DI SUSUN OLEH :
NAMA : LA ODE SAHAMADA
NIM : A1P120091
KELAS : A
MATKUL : KOSMOGRAFI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini . adapun tujuan penulis menyusun
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah kosmografi dengan judul “makalah tentang teori
geosentris dan heliosentris”.
Meskipun dalam menyelesaikan makalah ini penulis
banyak menemui kesulitan dan hmbatan-hambatan. Tetapi
adanya dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, maka
makalah ini dapat di selesaiakan. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyususunan makalah ini, yang
semata-mata dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis.
Untuk itu penulis mengaharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak dan semoga makalah sederhana
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, maupun bagi
yang membaca makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
BAB 1.PENDAHULUAN…………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
C. Tujuan …………………………………………………………………………….
BAB 2.PEMBAHASAN………………………………………………………………
A. Pengertian dan sejarah teori dari geosentris dan
heliosentris…………………………………………………………………....
B. Perbedaan geosentris dan heliosentris…………………………..
C. Perkembangan ilmu astronomis pada periode geosentris
dan heliosentris……………………………………………………………..
D. Tokoh-tokoh yang mendukung teori geosentris dan
heliosentris……………………………………………………………………..
BAB 3. PENUTUP…………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………….
BAB 1.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Pengertian dan Sejarah Teori dari
Geosentris dan Heliosentris?
2. Bagaimana Perbedaan Geosentris dan
Heliosentris?
3. Bagaimana Perkembangan Ilmu Astronomi pada
periode Geosentris dan Heliosentris?
4. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang mendungkung
teori Geosentris dan Heliosentris?
C. Tujuan
1. Untuk mengetehui pengertian dan sejarah teoti dari
geosentris dan holiesentris
2. Untuk mengetahui perbedaan geosentris dan
heliosentris
3. Mengetahui perkembangan ilmu astronomis pada
periode geosentris dan heliosentris
4. Dapat mengetahui tokoh-tokoh yang mendukung
teori geosentris dan heliosentris
BAB II
PEMBAHASAN
1. Geosentris
Seharusnya meteri ini kami buat sebelum materi
tentang Teori Heliosentris karena sebelum munculnya teori
Heliosentris teori geosentris telah dikemukakan. Dan teori
heliosentris merupakan kritikan atas ketidak puasan terhadap
isi dai teori geosentris. Akan tetapi tak apa pembaca dapat
membacanya kembali semoga bermanfaat.
Teori geosentris adalah teori yang menyatakan
bahwa yang menjadi pusat dari tata surya adalah bumi,
berdasarkan dari makna secara bahasapun demikian. Kata
geosentris berasal dari kata geo yang berarti bumi dan centre
yang berarti pusat. Teori ini menolak terhadap pendapat teori
egosentries yang menyatakan bahwa manusialah yang menjadi
pusat tata surya.
Teori geosentris menggambarkan bahwa
kedudukan benda langit dalam tata surya berpangkal di pusat
bumi. Alam semesta geosentris ialah alam semesta model
Ptolomeus yang mendudukan bumi sebahgai pusat di alam
semesta, Claudius Ptolomeus (100-178 M) menjabarkan bahwa
bumi berarti tengah dikelilingi delapan lingkaran, yang
membawa bulan, matahari, bintang-bintang, dan lima planet
yang diketahui saat itu : Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan
Saturnus.
Pemikiran tentang gerak benda langit sudah dilakukan
ratusan tahun sebelum masehi. Prosesnya dimulai sejak
Anaximander (611-546 SM) membuat model geosentris
pertama dengan mengungkapkan bahwa Bumi datar, tidak
bergerak, dan dikelilingi oleh Matahari, Bulan, dan bintang-
bintang yang terletak pada kulit-kulit bola. Kemudian
Phytagoras (569-475 SM), yang mengajarkan bahwa bola
adalah bentuk geometri yang paling sempurna, membuat
perubahan pada model sebelumnya dengan mengatakan
bahwa bentuk Bumi adalah bulat. Tambahan mendetail juga
diberikan oleh Eudoxus (408 SM) tentang gerak benda langit
yang melingkar
Awal kemunculan teori ini dipelopori oleh Aristoteles
yang berpendapat bahwa bumi itu bulat. Aristoteles juga
memberikan argumen yaitu ketika terjadi gerhana terdapat
bayang-bayang lengkung pada bulan yang disebabkan oleh
posisi bumi. Teori ini juga diperkuat oleh Hippercus (190-120
SM) dengan model tata surya ciptaannya yang berdasarkan
teori geosentris.
Sebenarnya pada masa itu ada dua teori tentang tata
surya yang sangat bertentangan satu dengan lainnya, yaitu
teori yang diungkapkan oleh Aristarchus (310-230SM) yang
kemudian dikenal dengan sebutan teori heliosentris. Akan
tetapi pada masa itu pendapat dari Aristarchus tidak
mendapatkan respon dari pihak gereja, yang mana pada masa
itu gerejalah yang memiliki wewenang tertinggi dalam
pemerintahan.(untuk masalah heliosentris ini telah kami bahas
sebelumnya). Dan teori ini dipercaya sampai hamper 1400
tahun.
2. Heliosentris
Dalam astronomi, heliosentrisme adalah teori yang
berpendapat bahwa Matahari bersifat stasioner dan berada
pada pusat alam semesta. Kata berasal dari bahasa Yunani (
Helios = Matahari, dan kentron = pusat). Secara historis,
heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang
menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Diskusi mengenai
kemungkinan heliosentrisme terjadi sejak zaman klasik. Barulah
ketika abad ke-16 dapat ditemukan suatu model matematis
dapat meramalkan secara lengkap sistem heliosentris, yaitu
Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronom.
Pada abad berikutnya, model tersebut dijabarkan dan diperluas
oleh Johannes Kepler dan pengamatan pendukung dengan
menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei. Tetapi
pada masa Reinensans, banyak yang tidak percaya.
HUKUM 1 Keplar
Hukum II Kepler
1. Geosentris
pandangan geosentris memandang bahwa bumi adalah
pusat dari alam semesta atau tata surya. Pandangan ini
berkembang pada sekitar 600 tahun sebelum masehi.
Geosentris diyakini oleh beberapa filsuf seperti
Amaximandaros, Aristoteles, Hipparchus dan puncaknya yaitu
Ptolomeus yang membuat peta benda langit dalam buku
Almagest. Ia berpandangan bahwa bumi adalah diam dan
benda langit lain bergerak mengitari bumi berdasarkan
pengamatan matahari yang terbit dari timur dan tenggelam di
barat. Paham tersebut disetujui oleh beberapa kalangan pada
masa itu.
2. Heliosentris
Pandangan heliosentris memandang bahwa matahari
adalah pusat peredaran benda langit. Teori ini dipopulerkan
oleh Nicolas Copernicus, seorang astronom asal Polandia.
Heliosentris meyakini bahwa matahari adalah pusat tata surya
dan benda langit lain berputar mengelilingi matahari.
Pengakuan pandangan ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Galileo alilei tentnag mekanika gerak planet dan
yang terakhir Johannes Kepler menghasilkan 3 hukum kepler
yang berkaitan dengan peredaran planet di tata surya.
Hingga saat ini perdebatan mengenai teori tersebut masih
panas. Semua berpedoman pada pola pikir masing-masing
individu. Ada yang mengutarakan bahwa geosentris adalah
yang paling benar karena berdasarkan Al Quran bumi adalah
satu-satunya planet yang didiami oleh mahluk hidup termasuk
manusia sebagai khalifahnya. Jadi pusat semua aktivitas adalah
bumi.
7. Al-Farghany
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu astronomi merupakan ilmu matematis yang paling
cepat perkembangannya. Ilmu ini pertama kali muncul
embrionya pada zaman Nabi Idris As, beliau jugalah orang yang
pertama kali memperhatikan fenomena langit. Baru setelah
zaman Babilonia (kaum Sumeria), Yunani kuno pada masa
sebelum masehi ilmu astronomi mulai mengalami
perkembangan.
Dan dalam sejarahnya ilmu astronomi menjadi beberapa
aliran, yaitu aliran Ptolomeus dan aliran Copernicus. Sehingga
pada masa setelahnya banyak ilmuwan yang lahir yang
berupaya untuk mencari suatu kebenaran tentang apakah bumi
yang menjadi pusat alam semesta ataukah matahari, wal-hasil
kita adapat menemukan jawabannya, yaitu yang menjadi pusat
tata surya adalah matahari. Dengan system Copernicus inilah
pergerakan benda-benda langit dapat diprediksi dengan mudah
dan akurat. Dan system Copernicus inlah yang menjadi
pegangan para ilmuwan muslim dan barat sekarang.
B. Saran
Kita sadar bahwa dalam menjelaskan kedua teori di atas
masih dianggap sebagai suatu asumsi dan kebenarannya perlu
di lakukan kajian-kajian untuk membuktikan kebenarannya
olehnya itu bisa saja pembaca menjadi agen pembuktiaan
kebenaran akan kedua teori diatas.
DAFTAR PUSTAKA