Oleh:
DAFTAR ISI iv
A. Sejarah Euclide 1
B. Sistem Aksiomatik 6
G. Undefined Terms 20
H. Postulat 21
J. Ketidaksamaan Segitiga 27
BAB II SEGITIGA 33
A. Definisi Segitiga 33
A. Segitiga Samakaki 56
B. Jenis-jenis Segiempat 62
C. Konjektur (Dugaan) 64
D. Sifat Layang-layang 67
E. Sifat-sifat Trapesium 70
A. Menggambar Segitiga 91
B. Teorema Kongruensi Segitiga 95
A. Pengantar 165
A. Sejarah Euclid
Contoh 1.1:
Penggolongan geometri
Geobidang
Georuang
Geo n-dimensi
Geo bola
Geo segitiga
Geo Euclid
Geo transformasi
Geo induktif
Geo deduktif
LATIHAN 1.1
Siapakah Euclid?
B. Sistem Aksiomatik
Pernyataan ke 1
Pernyataan ke-2
Pernyataan ke-(n+1)
Pernyataan ke-n
Hasil
Dari rangkaian pernyataan-pernyataan tersebut,
maka sistem aksiomatik juga dapat dinyatakan
sebagai kumpulan dari undefined terms yang di
dalamnya terdapat aksioma-aksioma.
Contoh 1.2
Aksioma :
Teorema 1. Ada
tepat 3 garis
Teorema 2. Setiap garis memuat
tepat 2 tiik
Bukti:
LATIHAN 1.2
Deskripsi 1.1.
LATIHAN 1.3
Deskripsi 1.2.
Definisi 1.1.
Contoh 1.2
Temukan dari garis koordinat berikut.
LATIHAN 1.4
5 dan 14
-32 dan -5
dan
Deskripsi 1.3.
Penyelesaian:
Ketika = 0,
3.0 – =5
- =5
ketika = 2,
3.2 – =5
- = -1
LATIHAN 1.5
Deskripsi 1.4.
Suatu titik adalah node dari suatu jaringan.
Contoh 1.4.
Contoh 1.5
Penyelesaian:
Jaringan I ‘traversable’, dimana satu lintasan
dimulai dari F – K – J – H – G – F – J.
LATIHAN 1.6
Definisi 1.3.
LATIHAN 1.7
Gambarkan garis
H. Postulat
Untuk memperjelas deskripsi titik dan garis
maka asumsi-asumsi atau postulat-postulat
dibentuk. Di bawah ini dinyatakan emapt
asumsi tentang titik dan garis. Keempatnya
dikelompokkan bersama dan disebut Postulat
Titik-Garis-Bidang. Asumsi-asumsi ini diambil
untuk menyesuaikan deskripsi titik sebagai
suatu lokasi dan suatu pasangan terurut, karena
deskripsi ini sering digunakan dalam
matematika dan aplikasinya.
Asumsi dimensi.
Asumsi jarak.
Definisi 1.4.
Sifat refleksif: a = a
Sifat distributive:
Contoh 1.6
menjadi Sifat
apakah untuk membuktikan perubahan ini?
Penyelesaian:
LATIHAN 1.8
Definisi 1.5.
Contoh 1.7
Penyelesaian:
Definisi 1.6.
Definisi. 1.7
dan adalah sinar yang
berlawanan jika dan hanya jika diantara
dan .
LATIHAN 1.9
J. Ketidaksamaan Segitiga
Teorema Antara menyatakan bahwa
diantara dan , maka
. Jika tidak terletak
pada , maka membentuk
titik-titik dari suatu segitiga. Ini disebut
ketidaksamaan segitiga.
Postulat 1.3. Ketidaksamaan Segitiga
dan dan
Contoh 1.8
Dapatkah suatu segitiga memiliki sisi-sisi 3cm,
5cm, dan 10 cm?
Penyelesaian:
Contoh 1.9
dan dan
dan dan
Teorema 1.2
Teorema 1.3.
Penyelesaian:
dan dan
dan dan
dan dan
Sehingga
Jarak dari kantor Rosa ke bandara adalah paling
sedikit 8,5 mil atau tidak lebih dari 15,5mil
LATIHAN 1.10
SEGITIGA
A. Definisi Segitiga
Keliling
Luas ΔABC = at
Contoh 2.1 :
Penyelesaian :
Diketahui : alas = 10 cm
Tinggi = 12 cm
Luas = at
= . 10. 12
= 60 cm2
c2 = 52 + 122
= 25 + 144
= 169
c = = 13
Keliling = 10 + 13 + 13
= 36 cm
LATIHAN 2.1
b. panjang AD
Garis Tinggi
Definisi 2.1
dan buktikan
bahwa ketiga garis
Bukti :
Perhatikan ΔABC pada gambar di
, maka
Analog
Garis Bagi
Garis Berat
Buktikanlah :
Bukti :
Akibatnya EP : PB = ED : AB = DP : AP = 1 : 2
EB atau EP = EP1
Penyelesaian:
Dengan Pythagoras, maka diperoleh panjang
BC = 5 cm.
m= , BC = .5= .
n= , BC = .5= .
Menentukan panjang AD
d2 = bc – mn
=4.3- .
= 12 -
= -
d=
LATIHAN 2.2
1. Sebuah segitiga ABC dengan AB = 5 cm, BC =
6 cm, dan AC = 7 cm. AD dan BE adalah garis
tinggi. Hitunglah luas segitiga CDE!
Bukti:
Gambarlah segitiga sama
kaki ABC dengan sudut-sudut yang dibelah.
Untuk membuktikan m adalah garis simetri
untuk segitiga ABC.
Ada 3 hal yang diberikan. Masing-masing
mengarah kepada kesimpulan yang digunakan
kemudian dalam bukti.
Bukti :
Teorema 2.1
Contoh 2.3
Diketahui : gambar
segitiga PQR dengan PQ =QR
Bukti:
Contoh 2.4
Buktikan : Jika sebuah
segitiga sama sisi, memiliki tiga sudut yang
sama.
