Anda di halaman 1dari 28

PROYEKSI PENDUDUK KOTA PEKALONGAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Demografi (VTW13-110)

Dosen Pembimbing :

DR.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS

Khristiana Dwi Astuti, ST, MT

Bintang Septiarani, ST, MT

Disusun Oleh:

Mei Miftakul B 40030317060012

Alamanda Chita A.H. 40030317060023

Riska Choirunisa 40030317060039

Muhamad Davinda R 40030317060048

Agustina Dwi Rahmawati 40030317060057

Meike Ajeng Ekawati 40030317060070

Noor Rochman 40030317060074

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

DEPARTEMEN SIPIL DAN PERENCANAAN

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami bisa menyelesaikan laporan dengan judul Proyeksi Penduduk Kota Pekalongan.
Laporan disusun dengan guna memenuhi tugas besar mata kuliah Demografi. Kami
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah Subhanahuwata’ala dan Orang tua yang telah mendukung kami baik secara
moril maupun materi serta selalu mendoakan kami.
2. Ibu DR-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS selaku dosen pembimbing
sekaligus dosen pengampu mata kuliah Demografi. Ibu Khristiana Dwi Astuti, ST,
MT selaku dosen pembimbing sekaligus dosen pengampu mata kuliah Demografi. Ibu
Bintang Septiarani, ST, MT selaku dosen pembimbing sekaligus dosen pengampu
mata kuliah Demografi.
3. Teman-teman kelompok yang telah bekerjasama membantu menyelesaikan laporan
ini dan teman-teman Diploma III Perencanaan Wilayah dan Kota 2017 yang telah
memberi masukan dan dukungan
4. Kakak-kakak Dipolma III Perencanaan Wilayah dan Kota 2016 yang telah memberi
masukan
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan laporan, pembahasan, dan penulisan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun khususnya dari dosen mata kuliah Demografi.

Semarang, 3 Desember 2018

Kelompok 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam perencanaan di suatu daerah pastinya ada salah satu aspek yang
mempengaruhi perencanaan tersebut, yaitu aspek kependudukan. Seperti yang kita
ketahui aspek kependudukan hendaknya mampu melakukan proyeksi jumlah
penduduk di masa yang akan datang, seperti memperkirakan mortalitas (jumlah
kematian), fertilitas (jumlah kelahiran) dan migrasi (pergerakan penduduk). Proyeksi
penduduk sendiri bukan merupakan ramalah jumlah penduduk tetapi suatu
perhitungan ilmiah yang di dasarkan pada asumsi dari tingkat perkembangan
kelahiran, kematian dan pergerakan penduduk (migrasi). Untuk menentukan asumsi
dari ketiga tingkat perkembangan tersebut diperlukan data yang menggambarkan tren
di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing
komponen tersebut dan hubungan antara satu komponen dengan yang lain serta target
yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang. Mortalitas, fertilitas
dan migrasi sendiri merupakan komponen proses demografi yang dapat
mempengaruhi struktur penduduk. Data mortalitas, fertilitas dan migrasi sangat
diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program-program kebijakan
penduduk terutama proyeksi penduduk guna merancang pembangunan baru di suatu
daerah.

Salah satu metode proyeksi penduduk untuk merancang pembangunan baru di


suatu daerah adalah dengan menggunakan metode cohort. Definisi cohort sendiri
adalah sekelompok individu yang memasuki suatu sistem dalam waktu yang sama
(Mason dan Wolfinger, 2001). Dengan menggunakan metode cohort dapat
menunjukan keadaan mortalitas, fertilitas dan migrasi di masa yang akan datang.
Selain itu, proyeksi penduduk juga erat kaitannya dengan penyediaan fasilitas dan
utilitas. Maka, perencana yang ingin merancang pembangunan atau melakukan
proyeksi penduduk di suatu daerah harus mampu membuat proyeksi penduduk dengan
data kependudukan yang ada sehingga dapat mengetahui seberapa besar penambahan
atau bahkan pengurangan berbagai fasilitas dan utilitas yang dibutuhkan. Waktu yang
digunakan untuk melakukan metode cohort ini bisa memperkirakan lima tahun atau
bahkan sepuluh tahun kedepan.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan sesuatu yang
pasti terjadi pada semua spesies tetapi lebih merajuk pada manusia dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu
unit" untuk pengukuran. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk di dunia semakin meningkat
jumlahnya sehingga bisa dikatakan kepadatan penduduk tidak bisa dikendalikan. Semua
perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak hanya pada saat
merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa yang akan datang, semua perencanaan itu
disebut sebagai proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk juga dibutuhkan supaya kita dapat
memprediksi pertumbuhan penduduk yang akan datang. Proyeksi penduduk ini sangatlah
berguna, Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu ditunjang
dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya menurut umur penduduk yang
relevan dengan rencana tersebut.
Proyeksi penduduk umumnya banyak digunakan dalam kegiatan perencanaan.
Perencana biasa menggunakan data proyeksi penduduk dalam menyusun data pertumbuhan
penduduk suatu daerah. Proyeksi penduduk sangatlah bergantung kepada beberapa
komponen. Komponen - komponen tersebut terdiri dari kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan migrasi penduduk. Ketiga komponen ini adalah komponen utama yang
menentukan besarnya jumlah penduduk pada suatu daerah.
Kota Pekalongan mengalami pertumbuhan penduduk pada tiap tahunnya. Meskipun
Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan tidak mengalami peningkatan secara drastis, tetapi
pertumbuhan penduduk di Kota Tegal tetap lah terjadi. Pertumbuhan penduduk yang terjadi
setiap tahun terkadang tidak sesuai dengan yang diprediksi. Dengan adanya Dokumen
Proyeksi Penduduk ini diharapkan pertumbuhan yang terjadi akan sesuai dengan apa yang
sudah diprediksi dalam Dokumen Proyeksi Penduduk ini. Dokumen Proyeksi Penduduk ini
juga bisa menjadi suatu pegangan untuk kedepannya supaya pertumbuhan penduduk yang
akan terjadi sesuai dengan yang sudah di proyeksikan.

