Anda di halaman 1dari 15

PAPER TUGAS AKHIR MATA KULIAH KOSMOGRAFI

PAHAM GROSENTRIS DAN HELIOSENTRIS

Dosen Pengampu :

Dr. Muhsinatun Siasah Masruri, M.Pd dan Dr. Dyah Respati Suryo
Sumunar, M.Si

Disusun Oleh:

Nama : Herawati Endah Lestari

NIM : 19405244005

Prodi : Pendidikan Geografi B 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
Paham Geosentris dan Heliosentris, beserta tokoh – tokohnya.

Astronomi merupakan sains kemunculan islam, dan kajian tersebut


kuno yang paling lama, paling banyak menghasilkan banyak metode
dikembangkan, dan paling dihargai. matematis yang digunakan oleh para
Banyak sains matematis pada astronom itu.
awalnya dikembangkan untuk
Ilmu Astronomi berkembang
memfasilitasi riset astrorologi dan
sesuai dengan perkembangan zaman,
keterpesonaan dalam pada kekuatan
perkembangan ilmu atronomi yang
dan misteri langit. Pertimbangan
begitu signifikan dirasakan oleh umat
praktis, seperti menemukan arah
manusia sedunia, sebut saja orang
seseorang dalam perjalanan malam
barat menikmatinya dengan
atau memahami korelasi antara
pengetahuan kompleks tentang benda
musim dan posisi planet, memberikan
langit, di samping itu mereka juga
daya dorong tambahan bagi
menikmati indah menjelajah luar
astronomi. Orang Babilonia, Yunani,
angkasa terbang sesuka hati; lebih
dan India menemukan system rumit
dari itu umat muslim juga
bagi kajian astronomi yang berjalan
memanfaatkan ilmu astronomi
diluar pengamatan sederhana dan
sebagai wasilah utuk menunaikan
dikarakterisasikan dengan berbagai
kewajiban mereka, dengan ilmu ini
tingkat ketetapan dan ketepatan
mereka dapat mengetahui arah kiblat
matematis. 
di suatu tempat, kapan masuknya
Namun demikian, sebelum awal waktu shalat, awal bulan
islam, bangsa Arab tidak memiliki qamariah, dan gerhana.
astronomi ilmiah. Pengetahuan
Melihat begitu pentingnya
mereka empirik, dan terbatas pada
ilmu ini, membuat perhatian banyak
pembagian tahun dalam periode
orang untuk mengkaji dan menelaah
tertentu berdasar pada kemunculan
lebih jauh tentang perkembangan
dan tata letak bintang-bintang
ilmu astronomi. Karena dengan
tertentu. Bidang ilmu astronomis ini
mengkaji perkembangan ilmu
dikenal sebagai anwa; hal ini terus
astronomi ini kita akan mengenal
manarik perhatian pada masa
siapa pencetus dan apa teorinya
astronom Arab berikutnya setelah
tentang astronomi, yang secara tidak Selanjutnya Aristoteles dan kawan-
langsung akan membuat kita kawan muncul dengan teroi barunya,
termotivasi dengan para ilmuwan yaitu teori geosentris, yang
yang mengembangkan disiplin ilmu menyatakan bahwa bumi adalah pusat
ini, bahkan ke depan nanti kita dapat tata surya, jadi semua benda-benda
memprediksikan bagaimana langit, baik itu matahari, bulan,
perkembangan dan pengaruh ilmu bintang, maupun planet-planet
astronomi di masa mendatang. lainnya terpusat pada bumi. Meskipun
teori ini sedikit masuk akal, tapi teori
Hal di atas inilah yang
ini masih menjanggal di hati
mungkin akan kita peroleh setelah
ilmuwan-ilmuwan astronomi pada
mengkaji dan mempelajari tentang
masa selanjutnya.
perkembangan ilmu astronomi dari
zaman klasik hingga modern. PAHAM GEOSENTRIS
Bertolak dari sin, saya selaku penulis
Pandangan geosentris
akan mengupas lebih jauh tentang
memandang bahwa bumi adalah pusat
perkembangan ilmu ini dengan
dari alam semesta atau tata surya.
beberapa tahapan atau periode yang
Pandangan ini berkembang pada
mencakup pencetus dan pemikirannya
sekitar 600 tahun sebelum masehi.
(teori); para pendukung-
Geosentris diyakini oleh beberapa
pendukungnya serta kontribusi
filsuf seperti Amaximandaros,
mereka untuk khalayak banyak.
Aristoteles, Hipparchus dan
Dalam mengungkap puncaknya yaitu Ptolomeus yang
kebenaran pergerakan benda langit, membuat peta benda langit dalam
manusia mempunyai beberapa buku Almagest. Ia berpandangan
tahapan dalam memahaminya. bahwa bumi adalah diam dan benda
Berawal dari masa geosentris yang langit lain bergerak mengitari bumi
begitu lugunya menganggap bahwa berdasarkan pengamatan matahari
pusat tata surya adalah diri kita yang terbit dari timur dan tenggelam
sendiri, teori ini adalah awal manusia di barat. Paham tersebut disetujui oleh
mengamati alam (kosmos), jadi tak beberapa kalangan pada masa itu.
heran apabila teori ini masih
mengedepankan panca indra belaka.
Perkembangan teori geosentris mengitarinya. Embrio teori
berawal dari pemikiran tentang gerak Geosentris dimulai sejak zaman
benda langit sudah dilakukan ratusan Aristoteles (384-322) yang
tahun sebelum masehi. Prosesnya menyatakan bahwa bumi itu bulat,
dimulai sejak Anaximander (611-546 dengan menunjukkan argument ketika
SM) membuat model geosentris terjadi proses gerhana terdapat
pertama dengan mengungkapkan baying-bayang lengkung pada bulan
bahwa Bumi datar, tidak bergerak, yang disebabkan oleh posisi bumi. Ia
dan dikelilingi oleh Matahari, Bulan, juga berpendapat bahwa pusat jagat
dan bintang-bintang yang terletak raya adalah bumi. Sehingga semua
pada kulit-kulit bola. Kemudian benda-benda langit bergerak
Phytagoras (569-475 SM), yang mengitari bumi.
mengajarkan bahwa bola adalah
Sekitar tahun 150 M, di
bentuk geometri yang paling
Alexandria hiduplah seorang
sempurna, membuat perubahan pada
astronom Mesir bernama Ptolomeus.
model sebelumnya dengan
Ia merupakan peneliti ahli dan
mengatakan bahwa bentuk Bumi
menjadi popular karena ensiklopedia
adalah bulat. Tambahan mendetil juga
yang disusunnya, yang berisi semua
diberikan oleh Eudoxus (408 SM)
pengetahuan sains dari dunia kuno.
tentang gerak benda langit yang
Kita mengenalnya dengan almagest.
melingkar.
Selain memberikan satu-satunya
Pada umumnya bangsa catatan catalog bintang Hipparchus,
Yunani dan orang-orang yang hidup buku ini juga menimpulkan
pada abad pertengahan memiliki pandangan klasik bumi sebagai pusat
pegangan yang kuat sebagai alam semesta. Konsep ini dikenal
pandangan mereka tentang alam dengan konsep alam semesta
semesta,  yaitu teori geosentris (Bumi Ptolomeus. 
sebagai pusat). Menurut teori ini,
Dalam teori Ptolemaic, Bumi
Bumi sebagai pusat alam semesta
berada pada pusat alam semesta
berada dalam keadaan diam dan
(universe). Bulan berputar
planet-planet, Matahari, serta benda-
mengelilingi Bumi dengan orbit yang
benda langit lainnya bergerak
paling dekat, sementara bintang-
bintang terletak dalam bulatan eropa barat sangat mendukung
angkasa (celestial sphere) yang besar Aristoteles. Sehingga Aristoteles
dan berputar dalam orbit yang paling dianggap mutlak benar. 
jauh. Di antara orbit Bulan dan
Lalu muncul pertanyaan
Bintang-Bintang terletak orbit
Aristoteles yang menyatakan pusat
Matahari. Planet-planet (dalam
alam semesta. Pendapat Aristoteles
bahasa Yunani berarti pengembara)
ini berdasarkan keterangan ayat
yang memiliki gerak relatif terhadap
Yoshua 10:12a-13, yaitu “matahari,
Bintang digambarkan dengan nama-
berhentilah di atas gabeon dan
nama kunonya. Planet-Planet ini
engkau, bulan di atas lemabh
bergerak mengelilingi Bumi pada
Ayalon!”. Maka berhentilah matahari
masing-masing orbitnya sendiri. Orbit
dan bulan itu bergerak, oleh dewan
Planet Venus dan Merkurius berada
gereja pernyataan ini didukung
diantara orbit Bulan dan Matahari,
sepenuhnya karena sesuai dengan apa
sedangkan orbit Plabet-Planet yang
yang tertera dalam Yosua, dan
lain seperti Mars, Jupiter, dan
dijadikan pegangan oleh rakyat awam
Saturnus  terletak diantara orbit
pada umumnya. Sehingga teori
Matahari dan Bintang-Bintang
Geosentris dianggap mutlak benar
Sejarah sosial teori geosentris pada saat itu. Bangsa Eropa barat
yang menyangkut dinamikanya di pada abad XIII M, tengah dilanda
tengah-tengah dominasi gereja pada tumbuhnya isme-isme baru seperti
kurun abad 3-16, yang mampu humanisme, rasionalisme,
menghasilkan tipologi tersebut renaisainsme sebagai reaksi adri
sehingga dapat diterima pada ranah filsafat skolastik di masa itu, dimana
pmahaman manusia mengenai konsep orang dilarang menggunakan rasio
alam semesta. Dilihat dari suasana atau faham yang kontaradiktif dengan
pada kuru waktu tersebut, keberadaan pemahaman gereja.
dewan gereja memiliki otoritas penuh
Pemikiran yang dianggap
dalam menentukan segala kebijakan,
melanggar agama oleh gereja,
apalagi yang berkaitan dengan
memungkinkan si penggagas dapat
deologi. Pada abad pertengahan
dihukum denagn dsiksa bahkan
sekitar abad 12 s/d 15 orang-orang
dihukum mati. Seperti yang dialami
oleh Giardono Bruno (1548-1600), Matahari, sedangkan orbit Plabet-
salah seorang pendukung idea lam Planet yang lain seperti Mars,
semesta Nicolas Copernicus dengan Jupiter, dan Saturnus terletak diantara
Teori Heliosentris. Ia ditangkap dan orbit Matahari dan Bintang-Bintang.
disiksa oleh deawan Inquisasi Gereja,
dan akhirnya dihukum mati di tiang
pembakaran di Roma pada bulan
februari 1600. sehingga teori
Geosentris ini terus berkembang dan
mengakar sebelum akhirnya
dipatahkan oleh teori Heliosentris.

Dalam teori Ptolemaic, Bumi Gambar 1. Model tata surya geosentris

berada pada pusat alam semesta Kelemahan dari model


(universe). Bulan berputar geosentris ini adalah adanya
mengelilingi Bumi dengan orbit yang kesulitan untuk menjelaskan
paling dekat, sementara bintang- fenomena retrogresi (gerak balik)
bintang terletak dalam bulatan periodik dari planet-planet. Lintasan
angkasa (celestial sphere) yang semu planet sepanjang tahun relatif
besar dan berputar dalam orbit yang terhadap bintang-bintang adalah
paling jauh. Di antara orbit Bulan dan berupa lengkungan (kurva) yang
Bintang-Bintang terletak orbit tidak rata. Malahan, adakalanya
Matahari. Planet-planet (dalam planet-planet teramati seolah-olah
bahasa Yunani berarti pengembara) bergerak mundur (berbalik) sebelum
yang memiliki gerak relatif terhadap akhirnya bergerak maju kembali
Bintang digambarkan dengan nama- selama periode orbitnya. Untuk
nama kunonya. Planet-Planet ini menjelaskan gerak mundur semu
bergerak mengelilingi Bumi pada ini dalam kerangka teori geosentris,
masing-masing orbitnya sendiri. maka perlu menganggap bahwa
Orbit Planet Venus dan Merkurius planet-planet bergerak dalam
berada diantara orbit Bulan Bumi lintasan-lintasan sirkular kecil yang
Bulan Matahari Venus Mercurius disebut episiklus (epicycles), ketika
Bintang Bintang Jupiter dan planet-planet bergerak dalam orbit
besarnya mengelilingi Bumi. Akan Menyusun gambaran baku
tetapi, anggapan ini justru tidak sesuai alam semesta, menyusun
dengan hasil pengamatan. Sebenarnya katalog bintang-bintang dan
seorang ahli astronomi Yunani ditulis dalam bukunya.
yang bernama Aristarchus (kira-kira
tahun 310 – 230 SM) pernah
menyatakan bahwa Matahari 4. Ptomeus (100-178 M)
mungkin berada pada pusat alam Buku Almagest, bumi adalah
semesta, dan bumi mergerak diam dan benda langit lain
mengitarinya. Tetapi kemudian ia bergerak mengitari bumi.
menolak sendiri gagasannya tersebut.
PAHAM HELIOSENTRIS
Konsep matahari sebagai pusat tata
surya (heliosentris) saat itu belum Pengamatan tentang fenomena

mendapat tempat dalam bidang langit telah dilakukan sejak zaman

astronomi. kuno oleh orang-orang Cina,


Mesopotamia, dan Mesir. Akan tetapi
Tokoh-tokoh dalam teori ini adalah
pengetahuan mengenai fenomena
sebagai berikut :
langit dijadikan sebuah ilmu baru
1. Anaximander (611-546 SM) terwujud dan berkembang pada
Menyatakan bahwa bumi zaman Yunani sekitar abad VI dengan
datar, tidak bergerak, dan nama ilmu astronomi.
dikelilingi oleh matahari,
Babak astronomi Yunani
bulan, dan bintang yang
dimulai oleh Thales pada abad VI SM
terletak pada kulit bola.
yang berpendapat bahwa bumi
2. Aristoteles (384-322 SM)
berbentuk datar. Walaupun pada abad
Menyatakan bahwa bumi
yang sama ada seorang ilmuwan yang
berbentuk bulat bundar. Pusat
mengetahui bahwa bumi berbentuk
jagad raya ini adalah bumi dan
bulat (phytagoras). Akan tetapi
bumi selalu dalam keadaan
terobosan terpenting pertama dalam
tenang, tidak bergerak, dan
astronomi dilakukan oleh Aristoteles
tidak berputar.
dua abad kemudian. Dia
3. Hipparchus (190-120 SM)
mengekemukakan bahwa bumi
berbentuk bulat bundar dengan System geosentris ini disampaikan
didukung sejumlah bukti ilmiah. Ia oleh plotomeus pada abad II M yang
juga berpendapat bahwa pusat jagat lebih dikenal dengan system
raya ini adalah bumi, sementara bumi ptolomeus. Dengan berbekal
selalu dalam keadaan tenang, tidak pengalaman dan pengetahuan, dia
bergerak, dan tidak berputar. menyusun buku besar tentang ilmu
Pandangan ini disebut dengan teori bintang-bintang yang berjudul
geosentris. syntatis. Pandangan ptolomeus
(geosentris) berlaku selama lebih dari
Terobosan kedua hamper
tiga belas abad.
dilakukan oleh Aristarcus pada abad
III SM jika dia mempunyai cukup Teori Heliosentris muncul
banyak pendukung. Aristarcus tidak tepatnya pada abad ke 14 M.
hanya berpendapat bahwa bumi dikemukakan oleh seorang yang
bukanlah pusat alam semesta berkebangsaan polandia yang
(geosentris). Akan tetapi dia juga bernama Nicolas Copernicus. Namun
menyatakan bahwa bumi berputar dan sebenarnya awal mula teori ini
beredar mengelilingin matahari yang muncul adalah berasal dari pendapat
merupakan pusat gerak langit yang dikemukakan Aristarchus (310-
(heliosentris). Inilah wal munculnya 320 SM) yang mengungkapkan
teori heliosentris. Sehingga orang bahwa pusat tata surya adalah
pertama kali mengekemukakak teori matahari, jadi sebenarnya teori pada
heliosentris sebenarnya adalah masa Copernicus ini bukanlah hal
Aristarcus. Namun teori ini tidak yang baru, namun jauh sebelum itu,
mendapat posisi keilmuwan pada Aristarchus telah meletakkan dasar
zaman itu yang disebabkan oleh bagi teori tersebut, namun Aristarchus
kurangnya pendukung. tak pernah merumuskan teori yang
cukup terperinci sehingga kurang
Zaman astronomi klasik
bermanfaat bagi kacamata ilmiah, dan
Yunani ditutup oleh Hipparchus pada
kurang bisa dimengerti pada zaman
abad I SM yang menyatakan bahwa
itu, karena memang tidak sesuai
bumi itu diam. Sedangkan matahari,
dengan penginderaan manusia. Jadi
bulan, serta planet-planet
pada zaman Aristarchus ini teori yang
mengelilingi bumi (geosentris).
dikemukakannya tidak diperhatikan teropong sederhana yang beliau buat
oleh para ilmuwan pada zamannya, sendiri. Dengan cara seperti itu teori
para ilmuwan lebih mengarah kepada Heliosentrispun masih kurang
teori geosentris. sempurna, namun Copernicus inilah
yang menetapkan langkah awal
Kemudian pada abad ke 14
munculnya teori helisentris ini. Yang
teori dari Aristarchus tersebut diulas
selanjutnya teori Heliosentris ini
ulang oleh Copernicus, Copernicus
diperkuat oleh ilmuwan-ilmuwan lain,
mengkaji lebih dalam lagi mengenai
yakni Galileo Galilei, Sir Isaac
keadaan tata surya, dengan cara
Newton, dan semakin sempurna
menghitung sudut bulan-bumi-
dengan Teori Kepler oleh Johannes
matahari, menghitung perbandingan
Kepler.
sudut bumi-matahari dan bumi-bulan,
sehingga Copernicus mendapatkan Teori heliosentris muncul
kesimpulan bahwa bumi bergerak dengan berbagai macam tantangan.
mengelilingi matahari dalam lintasan Sampai-sampai Copernicus dianggap
yang berbentuk lingkaran. Copernicus murtad oleh pemuka-pemuka gereja
pun terus meneliti lebih dalam selama dan dianggap tidak waras oleh banyak
bertahun-tahun tentang hal tersebut, kalangan ilmuwan karena telah
dengan perhitungan cermat, dan melanggar dogma gereja dan dogma
dengan susah payah akhirnya ilmu pengetahuan. Copernicus
Copernicus ini berhasil menyusun mengumumkan makalahnya tentang
sebuah buku yang di dalamnya bumi mengelilingi matahari itu pada
terdapat prinsip-prinsip pokok tentang tahun 1543 M. Sehingga jelaslah
teorinya, Yaitu “De Revolurionibus apabila kita membaca kronologi
Orbium Coelestium”. sejarahnya, dapat disimpulkan bahwa
teori heliosentris ini disebut juga
Selanjutnya Copernicus
dengan Sistem Kopernikus, system
mencoba untuk membuktikan
yang menempatkan matahari sebagai
teorinya tersebut dengan pengamatan
pusat Tata Surya. Sistem ini dalam
yang sederhana, hanya dengan
bahasa inggris disebut Heliosentric,
mengamati pergerakan-pergerakan
dan dalam bahasa arab disebut
matahari, planet-planet dan bintang,
Mukhtash bimarkaz Asy-Syams.
itupun hanya dengan menggunakan
Teori ini beranggapan bahwa geosentris, dapat dijelaskan dengan
matahari adalah merupakan pusat mudah dalam model heliosentris,
peredaran planet-planet, termasuk di dengan menggunakan konsep gerak
dalamnya adalah bumi, sedangkan relatif antara Bumi dan planet-planet
bulan adalah menge-lilingi bumi yang lain yang bergerak disekitar Matahari
kemudian bersama-sama bumi dengan kecepatan sudut putar yang
berputar mengelilingi matahari. berbeda-beda.
Sedangkan matahari hanyalah
berputar mengelilingi sumbunya saja.
Saat ini diketahui bahwa planet-planet
dalam tata surya matahari kita
jumlahnya ada sembilan, yakni:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saternus, Uranus, Nep-tunus
dan Pluto, yang kesemuanya berputar
mengelilingi matahari. Untuk yang Gambar 2. Model tata surya heliosentris
terakhir yakni Pluto, diperselisihkan
Kelemahan model Copernicus
apakah termasuk planet dalam tata
tentang orbit planet kemudian
surya matahari kita atau bukan.
disempurnakan oleh Johanes Kepler
Dalam model heliosentris (1571-1630), dia adalah asisten dan
Copernicus, Matahari dianggap penerus dari ahli astronomi Tycho
berada pada pusat alam semesta, Brahe. Model heliosentris Copernicus
bintang-bintang terletak pada bulatan ini kemudian disempurnakan oleh
angkasa dan berputar mengelilingi Kepler melalui tiga hukum yang
Matahari. Diantara Bintang-bintang dipublikasikannya, yairu hukum
dan Matahari terdapat planet-planet pertama, kedua, dan ketiga Kepler.
termasuk Bumi yang berputar Hukum pertama Kepler yang disebut
mengelilingi Matahari dalam masing- juga hukum elips, menyatakan bahwa
masing orbitnya dengan lintasan orbit semua Planet bergerak dalam lintasan
berbentuk lingkaran, Gerak mundur elips mengitari Matahari dengan
semu dalam peredaran planet-planet Matahari berada di salah satu titik
yang sulit dijelaskan oleh model fokus elips. Hukum kedua Kepler
yang disebut juga sebagai hukum dijelaskan dalam hukum Kepler.
kesamaan luas, menyatakan bahwa Sedangkan Bulan pada saat yang
luas (S) yang disapu oleh garis bersamaan berputar pada porosnya
penghubung antara Planet dan sembari mengitari Bumi. Pergerakan-
Matahari dalam selang waktu (t) yang pergerakan tersebut ketika diamati
sama adalah sama. Dan Hukum ketiga dari Bumi terlihat sebagai pergerakan
Kepler yang disebut juga sebagai yang bersifat semu. Gerak semu
hukum harmonik, menyatakan bahwa inilah yang sejak lama telah banyak
perbandingan kuadrat periode dimanfaatkan oleh manusia
revolusi (T2) terhadap pangkat tiga khususnya dalam perhitungan waktu.
dari jarak rata-rata Planet ke Matahari Dalam keilmuan falak pergerakan-
(R3) adalah sama untuk semua Planet. pergerakan tersebut sangat penting,
Terdapat suatu metode sederhana karena beberapa perintah ibadah
yang dapat digunakan atau dalam Islam, waktu pelaksanaannya
menentukan jarak rata-rata antara sangat terkait dengan posisi dan
sebuah Planet dengan Matahari dalam pergerakan Matahari, Bumi dan Bulan
satuan astronimis, yaitu hukum Titius tersebut.
Bode. Terdapat kesesuaian antara
Tokoh – tokoh dalam teori ini adalah
hukum Kepler dan hukum Gravitasi
sebagai berikut :
Newton. Planet-Planet dan benda-
benda antar Planet lainnya harus 1. Aristachus (250 SM)

berputar mengelilingi Matahari Pembantah tentang teori

dengan laju putaran tertentu agar geosentris

tidak jatuh tertarik oleh Matahari. 2. Nicolas Copernicus (1473-


1543 M)
Menurut teori heliosentris,
Heliosentria juga disebut
Matahari merupakan pusat peredaran
sistem Copernicus, bumi
benda-benda langit di dalam tata
berputar pada sumbunya dan
surya kita. Planet Bumi selain
bumi bersama-sama planet
berputar pada porosnya, bersama
lain mengelilingi matahari.
dengan Bulan bergerak mengitari
3. Tycho Brahe (1546 – 1601 M)
Matahari melalui lintasan khayal
Jupiter dan Saturnus
berbentuk ellips, sebagaimana yang
berdekatan di langit
4. Galileo (1564 – 1642 M) Kedua Kepler menyebutkan bahwa
Penemu teleskop laju orbit planet berubah-ubah, lambat
5. Johannes Kepler (1571 – 1630 jika jauh dari Matahari (di titik
M) aphelion) dan cepet jika dekat dari
Menghasilkan 3 hukum kepler Matahari (di titik perihelion). Dengan
dua hukum awal ini maka episiklis
Untuk membuktikan
dan deferen sudah tidak diperlukan
kebenaran teori heliosentris
lagi. Model heliosentris pun berubah
digunakan dengan cara analysis data
menjadi jauh lebih sederhana.
terhadap data-data keberadaan benda
langit dan fenomena-fenomena alam Di saat yang hampir
yang terjadi dan teramati di bumi. bersamaan, Galileo (1564-1642 M)
Analsis data yang dimaksud adalah mengarahkan teleskopnya ke langit
dengan cara menurunkan persamaan- dan melakukan beberapa pengamatan
persamaan matematis seperti yang yang hasilnya mendukung model
dilakukan oleh Johannes Kepler heliosentris. Pertama, ia menyaksikan
sedangkan pengamatan terhadap perubahan fase Venus dari waktu ke
fenomena alam diantaranya adalah waktu, seperti halnya Bulan. Galileo
tentang aberasi bintang yaitu mengetahui bahwa penyebabnya
bergesernya posisi bintang yang adalah perubahan posisi Venus ketika
selalu berubah dan tidak hanya berada mengelilingi Matahari dan hal ini
pada satu titik jika diamati dalam tidak akan terjadi pada model
waktu berbeda tampak seolah geosentris. Lalu pengamatannya pada
bimtang yang bergerak, padahal Jupiter menunjukkan bahwa ada 4
sebenarnya bumi lah yang bergerak, buah benda yang selalu berada di
hal ini diperoleh dari sudut yang sekitar Jupiter sepanjang waktu.
dibentuk dalam pengamatan. Hukum Menurut Galileo, keempatnya adalah
Pertama Kepler menyebutkan bahwa satelit Jupiter dan hubungannya
semua planet mengelilingi Matahari dengan Jupiter sama seperti hubungan
dengan bentuk orbit elips, bukan Bumi dan Bulan. Pemahaman ini
lingkaran, dan Matahari terletak memberikan perubahan pemikiran
bukan di tengah elips melainkan di tentang hubungan Bumi-Bulan dalam
titik fokusnya. Kemudian Hukum model heliosentris. Dahulu orang
berpikir bahwa jika Bumi itu ia dianggap sebagai salah satu
mengelilingi Matahari, maka Bulan ilmuwan terbaik.
(yang mengelilingi Bumi) akan
Paska penemuan Kepler,
tertinggal. Namun fakta bahwa
model heliosentris tidaklah dapat
Jupiter tidak meninggalkan 4
diterima langsung oleh masyarakat
satelitnya (kini disebut dengan satelit
saat itu. Penyebabnya adalah apa
Galilean) menunjukkan bahwa Bulan
yang ditemukan Kepler belum dapat
juga tidak akan tertinggal dari Bumi
dijelaskan secara fisis. Belum ada
walaupun Bumi bergerak
penjelasan secara ilmiah mengapa
mengelilingi Matahari.
Bumi mengelilingi Matahari dan
Pengamatan Galileo pada bukan sebaliknya. Tidak lama setelah
Bulan dan Matahari juga memberikan itu, jawaban yang dinanti pun muncul
pengaruh besar di jaman itu. Bulan dari Newton (1642-1727 M). Hukum
diketahui memiliki permukaan yang Gravitasi Newton yang kita kenal
tidak rata sedangkan Matahari sekarang ini ternyata berkaitan erat
diketahui memiliki bintik gelap dengan Hukum Ketiga Kepler, yang
(sunspot) yang bergerak di menunjukkan adanya hubungan
permukaan Matahari seiring dengan antara kuadrat periode orbit dengan
rotasi Matahari. Kedua fakta tersebut pangkat tiga jaraknya dari pusat
menyanggah filosofi bahwa semua sistem. Hukum Newton juga
benda langit adalah benda yang menyebutkan bahwa sudah
sempurna, tanpa kecacatan. sepantasnyalah benda bermassa kecil
mengelilingi benda yang bermassa
Ilmu baru ini bukannya
lebih besar. Maka, semakin kuatlah
diterima oleh masyarakat luas namun
dukungan terhadap model
justru membuat Galileo dihukum. Ia
heliosentris. Model heliosentris akan
dianggap membuat ajaran baru yang
semakin kuat jika bukti rotasi dan
menentang agama saat itu. Dalam
revolusi Bumi ditemukan. Keduanya
keadaan buta, ia dijadikan tahanan di
hanya tinggal menunggu waktu saja
rumahnya sendiri. Cap sebagai
seiring dengan teknologi yang
terhukum pada Galileo sendiri baru
semakin canggih. Akhirnya memang
dicabut pada tahun 1992, dan sejak
bukti-bukti tersebut ditemukan. Bukti
revolusi Bumi yang pertama planet-planet, Matahari, serta benda-
ditemukan adalah aberasi benda langit lainnya bergerak
bintang pada tahun 1727 oleh James mengitarinya. Gerak semu (apparent
Bradley walaupun ia sedang mencari motions) planet, bulan, dan matahari
bukti adanya paralaks bintang. relatif terhadap bintang dan terhadap
Sementara paralaks bintang baru satu sama lain dijelaskan secara
ditemukan pada tahun 1837 oleh F. lengkap dalam teori geosentris
Bessel. adanya paralak bintang yang Hipparchus yang dikembangkan
berada jauh dari bumi tampak sekitar tahun 140 sebelum masehi.
bergerak-gerak dengan bintang yang
Namun teori geosentris
lebih dekat darinya dan yang terakhir
memiliki kelemahan yaitu sulitnya
adanya pergesaran warna pada
menjelaskan fenomena retrogresi
bintang yang diamati dan warnanya
(gerak balik) periodik dari planet.
berubah kadang menuju ke biru
Fenomena retrogresi diakibatkan
kadang juga menuju ke merah, hal ini
karena lintasan semu planet sepanjang
menunjukan adanya pergerakan dari
tahun relatif terhadap bintang-bintang
bumi yang sedang mengelilingi
adalah berupa lengkungan (kurva)
matahari sehingga jaraknya dari
yang tidak rata. Malahan, adakalanya
bintang selalu berubah-ubah.
planet-planet teramati seolah-olah
Sedangkan bukti Bumi berotasi
bergerak mundur (berbalik) sebelum
adalah adanya efek Coriolis dan
akhirnya bergerak maju kembali
efek pendulum Foucault.
selama periode orbitnya. Akhirnya
PERBEDAAN KEDUA TEORI pada tahun 1543 teori geosentris
dipatahkan oleh teori heliosentris.
Pada umumnya bangsa
Yunani dan orang-orang yang hidup Pendapat Penulis
pada abad pertengahan memiliki
Ilmu astronomi merupakan
pegangan yang kuat sebagai
ilmu matematis yang paling cepat
pandangan mereka tentang alam
perkembangannya. Ilmu ini pertama
semesta, yaitu teori geosentris (Bumi
kali muncul embrionya pada zaman
sebagai pusat). Menurut teori ini,
Nabi Idris As, beliau jugalah orang
Bumi sebagai pusat alam semesta
yang pertama kali memperhatikan
berada dalam keadaan diam dan
fenomena langit. Baru setelah zaman kesimpulan tentang struktur dan
Babilonia (kaum Sumeria), Yunani sistem bumi yang disebutkan oleh Al-
kuno pada masa sebelum masehi ilmu Quran dalam assunah.
astronomi mulai mengalami
perkembangan.

Dan dalam sejarahnya ilmu


astronomi menjadi beberapa aliran,
Daftar Pustaka
yaitu aliran Ptolomeus dan aliran
Copernicus. Sehingga pada masa Endarto, Danang. 2005. Pengantar
setelahnya banyak ilmuwan yang Kosmografi. Surakarta : LPP UNS
lahir yang berupaya untuk mencari dan UNS Press.
suatu kebenaran tentang apakah bumi
Hambali, Slamet. 2012. Pengantar
yang menjadi pusat alam semesta
Ilmu Falak, Banyuwangi : Bismillah
ataukah matahari, wal-hasil kita
Publisher.
adapat menemukan jawabannya, yaitu
yang menjadi pusat tata surya adalah Izzuddin, Ahmad, Fiqh Hisab

matahari. Dengan system Copernicus Rukyah, Jakarta : Erlangga. 2007

inilah pergerakan benda-benda langit Khazin, Muhyiddin. 2004. Ilmu Falak


dapat diprediksi dengan mudah dan dalam Teori dan Praktik.
akurat. Dan system Copernicus inlah Yogyakarta : Buana Pustaka.
yang menjadi pegangan para ilmuwan
Tjasyono, B., 2006. Ilmu Kebumian
muslim dan barat sekarang. Konsep
dan Entariksa. Bandung: Rosdakarya.
tentang bumi memberikan

Anda mungkin juga menyukai