Bukti :
1 QE = EU definisi dari Δ
sama sisi
3 EU = QU definisi dari Δ
sama sisi
Segitiga (langkah
2 dan 4)
LATIHAN 2.3
1. Buktikan bahwa setiap segitiga sama sisi
adalah segitiga sama sudut!
t2 = k2 – ( a)2
= k2 - a2
t = 2
- a2)
L = at
L= a 2
- a2)
alas segitiga = 2k
cos a
Luas = . 2k cos
a . k sin a
= k2 sin a . cos
a
Contoh 2.5
Penyelesaian:
Sudut di depan alas = 740, sehingga sudut pada
k = 20 m
L = k2 sin a . cos a
= 192,25 m2
L= .
Pembuktian rumus:
L = at
L= s 2
– ( s)2)
L= s 2
- 2
)
L= s 2
L= s s
L= s2
L= .
Contoh 2.6
Penyelesaian :
s = 10 cm
L= .
= 25
Rumusnya:
L= (s –a)(s – b)(s – c)
s = (a + b + c)
Contoh 2.7
Penyelesaian:
s= (10 + 13 + 17) = 20
L= (s –a)(s – b)(s – c)
= 20 . 10 . 7. 3
= 4200
= 10 42 m2
L = b c sin
A
L = a c sin B
Contoh 2.8
Perhatikan gambar
segitiga sebarang di bawah ini, hitung berapa
luasnya?
Penyelesaian:
L= a b sin C
= . 7. 10.
= 17,5 cm
Bukti Rumus:
adalah L = at
Alas = c
Tinggi = b sin A
L= . c . b sin A
L= b c sin A
Misal sudut apit
C:
t = a sin C
L = . b . a . sin C
L = a b sin C
Analog di atas, jika sudutnya B sisi apitnya a
LATIHAN 2.4 :
POLIGON
Nama-nama poligon:
Gambar 3.2
adalah bisektor
Bukti :
Langkah Pernyataan Alasan
1 ∆ABC sama kaki Diketahui
2 m adalah bisektor dari sudut Dimisalkan
A
3 , , Teorema simetri
segitiga sama kaki
4 Jarak B ke m = jarak C ke m 2, 3
5 m = median terhadap BC 4
6 Teorema refleksi
bangun, 2, 3
7 m =m 6
8 m = bisektor ⊥BC 4,7
9 bisektor ⊥BC = median Sifat transitif, 5, 8
terhadap BC
10 m = bisektor ⊥BC = median 5, 8, 9
terhadap BC
Contoh 3.1
Diketahui :
Gambar di samping
dengan
Buktikan :
Bukti :
Langkah Pernyataan Alasan
1 Diketahui
2 Teorema Segitiga
Sama Kaki, 1
3 Teorema sudut
bertolak belakang
4 Sifat transitif dari
persamaan (2, 3)
Contoh 3.2
Buktikan :
Bukti :
LATIHAN 3.1
Gunakan gambar di bawah ini (Petunjuk:
Gunakan paling sedikit satu teorema dari sub
bab ini sebagai alasan)
Diketahui:
Buktikan:
Pada gambar di
bawah, dan
masing-masing
memiliki radius AH dan
Apakah
sama sisi, sama kaki
tapi tidak sama sisi,
atau tidak sama kaki
tidak juga sam sisi?
Berikan alasan.
dan berpotongan di
dan
Buktikan:
B. Jenis-jenis Segiempat
Definisi
Berpikir Kritis
Buatlah diagram hubungan bangun datar jika
trapezium didefinisikan segiempat yang
mempunyai tepat sepasang sisi yang sejajar.
Beri argumen setiap keputusan yang diambil.
LATIHAN 3.2
Buktikan : DF= FG
C. Konjektur (Dugaan)
Contoh 3.3
Buktikan : dan
Bukti :
Contoh 3.4
LATIHAN 3.3
Pada gambar di
bawah, jika
merupakan setengah
lingkaran berpusat di
. Titik merupakan
titik pusat dari
lingkaran besar. . Maka luas dua
daerah yang diarsir adalah sama. Buktikan
konjektur tersebut benar atau salah dan beri
alasan.
Diketahui:
Titik pada
D. Sifat Layang-Layang
Titik dari sisi yang sama pada layang-layang
disebut ujung dari layang-layang. Pada layang-
layang di bawah, titik B dan D merupakan
ujung. Semua titik pada belahketupat adalah
ujung.
Bukti :
LATIHAN 3.4
Gunakan gambar di
samping untuk
menjawab
Jika dan
. Tentukan nilai x
E. Sifat-Sifat Trapesium
Bukti :
Teorema 3.8
Buktikan : dan
Bukti :
8 1
9 m Teorema sejajar-tegak lurus,
3, 8
10 terletak pada Definisi refleksi, 9
11 memotong di 1
O
12 7, 10, 11
13 12, Teorema flip-flop,
14 Teorema refleksi bangun, 4,
5, 12, 13
15 m sumbu simetri 14
dari ZOID
16 m bisektor tegak 12, 15
lurus terhadap
Buktikan :
Bukti :
LATIHAN 3.5
Diberikan ∆ISO sama kaki dengan IS = IO dan
// . Buktikan bahwa SOFT merupakan
trapesium sama kaki
LO = LV
LE = LE
EV = OE
Bukti:
3 Teorema
Sudut
Bertolak
Belakang
4 m 3=m 2 Teorema
Sudut
Sehadap
5 m 1=m 2 Akibat 3 dan
4
Contoh 3.5
Pada gambar di
samping, . Jika m
3 = 43 dan m 4 =
57, cari ukuran sudut
1 dan 2.
VPenyelesaian:
Teorema 3.13
Bukti:
Contoh 3.6
Diberikan gambar di
samping (tidak digambar
sesuai skala) dengan sudut yang ditandai.
Benar atau salah?
