12. Guru dan siswa mampu mengembangkan kemampuan bahasa dan
menerapkannya secara komunikatif dan produktif.

Kekurangan dari Kegiatan Pembelajaran Kreatif


Adapun beberapa kekurangan dari kegiatan pembelajaran kreatif ini
antara lain bagi:

Guru:
1. Guru cenderung mengikuti dan melanjutkan pola yang sudah ada.
2. Beberapa Guru enggan untuk belajar lebih, dengan alasan, usia, waktu
dan keluarga.
3. Guru tidak sering mengembangkan diri dengan kemampuan pedagogik
yang dimiliki.
4. Guru kurang menguasai mata pelajaran yang diampu.
5. Keterbatasan fasilitas yang tersedia.
6. Pola pikir yang klasik.
7. Perpektif Guru terhadap siswa, pemimpin sekolah maupun kurikulum.
8. Karakter pemimpin yang kurang disiplin.
Siswa:
1. Hanya memiliki sikap konsumen bukan produsen.
2. Kurikulum dan waktu belajar yang padat.
3. Sikap apatis dan pesimis terhadap guru dan sekolah.
4. Membentuk opinibahwa pelajaran bahasa Inggris sulit dimengerti.
5. Kurang terinspirasi dan termotivasi.
6. Faktor internal; psikologis, keluarga, dll.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menstimulasi siswa
untuk mengembangkan gagasannya dengan memanfaatkan sumber belajar yang
ada. Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar melaksanakan
dan menerapkan kurikulum. Kurikulum memang merupakan dokumen dan
rencana baku, namun tetap perlu dikritisi dan dikembangkan secara kreatif.
Berikut ini ciri-ciri guru yang kreatif, yaitu : mampu menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga mampu memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa, mampu menciptakan kegiatan belajar yang dibuat
memperhatikan/ menyesuaikan dengan level perkembangan kognisi, mental dan
emosi dari siswa. Ciri-ciri siswa yang kreatif, yaitu : mampu memotivasi diri,
berpikir kritis, daya imaginasi tinggi (imaginative), berpikir orisinil / bukan
kutipan dari guru (original), memiliki tujuan untuk berprestasi, menyampaikan
pemikiran dengan bahasa sendiri.

B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan
melakukan berbagai metode pemelajaran sesuai dengan materi yang ingin
disampaikan maka dari itu model pembelajaran kreatif ini cocok digunakan
dalam mengajar .

11
DAFTAR PUSTAKA

Silitonga, H., & Irvan, I. (2021). Pembelajaran menyenangkan dengan aplikasi


quizizz di tengah pandemi covid-19. Jurnal Penelitian, Pendidikan
dan Pengajaran: JPPP, 2(2), 144-150.

Perdana, M. R., & Wahidy, A. (2020, May). Inovasi Pembelajaran Pendidikan


Kreatif (Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penerapan
Model Pembelajaran). In Prosiding Seminar Nasional Program
Pascasarjana Universitas Pgri Palembang.

Tim Penyusun KKBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kelima (Jakarta: Badan
Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI, 2016).

YeniRachmawatiandEuisKurniati,StrategiPengembanganKreativitasPadaAnak
UsiaTaman Kanak-Kanak (Jakarta: Kencana, 2011), 13.

12

Anda mungkin juga menyukai