Anda di halaman 1dari 19

Kegiatan Pembelajaran

teknik membordir

Indikator Keberhasilan

Mahasiswa dinyatakan berhasil dalam mempelajari modul ini apabila telah


mampu menjawab soal-soal latihan yang diberikan dalam modul ini tanpa melihat
atau membuka materi. Kriteria kelulusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
0 – 69 : Belum Lulus, 70 – 100 : Lulus
Keterangan kategori lulus:
70 – 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 – 100 : Diatas minimal tanpa bimbingan

Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk :


1. Mengetahui teknik dasar membordir, yang terdiri dari :
a. Teknik pembuatan tusuk dasar bordir, dan
b. Teknik pembuatan tusuk variasi bordir
2. Mengetahui jenis-jenis bordiran beserta teknik pembuatannya.

56
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Uraian Materi

A. Teknik Dasar Membordir

Teknik bordir merupakan cara, metode, atau kepandaian untuk mengubah


tampilan dari suatu permukaan kain menggunakan setikan atau tusuk bordir yang
dijahitkan dengan alat berupa mesin. Untuk dapat membuat berbagai macam bentuk
bordiran, terlebih dahulu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tusuk
dasar dan tusuk variasi bordir. Adapun penjelasan mengenai tusuk bordir tersebut
akan diuraikan sebagai berikut.

1. Tusuk Dasar Bordir


Tusuk dasar merupakan setikan yang menjadi dasar dalam membuat hiasan
bordir. Bordir yang dikerjakan dengan mesin, memiliki jenis tusuk dasar yang
lebih sedikit. Namun hal ini tidak akan membatasi pembordir untuk
berkreativitas. Ada dua macam tusuk dasar bordir, yaitu terdiri dari:
a. Tusuk lurus
Tusuk lurus merupakan setikan yang pengerjaannya paling sederhana.
Tusuk lurus bentuknya seperti setikan dengan mesin/tikam jejak. Besar
kecilnya jarak setikan tergantung dari kelincahan kita dalam menggerakkan
pemidangan yang dilakukan seirama dengan gerakan kaki. Tusuk ini dibuat
dengan mengikuti garis-garis motif yang telah dibuat.

Gambar 4.1. Tusuk Lurus

57
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Tusuk ini biasa digunakan utuk membuat kerangka motif sebelum di
bordir, untuk membuat isian pada motif, untuk mengisi bidang yang lebar,
dan untuk membuat motif yang berupa garis baik garis lurus maupun garis
lengkung. Adapun langkah-langkah pembuatan tusuk lurus yaitu sebagai
berikut:
1) Siapkanlah motif, kemudian pindahkan motif tersebut pada bagian baik
bahan yang akan dibordir. Untuk latihan dasar, buatlah beberapa macam
motif garis pada bagian baik bahan dengan pensil 2B.

Gambar 4.2. Pola garis untuk latihan dasar membuat tusuk lurus

2) Pasangkanlah ram ke bahan yang akan dibordir. Cara memasang ram


untuk bordir merupakan kebalikan dari sulaman tangan, yaitu motif
berada pada bagian dalam. Gunakanlah kain lasu pada sekeliling bagian
yang terkena ram. Tujuannya untuk menghindari kerusakan pada serat
kain, dan juga untuk menjaga agar ketegangan kain tetap stabil saat
sedang dibordir.

Kain Lasu

Motif Garis

Gambar 4.3. Memasang ram/pemidangan

58
Modul Membordir dengan Mesin Manual
3) Meletakkan kain yang sudah dipasangkan ram pada mesin dengan posisi
ram ada dibawah tempat jarum, bagian baik yang akan dibordir
menghadap keatas.

Gambar 4.4. Meletakkan kain ke mesin

4) Turunkanlah pengatur turun naik sepatu mesin (presser foot) agar


ketegangan benang terkunci dan tidak berubah.

Gambar 4.5. Menurunkan pengatur sepatu mesin (presser foot)


5) Putarlah roda mesin kearah depan dengan tangan terlebih dahulu untuk
menaikkan benang sekoci keatas bahan, tujuannya untuk menghindari
benang kusut pada bagian bawah (sekoci mesin). Sebelum memutar roda,
tariklah benang atas kemudian pegang ujungnya agar tidak keluar dari
lobang jarum.

59
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Gambar 4.6. Memutar roda mesin

Gambar 4.7. Menaikkan benang sekoci

6) Tahanlah benang atas dan benang bawah dengan bantuan jari telunjuk
atau jari tengah. Jalankan mesin secara perlahan, kemudian mulailah
membuat tusuk/setikan lurus mengikuti garis motif yang telah dibuat.

Gambar 4.8. Membuat setikan lurus

60
Modul Membordir dengan Mesin Manual
7) Buanglah sisa benang pada kain agar hasil bordir terlihat rapi.

Gambar 4.9. menggunting benang

8) Setelah selesai membuat setikan dalam bentuk garis lurus, lanjutkan


kebentuk garis lainnya (garis gelombang, garis zig-zag, garis patah-
patah, dll)

Gambar 4.10. Contoh hasil latihan membuat tusuk lurus

61
Modul Membordir dengan Mesin Manual
b. Tusuk zig-zag (Suji)
Tusuk zig-zag atau suji merupakan setikan bordir yang dalam
pembuatannya harus melewati/meloncati garis yang telah dibuat dengan
setikan lurus, dengan kata lain setikan suji ini dibuat diatas setikan lurus.
Tusuk ini digunakan untuk membentuk berbagai macam ragam hias atau
motif, baik berupa garis, bentuk geometris, bentuk naturalis (flora, fauna),
dan sebagainya.

Gambar 4.11. Tusuk Zig-zag (Suji)

Suji yang loncatan setikannya sama panjang ini, terbagi menjadi dua,
yaitu:
1) Suji Loncat Pendek
Suji loncat pendek merupakan suji yang lebar loncatannya ± 3 mm
(0,3cm). Adapun langkah-langkah pembuatan tusuk loncat pendek yaitu
sebagai berikut:
a) Untuk latihan dasar membuat suji loncat pendek, sama seperti
latihan membuat tusuk lurus. Ikuti langkah awal pembuatan tusuk
lurus dari nomor 1 sampai dengan nomor 6.

Gambar 4.12. Urutan proses membuat suji loncat pendek

62
Modul Membordir dengan Mesin Manual
b) Buatlah setikan loncat pendek diatas tusuk/setikan lurus yang
meloncati garis dengan arah tegak lurus. Lebar loncatan tidak boleh
lebih dari 3 mm.

Gambar 4.13. Membuat suji diatas tusuk lurus

2) Suji Loncat Panjang


Suji loncat panjang merupakan suji yang lebar loncatannya ± 5 mm
(0,5cm). Suji loncat panjang ini disebut juga dengan tusuk loncat
diantara dua setikan. Adapun langkah-langkah pembuatan tusuk loncat
panjang yaitu sebagai berikut:
a) Langkah awalnya sama seperti membuat suji loncat pendek, namun
untuk suji loncat panjang mulailah membordir dengan membuat dua
jajaran tusuk/setikan lurus mengikuti garis motif yang telah dibuat.
Jarak antara garis pertama dan kedua sesuai dengan yang
dikehendaki, jarak minimalnya adalah 3 mm, dan maksimal 5 mm.

63
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Gambar 4.14. Urutan proses membuat suji loncat panjang

b) Diatas kedua tusuk/setikan lurus tersebut, buatlah setikan loncat


panjang yang meloncati garis dengan arah tegak lurus. Sesuaikan
lebar loncatan dengan jarak kedua setikan lurus yang telah dibuat.

Gambar 4.15. membuat suji loncat panjang

Gambar 4.16. Contoh hasil latihan membuat suji loncat pendek dan loncat panjang

64
Modul Membordir dengan Mesin Manual
2. Tusuk Variasi Bordir
Tusuk variasi merupakan pengembangan dari tusuk dasar bordir yang
divariasikan dengan cara mengubah panjang, pendek, ketebalan, susunan, serta
arah setikannya. Bordir yang dikerjakan dengan mesin memiliki variasi yang
lebih sedikit jika dibandingkan dengan sulaman yang dikerjakan dengan tangan.
Berikut ini merupakan variasi dari tusuk dasar bordir.
a. Suji untuk penyelesaian tepi/pinggiran
Setikan ini biasanya dibuat dalam bentuk lengkungan-lengkungan yang
lebarnya sesuai dengan keinginan. Biasanya setikan dibuat tidak sama
panjang.

Gambar 4.17. Contoh suji untuk penyelesaian tepi/pinggiran

Adapun langkah-langkah membuat setikan ini yaitu sebagai berikut:


1) Buatlah motif pinggiran pada bahan yang akan dibordir.
2) Mulailah membordir dengan membuat dua jajaran tusuk/setikan lurus
mengikuti garis motif yang telah dibuat. Jarak antara garis pertama dan
kedua sesuai dengan yang dikehendaki.