Penyelesaian:
Teorema 5.14
Bukti:
m 3=m 4
5 HRM adalah segitiga sama kaki, m Premis
1=m 3
6 m 1=m 4 Akibat 4 dan 5
7 1 dan 4 adalah sudut dalam Premis
berseberangan untuk dan yang
dibentuk oleh transversal
8 Teorema 2
9 HOM adalah segitiga sama kaki, m Premis
2=m 4
10 m 2=m 3 Akibat 4 dan 9
11 2 dan 3 adalah sudut dalam Premis
berseberangan untuk dan yang
dibentuk oleh transversal
12 Teorema 2
13 RHOM jajar genjang Akibat 8 dan 12
Segiempat
Layang-layang
Trapesium
Sama Kaki
Persegi
Teorema 3.15 (Hirarki Segiempat)
Contoh 3.7
Bukti:
LATIHAN 3.6
Buktikan :
Lengkapi bukti
Teorema ini.
Diberikan: m 1=m 2.
Buktikan : .
dan adalah
garis simetri untuk
ABCD pada gambar
di sebelah kiri.
.
Pada gambar di samping, WXYZ
m X = -2q + 71 dan
Bukti:
Diketahui
segitiga ABC
2 Dikonstruksi
Gambar
dengan
3 Teorema
4 Teorema
5 Postulat
Penjumlahan
Sudut
6 Teorema
Kesejajaran Garis
7 Langkah 5 dan 6
8 Langkah 2, 4, 5, 6,
dan 7
Contoh 3.8
Gambar
Jadi , dan
.
Bukti:
Segi-6 4
Segi-7 5
Segi-n (n – 2)
LATIHAN
3.7
Berikut ini
adalah
gambar
yang
berbeda.
Buktikan Teorema Jumlah Ukuran Sudut
Segitiga, diketahui pada gambar . Berikan
alasan pada setiap pernyataan.
…
Pada segiempat, titik sudutnya HIJK,
…
Seorang
surveyor mengukur sudut dalam derajat dan
menit. Dengan 60 menit dalam satu derajat.
Berapakah nilai x?
Setiap layang-layang
memiliki dua garis
simetri.
Lihat gambar
di samping!
Tentukan A.
dan adalah
segitiga sama sisi
segiempat MNOP?
ABCD di bawah
ini adalah jajar
genjang. Berikan
penjelasan
tentang
kesimpulan
berikut.
garis
Diberikan
Buktikan
BAB IV
KONGRUENSI SEGITIGA
A. Menggambar segitiga
Contoh 4.1
Langkah 5 =( )
(lingkaran tidak akan memotong jika
ketaksamaan segitiga dilanggar)
Langkah 6.
dan merupakan segitiga
dengan panjang 2, 4, dan 5.
Langkah 1 – 2
Langkah 3 – 4
Langkah 5 – 6
Contoh 4.2
Penyelesaian:
Pertama, cek .
Lalu untuk memulai, gambar satu garis yang
memuat satu sisi segitiga. Gambar , lalu
gambarkan sudut 45 pada titik B ke kiri dan
sudut 80 dari titik ke kanan. Hasilnya
akan didapat segitiga .
Teorema 4.1
Misal dan
Contoh 4.3
Penyelesaian:
Pertam
a, gambarkan sudut 70. Misalkan 1cm pada
gambar sama dengan 1m pada gambar
sebenarnya. Lalu, beri tanda 5cm pada sisi
kedua dan 3,5cm pada sisi ketiga. Selanjutnya
hubungkan titik-titik tersebut.
Dari ketiga contoh tersebut maka dapat
disimpulkan
Bukti:
Diketahui
Pembuktian menggunakan sifat transitif
kongruensi.
Bukti:
diketahui , , dan
Bukti:
Diketahui , , dan
Perhatikan bayangan dari dengan
isometri yang memetakan .
Refleksikan pada . Menggunakan
teorema pertukaran sisi pada maka
bayangan dari adalah . Menggunakan
teorema pertukaran sisi pada maka
bayangan dari adalah .
Contoh 4.4
Tidak kongruen.
Tidak kongruen.
LATIHAN 4.2
Contoh 4.5
Diketahui , ,
Buktikan
Bukti:
gambar
analisis: dua pasang sudut dan satu sisi apit
pada dua segitiga tersebut kongruen, ini sesuai
dengan teorema Sd-S-Sd. Untuk mendapat
bagian lain yang berkorespondensi, maka
urutan titik dari segitiga harus digunakan.
Tulis :
No Pernyataan Alasan
1 Teorema kongruensi Sd-S-
Sd
2 Teorema bagian
korespondensi dari gambar
kongruen.
Contoh 4.6
Buktikan
Bukti:
Analisis: karena adalah titik tengah dari
dua segmen, maka ada dua pasang sisi yang
sama. Dua garis yang berpotongan membentuk
sudut bertolak belakang yang kongruen.
Tulis:
No Pernyataan Alasan
1 Definisi titik tengah
2 Teorema sudut bertolak
belakang
3 Teorema kongruensi S-Sd-S
Contoh 4.7
Diketahui dan
Buktikan
Bukti:
Tulis:
Diketahui dan
No Pernyataan Alasan
1 Sifat refleksif kongruensi
2 Teorema kongruensi S-S-S
3 atau Teorema bagian yang
berkorespondensi dari dua
segitiga kongruen
4 Teorema garis-garis sejajar
Teorema 4.6
Jika dua sudut dari suatu segitiga kongruen,
maka sisi yang berlawanan juga kongruen
Bukti:
Diketahui
Ditanyakan
Latihan 4.3.
Diketahui , ,
Buktikan !
Gunakan contoh 4.7 untuk membuktikan
.
Diketahui . Buktikan
D. Segitiga ‘overlapping’
Berapa banyak segitiga dari gambar tersebut?
Pada awalnya, beberapa orang hanya melihat
dua segitiga yaitu dan , namun
terdapat segitiga ‘overlapping’ yaitu segitiga
dan .
Contoh 4.8.
Bukti:
No Pernyataan Alasan
1 Sifat refleksif kongruensi
2 Teorema kongruensi S-Sd-S
3 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari
segitiga yang kongruen
Contoh 4.9.
