Euclide adalah nama dari Arabisasi dari kata Εὐκλείδης Yunani, yang berarti
"kemuliaan baik." Euclide adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia jugapenyusun
buku pelajaran yang terbesar sepanjang abad. Euclide dikenal juga
sebagai Euclid atau Euclid of Alexandria. Euclid ini adalah salah satu murid dari
akademi Plato di Athena. Selain kemasyhurannya, hampir tidak ada keterangan
terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa diketahui. Dia pernah aktif sebagai
guru di Iskandaria, Mesir, pada sekitar 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan meinggal
benar-benar tidak jelas. Bahkan, sulit diketahui di benua dan di kota mana dia
dilahirkan. Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285SM.), raja Mesir
bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat kota Alexandria
jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu pengetahuan. Ptolemaeus l juga
membuat perpustakaan yang terbesar di dunia pada zaman itu. Perpustakaan itu
menyimpan 700.000 gulung naskah kuno.Euclide adalah orang pertama di dunia yang
mendirikan sekolah matematika di Alexandria. Menurut Proclus pada suatu hari
Ptolemaeus l ingin sekali belajar geometri dari Euclide. Ia mengundang Euclide ke
istananya dan mulai mendengarkan pelajaran geometri dari Euclide. Tapi kemudian
Ptolemaeus merasa bahwa geometri terlalu sulit dan terlalu lama untuk dimengerti.
Maka ia minta agar pelajaran dipercepat. Euclide menjawab, “Bagi raja pun tak ada
jalan pintas ke geometri!”. Mekipun demikian, di bidang geometri Euclid
memberikanwarisan penting bagi dunia. Maka tak mengherankan jika Euclid disebut “
bapak” geometri. Namun dalam tulisan-tulisan orang-orang Arab bahwa Euclid bin
Naqrat bin Znarjos, lahir di Btabrh, kebangsaan Yunani. Begitu hebatnya Euclid
menyusun bukunya sehingga dari bentuknya saja sudah mampu menyisihkan semua
buku teks yang pernah dibuat orang sebelumnya. Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa
Yunani, kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul
pada 1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg.
Sejak penemuan mesin cetak, buku itu diterbitkan dalam ribuan edisi dengan beragam
corak.
Buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua risalah Aristoteles
tentang logika. Buku ini adalah contoh komplit perihal struktur dedukatif dan buah
pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak manusia.
Pada umumnya orang-orang Eropa tidak beranggapan bahwa geometri ala Euclid
hanyalah sebuah sistem abstrak. Mereka justru sangat yakin bahwa gagasan Euclid
benar-benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.Pengaruh Euclid terhadap
Isaac Newtown juga sangat kentara. The Principiakarya Newton mirip dengan The
Elements. Selain itu, berbagai ilmuwan juga mencoba menyamakan diri dengan Euclid.
Caranya dengan memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis
berasal dari asumsi asli. Itulah yang antara lain dilakukan oleh ahli-ahli matematika
seperti Bertrand Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof Spinoza. Kini para ahli
matematika telah mamaklumi bahwa geometri Euclid bukan satu-satunya sistem
geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka maklum bahwa selama 150 tahun
terakhir banyak orang yang merumuskan geometri bukan ala Euclid.
Apa yang penting tentang Euclid 's Elemen adalah paradigma yang ditetapkannya untuk cara bahwa
matematika harus dipelajari dan dicatat. Dia mulai dengan beberapa definisi dari terminologi dan ide
untuk geometri, dan kemudian ia mencatat lima postulat penting (atau aksioma) dari geometri. Sebuah
versi dari postulat ini adalah sebagai berikut:
a. P1 Melalui setiap pasangan titik berbeda di sana melewati garis.
b. P2 Untuk setiap segmen ada titik E unik (pada baris yang ditentukan oleh A dan B) sehingga E adalah
antara A dan B dan segmen AE dengan segmen EB adalah kongruen
c. P3 Untuk setiap titik C dan masing-masing titik A berbeda dari C, terdapat lingkaran dengan pusat C dan
CA radius.
BAB III
SIMPULAN
Salah satu cabang dari Matematika adalah Geometri. Geometri berasal dari bahasa
Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan metroyang artinya mengukur. Geometri
adalah cabang Matematika yang pertama kali diperkenalkan oleh Thales (624-547
SM) yang berkenaan dengan relasi ruang. Dari pengalaman, atau intuisi, kita
mencirikan ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang disebut aksioma
dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap pembuktian, tetapi dapat
digunakan bersama dengan definisi matematika untuk titik, garis lurus, kurva,
permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan logis.
Menurut Novelisa Sondang bahwa “Geometri menjadi salah satu ilmu Matematika
yang diterapkan dalam dunia arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu
yang berkaitan dengan bentuk, komposisi, dan proporsi.” Muhamad Fakhri Aulia
menyebutkan bahwa geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu
yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua
dimensi.
Alders (1961) menyatakan bahwa ”Geometri adalah salah satu cabang Matematika
yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-
sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain.”
Dari beberapa definisi Geometri di atas dapat disimpulkan bahwa Geometri adalah
salah satu cabang Matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi
beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan
yang lain.
Geometri Sulit?
Di bangku sekolah dasar maupun menengah seperti, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
atau SMK/MAK, materi geometri tidak diajarkan secara khusus, namun materi itu
ada dalam satu kesatuan mata pelajaran matematika. dalam kurikulum matematika
yang membahas mengenai geometri adalah pada bagian yang membahas
mengenai bentuk, bangun ruang, sudut dan sebagainya sebagaimana yang sudah
disampaikan di atas. Jika kita sedang mempelajari Dimensi 3, yang meliputi balok,
kubus, volume dan sebagainya, berarti kita juga sedang mempelajarai geometri.
Pada pokok bahasan inilah (Dimensi 3) seorang guru biasanya mengalami kesulitan
untuk menjelaskannya kepada siswa. Mengapa? Kerena materi ini membutuhkan
kemampuan visualisasi siswa yang relative tinggi. Sebagai contoh ketika siswa
menjumpai soal dimensi 3 dimana siswa diminta untuk mencari panjang garis yang
menghubungkan titik tengah 2 diagonal ruang suatu balok. Jika tidak ada alat
peraga atau media pembelajaran, tentu tidak semua siswa mampu
memvisualisasikannya. Nah, saat itulah para siswa dituntut untuk membayangkan
sebuah bangun agar bisa memecahkan soal. Tidak hanya masalah kemampuan
memvisualisasikan, namun juga pemahaman siswa akan istilah rusuk dan rangka
juga ternyata bermasalah. Ini dialami oleh para siswa di tingkat pendidikan dasar.
Sebagaimana disampaikan oleh Wahyu Setiawan (1996 :4-5) bahwa daya serap
siswa kelas IV Sekolah Dasar terhadap konsep-konsep volume rendah. Selain itu
Soedjadi (1995) juga mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi, misalnya ”siswa menyebut rusuk pada bangun ruang merupakan
rangka yang menopang tubuh”.
Mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi pun ternyata juga mengalami kesulitan
dalam memahami materi. Ini diindikasikan dengan rendahnya prestasi belajar
geometri mahasiswa. Seperti yang terjadi di prodi pendidikan matematika suatu
universitas. Prosentasi kelulusan mahasiswa universitas tersebut dalam mengikuti
perkuliahan geometri hanya mencapai ± 55 % – 65 %, dan sebagian besar yang
lulus mendapat C. Prosentasi ini relatif rendah dibandingkan mata kuliah yang lain.
Ini menjadi salah satu indikator bahwa materi Geometri memang relatif sulit untuk
dipelajari.
Alternatif Solusi
Sebagai guru Matematika, tentu kita berusaha keras agar sesulit apapun materi
matematika, siswa mampu memahaminya dengan mudah. Berbagai alat peraga
atau media pembelajaran serta metode pun diterapkan di kelas agar kompetensi
dasar dapat tercapai secara tuntas.
Dewasa ini kita mengenal adanya alat peraga tiga dimensi yang bisa
memvisualisasikan secara gamblang bagaimana wujud tiga dimensi beserta sudut-
sudut yang ada di dalamnya. Misal bangun kubus atau balok yang kita buat dari
kertas karton. Namun kelemahan dari alat peraga ini, kita tidak akan mampu melihat
titik sudut yang ada di dalam balok atau kubus tersebut. Dan ketika ada soal yang
menghendaki besarnya sudut yang diapit oleh dua garis diagonal ruang, maka tidak
banyak siswa yang mampu memvisualisasikannya jika menggunakan alat peraga ini.
Kecuali jika kubus atau balok itu dalam keadaan terbuka.
