“ELEMENT EUCLID”
OLEH
KELOMPOK 1
1. Heriansyah 16406040
2. Novia Widi Astuti 1640604041
3. Sania Letek Ola 16406040
4. Winda Desi 16406040
5. Muhaiminah Sa’adahHelvy Effendi 16406040
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah Sejarah Matematika yang kami beri judul
"Elemen Euclid".
Adapun makalah ilmiah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar
proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah Sejarah Matematika
ini.
Tarakan,Mei 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Pada asal mula lahirnya geometri, berawal dari upaya untuk mencari solusi
terhadap masalah-masalah kongkret dalam kehidupan manusia. Berawal dari
keinginan untuk membuat bangunan yang megah dan indah, mempermudah
pengukuran, mengakuratkan perhitungan, dan menyelesaikan masalah
keruangan lainnya.
Geometri adalah struktur matematika yang membicarakan unsur dan relasi
yang ada antara unsur tersebut. Titik, garis, bidang, dan ruang merupakan benda
abstrak yang menjadi unsur dasar geometri. Berdasarkan unsur-unsur inilah,
didefinisikan pengertian-pengertian baru atau berdasar pada pengertian-
pengertian baru sebelumnya. Dalam geometri didapat juga sifat-sifat pokok,
yaitu sifat-sifat pertama yang tidak berdasarkan sifat-sifat yang mendahuluinya
yaitu aksioma dan posulat. Aksioma adalah suatu pernyataan yang
kebenarannya diterima tanpa melalui pembuktian.berdasarkan sifat pokok
tersebut dapat diturunkan sifat-sifat yang disebut dengan dalil. Dalil tersebut
dapat juga dibentuk berdasarkan dalil sebelumnya.
Dalil merupakan sebuah pernyataan yang kebenarannya dapat diterima
melalui serangkaian pembuktian. Simbol atau lambang merupakan alat bantu
yang mengandung suatu pengertian. Suatu lambang tertentu digunakan untuk
menyatakan hal tertentu sedangkan suatu hal tertentu dapat juga disimbolkan
dengan bermacam- macam lambang. Seperti titik dilambangkan dengan huruf
kapital misalnya A, B, C dan seterusnya, garis dilambangkan dengan huruf kecil
(misalnya garis k, l).
Euclid dengan buku Elemen-nya adalah hasil karya klasik matematika dari
jaman purbakala yang paling terkenal, dan juga menjadi buku teks matematika
tertua yang selalu digunakan dunia. Sedikit yang bisa diketahui tentang Euclid,
kecuali fakta bahwa dia hidup di Alexandria sekitar tahun 300 SM. Pokok
persoalan utama dari karyanya adalah geometri, perbandingan dan teori
bilangan. Telah diperlihatkan bahwa bukti geometrik dengan cara
menggambarkan kesimpulan melalui diagram untuk saat ini dianggap tidak
memuaskan. Bukti tersebut tidak memenuhi standar sekarang.
Di lain pihak, Euclid, yang merupakan ahli logika ternama, bergantung
sepenuhnya pada pembuktian menggunakan gambar. Postulat sejajar Euclid,
yakni berupa satu kalimat penting dalam sejarah kontroversi intelektual, dapat
dinyatakan sebagai berikut : Jika dua garis dibagi oleh garis transversal
sedemikian sehingga jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada sisi
transversal adalah kurang dari 180o, garis tersebut akan bertemu pada sisi
transversal tersebut.
Sejarah pentingnya postulat sejajar tersebut didasarkan pada peran
pentingnya dalam teori Euclid. Oleh karena itu, pertama dimulai dengan
mensketsa teori geometri bidang Euclid. Agar menjadi bukti, penting dilakukan
pemeriksaan terhadap struktur teori ini. Perlakuan yang dilakukan tidak
mengikuti detailnya perkembangan Euclid, tetapi menekankan pada ide
dasarnya dengan menggunakan istilah yang lebih modern dan juga perlakuan
yang cukup sesuai dengan hasil kerjanya yang sekarang, sehingga banyak
dipakai di berbagai buku ajar.
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Geometri Euclid ?
2. Bagaimana pengaruh Geometri Euclid di dalam matematika ?
3. Apa manfaat Geometri Euclid didalam matematika matematika ?
1.3 TUJUAN
A. Biografi Euclid
B. Penemuan Euclid
Euclid banyak menulis buku sebagai hasil karyanya. Salah satu karya Euclid
yang terkenal adalah bukunya yang berjudul "Stoicheia" atau The elements (unsur)
tentang geometri (ilmu ukur) yang jadi buku pelajaran yang di pakai di sekolah
menengah di seluruh dunia selama 20 abad lebih. Buku itu terdiri dari 13 jilid,
sebagai berikut:
1. Buku I : Pondasi Geometri Bidang Teorema dari Buku I dapat dikelompokkan
ke dalam empat bagian sebagai berikut: a. (I.1-26) Teorema mendasar dan
konstruksi dasar dalam geometri bidang seperti teorema kongruensi untuk
segitiga atau pembelahan sudut, di teorema ini tidak menggunakan garis
sejajar. b. (I.27-32) Teorema garis sejajar, termasuk teorema bahwa jumlah
sudut interior segitiga sama dengan dua sudut yang tepat (1,32) b. (I.33-45)
Teorema jajar genjang; transformasi dan perbandingan daerah jajaran genjang
dan segitiga. c. (I.46-48) Teorema Phytagoras.
2. Buku II : Geometri dari peregi Panjang Sebagian besar teorema dalam buku
II menjelaskan materi aljabar tentang variasi pada tema identitas binomial
(suku dua): ( a + b )2 = a2 + 2ab + b2
3. Buku III : Geometri dari Persegi Panjang Dalam buku ini terdapat dalil-dalil
mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung dan pengukur sudut.
4. Buku IV : Poligon ( Segibanyak) beraturan Dalam buku IV, kita akan
menggunakan istilah umum "poligon beraturan" (atau n-gon) Euclid
panggilan dalam kasus-kasus tertentu yang “Poligon sama sisi dan sudut
sama. Ada empat masalah yang dibahas, yaitu:
a. Cara menuliskan bujur sangkar
b. Menentukan batas lingkaran
c. Menuliskan lingkaran
d. Menentukan batas bujur sangkar Masalah-masalah ini diselesaikan untuk:
1) segitiga secara umum (IV. 2-5) 2) persegi (segiempat beraturan) (IV.
6-9) 3) segilima beraturan (IV. 10-14); 4) segienam beraturan (IV. 15); 5)
segilimabelas beraturan (IV.16)
5. Buku V Buku V adalah buku yang paling abstrak dan independen dalam
Elements dari buku-buku sebelumnya. buku ini mempelajari “besaran” yang
menurut Aristoteles meliputi angka, garis, muatan, dan waktu. Berbagai
sumber menunjukkan bahwa Eudoxus (sekitar 400-350) merupakan penulis
teori dalam buku V. a:b=c:da:c=b:d
6. Buku VI Buku ini berisi tentang bentuk kesamaan yang disajikan dengan
sempurna dan homogen. Penggunaan fakta/keterangan penting seperti pada
persamaan kuadrat yang diaplikasikan untuk menghitung luas. Dan metode
ini digunakan untuk menentukan luas dari jajaran genjang sehingga diketahui
bahwa sudut yang salilng berhadapan memiliki besar yang sama. Serta
dibahas juga mengenai teori- teori tentang proporsi-proporsi dalam geometri.
7. Buku VII - IX Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang
landasan fakta sederhana dari teori bilangan phytagoras yang sekarang
disebut Algoritma Euclid. Yang dapat diketahui dengan pembagian silang
untuk menentukan FPB ( faktor persekutuan terbesar) dan KPK (kelipatan
persekutuan terkecil). Dalam hal ini juga ditambahkan bukti mengenai
keunikan faktorisasi prima menjadi faktor prima, perhitungan pangkat dan
akar, penjumlahan deret geometri terhingga dan bukti teori eksistensi pada
bilangan prima yang tak terhingga. Selanjutnya telah dijelaskan pada teorema
phytagoras mengenai bilangan ganjil dan bilangan genap. Dalam buku ke IX
ditemukan dalil mengenai pembentukan bilangan genap sempurna, seperti 6
= 1+2+3 = jumlah faktor-faktornya. Jika Sn = 2n-1 adalah bilangan prima
maka 2n-1.Sn adalah bilangan sempurna.
8. Buku X Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus, studi
nya dimulai dengan penelitian yang lama, Sulit sekali untuk dapat melihat
secara keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan tujuan akhir yang
berupa jenis bilangan irrasional.
9. Buku XI Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip
dualitas yang mengacu pada garis lurus dan bidang. Selanjutnya teorema yang
paling penting pada trigonometri dan yang terakhir teorema permukaan yang
sejajar.
10. Buku XII Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan
membandingkan lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan bola
dengan pangkat tiga dengan diameternya.Kemudian hubungan antara tabung
dengan garis tegak pada kerucut, yang semuanya dibuktikan dalam teori
Eudoxian. Namun yang terpenting adalah keberhasilan Euclid dalam
menentukan volume piramid.
11. Buku XIII Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta
mengenai penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.
Semua postulat membawa apa yang disebut dengan pembuktian diri (self-
evidence). Postulat kelima dibuktikan oleh Euclid tanpa memberikan cara
pembuktian. Upaya pertama untuk membuktikan postulat kesejajaran ini dilakukan
oleh Girolamo Saccheri, pendeta Jesuit berkebangsaan Italia, yang mendukung
Euclid dengan menerbitkan buku berjudul Euclides ab omni naevo vindicatus
(“Euclid bebas dari semua kesalahan”) pada tahun 1733. Buku tersebut tidak dapat
menuntaskan kesalahan Euclid. Matematikawan terkemuka Jerman, Gauss,
pertama kali menemukan kesalahan postulat kelima tapi malu untuk
mempublikasikannya sehingga kehormatan diberikan kepada dua matematikawan
lain yang mengungkapkannya dengan cara penemuan Gauss. Janos Bolyai dari
Hongaria dan Nicolai Lobachevsky secara terpisah mampu membuktikan cacat
postulat kelima Euclid dengan cara berbeda pula.
Penemuan kesalahan ini membuat berkembangnya geometri model baru.
Dirintis oleh Beltrami dari Italia, disusul Cayley dari Inggris, Poincare dari Perancis
dan Felix Klein dari Jerman. Terakhir, dirombak, diubah dan dilakukan penyesesuai
kecil terhadap postulat-postulat Euclid oleh [Bernhard] Riemann dari Jerman
sehingga muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola, parabola, ellips yang merupakan
jawaban bahwa alam semesta bukanlah pengikut aliran Euclid. Setelah banyak
ditemukan cacat pada doktrin Euclid, banyak pengikutnya mulai “menyerang”
Euclid dengan menyebut dia terlalu arogan dan memaksakan suatu pembuktian
yang dibuatnya selalu benar, misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih
panjang daripada jumlah kedua sisi lainnya. Matematikawan modern mengkritik
Euclid dari sudut pandang lain, yaitu: Euclid tidak cermat dalam melakukan
pembuktian. Terdapat beberapa kesalahan dan ide-ide yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Yang paling mencolok adalah postulat kelima yang juga
lazim disebut dengan postulat kesejajaran.
Para matematikawan berikutnya tidak dapat menerima pernyataan-
pernyataan (postulat) yang tidak dapat dibuktikan itu. Kemudian, muncul geometri
non-Euclidian yang menggantikan postulat-postulat itu dengan pernyataan yang
dapat diterima umum. Setelah 700 tahun, Theon dari Alexandria membuat
perbaikan dari karya Euclide itu.Karya Theon inilah yang diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa. Pada tahun 1220, sarjana inggris yaitu Adelard membuat
terjemahan dalam bahasa latin dari terjemahan bahasa arab buku itu. Cetakan
pertama dari buku Elemen Euclide itu dalam bahasa latin dibuat di Venesia pada
tahun 1482 oleh Campanus. Terjemahan pertama dari bahasa Yunani ke dalam
bahasa latin dibuat oleh Commadino pada tahun 1572. Terjemahan lengkap ke
dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Bringsley pada tahun 1570.
Selain buku yang berjudul “The elements”, Euclid juga mengarang buku-
buku lain sebagai berikut:
1. The Data, berhubungan dengan sifat dan implikasi dalam masalah geometris;
dan terkait dengan jilid ke-4 buku The Elements
2. On Divisions of Figures, menyangkut pembagian bidang geometris menjadi
dua atau lebih bagian yang sama atau dengan rasio tertentu.
3. Catoptrics, menyangkut teori matematika cermin, yaitu bentuk gambar pada
cermin cekung.
4. Phaenomena, sebuah risalah astronomi bola.
5. Optik adalah perspektif awal yang masih bertahan Yunani.Yaitu Euclid
mengikuti tradisi Platonis dimana Vision atau pandangan tersebut disebabkan
oleh sinar diskrit yang berasal dari mata. Hal-hal yang dilihat di bawah sudut
yang lebih besar tampak lebih besar, di bawah sudut yang lebih rendah
tampak lebih kecil, sementara yang di bawah sudut yang sama adalah sama.
Karya – karya lain yang dipercaya merupakan karya dari Euclid tetapi telah
hilang adalah sebagai berikut :
4. Conics adalah sebuah karya tentang kerucut yang kemudian diperluas oleh
Apollonius dari Perga. Kemungkinan bahwa empat buku pertama karya
Apollonius berasal dari Euclid.
5. Porisms membahas mengenai kerucut,
6. Pseudaria, atau Kitab Fallacies, adalah teks dasar tentang kesalahan dalam
penalaran.
Kita tahu dari laporan orang lain, misalnya laporan Proclus, ahli filsafat
Yunani, yang menulis tentang Euclide kira-kira 700 tahun sesudah Euclid
meninggal. Selain mencetuskan pemikiran-pemikiran mengenai permasalahan
geometri, Euclid juga mempelajari bilangan prima, mencari untuk menentukan
bilangan mana yang masuk kategori prima atau bukan. Euclid tidak pernah dapat
menentukan bilangan prima, tetapi dia mampu memberikan jawaban tentang
bilangan prima: bilangan prima itu tidak terhingga. Anak SD sekarang sudah
terbiasa dengan bilangan prima. Dari angka 2 sampai dengan 50 terdapat 15
bilangan prima (2, 3, 5, 7, 11, 13, `7, `9, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47) ; dari 50 sampai
dengan 100 hanya 10 bilangan prima. Euclid membuat pernyataan: jika bilangan
prima terbesar adalah n, maka pasti ada bilangan > n, di mana dapat dicari dengan
menggunakan 1 x 2 x 3 dan seterusnya sampai n, kemudian ditambah 1 untuk
mendapatkan hasilnya. Simbol matematika untuk mengekspresikan adalah n! + 1
(n faktorial ditambah 1).
C. Pengaruh Penemuan Euclid di dalam Matematika
Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis
orang sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya.
Sumbangan Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan
permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam perencanaan
penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang paling utama, pemilihan dalil-
dalil serta perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan
menarik garis lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan
hati-hati dia mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orang-orang
sesudahnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan