Anda di halaman 1dari 18

Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Latar Belakang
 Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara
Pancasila memiliki sebuah arti penting sebagai ideologi.
 Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara, tidak terkecuali negara
Indonesia.
 Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula, tanpa itu
bangsa dan negara tersebut akan rapuh.
 Di era yang serba modern ini, makna Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia sering dilupakan
oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh
perkembangan tekhnologi yang sangat canggih.
 Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses
yang sangat panjang dan rumit.
 Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena keberadaan tiap - tiap sila tidak
bisa di tukar tempat atau dipindah.
 Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandang
an hidup bangsa dan negara Indonesia.
 Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita
sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri
dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-
hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi.
Pengertian Ideologi dan Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional

Pengertian Ideologi :
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
 idein yang berarti melihat, atau
idea yang berarti, gagasan / buah pikiran, konsep,
cita – cita, pengertian dasar, dan
 logos yang berarti ilmu, ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu
tentang gagasan dan buah pikiran atau science of
ideas (AL-Marsudi, 2001:57).
 Orang menganut dan mempertahankan ideologi,
karena memandang ideologi sebagai cita – cita, dan
ideologi merumuskan cita-cita hidup.
 Ideologi digerakkan oleh tekad untuk mengubah
keadaan yang tidak diinginkan ke arah keadaan yang
diinginkan.
 Dalam ideologi sudah ada komitmen, dan sudah
terkandung wawasan masa depan yang dikehendaki
dan hendak diwujudkan dalam kenyataan.
Asal Mula Nilai – nilai Pancasila :
 Pancasila sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa dan negara,
tidak terbentuk secara mendadak, serta bukan hanya diciptakan
oleh seseorang seperti ideologi yang lain.
 Terbentuknya Pancasila melalui proses yang panjang dalam
sejarah bangsa Indonesia.
 Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan sebagai dasar
negara nilai – nilainya telah ada berupa adat istiadat, budaya,
nilai religius----------- dirumuskan secara musyawarah
mufakat, dalam :
 Sidang BPUPKI (I)
 Sidang Panitia Sembilan ---------- Piagam Jakarta
 Sidang BPUPKI (2)
 Proklamasi ---------- sebelum sidang PPKI draft dasar filsafat
negara disempurnakan.
 Tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai dasar
negara.
Proses kausalitas terbentuknya Pancasila :
Asal mula langsung :

Asal mula bahan :


 Nilai Pancasila digali dari nilai adat istiadat, budaya, dan
religiusitas dalam kehidupan sehari – hari Bangsa Indonesia
( Kepribadian dan Pandangan Hidup ).
Asal mula bentuk :
 Pancasila dirumuskan ( oleh Ir. Soekarno, M. Hatta & Anggota
BPUPKI ) dan dimuat pada Pembukaan UUD 1945
Asal mula karya :
 PPKI sebagai pendiri negara dan mengesahkan Pancasila ( dasar
negara ) ---- setelah dibahas BPUPKI, Panitia 9.
Asal mula tujuan :
 Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang – sidang oleh
pendiri negara untuk Dasar Negara ( BPUPKI, Panitia 9 ) yang
menentukan tujuan sebagai Dasar Negara yang sah.
Asal mula tidak langsung :
 Unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan
menjadi dasar filsafat negara nilai – nilainya berupa
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan---------tercermin dalam kehidupan sehari
– hari.
 Nilai – nilai tersebut terkandung dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia dalam bentuk nilai –
nilai adat istiadat, budaya, religiusitas ------------
digunakan sebagai pedoman memecahkan masalah
sehari – hari.
 Bangsa Indonesia sebagai causa materialis ( asal mula
) tak langsung nilai – nilai Pancasila.
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

 Ideologi adalah kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan


sendiri dan yang diyakini kebenarannya kemudian digunakan untuk
mengatur masyarakat.
 Menurut pendapat Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs
yang berarti bahwa setiap individu atau kelompok masyarakat
memiliki suatu sIstem kepercayaan mengenai sesuatu yang dipandang
bernilai dan yang menjadi kekuatan motivasional bagi perilaku
individu atau kelompok.
 Nilai-nilai itu dipandang sebagai cita-cita dan menjadi landasan bagi
cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak seseorang atau suatu
bangsa dalam memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.

 Begitu pula dengan pancasila sebagai ideologi nasional artinya


Pancasila merupakan kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini
kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia dan digunakan
oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur masyarakat Indonesia
yang berwujud Ideologi yang dianut oleh negara (pemerintah dan
rakyat) Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diklasi fikasikan
melalui beberapa hal sebagai berikut :

 Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, setiap ideologi


mengandung di dalamnya sistem nilai yang diyakini sebagai
sesuatu yang baik dan benar. Nilai-nilai itu akan merupakan
cita- cita yang memberi arah terhadap perjuangan bangsa dan
negara.

 Sistem nilai kepercayaan itu tumbuh dan dibentuk oleh


interaksinya dengan berbagai pandangan dan aliran yang
berlingkup mondial ( universal ) dan menjadi kesepakatan
bersama dari suatu bangsa.

 Sistem nilai itu teruji melalui perkembangan sejarah secara


terus-menerus dan menumbuhkan konsensus dasar yang
tercermin dalam kesepakatan para pendiri negara (the fouding
father).
 Sistem nilai itu memiliki elemen psikologis yang tumbuh
dan dibentuk melalui pengalaman bersama dalam suatu
perjalanan sejarah bersama, sehingga memberi kekuatan
motivasional untuk tunduk pada cita-cita bersama.

 Sistem nilai itu telah memperoleh kekuatan konstitusional


sebagai dasar negara dan sekaligus menjadi cita-cita
luhur bangsa dan negara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai
ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan
bangsa dan bukan dalam perpektif kekuasaan, sehingga
bukan sebagai alat kekuasaan.
Sebagai Ideologi Nasional, Pancasila Memiliki Beberapa Dimensi:

a. Dimensi Idealitas
 Artinya ideologi Pancasila mengandung harapan-harapan dan cita-cita di
berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai masyarakat.
b. Dimensi Realitas
 Artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka
bersama dan yang tak asing bagi mereka.
c. Dimensi normalitas
 Artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat mengikat
masyarakatnya yang berupa norma-norma atauran-aturan yang harus dipatuhi
atau ditaati yang sifatnya positif.

d. Dimensi Fleksibilitas
 Artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan jaman, dapat
berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka :

Mengandung pengertian bahwa Pancasila :

 Dapat menerima dan mengembangkan nilai - nilai baru


yang datang dari luar,
 Dapat berinteraksi dengan perkembangan/perubahan
zaman dan lingkungannya,
 Bersifat demokratis dalam arti membuka diri akan
masuknya budaya luar dan dapat menampung pengaruh
nilai-nilai dari luar yang kemudian diinkorporasi, untuk
memperkaya aneka bentuk dan ragam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia juga memuat empat dimensi
secara menyeluruh.
Setiap negara memiliki ideologi tersendiri.
 Ada yang memiliki ideologi individualistik yang memandang
manusia dari sisi hak asasinya,
 Ideologi komunistik yang mendasarkan diri pada premise (
pokok pemikiran / pesan moral )bahwa semua materi
berkembang mengikuti hukum kontradiksi, dengan menempuh
proses perkembangan alamiah ( dialektika ) yang mana di dalam
diri manusia tidak ada yang permanen sehingga kontradiksi
terhadap lingkungan selalu menghasilkan perubahan yang
menentukan diri manusia, dan
 Faham agama yang bersumber dari falsafah agama yang
termuat dalam kitab suci agama.
 Indonesia sendiri menganut ideologi Pancasila yang
memandang manusia selaku makhluk Ciptaan Tuhan, makhluk
Individu, sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu
membutuhkan bantuan orang lain.
Pancasila dan kelima silanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga
pemahaman dan pengamalannnya harus
mencakup semua nilai yang terkandung di
dalamnya:
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Mengandung nilai spritual yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua pemeluk
agama, sehingga atheis tidak berhak hidup di bumi
Indonesia.
 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Mengandung nilai satu derajat sama hak dan
kewajiban, serta bertoleransi dan saling mencintai.
 Sila Persatuan Indonesia,
Mengandung nilai kebersamaan, bersatu dalam memerangi
penjajah dan bersatu dalam mengembangkan negaraIndonesia.

 Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
Mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat atau
demokrasi yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang rill dan
wajar.

 Sila Keadiilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,


Mengandung sikap adil, menghormati hak orang lain dan
bersikap gotong royong yang menjadi kemakmuran masyarakat
secara menyeluruh dan merata.
perbedaan filsafat dan ideologi

Filsafat
1. Sistem Berpikir
2. Berawal dari ragu
3. Landasan logika
4. Tujuan : kebijakan/kearifan
5. Individual

Ideologi
1. Sistem Kepercayaan
2. Berawal dari yakin
3. Landasan mitos
4. Tujuan : kesejahteraan kelompok
5. Kolektif
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai