BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kota Pasuruan Tahun
2005-2010
Kecamatan Pertumbuhan
Tahun Total
Bugul Kidul Gadingrejo Purworejo (%)
2005 48.364 56.881 59.161 164.406 1,28
2006 48.773 57.751 59.468 165.992 0,96
2007 48.802 57.756 60.159 166.717 0,44
2008 54.157 59.991 60.052 172.892 3,70
2009 54.155 61.799 59.973 175.932 1,76
2010 57.166 62.427 66.739 186.322 5,90
Rata-rata pertumbuhan (%) 2,34
Sumber: Kota Pasuruan dalam angka 2010 dan Hasil Perhitungan, 2011
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Luas Kepadatan
Jumlah Penduduk
Wilayah Wilayah Penduduk
(jiwa)
(Ha) (jiwa/Ha)
Kel. Kandangsapi 46,23 2.025 44
Kel. Panggungrejo 199,15 3.117 16
Kel. Mandalanrejo 58,02 5.213 90
JAWA TIMUR 47.799,28 37.286.200 780
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010 dan Hasil Perhitungan, 2011
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
-
Kepel
Bukir
Sebani
Trajeng
Tapaan
Bakalan
Gentong
Bangilan
Tambaan
Purutrejo
Pekuncen
Randusari
Kebonsari
Bugul Lor
Mayangan
Purworejo
Petahunan
Pohjentrek
Gadingrejo
Petamanan
Bugul Kidul
Wirogunan
Tembokrejo
Blandongan
Karangketug
Kebonagung
Krapyakrejo
Sekargadung
Kandangsapi
Karanganyar
Ngemplakrejo
Panggungrejo
Krampyangan
Mandalanrejo
Gambar 4.2 Kepadatan Penduduk Tiap Kelurahan Kota Pasuruan Tahun 2010
Tabel 4.3 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-
2010
Rasio Jenis
Tahun Laki-laki Perempuan Total
Kelamin
2005 80.468 83.938 164.406 95,87
2006 81.313 84.679 165.992 96,02
2007 81.870 84.847 166.717 96,49
2008 84.999 87.893 172.892 96,71
2009 86.687 89.245 175.932 97,13
2010 92.394 93.938 186.322 98,37
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010 dan Hasil Perhitungan, 2011
200,000
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000 Perempuan
Laki-laki
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Gambar 4.3 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Kelamin Tahun
2005-2010
Tabel 4.4 Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Kota Pasuruan Tahun 2005-
2010
Jumlah Penduduk Usia Penduduk Usia Non Rasio
Tahun
Penduduk Produktif Produktif Ketergantungan
2005 164.406 108.852 55.554 51,04
2006 165.992 90.475 75.517 83,47
2007 166.717 94.035 72.682 77,29
2008 172.892 96.053 76.839 80,00
2009 175.932 98.710 77.222 78,23
2010 186.322 108.710 77.612 71,39
DEPENDENCY RATIO NASIONAL TAHUN 2010 46,60
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010 dan Hasil Perhitungan, 2011
dasar, antara lain karena faktor kemiskinan keluarga maupun faktor lain yang
harus dicarikan solusi agar tingkat partisipasi sekolah dapat ditingkatkan dan
menekan angka buta huruf.
Pendidikan formal lebih menitikberatkan pada peningkatan mutu pendidikan
dan perluasan pendidikan dasar. Selain itu, peningkatan kesempatan belajar
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut,
berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah, seperti meningkatkan sarana
dan prasarana pendidikan, perbaikan kurikulum, bahkan sejak tahun 1994
pemerintah telah melaksanakan program wajib belajar 6 tahun dan sampai saat
ini masih terus dilanjutkan hingga program wajib belajar 9 tahun, bahkan sudah
dirintis program wajib belajar 12 tahun. Semakin lamanya usia wajib belajar
maka diharapkan tingkat pendidikan anak semakin membaik dan tentunya akan
berpengaruh pada tingkat kesejahteraan penduduk.
Pemerataan kesempatan pendidikan diupayakan melalui penyediaan sarana
dan prasarana belajar seperti gedung sekolah yang memadai dan penambahan
tenaga pengajar mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, baik dari
sisi kuantitas maupun penambahan dari sisi kualitas. Kualitas pendidikan yang
lebih baik akan menghasilkan manusia terdidik yang bermutu dan handal
sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Tabel 4.5 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin
dan Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2009/2010
Kemampuan Membaca dan Menulis
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Total
Huruf Latin 97,44 98,75 98,10
Huruf Lainnya 3,74 3,53 3,64
Huruf Arab 46,85 47,61 47,23
Buta Huruf 2,56 1,25 1,90
Propinsi Jawa Timur 92,76 82,47 86,53
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2010
100
90
80
70
60
Laki-laki
50
Perempuan
40
30
20
10
0
Huruf Latin Huruf Lainnya Huruf Arab
Gambar 4.4 Tingkat Kemampuan Baca Tulis Penduduk Kota Pasuruan menurut
Jenis Kelamin Tahun 2009/2010
Sementara itu, kondisi kultural masyarakat Kota Pasuruan yang masih Agamis
dan menjunjung tinggi nilai Islam memberikan nilai positif khususnya dalam hal
kemampuan baca tulis huruf arab, dengan nilai mencapai 47,18 %. Hal ini
memberikan salah satu nilai plus dalam hal kemampuan berbahasa arab dan
tata tulis huruf arab.
Jika dibandingkan dengan kondisi Jawa Timur dalam hal kemampuan baca
tulis, Kota Pasuruan jauh lebih baik dengan angka 98,10% berbanding 86,53%
untuk kemampuan baca tulis Propinsi Jawa Timur, namun yang menjadi
sorotan ialah tingkat pengangguran di kota Pasuruan masih diatas Propinsi
Tabel 4.6 Partisipasi Sekolah Penduduk Kota Pasuruan Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2009/2010
Jmlh Kelompok Umur Prosentase Kelompok
Jenis Kelamin Sekolah (Jiwa) Umur sekolah (%)
L P L+P L P L+P
Penduduk 10 tahun keatas 71.563 71.648 143.235 100 100 100
Tidak/Belum Pernah sekolah 0 0 0 0 0 0
Masih Sekolah 59.970 47.539 107.340 83,8 66,35 74,94
Tidak Sekolah lagi 11.593 24.110 35.895 16,2 33,65 25,06
Tabel 4.7 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tiap Jenjang Pendidikan Kota Pasuruan
Tahun 2009-2010
SD/MI
Penduduk Usia Total Siswa
Tahun Kecamatan APK
7-12 tahun SD/MI
Gadingrejo 6.759 6.598 97,61
2009 Purworejo 6.768 7.617 112,54
Bugul Kidul 6.068 7.366 121,39
Jumlah 19.596 21.581 110,13
Gadingrejo 5.986 6.451 107,77
2010* Purworejo 5.994 6.818 113,75
Bugul Kidul 5.374 5.944 110,61
Jumlah 17.354 19.213 110,71
SMP/MTs
Penduduk Usia
Tahun Kecamatan Total APK
13-15 tahun
Gadingrejo 4.422 2.772 62,69
2009 Purworejo 4.423 3.321 75,09
Bugul Kidul 4.067 4.240 104,25
Jumlah 12.912 10.333 80,03
Gadingrejo 3.916 2.622 66,96
2010* Purworejo 3.917 3.083 78,71
Bugul Kidul 3.602 3.442 95,56
Jumlah 11.435 9.147 79,99
SMU/MA/SMK
Penduduk Usia
Tahun Kecamatan Total APK
16-18 tahun
Gadingrejo 4.765 2.208 46,34
2009 Purworejo 4.667 1.417 30,36
Bugul Kidul 4.363 5.969 136,81
Jumlah 13.795 9.594 69,55
Gadingrejo 4.220 2.101 49,79
2010* Purworejo 4.133 1.283 31,04
Bugul Kidul 3.864 5.161 133,57
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang
sama. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia
sekolah di setiap jenjang pendidikan. Namun jika dibandingkan APK, APM
merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi
penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan
standar tersebut.
Pada wilayah Kota Pasuruan, Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang
pendidikan SD/MI pada tahun 2010 tergolong cukup tinggi dimana nilainya
mencapai 99,69. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hampir seluruh
penduduk pada rentang usia 7-12 tahun telah dan sedang bersekolah pada SD
atau MI yang ada di wilayah Kota Pasuruan. Kemudian untuk Angka Partisipasi
Murni (APM) pada jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2010, memiliki nilai yang
lebih tinggi yaitu sebesar 61,27. Rendahnya nilai APM untuk jenjang SMP/MTs
ini disebabkan masih banyaknya penduduk lulusan SD/MI yang tidak
melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP/MTs. Hal ini patut menjadi perhatian
karena jenjang SMP/MTs merupakan program wajib belajar sehingga jenjang
SMP/MTs wajib dijalani oleh setiap penduduk Kota Pasuruan yang termasuk
dalam usia sekolah. Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang
SMU/MA/SMK memiliki nilai yang cukup rendah yaitu sebesar 49,73. Nilai
tersebut mengindikasikan bahwa partisipasi penduduk pada rentang usia 16-18
tahun yang sedang bersekolah pada jenjang SMU/MA/SMK cukup rendah.
Data mengenai Angka Partisipasi Murni (APM) pada tiap jenjang di Kota
Pasuruan tahun 2009-2010 dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Angka Partisipasi Murni (APM) Tiap Jenjang Pendidikan Kota Pasuruan
Tahun 2009-2010
SD/MI
Penduduk Usia
Tahun Kecamatan Total APM
7-12 tahun
Gadingrejo 6.759 5.968 88,29
2009 Purworejo 6.768 6.836 101,00
Bugul Kidul 6.068 6.551 107,96
Jumlah 19.596 19.355 98,77
Gadingrejo 5.986 5.845 97,64
2010 Purworejo 5.994 6.148 102,57
Bugul Kidul 5.374 5.307 98,75
Jumlah 17.354 17.300 99,69
SMP/MTs
Penduduk Usia
Tahun Kecamatan Total APM
13-15 tahun
Gadingrejo 4.422 2.023 45,75
2009 Purworejo 4.423 2.512 56,79
Bugul Kidul 4.067 3.167 77,87
Jumlah 12.912 7.702 59,65
Gadingrejo 3.916 1.947 49,72
2010 Purworejo 3.917 2.371 60,53
Bugul Kidul 3.602 2.688 74,63
Jumlah 11.435 7.006 61,27
SMU/MA/SMK
Penduduk Usia
Tahun Kecamatan Total APM
16-18 tahun
Gadingrejo 4.765 1.604 33,66
2009 Purworejo 4.667 986 21,13
Bugul Kidul 4.363 4.161 95,37
Jumlah 13.795 6.751 48,94
Gadingrejo 4.220 1.444 34,21
2010 Purworejo 4.133 887 21,47
Bugul Kidul 3.864 3.745 96,92
Jumlah 12.217 6.076 49,73
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2010
Gambar 4.5 Proporsi Tingkat Pendidikan Tertinggi Kota Pasuruan Tahun 2010
Tabel 4.10 Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan di kota Pasuruan
Tahun ajaran 2008/2009 – 2009/2010
Jumlah Siswa Angka Putus
Tahun Kecamatan Jumlah Siswa
Putus Sekolah Sekolah
SD/MI
Gadingrejo 1 6.699 0,01
Purworejo 31 7.533 0,41
2008/2009
Bugul Kidul 7 7.266 0,10
Jumlah 39 21.498 0,18
Gadingrejo 0 6.598 0,00
Purworejo 6 7.617 0,08
2009/2010
Bugul Kidul 10 7.366 0,14
Jumlah 16 21.581 0,07
JATIM 0,36
SMP/MTs
Gadingrejo 8 2.543 0,31
Purworejo 31 3.831 0,81
2008/2009
Bugul Kidul 13 3.742 0,35
Jumlah 52 10.116 0,51
Gadingrejo 10 2.772 0,36
Purworejo 2 3.321 0,06
2009/2010
Bugul Kidul 0 4.240 0,00
Jumlah 12 10.333 0,12
JATIM 2,86
SMU/MA/SMK
Gadingrejo 0 2.080 0,00
Purworejo 5 1.509 0,33
2008/2009
Bugul Kidul 92 5.468 1,68
Jumlah 97 9.057 1,07
b. Semi layak 43 20 63
c. Tidak layak 81 69 150
8 Rasio Guru Murid (1 :40) 1 : 21 1 : 16 1 : 20
9 Fasilitas 388 131 519
a. Perpustakaan 56 14 70
b. Lapangan Olah raga 26 8 34
c. UKS 62 21 83
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2010
Tabel 4.13 Data Pokok SMP dan MTs di Kota Pasuruan Tahun 2009/2010
No. Komponen SMP MTs Total
1 Sekolah 20 10 30
2 Siswa 8.682 1.651 10.333
3 Lulusan 2.475 413 2.888
4 Ruang Kelas 252 38 290
Baik 238 27 265
Rusak ringan 11 3 14
Rusak berat 3 8 11
5 Ruang kelas bukan milik 0 0 0
6 Kelas 252 38 290
7 Guru 522 186 708
a. Layak Mengajar 467 150 617
b. Semi layak 25 8 33
c. Tidak layak 30 28 58
8 Rasio Guru Murid (1 :20) 1 : 19 1:7 1 : 16
9 Fasilitas 148 53 201
a. Perpustakaan 18 5 23
b. Lapangan Olah raga 15 5 20
c. UKS 15 5 20
d. Laboratorium 24 2 26
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2010
Tabel 4.14 Data Pokok SMA, MA, dan SMK di Kota Pasuruan Tahun 2009/2010
E. Pendidikan Non Formal (PNF) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal (PNF) disediakan untuk melayani
kebutuhan pendidik bagi masyarakat yang tidak mampu atau tidak pernah
mengakses pendidikan sekolah formal. Penyelenggaraan pendidikan non
formal ini lebih diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan
dasar. Paling tidak terdapat lima (5) jenis sarana pendidikan non formal yang
ada di Kota Pasuruan, masing-masing PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), KF
(Keaksaraan Fungsional), Kejar Paket, Pondok Pesatren, dan Kursus-kursus.
Tabel 4.15 Data Pokok PNF dan Anak Usia Dini di Kota Pasuruan Tahun
2009/2010
KURSUS PESANTREN KEJAR PAKET
No. Uraian PAUD KF
Ula Wustho A B C
1 Lembaga 54 10 8 15 8 4 14 14
2 Siswa / Peserta Didik 2.894 200 396 1.434 80 273 808 1644
3 Tenaga Pengajar 124 14 15 132 11 6 47 174
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2010
Keaksaraan Fungsional
Keaksaraan fungsional (KF) dikota Pasuruan berjumlah 8 lembaga yang
tersebar pada tiga kecamatan, untuk kecamatan Gadingrejo sebanyak 4
lapangan pekerjaan diharapkan menjadi lebih luas dan lebih baik. Dengan
kondisi tingkat partisipasi penduduk yang bekerja yang relatif tinggi diharapkan
terjadi pemerataan pendapatan dan pada akhirnya kondisi kesejahteraan
penduduk secara umum dapat meningkat. Dengan kata lain bahwa apabila
seseorang memiliki pekerjaan yang tetap maka dia akan mampu menghidupi
atau membiayai dirinya sendiri bahkan keluarganya dan pada akhirnya tingkat
kesejahteraannya meningkat.
Permasalahan mengenai penyediaan kesempatan kerja bagi setiap penduduk
menjadi isu utama dalam pembangunan karena seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk, kebutuhan penduduk terhadap penyediaan kesempatan dan
lapangan pekerjaan juga semakin meningkat. Oleh karena itu, penyediaan
lapangan pekerjaan atau perluasan kesempatan kerja bagi penduduk
merupakan salah satu prioritas kebijakan pembangunan yang perlu dilakukan
pemerintah. Tujuan dari perluasan kesempatan dan lapangan pekerjaan ini
tidak hanya semata-mata untuk menunjang peningkatan produktifitas barang
dan jasa, lebih penting lagi untuk memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan
masyarakat.
Tidak berimbangnya jumlah lapangan atau kesempatan kerja yang tersedia
dengan jumlah angkatan kerja yang siap bekerja akan menimbulkan
permasalahan baru yakni pengangguran. Lebih lanjut, permasalahan
pengangguran yang cukup tinggi terkadang juga disebabkan oleh besarnya
jumlah pencari kerja yang kurang terdidik dan terlatih sesuai dengan keahlian
yang dibutuhkan pasar dunia kerja saat ini. Permasalahan yang muncul selain
pengangguran adalah banyaknya pekerja yang bekerja kurang dari jam standar
kerja serta penghasilan atau upah yang diterima oleh para pekerja yang kurang
dari standar yang ditentukan. Berdasar pada permasalahan-permasalahan
tersebut maka perlu adanya tinjauan mengenai karakteristik ketenagakerjaan
yang ada di Kota Pasuruan ini.
untuk penduduk yang belum atau tidak bekerja memiliki proporsi sebesar
27,75%, penduduk yang hanya mengurus urusan rumah tangga sebesar
27,75%, penduduk yang masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa
sebesar 13,34%, serta penduduk yang berstatus sebagai pensiunan sebesar
1,35%. Rendahnya proporsi penduduk yang bekerja tersebut mampu
mempengaruhi kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota
Pasuruan secara umum. Berdasar data proporsi penduduk yang telah bekerja
tersebut, jenis pekerjaan yang paling banyak dimiliki penduduk Kota Pasuruan
adalah sebagai karyawan swasta (17,24%) dan perdagangan (4%). Kondisi
tersebut mengindikasikan bahwa pola aktivitas perekonomian masyarakat Kota
Pasuruan saat ini sudah tidak lagi bertumpu pada sektor-sektor ekonomi primer
(pertanian dan pertambangan) namun sudah lebih bergeser pada aktivitas
sektor ekonomi sekunder (industri dan perdagangan) dan tersier (keuangan
dan jasa perusahaan). Kebijakan dan peraturan yang menciptakan iklim yang
kondusif bagi aktivitas usaha yang ada di wilayah Kota Pasuruan cukup
diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan yang ada,
karena apabila perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan maka dapat
berpotensi meningkatkan jumlah penduduk yang menganggur. Sistem insentif
juga perlu dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang memprioritaskan dan
mempekerjakan tenaga kerja lokal dalam jumlah yang cukup besar, kemudian
perlu juga perlu didukung pengembangan corporate social responsibility (CSR)
dengan memberdayakan penduduk di sekitar lokasi perusahaan/industri melalui
pelatihan keterampilan atau bantuan modal usaha yang mampu menciptakan
lapangan pekerjaan baru.
Namun hal yang perlu diingat adalah masih rendahnya tingkat penduduk yang
bekerja harus menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah dalam upaya
penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan jumlah lulusan atau pencari kerja tampaknya tidak diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia tampaknya
menyebabkan banyaknya penduduk yang belum atau tidak bekerja di Kota
Pasuruan ini. Tingginya tingkat pengangguran yang ada menimbulkan
permasalahan baru bagi kegiatan pembanggunan di Kota Pasuruan. Oleh
karena itu perlu adanya kebijakan untuk mengatasi permasalahan
pengangguran tersebut. Informasi mengenai struktur penduduk Kota Pasuruan
berdasar status dan jenis pekerjaannya dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.16 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Pekerjaan Tahun
2010
Bugul Persentase
Jenis Pekerjaan Gadingrejo Purworejo Jumlah
Kidul (%)
Belum/Tidak Bekerja 18.432 16.592 16.693 51.717 27,7553
Mengurus Rumah Tangga 9.387 8.340 8.168 25.895 13,8972
Pelajar/Mahasiswa 7.814 10.069 6.968 24.851 13,3369
Pensiunan 663 1.095 870 2.628 1,4104
PNS 870 2.211 1.969 5.050 2,7102
TNI 474 190 164 828 0,4444
Polri 104 351 142 597 0,3204
Perdagangan 4.318 3.274 1.231 8.823 4,7351
Petani/Pekebun 210 266 745 1.221 0,6553
Peternak 1.290 657 656 2.603 1,3970
Nelayan/Perikanan 638 615 975 2.228 1,1957
Industri 935 1.319 336 2.590 1,3900
Konstruksi 48 215 34 297 0,1594
Transportasi 417 511 248 1.176 0,6311
Karyawan Swasta 9.109 11.789 11.240 32.138 17,2477
Karyawan BUMN 275 379 605 1.259 0,6757
Karyawan BUMD 14 25 25 64 0,0343
Karyawan Honorer 146 243 204 593 0,3182
Buruh Harian Lepas 251 139 252 642 0,3445
Buruh Tani/Perkebunan 97 25 249 371 0,1991
Buruh Nelayan/Perikanan 33 54 28 115 0,0617
Buruh Peternakan - 3 2 5 0,0027
Pembantu Rumah Tangga 96 169 123 388 0,2082
Tukang Cukur 36 45 8 89 0,0478
Tukang Listrik 14 4 12 30 0,0161
Tukang Batu 90 64 96 250 0,1342
Tukang Kayu 874 526 298 1.698 0,9113
Tukang Sepatu Sol 3 3 7 13 0,0070
Tukang Las/Pandai Besi 28 16 26 70 0,0376
Tukang Jahit 33 56 40 129 0,0692
Tukang Gigi 1 - 1 2 0,0011
Penata Rias 3 7 5 15 0,0081
Penata Busana 1 5 - 6 0,0032
Penata Rambut 6 14 3 23 0,0123
Mekanik 53 43 49 145 0,0778
Seniman 2 3 4 9 0,0048
Tabib 5 8 5 18 0,0097
Petugas Kebersihan - - 1 1 0,0005
Perancang Busana - 1 - 1 0,0005
Imam Masjid 4 5 1 10 0,0054
Pendeta 5 4 2 11 0,0059
Wartawan 5 4 4 13 0,0070
Ustadz/Mubaligh 28 32 24 84 0,0451
Juru Masak 2 - 5 7 0,0038
Anggota DPD - 1 - 1 0,0005
Wakil Walikota - - 1 1 0,0005
Anggota DPRD Propinsi 1 1 1 3 0,0016
Anggota DPR 3 3 2 8 0,0043
Dosen 4 24 17 45 0,0242
Guru 400 725 654 1.779 0,9547
Pilot - - 2 2 0,0011
Pengacara 1 5 1 7 0,0038
Notaris 1 3 1 5 0,0027
Arsitek 1 1 2 4 0,0021
Bugul Persentase
Jenis Pekerjaan Gadingrejo Purworejo Jumlah
Kidul (%)
Akuntan - 2 1 3 0,0016
Konsultan - 4 2 6 0,0032
Dokter 11 29 20 60 0,0322
Bidan 10 19 10 39 0,0209
Perawat 15 34 16 65 0,0349
Apoteker 4 8 5 17 0,0091
Psikiater/Psikolog 3 - - 3 0,0016
Penyiar Radio 2 2 - 4 0,0021
Pelaut 5 13 7 25 0,0134
Peneliti - 1 1 2 0,0011
Sopir 226 125 160 511 0,2742
Pialang 1 - 8 9 0,0048
Pedagang 349 485 332 1.166 0,6258
Perangkat Desa 4 23 1 28 0,0150
Biarawati 10 4 5 19 0,0102
Wiraswasta 2.057 2.332 1265 5.654 3,0344
Lainnya 2.505 3.524 2.134 8.163 4,3809
Jumlah 62.427 66.739 57.166 186.332 100
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan dan Hasil Perhitungan, 2011
Tabel 4.17 Proporsi Penduduk Kota Pasuruan yang Dirinci Menurut Angkatan
Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2005-2010
Jumlah Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Tahun
Penduduk Jumlah % Jumlah %
2005 164.406 89.291 54,31 62.229 37,85
2006 165.992 79.681 48,00 55.280 33,30
2007 166.717 83.381 50,01 53.388 32,02
2008 172.892 85.756 49,60 50.045 28,95
2009 175.932 87.852 49,94 49.422 28,09
2010 186.322 92.404 49,59 49.284 26,45
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010 dan Hasil Perhitungan, 2011
100
90
80
70
60
30
20
10
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tabel 4.18 Tingkat Partipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Pasuruan Tahun 2005-
2010
Penduduk Usia Angkatan Kerja
Tahun TPAK
15+ yang Bekerja
2005 136.832 73.245 53,53
2006 139.290 70.174 50,38
2007 141.539 73.930 52,23
2008 143.733 76.561 53,27
2009 145.639 77.925 53,51
2010 147.157 82.240 55,89
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010 dan Perhitungan, 2011
TPAK
56.5
55.5
54.5
53.5
52.5
51.5
50.5
49.5
48.5
47.5
2005 2006 2007 2008 2009 2010
TPAK 53.53 50.38 52.23 53.27 53.51 55.89
Tabel 4.19 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Pasuruan Tahun 2005-2010
Tahun Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran TPT
2005 89.291 73.245 16.046 17,97
2006 79.681 70.174 9.507 11,93
2007 83.381 73.930 9.451 11,33
2008 85.756 76.561 9.195 10,72
2009 87.852 77.925 9.927 11,30
2010 92.404 82.240 10.164 11,00
JATIM 5,87
Sumber: Kota Pasuruan dalam angka 2010 dan Perhitungan 2011
TPT
17.97
11.93
11.33 11.3 11
10.72
kerja. Tingginya angka kesempatan kerja (AKK) pada suatu wilayah dapat
mengindikasikan bahwa potensi berusaha dan memperoleh pekerjaan pada
wilayah tersebut cukup tinggi. Hal tersebut juga dapat menggambarkan bahwa
potensi ekonomi atau usaha pada wilayah tersebut juga cukup besar.
Angka Kesempatan Kerja (AKK) di Kota Pasuruan tahun 2010 sebesar 66,79%.
Angka kesempatan kerja tersebut tergolong tinggi namun belum cukup untuk
menggambarkan bahwa upaya penyediaan lapangan atau kesempatan kerja
bagi penduduk Kota Pasuruan telah memberikan dampak yang maksimal.
Terlebih dengan adanya kecenderungan penurunan angka kesempatan kerja
(AKK) dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sehingga program kebijakan
pembangunan di bidang ekonomi harus ditingkatkan untuk mengantisipasi
penurunan yang lebih besar lagi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
mendukung peningkatan kesempatan kerja bagi penduduk Kota Pasuruan
adalah penguatan iklim usaha terutama untuk usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM), peningkatan potensi investasi dalam negeri maupun asing,
serta pemberlakukan mekanisme insentif dan disinsentif bagi usaha besar yang
bersifat padat karya. Berikut adalah perhitungan angka kesempatan kerja
(AKK) Kota Pasuruan dalam kurun waktu tahun 2005-2010.
Tabel 4.20 Angka Kesempatan Kerja (AKK) Kota Pasuruan Tahun 2004-2008
Usia
Angkatan Kerja
Tahun Produktif AKK
yang Bekerja
/Angkatan kerja
2005 114.122 73.245 64,18
2006 116.224 70.174 60,38
2007 117.926 73.930 62,69
2008 119.879 76.561 63,87
2009 121.603 77.925 64,08
2010 123.123 82.240 66,79
Sumber: Kota Pasuruan dalam angka 2010 dan Perhitungan 2011
AKK
66.79
62.69
60.38
penduduk angkatan kerja yang bekerja pada tiap lapangan usaha di Kota
Pasuruan tahun 2005-2010 dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut.
Tabel 4.21 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Lapangan Usaha
di Kota Pasuruan Tahun 2005-2010
Tahun
No. Jenis Lapangan Usaha
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pertanian, kehutanan,
1 1.465 1.403 1.478 1.993 1.558 2.141
peternakan
Pertambangan dan
2 220 211 222 239 234 257
penggalian
3 Industri pengolahan 20.875 19.999 21.069 20.761 22.208 22.301
4 Listrik, gas dan air bersih 1.465 1.403 1.478 2.932 1.558 3.150
5 Kontruksi/Bangunan 2.930 2.807 2.957 3.087 3.117 3.316
Perdagangan, hotel dan
6 21.974 21.052 22.180 22.835 23.379 24.529
restoran
Angkutan, pergudangan dan
7 5.493 5.263 5.544 5.507 5.844 5.916
komunikasi
Keuangan, persewaan dan
8
perusahaan 3.663 3.509 3.697 3.658 3.897 3.929
9 Jasa-jasa 15.161 14.526 15.304 15.549 16.131 16.703
Jumlah 73.245 70.174 73.930 76.561 77.925 82.240
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010, BPS Jatim, dan perhitungan 2011
4%
Angkutan, pergudangan dan ko-
4% munikasi
Jasa-jasa
Gambar 4.10 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Sektor Usaha di
Kota Pasuruan Tahun 2010
jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja pada tiap jenis pekerjaan di Kota
Pasuruan tahun 2005-2010 dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut.
Tabel 4.22 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Jenis Pekerjaan
di Kota Pasuruan Tahun 2005-2010
No Tahun
Jenis Pekerjaan
. 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tenaga Profesinal, Teknis dan
1 3.611 3.647 3.751 4.075 4.177 5.071
sejenisnya
Tenaga Kepemimpinan dan
2 5.232 5.490 5.497 5.997 6.115 6.723
Ketatalaksanaan
Tenaga Tata Usaha dan
3 14.997 14.033 14.963 15.153 15.282 16.087
Tenaga Sejenis
4 Tenaga Usaha Penjualan 7.571 6.572 7.581 8.084 8.196 8.996
5 Tenaga Usaha Jasa 25.108 25.104 25.138 25.985 26.418 26.824
6 Tenaga Usaha Pertanian 1.934 1.531 1.943 1.972 2.146 2.483
7 Tenaga Usaha Produksi 14.397 13.487 14.638 14.754 14.956 15.310
8 Lainnya 395 310 419 541 635 746
Jumlah 73.245 70.174 73.930 76.561 77.925 82.240
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010, BPS Jatim, dan perhitungan 2011
36%
Tenaga Usaha Produksi
Lainnya
Gambar 4.11 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Jenis Pekerjaan
di Kota Pasuruan Tahun 2010
Tabel 4.23 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Status
Pekerjaan di Kota Pasuruan Tahun 2005-2010
Tahun
Status Pekerjaan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Berusaha sendiri 22.470 21.513 22.665 22.221 22.617 25.230
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 6.400 6.141 6.469 8.520 8.672 7.186
Berusaha dibantu buruh tetap 1.283 1.613 1.699 1.983 2.019 1.441
Buruh/karyawan/pekerja dibayar 36.497 34.595 36.447 37.355 38.020 40.979
Pekerja tidak dibayar 6.595 6.312 6.650 6.482 6.598 7.405
Jumlah 73.245 70.174 73.930 76.561 77.925 82.240
Sumber: Kota Pasuruan dalam Angka 2010, BPS Jatim, dan perhitungan 2011
8%
Gambar 4.12 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Status Pekerjaan
di Kota Pasuruan Tahun 2010
Berdasar data yang ada diketahui bahwa keluhan kesakitan untuk penyakit
yang diderita oleh penduduk Kota Pasuruan adalah infeksi saluran pernafasan
atas akut (ISPA), dimana jumlah penderitanya pada tahun 2009 mencapai
27.477 jiwa dengan jumlah tersebut maka angka kesakitan untuk penyakit ISPA
sebesar 0,141. Kemudian jenis penyakit lain yang juga memiliki jumlah
penderita cukup besar adalah nasofaringitis akut, acute pharyngitis dan myalgia
dengan jumlah kasus pada tahun 2009 masing-masing 23.581 kasus, 16.790
kasus dan 16.489 kasus. Secara umum, tingkat keluhan penyakit yang diderita
oleh penduduk Kota Pasuruan cukup besar yakni mencapai 245.801 kasus
sehingga angka kesakitan (morbidity rate)-nya sebesar 1,259. Besarnya tingkat
keluhan penyakit penduduk tersebut mengindikasikan bahwa kualitas
kesehatan penduduk Kota Pasuruan secara umum masih cukup rendah.
Wilayah Kota Pasuruan yang dilalui jalur trasnportasi dengan intensitas
pergerakan yang cukup tinggi serta tingginya aktivitas industri yang
menyebabkan polusi udara membuat angka penyakit infeksi saluran
pernafasan atas akut (ISPA) menjadi paling tinggi daripada jenis penyakit
lainnya. Pola konsumsi makanan yang kurang berimbang serta kondisi
lingkungan yang kurang sehat merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
tingginya angka kesakitan masyarakat. Upaya untuk menekan peningkatan
jenis dan jumlah penyakit perlu dilakukan tidak hanya oleh pemerintah daerah
namun juga seluruh masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat atas
pentingnya menjaga kesehatan dan pola hidup sehat, usaha perbaikan
kesehatan lingkungan berbasis komunitas, serta peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada merupakan
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menekan atau mengurangi tingkat
keluhan penyakit yang diderita penduduk Kota Pasuruan.
Kondisi kesehatan penduduk juga dapat digambarkan melalui jumlah
kunjungan penduduk ke fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pasuruan untuk
mendapatkan pelayanan atau perawatan kesehatan. Berdasar data yang ada,
diketahui bahwa jumlah kunjungan penduduk Kota Pasuruan ke fasilitas
kesehatan yang ada (puskesmas dan RSUD) mencapai 374.989, dimana
13.547 diantaranya merupakan kunjungan untuk rawat inap dan 2.596
kunjungan merupakan kunjungan gangguan jiwa. Jumlah kunjungan
masyarakat tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun
2008 yang sebesar 253.882 kali. Data mengenai kunjungan masyarakat ke
fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pasuruan pada tahun 2009 dapat dilihat
pada tabel 4.28 berikut.