1. 2 Tujuan dan Sasaran

1. 2. 1 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah mampu mengaplikasikan
perhitungan proyeksi penduduk.

1. 2. 2 Sasaran
Menyusun proyeksi penduduk Kota Pekalongan dengan perhitungan
Agregat dan Cohort.
1. 3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup merupakan suatu batasan terhadap wilayah studi yang akan
ditinjau. Ruang Lingkup terdiri dari ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.

1. 3. 1 Ruang Lingkup Wilayah


Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai utara Pulau Jawa
dengan ketinggian kurang lebih 1 meter di atas permukaan laut dengan posisi
geografis antara 60 50’ 42’’ – 60 55’ 44’’ Lintang Selatan dan 1090 37’ 55” –
1090 42’ 19” Bujur Timur. Kota Pekalongan merupakan daerah datar dan
tidak ada yang curam. Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna
agak kelabu berjenis alluvial kelabu kekuningan serta alluvial yohidromorf.
Memiliki tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%. Batas wilayah
secara administratif adalah:

 Sebelah Utara : Laut Jawa;


 Sebelah Timur : Kabupaten Batang;
 Sebelah Selatan : Kabupaten Batang dan Pekalongan;
 Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan.
Kota Pekalongan yang merupakan salah satu kota yang berada di Jawa
Tengah yang terletak pada dataran rendah pantai utara Pulau Jawa serta
memiliki luas wilayah sebesar 45.7 km2.

1. 3. 2 Ruang Lingkup Materi


Ruang Lingkup Materi pada laporan ini adalah pembahasan mengenai
proyeksi penduduk Kota Pekalongan yang meliputi proyeksi agregat dan
cohort.
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Pekalongan
1. 4 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan profil kependudukan Kota Pekalongan ini terdiri dari
5 bab yaitu pendahuluan, pemahaman wilayah studi, profil penduduk, hasil proyeksi
penduduk dan penutup.

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dari penulisan proyeksi penduduk
Kota Pekalongan beserta dengan tujuan dan sasarannya. Selain itu juga, bab ini
membahas mengenai ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi dan sistematika
penulisan.

BAB II PROYEKSI PENDUDUK

Bab ini menjelaskan tentang proyeksi penduduk agregat dan proyeksi penduduk
cohort

BAB III PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari proyeksi penduduk Kota Pekalongan
BAB 2
HASIL PROYEKSI

2. 1 Proyeksi Penduduk Agregat


Analisis agregat merupakan analisis proyeksi penduduk yang dihitung secara
keseluruhan. Data yang digunakan dalam analisis agregat merupakan data dasar tahun
2000 dan 2010 dalam Kota Pekalongan dalam angka dari tahun 2000-2015. Berikut
ini hasil analisis proyeksi penduduk

Tabel 2.1 Tabel Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2000-2015

Tahun L P Total
2000 129.427 132.318 261.745
2005 132.217 135.357 267.574
2010 198.528 79.840 278.368
2015 148.295 148.238 296.533
Sumber: BPS Kota Pekalongan dalam Angka

Dapat dilihat dari data di atas bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
pada tahun 2000 berjumlah 261.745 jiwa, pada tahun 2005 total penduduk laki-laki
dan perempuan 267.574 jiwa, pada tahun 2010 total penduduk laki-laki dan peremuan
278.368 jiwa dan pada tahun 2015 totalnya 296.533 jiwa Dapat disimpulkan bahwa
jumlah penduduk kota Pekalongan dalam 20 tahun yaitu dari tahun (2000-2015) ini
meningkat. Dapat dilihat dari grafik dibahwa ini :

Jumlah Penduduk
300.000

290.000

280.000

270.000
Total
260.000

250.000

240.000
2000 2005 2010 2015

Gambar 2.1Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan kurun waktu 5 tahun


Dilihat dari grafik pertumbuhan penduduk diatas, rata-rata jumlah penduduk
meningkat penduduk meningkat dalam tiap 5 tahun dari tahun 2000 – 2005 penduduk
meningkat sekitar 5000 penduduk, pada tahun 2005-2010 penduduk meningkat sekitar
10.000 penduduk, dan pada tahun 2010-2015 meningkat sekitar 18.000 penduduk.
Disimpulkan bahwa penduduk Kota Pekalongan per 5 (lima) tahunnya meningkat
sekitar 6000 penduduk dan dalam 20 tahun (2000-2015) penduduk meningkat sekitar
34.000 penduduk.

Dalam menentukan agregat dapat menggunakan Microsoft Excel untuk


menentukan nilai R dan Y dengan metode grafik. Diantara grafik metode linier,
eksponen, logaritma dan polynomial bahwa R yang mendekati 1 adalah metode
exponensial.

300.000
296.533
290.000
y = 23105ln(x) + 257697
R² = 0,8252
280.000
278.368

270.000
267.574
Series1
260.000 261.745
Log. (Series1)

250.000

240.000

230.000
1 2 3 4

Grafik Jumlah Penduduk Kota Pekalongan (Logaritma)


300.000
y = 3084x2 - 3904,2x + 262686 296.533
290.000 R² = 0,9996

280.000
278.368

270.000 Series1
267.574
Poly. (Series1)
260.000 261.745

250.000

240.000
1 2 3 4

Grafik Jumlah Penduduk Kota Pekalongan (Polynomial)

300.000
296.533
y = 248636e0,0414x
290.000 R² = 0,9526

280.000
278.368

270.000 Series1
267.574
Expon. (Series1)
260.000 261.745

250.000

240.000
1 2 3 4

Grafik Jumlah Penduduk Kota Pekalongan (Exponensial)


300.000
296.533
290.000
y = 11516x + 247266
R² = 0,9453
280.000 278.368

270.000
267.574 Series1
260.000 261.745
Linear (Series1)

250.000

240.000

230.000
1 2 3 4

Grafik Jumlah Penduduk Kota Pekalongan (Logaritma)

300.000
296.533
290.000 y = 258079x0,0833
R² = 0,8371
280.000 278.368

270.000
267.574 Series1
260.000 261.745
Power (Series1)

250.000

240.000

230.000
1 2 3 4

Grafik Jumlah Penduduk Kota Pekalongan (Logaritma)


Berikut agregat dapat dilihat dalam grafik exponensial.

300.000
296.533
290.000 y = 248636e0,0414x
R² = 0,9526

280.000
278.368

270.000 Series1
267.574
Expon. (Series1)
260.000 261.745

250.000

240.000
1 2 3 4

Gambar 2.2 Grafik Metode Exponen

Dari grafik diatas dapat dilihat R2 (R square) mendekati angka 1 dengan nilai R2 =
0.9526 dan Y = 248636e0,0414x. Nilai yang didapat dari grafik metode liniear tersebut
dapat dimasukkan dalam rentang 5 tahun dimana asumsi-asumsi tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui proyeksi penduduk dalam 20 tahun kedepan. Hasil yang
didapat dalam perhitungan tersebut diantaranya :

5 tahun : Y = 248636(2,71828)0,0414*5 = 305.818

10 tahun : Y = 248636(2,71828)0,0414*10 = 376.151

15 tahun : Y = 248636(2,71828)0,0414*15 = 462.659

20 tahun : Y = 248636(2,71828)0,0414*20 = 569.062

Setelah melakukan perhitungan, hasil agregat yang di dapat dalam metode


exponensial adalah dibawah ini
Tabel 2.2 Hasil Proyeksi Agregat

Tahun Total

2020 305.818
2025 376.151
2030 462.659
2035 569.062
Sumber: penyusun, 2018

Dilihat dari tabel diatas, merupakan hasil dari proyeksi agregat menggunakan
metode exponensial. Data agregat dapat dilihat pertumbuhan menggunakan grafik
seperti dibawah ini

Jumlah Penduduk
600.000

500.000

400.000

300.000
Total
200.000

100.000

0
2020 2025 2030 2035

Gambar 2.3 Proyeksi agregat penduduk Kota Pekalongan Tahun 2020-2035

Dilihat dari hasil proyeksi agregat yang didapat bahwa keadaan penduduk pada
5 tahun mendatang setelah tahun 2015 adalah pertambahan penduduk Kota
Pekalongan meningkat tiap 5 tahun (2020-2025) sekitar 70.000 lebih penduduk,
begitu juga pada 5 tahun selanjutnya. Bisa dilihat dari 5 tahun sebelumnya pada tahun
(2000-2015) penduduk Kota Pekalongan meningkat sebanyak 34.000 penduduk.
Dapat dikatakan bahwa Kota Pekalongan mengalami pertumbuhan penduduk sangat
pesat dalam waktu 5 (lima) tahun sebelumnya dan 5 (lima) tahun mendatang.
Tabel 2.3 Hasil Proyeksi Agregat Tahun 2000-2035

