BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Geometri adalah struktur
matematika yang
membicarakan unsur dan relasi
yang ada antara unsur tersebut. Titik, garis, bidang, dan
ruang merupakan benda
abstrak yang menjadi unsur dasar geometri.
Berdasarkan unsur -unsur inilah,
didefinisikan pengertian-pengertian baru atau berdasar
pada pengertian-pengertian
baru sebelumnya.
Dalam geometri didapat juga sifat-sifat pokok, yaitu
sifat-sifat pertama yang
tidak berdasarkan sifat-sifat yang mendahuluinya yaitu
aksioma dan posulat.
Aksioma adalah suatu pernyataan yang kebenarannya
diterima tanpa melalui
pembuktian.berdasarkan sifat pokok tersebut dapat
diturunkan sifat-sifat yang
disebut dengan dalil. Dalil tersebut dapat juga
dibentuk berdasarkan dalil
sebelumnya. Dalil merupakan sebuah pernyataan yang
kebenarannya dapat
diterima melalui serangkaian pembuktian.
Simbol atau lambang merupakan alat bantu
yang mengandung suatu
pengertian. Suatu lambang tertentu digunakan untuk
menyatakan hal tertentu
sedangkan suatu hal tertentu dapat juga disimbolkan
dengan bermacam-macam
lambang. Seperti titik dilambangkan dengan huruf
kapital misalnya A, B, C dan
Euclid Geometry
ahli logika ternama, bergantung sepenuhnya
pada pembuktian menggunakan
gambar.
Postulat sejajar Euclid, yakni berupa
satu kalimat penting dalam sejarah
kontroversi intelektual, dapat dinyatakan
sebagai berikut : Jika dua garis dibagi
oleh garis transversal sedemikian sehingga
jumlah dua sudut interiornya (sudut
dalam) pada sisi transversal adalah kurang dari
180 , garis tersebut akan bertemu o
pada sisi transversal tersebut.
Sejarah pentingnya postulat sejajar
tersebut didasarkan pada peran
pentingnya dalam teori Euclid. Oleh karena
itu, pertama dimulai dengan
mensketsa teori geometri bidang Euclid.
Agar menjadi bukti, penting dilakukan
pemeriksaan terhadap struktur teori ini.
Perlakuan yang dilakukan tidak mengikuti
detailnya perkembangan Euclid, tetapi
menekankan pada ide dasarnya dengan
menggunakan istilah yang lebih modern
dan juga perlakuan yang cukup sesuai
dengan hasil kerjanya
yang sekarang,
sehingga banyak dipakai di berbagai buku
ajar.
Euclid Geometry
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
GEOMETRI EUCLID
Tidak
banya
k
orang
yang
b
e
r
u
n
t
u
n
g
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
k
e
m
a
s
y
h
u
r
a
n
y
a
n
g
a
b
a
d
i
s
e
p
e
r
t
i
E
u
c
l
i
d
,
a
h
l
i
i
l
m
u
u
k
u
r
Y
u
n
a
n
i
y
a
n
g
b
e
s
a
r
.
M
e
s
k
i
p
u
n
s
e
m
a
s
a
h
i
d
u
p
n
y
a
t
o
k
o
h
t
o
k
o
h
s
e
p
e
r
t
i
N
a
p
o
l
e
o
n
,
M
a
r
t
i
n
L
u
t
h
e
r
,
A
l
e
x
a
n
d
e
r
y
a
n
g
A
g
u
n
g
,
j
a
u
h
l
e
b
i
h
t
e
r
k
e
n
a
l
k
e
t
i
m
b
a
n
g
E
u
c
l
i
d
t
e
t
a
p
i
d
a
l
a
m
j
a
n
g
k
a
p
a
n
j
a
n
g
k
e
t
e
n
a
r
a
n
n
y
a
mungkin mengungguli semua mereka yang
disebut itu.
Selain kemasyhurannya, hampir tak ada
keterangan terperinci mengenai
kehidupan Euclid yang bisa diketahui.
Misalnya, kita tahu dia pernah aktif sebagai
guru di Alexandria, Mesir, di sekitar tahun
300 SM, tetapi kapan dia lahir dan
Euclid Geometry
Arti penting buku
The Elements
tidaklah
terletak pada
pernyataan
rumusrumus pribadi yang dilontarkannya. Hampir
semua teori yang terdapat dalam buku
itu sudah pernah ditulis orang sebelumnya,
dan juga sudah dapat dibuktikan
kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak
pada cara pengaturan dari bahan-bahan
dan permasalahan serta formulasinya secara
menyeluruh dalam perencanaan
penyusunan buku. Di sini tersangkut, yang
paling utama, pemilihan dalil-dalil
serta perhitungan-perhitungannya, misalnya
tentang kemungkinan menarik garis
lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan
cermat dan hati-hati dia mengatur dalil
sehingga mudah difahami oleh orang-orang
sesudahnya. Bilamana perlu, dia
menyediakan petunjuk cara pemecahan halhal yang belum terpecahkan dan
mengembangkan
percobaan-percobaan
terhadap permasalahan yang terlewatkan.
Perlu dicatat bahwa buku
The Elements
selain terutama merupakan
pengembangan dari bidang geometri yang
ketat, juga di samping itu mengandung
bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut
teori penjumlahan.
Buku The Elements sudah merupakan
buku pegangan baku lebih dari 2000
Euclid Geometry
pengetahuan modern berasal dari kombinasi
antara kerja penyelidikan empiris dan
percobaan-percobaan di satu pihak, dengan
analisa hati-hati dan kesimpulan yang
punya dasar kuat di lain pihak.
Kita masih bertanya-tanya apa sebab
ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan
bukan di Cina, tetapi rasanya aman jika kita
menganggap bahwa hal itu bukanlah
semata-mata
lantaran
soal
kebetulan.
Memanglah, peranan yang digerakkan oleh
orang-orang brilian seperti Newton, Galileo
dan Copernicus mempunyai makna
yang teramat penting. Tetapi, tentu ada sebabmusababnya mengapa orang-orang
ini muncul di Eropa. Mungkin sekali faktor
historis yang paling menonjol apa
sebab mempengaruhi Eropa dalam segi
ilmu pengetahuan adalah rasionalisme
Yunani, bersamaan dengan pengetahuan
matematika yang diwariskan oleh Yunani
kepada Eropa. Patut kiranya dicatat bahwa
Cinameskipun berabad-abad lamanya
teknologinya jauh lebih maju ketimbang
Eropatak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang
dipunyai Eropa. Tak ada seorang
matematikus Cina pun yang punya hubungan
dengan Euclid. Orang-orang Cina
menguasai pengetahuan yang bagus tentang
ilmu geometri praktis, tetapi
Euclid Geometry
Kini, para ahli matematika sudah
memaklumi bahwa geometri Euclid,
bukan satu-satunya sistem geometri yang
memang jadi pegangan pokok dan teguh
serta yang dapat direncanakan pula, mereka
pun maklum bahwa selama 150 tahun
terakhir banyak orang yang merumuskan
geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya,
sejak teori relativitas Einstein diterima
orang, para ilmuwan menyadari bahwa
geometri Euclid tidaklah selamanya benar
dalam penerapan masalah cakrawala
yang sesungguhnya. Pada kedekatan sekitar
"Lubang hitam" dan bintang neutron -misalnya-- dimana gaya berat berada dalam
derajat tinggi, geometri Euclid tidak
memberi gambaran yang teliti tentang
dunia, ataupun tidak menunjukkan
penjabaran yang tepat mengenai ruang
angkasa secara keseluruhan. Tetapi,
contoh-contoh ini langka, karena dalam
banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan
kemungkinan perkir aan yang mendekati
kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan
manusia belakangan ini tidak mengurangi
baik hasil upaya intelektual Euclid
maupun dari arti penting kedudukannya dalam
sejarah.
The Elements terdiri atas tiga belas
buku. Buku 1 menguraikan proposisiproposisi dasar dari geometri bidang datar,
Euclid Geometry
integral kuno. Buku 11 menghitung volume
relatif dari kerucut, piramida, tabung,
dan bola menggunakan metode keletihan.
Dan akhirnya, buku 13 meneliti apa
yang biasa disebut lima benda padat platonis.
B. STRUKTUR GEOMETRI EUCLID
Asumsi atau postulat yang ada untuk
geometri bidang Euclid adalah :
1. Sesuatu akan sama dengan sesuatu atau
sesuatu yang sama akan sama satu
sama lainnya.
2.
Jika kesamaan ditambahkan dengan
kesamaan, maka jumlahnya akan sama.
3.
Jika kesamaan dikurangi dari kesamaan,
selisihnya akan sama.
4.
Keseluruhan akan lebih besar daripada
bagiannya.
5.
Bangun geometrik dapat dipindahkan
tanpa mengubah ukuran atau
bentuknya.
6. Setiap sudut memiliki bisektor.
7. Setiap segmen memiliki titik tengah.
8. Dua titik hanya berada pada satu satunya
garis.
9. Sebarang segmen dapat diperluas oleh
suatu segmen yang sama dengan
segmen yang diberikan.
10. Lingkaran dapat digambarkan dengan
sebarang titik pusat dan radius yang
diketahui.
11. Semua sudut siku siku sama besar.
Dari postulat postulat di atas dapat
dideduksi sejumlah teorema dasar.
Diantaranya adalah :
1. Sudut bertolak belakang sama besar.
2. Sifat kongruensi segitiga ( SAS, ASA, SSS
)
3.
Teorema kesamaan sudut dasar segitiga
sama kaki dan konversinya
4.
Eksistensi garis yang tegak lurus pada
garis pada titik dari garis tersebut
5.
Eksistensi garis yang tegak lurus pada
garis yang melalui titik eksternal
6.
Pembuktian suatu sudut yang sama
dengan sudut dengan titik sudut dan sisi
yang telah diberikan sebelumnya.
Euclid Geometry
7.
Pembentukan segitiga yang kongruen
dengan segitiga dengan sisi yang sama
pada sisi segitiga yang diketahui.
Untuk
menu
njukk
an
bahw
a
ACD
>
B,
perlua
s ??
melal
ui C
hingg
a H,
yang
membentuk
BCH. Kemudian tunjukkan
bahwa
BCH > B, dengan
menggunakan prosedur bagian pertama
pembuktian: misalkan M merupakan titik
BC
AM
tengah , perluas panjang melalui M,
dan lain-lain. Untuk melengkapi bukti,
perhatikan bahwa
BCH dan ACD merupakan
sudut bertolak belakang
sehingga
sudut tersebut sama besar.
Pernyataan ACD > FCE
bergantung pada diagramnya.
Sekarang mudah
melakukan pembuktian beberapa hasil yang
cukup penting.
8
Euclid Geometry
Teorema 2 . Jika dua garis dibagi oleh
garis transversal sehingga membentuk
pasangan sudut interior dalam berseberangan,
maka garis tersebut sejajar.
Euclid Geometry
Bukti . Dari P hilangkan garis tegak lurus
pada garis l yang memiliki kaki di Q,
dan
di P
buat
garis
m
yang
tegak
lurus
terhadap PQ. Maka garis m sejajar dengan
garis l menurut akibat 1.
Teorema 3 . Jumlah dua sudut segitiga kurang
dari 180 . o
maka :
180 - B > A, atau 180 >
A + B. Jadi, A + B <
180 , dan o
o
o
Euclid Geometry
dapat dideduksi sebagai teorema. Jadi secara
logis, tidak penting dua pernyataan
mana yang akan diasumsikan sebagai
postulat dan yang mana yang akan
dideduksi sebagai suatu teorema.
Ekivalensi Postulat Euclid dan Playfair
Akan dibuktikan ekivalensi postulat
Euclid dan postulat Playfair.
Pertama,
dengan
mengasumsikan
postulat sejajar Euclid, maka akan
dideduksi postulat Playfair.
Diketahui garis l dan titik P tidak pada l
(gambar 2.5), maka akan ditunjukkan
bahwa hanya ada satu garis melalui P yang
tidak pada l . diketahui bahwa ada garis
melalui P yang sejajar dengan
l , dan
diketahui juga bagaimana cara
menggambarnya (akibat 3,teorema 2). Dari P,
dihilangkan garis tegak lurus pada l
dengan kak
dan pada P g
tegak m y
tegak
lu
pada ? ? . M
garis m
sejajar garis l .
Kemudian misalkan gar is n sebarang
garis melalui P yang berbeda dengan
garis m . maka akan ditunjukkan bahwa garis
n bertemu dengan garis l . Misalkan
1,
2
menunjukkan
sudut diman
garis
n
bertemu dengan
? ? . Maka
1
bukan
merupakan sudut siku-siku untuk sebaliknya
garis n dan garis m berimpit,
berlawanan dengan asumsi. Jadi
1 atau
2 adalah sudut lancip, misalnya 1
yang merupakan sudut lancip.
l.
11
Euclid Geometry
yang melalui P yang sejajar dengan garis l
dan
Gambar
2.6
Misalkan gar
garis transversa
membentuk 1
dan 2, pasangan sudut interior pada
Seandainya
garis
te
bertemu
di
berlawanan
dari 1 dan
t
r
a
n
s
v
e
r
s
a
l
y
a
n
g
m
e
m
u
a
t
1
d
a
n
2
.
J
a
d
i
12
Euclid Geometry
postulat sejajar Euclid mengikuti postulat
Playfair dan akibatnya dua postulat
tersebut menjadi ekivalen.
C.
PERAN POSTULAT SEJAJAR
EUCLID
Dengan
mengasumsikan
postulat
sejajar Euclid berikut ini merupakan
beberapa hasil penting yang dapat dibenar
kan :
1. Jika dua garis sejajar dibagi oleh garis
transversal, sebarang pasangan sudut
interior
dalam
berseberangan
yang
terbentuk akan sama besar.
2.
Jumlah sudut sebarang segitiga adalah
180.
3. Sisi bertolak belakang dari jajaran genjang
adalah sama besar.
4. Garis sejajar selalu berjarak sama.
5. Eksistensi segi empat dan bujur sangkar.
6. Teori luas menggunakan unit persegi.
7.
Teori segitiga yang sama, yang
termasuk eksistensi bangun dengan ukuran
sebarang yang sama dengan bangun yang
diketahui.
Postulat sejajar Euclid merupakan
sumber untuk banyak hasil yang
sangat
penting. Tanpa postulat tersebut (atau
13
Euclid Geometry
D.
TOKOH-TOKOH
PERKEMBANGAN
GEOMETRY
DALAM
EUCLID
melalui P s
l
dengan
digunakan. Mis
PQ teg
lurus dengan l
Q, dan misalk
m
tegak lu
dengan
di
Sekarang,
anggaplah ada garis lain n melalui P yang
yang sejajar dengan l , maka n
membentuk sudut lancip dengan garis PQ,
yang terletak katakanlah pada sisi
XY
XY XZ dan misalkan
garis tersebut bertemu
dengan garis n di Z.
Maka > .
XZ
Misalk
an X
mundu
r
di
garis
m
,
maka
mening
kat
secara
tidak
menent
u,
karena
XZ setidaknya sama besarnya dengan
segmen dari X yang tegak lurus dengan n .
XY Jadi
juga meningkat secara
tidak menentu. Tetapi jarak antara dua
garis sejajar
harus terbatas. Oleh karena itu, akan menjadi
kontradiksi dan pengandaian salah.
Jadi, m hanya merupakan satu-satunya garis
yang melalui P yang sejajar dengan
garis l . Karenanya, postulat Playfair berlaku,
dan juga ekivalen dengan postulat
sejajar Euclid.
14
Euclid Geometry
Argumen Prolus tersebut mencakup 3
asumsi :
a. jika dua garis saling berpotongan, jarak
pada suatu garis dari satu titik ke
garis lainnya akan meningkat secara
tak menentu, karena titik tersebut
mundur (menyusut) tak berujung.
b. segmen terpendek yang menghubungkan
titik eksternal pada suatu garis
merupakan segmen yang tegak lurus.
c.
jarak antara dua garis sejajar adalah
terbatas.
(a) dan (b) dapat dibenarkan tanpa
bantuan postulat sejajar Euclid. Jadi inti
persoalan pembuktian adalah asumsi (c).
Proclus mengasumsikan (c) sebagai
postulat tambahan. Mari kita sebut sebagai
postulat asumsi Proclus tersembunyi.
Kemudian bisa dinyatakan: postulat Proclus
ekivalen dengan postulat sejajar
Proclus.
Postulat
sejajar
Euclid
mengimplikasikan bahwa jarak antara garis
sejajar
selalu konstan, dan terbatas. Konversinya,
melalui argumen Proclus dapat
dinyatakan
bahwa
postulat
Proclus
mengimplikasikan postulat sejajar Euclid.
Jadi, Proclus menggantikan postulat sejajar
dengan postulat yang ekivalen, dan
bukan menetapkan validitas postulat sejajar
tersebut.
Percobaan
Saccheri
Mempertahankan Postulat Euclid
untuk
Girolamo
Saccheri
(1667-1733)
melakukan
studi
yang
mendalam
tentang
geometri dalam buku yang berjudul Euclides
Vindicatus , yang diterbitkan di tahun
saat
kematiannya.
Beliau
melakukan
pendekatan terhadap permasalahan
pembuktian postulat sejajar Euclid dengan
cara baru yang radikal. Prosedurnya
ekivalen dengan mengasumsikan bahwa
postulat sejajar Euclid salah, dan
menemukan kontradiksi dengan penalaran
logis. Hal ini akan mensahkan postulat
sejajar dengan menggunakan prinsip metode
tak langsung.
Maksud Saccheri adalah studi segi empat
yang memiliki sisi yang sama
panjang dan tegak lurus dengan sisi ketiga.
Tanpa mengasumsikan sebarang
postulat sejajar, beliau melakukan studi
mendalam tentang segi empat tersebut
yang sekarang disebut dengan segi empat
Saccheri. Misalkan ABCD merupakan
segi empat Saccheri dengan AD = BC dan
sudut siku-siku di A, B (gambar 2.10).
15
Euclid Geometry
Saccheri membuktikan bahwa C =
kemudian mempertimbangkan tiga
D dan
16
Euclid Geometry
c. l dan m tidak brpotongan dan
tidak memiliki garis tegak lurus
yang
sama, di mana dua garis tersebut
konvergen dalam satu arah
langkah,
dan divergen pada arah lainnya.
Saccheri tidak memandang sebagai
kontradiksi, meskipun beliau pikir
harus menganggap sebagai kontradiksi dan
bahkan diketahui pada masa sekarang
bahwa teori hipotesis sudut lancip Saccheri
bebas kontradikisi seperti geometri
Euclid.
17
Euclid Geometry
BAB
PENUTUP
III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
dari
1.
merupakan sistem aksiomatik,
dimana semua teorema Geometri Euclid
("pernyataan yang benar") diturunkan
dari bilangan aksioma yang terbatas,
artinya hasil-hasil penting/teoremateorema tersebut merupakan akibat dari
postulat sejajar.
2.
Peran postulat sejajar Euclid adalah
sebagai sumber untuk banyak hasil
yang sangat penting. Tanpa postulat
tersebut (atau ekivalennya), kita tidak
akan memiliki teori luas yang sudah
lama dikenal, teori kesamaan, dan teori
Pythagoras yang terkenal. Jadi postulat
sejajar Euclid akan lebih berperan
apabila
dideduksi dengan postulat
lainnya atau digantikan dengan postulat
lainnya yang lebih pasti.
18