Tabel 4.27 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan
Jiwa pada Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2009
Jumlah Kunjungan
No Sarana Pelayanan Kesehatan
Rawat Jalan Rawat Inap Jumlah
1 Puskesmas Bugul Kidul 33.470 - 33.470
2 Puskesmas Kandangsapi 39.266 - 39.266
3 Puskesmas Purworejo 60.297 - 60.297
4 Puskesmas Kebonsari 72.410 - 72.410
5 Puskesmas Gadingrejo 60.155 - 60.155
6 Puskesmas Karangketug 37.926 - 37.926
7 RSUD Dr. Soedarsono 57.918 13.547 71.465
JUMLAH 361.442 13.547 374.989
JUMLAH PENDUDUK 174.810 174.810
CAKUPAN PELAYANAN (%) 206,76 7,75
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
Kesehatan bayi dan balita cukup dipengaruhi oleh faktor atau kondisi
kesehatan ibu. Hal tersebut disebabkan oleh semua aktivitas serta kebutuhan
bayi dan balita sangat bergantung pada ibu. Kesehatan bayi dan balita harus
dijaga dengan baik mulai dari proses kehamilan, proses persalinan sampai
dengan perawatan bayi serta balita. Meskipun peran ibu cukup penting dalam
menjaga kesehatan ibu dan balita, apabila tidak didukung dengan upaya
pelayanan kesehatan yang baik kepada ibu maka kondisi bayi dan balita dapat
terganggu. Kesehatan ibu selama masa kehamilan juga menjadi aspek yang
penting untuk diperhatikan. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan ibu hamil sehingga kondisi kesehatan janin juga dapat terjaga
dengan baik. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam upaya untuk menjaga
kesehatan ibu hamil adalah melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil ke
fasilitas atau unit kesehatan yang ada.
Dalam kurun waktu tahun 2007-2009, proporsi ibu hamil yang melakukan
kunjungan atau pemeriksaan pada fasilitas kesehatan di Kota Pasuruan cukup
tinggi terutama untuk ibu hamil K1, sementara untuk proporsi ibu hamil K4 yang
melakukan pemeriksaan jumlahnya lebih rendah bahkan pada tahun 2008
persentasenya hanya sebesar 68,75% dari total jumlah ibu hamil K4.
Rendahnya jumlah ibu hamil K4 yang memeriksakan kesehatan ke fasilitas
kesehatan yang ada di Kota Pasuruan ini diesbabkan masih rendahnya
kesadaran ibu hamil akan pemeriksaan kesehatan namun tidak menutup
kemungkinan juga diakibatkan kondisi kesehatan ibu hamil yang cukup rentan
maka tidak memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan dalam jarak
yang relatif jauh. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil adalah tenaga
kesehatan (perawat ataupun bidan) dapat melakukan pelayanan pada fasilitas
posyandu sehingga ibu hamil lebih dekat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatannya. Kondisi proporsi ibu hamil yang melakukan kunjungan atau
pemeriksaan pada fasilitas kesehatan di Kota Pasuruan tahun 2007-2009 dapat
dilihat pada tabel 4.29.
Tabel 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil pada Fasilitas Kesehatan di Kota
Pasuruan Tahun 2007-2009
Ibu Hamil
Tahun Kecamatan
Jumlah K1 % K4 %
Bugul Kidul 1.158 1.479 127,72 1.426 123,14
Purworejo 1.518 1.479 97,43 1.178 77,60
2007
Gadingrejo 1.393 1.302 93,47 1.123 80,62
JUMLAH 4.069 4.260 104,69 3.727 91,59
Bugul Kidul 1.177 1.222 103,82 907 77,06
Purworejo 1.436 1.411 98,26 1.034 72,01
2008
Gadingrejo 1.394 1.368 98,13 814 58,39
JUMLAH 4.007 4.001 99,85 2.755 68,75
Bugul Kidul 1.152 1.200 104,17 1.089 94,53
Purworejo 1.421 1.401 98,59 1.119 78,75
2009
Gadingrejo 1.364 1.245 91,28 1.224 89,74
JUMLAH 3.937 3.846 97,69 3.432 87,17
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
110
90
70
50
30
10
Dalam proses persalinan, salah satu faktor yang cukup menentukan kesehatan
ibu maupun bayi adalah penolong kelahiran atau persalinan. Setidaknya tenaga
penolong proses kelahiran atau persalinan merupakan tenaga kesehatan yang
berasal dari unit-unit kesehatan resmi, baik milik pemerintah maupun swasta
sehingga proses persalinan dapat dilakukan secara baik dan benar. Berdasar
pada data yang telah diperoleh diketahui bahwa hampir seluruh ibu di wilayah
Kota Pasuruan yang mengalami porses persalinan ditolong atau dilayani oleh
tenaga kesehatan yang ada. Memang terdapat beberapa ibu yang tidak
melakukan persalinan pada fasilitas atau tenaga kesehatan dan lebih memilih
melakukan persalinan kepada tenaga kesehatan yang tradisional seperti dukun
bayi. Kondisi dimungkinkan terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti
kemampuan perekonomian keluarga, kondisi sosial budaya masyarakat, dan
lainnya. Kemudian untuk persentase ibu yang mendapat pelayanan nifas dari
fasilitas kesehatan yang ada dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlahnya
lebih rendah apabila dibandingkan dengan proporsi ibu bersalin yang dilayani
tenaga kesehatan. Namun dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian adalah
proporsi ibu hamil untuk melakukan proses persalinan dengan dibantu oleh
tenaga kesehatan telah meningkat dengan signifikan dari tahun ke tahun, hal
tersebut mengindikasikan bahwa kesadaran untuk berperilaku hidup sehat
terutama untuk menjaga kesehatan kondisi ibu dan bayi telah meningkat di
Kota Pasuruan. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan kepada ibu
bersalin atau melahirkan maupun ibu nifas cukup penting dilakukan oleh
pemerintah daerah. Upaya sosialisasi tentang pentingnya proses persalinan
yang harus ditolong oleh tenaga kesehatan perlu dilakukan untuk menekan
atau menurunkan tingkat kematian ibu bersalin atau melahirkan serta untuk
menjaga bayi yang dilahirkan. Selain itu, juga kemampuan dan keahlian tenaga
kesehatan yang membantu proses persalinan juga harus ditingkatkan.
Informasi mengenai jumlah ibu bersalin dan ibu nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun
2007 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut.
Tabel 4.29 Cakupan Ibu Bersalin dan Ibu Nifas yang Mendapat Pelayanan
Tenaga Kesehatan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009
Ibu Bersalin Ibu Nifas
Mendapat
Tahun Kecamatan Ditolong
Jumlah % Jumlah pelayanan %
Nakes
nifas
Bugul Kidul 1.126 1.077 95,65 1.126 859 76,29
Purworejo 1.256 1.195 95,14 1.256 1.040 82,80
2007
Gadingrejo 1.370 1.274 92,99 1.370 1.176 85,84
JUMLAH 3.752 3.546 94,51 3.752 3.075 81,96
Bugul Kidul 1.081 1.123 103,89 1.081 1.072 99,17
Purworejo 1.318 1.292 98,03 1.318 1.284 97,42
2008
Gadingrejo 1.280 1.182 92,34 1.280 1.163 90,86
JUMLAH 3.679 3.597 97,77 3.679 3.519 95,65
Bugul Kidul 1.058 1.058 100,00 1.058 834 78,83
Purworejo 1.316 1.257 95,52 1.316 1.069 81,23
2009
Gadingrejo 1.253 1.241 99,04 1.253 1.110 88,59
JUMLAH 3.627 3.556 98,04 3.627 3.013 83,07
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
97.5
92.5
87.5
82.5
77.5
72.5
Gambar 4.14 Perkembangan Cakupan Ibu Melahirkan dan Ibu Nifas yang
Mendapat Pelayanan Tenaga Kesehatan di Kota Pasuruan Tahun
2007-2009
Tabel 4.30 Cakupan Bayi yang Memperoleh ASI Eksklusif di Kota Pasuruan
Tahun 2007-2009
Jumlah Bayi yang mendapat
Tahun Kecamatan %
Bayi ASI eksklusif
Bugul Kidul 1.052 318 30,23
Purworejo 1.381 467 33,82
2007
Gadingrejo 1.266 574 45,34
JUMLAH 3.699 1.359 36,74
Bugul Kidul 1.070 315 29,44
Purworejo 1.305 325 24,90
2008
Gadingrejo 1.268 387 30,52
JUMLAH 3.643 1.027 28,19
Bugul Kidul 1.047 93 8,88
Purworejo 1.292 259 20,05
2009
Gadingrejo 1.240 284 22,90
JUMLAH 3.579 636 17,77
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
5,3 tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) tersebut tidak
menggambarkan kondisi nyata dan keseluruhan di wilayah Kota Pasuruan
karena data yang diperoleh hanya berasal dari fasilitas kesehatan pemerintah,
namun Angka Kematian Bayi (AKB) secara umum dapat dikatakan mengalami
penurunan yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan oleh pemerintah daerah. Apabila dibandingkan dengan
rata-rata Angka Kematian Bayi (AKB) Propinsi Jawa Timur maka Angka
Kematian Bayi (AKB) Kota Pasuruan cukup rendah. Upaya atau program
kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menekan atau
menurunkan angka kematian bayi di Kota Pasuruan adalah peningkatan
kemampuan dan keahlian tenaga kesehatan yang membantu persalinan,
peningkatan fasilitas pendukung proses persalinan, peningkatan kesadaran
masyarakat untuk melakukan persalinan dan memeriksakan bayi pada fasilitas
kesehatan resmi, serta pemberian bantuan kesehatan bagi ibu dan bayi dalam
keluarga kurang sejahtera. Informasi mengenai Angka kematian bayi dan balita
(AKB) di Kota Pasuruan dalam kurun waktu 2007-2009 dapat dilihat pada tabel
4.32 berikut.
Tabel 4.31 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi & Balita di Kota Pasuruan
Tahun 2007-2009
Jumlah
Lahir Lahir Jumlah % Lahir
Tahun Kecamatan Kematian
Hidup Mati Kelahiran Mati
Bayi
Bugul Kidul 1.246 3 1.249 0,24
Purworejo 1.191 4 1.195 0,33
2007 Gadingrejo 1.266 8 1.274 0,63
JUMLAH 3.703 15 3.718 0,40 61
AKB (DILAPORKAN) 16,5
Bugul Kidul 1.132 5 1.137 0,44 7
Purworejo 1.296 12 1.308 0,92 11
2008 Gadingrejo 1.189 6 1.195 0,50 7
JUMLAH 3.617 23 3.640 0,63 25
AKB (DILAPORKAN) 6,9
Bugul Kidul 1.058 1 1.059 0,09 3
Purworejo 1.257 3 1.260 0,24 10
2009 Gadingrejo 1.241 1 1.242 0,08 6
JUMLAH 3.556 5 3.561 0,14 19
AKB (DILAPORKAN) 5,3
AKB JAWA TIMUR 24,79
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan
karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lainnya. Secara keseluruhan, pada tahun
2009 jumlah ibu melahirkan yang ada di Kota Pasuruan mencapai 3.556.
Berdasar data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa tingkat kematian ibu
hamil, bersalin ataupun nifas di wilayah Kota Pasuruan cukup rendah. Dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir tidak ada kasus kematian ibu hamil di wilayah ini,
sementara terdapat 2 kasus kematian ibu bersalin dan 1 kasus kematian ibu
nifas pada tahun 2009. Jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan nifas pda
wilayah Kota Pasuruan tersebut mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3
tahun terakhir namun jumlah tersebut juga belum menggambarkan kondisi
kematian ibu di wilayah Kota Pasuruan secara keseluruhan. Upaya untuk
menurunkan atau menekan jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan nifas
secara umum hampir sama dengan upaya untuk menurunkan jumlah kematian
bayi karena kedua hal tersebut cukup berkaitan dimana apabila ibu sehat amak
diharapkan bayi juga sehat. Upaya atau program kebijakan yang dapat
dilakukan oleh pemerintah daerah meliputi peningkatan kemampuan dan
keahlian tenaga kesehatan yang membantu persalinan, peningkatan fasilitas
pendukung proses persalinan serta pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi,
peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan persalinan dan
pemeriksaan bayi pada fasilitas kesehatan resmi, serta pemberian bantuan
kesehatan bagi ibu dan bayi dalam keluarga kurang sejahtera. Informasi
mengenai kematian ibu di wilayah Kota Pasuruan pada tahun 2007-2009 dapat
dilihat pada tabel 4.33.