Tahun Data Agregat


2000 261.745
2005 267.574
2010 278.368
2015 296.533
2020 305817,9041
2025 376150,6399
2030 462658,667
2035 569062,0178
Sumber: penyusun, 2018

2. 2 Proyeksi Cohort
2. 2. 1 Proyeksi Penduduk Kota Pekalongan Secara Cohort
Proyeksi Cohort merupakan proyeksi penduduk untuk menghitung
perkiraan jumlah penduduk pada tahun yang akan mendatang menurut
kelompok umur dan jenis kelamin. Keunggulan metode ini adalah metode ini
mempertimbangkan tiga komponen pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran,
kematian dan migrasi. Oleh karena itu, dibutuhkan data-data mengenai angka
kelahiran, angka kematian dan tingkat migrasi. Sehingga, dapat diketahui
jumlah penduduk beserta komposisi penduduk tersebut. Metode ini juga dapat
menggunakan asumsi-asumsi dalam menentukan angka kelahiran, angka
kematian dan tingkat migrasi untuk mempermudah perhitungan proyeksi
penduduk apabila data-data tersebut tidak tersedia. Namun, metode ini cukup
kompleks dan sulit diimplementasikan karena membutuhkan data yang banyak
sehingga kesalahan perhitungan sering terjadi.

Perhitungan proyeksi penduduk Kota Pekalongan menggunakan data


dasar tahun 2000 dan memproyeksikan penduduk sampai pada tahun 2025.
Terdapat dua bagian dalam perhitungan proyeksi penduduk ini, yaitu
perhitungan proyeksi penduduk perempuan dan penduduk laki-laki. Proyeksi
Kota Pekalongan mengggunakan data jumlah penduduk wanita usia subur,
data angka kelahiran, kematian perempuan, migrasi perempuan dan sex ratio
Kota Pekalongan.
2. 2. 2 Kebutuhan Data Proyeksi Cohort Kota Pekalongan

2. 2. 2. 1 Angka Kelahiran Kota Pekalongan per Kelompok Umur tahun 2000


Pada tahun 2000, angka kelahiran Kota Pekalongan berdasarkan
kelompok umur tidak tersedia, sehingga untuk menghitung proyeksi penduduk
perlu menggunakan asumsi-asumsi mengenai angka kelahiran Kota
Pekalongan. Angka kelahiran Kota Pekalongan diasumsikan memiliki
persentase yang sama dengan persentase angka kelahiran dari Jawa Tengah.
Sehingga, untuk mengetahui angka kelahiran Kota Pekalongan, angka
kelahiran jawa tengah perlu diketahui dan dipersentasekan terlebih dahulu.
Berdasarkan data sensus tahun 2000, jumlah penduduk wanita per kelompok
umur Jawa Tengah dan ASFR Jawa Tengah sudah diketahui, sehingga angka
kelahiran Jawa Tengah dan persentasenya dapat dihitung dengan rumus:

Selain itu, berdasarkan data sensus tahun 2000, jumlah penduduk wanita Kota
Pekalongan per kelompok umur dan total kelahiran Kota Pekalongan sudah diketahui.
Sehingga, setelah persentase kelahiran per kelompok umur Jawa Tengah diketahui, kemudian
angka kelahiran Kota Pekalongan per kelompok umur dapat dicari dengan cara mengalikan
persentase jumlah kelahiran Jawa Tengah per kelompok umur dengan total kelahiran Kota
Pekalongan. Hal tersebut dilakukan karena persentase jumlah kelahiran Jawa Tengah
dianggap sama dengan persentase jumlah kelahiran Kota Pekalongan. Berikut adalah hasil
perhitungan angka kelahiran Kota Pekalongan per kelompok umur:

Tabel 2.4 Perhitungan Angka Kelahiran Kelompok per Umur

Jawa Tengah Kota Pekalongan


Kelompok Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Jumlah
Umur ASF
Penduduk Kelahira Jumlah Penduduk Kelahira ASFR
R
Wanita n Kelahiran Wanita n
0-4 1.372.330 10191
5-9 1.459.463 12454
10-14 1.522.710 16290
15-19 1.551.541 38 58958 11,10445309 14758 382 0,02588
20-24 1.365.453 101 137910 25,97457501 12298 895 0,07278
25-29 1.295.983 109 141262 26,60578783 11331 917 0,08093
Jawa Tengah Kota Pekalongan
Kelompok Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Jumlah
Umur ASF
Penduduk Kelahira Jumlah Penduduk Kelahira ASFR
R
Wanita n Kelahiran Wanita n
30-34 1.255.631 84 105473 19,86514028 10152 684 0,06738
35-39 1.194.326 49 58521 11,02222539 11422 380 0,03327
40-44 995.963 22 21911 4,126826458 9331 142 0,01522
45-49 767.506 9 6907 1,30099195 5332 44 0,00825
50-54 628.375 4250
55-59 545.619 3841
60-64 561.069 2548
65-69 419.253 3059
70+ 307.823 5061
TFR =
Total 530945,2 100 132318 3448
1,5185
Sumber: Hasil Sensus Tahun 2010

2. 2. 2. 2 Angka Kematian Perempuan Kota Pekalongan per Kelompok Umur


tahun 2000
Angka kematian Kota Pekalongan per Kelompok Umur tahun 2000
diasumsikan memiliki proporsi nilai yang sama dengan proporsi angka kematian
perempuan nasional yang terdapat pada Life Table National tahun 2000. Data
yang tersedia pada Life Table National tahun 2000 memiliki panjang kelas
kelompok umur per 10 tahun, sedangkan data yang dibutuhkan adalah data yang
memiliki rentan kelas 5 tahun, sehingga data rentan 5 tahun tersebut dianggap
sama dalam 10 tahun tersebut. Contohnya, pada Life Table yang diketahui adalah
proporsi penduduk yang bertahan hidup kelompok umur 20 - 30 tahun, maka
proporsi tersebut juga dijadikan sebagai proporsi penduduk perempuan yang
bertahan hidup Kota Pekalongan kelompok umur 20 – 24 tahun dan kelompok
umur 25 – 29 tahun. Berikut adalah proporsi penduduk perempuan yang bertahan
hidup Kota Pekalongan per Kelompok Umur tahun 2000:

Tabel 2.5 Proporsi Penduduk Perempuan bertahan Hidup

Mortality

Kelompok Proporsi Penduduk yang


Migran
Umur Bertahan Hidup

Kelahiran 0,98413
0-4 0,98301 0,98301
5-9 0,98301 0,98301
10-14 0,97518 0,97518
Mortality

Kelompok Proporsi Penduduk yang


Migran
Umur Bertahan Hidup

15-19 0,97518 0,97518


20-24 0,95393 0,95393
25-29 0,95393 0,95393
30-34 0,91254 0,91254
35-39 0,91254 0,91254
40-44 0,84431 0,84431
45-49 0,84431 0,84431
50-54 0,74252 0,74252
55-59 0,74252 0,74252
60-64 0,60047 0,60047
65-69 0,60047 0,60047
70+ 0,41143 0,41143
Sumber: Perhitungan Kelompok, 2018

2. 2. 2. 3 Tingkat Migrasi Perempuan Kota Pekalongan tahun 2000


Pada tahun 2000 tidak terdapat data mengenai tingkat migrasi
di Kota Pekalongan, sehingga tingkat migrasi Kota Pekalongan
diasumsikan memiliki keterkaitan dengan penduduk berdasarkan
kelompok umur. Penduduk yang berada pada kelompok umur yang
produktif diasumsikan memiliki tingkat migrasi lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk yang berada pada kelompok umur
non-produktif. Berikut adalah hasil asumsi tingkat migrasi Kota
Pekalongan tahun 2000:

Tabel 2.6 Hasil Asumsi Tingkat Migrasi Kota Pekalongan Tahun 2000

Migration
Age Structure of Net
Age Annual Net Migration
Migration (proportions)
0-4 25 0,0025
5-9 100 0,01
10-14 150 0,015
15-19 1000 0,1
20-24 3000 0,3
25-29 1500 0,15
30-34 1250 0,125
35-39 1000 0,1
40-44 700 0,07
45-49 400 0,04
Migration
Age Structure of Net
Age Annual Net Migration
Migration (proportions)
50-54 250 0,025
55-59 200 0,02
60-64 200 0,02
65-69 150 0,015
70+ 75 0,0075
Total 10000 1
Sumber: Perhitungan Kelompok, 2018

5.2.2 Proyeksi Penduduk Perempuan Kota Pekalongan

2. 2. 2. 4 Proyeksi Kelahiran Kota Pekalongan


Setelah dilakukan perhitungan dengan memasukkan data
fertilitas ke dalam tabel base population and component change maka
diperoleh hasil proyeksi kelahiran perempuan Kota Pekalongan
sebagai berikut:

Tabel 2.7 Proyeksi kelahiran perempuan Kota Pekalongan

Proyeksi Kelahiran Kota Pekalongan

Kelompok
2005 2010 2015 2020 2025
Umur

15-19 1993 1826 1427 1211 1231


20-24 5035 5822 5365 4272 3678
25-29 5251 6512 7346 6861 5702
30-34 3774 4658 5659 6321 5936
35-39 1816 1892 2290 2741 3040
40-44 787 828 860 1026 1215
45-49 285 385 404 418 494
Sumber: Perhitungan Kelompok, 2018
8000

7000

6000
Jumlah Penduduk

5000

4000

3000

2000

1000

0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Kelompok Umur

2005 2010 2015 2020 2025

Sumber: Perhitungan Kelompok, 2018

Tabel 2.8 Hasil Proyeksi Kota Pekalongan

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat hasil proyeksi kelahiran Kota Pekalongan
tahun 2005 hingga tahun 2025 ada beberapa kelompok umur yang selalu mengalami kenaikan
yaitu kelompok umur 30-34, 35-39, 40-44 dan kelompok umur 45-49. Sedangkan kelompok
umur lainnya mengalami kenaikan dan penurunan. Kelompok umur 25-29 pada tahun 2015
diproyeksikan memiliki jumlah penduduk tertinggi jika dengan kelompok umur lain/sama
pada tahun yang sama/berbeda. Walaupun selalu mengalami kenaikan, hasil proyeksi
menunjukan bahwa kelompok umur 45-49 akan selalu memiliki jumlah penduduk paling
rendah.

B. Proyeksi Kematian Perempuan Kota Pekalongan

Setelah dilakukan perhitungan dengan memasukkan data mortalitas ke dalam tabel


base population and component change maka diperoleh hasil proyeksi penduduk yang
bertahan hidup berdasarkan kelompok umur sebagai berikut:

Kelompok Proyeksi Penduduk yang Bertahan Hidup


Umur 2005 2010 2015 2020 2025
5-9 10.018 8.938 10.345 11.020 10.784
10-14 12.242 9.872 8.811 10.194 10.857
15-19 15.886 12.035 9.724 8.689 10.038
20-24 14.392 15.636 11.881 9.627 8.618
25-29 11.731 14.669 15.855 12.274 10.123
Kelompok Proyeksi Penduduk yang Bertahan Hidup
Umur 2005 2010 2015 2020 2025
30-34 10.809 13.950 16.752 17.884 14.467
35-39 9.264 11.183 14.049 16.606 17.639
40-44 10.423 9.506 11.257 13.873 16.206
45-49 7.878 9.579 8.805 10.283 12.491
50-54 4.502 7.156 8.592 7.938 9.186
55-59 3.156 3.596 5.567 6.633 6.148
60-64 2.852 2.482 2.810 4.273 5.065
65-69 1.530 1.803 1.581 1.777 2.656
70-74 1.837 992 1.155 1.022 1.140
75+ 2.082 1.663 1.142 996 880
Total 118.602 123.060 128.326 133.088 136.298
Sumber: Analisis kelompok, 2018

140000
136298
Proyeksi Penduduk yang Bertahan Hidup

135000 133088

130000 128326

125000 123060

118602
120000

115000

110000

105000
2005 2010 2015 2020 2025
Tahun

Gambar 2.4Gambar Total Proyeksi Penduduk yang Bertahan Hidup

Hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa pada setiap tahunnya penduduk yang
bertahan hidup di Kota Pekalongan pada rentan tahun 2005 – 2025 diproyeksikan nilainya
meningkat dengan kata lain angka kematian Kota Pekalongan menurun. Peningkatan
penduduk yang bertahan hidup di Kota Pekalongan diproyeksikan paling besar terjadi pada
tahun 2015 yaitu meningkat sejumlah 5.266 jiwa. Sedangkan peningkatan paling rendah
diproyeksikan terjadi pada tahun 2025 yaitu meningkat sejumlah 3210 jiwa. Dari data
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa angka kematian Kota Pekalongan diproyeksikan
akan semakin menurun pada setiap tahunnya dengan angka paling kecil terjadi pada tahun
2015.
2. 2. 2. 5 Proyeksi Migrasi Kota Pekalongan
Setelah dilakukan perhitungan dengan memasukkan data migrasi yang
terdiri data annual net migration and age structure maka diperoleh hasil
proyeksi migrasi Kota Pekalongan. Berikut adalah tabel hasil proyeksi migrasi
Kota Pekalongan.

Tabel 2.9 Proyeksi Penduduk Bermigrasi dan Bertahan Hidup

Kelompok Proyeksi Penduduk yang Bermigrasi & Bertahan Hidup


Umur 2005 2010 2015 2020 2025
5-9 25 25 25 25 25
10-14 99 99 99 99 99
15-19 148 148 148 148 148
20-24 986 986 986 986 986
25-29 2892 2892 2892 2892 2892
30-34 1446 1446 1446 1446 1446
35-39 1153 1153 1153 1153 1153
40-44 922 922 922 922 922
45-49 597 597 597 597 597
50-54 341 341 341 341 341
55-59 188 188 188 188 188
60-64 150 150 150 150 150
65-69 121 121 121 121 121
70-74 91 91 91 91 91
75+ 31 31 31 31 31
Total 10106 10106 10106 10106 10106
Sumber: Analisis, 2018

Tabel diatas menunjukan hasil proyeksi migrasi perempuan yang


terjadi di Kota Pekalongan tahun 2005 hingga tahun 2025. Kelompok umur
25-29 tahun adalah kelompok umur yang diproyeksikan memiliki tingkat
migrasi tertinggi di Kota Pekalongan. Sedangkan kelompok umur paling
rendah adalah kelompok umur 5 – 9 tahun. Hal tersebut secara tidak langsung
menunjukan bahwa penduduk yang bermigrasi lebih besar datang dari
kelompok umur produktif.

2. 2. 2. 6. Proyeksi Penduduk Perempuan


Setelah ketiga komponen pertumbuhan penduduk diproyeksikan maka
dapat diperoleh proyeksi penduduk perempuan Kota Pekalongan. Berikut
adalah tabel hasil proyeksi penduduk perempuan di Kota Pekalongan tahun
2005-2025:
Tabel 2.10 Hasil Proyeksi Penduduk Kota Pekalongan

Kelompok Hasil Proyeksi Penduduk Kota Pekalongan


Umur 2000 2005 2010 2015 2020 2025
0-4 10.191 9.093 10.524 11.210 10.970 10.223
5-9 12.454 10.043 8.963 10.370 11.044 10.808
10-14 16.290 12.342 9.971 8.910 10.293 10.956
15-19 14.758 16.034 12.183 9.872 8.837 10.186
20-24 12.298 15.377 16.621 12.866 10.612 9.603
25-29 11.331 14.624 17.561 18.748 15.166 13.015
30-34 10.152 12.255 15.396 18.198 19.330 15.913
35-39 11.422 10.417 12.336 15.202 17.759 18.792
40-44 9.331 11.345 10.428 12.179 14.795 17.128
45-49 5.332 8.476 10.176 9.402 10.880 13.089
50-54 4.250 4.843 7.497 8.933 8.279 9.528
55-59 3.841 3.343 3.784 5.755 6.821 6.335
60-64 2.548 3.002 2.633 2.960 4.423 5.215
65-69 3.059 1.651 1.924 1.702 1.899 2.777
70+ 5.061 4.041 2.777 2.420 2.140 2.143
Total 132.318 136.886 142.775 148.727 153.249 155.712
Sumber: Analisis, 2018

160000
155712
153249
155000
148727
150000
Jumlah Penduduk

145000 142775

140000 136886

135000 132318

130000

125000

120000
2000 2005 2010 2015 2020 2025
Tahun

Gambar 2.5 Perhitungan Proyeksi Penduduk Perempuan Tahun 2005-2025

Hasil perhitungan proyeksi penduduk perempuan tahun 2005 sampai tahun


2025 menunjukan bahwa pada setiap tahunnya jumlah penduduk Kota Pekalongan
diproyeksikan akan selalu meningkat. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2015
yaitu 5.952 jiwa. Sedangkan peningkatan paling rendah terjadi pada tahun 2025 yang
hanya meningkat sejumlah 2.463 jiwa. Kelompok umur yang diproyeksikan akan
memiliki jumlah penduduk paling tinggi adalah kelompok umur 25-29 dan 30-34.
Sedangkan kelompok umur yang diproyeksikan akan memiliki jumlah penduduk
paling sedikit adalah kelompok umur 65-69.

5.2.3 Proyeksi Penduduk Laki-Laki Kota Pekalongan

Proyeksi penduduk laki-laki dilakukan menggunakan cara membandingkannya


dengan sex ratio Kota Pekalongan berdasarkan kelompok umur yang didapatkan dari
data BPS. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki berdasarkan kelompok umur dapat
diperoleh dari hasil perkalian antara hasil proyeksi jumlah penduduk perempuan
kelompok umur i dengan sex ratio kelompok umur i kemudian dibagi 100. Sehingga
akan diperoleh hasil proyeksi jumlah penduduk laki-laki Kota Pekalongan. Berikut
adalah tabel hasil perhitungan proyeksi junlah penduduk Kota Pekalongan tahun
2010.

Tabel 2.11 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota pekalongan

Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Pekalongan


Laki-
Kelompok Umur Perempuan Laki Sex Ratio
0-4 10.524 10.765 102
5-9 8.963 8.937 100
10-14 9.971 9.961 100
15-19 12.183 11.938 98
20-24 16.621 16.470 99
25-29 17.561 17.436 99
30-34 15.396 14.881 97
35-39 12.336 11.366 92
40-44 10.428 9.209 88
45-49 10.176 9.196 90
50-54 7.497 7.110 95
55-59 3.784 3.912 103
60-64 2.633 2.204 84
65-69 1.924 1.414 74
70+ 2.777 1.583 57
Sumber: Analisis, 2018

Sebagai contoh perhitungan proyeksi jumlah penduduk laki-laki, diketahui


bahwa pada kelompok umur 60-64 tahun hasil proyeksi penduduk perempuannya
adalah 2.633 jiwa dan sex rationya adalah 84. Sex ratio tersebut menunjukan bahwa
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 84 jiwa penduduk laki-laki. Berdasarkan hal
tersebut, proyeksi penduduk laki-laki kelompok umur 60-64 tahun dapat diketahui
yaitu dengan perkalian antara jumlah penduduk perempuan (2.633) dan sex ratio (84)
kemudian dibagi 100 sehingga didapatkan proyeksi jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 2.204 jiwa. Hasil proyeksi jumlah penduduk laki-laki Kota Pekalongan
menunjukan bahwa kelompok umur 25-29 tahun diproyeksikan akan memiliki jumlah
penduduk paling banyak yaitu 17.436 jiwa. Sedangkan kelompok umur 65-69 tahun
adalah kelompok umur dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 1.414 jiwa.

2. 3 Perbandingan Hasil Proyeksi dengan Data BPS


Hasil proyeksi tahun 2010 perlu dibandingkan dengan data BPS. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari proyeksi yang telah dikerjakan valid
atau tidak. Tahun 2010 dijadikan sebagai tahun perbandingan karena data dasar yang
digunakan adalah data tahun 2000. Berikut adalah perhitungan persentase kesalahan
hasil proyeksi:

Tabel 2.12Perhitungan Presentase Kesalahan Hasil Proyeksi

Hasil Proyeksi Data BPS Perhitungan Kesalahan (%)


a b c = (a-b)/a
Laki-Laki 136.382 135.593 0,58%
Perempuan 142.775 142.775 0,00%
Sumber: analisis, 2018

Hasil perhitungan persentase kesalahan didapatkan hasil 0,58% untuk


kesalahan proyeksi penduduk laki-laki dan 0% untuk kesalahan proyeksi penduduk
perempuan. Oleh karena itu, hasil proyeksi dapat dikatakan valid karena persentase
kekurangannya kurang dari 10%. Berikut adalah piramida penduduk hasil proyeksi
penduduk dan piramida penduduk data BPS:
70+ 1583 1409

65-69 1414 1574

60-64 2204 2480

55-59 3912 3666

50-54 7110 7209

45-49 9196 9781


Kelompok Umur

40-44 9209 10777

35-39 11366 13108

30-34 14881 15421

25-29 17436 16939

20-24 16470 16776

15-19 11938 12819

10-14 9961 10401

5-9 8937 9216

0-4 10765 10659

20000 15000 10000 5000 0 5000 10000 15000 20000


Proyeksi Jumlah Penduduk

Laki-Laki Perempuan

70+ 2639 4630

65-69 2079 2828

60-64 2944 3516

55-59 5479 5300

50-54 7250 7645

45-49 8460 9362


Kelompok Umur

40-44 9429 10677

35-39 9918 10764

30-34 11818 12227

25-29 12967 13060

20-24 12297 12410

15-19 12889 13154

10-14 12801 12815

5-9 12465 12501

0-4 12158 11886

15000 10000 5000 0 5000 10000 15000


Jumlah Penduduk berdasarkan Data BPS Tahun 2010

Laki-Laki Perempuan
Perbedaan piramida penduduk hasil proyeksi dan data BPS sangat terlihat. Hal
tersebut dikarenakan pengalokasian data dan asumsi-asumsi yang kurang tepat
terhadap masing-masing komponen pada masing-masing kelompok umur. Terutama
pada kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun dan 15-19 tahun.
BAB 3
KESIMPULAN
Dalam perhitungan proyeksi dilakukan dengan dua metode yaitu proyeksi
agregat dan cohort. Proyeksi agregat merupakan perhitungan jumlah penduduk
dengan menggunakan tahun dasar 2000 dan 2010, dangan jangka waktu 5 tahun.
Proyeksi digunakan untuk Kota pekalongan mengalami pertumbuhan penduduk
sangat tinggi dari tahun 2020 sampai 2035, begitupun dengan tahun sebelumnya.
Berbagai cara dalam perhitungan agregat meliputi exponential, linear, logartima,
power, dan polynomial. Namun dalam perhitungan ini metode exponential yang
paling tepat. Sedangkan proyeksi cohort digunakan untuk menghitung perkiraan
jumlah penduduk 2000-2025 berdasarkan asumsi – asumsi fertilitas, mortalitas, dan
migrasi.
DAFTAR PUSTAKA

BPS Kota Pekalongan dalam Angka 2018

BPS Kota Pekalongan dalam Angka 2017

BPS Kota Pekalongan dalam Angka 2016

BPS Kota Pekalongan dalam Angka 2015

BPS Kota Pekalongan dalam Angka 2014

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai