Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Inovasi Kreativitas Seni Dan
Budaya Di Sd Berbasis Digital Program Strata-1 (S1) Universitas Negeri Padang
Dosen Pengampu :
SESI 21 BB 04
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Dr. Desyandri S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Inovasi Kreativitas Seni dan Budaya di SD Berbasis Digital yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan, pengetahuan serta apresiasi kita tentang “Pemasalahan Pembelajaran
Prakarya di Sekolah Dasar”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni Budaya dan Keterampilan adalah salah satu pembelajaran yang diterapkan di
sekolah dasar. Dengan adanya cakupan materi Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah
dasar siswa dapat mempelajari tentang pendidikan seni yang dimana pendidikan seni
yang dilakukan di sekolah merupakan pendidikan seni formal dan dilakukan secara
sistematis. Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar, pendidikan seni mencakup
keterampilan, seni musik, seni rupa, dan seni tari. Kreativitas sangat dibutuhkan salah
satunya dalam kegiatan membuat karya seni kerajinan pada mata pelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan.
Pada tingkat SD atau MI, mata pelajaran seni budaya dan prakarya diberikan di
sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaat terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman dalam bentuk
kegiatan berekspresi, berkreasi dan berapresiasi. Dari pernyataan tersebut dapat
menunjukkan bahwa pembelajaran seni budaya dan prakarya tidak hanya berorientasi
dalam penguasan materi ajar, tetapi juga berorientasi pada peningkatan kreativitas siswa
dalam mengembangkan sebuah keterampilan kerajinan tangan.
Dalam proses pembelajaran, anak diberi dorongan dan rangsangan agar kreativitasnya
berkembang dan anak dapat menciptakan suatu karya baru. Jadi, anak dapat
menghasilkan sesuatu yang baru jika anak tersebut dapat memaksimalkan kreativitas pada
dirinya. Untuk mengembangkan kreativitas perlu adanya latihan-latihan dalam proses
memunculkan suatu imajinasi anak untuk menghasilkan sebuah karya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan pembelajaran prakarya di sekolah dasar?
2. Apa saja permasalahan pembelajaran prakarya di sekolah dasar?
3. Bagaimana solusi dalam menghadapi permasalahan pembelajaran prakarya di
sekolah dasar?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan pembelajaran prakarya di sekolah dasar
2. Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran prakarya di sekolah dasar
3. Untuk mengetahui solusi dalam menghadapi permasalahan pembelajaran prakarya
di sekolah dasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Pembelajaran Prakarya Di Sekolah Dasar
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI) Prakarya adalah pekerjaan tangan (pelatihan
disekolah). Menurut Pesanggarahan Guru (2016, hlm. 6) Prakarya terdiri atas dua kata,
Pra dan Karya. Pra yang berarti belum dan Karya berarti bekerja membuat produk. Jadi,
Prakarya merupakan proses bekerja suatu karya dan hasil karya (produk). Produk
prakarya dalam hal ini dimaksudkan dapat berupa karya desain, model, dumi atau pra-
cetak, sehingga sasaran pembinaannya adalah keterampilan, konsep berfikir dan langkah
kerja yang secara keseluruhan akan membentuk kepribadian siswa.Jika kata prakarya
diuraikan dari kata benda, pengertian prakarya adalah karya (produk), misalnya :
3
4. Pendekatan Berbasis Keterampilan: Ahli pendidikan juga memahami pentingnya
mengembangkan keterampilan praktis. Prakarya dapat difokuskan pada
pengembangan keterampilan seperti pemrograman komputer, perencanaan taman,
atau keterampilan kerajinan tertentu yang relevan dengan perkembangan teknologi
dan kebutuhan pekerjaan masa depan.
5. Pendekatan Kreativitas: Bagi ahli seperti Ken Robinson, penting untuk merangsang
kreativitas siswa. Mendorong mereka untuk mengeksplorasi, bereksperimen, dan
mengejar minat mereka sendiri dalam pengembangan prakarya bisa menjadi
pendekatan yang berguna.
Salah satu permasalahan utama adalah tersedianya kurikulum yang sesuai dan materi
pembelajaran yang relevan. Terkadang, kurikulum Prakarya di Sekolah Dasar tidak selalu
sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi, atau kebutuhan pasar kerja. Kurikulum
yang kurang menarik atau tidak sesuai dengan minat siswa dapat mengurangi motivasi
belajar mereka dalam prakarya.
Banyak sekolah dasar menghadapi keterbatasan dalam sumber daya seperti peralatan,
bahan, dan ruang khusus untuk pembelajaran Prakarya. Sumber daya terbatas termasuk
4
dana, peralatan, dan bahan praktikum yang membatasi pengalaman belajar kreatif siswa.
Hal ini dapat menghambat kemampuan siswa untuk mengembangkan keterampilan
praktis.
Menilai keterampilan Prakarya siswa bisa menjadi tugas yang sulit, terutama jika
tidak ada pedoman yang jelas. Kurangnya alat penilaian yang sesuai dapat menjadi
kendala.
Sekolah kurang memiliki fasilitas atau peralatan untuk menunjang pembelajaran seni
budaya seperti ruang khusus, alat musik, dan bahan-bahan.
7. Keterbatasan waktu
Guru sering mengalami keterbatasan waktu yang terlalu singkat dalam mengajar
prakarya. Kurikulum yang padat dan tekanan untuk menyelesaikan materi pelajaran inti
dapat mengurangi waktu yang dialokasikan untuk kegiatan prakarya. Ini dapat membatasi
kemampuan siswa untuk benar-benar terlibat dalam proyek-praktik. Jadwal yang padat
membuat sulit bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan prakarya yang memerlukan waktu
yang lebih lama.
Berkurangnya minat belajar dan pemahaman siswa pada mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan dapat berdampak pada tingkat prestasi siswa dalam hasil belajarnya.
5
Permasalahan yang paling mendasar adalah kurangnya kepercayaan diri seorang guru
dalam menerangkan atau mempraktikkan seni musik, seni tari, seni rupa, dan lain-lain.
Serta kurangnya pemahaman atau keterampilan teknis dari guru dalam prakarya dapat
membatasi kemampuan mereka untuk menyampaikan materi secara efektif kepada siswa.
Siswa mungkin kehilangan minat jika mereka tidak melihat relevansi atau kegunaan
dalam pembelajaran prakarya.
6
10. Mengundang instruktur atau ahli prakarya dari luar untuk memberikan pelatihan
kepada guru
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan prakarya di sd dapat diarahkan sesuai dengan pandangan berbagai ahli
pendidikan. beberapa pendekatan umum yang dapat diambil adalah: pendekatan
pembelajaran aktif, pendekatan interdisipliner, pendekatan proyek, pendekatan berbasis
keterampilan, pendekatan kreativitas. Permasalahan pembelajaran prakarya di sekolah
dasar, kurikulum dan materi pembelajaran, keterbatasan sumber daya, kurangnya
pendidik terlatih, kurang memadai dalam penilaian, minimnya pengembangan
keterampilan kreatif, keterbatasan fasilitas dan peralatan, keterbatasan waktu, kurangnya
minat siswa, kurangnya kepercayaan diri guru, kurangnya motivasi siswa. Solusi dalam
menghadapi permasalahan pembelajaran prakarya di sekolah dasar : revisi kurikulum,
peningkatan sumber daya, pelatihan guru, pedoman penilaian yang jelas, mendorong
kreativitas, metode demonstrasi, pemanfaatan media dan teknologi, kerja sama dengan
komunitas seni
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis kelompok menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber. Kelompok akan memperbaiki makalah
tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Pitriani, S. (2020). Analisis materi pokok seni budaya dan prakarya (Sbdp) kelas III MI/SD.
AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(1), 60-73.