Diketahui dan
Buktikan
Bukti:
Analisa: dan merupakan sisi dari
segitiga yang saling tumpeng tindih GHJ dan
GKI. Sisi yang kongruen mengartikan bahwa
dan adalah segitiga
samakaki. Sehingga sudut-sudut alas adalah
kongruen.
Tulis:
No Pernyataan Alasan
1 Teorema segitiga samakaki
(dengan )
2 Teorema segitiga samakaki
(dengan )
3 Teorema kongruensi Sd-Sd-
S
4 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari
segitiga yang kongruen
LATIHAN 4.4
Temukan
pasangan segitiga ‘overlapping’ yang kongruen!
Dari contoh 4.9, buktikan bahwa
Diketahui . Buktikan
E. Kondisi S-S-Sd dan kongruensi HK
Bukti:
Diketahui ; ;
Contoh 4.11
Diketahui dan
memiliki bagian yang kongruen seperti gambar
berikut. Buktikan tiga kesimpulan dari kedua
segitiga tersebut.
Penyelesaian:
No Pernyataan Alasan
1 adalah segitiga Definisi segitiga siku-siku
siku-siku
2 Teorema jumlah segitiga
No Pernyataan Alasan
1 Teorema kongruensi
hipotenusa-kaki (HK)
2 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari
segitiga yang kongruen
3 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari
segitiga yang kongruen
4 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari
segitiga yang kongruen
Jika , , ,
dan (begitu juga )
maka .
LATIHAN 4.5
Gambarkan
Gambarkan dengan ukuran 50 dan
XZ = 11cm
Diketahui .
Buktikan .
F. Sifat gambar khusus
Diketahui
jajargenjang
Buktikan:
Gambar:
analisa:
Tulis:
No Pernyataan Alasan
1 Definisi jajar genjang
2 Teorema sudut dalam
berseberangan
3 Definisi jajar genjang
4 Teorema sudut dalam
berseberangan
5 Sifat refleksif kongruensi
6 Teorema kongruensi Sd-S-Sd
7 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari segitiga
yang kongruen
8 Teorema sudut bertolak
belakang
9 Teorema kongruensi Sd-Sd-S
10 EP = ER Teorema bagian yang
berkorespondensi dari segitiga
yang kongruen
Teorema 4.10
Bukti:
Diketahui
Akan dibuktikan
Menurut teorema ketagaklurusan pada garis-
garis sejajar, maka . Hal ini
berakibat dan adalah jarak
diantara garis l dan m. Selain itu,
memenuhi syarat cukup untuk persegi panjang.
Karena sisi-sisi yang berlawanan dari sebarang
jajar genjang adalah kongruen, maka sisi-sisi
yang berlawanan dari persegi panjang ini juga
kongruen. Jadi terbukti bahwa .
Bukti:
LATIHAN 4.6
Contoh 4. 13.
Diketahui segiempat ,
No Pernyataan Alasan
1 Gambarkan Postulat titik-garis
2 Sifat refleksif kongruensi
3 Teorema kongruensi S-S-S
4 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari segitiga
yang kongruen
5 Teorema kesejajaran
6 Teorema sudut dalam
berseberangan
7 Teorema kesejajaran
8 adalah jajar Definisi jajar genjang
genjang
Contoh 4.13
Bukti:
No Pernyataan Alasan
1 Gambarkan Postulat titik-garis
2 Sifat refleksif kongruensi
3 Teorema kongruensi S-S-S
4 Teorema bagian yang
berkorespondensi dari segitiga
yang kongruen
5 Teorema kesejajaran
6 Teorema sudut dalam
berseberangan
7 adalah jajar Definisi jajar genjang
genjang
Diketahui segiempat
. Buktikan
adalah jajar genjang.
G. Ketaksamaan SAS
Buktikan
Kaarena , maka ada isometri
dengan . adalah
dipilih sehingga sebagai
bayangan terletak pada sisi yang sama
dari sebagai hasilnya ditunjukkan
sebagai berikut. Perhatikan bahwa
adalah sama kaki karena
Karena terletak
dalam interior . Di bawah ini garis
simetri m dari segitiga samakaki ,
membagi di Q. garis m merupakan
bisektor , maka Q berjarak sama
dari C’ dan Z, dan berakibat QC’ = QZ.
Dari ketaksamaan segitiga,
tetapi adalah dan
. Dengan mensubstitusikan
maka
dengan teorema keantraaan
Banyak sekali yangdapat diketahui tentang
segitiga-segitiga dan S-Sd-S. dari panjang
dan pada dua sisi segitiga, maka
dapat dihitung range kemungkinan panajng
dari sisi ketiga menggunakan
ketaksamaan segitiga. Semakin besar sudut
maka semakin panjang sisi . Jika
diketahui besar sudut maka panjang sisi
ketiga dapat ditentukan. Caranya dengan
menggunakan trigonometri.
LATIHAN 4.8
Teorema antara
Apakah tunggal?
A. Ru
mus
Keliling
Definisi
5.1
= 2 a + 2 b Atau, difaktorkan .
Contoh 5.1
Penyelesaian:
Gunakan definisi
kelilingKeliling dari CD
+ AD
Substitusi,
Keliling dari A B CD = 1 8 + 1 8 + 3 2 + 3 2 = 1
0 0 cm.
Contoh 5.2
Penyelesaian:
Di sini, l = 1,6
w dan p = 10
Substitusi
untuk p dan l
10 = 2(1,6w +
w)
10 = 2(2,6w)
10 = 5,2w
Segienam
sama sisi
LATIHAN 5.1
B. Sif
at Luas
Bentuk
1
Unit
1=
1
4 Unit
empat. Jumlah persegi di persegi panjang adalah
ukuran dari dimensinya.
1,5 1 km2
km
2,5 km
1,5 km
3,75 km2
Postulat Luas:
s
§
n
P
Luas
Terkadang kita menulis luas (F) untuk luas
gambar F. Dengan catatan ini, sifat kongruen dari
luas menjadi: Jika F = G, maka G luas (F) = luas (G).
Wilayah yang tidak tumpang tindih berarti wilayah
yang tidak memiliki titik interior. Mereka dapat
berbagi batasan seperti gambar di bawah ini. Bentuk
Luas total menjadi : jika F dan G tidak tumpang
tindih, luas (F G) = luas (F) + luas (G).
OIHJ).
b. Temukan luas lantai tanah!
Penyelesaian:
= 1320 satuan2
LATIHAN 5.2
4 mil
4 mil
LATIHAN 5.3
1. Faktorkan x2 - y2.
2. Persegipanjang memiliki luas 96 satuan persegi.
Jika lebarnya adalah 4 satuan, berapakah
panjangnya?
3. Seorang ingin membuat ubin lantai dapur dengan
ubin persegi yang mempunyai sisi 8 inci. Jika
dapur berukuran 10 kaki x 12 kaki, berapa
banyak ubin yang dibutuhkan?
4. Bukti:
2.
6.
(besar) = a + b Luas
+ b)2
adalah :
D. Luas Segitiga
L = hb
Semua rumus luas lainnya untuk segibanyak
dapat diturunkan dari postulat tersebut. Untuk
memulai, mudah untuk menemukan luas segitiga
siku-siku
dengan benar.
A D
B C
L
u
a
s
J
a
d
i
L
u
a
s
=B
antara B dan C
A = Vzhb
<-------b
--------->
Bukti:
dan
.
maka .
C
b
Luas AABC = Luas AABD + Luas A A D C (penjumlahan luas)
= Vi hb (substitusi)
= Vz h(x + b) — Vz hx
= Vzhb
Contoh 5.3
a.
b.
c.
Penyelesaian:
satuan
a. Luas
=
% ,|
3-
(-
2)|
.5 =
%.5
.5 =
12,
5
b. Luas A A D E = % .D E.A D
=
%
.|
6
-
2
1.
5
=
%
.4
.5
=
1
0
c. Luas A A CE = %. CE .A D
=
V
z.
|6
-
3
1.
5
=
%
.3
.5
=
7,
5
LATIHAN 5.4
dan , tentukan
4. Segienam ABCDEF memiliki titik-titik A(0, 12),
B(11, 12), C(11, 4), D(9, 4), E(9, 0), dan F(0, 0).
Tentukan luas A B CD EF.
5. Gunakan sebuah penggaris, kompas atau
penggambar otomatis.
a. Gambarlah sebuah AABC, garis tinggi AB,
BC dan AC dan perpanjang ketiga garis tinggi
tersebut sehingga berpotongan.
b. Ulangi perintah di atas dengan menggunakan
segitiga dalam berbagai bentuk.
c. Berspekulasi saat garis tinggi berpotongan di
dalam segitiga, saat berada di luar segitiga,
dan pada ditik di segitiga.
E. Luas Trapesium
L. CDEF = Luas
ACDE +
luas
ACEF =
%(14. 5)
+
%(14.10)
3
5
7
0
1
0
5
(penjumlahan Luas)
= Vh (bi + b2)
(distributif)
Penyelesaian:
.
8
(
5
1
1
)
=
4
.
1
6
6
4
= Vh (b + b)
= Vh (2b)
= hb
Contoh 5.5
Luas = hb 10
D 20
=8 . 2 0 = 160
satuan2
160
2. Gunakan ganbar di sebelah E.-------1D
F 48
4
_
d.
15
________________________ 1
mm
49 mm
F. Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras
a2 + b2 = c2
Contoh 5.6
= 15
Contoh 5.7
Penyelesaian :
100 M 100
Pertama buatlah satuan yang sama. Satuan inci
lebih mudah.
AM2 + MC2
= AC2 12002 +
h2 = 1200,52
1.440.000 + h2
=
1.441.200,25
h2 = 1.200,25
Bukti :
= a2 + b2.
A
oleh substitusi, z2 = c2
sisi z = c
a. b.
2. Satu set tiga angka yang bisa jadi sisi segitiga siku-siku disebut tripel pythagoras.
Tentukan manakah yang merupakan tripel pythagoras.
a. 3, 4, 5
b. 14, 8, 17
c. 70, 24, 74
d. 10,24, 26
3. Satu kaki segitiga siku-siku dua kali panjang yang lain. Berapa kali lebih besar dari
kaki yang lebih kecil sisi miringnya?
4. Jelaskan bagaimana rumus las jajargenjang disimpulkan dari rumus luas trapesium?
5. Sebuah persegi panjang mempunyai luas 12 dan keliling 26. Tentukan panjang sisi-
sisi dari persegi panjang tersebut!
G. Pengukuran Busur dan Panjang Busur
Sebuah lingkaran dengan pusat O ditarik di sebelah kiri. Misalkan anda berjalan
di sepanjang lingkaran berlawanan arah jarum jam dari A ke B. Bagian lingkaran yang
telah anda jalani adalah busur A B , ditulis AB.
Ukuran busur AB diberikan dalam derajat, dan sama dengan ukuran sudut tengah
AOB. Dengan demikian, ukuran busur AB adalah 700. Artinya, dari A sampai B anda
telah
berjalan 700 mengelilingi lingkaran. Ini menunjukkan seberapa banyak anda telah
berbalik dan bagian lingkaran 3600 ang anda lewati. Jika anda berjalan ke arah lain
(searah jarum jam) dari A ke C ke B, anda pasti sudah berputar 2900 mengelilingi
lingkaran.
titik pusat lingkaran O yang berada pada atau bagian dalam zA 0B merupakan busur
minor AB. Titik A dan B adalah titik akhir busur.
Titik pusat lingkaran O yang pada atau bagian luar zA 0 B merupakan busur
utama lingkaran O. Di atas, busur ini diberi nama A C B . Titik ketiga C disertakan
untuk membedakan busur utama dari busur A CB ke busur kecil AB. Untuk penjelasan
tambahan, busur kecil di atas juga bisa digambarkan sebagai A .
Bila sudut tengah adalah sudut lurus, maka busurnya disebut setengah
lingkaran. Di atas , dan
3350
Penyelesaian:
a. mRS = mzR 0S = 250
b. mRRS= 3600 - mRS = 3600 - 250 =
Panjang busur bisa diestimasi dengan menggambar seutas tali. Tali adalah segmen
yang titik akhirnya berada pada lingkaran tertentu. Di bawah, panjang MN didekati
oleh MP + PQ + QR + RN. Dengan menggambar lebih banyak dan banyak garis,
panjang total garis tersebut mendekati panjang busur sebagai batas. Jika ini dilakukan
dengan seluruh lingkaran. Istilah lingkar adalah adalah sinonim untuk keliling
lingkaran. Itu adalah seberapa jauh anda akan pergi jika anda berjalan di sekitar
lingkaran Perbandingan keliling lingkaran C terhadap diameter D adalah sama pada
semua lingkaran. Jika dilambangkan huruf yunani (baca : phi).
Definisi 5.3
c
Jumlah n adalah irrasional; n tidak dapat ditulis sebagai desimal yang terbatas atau
berulang atau sebagai pecahan
sederhana. Desimal untuk n tidak terbatas. Berikut
adalah 50 tempat desimal pertama.
Contoh 5.8
Contoh 5.9
AB =
(80/36
0) . C
=
(80/36
0) . 2 r
=
(80/36
0) . 2 . 1,3
=
2
0
8
/
3
6
0
Penyelesaian:
1
,
8
c
m
LATIHAN 5.7
tersebut?
3. Misalkan dibutuhkan waktu 110 detik untuk
berjalan mengelilingi taman melingkar. Pada
tingkat ini, kira-kira berapa lama waktu yang
anda butuhkan untuk berjalan lurus melewati
Kesimpulan Dasar
Kebenaran
sifat penjum-
=h.b luas
jajargenjang
= r . '/2 C Substitusi
= r . / . 2 nr Definisi keliling
lingkaran
= r . nr Asosiatif
perkalian
= nr Definisi
eksponen
Contoh 5.9
L
u
a
s
p
e
r
s
e
g
i
L
u
a
s
L
i
n
g
k
a
r
a
n
kemungkinannya adalah = w = -.
~r~ 2
2
= — - 49
2
= 77 - 49 = 28 cm2
LATIHAN 5.8
12 cm
seperti gambar di bawah ini, OA = 15 dan
m<AOB =72
a. Hitunglah mAB. Jawab : 72°
b. Hitunglah sisi dari AB.
BAB VI
KESEBANGUNAN
A. Pengantar
Gambar 6.1
Gambar 6.2
a b
= , maka b
Jika a , b , c bilangan positif dan
b c
disebut sebagai rata-rata geometri dai a dan c .
bangun berikut!
Gambar 6.3
∠ A ≅ ∠ D , ∠ B ≅ ∠ E ,∠ C ≅ ∠ F
dan
AB BC AC
= = =k
DE EF DF
Gambar 6.4
Contoh 6.1
AB BC CD DA 2
= = = =
EF FG GH HE 3
Gambar 6.5
Perhatikan bahwa korespondensi yang menjadikan
dua bangun datar sebangun tidak terpengaruh oleh
posisi kedua bangun. Sekali telah ditemukan
korespondensi satu-satu maka posisi apapun tetap
sebangun. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut!
Gambar 6.6
Lemma 6.1
AD AE
=
DB EC
Teorema 6.1
[ ABC ] BC
=
[¿ ] EF
[ ABC ] BC
= [ ABC ] =DBC ¿
[ ACD ] CD
Sehingga kita bisa membuktikan Lemma 5.1(i).
buktinya adalah sebagai berikut.
Diketahui:
Buktikan:
AD AE
=
DB EC
Bukti:
Teorema 6.2
AB A ' B '
=
BC B ' C '
Diketahui:
Buktikan:
AB A ' B '
=
BC B ' C '
Bukti:
Diketahui:
Buktikan:
∆ ABC ∆ ADE
Bukti:
Lemma6.2
Reflektif.
∆ ABC ≡ ∆≝¿
∆ ABC ∆≝¿
Simetris
Transitif
Teorema6.4 (Sd-Sd-Sd)
Diketahui:
∠ A ≅ ∠ X ,∠ B ≅ ∠ Y , ∠ C ≅ ∠ Z
Buktikan:
∆ ABC ∆ XYZ
Bukti:
XB XC Teorema
9 =
XP XQ
XB XC Langkah
10 = 7,9
AB AC
11 ∆ ABC ∆ XYZ Langkah 10
Teoerema 6.4 di atas mengakibatkan dua teorema
akibat seperti berikut.
Akibat 6.2
Bukti:
Contoh 6.1
Diberikan dua buah segitiga seperti pada gambar
di bawah ini!
Penyelesaian:
YZ XZ 50 70
= ⇔ = ⇔ AC =28
BC AC 20 AC
Teorema6.5 (S-Sd-S)
XZ YZ
Diketahui:∆ ABC , ∆ XYZ ,∠ C ≅ ∠ Z , =
AC BC
Bukti:
Contoh 6.2
Penyelesaian:
Bukti:
Mari Bernalar
Teorema6.6 (S-S-S)
AB BC AC
Diketahui: = =
DE EF DF
Bukti:
Langka Pernyataan Alasan
h
AB BC AC Premis
1 = =
DE EF DF
AB BC AC Premis
2 = = =k
DE EF DF tambahan
Konstruksi titik P pada ED Premis
3
sehingga EP=BA tambahan
Konstruksi PQ dengan Q pada EF Premis
4 tambahan
sedemikian hingga PQ ∥ DF
5 ∆ EPQ ≅ ∆ EDF Teorema
EQ EP AB BC Langkah 5
6 = = =k=
EF ED ED EF
7 EQ=BC Langkah 6
Langkah
8 PQ= AC
3,4
Langkah
9 ∆ EPQ ≡∆ ABC
3,4,8
10 ∠≝≅ ∠ PEQ ≅ ∠ ABC Langkah 9
Langkah
11 ∠ EDF ≅ ∠ EPQ ≅ ∠ BAC
4,10
Langkah
12 ∠ EFD ≅ ∠ EQP ≅ ∠ BCA
4,10
Langkah
13 ∆ ABC ∆≝¿
11,12
Contoh 6.3
Penyelesaian:
KL 12 2
= =
PQ 6 1
LM 8 2
= =
QR 4 1
KM 6 2
= =
PR 3 1
KL LM KM 2
Karena = = = , maka ∆ KLM DAN
PQ QR PR 1
∆ PQR sebangun.
Contoh 6.4
Keliling ∆ ABC=2×
keliling ∆ CPQ !
Bukti:
Langkah
9 Keliling ∆ ABC=2CP+2 CQ+2 PQ
4,5,7,8
10 Keliling ∆ ABC=2(CP+ CQ+ PQ ) Langkah 9
Bukti:
Langka Pernyataan Alasan
h
1 ∆ ABC ∆ PQC Premis
Premis
2 CP:CA=CQ : CB
tambahan
Premis
3 CP:CA=1 :2
tambahan
Langkah
4 CP:CA=CE :CD
1,2
Langkah
5 CD=2 CE
3,4
Langkah
6 CP:CA=PQ : AB
1,2
Langkah
7 AB=2 PQ
3,6
1 Definisi
8 Luas ∆ ABC= AB ×CD
2
1 Langkah
9 Luas ∆ ABC= × 2 PQ ×2 CE
2 5,7,8
1 Langkah 9
10 Luas ∆ ABC=4 ( PQ ×CE )
2
11 Luas ∆ ABC=4 × luas ∆ CPQ Langkah 10
Mari Bernalar
F. Pemanfaatan Kesebangunan
Diketahui:
Bukti:
7 2 2
a + b =cq +cp=c (q + p) Penjumlahan
Langka Pernyataan Alasan
h
8 2 2 2 Langkah 2, 7
a + b =c
Berpikir Kritis
Perhatikan gambar di
samping!
Bangun di samping
terbentuk dari tiga persegi
yang ditempatkan seperti
gambar di atas. Tentukanlah luas daerah segitiga
yang diarsir!
Contoh 6.5
Buktikan bahwa:
2
A B =BC × BD
2
A C =CB× CD
2
A D =DB × DC
Penyelesaian:
∠ A ≅ ∠ D (siku-siku)
m ∠ DAC=¿
Diketahui:
tengah BC .
Bukti:
6 2 2 2
A B + A C =2 B M +2 A M
2 Langkah 5
LATIHAN 6.1
Perhatikan gambar di
samping!
Pertanyaan:
Buktikan bahwa
∆ ABC ∆ DEC .
LINGKARAN
Gambar 7.1
Ukuran ^ AB dinyatakan dalam derajat, dan sama
dengan ukuran dari sudut pusat AOB. Jadi, ukuran
busur ABadalah 70 ° . Artinya, dari A ke BAnda
telah berjalan 70 ° pada keliling lingkaran. Hal ini
menunjukkan seberapa jauh bagian yang telah
dikelilingi dari lingkaran 360 ° . Jika Anda berjalan
ke arah lain (searah jarum jam) dari A ke C ke B,
Anda akan berputar sejauh 290 ° pada keliling
lingkaran.
Definisi 7.1
Contoh 7.1
^;
a. m RS b. m ^
RTS
Gambar 7.2
Penyelesaian:
^
m RS=m ∠ROS =25 °
m^
RTS=360 °−25 °=335 °
Pada gambar di
samping, in the two
concentric circles yang
berpusat pada titik O ,
busur ^
AB dan CD^
memiliki ukuran
derajat yang sama,
yaitu
Gambar 7.3
m ∠ O:m ^ ^
AB=m CD=80° .Namun jarak dari C ke D ,
lebih jauh daripada jarak dari A ke B. Busur ^
AB
^
dan CD memiliki panjang yang berbeda. Panjang
busurnya tidak sama dengan ukuran busur.
Panjang busur menunjukkan jarak; Ukuran busur
menunjukkan besar (derajat) belokan.
Definisi 7.2
C
π= ,dimanaC merupakan keliling lingkaran dan
d
d diameter lingkaran.
C
Melalui definisi persamaan π= , untuk C
d
meberikan rumus keliling lingkaran.
Rumus Keliling Lingkaran
Gambar 7.5
C=2 πr
C ≈ 3.14 d
Penyelesaian:
Contoh 7.3
Gambar 7.6
Penyelesaian
m ∠ AOB=80 , maka m ^
AB=80 °. Artinya, ^AB
80
merupakan dari keliling ʘO . Jadi:
360
80
AB= ∙C
360
80
AB= ∙ ( 2 πr )
360
80
AB= ∙ 2∙ π ∙ 1.3
360
208 π
AB= cm
360
AB≈ 1.8 cm
LATIHAN7.1
b. m ^
PSQ=… 330 °
a. m ^
PSR=…180 °
b. m ^
PQR=… 180 °
^
c. mQR=… 150 °
^
PSR adalah___ .
C
Definisi π . π adalah , dimana C adalah keliling
d
lingkaran dan d the diameter lingkaran.
Gambar 7.8
Gambar 7.9
5π
a. Secara tempat; units
6
Gambar 7.10
Gambar 7.11
Lihatlah contoh 2. Berapa kecepatan pengendara
dalam mil per jam?
Gambar 7.13
2
A=π r
Bukti
Kesimpulan Alasan
Luas Lingkaran A=¿ limit of Area
(parallelogram) Congruence dan Additive
1
Luas Lingkaran A=r ∙ ∙ 2 πr Defnition of circumference
2
Association Prop. Of
Luas Lingkaran A=r ∙ πr Multiplication
Contoh 7.4
Penyelesaian:
2
Luas lingkaran=π r
nilai peluangtertentu
nilai peluang semua kemungkinan terjadi
Contoh 7.5
Gambar 7.14
Penyelesaian
Luas Persegi
Luas Lingkaran
2
Dengan menggunakan kalkulator, ≈ 0.64 ,jadi
π
peluangnya sekitar 64 %. Sekitar 64 % dari luas
lingkaran adalah persegi.
b.
Luas Daerah yang diarsir=Luas Lingkaran−Luas Persegi
49
c. Luas Daerah yang diarsir = π −49
2
LATIHAN 7.2
Gambar 7.15
Nomor 2−4 , tentukan luasnya!
a. jari-jari;
b. diameter;
c. keliling;
Gunakan lingkaran
konsentris di samping.
OA= x , OB=4 x .Lingkaran
kecil itu adalah mata target
di papan anak panah. ika
anak panah mendarat
secara acak di lingkaran
besar, Berapa peluang
daerah yang didarati di
daerah: Gambar 7.17
Gambar 7.18
Pada ⨀ O di bawah ini, OA=15 dan m ∠ AOB=72.
Tentukan m ^
AB .
Gambar 7.19
Definisi 7.3
Bukti
Sketsa
Buat sketsa
berdasarkan
bunyi teorema.
Diketahui:
ʘO , OP ⊥ l
Gambar 7.24
AnalisisAkan ditunjukkan bahwa tidak ada titik
lain yang ada di lingkaran. Asumsikan bahwa ada
titik lain pada garis l dan lingkaran. Hal ini akan
menimbulkan kontradiksi.
Gambar 7.25
Teorema 7.2
Bukti
Sketsa Sketsalah seperti gambar dibawah ini.
Gambar 7.26
Akan Dibuktikan: OP ⊥ m
Analisis Kontrapositifnya adalah sebagai berikut:
Pembuktian
Gambar 7.28
Gambar 7.29
Penyelesaian
EM MN
=
ES ST
Substitusikan,
240000 1080
=
93000000 ST
24
Sederhanakan pecahan menjadi
9300
LATIHAN 7.3
Gambar 7.32
busur ^
MN yang membatasi sudut pusat.
m ∠ MON=x °
m^
MN=x °
Gambar di atas, m ∠ MON kira-kira 45 ° , dan busur
^ 1
MN juga berukuran45 ° . Jika 45= ∙ 360, pada
8
lingkaran. ^
MN adalahbusur minor karena
ukurannya kurang dari 180 ° . Busur mayor ^MLN
memiliki ukuran 360 °−45° , atau 315 °. Sebuah
busur dengan ukuran 180 ° adalah setengah
lingkaran.
Jika ^
AB. Ketikan ^
AB bukan setengah lingkaran,
segitiga yang tersusun dari titik A , B , dan titik
pusat O adalah segitiga sama kaki.
Gambar 7.35
Bukti
Gambar 7.36
Akan dibuktikan bahwa dua lingkaran saling
kongruen jika dan hanya jika kedua lingkran
tersebut memiliki panjang jari-jari yang sama.
Gambar 7.37
bawah ini.
m^
AB=m ^
DE
dan ^ DE but ^
AB ^ AB≠ ^
DE
Contoh 7.7
Gambar 7.39
Penyelesaian
Jadi AB=10 ° .
Gambar 7.40
Gambar 7.41
c.Buat garis tinggi OG pada ΔOEF .
Gambar 7.42
Contoh 7.8
AM
sin 51.5 °=
20
LATIHAN 7.4
Pilihan Ganda
(a) sejajar
Gambar 7.46
Akan Dibuktikan: m ^ ^.
AB=m CD
a. Tentukan m ∠ AHB .
adalah persegi
LMNP
yang berada pada⨀ O
, pada gambar di
samping. Jari-jari
lingkarna adalah 6 √ 2.
Tentukan panjang sisi
persegi.
7.50
If m ^ ^ =94 ° , find m ^
ABC =178 ° dan m BC AB .
m^ ^ +m CD
AB+m BC ^ +m ^
AD=¿_____.
Gambar 7.51
46 °
Gambar 7.52
mbar 7.54
Gambar 7.55
Bukti
Pada ketiga kasus di atas akan dibuktikan sama.
1
Akan Dibuktikan:m ∠ ABC = ∙m ^
AC
2
Kasus I:
Gambar 7.59
1
jadi, m∠ B= m ^
AC .
2
1
Kasus I Akan Dibuktikan bahwa m ∠ B= m ^ AC
2
ketika sinar ∠ B memuat titik O . Hasil ini akan
digunakan untuk membuktikan Kasus II dan Kasus
III.
Gambar 7.60
1
m ∠ ABC = ( m ^
AD +m ^
DC ) (Sifat Distributif)
2
1
m ∠ ABC = m ^
AC (Penjumlahan Busur, Substiutsi)
2
Kasus III:
Gambar 7.61
Contoh 7.9
Gambar 7.62
Penyelesaian
1 1
m ∠ A= m ^
BCD= ( 100 ° +148 ° )=124
2 2
1 1
m ∠ B= m ^
ADC= ( 62 °+ 148° ) =105
2 2
1 1
m ∠ A= m ^
DAB= ( 62 ° +50 ° )=56
2 2
1 1
m ∠ A= m ^
ABC = ( 50° +100 ° )=75
2 2
Contoh 7.10
Diketahui ^
PQR adalah setengah
lingkaran.Tentukan m ∠ PQR .
Gambar 7.63
Penyelesaian
Buktikan contoh 2!
Teorema 7.7
Gambar 7.67
a. m ^
ML=¿__?__.
b. mMPN =¿_?__ .
a. m ∠ M =¿__?__.
b. m ∠ N =¿__?__.
c. m ∠ L=¿__?__.
Gambar 7.68
b. m ∠ U=¿ __?__.
Gambar 7.69
a. m ∠ WOZ=¿__?__.
b. m ∠ Y =¿__?__.
Gambar 7.70
Gambar 7.72
Gambar 7.73
Kesimpulan Alasan
3.
m ∠ AMB=m∠ ANB
Gunakan yang diketahui pada pertanyaan nomor
15.
^?
a. Berapa m WX
Gambar 7.74
Persegi ABCD adalah sudut
keliling P. Persegi EFGH
membatasi keliling lingkaran P.
Jika r adalah jari-jari lingkaran P ,
tentukan: