Anda di halaman 1dari 20

DASAR TEKNOLOGI BUSANA

Alat menjahit utama

1. Mesin jahit manual


Cara mengoperasikannya:
1. Menyiapkan Mesin Jahit Manual

Hal pertama yang harus anda lakukan jika ingin menggunakan mesin jahit
manual yaitu buka penutup mesin jahit bagian atas kemudian keluarkan kepala
mesin ke atas meja mesin jahit. Bila sudah selanjutnya pasang tali roda dan atur
posisi injakan kaki mesin jahit.

2. Mengisi Kumparan atau Spul

Untuk mengisi kumparan atau spul masukkan spul kedalam penggulung


benang sampai pada bagian kawat yang menonjol. Selanjutnya tekan
penggulung benang ke bawah sehingga kumparan tidak bisa lepas. 
Pasang benang pada tiang sampai ke bagian kumparan atau spul. Selanjutnya
mulailah mengisi spul dengan menginjak bagian bawah untuk menggerakkan
mesin jahit. Setelah penuh lepaskan spul dari penggulung benang.

3. Mengatur Tegangan Benang Mesin Jahit Manual

Mengatur tegangan benang mesin ada 2 (dua) yang pertama berada


disebelah kiri mesin jahit dan yang kedua berada pada sekrup sekoci. Untuk
menjahit biasanya menggunakan nomor 3 hingga 4. Makin besar nomornya
makin kencang dan makin kecil nomor makin longgar. 

Kualitas setikan benang dapat dilihat dari hal berikut:

 Setikan yang baik apabila benang atas dan bawah bersilang ditengah-
tengah lapisan kain (gambar a).
 Setikan kurang baik apabila tegangan benang atas terlalu kencang
(gambar b) atau justru tegangan benang atas terlalu kendor (gambar c).
4. Mengatur Jarak Setikan Mesin Jahit Manual

Angka-angka yang terdapat pada piringan sebelah kanan mesin adalah untuk
mengatur panjang pendek/renggang rapatnya setikan.

 Angka 6-7 untuk setikan renggang


 Angka 12-15 untuk setikan sedang yang biasa digunakan.
 Angka 20-30 untuk setikan paling rapat.

Kalau pembalik tusukan dinaikkan keatas sekali maka jahitan akan mundur ini
dapat digunakan untuk penguat ujung jahitan.

5. Memasang Jarum Pada Mesin Jahit Manual

Jarum mesin jahit pada prinsipnya memiliki dua bagian yaitu yang rata dan
bagian yang cembung.

 Untuk memasang jarum pada mesin jahit mula-mula angkat tiang


dudukan jarum kemudian longgarkan sekrupnya.
 Masukkan jarum jahit pada dudukan jarum dengan posisi bagian
jarum yang cembung menghadap ke depan, sedangkan bagian atas
jarum yang datar menghadap ke belakang.
 Bila jarum jahit sudah terpasang dengan baik selanjutnya
kencangkan kambali sekrupnya.

Dalam memilih jarum jahit perhatikan kesesuaian ukuran jarum dengan sifat
dan karakteristik kain yang akan dijahit.

No Ukuran Jarum Bahan Kain


1. 9 Sutra, Chifon, Voile, Organdi

2. 11 Paris, Brokat Halus, Katun

3. 13 Katun, Shantung, Tafeta, Linen

4. 14 Linen, Poplin, Semi Wool, Wool

5. 16 Jeans Tebal

6. 18 dan 20 Terpal, Kain Jok Kursi

Catatan:

 Jarum yang dipasang terlalu tinggi/rendah akan mengakibatkan


setikan melompat-lompat.
 Namun bila jarum yang dipasang terbalik akan mengakibatkan
benang terputus-putus.

6. Memasang Spul Pada Sekoci

Ambil sekoci lalu masukkan spul yang sudah terisi benang pada sekoci dengan
ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam. Sisakan ujung
benang kurang lebih sepanjang sepuluh sentimeter untuk diselipkan pada celah-
celah sekoci.

Karena sekoci mesin jahit ini memiliki peran yang sangat penting, maka sudah
semestinya jika sekoci mesin jahit juga harus disetting dengan cara yang benar.
Pengaturan ini biasanya hanya dilakukan sekali saja pada saat awal membeli
mesin jahit atau pada awal menggunakan mesin jahit.
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengecek kondisi sekoci diantaranya:

 Masukkan spul (bobbin) yang berisi benang ke dalam sekoci


(bobbin case). Pastikan putaran kumparan benangnya berlawah
pada arah jarum jam.
 Masukkan benangnya hingga terselip ke slot pada sekoci (bobbin
case).
 Tarik benangnya secara perlahan. Jika tarikan benang terasa berat
berarti setelan lower thread tension screw pada sekoci terlalu rapat,
jadi harus dikendorkan.
 Jika tarikan benang terasa ringan, maka putarlah lower thread
tension screw untuk mengencangkannya.
 Jika ditarik benangnya masih terasa ringan, maka putarlah kembali
lower thread tension screw nya untuk mengencangkannya kembali.
 Jika ditarik benangnya masih terasa ringan dan diputar lower
thread tension screw nya sampai mentok lalu benangnya ditarik
tetap terasa ringan berarti sekocinya rusak.

7. Memasang Sekoci Pada Rumah Sekoci

Untuk memasukkan sekoci kedalam rumah sekoci jangan lupa pegang


ujung tuas sekoci agar spulnya tidak lepas. Buka plat rumah sekoci, kemudian
masukkan sekoci dengan memegang ujung tuasnya, ujung tangkai sekoci
menghadap keatas dan masuknya harus pas sampai terdengar bunyi klik.
8. Memasang Benang Atas Mesin Jahit

Cara memasang benang bagian atas mesin jahit manual adalah sebagai
berikut:

 Memasukkan benang pada tiang kelas benang atas


 Lewatkan pada pengait benang yang belakang
 Lewatkan pada peringan benang
 Masukkan pada lubang pengangkat benang
 Masukkan pada pengait-pengait benang dibawahnya
 Selanjutnya memasukkan ke lubang jarum.

9. Mengeluarkan Benang Bawah

Untuk mengeluarkan benang bawah, naikkan tiang jarum kemudian tusukkan


jarum ke bawah sambil memegang ujung benang atas. Angkat kembali jarum
tersebut untuk mengambil benang bawah kemudian letakkan kedua benang atas
dan bawah tersebut ke lubang jarum.
10. Menjalankan Mesin Jahit

Periksa kesiapan mesin jahit dengan cara menggunakannya untuk menjahit


bahan kain seperti biasa. Cara menggunakan mesin jahit manual ini sangat
mudah untuk dipraktekkan bukan. 

2. Mesin Jahit Semi Otomatis.

Fungsi   

 Selain untuk setikkan lurus dapat   digunakan untuk setikkan hias, lubang
kancing, pasang kancing , dan sebagainya tergantung tipe mesin

Cara kerja              

 Dengan menginjakkan kaki ke injakkan kaki yang menggunakan motor


listrik. Pembuatan berbagai macam setikkan hiasan memerlukan peralatan
( cam ) lain yang sesuai dengan motif, camnya harus diganti bila ingin
membuat hiasan yang berbeda sesuai motif.

3. Mesin Jahit Industri / High speed.


Fungsi    

 Mesin jahit lurus untuk menjahit pakaiandengan berkecepatan tinggi yang


biasa dipakai pada industri pada pakaian jadi diproduksi dalam
jumlahbesar.

Cara kerja

 Menggunakan aliran listrik besar digunakan dengan menginjak  kaki


mesin dan secara otomatis akan berkerja dengan kecepatan tinggi.

4. Mesin jahit khusus.

                                                                             

Mesin jahit khusus adalah mesin jahit yang khusus untuk bagian penyelesaian 
seperti mesin neci, obras, kelim mesin pasang kancing, mesin lubang kancing
dan sebagainya.

Fungsi    
 Mesin neci  untuk menyelesaikan suatu jahitan pada bagian tertentu yaitu
penyelesaian tiras busana.
 Cara kerja              
 Dengan menginjak motor listrik  yang telah dialiri listrik maka dengan
hanya menginjak secara otomatis akan bekerja dengan kecepatan tinggi.

Alat jahit bantu


Alat- Alat Mengukur.

1. Veterban.

 Fungsi

 untuk mengetahui letak  bagian – bagian tertentu seperti pinggang,


panggul dan   badan  agar ukuran yang tidak bergeser dan.diambil tepat

·Cara kerja

 Dengan mengikat veterban pada pinggang, panggul dan lingkar badan


secara pas atau tidak kekencangan dan kekendoran.

2. Pita ukuran.
Fungsi    

 alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk mengetahui


ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada waktu menggambar pola
besar.

Cara kerja              

 menggunakan pita ukuran dengan melihat angka- angka yang diperoleh

3.Alat tulis.

Fungsi     

 untuk mencatat ukuran- ukuran yang diperoleh saat mengambil ukuran.

Cara kerja              

 menggunakan pensil untuk mencatat ukuran yang telah diambil ke dalam


buku tulis.

Alat – Alat Membuat Pola.

1.Skala.
Fungsi    

 Sebagai alat ukur dalam menggambar  pola dalam ukuran kecil seperti
ukuran skala 1:4,1:6, 1:8

Cara kerja

 menggunakan skala sesuai ukuran yang diinginkan

2. Buku kostum.

Fungsi    

 buku yang dipakai untuk menggambar pola kecil

Cara kerja

 bagian lembar bergaris untuk catatan/ keterangan pola dan bagian lembar
kosong untuk menggambar pola

3. Penggaris pembentuk.
Fungsi    

 Mempermudah dalam membentuk pola busana yang sesuai dengan


bentuk yang akan dibuat.

Cara kerja              

 Menggunakan penggaris sesuai dengan bentuknya.

4. Pensil merah biru.

Fungsi      

 untuk mewarnai pola agar dapat membedakan pola depan dan belakang

Cara kerja

 digunakan pada garis – garis pola


5. Kertas kopi atau kertas koran.

Fungsi    

 kertas yang digunakan untuk membuat pola besar sesuai ukuran asli

cara kerja

 menggunkan kertas sesuai kebutuhan.

6. Kertas Dorslag Merah Biru.

Fungsi                        

 Untuk menjiplak pola

Cara Kerja

 kertas merah untuk bagian muka dan biru untuk bagian belakang.
7.Boneka jahit.

Fungsi                 

 membuat pola dengan metode konstruksi padat (pola draping)

Cara kerja       

 Kain disematkan dengan jarum pentol sambil diatur agar mengikuti


bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher,
dan bagian pinggang digunting sesuai bentuk pakaian yang diingini.
Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit dipakai untuk mengepas
pakaian dan melihat jatuhnya jahitan pada boneka jahit

Alat - Alat Memindahkan Tanda Pola.

1.Kapur Jahit  atau Pensil Jahit.


Fungsi    

 dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan   tekstil. kapur jahit


mudah dihilangkan .

Cara pakai             

 jangan terlalu ditekan  dan gunakan tipis asl kelihatan  dan cari warna
kapur yang tidak mengotori bahan.

2. Rader.

Fungsi                    

 untukmemberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit.

Cara pakai             
 dengan cara ditekan, Rader beroda polos untuk bahan halus ( sifon ,sutera
dan lain-lain).Rader beroda tumpul untuk bahan sejenis katun, georgete,
tetoron dan lain-lain. Rader beroda tajam untuk bahan tebal sejenis
coroday, dreall, jeans dan lain-lain.

3. Karbon jahit.

fungsi     

 memindahkan tanda pola pada bahan

cara kerja              

 ditekan oleh rader dan karbon diletakkan di tengah bahan bagian buruk.

Alat –Alat Menggunting.

Gunting 

1. Gunting kain.
Fungsi    

 Khusus untuk menggunting kain atau tekstil. Tidak  diperbolehkan untuk


menggunting kertas atau lainnya agar tetap tajam.gunting kain salah satu
pegangan harus cukup besar sehingga cukup untuk empat jari , pegangan
yang kedua untuk ibu jari

Cara kerja              

 Saat menggunting bahan tangan kanan memegang gunting dengan jari


masuk kelubang yang telah ada dan tangan kanan menekan bahan saat
menggunting .

2. Gunting benang.

Fungsi    

 Untuk menggunting benang atau bagian-bagian yang sulit digunting


dengan gunting besar.

Cara kerja              

 dengan menekan bagian gagang gunting.

3. Gunting zigzag.
Fungsi                    

 Untuk menyelesaikan tepi bahan atau kampuh pada bahan yang  tidak
mudah bertiras.

Cara kerja              

 dengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting yang ada dan


menggunting bahan yang akan dipotong pada tepi kain.

4. Gunting kertas.

Fungsi   

 Khusus digunakan untuk menggunting kertas dapat menggunakan


gunting bahan yang sudah tumpul.

Cara kerja              

 mengan memasukkan jari ke lubang gagang gunting dan menggunting


kertas .
Alat-Alat Finishing Menjahit.
1.Setrika.

Fungsi             

 untuk mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapih.

Cara kerja         

 digosokkan ke  baju yang masih dalam proses menjahit ataupun sudah
selesai

2. Papan setrika.

Fungsi papan setrika.      


 sebagai  tatakan untuk menyetrika

Cara kerja  

 kaki papan setrika dibuka dan papan setrika harus dilapisi bahan yang
tebal

3. Bantalan.

Fungsi bantalan

 untuk menyetrika bagian-bagian busana yang bulat seperti puncak lengan


dan juga digunakan untuk mengepres.

Cara pakai bantalan

 digunakan pada bagian - bagian yang akan di setrika.

Anda mungkin juga menyukai