Anda di halaman 1dari 18

Biografi Euclid

Euclide adalah nama dari Arabisasi dari kata Εὐκλείδης Yunani, yang berarti
"kemuliaan baik." Euclide adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia jugapenyusun
buku pelajaran yang terbesar sepanjang abad. Euclide dikenal juga
sebagai Euclid atau Euclid of Alexandria. Euclid ini adalah salah satu murid dari
akademi Plato di Athena. Selain kemasyhurannya, hampir tidak ada keterangan
terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa diketahui. Dia pernah aktif sebagai
guru di Iskandaria, Mesir, pada sekitar 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan meinggal
benar-benar tidak jelas. Bahkan, sulit diketahui di benua dan di kota mana dia
dilahirkan. Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285SM.), raja Mesir
bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat kota Alexandria
jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu pengetahuan. Ptolemaeus l juga
membuat perpustakaan yang terbesar di dunia pada zaman itu. Perpustakaan itu
menyimpan 700.000 gulung naskah kuno.Euclide adalah orang pertama di dunia yang
mendirikan sekolah matematika di Alexandria. Menurut Proclus pada suatu hari
Ptolemaeus l ingin sekali belajar geometri dari Euclide. Ia mengundang Euclide ke
istananya dan mulai mendengarkan pelajaran geometri dari Euclide. Tapi kemudian
Ptolemaeus merasa bahwa geometri terlalu sulit dan terlalu lama untuk dimengerti.
Maka ia minta agar pelajaran dipercepat. Euclide menjawab, “Bagi raja pun tak ada
jalan pintas ke geometri!”. Mekipun demikian, di bidang geometri Euclid
memberikanwarisan penting bagi dunia. Maka tak mengherankan jika Euclid disebut “
bapak” geometri. Namun dalam tulisan-tulisan orang-orang Arab bahwa Euclid bin
Naqrat bin Znarjos, lahir di Btabrh, kebangsaan Yunani. Begitu hebatnya Euclid
menyusun bukunya sehingga dari bentuknya saja sudah mampu menyisihkan semua
buku teks yang pernah dibuat orang sebelumnya. Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa
Yunani, kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul
pada 1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg.
Sejak penemuan mesin cetak, buku itu diterbitkan dalam ribuan edisi dengan beragam
corak.
Buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua risalah Aristoteles
tentang logika. Buku ini adalah contoh komplit perihal struktur dedukatif dan buah
pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak manusia.
Pada umumnya orang-orang Eropa tidak beranggapan bahwa geometri ala Euclid
hanyalah sebuah sistem abstrak. Mereka justru sangat yakin bahwa gagasan Euclid
benar-benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.Pengaruh Euclid terhadap
Isaac Newtown juga sangat kentara. The Principiakarya Newton mirip dengan The
Elements. Selain itu, berbagai ilmuwan juga mencoba menyamakan diri dengan Euclid.
Caranya dengan memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis
berasal dari asumsi asli. Itulah yang antara lain dilakukan oleh ahli-ahli matematika
seperti Bertrand Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof Spinoza. Kini para ahli
matematika telah mamaklumi bahwa geometri Euclid bukan satu-satunya sistem
geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka maklum bahwa selama 150 tahun
terakhir banyak orang yang merumuskan geometri bukan ala Euclid.

B. Karya –Karya Euclid


Euclid banyak menulis buku sebagai hasil karyanya. Salah
satu karya Euclid yang terkenal adalah
bukunya yang berjudul "Stoicheia" atau The Element (unsur) tentang geometri (ilmu
ukur) yang jadi buku pelajaran yang di pakai di sekolah menengah di seluruh dunia
selama 20 abad lebih. Buku itu terdiri dari 13 jilid, sebagai berikut:
1. Buku I
Isinya mulai dari aksioma, defenisi dan dalil-dail geometri. Terdapat 48 dalil geometri dalam buku ini. 26
dalil pertama berisi tentang segitiga, antara lain tentang dalil dua segitiga yang kongruen. Dalil 27-32
mengenai kesejajaran dan jumlah sudut segiitga adalah . Dalil 33-48 mengenai jajaran genjang, segitiga
siku-siku, dan bujursangkar dan luasnya. Dalil 47 adalah mengenai teorema phitagoras dan dalil 48
mengenai kebalikan torema itu.
2. Buku II
Terdapat mengenai transformasi aljabar, seperti perhitungan a(b+c) atau (a+b)2 dan hal tersebut
memberikan penyelesaian pada pers. Kuadrat secara umum yang dimisalkan dengan x2 = a(a-x) dan
beberapa dalil mengenai aljabar geometri dan identitas aljabar.
3. Buku III
Dalam buku ini terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung dan pengukur sudut.
4. Buku IV
Di dalam buku ini dibahas mengenai lukisan geometri menggunakan alat Euclide. Dengan alat Euclide
melukis segitiga, segilima, segiempat, segi enam, dan segi limabelas beraturan dengan membagi-bagi
busur lingkaran, melukis segi (n) beraturan. Sehingga sampai abad delapan belas dianggap bahwa semua
segi banyak dapat dilukis dengan alat Euclide. tetapi pada tahun 1796, Carl Frederich Gauss membuktikan
suatu segi banyak beraturan yang banyak sisinya bilangan prima dapat dilukis bila bilangan prima itu
f(n)= n+ 1. Untuk n = 0, 1, 2, 3, 4 berturut-turut didapat segi 3, 5, 17, 257, 65.537.
5. Buku V
Buku ini berisi landasan tentang perbandingan teori Eudoxian mengenai perbandingan diperjalas sehingga
kehebohan penemuan bilangan irrasional oleh sekolah Pythagoras dapat dipecahkan. Perbandingan dua
besaran A dan B yang sejenis (sama-sama ruas garis, luas dan sebagainya) sama dengan perbandingan dari
besar C dan D yang sejenis. Jika terdapat bilangan positif m dan n yang bulat sehingga untuk m A n B
sesuai dengan mC n D atau A:B = C:D = m:n. teori Eudox ini kemudian dikembangkan oleh Dedekind dan
Weierstass.
6. Buku VI
Buku ini berisi tentang bentuk kesamaan yang disajikan dengan sempurna dan homogen. Penggunaan
fakta/keterangan penting seperti pada persamaan kuadrat yang diaplikasikan untuk menghitung luas. Dan
metode ini digunakan untuk menentukan luas dari jajaran genjang sehingga diketahui bahwa sudut yang
salilng berhadapan memiliki besar yang sama. Serta dibahas juga mengenai teori-teori tentang proporsi-
proporsi dalam geometri.
7. Buku VII - IX
Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang landasan fakta sederhana dari teori bilangan
phytagoras yang sekarang disebut Algoritma Euclid. Yang dapat diketahui dengan pembagian silang untuk
menentukan FPB ( faktor persekutuan terbesar) dan KPK (kelipatan persekutuan terkecil). Dalam hal ini
juga ditambahkan bukti mengenai keunikan faktorisasi prima menjadi faktor prima, perhitungan pangkat
dan akar, penjumlahan deret geometri terhingga dan bukti teori eksistensi pada bilangan prima yang tak
terhingga. Selanjutnya telah dijelaskan pada teorema phytagoras mengenai bilangan ganjil dan bilangan
genap. Dalam buku ke IX ditemukan dalil mengenai pembentukan bilangan genap sempurna, seperti 6 =
1+2+3 = jumlah faktor-faktornya. Jika Sn = 2 n-1 adalah bilangan prima maka 2 n-1.Sn adalah bilangan
sempurna.
8. Buku X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus, studi nya dimulai dengan penelitian yang
lama, Sulit sekali untuk dapat melihat secara keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan tujuan
akhir yang berupa jenis bilangan irrasional.
9. Buku XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip dualitas yang mengacu pada garis lurus dan
bidang. Selanjutnya teorema yang paling penting pada trigonometri dan yang terakhir teorema permukaan
yang sejajar
10. Buku XII
Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan membandingkan lingkaran dengan kuadrat
diameternya sedangkan bola dengan pangkat tiga dengan diameternya.Kemudian hubungan antara tabung
dengan garis tegak pada kerucut, yang semuanya dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang
terpenting adalah keberhasilan Euclid dalam menentukan volume piramid.
11. Buku XIII
Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta mengenai penyelesaian bentuk-bentuk
umum pada bangun ruang.

Apa yang penting tentang Euclid 's Elemen adalah paradigma yang ditetapkannya untuk cara bahwa
matematika harus dipelajari dan dicatat. Dia mulai dengan beberapa definisi dari terminologi dan ide
untuk geometri, dan kemudian ia mencatat lima postulat penting (atau aksioma) dari geometri. Sebuah
versi dari postulat ini adalah sebagai berikut:
a. P1 Melalui setiap pasangan titik berbeda di sana melewati garis.
b. P2 Untuk setiap segmen ada titik E unik (pada baris yang ditentukan oleh A dan B) sehingga E adalah
antara A dan B dan segmen AE dengan segmen EB adalah kongruen
c. P3 Untuk setiap titik C dan masing-masing titik A berbeda dari C, terdapat lingkaran dengan pusat C dan
CA radius.

d. P4 Semua sudut kanan adalah kongruen.


Ini adalah empat standar aksioma yang memberikan konsepsi kita tentang Euclidean geometri. Aksioma
kelima, topik studi intensif selama dua ribu tahun, adalah paralel yang disebut postulat (dalam
formulasi Playfair 's):
e. P5 Untuk setiap l line dan setiap titik P yang tidak terletak pada l ada m garis melalui P yang unik sehingga
m sejajar dengan l.
Semua postulat membawa apa yang disebut dengan pembuktian diri (self-evidence).
Postulat kelima dibuktikan oleh Euclid tanpa memberikan cara pembuktian. Upaya
pertama untuk membuktikan postulat kesejajaran ini dilakukan oleh Girolamo
Saccheri, pendeta Jesuit berkebangsaan Italia, yang mendukung Euclid dengan
menerbitkan buku berjudul Euclides ab omni naevo vindicatus (“Euclid bebas dari
semua kesalahan”) pada tahun 1733. Buku tersebut tidak dapat menuntaskan
kesalahan Euclid. Matematikawan terkemuka Jerman, Gauss, pertama kali
menemukan kesalahan postulat kelima tapi malu untuk mempublikasikannya sehingga
kehormatan diberikan kepada dua matematikawan lain yang mengungkapkannya
dengan cara penemuan Gauss. Janos Bolyai dari Hongaria dan Nicolai Lobachevsky
secara terpisah mampu membuktikan cacat postulat kelima Euclid dengan cara
berbeda pula.
Penemuan kesalahan ini membuat berkembangnya geometri model baru. Dirintis
oleh Beltrami dari Italia, disusul Cayley dari Inggris, Poincare dari Perancis dan Felix
Klein dari Jerman. Terakhir, dirombak, diubah dan dilakukan penyesesuai kecil
terhadap postulat-postulat Euclid oleh [Bernhard] Riemann dari Jerman sehingga
muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola, parabola, ellips yang merupakan jawaban
bahwa alam semesta bukanlah pengikut aliran Euclid. Setelah banyak ditemukan cacat
pada doktrin Euclid, banyak pengikutnya mulai “menyerang” Euclid dengan menyebut
dia terlalu arogan dan memaksakan suatu pembuktian yang dibuatnya selalu benar,
misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih panjang daripada jumlah kedua sisi
lainnya. Matematikawan modern mengkritik Euclid dari sudut pandang lain, yaitu:
Euclid tidak cermat dalam melakukan pembuktian. Terdapat beberapa kesalahan dan
ide-ide yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Yang paling mencolok adalah
postulat kelima yang juga lazim disebut dengan postulat kesejajaran.
Para matematikawan berikutnya tidak dapat menerima pernyataan-pernyataan
(postulat) yang tidak dapat dibuktikan itu. Kemudian, muncul geometri non-Euclidian
yang menggantikan postulat-postulat itu dengan pernyataan yang dapat diterima
umum.
Setelah 700 tahun, Theon dari Alexandria membuat perbaikan dari karya Euclide itu. Karya Theon
inilah yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pada tahun 1220, sarjana inggris yaitu Adelard
membuat terjemahan dalam bahasa latin dari terjemahan bahasa arab buku itu. Cetakan pertama dari
buku Elemen Euclide itu dalam bahasa latin dibuat di Venesia pada tahun 1482 oleh
Campanus. Terjemahan pertama dari bahasa Yunani ke dalam bahasa latin dibuat oleh Commadino pada
tahun 1572. Terjemahan lengkap ke dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Bringsley pada tahun 1570.
Ia juga mengarang buku-buku lain sebagai berikut:
a. The Data, berhubungan dengan sifat dan implikasi dalam masalah geometris; dan terkait dengan jilid ke-4
buku The Elements
b. On Divisions of Figures, menyangkut pembagian bidang geometris menjadi dua atau lebih bagian yang
sama atau dengan rasio tertentu.
c. Catoptrics, menyangkut teori matematika cermin, yaitu bentuk gambar pada cermin cekung.
d. Phaenomena, sebuah risalah astronomi bola.
e. Optik adalah perspektif awal yang masih bertahan Yunani. Yaitu Euclid mengikuti tradisi Platonis
dimana Vision atau pandangan tersebut disebabkan oleh sinar diskrit yang berasal dari mata. Hal-hal yang
dilihat di bawah sudut yang lebih besar tampak lebih besar, di bawah sudut yang lebih rendah tampak
lebih kecil, sementara yang di bawah sudut yang sama adalah sama.
Karya – karya lain yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah hilang adalah sebagai berikut :
1. Conics adalah sebuah karya tentang kerucut yang kemudian diperluas oleh Apollonius dari Perga.
Kemungkinan bahwa empat buku pertama karya Apollonius berasal dari Euclid.
2. Porisms membahas mengenai kerucut,
3. Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar tentang kesalahan dalam penalaran.
Kita tahu dari laporan orang lain, misalnya laporan Proclus, ahli filsafat Yunani, yang menulis tentang
Euclide kira-kira 700 tahun sesudah Euclide meninggal.
Selain mencetuskan pemikiran-pemikiran mengenai permasalahan geometri, Euclid
juga mempelajari bilangan prima, mencari untuk menentukan bilangan mana yang
masuk kategori prima atau bukan. Euclid tidak pernah dapat menentukan bilangan
prima, tetapi dia mampu memberikan jawaban tentang bilangan prima: bilangan
prima itu tidak terhingga.
Anak SD sekarang sudah terbiasa dengan bilangan prima. Dari angka 2 sampai
dengan 50 terdapat 15 bilangan prima (2, 3, 5, 7, 11, 13, `7, `9, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47) ;
dari 50 sampai dengan 100 hanya 10 bilangan prima. Euclid membuat pernyataan: jika
bilangan prima terbesar adalah n, maka pasti ada bilangan > n, di mana dapat dicari
dengan menggunakan 1 x 2 x 3 dan seterusnya sampai n, kemudian ditambah 1 untuk
mendapatkan hasilnya. Simbol matematika untuk mengekspresikan adalah n! + 1 (n
faktorial ditambah 1).

C. Sumbangsih Euclid Terhadap Matematika


Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi seperti
Euclid, ahli ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa hidupnya tokoh-tokoh
seperti Napoleon, Martin Luther, Alexander yang Agung, jauh lebih terkenal
ketimbang Euclid tetapi dalam jangka panjang ketenarannya mungkin mengungguli
semua mereka yang disebut itu. Format yang dibuat Euclid membantu terjadi
standarisasi matematika Yunani. Subyek-subyek yang dibahas oleh Euclid mencakup
bentuk-bentuk, theorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,
geometri ruang, teori proporsi, bilangan prima, bilangan sempurna, integer positif,
bilangan irrasional, gambar tri-matra (tiga dimensi). Euclid meninggalkan warisan
yang berguna bagi pengembangan matematika. Kompilasi hasil-hasil karya
matematikawan sebelumnya lewat buku Elements, menunjukkan “benang merah”
bahwa pengembangan matematika tidak lepas dari peran pemikir Yunani. Kritik
terhadap Euclid justru memicu munculnya non-Euclidian yang melengkapi bahasan
Euclid. Bentuk parabola, hiperbola dan elips mulai mendapatkan perhatian dari para
matematikawan. Arti penting buku The Elements tidaklah terletak pada pernyataan
rumus-rumus pribadi yang dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat dalam
buku itu sudah pernah ditulis orang sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan
kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan
dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam perencanaan
penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang paling utama, pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis lurus
diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan hati-hati dia mengatur dalil sehingga
mudah difahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu, dia menyediakan
petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan dan mengembangkan
percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang terlewatkan. Perlu dicatat bahwa
bukuThe Elements selain terutama merupakan pengembangan dari bidang geometri
yang ketat, juga di samping itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas
berikut teori penjumlahan.
Adalah adil jika kita mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar
kumpulan dari pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar
generalisasi yang tajam serta bijak. Hasil besar yang direnggut ilmu pengetahuan
modern berasal dari kombinasi antara kerja penyelidikan empiris dan percobaan-
percobaan di satu pihak, dengan analisa hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar
kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan bukan di
Cina, tetapi rasanya aman jika kita menganggap bahwa hal itu bukanlah semata-mata
lantaran soal kebetulan. Memanglah, peranan yang digerakkan oleh orang-orang
brilian seperti Newton, Galileo dan Copernicus mempunyai makna yang teramat
penting. Tetapi, tentu ada sebab-musababnya mengapa orang-orang ini muncul di
Eropa. Mungkin sekali faktor historis yang paling menonjol apa sebab mempengaruhi
Eropa dalam segi ilmu pengetahuan adalah rasionalisme Yunani, bersamaan dengan
pengetahuan matematika yang diwariskan oleh Yunani kepada Eropa. Patut kiranya
dicatat bahwa Cina --meskipun berabad-abad lamanya teknologinya jauh lebih maju
ketimbang Eropa-- tak pernah memiliki struktur matematika teoritis seperti halnya
yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang matematikus Cina pun yang punya hubungan
dengan Euclid. Orang-orang Cina menguasai pengetahuan yang bagus tentang ilmu
geometri praktis, tetapi pengetahuan geometri mereka tak pernah dirumuskan dalam
suatu skema yang mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar prinsip-prinsip fisika
yang dari padanya semuanya berasal, tampaknya hal yang wajar karena mereka punya
contoh Euclid yang berada di belakang mereka. Pada umumnya orang Eropa tidak
beranggapan geometrinya Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan mereka
yakin benar bahwa gagasan Euclid --dan dengan sendirinya teorinya-- memang benar-
benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak Newton
menulis buku kesohornya The Principia dalam bentuk kegeometrian, mirip dengan The
Elements. Berbagai ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan
memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal mula dari
asumsi asli. Tak kecuali apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti Russel,
Whitehead dan filosof Spinoza. Sebenarnya, sejak teori relativitas Einstein diterima orang, para ilmuwan
menyadari bahwa geometri Euclid tidaklah selamanya benar dalam penerapan masalah cakrawala yang
sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar "Lubang hitam" dan bintang neutron --misalnya-- dimana gaya berat berada
dalam derajat tinggi, geometri Euclid tidak memberi gambaran yang teliti tentang dunia, ataupun tidak
menunjukkan penjabaran yang tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi, contoh-contoh ini langka,
karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan.
Kemajuan ilmu pengetahuan manusia belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun
dari arti penting kedudukannya dalam sejarah.

BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:


1. Euclid adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia juga merupakan guru di Iskandaria,
Mesir, pada sekitar 300 SM. Seorang matematikawan yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan matematika dan pemikiran matematikawan lainnya seperti Isaac
Newtown.
2. Karya Euclid yang dikenal antara lain adalah:
The Data, The Elements, On Divisions of Figures, Catoptrics, Phaenomena, Optik
Karya – karya lain yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah hilang adalah sebagai
berikut : Conics ,Porisms membahas mengenai kerucut, Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar
tentang kesalahan dalam penalaran
3. Adapun kontribusi atau sumbangsih Euclid terhadap matematika diantaranya terletak
pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya secara
menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku yang mencakup bentuk-bentuk,
theorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen, geometri ruang,
teori proporsi, bilangan prima, bilangan sempurna, bilangan bulat positif, bilangan
irrasional, gambar tri-matra (tiga dimensi), petunjuk pemecahan masalah, pemilihan
dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya,
Sejarah Geometri Euclid
GEOMETRI
Definisi Geometri

Salah satu cabang dari Matematika adalah Geometri. Geometri berasal dari bahasa
Yunani yaitu geo yang artinya bumi dan metroyang artinya mengukur. Geometri
adalah cabang Matematika yang pertama kali diperkenalkan oleh Thales (624-547
SM) yang berkenaan dengan relasi ruang. Dari pengalaman, atau intuisi, kita
mencirikan ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang disebut aksioma
dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap pembuktian, tetapi dapat
digunakan bersama dengan definisi matematika untuk titik, garis lurus, kurva,
permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan logis.
Menurut Novelisa Sondang bahwa “Geometri menjadi salah satu ilmu Matematika
yang diterapkan dalam dunia arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu
yang berkaitan dengan bentuk, komposisi, dan proporsi.” Muhamad Fakhri Aulia
menyebutkan bahwa geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu
yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua
dimensi.
Alders (1961) menyatakan bahwa ”Geometri adalah salah satu cabang Matematika
yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-
sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain.”
Dari beberapa definisi Geometri di atas dapat disimpulkan bahwa Geometri adalah
salah satu cabang Matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi
beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan
yang lain.

Geometri Sulit?
Di bangku sekolah dasar maupun menengah seperti, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
atau SMK/MAK, materi geometri tidak diajarkan secara khusus, namun materi itu
ada dalam satu kesatuan mata pelajaran matematika. dalam kurikulum matematika
yang membahas mengenai geometri adalah pada bagian yang membahas
mengenai bentuk, bangun ruang, sudut dan sebagainya sebagaimana yang sudah
disampaikan di atas. Jika kita sedang mempelajari Dimensi 3, yang meliputi balok,
kubus, volume dan sebagainya, berarti kita juga sedang mempelajarai geometri.
Pada pokok bahasan inilah (Dimensi 3) seorang guru biasanya mengalami kesulitan
untuk menjelaskannya kepada siswa. Mengapa? Kerena materi ini membutuhkan
kemampuan visualisasi siswa yang relative tinggi. Sebagai contoh ketika siswa
menjumpai soal dimensi 3 dimana siswa diminta untuk mencari panjang garis yang
menghubungkan titik tengah 2 diagonal ruang suatu balok. Jika tidak ada alat
peraga atau media pembelajaran, tentu tidak semua siswa mampu
memvisualisasikannya. Nah, saat itulah para siswa dituntut untuk membayangkan
sebuah bangun agar bisa memecahkan soal. Tidak hanya masalah kemampuan
memvisualisasikan, namun juga pemahaman siswa akan istilah rusuk dan rangka
juga ternyata bermasalah. Ini dialami oleh para siswa di tingkat pendidikan dasar.
Sebagaimana disampaikan oleh Wahyu Setiawan (1996 :4-5) bahwa daya serap
siswa kelas IV Sekolah Dasar terhadap konsep-konsep volume rendah. Selain itu
Soedjadi (1995) juga mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi, misalnya ”siswa menyebut rusuk pada bangun ruang merupakan
rangka yang menopang tubuh”.
Mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi pun ternyata juga mengalami kesulitan
dalam memahami materi. Ini diindikasikan dengan rendahnya prestasi belajar
geometri mahasiswa. Seperti yang terjadi di prodi pendidikan matematika suatu
universitas. Prosentasi kelulusan mahasiswa universitas tersebut dalam mengikuti
perkuliahan geometri hanya mencapai ± 55 % – 65 %, dan sebagian besar yang
lulus mendapat C. Prosentasi ini relatif rendah dibandingkan mata kuliah yang lain.
Ini menjadi salah satu indikator bahwa materi Geometri memang relatif sulit untuk
dipelajari.

Alternatif Solusi
Sebagai guru Matematika, tentu kita berusaha keras agar sesulit apapun materi
matematika, siswa mampu memahaminya dengan mudah. Berbagai alat peraga
atau media pembelajaran serta metode pun diterapkan di kelas agar kompetensi
dasar dapat tercapai secara tuntas.
Dewasa ini kita mengenal adanya alat peraga tiga dimensi yang bisa
memvisualisasikan secara gamblang bagaimana wujud tiga dimensi beserta sudut-
sudut yang ada di dalamnya. Misal bangun kubus atau balok yang kita buat dari
kertas karton. Namun kelemahan dari alat peraga ini, kita tidak akan mampu melihat
titik sudut yang ada di dalam balok atau kubus tersebut. Dan ketika ada soal yang
menghendaki besarnya sudut yang diapit oleh dua garis diagonal ruang, maka tidak
banyak siswa yang mampu memvisualisasikannya jika menggunakan alat peraga ini.
Kecuali jika kubus atau balok itu dalam keadaan terbuka.
Di samping alat peraga yang terbuat dari kertas, ada juga alat peraga bangun ruang
yang terbuat dari kaca, atau bahan seperti mika. Tentu ini akan sangat membantu
siswa untuk bisa memvisualisasikan besarnya sudut yang diapit oleh dua diagonal
ruang.
Selain kedua alat peraga di atas, kita bisa juga menggunakan alat peraga berbasis
IT. Ada beberapa alat peraga yang biasa kita kenal yaitu Microsoft Power
Point dan Macromedia Flash. Selain kedua alat peraga itu, ada alat peraga yag
sangat memudahkan kita dalam menggambarkan bangun tiga dimensi yang
ukurannya bisa sesuai dengan keinginan kita. Keakuratan ukurannya sangat tinggi.
Tinggal meng ‘klik’ tombol tertentu, kita akan mendapatkan gambar bangun tiga
dimensi sesuai dengan yang kita inginkan.Warna gambar juga tentu bisa kita atur.
Alat peraga ini berupa software yang yang dinamai Cabri 3d. Kita mungkin akan
banyak menjumpai software Macromedia Flash, tapi tidak bagi software Cabri 3d.
Software ini tidak beredar luas.

GEOMETRI EUCLID

Euclid
Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi seperti Euclid,
ahli ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa hidupnya tokoh-tokoh seperti
Napoleon, Martin Luther, Alexander yang Agung, jauh lebih terkenal ketimbang Euclid tetapi
dalam jangka panjang ketenarannya mungkin mengungguli semua mereka yang disebut itu.
Selain kemasyhurannya, hampir tak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid
yang bisa diketahui. Misalnya, kita tahu dia pernah aktif sebagai guru di Iskandariah, Mesir,
di sekitar tahun 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan kapan dia wafat betul-betul gelap.
Bahkan, kita tidak tahu di benua apa dan dikota apa dia dilahirkan. Meski dia menulis
beberapa buku dan diantaranya masih ada yang tertinggal, kedudukannya dalam sejarah
terutama terletak pada bukunya yang hebat mengenai ilmu ukur yang bernama The
Elements.
Arti penting buku The Elements tidaklah terletak pada pernyataan rumus-rumus pribadi
yang dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis
orang sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Sumbangan Euclid
terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya
secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang paling
utama, pemilihan dalil-dalil serta perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang
kemungkinan menarik garis lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan hati-hati
dia mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu,
dia menyediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang terlewatkan. Perlu
dicatat bahwa buku The Elements selain terutama merupakan pengembangan dari bidang
geometri yang ketat, juga di samping itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas
berikut teori penjumlahan.
Buku The Elements sudah merupakan buku pegangan baku lebih dari 2000 tahun dan tak
syak lagi merupakan buku yang paling sukses yang pernah disusun manusia. Begitu
hebatnya Euclid menyusun bukunya sehingga dari bentuknya saja sudah mampu
menyisihkan semua buku yang pernah dibuat orang sebelumnya dan yang tak pernah
digubris lagi. Aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian buku The Elements itu
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul tahun 1482, sekitar 30
tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Gutenberg. Sejak penemuan mesin itu dicetak
dan diterbitkanlah dalam beribu-ribu edisi yang beragam corak.
Sebagai alat pelatih logika pikiran manusia, buku The Elements jauh lebih berpengaruh
ketimbang semua risalah Aristoteles tentang logika. Buku itu merupakan contoh yang
komplit sekitar struktur deduktif dan sekaligus merupakan buah pikir yang menakjubkan
dari semua hasil kreasi otak manusia.
Adalah adil jika kita mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar kumpulan
dari pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar generalisasi yang tajam
serta bijak. Hasil besar yang direnggut ilmu pengetahuan modern berasal dari kombinasi
antara kerja penyelidikan empiris dan percobaan-percobaan di satu pihak, dengan analisa
hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan bukan di Cina,
tetapi rasanya aman jika kita menganggap bahwa hal itu bukanlah semata-mata lantaran
soal kebetulan. Memanglah, peranan yang digerakkan oleh orang-orang brilian seperti
Newton, Galileo dan Copernicus mempunyai makna yang teramat penting. Tetapi, tentu ada
sebab-musababnya mengapa orang-orang ini muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor
historis yang paling menonjol apa sebab mempengaruhi Eropa dalam segi ilmu pengetahuan
adalah rasionalisme Yunani, bersamaan dengan pengetahuan matematika yang diwariskan
oleh Yunani kepada Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa Cina --meskipun berabad-abad
lamanya teknologinya jauh lebih maju ketimbang Eropa-- tak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang matematikus Cina
pun yang punya hubungan dengan Euclid. Orang-orang Cina menguasai pengetahuan yang
bagus tentang ilmu geometri praktis, tetapi pengetahuan geometri mereka tak pernah
dirumuskan dalam suatu skema yang mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar prinsip-prinsip fisika yang dari
padanya semuanya berasal, tampaknya hal yang wajar karena mereka punya contoh Euclid
yang berada di belakang mereka. Pada umumnya orang Eropa tidak beranggapan
geometrinya Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan mereka yakin benar bahwa
gagasan Euclid --dan dengan sendirinya teori euclid-- memang benar-benar merupakan
kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak Newton menulis
buku tersohornya The Principia dalam bentuk kegeometrian, mirip dengan The Elements.
Berbagai ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan memperlihatkan
bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal mula dari asumsi asli. Tak kecuali
apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti Russel, Whitehead dan filosof Spinoza.
Kini, para ahli matematika sudah memaklumi bahwa geometri Euclid . bukan satu-satunya
sistem geometri yang memang jadi pegangan pokok dan teguh serta yang dapat
direncanakan pula, mereka pun maklum bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang
yang merumuskan geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya, sejak teori relativitas Einstein
diterima orang, para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid tidaklah selamanya benar
dalam penerapan masalah cakrawala yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar "Lubang
hitam" dan bintang neutron --misalnya-- dimana gayaberat berada dalam derajat tinggi,
geometri Euclid tidak memberi gambaran yang teliti tentang dunia, ataupun tidak
menunjukkan penjabaran yang tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi,
contoh-contoh ini langka, karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan
kemungkinan perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia
belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun dari arti penting
kedudukannya dalam sejarah.

Sejarah Geometri Euclid

Geometri Euclidean adalah sistem matematika yang dikaitkan


dengan Alexandria matematikawan YunaniEuclid , yang dijelaskan dalam buku teks
tentang geometri yaitu Elements . Metode Euclid terdiri dalam asumsi satu set kecil
intuitif menarik aksioma , dan menyimpulkan lainnya proposisi ( dalil ) dari ini.
Meskipun banyak dari hasil Euclid telah dinyatakan oleh matematikawan
sebelumnya, Euclid adalah yang pertama untuk menunjukkan bagaimana proposisi-
proposisi bisa masuk ke dalam deduktif dan komprehensif sistem
logis . Unsur dimulai dengan pesawat geometri, masih diajarkan di sekolah
menengah sebagai yang pertama sistem aksiomatik dan contoh pertama dari bukti
formal . Berpindah ke geometri solid dari tiga dimensi . Banyak
dari Elemenmenyatakan hasil dari apa yang sekarang disebut aljabar dan nomor
teori , ditulis dalam bahasa geometris.
Selama lebih dari dua ribu tahun, kata sifat "Euclid" tidak diperlukan karena tidak
ada geometri lain yang disusun. Aksioma Euclid nampak seperti sangat jelas bahwa
pembuktian teorema lainnya dianggap benar dalam arti, mutlak sering metafisik,.
Namun, sekarang banyak lainnya konsisten diri non-Euclidean geometri diketahui,
yang pertama yang telah ditemukan pada awal abad 19. Implikasi
dari Einstein teori relativitas umum adalah bahwa ruang Euclidean adalah
pendekatan yang baik terhadap sifat ruang fisik hanya di mana medan gravitasitidak
terlalu kuat.

Unsur
Unsur terutama sebuah sistematisasi pengetahuan awal geometri. Keunggulannya
di atas perawatan sebelumnya dengan cepat diakui, dengan hasil bahwa ada sedikit
minat dalam melestarikan yang sebelumnya, dan mereka sekarang hampir semua
hilang.
Buku I-IV dan VI membahas geometri bidang datar. Banyak hasil tentang tokoh-
tokoh pesawat terbukti, misalnya, Jika segitiga memiliki dua sudut yang sama, maka
sisi yang bersesuaian dengan sudut tersebut adalah sama . Teorema
Pythagoras terbukti.
Buku V dan VII-X berurusan dengan nomor teori, dengan nomor diperlakukan
secara geometris melalui representasi mereka sebagai segmen garis dengan
berbagai panjang. Pengertian seperti bilangan primadan rasional dan bilangan
irasional diperkenalkan. Yang tak terbatas bilangan prima terbukti.
Buku XI-XIII geometri perhatian padat. Hasil khas adalah rasio 01:03 antara volume
kerucut dan silinder dengan ketinggian yang sama dan basis.

Persamaan postulat: Jika dua garis berpotongan sepertiga sedemikian rupa


sehingga jumlah dari sudut-sudut bagian dalam di satu sisi kurang dari dua sudut
yang tepat, maka mau tidak mau harus dua baris saling berpotongan pada sisi jika
diperpanjang cukup jauh.

Aksioma
Geometri Euclidean adalah sistem aksiomatik , di mana
semua teorema ("pernyataan benar") berasal dari sejumlah kecil aksioma.
Menjelang awal buku pertama dari Elemen, Euclid memberikan
lima postulat (aksioma) untuk pesawat geometri , menyatakan dalam hal konstruksi
(sebagaimana diterjemahkan oleh Thomas Heath):
"Mari berikut akan mendalilkan":
1. "Untuk menggambar garis lurus dari setiap titikke titik apapun. "
2. "Untuk menghasilkan [memperluas] sebuah garis lurus yang terbatas terus menerus
dalam garis lurus. "
3. "Untuk menggambarkan lingkaran dengan pusat dan jarak [radius]. "
4. "Itu semua sudut yang tepat sama dengan satu sama lain."
5. Para paralel dalil : "Itu, jika garis lurus jatuh di dua jalur lurus membuat sudut
interior pada sisi yang sama kurang dari dua sudut yang tepat, dua garis lurus, jika
diproduksi tanpa batas waktu, bertemu di sisi itu yang adalah sudut kurang dari dua
sudut yang tepat. "
Meskipun pernyataan Euclid dari postulat hanya secara eksplisit menegaskan
keberadaan konstruksi, mereka juga diambil untuk menjadi unik.
Elements juga memasukkan lima "notasi biasa":
1. Hal-hal yang sama dengan hal yang sama juga sama satu dengan lainnya.
2. Jika sesuatu yang sama ditambahkan ke sama, maka keutuhan adalah sama.
3. Jika sesuatu yang sama dikurangkan dari sama, maka sisanya adalah sama.
4. Hal-hal yang bertepatan dengan satu sama lain sama satu sama lain.
5. Keseluruhan lebih besar daripada bagian.

Paralel postulat
Untuk nenek moyang, paralel tampak kurang jelas mendalilkan dari yang lain.
Euclid sendiri tampaknya telah dianggap sebagai yang secara kualitatif berbeda dari
yang lain, sebagaimana dibuktikan oleh organisasi dari Elemen: 28 yang pertama ia
menyajikan proposisi adalah mereka yang dapat dibuktikan tanpa itu.
Aksioma banyak alternatif dapat dirumuskan yang sama konsekuensi logis sebagai
paralel dalil. Misalnya aksioma Playfair 's menyatakan:
Dalam pesawat, melalui titik tidak pada garis lurus yang diberikan, paling banyak
satu baris dapat ditarik bahwa tidak pernah memenuhi garis yang diberikan.

Sebuah bukti dari elemen Euclid bahwa, mengingat segmen garis, segitiga sama sisi
ada yang mencakup segmen sebagai salah satu sisinya. Buktinya adalah dengan
mengkonstruksi sebuah segitiga sama sisi ΑΒΓ dibuat dengan menggambar
lingkaran dan Δ Ε berpusat pada poin Α dan Β, dan mengambil satu persimpangan
lingkaran sebagai titik ketiga dari segitiga.

Metode pembuktian
Geometri Euclid adalah konstruktif . Postulat 1, 2, 3, dan 5 menegaskan bahwa
keberadaan dan keunikan dari bidang geometri tertentu, dan penegasan ini adalah
konstruksi alam: yaitu, kita tidak diberitahu bahwa sesuatu itu ada, tetapi juga kita
diberikan metode untuk membuatnya dengan lebih dari satu tidak ada kompas dan
lurus yang tidak bertanda . Dalam hal ini, geometri Euclid adalah lebih konkrit
daripada kebanyakan sistem aksiomatik modern seperti teori set , dimana sering
menegaskan keberadaan objek tanpa memberitahukan bagaimana mengkonstruksi
mereka, atau menegaskan keberadaan objek yang tidak dapat dibangun dalam teori.
Tepatnya, garis-garis pada kertas model dari objek didefinisikan dalam sistem
formal, bukan contoh objek tersebut. Misalnya garis lurus Euclidean memiliki lebar
atau tidak, tetapi setiap garis yang ditarik akan nyata . Meskipun hampir semua
matematikawan modern yang mempertimbangkan metode nonconstructive hanya
sebagai suara yang konstruktif, bukti konstruktif Euclid sering diartikan keliru sebagai
metode nonconstructive misalnya, beberapa bukti Pythagorean
nomor irasionalyang terlibat, yang biasanya diperlukan pernyataan seperti "Cari
ukuran umum terbesar dari ... "
Euclid sering digunakan bukti oleh kontradiksi . Geometri Euclidean juga
memungkinkan metode superposisi, di mana angka ditransfer ke titik lain di ruang
angkasa. Misalnya, proposisi I.4, pada kongruensi segitiga dengan aksioma sisi-
sudut-sisi, terbukti dengan memindahkan salah satu dari dua segitiga sehingga
salah satu sisinya bertepatan dengan sisi segitiga sama lain, dan kemudian
membuktikan bahwa sisi lain bertepatan juga . Beberapa perawatan modern
menambahkan seperenam postulat, kekakuan segitiga, yang dapat digunakan
sebagai alternatif untuk superposisi.

Sistem pengukuran dan aritmatika


Geometri Euclidean memiliki dua tipe dasar pengukuran: sudut dan jarak. Skala
sudut adalah mutlak, dan Euclid menggunakan sudut yang tepat sebagai unit
dasarnya, sehingga, misalnya, sebuah sudut 45 derajat akan disebut sebagai
setengah dari sudut kanan. Skala jarak relatif, satu sewenang-wenang mengambil
segmen garis dengan panjang tertentu sebagai unit, dan jarak lainnya disajikan
dalam kaitannya dengan hal itu.
Sebuah garis dalam geometri Euclidean adalah model garis bilangan real . Sebuah
segmen garis adalah bagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik akhir, dan berisi
setiap titik pada garis antara titik akhir. Penambahan diwakili oleh konstruksi di mana
satu segmen garis akan disalin ke akhir dari suatu segmen garis untuk
memperpanjang panjangnya, dan juga untuk pengurangan.
Pengukuran luas dan volume berasal dari jarak. Sebagai contoh, sebuah persegi
panjang dengan lebar 3 dan panjang 4 memiliki luas yang mewakili produk, 12.
Karena interpretasi geometris dari perkalian terbatas pada tiga dimensi, tidak ada
cara langsung menafsirkan produk dari empat atau lebih angka, dan Euclid dihindari
produk tersebut, meskipun mereka tersirat, misalnya, dalam bukti buku IX, proposisi
20.

Contoh kongruensi. Dua angka di sebelah kiri adalah kongruen, sementara yang
ketiga adalah serupa kepada mereka. Angka terakhir adalah tidak. Perhatikan
bahwa kongruensi mengubah beberapa sifat, seperti lokasi dan orientasi, tetapi
membiarkan yang lain tidak berubah, seperti jarak dan sudut . Jenis kedua sifat ini
disebut invariants dan pelajaran itu adalah inti dari geometri.
Euclid mengacu pada sepasang garis, atau sepasang bangun planar atau padat,
sebagai "sama" (ἴσος) jika panjang mereka, daerah, atau volume adalah sama, dan
juga untuk sudut. Istilah lebih kuat " kongruen "mengacu pada ide bahwa bangun
dengan seluruh ukuran yang sama dan bentuk sebagai bentuk lain. Atau, dua
bangun yang kongruen jika bangun tersebut dapat dipindahkan di atas yang lain
sehingga cocok dengan persis. (Flipping di atas diperbolehkan.) Jadi, misalnya,
persegi panjang 2x6 dan 3x4 persegi panjang adalah sama tetapi tidak kongruen,
dan huruf R adalah kongruen dengan bayangannya. Angka yang akan kongruen
kecuali untuk ukuran mereka yang berbeda disebut sebagai serupa.

Notasi dan terminologi

Penamaan poin dan angka


Poin lazim diberi nama menggunakan huruf alfabet. Objek lainnya, seperti garis,
segitiga, atau lingkaran, diberi nama dengan daftar cukup banyak poin untuk
menjemput mereka keluar jelas dari angka yang relevan, misalnya, segitiga ABC
biasanya akan menjadi segitiga dengan simpul pada titik-titik A, B, dan C .

sudut pelengkap dan penunjang


Sudut yang jumlahnya 90 derajat adalah sudut siku-siku disebut komplementer ,
sedangkan sudut yang jumlahnya 180 derajat adalah sudut lurus
adalah tambahan (suplementer).

Versi Modern notasi Euclid


Dalam terminologi modern, sudut biasanya akan diukur dalam derajat atau radian .
Buku pelajaran sekolah modern sering mendefinisikan bangun terpisah yang
disebut baris (tak terbatas), sinar(semi-infinite), dan segmen garis (panjang
terbatas). Euclid, daripada membahas sebuah sinar sebagai objek yang meluas
hingga tak terbatas dalam satu arah, biasanya akan menggunakan lokusi seperti
"jika baris ini diperpanjang dengan panjang yang cukup," meskipun ia kadang-
kadang disebut "garis yang tak terbatas." Sebuah "garis" dalam Euclid dapat berupa
lurus atau melengkung, dan ia menggunakan istilah yang lebih spesifik "garis lurus"
bila diperlukan.

Beberapa hasil penting atau terkenal


 Teorema Jembatan keledai menyatakan bahwa A = B dan C = D.

 Jumlah dari sudut A, B, dan C adalah sama dengan 180 derajat.

 Teorema Pythagoras: Jumlah dari bidang dua kotak pada kaki (a dan b) dari
sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas persegi pada sisi miring (c).

 Teorema Thales: jika AC adalah diameter, maka sudut di B adalah sudut


kanan.

Jembatan Menilai
Jembatan menilai (Pons Asinorum) menyatakan bahwa dalam segitiga sama kaki
sudut di dasar sama satu sama lain, dan, jika garis-garis lurus yang sama yang
diproduksi lebih lanjut, maka sudut bawah dasar sama satu sama lain. Namanya
mungkin dikaitkan dengan peran sering sebagai tes nyata pertama dalam Unsur-
unsur kecerdasan pembaca dan sebagai jembatan untuk proposisi keras yang
diikuti. Hal ini juga mungkin dinamakan demikian karena kemiripannya sosok
geometris untuk jembatan yang curam yang hanya seekor keledai yang dapat
menyeberang.

Kongruensi segitiga

Kongruensi segitiga ditentukan dengan menentukan dua sisi dan sudut antara
mereka (SAS), dua sudut dan sisi antara mereka (ASA) atau dua sudut dan sisi yang
berdekatan sesuai (SSA). Menentukan dua sisi dan sudut yang berdekatan (SSA),
bagaimanapun, dapat menghasilkan dua segitiga yang mungkin berbeda.
Segitiga dikatakan kongruen jika mereka memiliki ketiga sisi yang sama (SSS), dua
sisi dan sudut antara mereka sama (SAS), atau dua sudut dan sisi yang sama (ASA)
(Buku I, proposisi 4, 8, dan 26). (Segitiga dengan tiga sudut yang sama umumnya
serupa, tetapi belum tentu kongruen Juga, segitiga dengan dua sisi yang sama dan
sudut yang berdekatan tidak selalu sama..)

Jumlah sudut sebuah segitiga


Jumlah sudut sebuah segitiga sama dengan sudut lurus (180 derajat).

Teorema Pythagoras
Para terkenal Teorema Pythagoras (buku I, proposisi 47) menyatakan bahwa dalam
setiap segitiga siku-siku, luas persegi yang sisinya adalah sisi miring (sisi
berlawanan sudut yang tepat) sama dengan jumlah dari bidang kotak yang sisi-
sisinya bertemu di sudut 90 derajat (kedua belah pihak yang bertemu di sudut
kanan).

Thales 'Teorema
Thales 'Teorema , yaitu setelah Thales dari Miletusmenyatakan bahwa jika A, B, dan
C adalah titik pada lingkaran di mana garis AC adalah diameter lingkaran, maka
sudut ABC adalah sudut kanan. Penyanyi menyangka bahwa Thales membuktikan
Teorema melalui Euclid buku saya, prop 32 menurut cara Euclid buku III, prop 31.
Tradisi mengatakan bahwa Thales mengorbankan lembu untuk merayakan teorema
ini.

Scaling daerah dan volume


Dalam terminologi modern, area objek pesawat sebanding dengan kuadrat dari
setiap dimensi linier. Dan volume yang solid untuk kubus. Euclid membuktikan hasil
ini dalam berbagai kasus khusus seperti luas lingkaran dan volume yang solid
parallelepipedal. Euclid ditentukan, tapi tidak semua, dari konstanta proporsionalitas
yang relevan. Misalnya, itu penggantinya Archimedes yang membuktikan bahwa
bola memiliki 2/3 volume silinder circumscribing.

Aplikasi
Karena status dasar geometri Euclidean dalam matematika, tidak mungkin untuk
memberikan lebih dari sampling wakil dari aplikasi di sini.

Sebuah surveyor menggunakan Tingkat

Kemasan Sphere berlaku untuk tumpukan jeruk.

Sebuah cermin parabola membawa sinar paralel dari cahaya untuk fokus.
Seperti yang disarankan oleh etimologi kata, salah satu alasan paling awal untuk
kepentingan dalam geometri itu survei , dan hasil praktis tertentu dari geometri
Euclidean, seperti properti yang tepat-sudut segitiga 3-4-5, digunakan jauh sebelum
mereka terbukti secara formal. Jenis-jenis dasar pengukuran dalam geometri
Euclidean adalah jarak dan sudut, dan kedua kuantitas dapat diukur langsung oleh
surveyor. Secara historis, jarak sering diukur dengan rantai seperti rantai Gunter itu ,
dan sudut menggunakan lingkaran lulus dan, kemudian, teodolit .
Sebuah aplikasi dari geometri Euclidean yang solid adalah penentuan pengaturan
kemasan , seperti masalah untuk menemukan yang paling efisien kemasan
bola dalam dimensi n. Masalah ini memiliki aplikasi dalam deteksi dan koreksi
kesalahan .
Optik geometris menggunakan geometri Euclidean untuk menganalisis fokus cahaya
oleh lensa dan cermin.

 Geometri digunakan dalam seni dan arsitektur.

 Menara air terdiri dari kerucut, silinder, dan setengah bola. Volumenya dapat
dihitung dengan menggunakan geometri padat.

 Geometri dapat digunakan untuk merancang origami.


Geometri digunakan secara luas dalam arsitektur .
Geometri dapat digunakan untuk merancang origami . Beberapa masalah konstruksi
klasik geometri tidak mungkin menggunakan kompas dan penggaris-sejajar , tetapi
dapat diselesaikan dengan menggunakan origami.

Anda mungkin juga menyukai