65
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Motif Pinggiran

Setikan Lurus

Setikan Suji

Gambar 4.18. Urutan proses membuat suji untuk pinggiran

3) Diatas kedua tusuk/setikan lurus tersebut, buatlah setikan suji yang


meloncati garis dengan arah tegak lurus. Sesuaikan lebar loncatan
dengan jarak kedua setikan lurus yang telah dibuat.

Gambar 4.19. Menyuji motif pinggiran diatas setikan lurus

b. Suji untuk motif daun dan bunga dengan ukuran kecil


Setikan ini biasa digunakan pada motif daun dan bunga yang memiliki
ukuran kecil. Lebar setikan ini tidak boleh melebihi 7 mm (0,7 cm). Setikan
ini dibuat miring mengikuti arah kemiringan daun dan bunga. Namun ada
juga yang membuat setikannya lurus dengan arah horizontal.

66
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Gambar 4.20. Contoh suji untuk daun dan bunga kecil

Adapun langkah-langkah membuat setikan untuk daun dan bunga yang


kecil yaitu sebagai berikut:
1) Mulailah membordir dengan membuat tusuk/setikan lurus mengikuti
garis motif yang telah dibuat, dimulai dari bagian pangkal daun.

Gambar 4.21. membuat kerangka daun dengan tusuk lurus

2) Diatas tusuk/setikan lurus tersebut, buatlah setikan suji yang meloncati


garis dengan arah miring atau horizontal. Sebaiknya dimulai dari ujung
daun.

Gambar 4.22. Menyuji kerangka daun

67
Modul Membordir dengan Mesin Manual
3) Setelah selesai menyuji, buatlah kembali setikan lurus pada sekeliling
daun, gunanya sebagai kontur,dan juga untuk menutupi suji yang
melewati garis atau tidak sejajar sehingga hasil bordiran terlihat lebih
rapi.

Gambar 4.23. Hasil bordiran daun dengan ukuran kecil

c. Suji untuk motif daun yang lebar


Suji ini dibuat dengan cara membagi daun menjadi dua, kemudian
setikannya dibuat miring dan mengarah ke garis tulang daun. Lebar
setikannya juga tidak boleh melebihi 7 mm (0,7 cm).

Gambar 4.24. Contoh suji untuk daun yang lebar

Adapun langkah-langkah membuat setikan ini yaitu sebagai berikut:


1) Buatlah motif daun dengan ukuran yang lebar pada bagian baik
bahan yang akan dibordir.
2) Mulailah membordir dengan membuat tusuk/setikan lurus mengikuti
garis motif yang telah dibuat, dimulai dari bagian pangkal daun.
Kemudian buatlah garis tulang daun dengan membagi daun menjadi
dua bagian sama besar.

68
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Gambar 4.25. kerangka daun dengan ukuran lebar

3) Diatas tusuk/setikan lurus tersebut, buatlah setikan suji dengan


kemiringan yang mengarah ke garis tulang daun. Panjang setikannya
maksimal 7mm (0,7cm). Setelah selesai menyuji pada bagian
pertama, lanjutkan membuat suji pada bagian kedua.

Gambar 4.26. Membuat suji pada kerangka daun

4) Setelah selesai menyuji, buatlah kembali setikan lurus pada sekeliling


daun dan pada tulang daun.

Gambar 4.27. Hasil bordiran daun dengan ukuran lebar

69
Modul Membordir dengan Mesin Manual
d. Suji Cair
Suji cair merupakan suji (tusuk zig-zag atau loncat) yang disusun pada
suatu bidang motif sampai seluruh permukaannya tertutupi oleh benang.
Loncatan benangnya tidak sama, ada yang panjang dan ada yang pendek atau
biasa disebut juga dengan long and short stich. Bentuknya seperti sulaman
hongkong. Bisa menggunakan satu jenis warna benang dan bisa juga
menggunakan dua atau tiga tingkatan warna benang yang berbeda (gradasi
warna).

Gambar 4.28. Contoh bordiran dengan tusuk suji cair

Adapun langkah-langkah membuat suji cair ini yaitu sebagai berikut:


1) Siapkan mesin bordir dengan mengubah setelan benang atas dan
bawahnya menjadi kendor atau longgar, tujuannya untuk memudahkan
tarikan benang.
2) Mulailah membordir dengan membuat tusuk/setikan lurus mengikuti
garis motif yang telah dibuat, dimulai dari bagian pangkal daun.

70
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Gambar 4.29. Kerangka daun untuk membuat suji cair
3) Buatlah suji diatas setikan lurus tersebut dengan kemiringan yang
mengarah kesatu titik pusat (pangkal daun).

Gambar 4.30. Membuat suji diatas setikan lurus

4) Apabila ingin membuat gradasi dengan menggunakan 2 warna benang,


maka harus dikerjakan satu per satu. Pada sebagian motif yang pertama,
gunakanlah warna benang yang paling muda atau yang paling tua,
kemudian buatlah suji dengan setikan panjang pendek yang mengikuti
garis motif dengan kemiringan yang mengarah ketitik pusat (pangkal
daun). Panjang setikannya maksimal 7mm (0,7cm).

Gambar 4.31. Mengisi bidang motif dengan suji cair

71
Modul Membordir dengan Mesin Manual
5) Ganti warna benang pertama dengan warna benang tingkatan kedua,
Lakukan hal yang sama untuk sebagian motif lagi sehingga seluruh
permukaan daun tertutupi dengan setikan. Warna benang kedua tersebut
harus menyatu dengan warna benang yang pertama.

Gambar 4.32. Membuat gradasi warna pada bidang motif

6) Setelah selesai membuat suji cair, buatlah kembali setikan lurus pada
sekeliling motif daun agar hasil bordiran terlihat lebih rapi.

Gambar 4.33. Hasil bordiran suji cair dengan gradasi dua warna benang.

72
Modul Membordir dengan Mesin Manual
RANGKUMAN MATERI

1. Teknik bordir merupakan cara, metode, atau kepandaian untuk mengubah


tampilan dari suatu permukaan kain menggunakan setikan atau tusuk bordir
yang dijahitkan dengan alat berupa mesin.
2. Tusuk dasar merupakan setikan yang menjadi dasar dalam membuat hiasan
bordir. Tusuk dasar bordir terdiri dari: tusuk lurus dan tusuk zig-zag (suji).
3. Tusuk variasi merupakan pengembangan dari tusuk dasar bordir yang
divariasikan dengan cara mengubah panjang, pendek, ketebalan, susunan,
serta arah setikannya. Tusuk variasi bordir terdiri dari: 1) suji untuk
penyelesaian tepi/pinggiran, 2) suji untuk motif daun dan bunga dengan
ukuran kecil, 3) suji untuk motif daun yang lebar, 4) suji cair, 5) bulu kusut, 6)
jajar/seret, 7) granit/uter, dan 8) padi-padi.
4. Jika dilihat dari hasilnya, bordir dapat dibedakan menjadi: 1) bordir datar,
yaitu bordiran yang hasilnya datar atau rata dengan permukaan kain, 2) bordir
terawang, yaitu bordiran yang hasilnya berlubang-lubang, dan 3) bordir
timbul, yaitu bordiran yang hasilnya timbul atau muncul dipermukaan kain.
5. Berdasarkan teknik pembuatannya, jenis-jenis bordiran terdiri dari: 1) bordir
fantasi, yaitu bordiran bebas yang menggunakan setikan bordir dan warna
benang yang bervariasi (lebih dari dua), 2) bordir aplikasi, merupakan teknik
lekapan yaitu dengan menempelkan bahan lain pada permukaan kain yang
akan dihias , dan 3) bordir terawang/kerancang, yaitu teknik menghias kain
yang pengerjaannya dengan cara melobangi motif menggunakan gunting atau
solder.

73
Modul Membordir dengan Mesin Manual
Tugas

1. Bacalah uraian materi diatas dengan seksama, teliti dan cermat


!
2. Ikutilah langkah-langkah pembuatan teknik dasar dan teknik
variasi bordir, serta jenis-jenis bordiran!
3. Lakukanlah latihan membuat teknik dasar dan teknik variasi
bordir, serta jenis-jenis bordiran secara berkesinambungan,
tidak hanya dikampus, tetapi juga dirumah masing-masing!
4. Pahamilah secara mendalam tentang materi yang disajikan.
Uraikan jika ada permasalahan, dan diskusikanlah jika
diperlukan!

Tes Formatif

1. Jelaskanlah pengertian teknik bordir!


2. Jelaskanlah pengertian tusuk dasar dan tusuk variasi bordir !
3. Sebutkanlah jenis-jenis tusuk variasi membordir!
4. Jelaskanlah jenis-jenis bordiran jika dilihat dari hasilnya!

“Tugas kita adalah untuk


mencoba, karena dalam
mencoba itulah kita
menemukan dan belajar
membangun kesempatan untuk
berhasil”.

(Mario Teguh)

74
Modul Membordir dengan Mesin Manual

Anda mungkin juga menyukai