Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Geometri
Dosen Pembimbing: Tomy Stafrudin, M.Pd.
Oleh:
Siti Farihatun Nafa’ (2421007)
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah perkembangan geometri eliptik?
2. Apa saja teorema yang ada di geometri eliptik ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Sejarah perkembangan geometri eliptik
2. Mengetahui dan memahami teorema yang ada di geometri eliptik
BAB II
PEMBAHASAN
𝑚
𝑙
𝑛 𝐵
A
𝑛
𝐴 𝐵
𝐶′
(a) (b)
Gambar 1
Langkah Alasan
̅̅̅̅sedemikian hingga
1. Perpanjang 𝐶𝐴 1. Postulat 2: Ruas garis dapat
diperoleh 𝐶𝐴 = 𝐴𝐶′, dimana 𝐶′ terletak diperpanjang secara kontinu.
di perpanjangan 𝐶𝐴̅̅̅̅.
̅̅̅̅̅.
2. Melalui 𝐶′ dan 𝐵 dapat dibuat 𝐶′𝐵 2. Postulat 1: Melalui sebarang
dua titik dapat dibuat garis
Langkah Alasan
lurus.
3. ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐵𝐶′ 3. Proposisi 4: Sisi, sudut, sisi.
4. ∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐶 ′ 4. Akibat ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐵𝐶′, maka
sudut-sudut yang bersesuaian
adalah sama (proposisi 4).
5. 𝐵𝐶 = 𝐵𝐶′ 5. Akibat ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐵𝐶′, maka
sisi-sisi yang bersesuaian
adalah sama (proposisi 4).
6. ∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐶 ′ = 90°, maka 𝐵𝐶dan 6. Diketahui.
𝐵𝐶′ tegak lurus terhadap 𝐴𝐵.
7. 𝐵𝐶 ̅̅̅̅̅ berhimpit, dengan kata lain
̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶′ 7. Aksioma 1: Hal-hal yang
𝐶dan 𝐶′ adalah titik yang sama. sama dengan hal yang sama,
maka satu dengan yang
lainnya juga sama.
8. 𝑙 dan 𝑚serupa 8. Definisi 3: Ujung-ujung suatu
garis adalah titik.
Definisi 4: Garis lurus adalah
garis yang terletak secara rata
dengan titik-titik pada dirinya.
Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui bahwa 𝑙 dan 𝑚 adalah dua garis yang
berbeda. Jadi, pengandaian salah dan terbukti bahwa 𝑙 ∥ 𝑚.
Analisis Riemann terhadap pembuktian teorema di atas adalah sebagai
berikut.
a. Pandangan penting bahwa “𝑙 dan 𝑚serupa” karena pada langkah sebelumnya
̅̅̅̅̅ berhimpit, dengan kata lain 𝐶dan 𝐶′ adalah titik
̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶′
diperoleh bahwa 𝐵𝐶
yang sama. Langkah ini dalam pembuktian akan gagal apabila 𝐶dan 𝐶′ adalah
dua titik yang berbeda.
b. Euclid mendefinisikan suatu prinsip pemisahan (separation principle)yaitu
setiap garis “memisahkan” bidang menjadi dua sisi yang berhadapan, yang
tidak mempunyai titik persekutuan (Budiarto dan Masriyah, 2007: 173).
c. Dalam pandangan prinsip pemisahan, konstruksi pada langkah 1 pemisahan di
̅̅̅̅sedemikian hingga diperoleh 𝐶𝐴 = 𝐴𝐶′, dimana 𝐶′
atas (memperpanjang 𝐶𝐴
terletak di perpanjangan ̅̅̅̅
𝐶𝐴) menjamin bahwa 𝐶dan 𝐶′ terletak pada sisi
sehadap dari 𝑛dan merupakan dua titik yang berbeda.
d. Tanpa memperhatikan prinsip pemisahan, maka 𝐶dan 𝐶′ dapat berhimpit dan
pembuktian teorema di atas tidak dapat diterima.
Berdasarkan analisis Riemann di atas, maka muncul dua teori baru yang
berangkat dari dua kemungkinan berikut.
a. Jika prinsip pemisahan diterima, maka 𝐶dan 𝐶′harus merupakan titik yang
berbeda. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada dua titik dan
setiap garis memisahkan bidang.
b. Jika mengabaikan prinsip pemisahan, maka 𝐶dan 𝐶′ merupakan titik yang
sama. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada satu titik dan tidak
ada garis yang memisahkan suatu bidang.
Kemungkinan pertama di atas yang mendasari munculnya geometri eliptik ganda
(double elliptic geometry)dan kemungkinan kedua mendasari munculnya geometri
eliptik tunggal (single elliptic geometry).Gambar berikut ini berturut-turut
merupakan model dari geometri eliptik tunggal dan geometri eliptik ganda.