Tabel 4.32 Jumlah Kematian Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas di Kota Pasuruan
Tahun 2007-2009
Jumlah kematian ibu maternal
Jumlah Ibu Kematia Kematia
Tahun Kecamatan Kematian
Melahirkan n ibu n ibu Jumlah
ibu nifas
hamil bersalin
Bugul Kidul 1.246
Purworejo 1.191
2007
Gadingrejo 1.266 - 1 - 1
JUMLAH 3.703 - 1 - 1
Bugul Kidul 1.132 - 1 - 1
Purworejo 1.296 - - - -
2008
Gadingrejo 1.189 - 2 - 2
JUMLAH 3.617 - 3 - 3
Bugul Kidul 1.058 - - - -
Purworejo 1.257 - 1 - 1
2009
Gadingrejo 1.241 - 1 1 2
JUMLAH 3.556 - 2 1 3
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
Angka Harapan Hidup (AHH) juga digunakan sebagai salah satu indikator untuk
mengukur derajat kesehatan masyarakat. Angka Harapan Hidup (AHH) ini
digunakan untuk mengidentifikasi kualitas kesehatan dimana pendapat umum
menyatakan bahwa apabila kualitas kesehatan seseorang lebih baik
diharapkan mampu memberikan peluang hidup lebih lama. Meskipun demikian,
aspek kesehatan bukan merupakan satu-satunya indikator yang memperbesar
peluang lama hidup seseorang. Tinggi rendahnya angka harapan hidup
penduduk juga tampaknya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perumahan
yang sehat serta pola konsumsi yang berimbang.
Berdasar pada hasil analisa BPS, diketahui bahwa harapan hidup penduduk
Kota Pasuruan mencapai 66,38 tahun. Angka harapan hidup penduduk Kota
Pasuruan tersebut memang lebih rendah dibandingkan dengan harapan hidup
penduduk di kota-kota lain di Propinsi Jawa Timur. Bahkan harapan hidup
penduduk Kota Pasuruan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir lebih
rendah dari rata-rata harapan hidup penduduk Propinsi Jawa Timur.
Kondisi lingkungan perumahan penduduk yang kurang sehat dan serasi yang
tidak mendukung kenyamanan dan kesehatan penghuninya serta pola
konsumsi yang kurang berimbang tampaknya turut mempengaruhi rendahnya
kualitas kesehatan masyarakat yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya
harapan hidup penduduk Kota Pasuruan. Oleh karena itu, maka beberapa
upaya dapat dilakukan yang diharapkan dapat memacu peningkatan Angka
Tabel 4.33 Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Kota-kota di Propinsi Jawa
Timur Tahun 2005-2008
Wilayah Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008
Kota Kediri 69,10 69,30 69,40 69,48
Kota Blitar 70,50 70,60 70,65 71,52
Kota Malang 67,80 68,60 69,00 69,54
Kota Probolinggo 68,10 68,60 68,85 69,10
Kota Pasuruan 65,40 66,00 66,30 66,38
Kota Mojokerto 70,50 70,60 70,70 70,76
Kota Madiun 69,90 70,00 70,05 70,21
Kota Surabaya 69,20 69,50 69,65 69,70
Kota Batu 67,30 68,10 68,50 69,00
PROP. JAWA TIMUR 67,20 67,90 68,25 68,69
Sumber: BPS Kota Pasuruan, 2010
Kota Batu
Kota Surabaya
Kota Madiun
Kota Mojokerto
Kota Pasuruan
Kota Probolinggo
Kota Malang
Kota Blitar
Kota Kediri
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
tempat sampah dan fasilitas pengelolaan air limbah oleh keluarga pada wilayah
Kota Pasuruan pada tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 4.35.
Tabel 4.34 Kondisi Kepemilikan Jamban, Tempat Sampah dan Fasilitas Air
Limbah di Kota Pasuruan Tahun 2008
JAMBAN
Jumlah
Jumlah Jumlah KK Jumlah KK % KK %
No Kecamatan Rumah
KK Diperiksa Memiliki Memiliki Sehat
Sehat
1 Bugul Kidul 12.296 4.780 4.440 4.458 92,89 93,26
2 Purworejo 15.377 8.070 8.070 7.639 100,00 94,66
3 Gadingrejo 35.879 9.351 8.346 3.027 89,25 32,37
JUMLAH 63.552 22.201 20.856 15.124 93,94 68,12
TEMPAT SAMPAH
Jumlah
Jumlah Jumlah KK Jumlah KK % KK %
No Kecamatan Rumah
KK Diperiksa Memiliki Memiliki Sehat
Sehat
1 Bugul Kidul 12.296 7.774 6.762 4.835 86,98 62,19
2 Purworejo 15.377 14.784 7.616 7.616 51,52 51,52
3 Gadingrejo 35.879 14.620 12.721 10.112 87,01 69,17
JUMLAH 63.552 37.178 27.099 22.563 72,89 60,69
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Jumlah
Jumlah Jumlah KK Jumlah KK % KK %
No Kecamatan Rumah
KK Diperiksa Memiliki Memiliki Sehat
Sehat
1 Bugul Kidul 12.296 6.374 5.389 3.362 84,55 52,75
2 Purworejo 15.377 14.007 6.565 6.416 46,87 45,81
3 Gadingrejo 35.879 13.279 8.675 5.658 65,33 42,61
JUMLAH 63.552 33.660 20.629 15.436 61,29 45,86
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
% KK Memiliki % Sehat
93.94
72.89
68.12
60.69 61.29
45.86
Gambar 4.16 Proporsi Jumlah KK yang Memiliki Fasilitas Sanitasi yang Sehat di
Kota Pasuruan Tahun 2008
Akses penduduk terhadap sumber air bersih juga merupakan aspek penting
dalam menggambarkan kualitas kesehatan masyarakat. Air bersih merupakan
kebutuhan yang penting karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan minum
dan MCK penduduk. Kondisi umum yang terjadi pada wilayah perkotaan,
ketersediaan air bersih cukup terbatas dan harganya cukup mahal sehingga
banyak penduduk terutama penduduk yang berpenghasilan rendah memilih
untuk menggunakan air kurang bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya. Pada tahun 2009, proporsi jumlah keluarga di wilayah Kota Pasuruan
yang mampu mengkases air bersih tergolong cukup rendah yakni hanya
sebesar 47,02%. Jumlah paling rendah berada pada wilayah Kecamatan Bugul
Kidul. Dari keluarga yang mampu mengakses air bersih tersebut, proporsi
failitas air bersih yang paling banyak digunakan oleh penduduk adalah ledeng
(jaringan perpipaan PDAM) dimana proporsinya sebesar 45,83%. Selain itu,
terdapat fasilitas kran umum yang digunakan oleh penduduk secara bersama-
sama dalam satu lingkungan permukiman yang berada pada Kecamatan Bugul
Kidul. Penyediaan fasilitas kran umum tampaknya perlu ditingkatkan mengingat
masih banyak penduduk yang kurang mampu mengakses air bersih. Bantuan
modal untuk penyediaan fasilitas air bersih pada rumah atau keluarga kurang
sejahtera juga dapat dilakukan sehingga seluruh penduduk Kota Pasuruan
pada akhirnya mampu mengakses dan mengkonsumsi air bersih. Data
mengenai jumlah dan jenis akses air bersih yang dimanfaatkan penduduk Kota
Pasuruan dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.35 Jumlah dan Persentase Keluarga yang Mengakses Air Bersih di Kota
Pasuruan Tahun 2009
Jumlah Jumlah KK
No Kecamatan Ledeng SPT SGL Lainnya*
KK Pengakses
5.941 4.034 933 926 48
1 Bugul Kidul 12.296
(19,95%) (67,90%) (15,70%) (15,59%) (0,81%)
11.820 5.191 3.122 3.507 0
2 Purworejo 15.377
(76,48%) (43,92%) (26,41%) (29,67) (0,00%)
11.099 4.002 2.801 4.296 0
3 Gadingrejo 35.879
(68,75%) (36,06%) (25,24%) (38,71%) (0,00%)
28.860 13.227 6.856 8.729 48
JUMLAH 63.552
(47,02%) (45,83%) (23,76%) (30,25%) (0,17%)
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
4.4.6 Fertilitas
Tabel 4.36 Persentase Wanita yang Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan
Pertama di Kota Pasuruan Tahun 2009
Usia Wanita pada Perkawinan Pertama Persentase (%)
≤ 16 15,67
16-20 26,79
21-25 34,89
26-30 19,04
30+ 3,61
Jumlah 100
Rata-Rata Usia Wanita pada Perkawinan Pertama 21,3 tahun
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pasuruan, 2010
4% 16%
19%
≤ 16 16-20
21-25 26-30
27%
30+
35%
Gambar 4.17 Proporsi Wanita yang Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan
Pertama di Kota Pasuruan Tahun 2009
Tabel 4.37 Persentase Rata-rata Anak yang Dilahirkan Hidup, Masih Hidup dan
Sudah Meninggal Menurut Kelompok Umur Wanita di Kota Pasuruan
Tahun 2009
Rata-Rata Jumlah Anak
Kelompok Umur (Tahun)
Lahir Hidup Masih Hidup Sudah Meninggal
15 - 19 0,42 0,42 0,00
20 - 24 0,80 0,74 0,06
25 - 29 1,79 1,77 0,02
30 - 34 2,28 2,24 0,04
35 - 39 3,11 2,91 0,20
40 - 44 3,39 3,09 0,30
45 - 49 2,97 2,87 0,10
Rata-rata 2,11 2,01 0,10
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, angka kelahiran total (TFR)
Kota Pasuruan tahun 2009 mencapai angka 2,23%. Hal tersebut menandakan
bahwa jumlah anak yang dilahirkan oleh kelompok wanita usia 15-49 tahun
selama masa reproduksinya mencapai 2,23 anak untuk masing-masing wanita.
Jumlah anak yang ideal untuk target Keluarga Berencana (KB) adalah keluarga
dengan 2 orang anak. Pada tabel 4.39 ditunjukkan bahwa tahun 2009 pada
wilayah Kota Pasuruan terdapat 5,8% wanita berusia 15 tahun ke atas yang
pernah kawin dan mempunyai 5 orang yang masih hidup, 11,9% memiliki 4
orang anak yang masih hidup, 14,7% memiliki 3 orang anak yang masih hidup,
30,2% memiliki 2 orang anak.
Tabel 4.38 Persentase Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup, Masih Hidup dan
Sudah Meninggal oleh Wanita di Kota Pasuruan Tahun 2009
Persentase
Jumlah Anak
Lahir Hidup Masih Hidup Sudah Meninggal
0 8,1 9,4 82,2
1 20,4 22,1 8,8
2 29,3 30,2 3,9
3 13,9 14,7 2,5
4 11,5 11,9 0,6
5 7,1 5,8 1,0
6 3,4 2,8 0,6
7 2,7 2,3 0,0
8 1,3 0,5 0,0
9 0,8 0,2 0,0
10+ 1,5 0,1 0,4
JUMLAH 100,0 100,0 100,0
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
Tabel 4.39 Persentase Wanita Berstatus Kawin Menurut Golongan Umur dan
Partisipasi Keluarga Berencana (KB) di Kota Pasuruan Tahun 2009
Pernah Menggunakan
Kelompok Umur Wanita
Sedang Menggunakan Tidak Menggunakan Lagi
15 - 19 23,27 76,73
20 - 24 66,42 33,58
25 - 29 78,59 21,41
30 - 34 87,79 12,21
35 - 39 82,68 17,32
40 - 44 75,36 24,64
45 - 49 39,23 60,77
Rata-rata tahun 2009 64,76 35,24
2008 61,90 38,10
2007 61,98 38,02
2006 64,26 35,74
PROPINSI JAWA TIMUR 79,10 21,90
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pasuruan, 2010
85
75
65
55
45
35
25
15
5
15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49
Sedang Menggunakan 23.27 66.42 78.59 87.79 82.68 75.36 39.23
Tidak Menggunakan 76.73 33.58 21.41 12.21 17.32 24.64 60.77
Lagi
Gambar 4.18 Proporsi Wanita Berstatus Kawin Menurut Golongan Umur dan
Partisipasi KB di Kota Pasuruan Tahun 2009
Tabel 4.40 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang berstatus Kawin dan
Cara/Alat KB yang digunakan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009
Jenis Alat Kontrasepsi Jumlah Peserta KB Aktif 2009
IUD (I) 3.377 12,98
MOW (OW) 1.827 7,02
MOP (OP) 170 0,65
KONDOM (K) 229 0,88
IMPLANT (IP) 1.947 7,49
SUNTIKAN (S) 12.664 48,69
PIL (P) 5.795 22,28
Jumlah 26.009 100,00
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Pasuruan, 2010
PIL (P)
SUNTIKAN (S)
IMPLANT (IP)
2007
KONDOM (K)
2008
2009
MOP (OP)
MOW (OW)
IUD (I)
0 10 20 30 40 50 60
Gambar 4.19 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan
Cara/Alat KB yang Digunakan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009
Tabel 4.41 Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Anggota Rumah Tangga
Miskin (ARTM) di Kota Pasuruan
Jumlah RTM Jumlah ARTM
No. Kec./Kelurahan
2006 2009 % 2006 2009 %
I Kec. Gadingrejo 2.296 2.714 36,22 7.948 9.288 35,98
1 Kel. Bukir 69 184 2,46 235 640 2,48
2 Kel. Gentong 116 112 1,49 473 443 1,72
3 Kel. Gadingrejo 653 758 10,11 2.204 2.529 9,80
4 Kel. Karangayar 197 194 2,59 664 578 2,24
5 Kel. Karangketug 426 590 7,87 1.625 2.217 8,59
6 Kel. Krapyakrejo 180 198 2,64 560 619 2,40
7 Kel. Petahunan 141 160 2,14 393 465 1,80
8 Kel. Randusari 113 113 1,51 328 325 1,26
9 Kel. Sebani 124 127 1,69 359 370 1,43
10 Kel. Tambaan 277 278 3,71 1.107 1.102 4,27
11 Kel. Trajeng 371 540 7,21 1.349 1.707 6,61
II Kec. Purworejo 2.347 2.644 35,28 8.281 9.194 35,62
1 Kel. Bangilan 20 181 2,42 71 565 2,19
2 Kel. Kebonagung 240 192 2,56 715 548 2,12
3 Kel. Kebonsari 216 246 3,28 782 873 3,38
4 Kel. Mayangan 105 105 1,40 329 329 1,27
5 Kel. Ngempakrejo 502 561 7,49 1.882 2.125 8,23
6 Kel. Purutrejo 186 187 2,50 661 667 2,58
7 Kel. Purworejo 525 581 7,75 1.801 1.968 7,62
8 Kel. Pohjentrek 425 435 5,80 1.597 1.585 6,14
9 Kel. Tembokrejo 128 156 2,08 443 532 2,06
10 Kel. Wirogunan 162 164 2,19 619 617 2,39
III Kec. Bugul Kidul 1.870 2.136 28,50 6.494 7.329 28,39
1 Kel. Bugul Kidul 185 183 2,44 584 582 2,25
2 Kel. Bugul Lor 313 434 5,79 864 1.392 5,39
3 Kel. Blandongan 379 395 5,27 1.302 1.334 5,17
4 Kel. Bakalan 188 215 2,87 682 770 2,98
5 Kel. Kepel 190 194 2,59 707 723 2,80
6 Kel. Krampyangan 131 127 1,69 483 459 1,78
7 Kel. Kandangsapi 47 59 0,79 128 156 0,60
8 Kel. Mandaranrejo 232 221 2,95 742 689 2,67
9 Kel. Petamanan 95 273 3,64 327 923 3,58
10 Kel. Pekuncen 85 85 1,13 274 274 1,06
11 Kel. Panggungrejo 128 127 1,69 388 387 1,50
12 Kel. Sekargadung 235 282 3,76 786 960 3,72
13 Kel. Tapaan 160 158 2,11 675 654 2,53
Jumlah 6.513 7.494 100,00 22.723 25.811 100,00
JATIM 18,51 18,51
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010
miskin kota Pasuruan. Salah satunya dengan mengadakan kejar paket dan
adanya kursus-kursus keterampilan yang dapat meningkatkan penghasilan
masyarakat, seperti kursus meubel yang sudah manjadi ikon unggulan Kota
Pasuruan, kursus pengolahan logam untuk mensuplai kebutuhan logam
dilingkup kota Pasuruan dan Jawa Timur. Untuk itu diperlukan kerjasama terkait
antara pemerintah (Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Bappeda) dan
masyarakat serta pihak ketiga (LSM, perusahaaan)
Masalah kesejahteraan sosial menjadi salah satu indikator yang ditinjau dalam
aspek sosial kemasyarakatan. Terdapat berbagai macam permasalahan
kesejahteraan sosial yang disebabkan oleh banyak faktor, paling utama adalah
masalah tekanan ekonomi yang tidak dapat dipenuhi oleh penduduk, sehingga
banyak penduduk pada akhirnya tidak dapat bertahan sehingga berakhir pada
munculnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Permasalahan
tersebut meliputi: penduduk terlantar, penduduk cacat, penduduk korban tindak
kekerasan, pengemis, gelandangan, penduduk rawan sosial ekonomi dan
lainnya. Pada wilayah Kota Pasuruan tahun 2009, jenis permasalahan
kesejahteraan sosial yang paling banyak disandang penduduk adalah fakir
miskin yang jumlahnya mencapai 6.198 keluarga. Jenis permasalahan lain
dengan jumlah yang cukup tinggi adalah wanita rawan sosial ekonomi,
penyandang cacat, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana serta
korban bencana alam. Data mengenai penyandang permasalahan
kesejahteraan sosial di Kota Pasuruan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel
4.43.
Kondisi kriminalitas di wilayah Kota Pasuruan dapat dilihat pada tabel 4.44.
Tabel 4.43 Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan dan Diselesaikan Menurut Jenis
Tindak Pidana Tahun 2009
Tingkat
No. Jenis Tindak Pidana Dilaporkan Diselesaikan
Penyelesaian (%)
1 Perkosaaan 0 0 0
2 Kesusilaan/kesopanan 5 5 100
3 Perjudian 85 85 100
4 Penculikan 0 0 0
5 Pembunuhan 1 1 100
6 Penganiayaan 24 13 54,17
7 Pencurian 62 25 40,32
Pencurian dengan
8
kekerasan 17 7 41,18
9 Curanmor 140 15 10,71
10 Penipuan 55 12 21,82
11 Penyelundupan 42 20 47,62
12 Narkoba/Narkotik 16 16 100
13 Korupsi 1 0 0
14 Lainnya 240 125 52,08
Total Tahun 2009 688 324 47,09
2008 511 233 45,60
2007 547 289 52,83
Sumber: Kepolisian Negara RI Resor Kota Pasuruan, 2010
mulai dari pihak kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Oleh karena itu untuk
memperbaiki kinerja khususnya dalam penyelesaian kasus kriminalitas maka
diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik diantara elemen penegak
hukum. Jika diperlukan maka perlu penjadualan waktu sidang dan koordinasi
antara Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan, agar penyelesaian kasus tidak
mundur dan segera tuntas.
Lainnya 52.0833333333333
Korupsi 0
Narkoba/Narkotik 100
Penyelundupan 47.6190476190474
Penipuan 21.8181818181818
Curanmor 10.7142857142857
Pencurian 40.3225806451613
Penganiayaan 54.1666666666665
Pembunuhan 100
Perjudian 100
Kesusilaan/kesopanan 100
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 4.20 Tingkat Penyelesaian Kasus pada Tiap Jenis Kriminalitas di Kota
Pasuruan Tahun 2009
Tabel 4.44 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (Ribu Rupiah)
Sektor/Subsektor Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Pertanian 66.838.929 75.049.862 80.853.589 88.904.270 95.168.271
1.1 Tanaman bahan makanan 21.247.499 23.427.271 26.085.568 29.233.279 31.604.098
1.2 Tanaman Perkebunan 713.140 784.730 796.885 843.381 878.971
1.3 Peternakan dan hasil- hasilnya 32.825.740 37.235.170 38.685.568 42.285.568 44.953.787
1.4 Perikanan 12.052.550 13.602.691 15.285.568 16.542.042 17.731.415
Pertambangan dan Penggalian 1.858.224 2.014.129 2.228.586 2.064.589 2.121.985
Industri Pengolahan 247.245.917 294.484.063 331.277.875 373.498.794 411.419.911
3.1 Makanan, Minuman dan Tembakau 36.072.538 42.760.160 48.624.389 51.868.551 56.936.326
3.2 Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 7.077.365 7.880.931 9.539.997 10.754.282 11.707.740
3.3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 53.075.526 60.709.369 71.642.206 76.311.953 84.507.039
3.4 Kertas dan Barang Cetakan 2.328.843 2.828.835 3.225.431 3.718.004 4.014.461
3.5 Pupuk, Kimia dan Barang Dari Karet 1.312.756 1.703.335 1.773.195 1.964.456 2.163.480
3.6 Semen dan Barang Galian Bukan Logam 900.609 1.002.647 1.189.162 1.313.765 1.456.549
3.7 Logam Dasar Besi Dan Baja 1.503.435 1.649.064 2.078.805 2.360.375 2.548.746
3.8 Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya 23.552.798 26.620.960 30.304.074 35.585.174 39.101.848
3.9 Industri Pengolahan lainnya 121.422.046 149.328.761 162.900.617 189.622.233 208.983.721
Listrik, Gas dan Air Bersih 34.278.444 38.343.223 44.041.683 50.270.699 54.840.298
4.1 Listrik 29.258.692 32.488.909 37.816.423 43.665.393 47.835.438
4.2 Air Bersih 5.019.752 5.854.314 6.225.260 6.605.306 7.004.860
Konstruksi 98.775.640 117.083.071 140.997.627 166.120.015 187.416.601
Perdagangan 478.870.179 558.748.316 655.430.521 759.245.069 832.775.492
6.1 Perdagangan besar dan eceran 424.036.040 496.104.460 582.076.435 672.212.308 730.089.788
6.2 Hotel 6.219.246 6.964.848 7.921.950 9.185.906 10.526.636
6.3 Restauran 48.614.892 55.679.008 65.432.136 77.846.855 92.159.069
Pengangkutan dan Komunikasi 175.831.882 200.930.116 225.092.762 259.692.588 294.460.350
7.1 Pengangkutan 110.139.488 125.805.578 138.685.527 161.488.321 180.980.585
1. Angkutan Rel 1.883.846 2.087.097 2.113.970 2.254.972 2.370.352
2. Angkutan Jalan Raya 92.192.476 105.900.796 116.107.475 136.230.376 153.072.710
3. Angkutan Laut 2.858.678 3.154.662 3.434.318 3.705.234 3.956.519
4. Jalan Penunjang Angkutan 13.204.487 14.663.023 17.029.765 19.297.740 21.581.004
7.2 Komunikasi 65.692.394 75.124.538 86.407.235 98.204.267 113.479.765
1. Pos dan Telekomunikasi 64.902.398 73.976.380 84.790.711 96.385.046 111.151.235
2. Jasa Penunjang komunikasi 789.996 1.148.158 1.616.521 1.819.222 2.328.531
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perus. 106.788.718 123.730.860 142.807.658 167.506.516 191.920.031
8.1 Bank 34.352.848 39.277.528 46.268.490 55.097.845 62.701.347
8.2 Lembaga Keuangan tanpa Bank 17.304.762 20.883.331 23.891.590 26.632.961 30.559.222
8.3 Sewa Bangunan 46.146.821 53.295.403 60.977.525 71.798.496 82.897.358
8.4 Jasa Perusahaan 8.984.287 10.274.598 11.670.053 13.977.214 15.762.104
Jasa-Jasa 152.397.048 181.699.414 211.326.854 240.713.608 272.450.730
9.1 Pemerintahan Umum 73.089.720 87.516.520 103.728.158 114.477.698 128.856.097
9.2 Swasta 79.307.328 94.182.894 107.598.696 126.235.910 143.594.634
1. Sosial Kemasyarakatan 12.057.159 14.286.658 16.997.717 19.224.633 21.358.809
2. Hiburan dan Kebudayaan 3.842.500 4.585.993 5.087.411 5.857.788 6.627.501
3. Perorangan dan Rumah Tangga 63.407.669 75.310.243 85.513.567 101.153.490 115.608.323
Produk Domestik Regional Bruto 1.362.884.981 1.592.083.054 1.834.057.155 2.108.016.148 2.342.573.669
Sumber: BPS Kota Pasuruan, 2010
Tabel 4.45 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Tahun 2005-2009 (Ribu Rupiah)
Sektor/Subsektor Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Pertanian 41.021.860 42.097.887 42.331.280 43.157.224 44.032.634
1.1 Tanaman bahan makanan 12.763.534 12.701.490 13.160.851 13.554.340 13.840.337
1.2 Tanaman Perkebunan 439.919 446.698 432.404 432.501 433.496
1.3 Peternakan dan hasil- hasilnya 20.600.696 21.504.344 21.386.857 21.646.111 22.120.161
1.4 Perikanan 7.217.711 7.445.355 7.351.168 7.524.272 7.638.641
Pertambangan dan Penggalian 1.404.546 1.423.011 1.438.273 1.430.690 1.447.715
Industri Pengolahan 156.771.388 162.930.762 170.494.969 174.501.317 178.096.247
3.1 Makanan, Minuman dan Tembakau 22.656.441 22.679.502 24.226.535 24.278.172 24.829.661
3.2 Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 4.514.753 4.774.028 4.854.941 5.148.948 5.234.665
Sektor/Subsektor Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
3.3 Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 33.612.457 34.488.416 36.633.055 37.131.434 37.952.131
3.4 Kertas dan Barang Cetakan 1.482.145 1.594.349 1.683.682 1.719.558 1.792.074
3.5 Pupuk, Kimia dan Barang Dari Karet 832.604 875.627 905.959 944.393 951.973
3.6 Semen dan Barang Galian Bukan Logam 569.463 585.734 622.385 631.734 654.029
3.7 Logam Dasar Besi Dan Baja 961.746 982.719 1.070.105 1.082.874 1.102.472
3.8 Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya 14.936.402 15.604.518 15.700.179 16.829.990 16.939.971
3.9 Industri Pengolahan lainnya 77.205.376 81.345.869 84.798.129 86.734.216 88.639.271
Listrik, Gas dan Air Bersih 22.164.462 23.739.361 25.111.434 26.460.232 27.527.308
4.1 Listrik 18.812.570 20.182.231 21.556.075 22.931.852 24.025.701
4.2 Air Bersih 3.351.892 3.557.130 3.555.359 3.528.381 3.501.607
Konstruksi 61.168.921 64.372.415 67.232.142 71.905.195 76.183.554
Perdagangan 305.556.150 320.629.445 341.765.951 356.873.293 371.203.731
6.1 Perdagangan besar dan eceran 269.960.514 282.776.118 301.678.372 312.136.795 321.594.540
6.2 Hotel 4.178.493 4.354.100 4.567.380 4.845.879 5.209.320
6.3 Restauran 31.417.143 33.499.227 35.520.199 39.890.619 44.399.871
Pengangkutan dan Komunikasi 107.505.825 113.849.316 119.397.823 131.666.335 144.775.215
7.1 Pengangkutan 65.465.141 68.953.881 71.478.938 75.525.813 80.354.305
1. Angkutan Rel 1.167.816 1.185.181 1.139.881 1.124.607 1.123.819
2. Angkutan Jalan Raya 53.829.287 56.706.289 58.430.198 61.706.283 65.581.438
3. Angkutan Laut 1.769.322 1.867.593 1.925.812 1.980.120 2.041.701
4. Jalan Penunjang Angkutan 8.698.715 9.194.818 9.983.047 10.714.804 11.607.347
7.2 Komunikasi 42.040.684 44.895.435 48.238.884 56.140.521 64.420.910
1. Pos dan Telekomunikasi 41.542.045 44.258.636 47.456.832 55.255.866 63.312.172
2. Jasa Penunjang komunikasi 498.639 636.799 782.052 884.655 1.108.738
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perus. 65.340.604 70.719.026 76.559.805 83.041.047 89.500.021
8.1 Bank 21.857.196 23.634.917 25.738.229 27.995.472 30.185.277
8.2 Lembaga Keuangan tanpa Bank 10.863.707 12.316.710 13.355.995 14.228.141 15.325.273
8.3 Sewa Bangunan 26.925.122 28.552.682 30.909.750 33.632.899 36.259.628
8.4 Jasa Perusahaan 5.694.579 6.214.718 6.555.831 7.184.535 7.729.841
Jasa-Jasa 95.812.694 105.413.244 110.296.868 117.788.277 124.680.031
9.1 Pemerintahan Umum 44.691.573 49.662.244 50.393.978 53.563.761 56.424.066
9.2 Swasta 51.121.121 55.751.000 59.902.889 64.224.516 68.255.965
1. Sosial Kemasyarakatan 7.588.649 8.485.231 9.585.714 10.359.609 10.992.270
2. Hiburan dan Kebudayaan 2.448.128 2.673.854 2.777.798 2.915.096 3.144.805
3. Perorangan dan Rumah Tangga 41.084.344 44.591.915 47.539.377 50.949.811 54.118.890
Produk Domestik Regional Bruto 856.746.450 905.174.467 954.628.545 1.006.823.610 1.057.446.456
Sumber: BPS Kota Pasuruan, 2010
Tabel 4.46 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Pasuruan Tahun
2005-2009
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Sektor
2005 2006 2007 2008 2009
Pertanian 4,79 4,65 4,43 4,29 4,16
Pertambangan dan Penggalian 0,16 0,16 0,15 0,14 0,14
Industri Pengolahan 18,30 18,00 17,86 17,33 16,84
Listrik, Gas dan Air Bersih 2,59 2,62 2,63 2,63 2,60
Konstruksi 7,14 7,11 7,04 7,14 7,20
Perdagangan 35,66 35,42 35,80 35,45 35,10
Pengangkutan dan Komunikasi 12,55 12,58 12,51 13,08 13,69
Keuangan,Persewaan dan Jasa
7,63 7,81 8,02 8,25 8,46
Perusahaan
Pertanian
12% 4% 0%
17% Pertambangan dan
8% Penggalian
Industri Pengolahan
3%
Listrik. Gas dan Air
14% Bersih
Konstruksi
7%
Perdagangan
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan. Persewaaan
dan Jasa Perusahaan
35%
Jasa-Jasa
Gambar 4.21 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Pasuruan Tahun
2009
yang tercatat mengalami tren pertumbuhan sektoral yang positif adalah sektor
pertanian akan tetapi tingkat pertumbuhan sektor pertanian masih cukup
rendah dibanding sektor-sektor lainnya yaitu hanya sebesar 2,03% pada tahun
2009. Tingkat pertumbuhan tiap sektor ekonomi dalam PDRB Kota Pasuruan
dalam kurun waktu tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel 4.48.
Tabel 4.47 Tingkat Pertumbuhan Sektor Ekonomi dalam PDRB Kota Pasuruan
Tahun 2005-2009
Tahun Tahun Tahun Tahun
Sektor
2006 2007 2008 2009
Pertanian 2,62 0,55 1,95 2,03
Pertambangan dan Penggalian 1,31 1,07 -0,53 1,19
Industri Pengolahan 3,93 4,64 2,35 2,06
Listrik, Gas dan Air Bersih 7,11 5,78 5,37 4,03
Konstruksi 5,24 4,44 6,95 5,95
Perdagangan 4,93 6,59 4,42 4,02
Pengangkutan dan Komunikasi 5,90 4,87 10,28 9,96
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8,23 8,26 8,47 7,78
Perusahaan
Jasa-Jasa 10,02 4,63 6,79 5,85
Produk Domestik Regional Bruto 5,65 5,46 5,47 5,03
PDRB Nasional 3,7 4,7 - -
Sumber: BPS Kota Pasuruan dan Hasil Perhitungan, 2010
12.00
Pertanian
Pertambangan dan
10.00 Penggalian
Industri Pengolahan
8.00
Listrik. Gas dan Air
Bersih
6.00 Konstruksi
Perdagangan
4.00 Pengangkutan dan
Komunikasi
Jasa-Jasa
0.00
2006 2007 2008 2009 Produk Domestik
Regional Bruto
-2.00
Gambar 4.22 Tingkat Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2005-
2009
perekonomian wilayah tersebut juga cukup baik. Pada tahun 2009, pendapatan
perkapita penduduk Kota Pasuruan berdasar harga berlaku (ADHB) sebesar
Rp. 11.999.353,00 sementara itu pendapatan perkapita penduduk berdasar
harga konstan sebesar Rp. 5.416.552,00. Pendapatan perkapita penduduk
Kota Pasuruan tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal
tersebut mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian pada wilayah Kota
Pasuruan juga membaik meskipun kondisi eksternal cukup berpengaruh. Hasil
perhitungan pendapatan perkapita di Kota Pasuruan tahun 2004-2009 dapat
dilihat pada tabel 4.49 dan 4.50.
Tabel 4.50 Angka Inflasi Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008
No Kelompok Komoditi Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni
1. Bahan Makanan 2,35 0,57 1,67 1,61 1,86 1,36
2. Makanan Jadi 1,95 0,13 0,09 1,71 1,55 1,78
3. Perumahan 2,13 1,11 0,60 1,67 0,58 1,89
4. Sandang 1,22 0,10 -0,34 2,05 1,29 1,01
5. Kesehatan 1,18 0,93 -0,46 2,17 1,99 1,12
6. Pendidikan 0,95 0,25 0,27 0,89 0,31 0,15
7. Transport & Komunikasi 1,76 0,45 0,63 1,10 0,74 3,74
Umum 1,92 0,56 0,63 1,58 1,22 1,82
No Kelompok Komoditi Juli Ags. Sep. Okt. Nov. Des.
1. Bahan Makanan 3,13 1,12 -3,01 2,17 0,90 -0,36
2. Makanan Jadi 0,52 0,87 0,92 2,58 0,15 0,13
3. Perumahan 2,73 0,75 2,53 0,85 1,20 0,29
6 Bahan Makanan
Makanan Jadi
4
Perumahan
2
Sandang
0
Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Ags. Sep. Okt. Nov. Des. Kesehatan
-2 Pendidikan
-8
Gambar 4.23 Laju Inflasi Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008
Tabel 4.51 Indeks Harga Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008
No Kelompok Komoditi Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni
1. Bahan Makanan 102,35 102,93 104,65 106,34 108,31 109,79
2. Makanan Jadi 108,52 110,00 111,75 114,50 114,55 114,55
3. Perumahan 102,13 103,26 103,83 105,62 106,24 108,24
4. Sandang 101,22 101,32 100,98 103,04 104,37 105,42
5. Kesehatan 101,18 102,12 101,65 103,886 105,93 107,12
6. Pendidikan & Rekreasi 100,95 101,20 101,47 102,38 102,70 102,85
7. Transport & Komunikasi 101,76 102,22 102,86 104,00 104,77 108,69
Umum 101,92 102,49 103,14 104,77 106,05 107,98
No Kelompok Komoditi Juli Ags. Sep. Okt. Nov. Des.
1. Bahan Makanan 113,23 114,49 111,05 113,47 114,49 114,08
2. Makanan Jadi 107,97 108,90 109,91 112,74 112,92 113,06
3. Perumahan 111,20 112,04 114,87 115,84 117,23 117,57
4. Sandang 106,83 107,662 110,69 113,47 115,90 117,83
5. Kesehatan 109,11 110,91 111,72 113,44 113,24 114,05
6. Pendidikan & Rekreasi 104,12 103,42 104,47 104,84 104,92 105,09
7. Transport & Komunikasi 116,30 115,22 115,42 115,75 109,28 109,28
Umum 110,99 111,64 111,98 113,71 113,50 113,67
Sumber: BPS Kota Pasuruan dan Hasil Perhitungan, 2010
Tabel 4.52 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja di Tiap Sektor Usaha Kota
Pasuruan Tahun 2009
Jumlah Jumlah
No. Sektor % %
Perusahaan Tenaga Kerja
1 Industri Pengolahan 151 47,63 4.255 44,54
2 Listrik, Gas dan Air Bersih 2 0,63 453 4,74
3 Konstruksi 8 2,52 64 0,67
4 Perdagangan 102 32,18 2.700 28,26
5 Pengangkutan dan Komunikasi 9 2,84 845 8,84
Keuangan, Persewaan dan
6 19 5,99 523 5,47
Jasa Perusahaan
7 Jasa-Jasa 26 8,20 714 7,47
Jumlah 317 100,00 9.554 100,00
Sumber: Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja dan Hasil Perhitungan, 2010
9 19 Industri Pengolahan
26
Listrik, Gas dan Air Bersih
151 Konstruksi
Perdagangan
2 Jasa-Jasa
Contents
4.1 ANALISIS INDIKATOR KEPENDUDUKAN.......................................................1
4.4.6 Fertilitas.......................................................................................................60
Tabel 4.1 Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kota Pasuruan Tahun 2004-
2009 3
Tabel 4.3 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Kelompok Umur pada Tiap
Kecamatan Tahun 2009..................................................................................................8
Tabel 4.4 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Kelamin Tahun 2004-
2009 9
Tabel 4.5 Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Kota Pasuruan Tahun 2004-
2009 10
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin
dan Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2009..................................................12
Tabel 4.7 Persentase Partisipasi Sekolah Penduduk Kota Pasuruan Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2009......................................................................................................15
Tabel 4.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tiap Jenjang Pendidikan Kota Pasuruan
Tahun 2008-2009..........................................................................................................16
Tabel 4.9 Angka Partisipasi Murni (APM) Tiap Jenjang Pendidikan Kota Pasuruan
Tahun 2008-2009..........................................................................................................18
Tabel 4.10 Proporsi Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kota Pasuruan
Tahun 2009 20
Tabel 4.11 Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan di kota Pasuruan
Tahun 2008-2009..........................................................................................................21
Tabel 4.14 Data Pokok SMP dan MTs di Kota Pasuruan Tahun 2009......................25
Tabel 4.15 Data Pokok SMA, MA, dan SMK di Kota Pasuruan Tahun 2009.............26
Tabel 4.16 Data Pokok PNF dan Anak Usia Dini di Kota Pasuruan Tahun 2009......27
Tabel 4.17 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2009
31
Tabel 4.18 Proporsi Penduduk Kota Pasuruan yang Dirinci Menurut Angkatan Kerja
dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2004-2009..............................................................34
Tabel 4.19 Tingkat Partipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Pasuruan Tahun 2004-
2008 36
Tabel 4.20 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Pasuruan Tahun 2004-2008
39
Tabel 4.21 Angka Kesempatan Kerja (AKK) Kota Pasuruan Tahun 2004-2008.......40
Tabel 4.22 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Lapangan Usaha di
Kota Pasuruan Tahun 2005-2009..................................................................................41
Tabel 4.23 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Jenis Pekerjaan di
Kota Pasuruan Tahun 2005-2009..................................................................................42
Tabel 4.24 Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Dirinci Menurut Status Pekerjaan di
Kota Pasuruan Tahun 2005-2009..................................................................................43
Tabel 4.28 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa
pada Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2009.................................47
Tabel 4.29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil pada Fasilitas Kesehatan di Kota
Pasuruan Tahun 2007-2009..........................................................................................49
Tabel 4.30 Cakupan Ibu Bersalin dan Ibu Nifas yang Mendapat Pelayanan Tenaga
Kesehatan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009...........................................................50
Tabel 4.31 Cakupan Bayi yang Memperoleh ASI Eksklusif di Kota Pasuruan Tahun
2007-2009 52
Tabel 4.32 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi & Balita di Kota Pasuruan Tahun
2007-2009 53
Tabel 4.33 Jumlah Kematian Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas di Kota Pasuruan Tahun
2007-2009 55
Tabel 4.34 Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Kota-kota di Propinsi Jawa Timur
Tahun 2005-2008..........................................................................................................56
Tabel 4.35 Kondisi Kepemilikan Jamban, Tempat Sampah dan Fasilitas Air Limbah
di Kota Pasuruan Tahun 2008.......................................................................................58
Tabel 4.36 Jumlah dan Persentase Keluarga yang Mengakses Air Bersih di Kota
Pasuruan Tahun 2009...................................................................................................60
Tabel 4.37 Persentase Wanita yang Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan
Pertama di Kota Pasuruan Tahun 2009........................................................................62
Tabel 4.38 Persentase Rata-rata Anak yang Dilahirkan Hidup, Masih Hidup dan
Sudah Meninggal Menurut Kelompok Umur Wanita di Kota Pasuruan Tahun 2009.....63
Tabel 4.39 Persentase Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup, Masih Hidup dan Sudah
Meninggal oleh Wanita di Kota Pasuruan Tahun 2009.................................................64
Tabel 4.40 Persentase Wanita Berstatus Kawin Menurut Golongan Umur dan
Partisipasi Keluarga Berencana (KB) di Kota Pasuruan Tahun 2009...........................65
Tabel 4.41 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang berstatus Kawin dan
Cara/Alat KB yang digunakan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009.............................66
Tabel 4.42 Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Anggota Rumah Tangga
Miskin (ARTM) di Kota Pasuruan..................................................................................68
Tabel 4.44 Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan dan Diselesaikan Menurut Jenis
Tindak Pidana Tahun 2009............................................................................................72
Tabel 4.45 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2005-2009 (Ribu Rupiah)...........................................................76
Tabel 4.46 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Tahun 2005-2009 (Ribu Rupiah).................................................77
Tabel 4.47 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Pasuruan Tahun 2005-
2009 79
Tabel 4.48 Tingkat Pertumbuhan Sektor Ekonomi dalam PDRB Kota Pasuruan
Tahun 2005-2009..........................................................................................................80
Tabel 4.49 Perdapatan Perkapita Kota Pasuruan Tahun 2004-2009 berdasar PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)................................................................................81
Tabel 4.50 Perdapatan Perkapita Kota Pasuruan Tahun 2004-2009 berdasar PDRB
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (ADHK)......................................................................82
Tabel 4.51 Angka Inflasi Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008....................83
Tabel 4.52 Indeks Harga Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008...................84
Tabel 4.53 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja di Tiap Sektor Usaha Kota
Pasuruan Tahun 2009...................................................................................................85
Gambar 4.2 Kepadatan Penduduk Tiap Kelurahan Kota Pasuruan Tahun 2009......7
Gambar 4.3 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Kelompok Umur Tahun
2009 8
Gambar 4.4 Struktur Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Kelamin Tahun 2004-
2009 9
Gambar 4.5 Tingkat Kemampuan Baca Tulis Penduduk Kota Pasuruan menurut
Jenis Kelamin Tahun 2009............................................................................................13
Gambar 4.6 Tingkat Kemampuan Baca Tulis Penduduk Kota Pasuruan menurut
Jenis Kelamin Tahun 2009............................................................................................20
Gambar 4.7 Persentase Penduduk Kota Pasuruan menurut Jenis Pekerjaan Tahun
2009 33
Gambar4.8 Proporsi Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja di Kota
Pasuruan Tahun 2004-2009..........................................................................................35
Gambar 4.11 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Sektor Usaha di Kota
Pasuruan Tahun 2008...................................................................................................41
Gambar 4.12 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Jenis Pekerjaan di
Kota Pasuruan Tahun 2008...........................................................................................42
Gambar 4.13 Proporsi Angkatan Kerja yang Bekerja Berdasar Status Pekerjaan di
Kota Pasuruan Tahun 2008...........................................................................................43
Gambar 4.15 Perkembangan Cakupan Ibu Melahirkan dan Ibu Nifas yang Mendapat
Pelayanan Tenaga Kesehatan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009............................51
Gambar 4.17 Proporsi Jumlah KK yang Memiliki Fasilitas Sanitasi yang Sehat di
Kota Pasuruan Tahun 2008...........................................................................................59
Gambar 4.18 Proporsi Wanita yang Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan
Pertama di Kota Pasuruan Tahun 2009........................................................................62
Gambar 4.19 Proporsi Wanita Berstatus Kawin Menurut Golongan Umur dan
Partisipasi KB di Kota Pasuruan Tahun 2009...............................................................66
Gambar 4.20 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan
Cara/Alat KB yang Digunakan di Kota Pasuruan Tahun 2007-2009.............................67
Gambar 4.21 Tingkat Penyelesaian Kasus pada Tiap Jenis Kriminalitas di Kota
Pasuruan Tahun 2009...................................................................................................74
Gambar 4.22 Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota Pasuruan Tahun
2009 79
Gambar 4.23 Tingkat Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2005-
2009 81
Gambar 4.24 Laju Inflasi Bulanan per Kelompok Komoditi Tahun 2008....................84
Gambar 4.25 Proporsi Perusahaan Berdasar Jenis Sektor Usaha di Kota Pasuruan
Tahun 2009 85