Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah sebagai salah satu tugas
rutin yang harus dipenuhi dalam mata kuliah Program Pembelajaran Matematika. Penulis
berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini . Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Medan,April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
Studi tentang geometri diawali dengan dua konsep dasar, yaitu pengertian tentang titik
dan garis. pengertian tersebut kemudian dihubungkan dengan kumpulan aksioma. Aksioma
adalah pernyataan dari sifat yang sangat diperlukan untuk dipelajari tetapi tidak dibuktikan.
Selanjutnya ada yang disebut sebagai model geometri. Model geometri ditentukan dengan
himpunan elemen-elemen yang disebut titik dan kumpulan himpunan bagian dari
himpunan ini yang disebut garis (Millman & Parker, 1991). Sejak dimulainya era geometri
non-Euclides, yang telah dimulai oleh Girolomo Saccheri (1667-1733), para
matematikawan semakin tertarik untuk membuktikan kecacatan dalam geometri Euclides.
Di antaranya adalah matematikawan Rusia Nicolai Lobachevsky (1792-1856) dan
matematikawan Hungaria Janos Bolyai (1802-1860) yang menemukan geometri
hiperbolik. Kemudian pada pada tahun 1868, Beltrami membuktikan konsistensi geometri
hiperbolik tersebut. (Byer, 2010).
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah singkat tokoh George David Birkhoff?
2. Apa sajakah yang termasuk ketentuan dari Model Birkhoff?
3. Apa sajakah yang definisi yang ada pada Model Birkhoff?
4. Apa sajakah postulat yang terdapat pada Model Birkhoff?
1.2 Tujuan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu penulis dapat mengetahui apa itu model
birkhoff di bidang geometri euclid.
BAB II. PEMBAHASAN
Dari lima postulat yang diajukan Euclid, karena begitu kompleksnya postulat ke-5,
banyak matematikawan yang menganggap bahwa postulat itu merupakan akibat dari empat
postulat sebelumnya. Dengan lain kata, postulat ke-5 Euclid itu dependen. Mereka mencoba
membuktikan kebenaran dugaan tersebut. Tetapi, semua usaha yang dilakukan gagal.
Akhirnya, John Playfair (1748 – 1819) seorang matematikawan Skotlandia justru
menemukan sifat yang ekuivalen dengan postulat tersebut. Postulat itu dikenal dengan nama
postulat kesejajaran Playfair yang menyatakan, “ untuk setiap garis l dan setiap titik P
yang tidak berada pada l ada tepat satu garis m yang memuat P dan sejajar dengan l ”.
Menurut Wallace dan West (!992 : 34), ada tiga kelemahan utama yang ditemukan pada
hasil karyanya Euclid, yakni :
1. Euclid gagal untuk mengenali istilah tertentu yang dibutuhkan yang harus tetap
dibiarkan sebagai istilah yang tidak didefinisika (pengertian pangkal).
2. Menggunakan sesuatu yang sulit dipahami dalam membuktikan suatu teorema, tetapi
postulat yang terkait belum ditetapkan sebelumnya.
3. percaya pada diagram atau gambar untuk mengarahkan logika dalam mengkonstruksi
suatu bukti.
Oleh karenanya, beberapa ahli berusaha untuk menyempurnakan kelemahan- kelemahan di
atas dengan harapan dapat dirumuskan suatu sistem geometri khususnya geometri bidang
yang memenuhi standar sistem aksiomatis.
Seorang matematikawan bangsa Jerman, David Hilbert pada tahun 1899 menerbitkan buku “
Grundlagen der Geometrie “ yang dalam terjemahan bahasa Inggrisnya berjudul “
Foundations of Geometry ”. Dalam buku ini, Hilbert menawarkan suatu modernisasi
Geometri Euclid dengan menggunakan “ titik, garis, bidang, pada (untuk menyatakan
insidensi titik pada garis), diantara (untuk menyatakan relasi tiga titik berlainan) dan
kekongruenan “
3. Karya Birkhoff yang berjudul “A set of Postulates for Plane Geometry (Based on
Scale and Protractor)” merupakan hasil karya yang kedua untuk memodernisasi
geometri Euclid yang berusaha menempatkan geometri Euclid pada suatu basis
fundamental yang kokoh dengan menggunakan suatu pendekatan yang berbeda
berdasarkan pengukuran.
4. Geometri versi SMSG merupakan hasil karya dimana postulatnya disusun dengan
mempertimbangkan aspek pedagogik yang mengkombinasikan hal-hal penting dari
hasil karyanya Hilbert dan Birkhoff dengan cara menyediakan pengembangan
geometri Euclid secara efisien dan lebih mudah untuk dipahami.
Geometri Euclid yang berkembang saat ini sebenarnya menyangkut geometri datar dan
geometri ruang. Materi Geometri Euclid khususnya pada bidang yang disajikan pada buku
ini akan mengacu kepada sistem aksioma versi Hilbert dan versi SMSG karena masing-
masing memiliki kelemahan dan keunggulannya tersendiri. Melalui penggunaan kombinasi
sistem aksioma ini diharapkan materi yang tersaji dalam buku ini akan lebih mudah dipahami
pembaca.
Geometri Euclid versi Hilbert tersusun atas 5 sistem aksioma dengan menggunakan
titik dan garis sebagai pengertian pangkal. Aksioma-aksioma yang ada dapat
dikelompokkan menjadi lima kelompok aksioma, yakni :
1. Aksioma Insidensi
2. Aksioma Urutan
3. Aksioma Kekongruenan
4. Aksioma Kekontinuan
5. Aksioma Kesejajaran
Aksioma Insidensi versi Hilbert menyatakan :
a. Melalui sembarang dua titik berlainan A, B, selalu ada garis m
b. Melalui sembarang dua titik berlainan A, B tidak ada lebih dari satu garis m
c. Pada setiap garis, sedikitnya ada dua titik berlainan. Sedikitnya ada tiga titik berlainan
yang tidak berada pada satu garis
d. Melalui tiga titik sembarang yang tak segaris, hanya ada satu bidang
2.2 Ketentuan
Ketentuan yang Berlaku
Titik
Garis- sebuah himpunan titik-titik
Jarak- jarak antara dua titik yaitu titik A dan B adalah bilangan real positif d(A,B)
sedemikian bahwa d(A,B) = d(B,A)
Sudut-sudut. sebuah sudut dibentuk oleh tiga titik terurut A, O, B (A≠O, B≠O: ∠AOB
sedemikian bahwa m (∠AOB) adalah bilangan real (mod 2π)
2.3 Definisi
2.3.1 Antara
Jika A,B dan C titik yang berbeda, katakana bahwa B berada diantara titik A dan titik
C (A*B*C) jika dan hanya jika d(A,B) + d(B,C) = d(A,C) .
Titik A dan titik C sama dengan titik B diantara titik A dan titik C terbentuk segment
garis AC.
2.3.5 Sudut Lurus (180º); Sudut Siku-Siku (90 º); Tegak Lurus
Dua garis tengah yaitu m dan n melewati O disebut membentuk sebuah sudut lurus
jika m (∠mOn) = π . Dua garis tengah m,n melewati O disebut membentuk sebuah sudut
siku-siku jika m (∠mOn) = ±π/2, dalam hal ini kita katakan bahwa m adalah tegak lurus ke
n.
2.3.6 Segitiga; Simpul; Segitiga Merosot
Jika A, B, C adalah tiga titik yang berbeda tiga segmen AB, BC, CA dikatakan
membentuk segitiga dengan sisi AB, BC, CA dan simpul A, B, C. Jika A, B, C kolinear
maka segitiga ABC dikatakan merosot.
Ada dua bentuk geometri similar jika ada a korespodensi satu-satu antara titik titik dua
bentuk sedemikian bahwa semua koresponding adalah proporsi dan sudut koresponding
memiliki ukuran sama rata (pengecualian, mungkin, untuk tanda mereka). Ada dua bentuk
geometri kongruen jika sama dengan konstan proporsional (sebanding), k=1.
2.4 Postulat
2.4.1 Postulat I : Postulat Garis Ukur
Himpunan titik {A, B, …} dari setiap garis dapat dimasukkan kedalam korespondensi 1:1
dengan bilangan real x sedemikian hingga |x b−x a|=d ( A , B) untuk semua titik A dan B.
d ( A' , B' )=k d ( A , B ) , d ( A ' , C' ) =k d ( A ,C ) dan ∠ B ' A ' C ' =± ∠ BAC , maka
d ( B' , C ' ) =k d ( B , C ) ,∠ C ' B' A' =±∠ CBA dan ∠ A' C' B' =± ∠ ACB .
BAB III. PENUTUP
1.2 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan pada makalah ini ialah:
1. George Birkhoff lahir di Overisel Township, Michigan 21 Maret 1884. Ia telah
memperoleh banyak penghargaan diantaranya The inaugurah Bocher memorial
Prize oleh Organisasi Matematika Amerikapada tahun 1923. Ia juga menjabat
sebagai Presiden American Mathematical Society pada tahun 1925-1926. Selain itu
tahun 1913, ia membuktikan "Teorema Geometrik Terakhir," contoh khususnya
adalah masalah three-body, dimana hasil dari kasus tersebut membuatnya terkenal
di dunia.
2. Ketentuan dari Model Birkhoff antara lain:
Titik
Baris
Jarak-jarak antara dua titik yaitu titik A dan B adalah bilangan real positif
d(A,B) sedemikian bahwa d(A,B) = d(B,A)
Sudut-sudut
3. Terdapat 7 definisi yang ada pada Model Birkhoff diantaranya definisi antara, jalur
segemen, setengah-garis: titik akhir, parallel, sudut lurus:tegak lurus, segitiga
simpul:merosot segitiga, kongruen
4. Terdapat 4 postulat pada Model Birkhoff diantaranya postulat ukur garis, postulat
titik-garis, postulat ukur sudut, postulat dari kesamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Kms Muhammad Amin. 2016. Mengenal Geometri Euclid dan Non Euclid Lebih
Dekat. Medan: Unimed Press
Giaquinta,M. & Giuseppe Medica. (2003). Mathematical Analysis: Function of One
Variable. Boston: Birkhauser.