(a) (b)
Gambar 2
A B m
(a) (b)
Gambar 3
Dalam geometri eliptik ganda, suatu garis juga merupakan suatu bangun
tertutup. Pandangan ini disajikan dalam uraian berikut.
Diberikan sebuah garis 𝑙 dan titik 𝐴 pada garis tersebut. 𝑚tegak lurus 𝑙 di
𝐴 dan bertemu di 𝐵. Maka, 𝐴 dan 𝐵 seharusnya adalah titik akhir dari suatu ruas
garis yang dimuat oleh 𝑙, misal ruas garis 𝑠. Karena 𝑚 membagi bidang dan
memotong 𝑙 di dua titik, maka 𝑠 terletak pada salah satu sisi 𝑚.
Sehingga setiap titik di 𝑙, yang terletak pada sisi 𝑚 yang diberikan, terletak
pada ruas garis 𝑠, dan setiap titik di 𝑙 yang tidak terletak di 𝑠, seharusnya terletak
pada perpanjangan 𝑠 melalui 𝐴 atau 𝐵. Tapi jika 𝑠 diperpanjang melewati 𝐴 atau
𝐵, maka 𝑠 akan memotong 𝑚 dan memasuki sisi 𝑚 yang berseberangan dengan 𝑠.
Dengan demikian, sebarang titik di 𝑙 pada sisi 𝑚 yang sama dengan 𝑠, pasti
terletak di 𝑠.
Selain itu, teori kesimetrisan dalam geometri eliptik ganda tetap
dipertahankan. Sehingga akan ada ruas garis 𝑠’ yang simetri dengan ruas garis 𝑠,
yang menghubungkan 𝐴dan 𝐵 pada sisi 𝑚 yang berseberangan dengan 𝑠. Jika 𝑠
tegak lurus m maka 𝑠’ juga tegak lurus 𝑚. Jika 𝑠 dan 𝑠’ ruas garis yang tegak
lurus terhadap garis yang sama pada titik yang sama, maka kedua ruas garis
tersebut terletak pada satu garis. Dengan kata lain, 𝑠 dan 𝑠’ termuat di 𝑙. Jadi
𝑙dibentuk oleh ruas garis 𝑠 dan 𝑠’. Dengan demikian, dapat diterima bahwa garis
dalam geometri eliptik ganda merupakan bangun yang tertutup.
2. Representasi Geometri Eliptik pada Bola Euclid
Postulat kesejajaran Riemann akan terpenuhi dalam representasi bahwa
setiap duagaris (lingkaran besar) bertemu tepat pada dua titik. Selanjutnya,
postulat pemisahan terpenuhi, karena setiap lingkaran besar akan memisahkan
bola pejal tersebut menjadi dua belahan bola (hemispheres). Sebagai contoh,
equator membagi sebuah globe (model bumi) menjadi dua belahan, yaitu, belahan
utara dan selatan, sedemikian hingga sebarang busur dari lingkaran besar
menghubungkan sebuah titik pada salah satu belahan dengan sebuah titik pada
belahan yang lain dimana busur tersebut berpotongan dengan equator. Jadi, setiap
garis tampak sebagai bangun yang tertutup.
Representasi geometri eliptik tunggal diturunkan dari geometri eliptik
ganda. Sebuah lingkaran besar pada bola tidak merepresentasikan secara tepat
sebuah garis pada geometri eliptik tunggal. Hal ini disebabkan dua lingkaran besar
selalu berpotongan pada dua titik yang berlawanan terhadap diameternya.
Selanjutnya, kita dapat merepresentasikan
A’ B’
geometri eliptik tunggal seperti layaknya geometri
eliptik ganda. Dengan demikian, sebuah garis
pada geometri eliptik tunggal direpresentasikan
sebagai sebuah lingkaran besar (dengan
B A
kesepakatan bahwa titik-titik yang berlawanan ’ ’
diidentifikasi). Sebuah ruas garis Gambar4
direpresentasikan sebagai busur kecil dari sebuah lingkaran besar, karena busur
besar atau setengah lingkaran direpresentasikan sebagai sebuah garis utuh. Untuk
menentukan jarak antara dua titik, A dan B, ingat bahwa A dan lawannya, A’,
dipandang sebagai titik yang sama. Hal ini juga berlaku pada B. (Lihat Gambar
̂,
4). Dengan demikian, jarak merupakan lintasan terpendek dari busur minor 𝐴𝐵
̂ . Sudut dan besarnya pada geometri eliptik tunggal direpresentasikan sama
𝐴𝐵’
seperti pada geometri eliptik ganda.
Berikut ini merupakan tabel yang menyajikan representasi konsep dasar
geometri eliptik ganda pada bola Euclide.
Geometri Eliptik Ganda Representasi Euclide
Titik Titik pada bola
Garis Lingkaran besar bola
Bidang Bola
Ruas garis Busur dari suatu lingkaran besar
Jarak antara dua titik Panjang busur terpendek dari lingkaran besar
yang melalui kedua titik itu
Sudut antara dua garis Sudut pada bola yang dibentuk oleh dua
lingkaran besar
Ukuran sudut Ukuran sudut pada bola
Teorema 3
“Dalam sebarang segitiga ABC dengan C = 90 0 , sudut A kurang dari, sama
dengan, atau lebih dari 900, tergantung dari ruas garis BC kurang dari, sama
dengan, atau lebih dari jarak polar q.”
Diketahui: Segitiga ABC dengan C = 90 0.
dan KCA = 90 0
Ruas garis BC < jarak polar
KAC BAC (keseluruhan lebih besar dari
sebagian)
Karena KAC = 90 0 maka BAC 90 . Gambar 8
Pembuktian 1
Jadi A 90 0 . (terbukti)
Pembuktian 2
Ruas garis BC = jarak polar,
B adalah titik kutub dari garis m, sehingga
BCA = 90 0 dan BAC = 90 0 . Atau dapat
dikatakan A = 90 0
(terbukti)
Gambar 9
Pembuktian 2
Pembuktian 3
K adalah kutub dari garis m, sehingga
KAC = 90 0 dan KCA = 90 0
Ruas garis BC > jarak polar.
BAC KAC (keseluruhan lebih besar dari
sebagian).
Karena KAC = 90 0 maka BAC 90 Gambar 10
Pembuktian 3
Jadi A 90 0
(terbukti)
Teorema 4
“Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga lebih besar 1800”
Diketahui: garis l, m dan n dimana garis m dan n
P
tegak lurus l di titik A dan B.
Akan Dibuktikan: A + B + P 180 0
Pembuktian:
Berdasarkan postulat kesejajaran eliptik, garis m dan A B l
n akan berpotongan di P yang merupakan kutub dari
l. m n
(terbukti)
Teorema 6
“Sudut-sudut puncak dari segiempat
Saccheri sama dan tumpul”
Konstruksi garis 𝑝⊥𝑚 dan 𝑞 ⊥ 𝑚,
sedemikian hingga 𝐾1 dan 𝐾2 merupakan
kutub dari 𝑞 dan 𝑃1 dan 𝑃2 merupakan
kutub dari 𝑚. Misal, 𝑝 ⊥ 𝑚 di 𝐸 serta 𝑞 ⊥
𝑚 di 𝐹. Gambar 13
Teorema 7
“Dalam segiempat Lambert ABCD dengan
A = B = C = 90 0 , maka sudut keempat D
tumpul”
Bukti:
Konstruksi garis 𝑝⊥𝑚 dan 𝑞 ⊥ 𝑚,
sedemikian hingga 𝐾1 dan 𝐾2 merupakan
kutub dari 𝑞 dan 𝑃1 dan 𝑃2 merupakan kutub
Gambar 14
dari 𝑚. Misal, 𝑝 ⊥ 𝑚 di 𝐶 serta 𝑞 ⊥ 𝑚 di 𝐵.
Selanjutnya, konstruksi 𝑘.
Misal, 𝑘 berpotongan dengan 𝑞 dan 𝑝 berturut-turut di 𝐴 dan 𝐷.
Akan dibuktikan:∡𝐷 > 90°
Perhatikangambar di atas.
KarenaK1 𝐷 < K1 A, maka berdasarkan Teorema 3diperolehbahwa∡K1 𝐷𝐶 < 90° .
Dengan kata lain, ∡𝐴𝐷𝐶 > 90° .
Jadi, terbukti∡𝐷 > 90° .
Teorema 8
”Tidak ada bujursangkar dalam geometri Eliptik”
Bukti:
Andaikan ada bujursangkar dalam geometri eliptik.
Berarti ada segiempat ABCD dengan semua sisinya sama panjang dan semua
sudutnya siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD
= A + B + C + D
= 90 + 90 + 90 + 90
= 360o
Hal ini bertentangan dengan Teorema 5 yaitu jumlah besar sudut-sudut suatu
segiempat lebih besar dari 360o.Jadi pengandaian salah. Seharusnya tidak ada
bujursangkar dalam geometri Eliptik. (terbukti)
Teorema 9:
”Dua segitiga yang sebangun adalah kongruen”
Teorema 10:
”Luas suatu segitiga adalah kelipatan konstan dari aksesnya yaitu
= (A + B + C − ) ”
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN