Anda di halaman 1dari 52

Euclid Geometry

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Geometri adalah struktur
matematika yang
membicarakan unsur dan relasi
yang ada antara unsur tersebut. Titik, garis, bidang, dan
ruang merupakan benda
abstrak yang menjadi unsur dasar geometri.
Berdasarkan unsur -unsur inilah,
didefinisikan pengertian-pengertian baru atau berdasar
pada pengertian-pengertian
baru sebelumnya.
Dalam geometri didapat juga sifat-sifat pokok, yaitu
sifat-sifat pertama yang
tidak berdasarkan sifat-sifat yang mendahuluinya yaitu
aksioma dan posulat.
Aksioma adalah suatu pernyataan yang kebenarannya
diterima tanpa melalui
pembuktian.berdasarkan sifat pokok tersebut dapat
diturunkan sifat-sifat yang
disebut dengan dalil. Dalil tersebut dapat juga
dibentuk berdasarkan dalil
sebelumnya. Dalil merupakan sebuah pernyataan yang
kebenarannya dapat
diterima melalui serangkaian pembuktian.
Simbol atau lambang merupakan alat bantu
yang mengandung suatu
pengertian. Suatu lambang tertentu digunakan untuk
menyatakan hal tertentu
sedangkan suatu hal tertentu dapat juga disimbolkan
dengan bermacam-macam
lambang. Seperti titik dilambangkan dengan huruf
kapital misalnya A, B, C dan

seterusnya, garis dilambangkan dengan huruf kecil


misalnya garis k, l, atau dapat
AB
dilambang
dengan ga
dua titik
AB
(
garis ),
lambanglambang yang lain
seperti AB yang
menunjukkan
segmen AB.
Euclid dengan buku Elemen-nya adalah hasil karya
klasik matematika dari
jaman purbakala yang paling terkenal, dan juga
menjadi buku teks matematika
tertua yang selalu digunakan dunia. Sedikit yang bisa
diketahui tentang Euclid,
kecuali fakta bahwa dia hidup di Alexandria sekitar
tahun 300 SM. Pokok
persoalan utama dari karyanya adalah geometri,
perbandingan dan teori bilangan.
Telah diperlihatkan bahwa bukti geometrik
dengan cara menggambarkan
kesimpulan melalui diagram untuk saat ini dianggap
tidak memuaskan. Bukti
tersebut tidak memenuhi standar sekarang. Di lain pihak,
Euclid, yang merupakan

Euclid Geometry
ahli logika ternama, bergantung sepenuhnya
pada pembuktian menggunakan
gambar.
Postulat sejajar Euclid, yakni berupa
satu kalimat penting dalam sejarah
kontroversi intelektual, dapat dinyatakan
sebagai berikut : Jika dua garis dibagi
oleh garis transversal sedemikian sehingga
jumlah dua sudut interiornya (sudut
dalam) pada sisi transversal adalah kurang dari
180 , garis tersebut akan bertemu o
pada sisi transversal tersebut.
Sejarah pentingnya postulat sejajar
tersebut didasarkan pada peran
pentingnya dalam teori Euclid. Oleh karena
itu, pertama dimulai dengan
mensketsa teori geometri bidang Euclid.
Agar menjadi bukti, penting dilakukan
pemeriksaan terhadap struktur teori ini.
Perlakuan yang dilakukan tidak mengikuti
detailnya perkembangan Euclid, tetapi
menekankan pada ide dasarnya dengan
menggunakan istilah yang lebih modern
dan juga perlakuan yang cukup sesuai
dengan hasil kerjanya
yang sekarang,
sehingga banyak dipakai di berbagai buku
ajar.

Euclid Geometry
BAB
II
PEMBAHASAN
A.

GEOMETRI EUCLID
Tidak
banya
k
orang
yang
b
e
r
u
n
t
u
n
g
m
e
m

p
e
r
o
l
e
h
k
e
m
a
s
y
h
u
r
a
n
y
a
n
g
a
b
a
d
i
s
e
p
e
r
t

i
E
u
c
l
i
d
,
a
h
l
i
i
l
m
u
u
k
u
r
Y
u
n
a
n
i
y
a
n
g

b
e
s
a
r
.
M
e
s
k
i
p
u
n
s
e
m
a
s
a
h
i
d
u
p
n
y
a
t
o
k
o
h

t
o
k
o
h
s
e
p
e
r
t
i
N
a
p
o
l
e
o
n
,
M
a
r
t
i
n
L
u
t
h
e

r
,
A
l
e
x
a
n
d
e
r
y
a
n
g
A
g
u
n
g
,
j
a
u
h
l
e
b
i
h
t

e
r
k
e
n
a
l
k
e
t
i
m
b
a
n
g
E
u
c
l
i
d
t
e
t
a
p
i
d
a
l
a
m

j
a
n
g
k
a
p
a
n
j
a
n
g
k
e
t
e
n
a
r
a
n
n
y
a
mungkin mengungguli semua mereka yang
disebut itu.
Selain kemasyhurannya, hampir tak ada
keterangan terperinci mengenai
kehidupan Euclid yang bisa diketahui.
Misalnya, kita tahu dia pernah aktif sebagai
guru di Alexandria, Mesir, di sekitar tahun
300 SM, tetapi kapan dia lahir dan

kapan dia wafat betul-betul gelap. Bahkan, kita


tidak tahu di benua apa dan dikota
apa dia dilahirkan. Meski dia
menulis
beberapa buku dan diantaranya masih ada
yang
tertinggal,
kedudukannya
dalam
sejarah terutama terletak pada bukunya
yang hebat mengenai ilmu ukur yang bernama
The Elements .
Kebanyakan teorema yang disajikan
dalam buku The Elements tidak
ditemukan sendiri oleh Euclid, tetapi
merupakan hasil karya matematikawan
Yunani awal seperti Pythagoras (dan para
pengikutnya), Hippocrates dari Chios,
Theaetetus dari Athena, dan Eudoxus dari
Cnidos. Akan tetapi, secar a umum
Euclid dihargai kar ena telah menyusun
teorema-teorema ini secara logis, agar
dapat ditunjukkan (tak dapat disangkal,
tidak selalu dengan bukti teliti seperti
yang dituntut matematika modern) bahwa
cukup mengikuti lima aksioma
sederhana. Euclid juga dihargai karena
memikirkan sejumlah pembuktian jenius
dari teorema-teorema yang telah ditemukan
sebelumnya, misalnya Teorema 48 di
Buku I.
3

Euclid Geometry
Arti penting buku
The Elements
tidaklah
terletak pada
pernyataan
rumusrumus pribadi yang dilontarkannya. Hampir
semua teori yang terdapat dalam buku
itu sudah pernah ditulis orang sebelumnya,
dan juga sudah dapat dibuktikan
kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak
pada cara pengaturan dari bahan-bahan
dan permasalahan serta formulasinya secara
menyeluruh dalam perencanaan
penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang
paling utama, pemilihan dalil-dalil
serta perhitungan-perhitungannya, misalnya
tentang kemungkinan menarik garis
lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan
cermat dan hati-hati dia mengatur dalil
sehingga mudah difahami oleh orang-orang
sesudahnya. Bilamana perlu, dia
menyediakan petunjuk cara pemecahan halhal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan
percobaan-percobaan
terhadap permasalahan yang terlewatkan.
Perlu dicatat bahwa buku
The Elements
selain terutama merupakan
pengembangan dari bidang geometri yang
ketat, juga di samping itu mengandung
bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut
teori penjumlahan.
Buku The Elements sudah merupakan
buku pegangan baku lebih dari 2000

tahun dan tak syak lagi merupakan buku yang


paling sukses yang pernah disusun
manusia. Begitu hebatnya Euclid menyusun
bukunya sehingga dari bentuknya
saja sudah mampu menyisihkan semua
buku yang pernah dibuat orang
sebelumnya dan yang tak pernah digubris
lagi. Aslinya ditulis dalam bahasa
Yunani, kemudian buku The Elements itu
diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa. Terbitan pertama muncul tahun 1482,
sekitar 30 tahun sebelum penemuan
mesin cetak oleh Gutenberg. Sejak penemuan
mesin itu dicetak dan diterbitkanlah
dalam beribu-ribu edisi yang beragam corak.
Sebagai alat pelatih logika pikiran
manusia, buku The Elements jauh lebih
berpengaruh ketimbang semua
risalah
Aristoteles tentang logika. Buku itu
merupakan contoh yang komplit sekitar
struktur deduktif dan sekaligus
merupakan buah pikir yang menakjubkan dari
semua hasil kreasi otak manusia.
Adalah adil jika kita mengatakan
bahwa buku Euclid merupakan faktor
penting bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan
modern. Ilmu pengetahuan bukanlah
sekedar
kumpulan
dari
pengamatanpengamatan yang cermat dan bukan pula
sekedar generalisasi yang tajam serta bijak.
Hasil besar yang direnggut ilmu
4

Euclid Geometry
pengetahuan modern berasal dari kombinasi
antara kerja penyelidikan empiris dan
percobaan-percobaan di satu pihak, dengan
analisa hati-hati dan kesimpulan yang
punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab
ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan
bukan di Cina, tetapi rasanya aman jika kita
menganggap bahwa hal itu bukanlah
semata-mata
lantaran
soal
kebetulan.
Memanglah, peranan yang digerakkan oleh
orang-orang brilian seperti Newton, Galileo
dan Copernicus mempunyai makna
yang teramat penting. Tetapi, tentu ada sebabmusababnya mengapa orang-orang
ini muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor
historis yang paling menonjol apa
sebab mempengaruhi Eropa dalam segi
ilmu pengetahuan adalah rasionalisme
Yunani, bersamaan dengan pengetahuan
matematika yang diwariskan oleh Yunani
kepada Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa
Cinameskipun berabad-abad lamanya
teknologinya jauh lebih maju ketimbang
Eropatak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang
dipunyai Eropa. Tak ada seorang
matematikus Cina pun yang punya hubungan
dengan Euclid. Orang-orang Cina
menguasai pengetahuan yang bagus tentang
ilmu geometri praktis, tetapi

pengetahuan geometri mereka tak pernah


dirumuskan dalam suatu skema yang
mengandung kesimpulan.
Bagi orang-orang Eropa, anggapan
bahwa ada beberapa dasar prinsipprinsip fisika yang dari padanya semuanya
berasal, tampaknya hal yang wajar
karena mereka punya contoh Euclid yang
berada di belakang mereka. Pada
umumnya orang Eropa tidak beranggapan
geometrinya Euclid hanyalah sebuah
sistem abstrak, melainkan mereka yakin
benar bahwa gagasan Euclid --dan
dengan sendirinya teori euclid-- memang
benar-benar merupakan kenyataan yang
sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac
Newton sangat kentara sekali, sejak
Newton menulis buku tersohornya The
Principia dalam bentuk kegeometrian,
mirip dengan
The Elements . Berbagai
ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan
Euclid
dengan
jalan
memperlihatkan
bagaimana semua kesimpulan mereka secara
logis berasal mula dari asumsi asli. Tak
kecuali apa yang diperbuat oleh ahli
matematika seperti Russel, Whitehead dan
filosof Spinoza.
5

Euclid Geometry
Kini, para ahli matematika sudah
memaklumi bahwa geometri Euclid,
bukan satu-satunya sistem geometri yang
memang jadi pegangan pokok dan teguh
serta yang dapat direncanakan pula, mereka
pun maklum bahwa selama 150 tahun
terakhir banyak orang yang merumuskan
geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya,
sejak teori relativitas Einstein diterima
orang, para ilmuwan menyadari bahwa
geometri Euclid tidaklah selamanya benar
dalam penerapan masalah cakrawala
yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar
"Lubang hitam" dan bintang neutron -misalnya-- dimana gaya berat berada dalam
derajat tinggi, geometri Euclid tidak
memberi gambaran yang teliti tentang
dunia, ataupun tidak menunjukkan
penjabaran yang tepat mengenai ruang
angkasa secara keseluruhan. Tetapi,
contoh-contoh ini langka, karena dalam
banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan
kemungkinan perkir aan yang mendekati
kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan
manusia belakangan ini tidak mengurangi
baik hasil upaya intelektual Euclid
maupun dari arti penting kedudukannya dalam
sejarah.
The Elements terdiri atas tiga belas
buku. Buku 1 menguraikan proposisiproposisi dasar dari geometri bidang datar,

termasuk tiga kasus dalam hal


kekongruenan
segitiga,
macam-macam
teorema tentang garis-garis sejajar,
teorema mengenai jumlah sudut-sudut
dalam sebuah segitiga dan teorema
Pythagoras. Buku 2 berkenaan dengan
aljabar geometris, kar ena kebanyakan
teoremanya tidak lebih tentang penafsiran
aljabar sederhana. Buku 3 menyelidiki
lingkaran dan sifat-sifatnya, dan termasuk
teorema tentang tangent dan sudutsudut yang digambarkan. Buku 4 terkait
segibanyak beraturan dan lingkaranlingkaran yang mengelilinginya. Buku 5
mengembangkan teori aritmetika tentang
perbandingan. Buku 6 menerapkan teori
perbandingan kepada geometri bidang
datar, dan memuat teorema-teorema bilangan
kembar. Buku 7 menguraikan teori
bilangan dasar: misalnya bilangan prima,
faktor persekutuan terbesar, dan lainlain. Buku 8 terkait dengan deret geometri.
Buku 9 memuat macam-macam
aplikasi dari hasil dua buku sebelumnya,
dan memuat teorema-teorema
ketakterhinggaan bilangan prima, maupun
rumus jumlah deret geometri. Buku 10
berusaha menggolongkan besaran yang tak
dapat dibandingkan (dengan kata lain
irasional) menggunakan apa yang disebut
metode keletihan, suatu rintisan
6

Euclid Geometry
integral kuno. Buku 11 menghitung volume
relatif dari kerucut, piramida, tabung,
dan bola menggunakan metode keletihan.
Dan akhirnya, buku 13 meneliti apa
yang biasa disebut lima benda padat platonis.
B. STRUKTUR GEOMETRI EUCLID
Asumsi atau postulat yang ada untuk
geometri bidang Euclid adalah :
1. Sesuatu akan sama dengan sesuatu atau
sesuatu yang sama akan sama satu
sama lainnya.
2.
Jika kesamaan ditambahkan dengan
kesamaan, maka jumlahnya akan sama.
3.
Jika kesamaan dikurangi dari kesamaan,
selisihnya akan sama.
4.
Keseluruhan akan lebih besar daripada
bagiannya.
5.
Bangun geometrik dapat dipindahkan
tanpa mengubah ukuran atau
bentuknya.
6. Setiap sudut memiliki bisektor.
7. Setiap segmen memiliki titik tengah.
8. Dua titik hanya berada pada satu satunya
garis.
9. Sebarang segmen dapat diperluas oleh
suatu segmen yang sama dengan
segmen yang diberikan.
10. Lingkaran dapat digambarkan dengan
sebarang titik pusat dan radius yang

diketahui.
11. Semua sudut siku siku sama besar.
Dari postulat postulat di atas dapat
dideduksi sejumlah teorema dasar.
Diantaranya adalah :
1. Sudut bertolak belakang sama besar.
2. Sifat kongruensi segitiga ( SAS, ASA, SSS
)
3.
Teorema kesamaan sudut dasar segitiga
sama kaki dan konversinya
4.
Eksistensi garis yang tegak lurus pada
garis pada titik dari garis tersebut
5.
Eksistensi garis yang tegak lurus pada
garis yang melalui titik eksternal
6.
Pembuktian suatu sudut yang sama
dengan sudut dengan titik sudut dan sisi
yang telah diberikan sebelumnya.

Euclid Geometry
7.
Pembentukan segitiga yang kongruen
dengan segitiga dengan sisi yang sama
pada sisi segitiga yang diketahui.

Sekarang akan dibuktikan teorema


sudut eksterior, sebagai cara menuju
perkembangan lebih lanjut.
Teorema 1 . Teorema sudut eksterior. Sudut
eksterior segitiga akan lebih besar
daripada sudut interior terpencil manapun.

Bukti. Misal ABC adalah segitiga sebarang

dan misalkan D merupakan


BC perpanjangan dari
melalui C. Pertama akan
ditunjukkan bahwa sudut
eksterior
ACD lebih besar dari A. misalkan
E merupakan titik tengah AC, dan misalkan
BE merupakan perluasan panjangnya melalui
E hingga F. Maka AE = EC =BE =
CEF ( sudut bertolak belakang
sama besar ). Jadi AEB = EF dan
AEB =
C
EF ( SAS ), dan BAE =
FCE ( akibat segitiga
kongruen ). Karena ACD
>
FCE ( keseluruhan sudut selalu lebih besar
dari bagiannya ), maka disimpulkan
bahwa ACD > BAE = A.

Untuk
menu
njukk
an
bahw
a
ACD
>
B,
perlua
s ??
melal
ui C
hingg
a H,
yang

membentuk
BCH. Kemudian tunjukkan
bahwa
BCH > B, dengan
menggunakan prosedur bagian pertama
pembuktian: misalkan M merupakan titik

BC
AM
tengah , perluas panjang melalui M,
dan lain-lain. Untuk melengkapi bukti,
perhatikan bahwa
BCH dan ACD merupakan
sudut bertolak belakang
sehingga
sudut tersebut sama besar.
Pernyataan ACD > FCE
bergantung pada diagramnya.
Sekarang mudah
melakukan pembuktian beberapa hasil yang
cukup penting.
8

Euclid Geometry
Teorema 2 . Jika dua garis dibagi oleh
garis transversal sehingga membentuk
pasangan sudut interior dalam berseberangan,
maka garis tersebut sejajar.

Bukti. Ingat kembali bahwa dua garis dalam


bidang yang sama dikatakan sejajar
jika
garis
tersebut
tidak
bertemu
(berpotongan). Misalkan garis transversal
membagi dua garis l , m pada titik A, B
sehingga membentuk pasangan sudut
interior dalam berseberangan,
1 dan
2,
yang sama besar, dan misalkan garis l
dan garis m tidak sejajar. Maka garis l dan
garis
m
akan

bertemu di titik C yang


membentuk ABC. C terletak pada satu sisi
AB atau pada sisi yang lainnya.
Untuk kasus lainnya, sudut eksterior ABC
sama dengan sudut interior terpencil.
(misalkan, jika C pada sisi AB yang sama
sebagai 2 maka sudut eksterior 1
sama
denga
n
sudut
interio
r
terpen
cil
2
).
Hal
ini
kontra
diksi
denga
n
teorem
a
sebelumnya. Oleh karena itu garis l dan garis
m sejajar.
Akibat 1 . Dua garis tegak lurus terhadap garis
yang sama pasti sejajar.
Sebagai akibat langsung akibat 1 adalah
Akibat 2 . Hanya ada satu garis yang
tegak lurus terhadap garis melalui titik
eksternal.
Akibat 3 . (Eksistensi garis sejajar). Jika
titik P tidak berada pada garis l , maka
akan ada setidaknya satu garis yang melalui P
yang sejajar dengan l .

Euclid Geometry
Bukti . Dari P hilangkan garis tegak lurus
pada garis l yang memiliki kaki di Q,
dan
di P
buat
garis
m
yang
tegak
lurus
terhadap PQ. Maka garis m sejajar dengan
garis l menurut akibat 1.
Teorema 3 . Jumlah dua sudut segitiga kurang
dari 180 . o

Bukti . Misalkan ABC merupakan sebarang


segitiga. Akan ditunjukkan bahwa
A+
B < 180 . Perluas CB melalui B
hingga ke D. maka ABD merupakan o
sudut eksterior ABC. Dengan menggunakan
teorema 1, ABD >
A, tetapi
ABD = 180 B.dengan mensubstitusikan untuk ABD pada
relasi pertama, o

maka :
180 - B > A, atau 180 >
A + B. Jadi, A + B <
180 , dan o
o
o

teorema tersebut terbukti.


Pengganti Postulat Sejajar Euclid
Postulat
sejajar
Euclid
biasanya
digantikan oleh pernyataan berikut ini :
Hanya ada satu garis sejajar pada garis
yang melalui titik bukan pada garis
tersebut.
Pernyatan ini disebut dengan postulat
Playfair. Postulat ini bisa dihubungkan
dengan postulat sejajar
Euclid karena
sebenarnya dua pernyataan ini tidak sama.
Pernyataan
sebelumnya
merupakan
pernyataan tentang garis sejajar, dan
pernyataan kedua mengenai garis bertemu.
Bahkan kedua pernyataan tersebut
memainkan peran yang sama dalam
perkembangan logis geometri. Dikatakan
pernyataan ini ekivalen secara logis. Hal
ini berarti bahwa jika pernyataan
pertama dianggap sebagai postulat (bersama
dengan semua postulat Euclid kecuali
postulat sejajar), kemudian pernyataan
kedua dapat dideduksi sebagai teorema;
dan konversinya, jika pernyataan kedua
dianggap sebagai postulat (bersama
dengan semua postulat Euclid kecuali postulat
sejajar), maka pernyataan pertama
10

Euclid Geometry
dapat dideduksi sebagai teorema. Jadi secara
logis, tidak penting dua pernyataan
mana yang akan diasumsikan sebagai
postulat dan yang mana yang akan
dideduksi sebagai suatu teorema.
Ekivalensi Postulat Euclid dan Playfair
Akan dibuktikan ekivalensi postulat
Euclid dan postulat Playfair.
Pertama,
dengan
mengasumsikan
postulat sejajar Euclid, maka akan
dideduksi postulat Playfair.
Diketahui garis l dan titik P tidak pada l
(gambar 2.5), maka akan ditunjukkan
bahwa hanya ada satu garis melalui P yang
tidak pada l . diketahui bahwa ada garis
melalui P yang sejajar dengan
l , dan
diketahui juga bagaimana cara
menggambarnya (akibat 3,teorema 2). Dari P,
dihilangkan garis tegak lurus pada l

dengan kak
dan pada P g
tegak m y
tegak
lu
pada ? ? . M
garis m

sejajar garis l .
Kemudian misalkan gar is n sebarang
garis melalui P yang berbeda dengan
garis m . maka akan ditunjukkan bahwa garis
n bertemu dengan garis l . Misalkan

1,
2
menunjukkan
sudut diman
garis
n
bertemu dengan
? ? . Maka
1
bukan
merupakan sudut siku-siku untuk sebaliknya
garis n dan garis m berimpit,
berlawanan dengan asumsi. Jadi
1 atau
2 adalah sudut lancip, misalnya 1
yang merupakan sudut lancip.

Ringkasannya, garis l dan garis n


dibagi oleh garis transversal sehingga
membentuk sudut
lancip 1 dan sudut
siku siku, yang
merupakan
sudut
interior
pada sisi yang sama dari garis transversal
tersebut. Karena jumlah sudut tersebut
kurang dari 180 , postulat sejajar Euclid
dapat diaplikasikan dan disimpulkan o

bahwa garis n bertemu dengan garis


Jadi garis m hanya satu satunya garis

l.
11

Euclid Geometry
yang melalui P yang sejajar dengan garis l
dan

dideduksikan bahwa postulat


Playfair dari postulat sejajar Euclid.
Sekarang
dengan mengasumsikan
postulat
Playfair, akan
dideduksi
postulat
sejajar Euclid.

Gambar
2.6

Misalkan gar
garis transversa
membentuk 1
dan 2, pasangan sudut interior pada

satu sisi garis transversal yang


memiliki
jumlah sudut kurang dari 180 ( gambar 2.6 ),
adalah : o
(1)
1+
2 < 180 o
Misalkan
3
menunjukkan tambahan 1 yang
terletak pada sisi berlawanan
? ? dari 1 dan 2 ( gambar 2.6 ), maka
:
(2)
1 + 3 = 180 o
Dari hubungan (1), (2) maka :
(3)
2< 3
Pada titik P, bentuk
QPR yang sama
dengan dan yang interior dalam
berseb
erangan
dengan
3. Maka 2
<
PQR,
sehingga ?
? berbeda
dari garis
m.
? ? menurut teorema
2,
sejajar dengan l .
Karenanya
menurut
postulat Playfair, m
tidak sejajar dengan l . Oleh karena itu, garis
m dan l bertemu.

Seandainya
garis
te
bertemu
di
berlawanan
dari 1 dan

2 merupakan sudut eksterior


PQE, karenanya 2, katakanlah di titik E
maka
2 > 3 , berlawanan dengan (3). Akibatnya,
pengandaian tadi salah, jadi garis m
?
?
d
a
n
l
b
e
r
t
e
m
u
p
a
d
a
s
i
s
i
g
a
r
i
s

t
r
a
n
s
v
e
r
s
a
l
y
a
n
g
m
e
m
u
a
t
1
d
a
n
2
.
J
a
d
i

12

Euclid Geometry
postulat sejajar Euclid mengikuti postulat
Playfair dan akibatnya dua postulat
tersebut menjadi ekivalen.
C.
PERAN POSTULAT SEJAJAR
EUCLID
Dengan
mengasumsikan
postulat
sejajar Euclid berikut ini merupakan
beberapa hasil penting yang dapat dibenar
kan :
1. Jika dua garis sejajar dibagi oleh garis
transversal, sebarang pasangan sudut
interior
dalam
berseberangan
yang
terbentuk akan sama besar.
2.
Jumlah sudut sebarang segitiga adalah
180.
3. Sisi bertolak belakang dari jajaran genjang
adalah sama besar.
4. Garis sejajar selalu berjarak sama.
5. Eksistensi segi empat dan bujur sangkar.
6. Teori luas menggunakan unit persegi.
7.
Teori segitiga yang sama, yang
termasuk eksistensi bangun dengan ukuran
sebarang yang sama dengan bangun yang
diketahui.
Postulat sejajar Euclid merupakan
sumber untuk banyak hasil yang
sangat
penting. Tanpa postulat tersebut (atau

ekivalennya), kita tidak akan memiliki teori


luas yang sudah lama dikenal, teori kesamaan,
dan teori Pythagoras yang terkenal
itu.
Cara dimana Euclid mengatur
teoremanya mengimplikasikan bahwa
sesungguhnya Euclid tidak sepenuhnya puas
dengan postulat sejajarnya. Euclid
manyatakan hal tersebut di awal karjanya
tetapi pernyataan itu tidak dipakainya
sampai akhirnya dia tidak dapat malakukan
kemajuan tanpa postulat tersebut.
Agaknya, Euclid memiliki intuisi bahwa
postulat sejajar tersebut tidak memiliki
kualitas intuitif ataupun sederhana dari
postulat lainnya. Rasa yang demikian
dilakukan oleh para ahli geometri dalam
selama 20 abad. Para ahli mencoba
mendeduksi postulat sejajar dari postulat
lainnya, atau menggantikan postulat
tersebut dengan postulat yang nampaknya
lebih pasti.

13

Euclid Geometry
D.
TOKOH-TOKOH
PERKEMBANGAN
GEOMETRY

DALAM
EUCLID

Bukti Proclus tentang Postulat Sejajar


Euclid
Prolus (410-485) memberikan bukti
tentang postulat sejajar Euclid yang
kita ringkas sebagai berikut :
Kita asumsikan postulat Euclid bukan
sebagai postulat sejajar. Misalkan P
merupakan titik tidak berada pada garis l
(gambar 2.7). kita bentuk garis m

melalui P s
l
dengan
digunakan. Mis
PQ teg
lurus dengan l
Q, dan misalk
m
tegak lu
dengan
di
Sekarang,
anggaplah ada garis lain n melalui P yang
yang sejajar dengan l , maka n
membentuk sudut lancip dengan garis PQ,
yang terletak katakanlah pada sisi

kanan PQ . Bagian dari n di


sebelah kanan titik P seluruhnya termuat
dalam daerah
PQ yang
dibatasi oleh
garis l , m
dan
.
Sekarang
dimisalkan
X
adalah
sebarang
titik
di
m yang
letaknya
di
sebelah
kanan
titik P,
misalka
n XY
tegak
lurus
dengan
l di Y

XY
XY XZ dan misalkan
garis tersebut bertemu
dengan garis n di Z.
Maka > .

XZ
Misalk
an X
mundu
r
di

garis
m
,
maka
mening
kat
secara
tidak
menent
u,
karena
XZ setidaknya sama besarnya dengan
segmen dari X yang tegak lurus dengan n .
XY Jadi
juga meningkat secara
tidak menentu. Tetapi jarak antara dua
garis sejajar
harus terbatas. Oleh karena itu, akan menjadi
kontradiksi dan pengandaian salah.
Jadi, m hanya merupakan satu-satunya garis
yang melalui P yang sejajar dengan
garis l . Karenanya, postulat Playfair berlaku,
dan juga ekivalen dengan postulat
sejajar Euclid.

14

Euclid Geometry
Argumen Prolus tersebut mencakup 3
asumsi :
a. jika dua garis saling berpotongan, jarak
pada suatu garis dari satu titik ke
garis lainnya akan meningkat secara
tak menentu, karena titik tersebut
mundur (menyusut) tak berujung.
b. segmen terpendek yang menghubungkan
titik eksternal pada suatu garis
merupakan segmen yang tegak lurus.
c.
jarak antara dua garis sejajar adalah
terbatas.
(a) dan (b) dapat dibenarkan tanpa
bantuan postulat sejajar Euclid. Jadi inti
persoalan pembuktian adalah asumsi (c).
Proclus mengasumsikan (c) sebagai
postulat tambahan. Mari kita sebut sebagai
postulat asumsi Proclus tersembunyi.
Kemudian bisa dinyatakan: postulat Proclus
ekivalen dengan postulat sejajar
Proclus.
Postulat
sejajar
Euclid
mengimplikasikan bahwa jarak antara garis
sejajar
selalu konstan, dan terbatas. Konversinya,
melalui argumen Proclus dapat
dinyatakan
bahwa
postulat
Proclus
mengimplikasikan postulat sejajar Euclid.
Jadi, Proclus menggantikan postulat sejajar
dengan postulat yang ekivalen, dan
bukan menetapkan validitas postulat sejajar

tersebut.
Percobaan
Saccheri
Mempertahankan Postulat Euclid

untuk

Girolamo
Saccheri
(1667-1733)
melakukan
studi
yang
mendalam
tentang
geometri dalam buku yang berjudul Euclides
Vindicatus , yang diterbitkan di tahun
saat
kematiannya.
Beliau
melakukan
pendekatan terhadap permasalahan
pembuktian postulat sejajar Euclid dengan
cara baru yang radikal. Prosedurnya
ekivalen dengan mengasumsikan bahwa
postulat sejajar Euclid salah, dan
menemukan kontradiksi dengan penalaran
logis. Hal ini akan mensahkan postulat
sejajar dengan menggunakan prinsip metode
tak langsung.
Maksud Saccheri adalah studi segi empat
yang memiliki sisi yang sama
panjang dan tegak lurus dengan sisi ketiga.
Tanpa mengasumsikan sebarang
postulat sejajar, beliau melakukan studi
mendalam tentang segi empat tersebut
yang sekarang disebut dengan segi empat
Saccheri. Misalkan ABCD merupakan
segi empat Saccheri dengan AD = BC dan
sudut siku-siku di A, B (gambar 2.10).
15

Euclid Geometry
Saccheri membuktikan bahwa C =
kemudian mempertimbangkan tiga

D dan

kemungkinan yang berhubungan dengan sudut


C dan D :
1. hipotesis tentang sudut siku-siku ( C =
D = 90)
2. hipotesis tentang sudut tumpul ( C = D
> 90)
3. hipotesis tentang sudut lancip ( C = D
< 90)

Jika postulat sejajar Euclid diasumsikan,


maka hipotesis sudut siku-siku
akan terjadi (karena postulat sejajar
mengimplikasikan bahwa jumlah sudut
sebarang segi empat adalah 360). Argumen

dasar Saccheri sebagai berikut:


Tunjukkan bahwa hipotesis sudut tumpul
dan hipotesis sudut lancip
keduanya membawa keadaan kontradiksi. Hal
ini akan membentuk hipotesis sudut
siku-siku yang ekivalen dengan postulat
sejajar Euclid.
Saccheri membuktikan menggunakan
sederetan teorema yang memiliki
alasan yang tepat, bahwa hipotesis sudut
tumpul akan menghasilkan kontradiksi.
Beliau mempertimbangkan implikasi
hipotesis sudut lancip. Di antaranya
ada sejumlah teorema yang tidak umum, dua
di antaranya kita nyatakan sebagai
berikut:
Jumlah sudut sebarang segitiga kurang
dari 180.
Jika l dan m merupakan dua garis dalam
bidang, maka salah satu dari
sifat di bawah ini di penuhi:
a.
l dan m berpotongan, dalam
kasus di mana dua garis tersebut
divergen dari titik perpotongan.
b.
l dan m tidak berpotongan
tetapi memiliki garis tegak lurus
yang
sama di mana dua garis
tersebut divergen dalam kedua
arah dari
garis tegak lurus yang sama
tersebut.

16

Euclid Geometry
c. l dan m tidak brpotongan dan
tidak memiliki garis tegak lurus
yang
sama, di mana dua garis tersebut
konvergen dalam satu arah
langkah,
dan divergen pada arah lainnya.
Saccheri tidak memandang sebagai
kontradiksi, meskipun beliau pikir
harus menganggap sebagai kontradiksi dan
bahkan diketahui pada masa sekarang
bahwa teori hipotesis sudut lancip Saccheri
bebas kontradikisi seperti geometri
Euclid.

17

Euclid Geometry
BAB
PENUTUP

III

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:

dari

1.
merupakan sistem aksiomatik,
dimana semua teorema Geometri Euclid
("pernyataan yang benar") diturunkan
dari bilangan aksioma yang terbatas,
artinya hasil-hasil penting/teoremateorema tersebut merupakan akibat dari
postulat sejajar.
2.
Peran postulat sejajar Euclid adalah
sebagai sumber untuk banyak hasil
yang sangat penting. Tanpa postulat
tersebut (atau ekivalennya), kita tidak
akan memiliki teori luas yang sudah
lama dikenal, teori kesamaan, dan teori
Pythagoras yang terkenal. Jadi postulat
sejajar Euclid akan lebih berperan
apabila
dideduksi dengan postulat
lainnya atau digantikan dengan postulat
lainnya yang lebih pasti.

18

Anda mungkin juga menyukai