Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM STATISTIKA DAN DEMOGRAFI

ACARA PERTUMBUHAN PENDUDUK


Herawati Endah Lestari/19405244005

I. TUJUAN
1. Melakukan perhitungan pertumbuhan penduduk menurut provinsi
2. Menganalisis perubahan pertumbuhan penduduk dalam beberapa
periode tahun
3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan metode penghitungan
pertumbuhan penduduk

II. ALAT DAN BAHAN


1. Program Excel/kalkulator
2. Alat tulis dan kertas
3. Data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tahun 1990, 2000 dan
2010 (provinsi dan kabupaten pilihan). Data ini bisa diperoleh dari hasil
Sensus Penduduk BPS (boleh menggunakan sumber lain dan boleh pada
tahun yang berbeda). Minimal 3 tahun sehingga mempunyai 2 rentang
waktu.

III. DASAR TEORI


Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi
adalah ilmu yang mempelajari secara yang statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran,
kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Penduduk adalah orang
atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam
jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang
dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk
yang berkurang.
Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu kelahiran, kematian migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor
dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah
kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat
rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat
dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi. Faktor
demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin
pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi
penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan
industrilisasi.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi
jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang.
Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula
kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi
tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk
pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara
seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang
akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan
bertambahnya jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan
kematian menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut.
Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara dihitung dengan
membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0) dengan jumlah
penduduk dikemudian hari (misal Pt). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat
dihitung dengan menggunakan rumus secara geometrik yaitu dengan
menggunakan dasar bunga-berbunga (bunga majemuk). Tingkat
pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus secara
geometrik yaitu dengan menggunakan dasar bunga-berbunga (bunga
majemuk). Dengan rumus pertumbuhan geometrik, angka pertumbuhan
penduduk (rate of growth atau r) sama untuk setiap tahun, rumusnya.
Pt = P0 (1+r)t

dimana=

P0 = adalah jumlah penduduk awal

Pt = adalah jumlah penduduk t tahun kemudian


r = adalah tingkat pertumbuhan penduduk

t = adalah jumlah tahun dari 0 ke t.

IV. LANGKAH KERJA


1. Mencari data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hasil sensus
penduduk tahun 2010
2. Menghitung pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan (level
provinsi dan kabupaten pilihan) tahun 2010.
3. Menganalisis pola pertumbuhan penduduk level provinsi dan kabupaten
pilihan. Analisis yang bisa ditambahkan adalah membandingkan dengan
nilai pertumbuhan penduduk nasional.
r nasional tahun 1990-2000 = 1,49%
r nasional tahun 2000-2010 = 1,49%
r nasional tahun 2010-2017 = 1,34%
r nasional tahun 2010-2018 = 1,33%

V. HASIL PRAKTIKUM
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur 2010
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2010 18.512.753 19.052.953 37.565.706
Sumber BPS Jatim

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kota Batu 2010


Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2010 95.925 94.881 190.806
Sumber BPS Jatim
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur 2014
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2014 19.051.636 19.558.566 38.610.202
Sumber BPS Jatim

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Kota Batu 2014


Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2014 99.896 98.712 198.608
Sumber BPS Jatim

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Timur 2018


Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2018 19.502.156 19.998.695 39.500.851
Sumber BPS Jatim

Tabel 1.6 Jumlah Penduduk Kota Batu 2018


Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2018 103.518 102.270 205.788
Sumber BPS Jatim

1. Pertumbuhan penduduk laki-laki tahun 2010-2014 Provinsi Jawa Timur


dan Kota Batu.
Pada tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki Provinsi Jawa Timur
sebesar 18.512.753 jiwa dan pada tahun 2014 jumlah penduduk
meningat menjadi 19.051.636 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk
per tahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1
19.051.636 ¹/₄
r = (18.512.753) -1
r = (1,029108745)0,25 – 1
r = 1,00719907– 1
r = 0,00719907 atau 0,7%
Pada tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki Kota Batu sebesar 95.925
jiwa dan pada tahun 2014 jumlah penduduk meningkat menjadi 99.896
jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk per tahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1
99.896 ¹/₄
r = (95.925) -1
r = (1,041396925)0,25 – 1
r = 1,01019234 - 1
r = 0,01019234 atau 1%
2. Pertumbuhan penduduk perempuan tahun 2010-2014 Provinsi Jawa
Timur dan Kota Batu
Pada tahun 2010, jumlah penduduk perempuan Provinsi Jawa Timur
sebesar 19.052.953 jiwa dan pada tahun 2014 jumlah penduduk
meningkat menjadi 19.558.566 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk
pertahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1

r = (19.558.566
19.052.953
)¹/₄ - 1
r = (1,026537251)0,25 – 1
r = 1,0065693 – 1
r = 0,0065693 atau 0,6%
Pada tahun 2010, jumlah penduduk perempuan Kota Batu sebesar
94.881 jiwa dan pada tahun 2014 jumlah penduduk meningkat menjadi
98.712 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk pertahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1

r = (98.712
94.881
)¹/₄ - 1
r = (1,040376893) 0,25 – 1
r = 1,00994489 - 1
r = 0,00994489 atau 0,9%
3. Pertumbuhan penduduk laki-laki tahun 2014-2018 Provinsi Jawa Timur
dan Kota Batu
Pada tahun 2014 jumlah penduduk laki-laki Provinsi Jawa Timur
sebesar 19.051.636 jiwa dan pada tahun 2018 jumlah penduduk
meningkat menjadi 19.502.156 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk
pertahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1

r = (19.502.156
19.051.636
)¹/₄ - 1
r = (1,02364731)0,25 – 1
r = 1,00586011 - 1
r = 0,0058611 atau 0,5%
Pada tahun 2014, jumlah penduduk laki-laki Kota Batu sebesar 99.896
jiwa dan pada tahun 2018 jumlah penduduk meningkat menjadi 103.518
jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk per tahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1

r = ( 103.518
99.896
)¹/₄ - 1
r = (1,036257708)0,25 – 1
r = 1,00894372 – 1
r = 0,00894372 atau 0,8%
4. Pertumbuhan penduduk perempuan tahun 2014-2018 Provinsi Jawa
Timur dan Kota Batu
Pada tahun 2014, jumlah penduduk perempuan Provinsi Jawa Timur
sebesar 19.558.566 jiwa dan pada tahun 2018 jumlah penduduk
meningkat menjadi 19.998.695 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk
pertahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1
19.998.695 ¹/₄
r = (19.558.566) -1
r = (1,022503132)0,25 – 1
r = 1,00557892 - 1
r = 0,00557892 atau 0,5%
Pada tahun 2014, jumlah penduduk perempuan Kota Batu sebesar
98.712 jiwa dan pada tahun 2018 jumlah penduduk meningkat menjadi
102.270 jiwa. Maka laju pertumbuhan penduduk pertahun yaitu :
𝑃𝑡 ¹/ᵗ
r = (𝑃𝑜 ) -1

r = (102.270
98.712
)¹/₄ - 1
r = (1,03604425) 0,25 – 1
r = 1,00889176 – 1
r = 0,00889176 atau 0,8%
5. Grafik Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Timur


0,016

Laju Pertumbuhan Penduduk


0,014
0,012
0,01
0,008
0,006
0,004
0,002
0
2010-2014 2014-2018

Laki-laki Perempuan

Pertumbuhan Penduduk Kota Batu


0,0105
Laju Pertumbuhan Penduduk

0,01

0,0095

0,009

0,0085

0,008
2010-2014 2014-2018

Laki-laki Perempuan

VI. PEMBAHASAN
Provinsi Jawa Timur memiliki 38 kabupaten/kota. Berdasarkan Sensus
Penduduk Tahun 2010, Provinsi Jawa Timur yang berpenduduk 37.565.706
jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 18.512.753 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebesar 19.052.953. Pada tahun 2014 Provinsi Jawa
Timur berpenduduk 38.610.202 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
sebesar 19.051.636 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar
19.559.566 jiwa. Dan pada tahun 2018 Provinsi Jawa Timur berpenduduk
39.500.851 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 19.502.156 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebesar 19.998.695 jiwa sehingga mengalami
pertambahan penduduk sebesar 1.935.145 jiwa.
Kota batu merupakan salah satu kabupaten/kota yang terletak di
Provinsi Jawa Timur yang berpenduduk sebesar 190.806 jiwa dengan
jumlah penduduk laki-laki 95.925 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
94.881 jiwa pada tahun 2010. Pada tahun 2014 Kota Batu berpenduduk
198.608 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 99.896 jiwa dan penduduk
perempuan 98.712 jiwa. Dan pada tahun 2018 Kota Batu berpenduduk
205.788 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 103.518 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan 102.270 jiwa sehingga mengalami pertambahan
penduduk sebesar 15.702. Jika dilihat dari kabupaten/kota di Provinsi Jawa
Timur, Kota Batu termasuk pada kota yang tergolong berpenduduk sedikit.
Perkembangan kawasan perkotaan ekstensif dapat terjadi karena adanya
ketersediaan jaringan jalan nasional yang menghubungkan kota-kota di
Provinsi Jawa Timur yang memberi peluang pengembangan kegiatan
industri dan pariwisata.
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan
presentase bertambah/berkurangnya penduduk dalam jangka waktu tertentu.
Hasil perhitungan laju pertumbuhan penduduk laki-laki Provinsi Jawa
Timur periode 2010-2014 sebesar 0,7% menurun pada periode 2014-2018
menjadi 0,5%. Laju pertumbuhan penduduk perempuan Provinsi Jawa
Timur periode 2010-2014 sebesar 0,6% menurun pada periode 2014-2018
menjadi 0,5%. Laju pertumbuhan penduduk laki-laki Kota Batu periode
2010-2014 sebesar 1% menurun pada periode 2014-2018 menjadi 0,8%.
Laju pertumbuhan penduduk perempuan Kota Batu periode 2010-2014
0,9% menurun pada periode 2014-2018 menjadi 0,8%. Sehingga dapat
disimpulkan laju pertumbuhan penduduk tersebut mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya.
Fenomena pertumbuhan penduduk perkotaan ini juga memiliki
implikasi kepada persoalan lingkungan dan persoalan sosial. Samat, Hasni,
& Elhadary (2011) dan Wu, Zhang, & Shen (2011) mengatakan bahwa
pertumbuhan kawasan perkotaan ke kawasan pinggiran menjadi penyebab
utama dari hilangnya kawasan pertanian dan kawasan lingkungan alami,
yang kemudian juga memberikan ancaman terhadap kondisi
keanekaragaman hayati dan ancaman pengurangan produktivitas pertanian.
Neumann et al.(2014) dan Chi (2010) juga berpendapat bahwa pertumbuhan
penduduk perkotaan yang cepat juga dapat meningkatkan kerentanan
masyarakat, terutama di dalam kondisi ketersediaan sumberdaya yang
terbatas, dan kerentanan masyarakat itu bisa terjadi karena diakibatkan oleh
peningkatan kelangkaan air yang sehat dan aman (Falkenmark, 2013) dan
kerawanan pangan dan berkurangnya ketersediaan ternak (Godber & Wall,
2014).
Dalam perkembangan pertumbuhan penduduk dan pengembangan
kapasitas pengelolaan pembangunan perkotaan pada daerah-daerah
kabupaten seperti ini juga harus ditingkatkan. Selain itu, pengembangan
instrumen dan kapasitas kerjasama pembangunan juga harus dikembangkan
pada daerah-daerah kabupaten dan kota yang mengalami proses
pertumbuhan metropolitanisasi.

VII. KESIMPULAN
1. Laju laju pertumbuhan penduduk laki-laki Provinsi Jawa Timur periode
2010-2014 sebesar 0,7% menurun pada periode 2014-2018 menjadi
0,5%.
2. Laju pertumbuhan penduduk perempuan Provinsi Jawa Timur periode
2010-2014 sebesar 0,6% menurun pada periode 2014-2018 menjadi
0,5%.
3. Laju pertumbuhan penduduk laki-laki Kota Batu periode 2010-2014
sebesar 1% menurun pada periode 2014-2018 menjadi 0,8%.
4. Laju pertumbuhan penduduk perempuan Kota Batu periode 2010-2014
0,9% menurun pada periode 2014-2018 menjadi 0,8%.
5. Hasil laju pertumbuhan penduduk metode geometric pada tahun 2010-
2018 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Jawa
Timur dan Kota Batu mengalami penurunan
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Chi, G. (2010). Land Developability: Developing an index of land use and


development for population research Guangqing. Journal of Maps, 6 (1),
609–617. doi:10.4113/jom.2010.1146.
Falkenmark, M. (2013). Growing water scarcity in agriculture: future
challenge to global water security. Philosophical Transactions of The
Royal Society.doi:10.1098/rsta.2012.0410.
Godber, O. F., & Wall, R. (2014). Livestock and food security:
vulnerability to population growth and climate change. Global Change
Biology, 20, 3092–3102. doi:10.1111/gcb.12589.
https://jatim.bps.go.id/
Neumann, J. E., Price, J., Chinowsky, P., Wright, L., Ludwig, L.,
Streeter, R., ... Martinich, J. (2014). Climate change risks to US
infrastructure: impacts on roads , bridges , coastal development , and urban
drainage. Climatic Change, 131(1), 97–109. doi:10.1007/s10584-013-1037-
4.
Samat, N., Hasni, R., & Elhadary, Y. A. E. (2011). Modelling land
use changes at the peri-urban areas using geographic information
systems and cellular automata model. Journal of Sustainable Development,
4(6), 72–84. doi:10.5539/jsd.v4n6p72.
Wu, Y., Zhang, X., & Shen, L. (2011). The impact of urbanization policy on
land use change: A scenario analysis. Cities, 28(2), 147–159.
doi:10.1016/j.cities.2010.11.002

Anda mungkin juga menyukai