Anda di halaman 1dari 15

Elemen Euclid

PTokoh Euclid
Jein Putri
Pugun Lokbere
Euclide adalah nama dari Arabisasi dari kata Eùĸλείδƞς Yunani, yang
berarti “kemuliaan baik”. Euclide adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani.
Dia juga penyusun buku pelajaran yang terbesar sepanjang abad.
Euclide dikenal juga sebagai Euclid atau Euclid of Alexandria. Euclid ini
adalah salah satu murid dari akademi Plato di Athena. Hampir tidak
ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa
diketahui. Dia pernah aktif sebagai guru di Iskandaria, Mesir sekitar
300 SM. Ia hidup pada zaman Ptolemaeus I (305-285 SM) yang
merupakan Raja Mesir bekas jenderal kesayangan Alexander Agung.
Ptolemaeus I membuat kota Alexandria menjadi ibu kota. Euclid adalah
orang pertama di dunia yang mendirikan sekolah matematika di
Alexandria. Meskipun demikian, di bidang geometri Euclid memberikan
warisan penting bagi dunia. Maka tidak salah jika Euclid disebut
“Bapak” geometri.

k
Pengertian Elemen Euclid

Elemen Euklides (Bahasa Yunani Kuno: Στοιχεῖα Stoicheia) adalah


buku ajar 13 jilid dalam matematika dan geometri yang ditulis oleh
matematikawan Yunani Euklides di Iskandariyah, Mesir, pada awal
abad ke-3 SM. Buku ini adalah kumpulan definisi, dalil (aksioma),
proposisi , dan pembuktian matematika dari proposisi tersebut.
Buku Euclid “The Elements”
Euclide banyak menulis buku sebagai hasil karyanya, salah satu
karya Euclid yang terkenal adalah bukunya yang berjudul “Stoicheia”
atau The Elements tentang geometri yang menjadi buku pelajran yang
dipakai di sekolah menengah di seluruh dunia selama 20 abad lebih.
The Elements terdiri dari 13 buku yang tersusun berdasarkan tema dan
topik.

Sebagian besar teorema muncul dalam The Element tidak


ditemukan oleh Euclid sendiri, tetapi merupakan hasil karya
matematikawan sebelumnya Yunani seperti Pythagoras, Hippocrates
Chios, Theaetetus Athena, dan Eudoxus dari Cnidos

Landasan dari pembuatan buku itu adalah: buku I dan II berasal dari
pemikiran Phythagoras, buku III berasal dari pemikiran Hippocrates,
buku IV, VI, XI, dan XII berasal dari matematikawan Athena. Buku V dan
XIII berasal dari pemikiran Eudoxus. Buku tersebut terdiri dari 13 jilid,
sebagai berikut :
BUKU JILID I
Isinya mulai dari aksioma, definisi dan dalil-dalil geometri. Terdapat 48 dalil
geometri dalam buku ini. 26 dalil pertama berisi tentang segitiga, antara lain
tentang dalil dua segitiga yang kongruen. Dalil 27-32 mengenai kesejajaran dan
jumlah sudut segitiga. Dalil 33-48 mengenai jajaran genjang, segitiga siku-siku,
dan luasnya. Dalil 47 dan 48 adalah mengenai teorema phytagoras

BUKU JILID II
Mengupas hubungan antara persegi-panjang dan persegi. Sifat aljabar seperti
hukum distributif (P + Q)·L = PL + QL dijelaskan secara geometris. Persegi-
panjang yang panjangnya P + Q dan lebarnya L mempunyai luas (P + Q)·L.
Namun, persegi-panjang ini terdiri dari dua persegi-panjang: yang pertama
panjangnya P dan lebarnya L, se-hingga luasnya PL; sementara yang kedua
PRO
panjangnya Q dan lebarnya L, sehingga luasnya QL. Jadi luas persegi-panjang
tersebut sama dengan PL+QL. Karena itu mestilah (P + Q)·L = PL + QL. Terdapat
mengenai trasformasi aljabar, seperti perhitungan a(b+c) atau (a+b)² dan hal
tersebut memberikan penyeleaian pada persamaaan kuadrat secara umum yang
dimisalkan dengan x²= a(a-x)
BUKU JILID III
Dalam buku ini terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis
singgung dan pengukur sudut. Buku Jilid III membahas sifat-sifat lingkaran.
Bagi orang Yunani Kuno, lingkaran merupakan bangun datar yang paling
sempurna.

BUKU JILID IV
Didalam buku ini dibahas mengenai lukisan geometri menggunakan alat Euclid.
Dengan alat Euclid melukis segitiga, segilima, segiempat, segienam, dan segi
limabelas beraturan dengan membagi-bagi busur lingkaran, melukis segi (n)
beraturan. Segi-15 dibuat dengan terlebih dahulu membuat segitiga dan segi-
lima beraturan di dalam lingkaran, dengan salah satu titik sudut yang berimpit
(P). Menggunakan fakta bahwa 2/5 – 1/3 = 1/15, panjang busur AB mestilah
sama dengan 1/15 keliling lingkaran. Dengan menggunakan jangka, titik-titik
sudut lainnya dari segi-15 beraturan tersebut dapat diper-oleh. Sehingga,
sampai abad ke delapan belas dianggap bahwa semua segi banyak dapat
ditulis dengan alat Euclid, tetapi pada tahun 1796, Carl Frederich Gauss
membuktikan suatu segi banyak beraturan yang banyak sisinya bilangan prima
dapat dilukis bila bilangan prima itu f(n) = n + 1. Untuk n = 0, 1, 2, 3, 4 berturut-
turut didapat segi 3, 5, 17, 257, 65.537. Matematikawan yang
bertanggungjawab di balik Jilid III dan IV adalah Hippocrates.
BUKU JILID V
Buku ini berisi landasan tentang perbandingan teori Euclid mengenai
perbandingan diperjelas sehingga kehebohan penemuan bilangan irasional oleh
sekolah Pythagoras dapat dipecahkan. Perbandingan dua besaran A dan B yang
sejenis (sama-sama ruas garis, luas dan sebagainya) sama dengan
perbandingan dari besar C dan D yang sejenis. Jika terdapat bilangan positif m
dan n yang bulat sehingga untuk mA nB sesuai dengan mC nD atau A: B = C: D
= m: n. teori Eudox ini kemudian dikembangkan oleh Dedekind dan Weierstass.

BUKU JILID VI
Buku ini mengulas konsep kesebangunan dua bangun datar, yang telah diketahui
oleh Pythagoras dan para muridnya. Sebagai contoh, dua segitiga dikatakan
sebangun jika perbandingan panjang sisi-sisi yang berpadanan sama. Dua
segitiga sebangun yang berukuran sama dikatakan sama dan sebangun.
Selanjutnya, kesebangunan dua segi-banyak dapat diperiksa melalui
kesebangunan segitiga-segitiga yang membentuknya.Penggunaan fakta/
keterangan penting seperti pada persamaan kuadrat yang diaplikasikan untuk
menghitung luas. Dan metode ini digunakan untuk menentukan luas dari jajaran
genjang sehingga diketahui bahwa sudut yang saling berhadapan memiliki besar
yang sama.
BUKU JILID VII-IX
Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang landasan fakta
sederhana dari teori bilangan phytagoras yang sekarang disebut Algoritma
Euclid. Yang dapat diketahui dengan pembagian silang untuk menentukan FPB
(Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Dalam
hal ini juga ditambahkan bukti mengenai keunikan faktorisasi prima menjadi
factor prima, perhitungan pangkat dan akar, penjumlahan deret geometri
terhingga dan bukti teori eksistensi pada bilangan prima yang tak terhingga.
Selanjutnya telah dijelaskan pada teorema phytagoras mengenai bilangan ganjil
dan bilangan genap. Dalam buku ke IX ditemukan dalil mengenai pembentukan
bilangan genap sempurna, seperti 6 = 1+2+3 = jumlah factor-faktornya. Jika Sn
= 2ⁿ-1 adalah bilangan prima maka 2ⁿˉ¹. Sn adalah bilangan sempurna.

BUKU JILID X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus, sulit sekali untuk
dapat meliat secara keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan tujuan
akhir yang berupa jenis bilangan irrasional.
BUKU JILID XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan dasar ilmu ukur bidang
dan ruang. Selanjutnya teorema yang paling penting pada trigonometri dan yang
terakhir teorema permukaan yang sejajar.

BUKU JILID XII


Buku ini tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan membandingkan
lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan bola dengan pangkat tiga
dengan diameternya. Kemudian hubungan antara tabung dengan garis tegak
pada kerucut, yang semuanya dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang
terpenting adalah keberhasilan Euclid dalam menentukan volume pyramid.

BUKU JILID XIII


Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta mengeani
penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.
Pengertian dan Euclid’s Element dari Definisi, Aksioma, Postulat, Dan
Proposisi Yang Digunakan Dalam Geometri
1. Definisi
Definisi adalah rumusan tentang makna dari suatu benda, aktifitas, proses dan
yang lainnya yang menjadi suatu konsep atau pokok bahasan agar lebih mudah
dipahami
Dalam pembelajaran geometri ada beberpa definisi pada komponen utama
geometri euclid yang tercantum pada buku 1 “the element”, yaitu:

Definisi1: Titik adalah sesuatu yang tidak punya bagian (sesuatu yang punya posisi
tetapi tidak punya dimensi)
misalnya titik A → •A
Definisi 3: Ujung-ujung suatu garis adalah titik
Definisi 6: Sisi-sisi dari bidang berupa garis

2. Aksioma
Aksioma adalah pernyataan yang diakui kebenarannya tanpa memerlukan
pembuktian (Pratama & Hernadi, 2018). Contoh aksioma pada geometri euclid yang
tercantum pada buku “the element” adalah :
Aksioma 1
Melalui dua buah titik sebarang (kedua titik tidak berimpit) hanya
dapat dibuat sebuah garis lurus.

A B
Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan,
maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.

A B

Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.

A B
3. Postulat
Postulat adalah asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa
perlu membuktikannya. Contoh postulat pada geometry euclid adalah:
Postulat 1: Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus
Postulat 3:Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis lingkaran
Postulat 4: Semua sudut siku-siku sama

4. Proposisi
Proposisi adalah suatu hasil yang terbukti dan sering menarik. Contoh proposisi
geometry euclid:
Proposisi 1: Jika diberikan garis lurus dengan panjang terbatas, maka dapat dibuat
segitiga sama sisi.

Gambar 1. Proposisi 1
Bukti: Diberikan AB.
Buat lingkaran L1 dengan pusat A dan jari-jari AB ………. (postulat 3)
Buat lingkaran L2 dengan pusat B dan jari-jari AB ………. (postulat 3)
L1 dan L2 berpotongan di C.
Tarik garis dari A ke C dan dari B ke C ………. (postulat 1)
∆ABC adalah segitiga sama sisi.
Pengaruh  Euclid Terhadap Matematika
Arti penting buku The Elements tidaklah terletak
pada pernyataan rumus-rumus pribadi yang
dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat
dalam buku itu sudah pernah ditulis orang
sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan
kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak pada
cara pengaturan dari bahan-bahan dan
permasalahan serta formulasinya secara
menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku.
Di sini tersangkut, yang paling utama, pemilihan
dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya,
misalnya tentang kemungkinan menarik garis lurus
diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan
hati-hati dia mengatur dalil sehingga mudah
difahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana
perlu, dia menyediakan petunjuk cara pemecahan
hal-hal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan percobaan-percobaan terhadap
permasalahan yang terlewatkan.
Simpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa:

1. Euclid adalah tokoh ilmu ukur Yunani, dia juga


merupakan guru di Iskandaria, Mesir sekitar 300 SM.
Seorang matematikawan yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan matematika dan pemikiran
matematikawa lainnya. Karya Euclid yang sangat
dikenal salah satunya adalah “The Elements”

2. Elemen Euklides (Bahasa Yunani Kuno: Στοιχεῖα


Stoicheia) adalah buku ajar 13 jilid dalam matematika
dan geometri yang ditulis oleh matematikawan Yunani
Euklides di Iskandariyah, Mesir, pada awal abad ke-3
SM. Buku ini adalah kumpulan definisi, dalil (aksioma),
proposisi , dan pembuktian matematika dari proposisi
tersebut.

3. Sumbangan Euclid terletak pada cara pengaturan dari


bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya
secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan
buku

Anda mungkin juga menyukai