SEJARAH MATEMATIKA
“KARYA EUCLIDES”
Oleh :
Kelompok 7
Nama kelompok :
Wayan Yuliani
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Sejarah Matematika yang berjudul “Karya Euclides”
Adapun tugas ini telah kami usahakan semaksimal mungkin. Untuk itu
tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu pembuatan tugas ini.
Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena
itu kami membutuhkan kritik dan saran bagi pembaca terutama guru mata
pelajaran. Sehingga kami bisa memperbaiki tugas-tugas selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Euclides. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.2 Buku elemen euclides. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3 Geometri non euclides. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Euclides
Akan tetapi hidup di Alexandria pada masa tuanya tidak membuat ia gembira.
Hal ini dikarenakan banyak matematika aplikasi yang digunakan seperti pompa
air, air terjun, bahkan motor uap. Baginya matematika bukanlah untuk aplikasi,
akan tetapi untuk dipelajari dan dibuktikan.Pekerjaan dan
kemampuan menggabungkan semua idenya dalam format yang besar inilah yang
akhirnya membuat Euclides menyandang gelar sebagai Bapak Geometri.
Kendati Euclides sudak tidak ada, namun namanya masih tercatat sebagai
ilmuwan dunia dan termasuk Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah urutan ke-22 (Michael H. Hart, 1978; Terjemahan H. Mahbub Djunaidi,
1982).
Buku karya Euclide terdiri dari 13 jilid. Buku-buku itu berisi pelajaran mengenai
teori bilangan, aljabar dans geometri. Isi buku itu tersusun secara sistemantis
menurut urutan logis. Terdapat 465 dalil atau proposisi dalam buku-buku itu.
Diberikan beberapa catatan mengenai isi dari 13 buku itu.
Buku I :
Sebagai buku permulaan, maka isinya mulai dri aksioma, definisi, dan
dalil-dalil geometri. Terdapat 48 dalil geometri dalam buku itu, 26 dalil yang
pertama mengenai segitiga, antara lain tetang dalil 2 segitiga yang kongruen. Dalil
27 sampai dengan 32 mengenai kesejajaran dan jumlah sudut segitiga adalah
180. Dalil 33 sampai dengan 48 mengenai jajaran genjang, segitiga siku dan
bujursangkar dan luasnya. Dalil 47 adalah mengenai theorem Phytagoras, dan
dalil 48 mengenai kebalikan theorem itu.
Buku II :
Buku III :
Dalam buku III, terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis
singgung dan pengukur sudut.
Buku IV :
Dapat divatat bahwa Gauss pada usia 19 tahun membuktikan bahwa segi
17 beraturan dapat dilukis hanya menggunakan alat Euclides. Sebagai
kebanggaanya ia meminta agar pada kuburannya dilukis kelak segi 17 beraturan,
namum tak pernah dikerjakan orang, tetapi dilukis ada suatu tugu di kota
Brunswick, kota kelahirannya sebagai peringatan akan kehebatan Gauss.
Buku V :
Buku VI :
Secara khusus untuk 2 segitiga yang alas dan tingginya maka luasnya pun
sama. Baiklah kita bandingkan konsep perbandingan dua besaran dalam geometri
menurut Pythagoras dan teori perbandingan menurut Eudoxus pada luas dua
segitiga.
Pada gambar 2.5, B C dan D E dua garis yang dapat dibandingkan atau
mempunyai ukuran persekutuan a. Sebut BC dan DE = n a. Maka buatlah titik-
titik bagi dari BC dan DE sehingga ABC terbagi atas m ( ACC1) dan ADE atas
n ( ADD1) dan tiap segitiga kecil itu mempunya luas yang sama. Berarti luas
ABC : luas ADE = BC : DE = m : n. bila BC dan DE tidak mempunyai ukuran
persekutuan atau BC tak dapat dibandingkan bagaimana membuktikan bahwa
luasnya berbanding sebagai perbandingan alasnya kalau diambil tinggi kedua
segitiga itu sama. Secara gemilang Eudoxus member bukti sesuai dengan dalil
perbandingan yang disebut terdahulu sebagai berikut.
Pada gambar 2.6 terdapat ABC dan ADE alas pada garis g.
Bila BC tidak dapat dibandingkan, maka arah CB dibuat titik-titik bagi B2. . . Bm
sehingga CB =B B2 = B2 B3 = . . . Bm-1 Bm atau terdapat ruas-ruas garis yang sama
menjadi alas m buah segitiga yang luasnya sama dengan luas dengan luas ADE.
Sehingga terdapat luas ACBm = luas ADEn sesuai dengan CBm = DEn yaitu
m X luas ACB = n X luas ADE sesuai dengan m (CB) = = n (DE).
Buku VII :
Antara lain isi buku ini mengenai pembagi persekutuan terbesar dari dua
bilangan atau lebih sebagai cara menguji apakah dua bilangan prim relative.
Buku VIII :
Buku ini berisi dalil-dalil mengenai dua teorema pokok, dalil aritmetika,
mengenai rumus jumlah n suku pertama dari suku barisan geometri. Juga berisi
rumus-rumus untuk bilangan prima. Bukti bahwa banyaknya bilangan prima
adalah tak berhingga dikerjakan tak langsung atau dengan bukti kemustahilan.
Andaikan banyaknya bilangan itu terbatas, tentu dapat disebut misalnya sebagai a,
b, c, . . . k.
Buku X :
Didalam buku ini diuraikan mengenai ruas garis yang tak dapat
dibandingkan, sehubungan dengan bilangan irrasional. Didalam didapati banyak
karya dari Theaetetus. Isi buku ini sudah mulai dengan hasil-hasil pemikiran
abstrak walaupun belum memakai notasi-notasi seperti pada matematika modern.
Dalam buku euclides dan dalam pengertian ilmu pada gerik purbakala
masih dibedakan postulat dengan aksioma. Ada penafsiran bahwa aksioma
menurut gerik adalah kebenaran umum tanpa bukti yang berlaku bagi semua ilmu
pengetahuan pada zaman itu. Sedangkan postulat adalah kebenaran tanpa bukti
yang berlaku lagi suatu jenis ilmu secara khusus. Dalam pengertian modern,
pengertian aksioma dan postulat adalah sama saja. Penafsiran diatas dapat dilihat
dari sistem geometri yang disusun oleh euclides sebagai berikut.
A1 = Semua benda-benda yang sama dengan suatu benda satu sama lain adalah
sama.
A2 = Jika kepada yang sama diberi tambahan yang sama maka hasilnya akan
menjadi sama.
A3 = Jika dari yang sama dikurangi bagian yang sama maka sisanya menjadi
sama.
A4 = Tiap-tiap benda yang berimpit dengan suatu benda tentu satu sama lain
sama.
A5 = Keseluruhannya itu lebih besar dari bagiannya.
Jelas kita lihat aksioma 1 sampai 5 itu berlaku umum untuk besaran apa saja.
P1 = Selalu dapat menarik suatu garis dari suatu titik ke suatu titik yang lain.
P2 = Selalu dapat membuat ruas garis tak terbatas banyaknya pada suatu garis.
P3 = Selalu dapat melukis sustu lingkaran berpusat di suatu titik dengan jari-jar
ruas garis yang ditentukan.
P5 = Jika dua garis dipotong oleh garis ketiga sehingga jumlah susut dalam
sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, maka kedua garis itu akan berpotongan
pada pihak sudut yang jumlahnya kurang dari dua sudut siku.
Demikian kita liat bahwa postulat itu disusun khusus pada geometri itu.
Untuk menyusun geometrinya euclides memulai dengan pengertian pokok yang
disebut elemen atau unsur. Maka unsur-unsur yang didefinisikan adalah ialah:
1. Spherical geometry
Garis lutus selalu berpotongan di dua titik
Postulat ke 5 : jika diberikan sebuah garis 1 dan sebuah titik p maka tidak
ada garis yang sejajar 1 melalui p.
Besar sudut segitiga > 180
2. Hyperbolic geometry
Mengganti aksioma ke 5 euclides dengan “lobachevsky’sparralel
postulate”: jika diberikan sebuah garis 1 dan sebuah titik p maka tidak ada
garis yang sejajar 1 melalui p.
Sudut segitiga < 180.
1. Girolamo saccheri
Ia mengasumsikan postulat kelima euclides salah kemudian mencoba
mengembangkan sebuah kontradiksi. Ia juga mempelajari hipotesis tentang
sudut lancip menurunkan banyak teorema non euclides tanpa disadarinya.
2. Lambert
Mempelajari ide yang sama dengan sacchari dan mencatat bahwa dalam
geometri ini, jumlah sudut segitiga meningkat seiring berkurangnya luas
daerah segitiga.
3. Legendre
Menghabiskan waktu 40 tahun untuk mempelajari 5 postulat euclides,
sehingga menghasilkan buku “elements de geometrie”. Ia membuktikan
bahwa postulat 5 euclides ekuivalen dengan jumlah sudut-sudut sebuah
sebuah segitiga sama dengan jumlah dua sudut siku-siku dan tidak bisa lebih
dari dua segitiga siku-siku.
4. Gauss
Gauss adalah orang pertama yang menyadari dan memahami
permasalahan garis sejajar(postulat kelima euclides). Pertama kali mengkaji
postulat kelima euclides di usia 15 tahun dan mencoba membuktikan postulat
kesejajaran dari keempat postulat lainnya. Pada tahun 1817 ia percaya bahwa
postulat kelima adalah independen terlepas dari keempat postulat euclides
lainnya. Ia tidak pernah mempublikasikan buah pikirannya dan tetap
menjadikannya rahasia.
5. Farkas dan Janos Bolyai
Mereka bekerja secara terpisah dengan gauss(tidak pernah mendiskusikan
teorinya). Farkas Bolyai menemukan pembuktian kesalahan-kesalahan
postulat kelima euclides.
Janos Bolyai pada tahun 1823 menuliskan apa yang diucapkan farkas
bolyai sang ayah “I have discovered things do wonderfulthat I was astounded,
out of nothing I have created a strange new world”. Butuh 2 tahun untuk
menuliskan semuanya dan diterbitkan dalam 24 halaman. Gauss membaca
appendix nya dan menulis surat kepada temannya, farkas bolyai, ia
mengatakan “I regard this young geometer Bolyai as agenius of the first
order”.
3. Lobachevsky
Mempublikasikan hasil kerjanya dalam geometri non euclides tahun 1829.
Gauss dan bolyai tidak saling mengenal.
Dia tidak banyak menerima pengakuan publiksebagaimana bolyai.
Pemikirannya yaitu mengganti postulat kelima euclide dengan
lobachevsky’s parallel postulate. Dan mengembangkan identitas
trigonometri untuk segitiga dalam geometry non euclides.
4. Beltrami
Pemikiran bolyai dan lobachevsky belum dibuktikan secara konsisten.
Beltrami adalah orang yang menjadikan geometri bolyi dan lobachevsky
selevel dengan geometri euclides.
Tahun 1968 menulis paper “essay on the interpretation of non Euclidean
geometry”.
5. Riemann
Menulis disertasi doctor dibawah supervise gauss.
Memberikan kuliah perdananya, 10 juni 1854 yang memformulasikan
keseluruhan konsep geometri.
6. Klein
Tahun 1871 menyelesaikan pekerjaan Beltrami.
Memberikan model-model geometri sperikal-riemann.
Menunjukkan bahwa ada 3 model geometri:
- Bolyai-Lobachhevsky
- Riemann
- Euclidean