Di samping alat peraga yang terbuat dari kertas, ada juga alat peraga bangun ruang
yang terbuat dari kaca, atau bahan seperti mika. Tentu ini akan sangat membantu
siswa untuk bisa memvisualisasikan besarnya sudut yang diapit oleh dua diagonal
ruang.
Selain kedua alat peraga di atas, kita bisa juga menggunakan alat peraga berbasis
IT. Ada beberapa alat peraga yang biasa kita kenal yaitu Microsoft Power
Point dan Macromedia Flash. Selain kedua alat peraga itu, ada alat peraga yag
sangat memudahkan kita dalam menggambarkan bangun tiga dimensi yang
ukurannya bisa sesuai dengan keinginan kita. Keakuratan ukurannya sangat tinggi.
Tinggal meng ‘klik’ tombol tertentu, kita akan mendapatkan gambar bangun tiga
dimensi sesuai dengan yang kita inginkan.Warna gambar juga tentu bisa kita atur.
Alat peraga ini berupa software yang yang dinamai Cabri 3d. Kita mungkin akan
banyak menjumpai software Macromedia Flash, tapi tidak bagi software Cabri 3d.
Software ini tidak beredar luas.
GEOMETRI EUCLID
Euclid
Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi seperti Euclid,
ahli ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa hidupnya tokoh-tokoh seperti
Napoleon, Martin Luther, Alexander yang Agung, jauh lebih terkenal ketimbang Euclid tetapi
dalam jangka panjang ketenarannya mungkin mengungguli semua mereka yang disebut itu.
Selain kemasyhurannya, hampir tak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid
yang bisa diketahui. Misalnya, kita tahu dia pernah aktif sebagai guru di Iskandariah, Mesir,
di sekitar tahun 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan kapan dia wafat betul-betul gelap.
Bahkan, kita tidak tahu di benua apa dan dikota apa dia dilahirkan. Meski dia menulis
beberapa buku dan diantaranya masih ada yang tertinggal, kedudukannya dalam sejarah
terutama terletak pada bukunya yang hebat mengenai ilmu ukur yang bernama The
Elements.
Arti penting buku The Elements tidaklah terletak pada pernyataan rumus-rumus pribadi
yang dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis
orang sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Sumbangan Euclid
terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya
secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang paling
utama, pemilihan dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang
kemungkinan menarik garis lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan hati-hati
dia mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu,
dia menyediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang terlewatkan. Perlu
dicatat bahwa buku The Elements selain terutama merupakan pengembangan dari bidang
geometri yang ketat, juga di samping itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas
berikut teori penjumlahan.
Buku The Elements sudah merupakan buku pegangan baku lebih dari 2000 tahun dan tak
syak lagi merupakan buku yang paling sukses yang pernah disusun manusia. Begitu
hebatnya Euclid menyusun bukunya sehingga dari bentuknya saja sudah mampu
menyisihkan semua buku yang pernah dibuat orang sebelumnya dan yang tak pernah
digubris lagi. Aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian buku The Elements itu
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul tahun 1482, sekitar 30
tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Gutenberg. Sejak penemuan mesin itu dicetak
dan diterbitkanlah dalam beribu-ribu edisi yang beragam corak.
Sebagai alat pelatih logika pikiran manusia, buku The Elements jauh lebih berpengaruh
ketimbang semua risalah Aristoteles tentang logika. Buku itu merupakan contoh yang
komplit sekitar struktur deduktif dan sekaligus merupakan buah pikir yang menakjubkan
dari semua hasil kreasi otak manusia.
Adalah adil jika kita mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar kumpulan
dari pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar generalisasi yang tajam
serta bijak. Hasil besar yang direnggut ilmu pengetahuan modern berasal dari kombinasi
antara kerja penyelidikan empiris dan percobaan-percobaan di satu pihak, dengan analisa
hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan bukan di Cina,
tetapi rasanya aman jika kita menganggap bahwa hal itu bukanlah semata-mata lantaran
soal kebetulan. Memanglah, peranan yang digerakkan oleh orang-orang brilian seperti
Newton, Galileo dan Copernicus mempunyai makna yang teramat penting. Tetapi, tentu ada
sebab-musababnya mengapa orang-orang ini muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor
historis yang paling menonjol apa sebab mempengaruhi Eropa dalam segi ilmu pengetahuan
adalah rasionalisme Yunani, bersamaan dengan pengetahuan matematika yang diwariskan
oleh Yunani kepada Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa Cina --meskipun berabad-abad
lamanya teknologinya jauh lebih maju ketimbang Eropa-- tak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang matematikus Cina
pun yang punya hubungan dengan Euclid. Orang-orang Cina menguasai pengetahuan yang
bagus tentang ilmu geometri praktis, tetapi pengetahuan geometri mereka tak pernah
dirumuskan dalam suatu skema yang mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar prinsip-prinsip fisika yang dari
padanya semuanya berasal, tampaknya hal yang wajar karena mereka punya contoh Euclid
yang berada di belakang mereka. Pada umumnya orang Eropa tidak beranggapan
geometrinya Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan mereka yakin benar bahwa
gagasan Euclid --dan dengan sendirinya teori euclid-- memang benar-benar merupakan
kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak Newton menulis
buku tersohornya The Principia dalam bentuk kegeometrian, mirip dengan The Elements.
Berbagai ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan memperlihatkan
bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal mula dari asumsi asli. Tak kecuali
apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti Russel, Whitehead dan filosof Spinoza.
Kini, para ahli matematika sudah memaklumi bahwa geometri Euclid . bukan satu-satunya
sistem geometri yang memang jadi pegangan pokok dan teguh serta yang dapat
direncanakan pula, mereka pun maklum bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang
yang merumuskan geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya, sejak teori relativitas Einstein
diterima orang, para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid tidaklah selamanya benar
dalam penerapan masalah cakrawala yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar "Lubang
hitam" dan bintang neutron --misalnya-- dimana gayaberat berada dalam derajat tinggi,
geometri Euclid tidak memberi gambaran yang teliti tentang dunia, ataupun tidak
menunjukkan penjabaran yang tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi,
contoh-contoh ini langka, karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan
kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia
belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun dari arti penting
kedudukannya dalam sejarah.
Unsur
Unsur terutama sebuah sistematisasi pengetahuan awal geometri. Keunggulannya
di atas perawatan sebelumnya dengan cepat diakui, dengan hasil bahwa ada sedikit
minat dalam melestarikan yang sebelumnya, dan mereka sekarang hampir semua
hilang.
Buku I-IV dan VI membahas geometri bidang datar. Banyak hasil tentang tokoh-
tokoh pesawat terbukti, misalnya, Jika segitiga memiliki dua sudut yang sama, maka
sisi yang bersesuaian dengan sudut tersebut adalah sama . Teorema
Pythagoras terbukti.
Buku V dan VII-X berurusan dengan nomor teori, dengan nomor diperlakukan
secara geometris melalui representasi mereka sebagai segmen garis dengan
berbagai panjang. Pengertian seperti bilangan primadan rasional dan bilangan
irasional diperkenalkan. Yang tak terbatas bilangan prima terbukti.
Buku XI-XIII geometri perhatian padat. Hasil khas adalah rasio 01:03 antara volume
kerucut dan silinder dengan ketinggian yang sama dan basis.
Aksioma
Geometri Euclidean adalah sistem aksiomatik , di mana
semua teorema ("pernyataan benar") berasal dari sejumlah kecil aksioma.
Menjelang awal buku pertama dari Elemen, Euclid memberikan
lima postulat (aksioma) untuk pesawat geometri , menyatakan dalam hal konstruksi
(sebagaimana diterjemahkan oleh Thomas Heath):
"Mari berikut akan mendalilkan":
1. "Untuk menggambar garis lurus dari setiap titikke titik apapun. "
2. "Untuk menghasilkan [memperluas] sebuah garis lurus yang terbatas terus menerus
dalam garis lurus. "
3. "Untuk menggambarkan lingkaran dengan pusat dan jarak [radius]. "
4. "Itu semua sudut yang tepat sama dengan satu sama lain."
5. Para paralel dalil : "Itu, jika garis lurus jatuh di dua jalur lurus membuat sudut
interior pada sisi yang sama kurang dari dua sudut yang tepat, dua garis lurus, jika
diproduksi tanpa batas waktu, bertemu di sisi itu yang adalah sudut kurang dari dua
sudut yang tepat. "
Meskipun pernyataan Euclid dari postulat hanya secara eksplisit menegaskan
keberadaan konstruksi, mereka juga diambil untuk menjadi unik.
Elements juga memasukkan lima "notasi biasa":
1. Hal-hal yang sama dengan hal yang sama juga sama satu dengan lainnya.
2. Jika sesuatu yang sama ditambahkan ke sama, maka keutuhan adalah sama.
3. Jika sesuatu yang sama dikurangkan dari sama, maka sisanya adalah sama.
4. Hal-hal yang bertepatan dengan satu sama lain sama satu sama lain.
5. Keseluruhan lebih besar daripada bagian.
Paralel postulat
Untuk nenek moyang, paralel tampak kurang jelas mendalilkan dari yang lain.
Euclid sendiri tampaknya telah dianggap sebagai yang secara kualitatif berbeda dari
yang lain, sebagaimana dibuktikan oleh organisasi dari Elemen: 28 yang pertama ia
menyajikan proposisi adalah mereka yang dapat dibuktikan tanpa itu.
Aksioma banyak alternatif dapat dirumuskan yang sama konsekuensi logis sebagai
paralel dalil. Misalnya aksioma Playfair 's menyatakan:
Dalam pesawat, melalui titik tidak pada garis lurus yang diberikan, paling banyak
satu baris dapat ditarik bahwa tidak pernah memenuhi garis yang diberikan.
Sebuah bukti dari elemen Euclid bahwa, mengingat segmen garis, segitiga sama sisi
ada yang mencakup segmen sebagai salah satu sisinya. Buktinya adalah dengan
mengkonstruksi sebuah segitiga sama sisi ΑΒΓ dibuat dengan menggambar
lingkaran dan Δ Ε berpusat pada poin Α dan Β, dan mengambil satu persimpangan
lingkaran sebagai titik ketiga dari segitiga.
Metode pembuktian
Geometri Euclid adalah konstruktif . Postulat 1, 2, 3, dan 5 menegaskan bahwa
keberadaan dan keunikan dari bidang geometri tertentu, dan penegasan ini adalah
konstruksi alam: yaitu, kita tidak diberitahu bahwa sesuatu itu ada, tetapi juga kita
diberikan metode untuk membuatnya dengan lebih dari satu tidak ada kompas dan
lurus yang tidak bertanda . Dalam hal ini, geometri Euclid adalah lebih konkrit
daripada kebanyakan sistem aksiomatik modern seperti teori set , dimana sering
menegaskan keberadaan objek tanpa memberitahukan bagaimana mengkonstruksi
mereka, atau menegaskan keberadaan objek yang tidak dapat dibangun dalam teori.
Tepatnya, garis-garis pada kertas model dari objek didefinisikan dalam sistem
formal, bukan contoh objek tersebut. Misalnya garis lurus Euclidean memiliki lebar
atau tidak, tetapi setiap garis yang ditarik akan nyata . Meskipun hampir semua
matematikawan modern yang mempertimbangkan metode nonconstructive hanya
sebagai suara yang konstruktif, bukti konstruktif Euclid sering diartikan keliru sebagai
metode nonconstructive misalnya, beberapa bukti Pythagorean
nomor irasionalyang terlibat, yang biasanya diperlukan pernyataan seperti "Cari
ukuran umum terbesar dari ... "
Euclid sering digunakan bukti oleh kontradiksi . Geometri Euclidean juga
memungkinkan metode superposisi, di mana angka ditransfer ke titik lain di ruang
angkasa. Misalnya, proposisi I.4, pada kongruensi segitiga dengan aksioma sisi-
sudut-sisi, terbukti dengan memindahkan salah satu dari dua segitiga sehingga
salah satu sisinya bertepatan dengan sisi segitiga sama lain, dan kemudian
membuktikan bahwa sisi lain bertepatan juga . Beberapa perawatan modern
menambahkan seperenam postulat, kekakuan segitiga, yang dapat digunakan
sebagai alternatif untuk superposisi.
Contoh kongruensi. Dua angka di sebelah kiri adalah kongruen, sementara yang
ketiga adalah serupa kepada mereka. Angka terakhir adalah tidak. Perhatikan
bahwa kongruensi mengubah beberapa sifat, seperti lokasi dan orientasi, tetapi
membiarkan yang lain tidak berubah, seperti jarak dan sudut . Jenis kedua sifat ini
disebut invariants dan pelajaran itu adalah inti dari geometri.
Euclid mengacu pada sepasang garis, atau sepasang bangun planar atau padat,
sebagai "sama" (ἴσος) jika panjang mereka, daerah, atau volume adalah sama, dan
juga untuk sudut. Istilah lebih kuat " kongruen "mengacu pada ide bahwa bangun
dengan seluruh ukuran yang sama dan bentuk sebagai bentuk lain. Atau, dua
bangun yang kongruen jika bangun tersebut dapat dipindahkan di atas yang lain
sehingga cocok dengan persis. (Flipping di atas diperbolehkan.) Jadi, misalnya,
persegi panjang 2x6 dan 3x4 persegi panjang adalah sama tetapi tidak kongruen,
dan huruf R adalah kongruen dengan bayangannya. Angka yang akan kongruen
kecuali untuk ukuran mereka yang berbeda disebut sebagai serupa.
Teorema Pythagoras: Jumlah dari bidang dua kotak pada kaki (a dan b) dari
sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas persegi pada sisi miring (c).
Jembatan Menilai
Jembatan menilai (Pons Asinorum) menyatakan bahwa dalam segitiga sama kaki
sudut di dasar sama satu sama lain, dan, jika garis-garis lurus yang sama yang
diproduksi lebih lanjut, maka sudut bawah dasar sama satu sama lain. Namanya
mungkin dikaitkan dengan peran sering sebagai tes nyata pertama dalam Unsur-
unsur kecerdasan pembaca dan sebagai jembatan untuk proposisi keras yang
diikuti. Hal ini juga mungkin dinamakan demikian karena kemiripannya sosok
geometris untuk jembatan yang curam yang hanya seekor keledai yang dapat
menyeberang.
Kongruensi segitiga
Kongruensi segitiga ditentukan dengan menentukan dua sisi dan sudut antara
mereka (SAS), dua sudut dan sisi antara mereka (ASA) atau dua sudut dan sisi yang
berdekatan sesuai (SSA). Menentukan dua sisi dan sudut yang berdekatan (SSA),
bagaimanapun, dapat menghasilkan dua segitiga yang mungkin berbeda.
Segitiga dikatakan kongruen jika mereka memiliki ketiga sisi yang sama (SSS), dua
sisi dan sudut antara mereka sama (SAS), atau dua sudut dan sisi yang sama (ASA)
(Buku I, proposisi 4, 8, dan 26). (Segitiga dengan tiga sudut yang sama umumnya
serupa, tetapi belum tentu kongruen Juga, segitiga dengan dua sisi yang sama dan
sudut yang berdekatan tidak selalu sama..)
Teorema Pythagoras
Para terkenal Teorema Pythagoras (buku I, proposisi 47) menyatakan bahwa dalam
setiap segitiga siku-siku, luas persegi yang sisinya adalah sisi miring (sisi
berlawanan sudut yang tepat) sama dengan jumlah dari bidang kotak yang sisi-
sisinya bertemu di sudut 90 derajat (kedua belah pihak yang bertemu di sudut
kanan).
Thales 'Teorema
Thales 'Teorema , yaitu setelah Thales dari Miletusmenyatakan bahwa jika A, B, dan
C adalah titik pada lingkaran di mana garis AC adalah diameter lingkaran, maka
sudut ABC adalah sudut kanan. Penyanyi menyangka bahwa Thales membuktikan
Teorema melalui Euclid buku saya, prop 32 menurut cara Euclid buku III, prop 31.
Tradisi mengatakan bahwa Thales mengorbankan lembu untuk merayakan teorema
ini.
Aplikasi
Karena status dasar geometri Euclidean dalam matematika, tidak mungkin untuk
memberikan lebih dari sampling wakil dari aplikasi di sini.
Sebuah cermin parabola membawa sinar paralel dari cahaya untuk fokus.
Seperti yang disarankan oleh etimologi kata, salah satu alasan paling awal untuk
kepentingan dalam geometri itu survei , dan hasil praktis tertentu dari geometri
Euclidean, seperti properti yang tepat-sudut segitiga 3-4-5, digunakan jauh sebelum
mereka terbukti secara formal. Jenis-jenis dasar pengukuran dalam geometri
Euclidean adalah jarak dan sudut, dan kedua kuantitas dapat diukur langsung oleh
surveyor. Secara historis, jarak sering diukur dengan rantai seperti rantai Gunter itu ,
dan sudut menggunakan lingkaran lulus dan, kemudian, teodolit .
Sebuah aplikasi dari geometri Euclidean yang solid adalah penentuan pengaturan
kemasan , seperti masalah untuk menemukan yang paling efisien kemasan
bola dalam dimensi n. Masalah ini memiliki aplikasi dalam deteksi dan koreksi
kesalahan .
Optik geometris menggunakan geometri Euclidean untuk menganalisis fokus cahaya
oleh lensa dan cermin.
Menara air terdiri dari kerucut, silinder, dan setengah bola. Volumenya dapat
dihitung dengan menggunakan geometri padat.