Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNIK ANALISIS KEPENDUDUKAN

PROYEKSI KEPENDUDUKAN “Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial”

Disusun Oleh :

Tonny Nero (211102002 )

Amilus Sholikah ( 211102025)

Supiyatun ( 211102003 )

Riski Allivia Rachma (211102024 )

Reza Fitri Yanti (221102013)

Shinta dwi prihatini (211102005)

Arif Gunawan ( 211102001 )

Ferry Firmansyah ( 211102020)

Salma Nabillah R. (221102014)

Nellis Eka Risnita (221102049)

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

TAHUN 2022 / 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan bagi Allah SWT. Shalawat serta salam tidak lupa kita
jujungkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proyeksi Kependudukan tentang Laju
Pertumbuhan Penduduk Eksponential” guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Analisis
Kependudukan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami ilmu sumber data kependudukan dalam
kesehatan masyarakat. penyusun sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Makalah ini penyusun susun dalam berbagai rintangan waktu baik yang datang dari
diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT. Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gresik. Berkaitan dengan
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penyusun miliki, kami sangat berharap adanya saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, Oktober 2022

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk di dunia semakin meningkat jumlahnya
sehingga dapat dikatakan kepadatan penduduk tidak bisa dikendalikan. Lebih
difokuskan untuk negara Indonesia sendiri. Semua perencanaan pembangunan sangat
membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi
juga pada masa yang akan datang, disebut sebagai proyeksi penduduk. Ketajaman
proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi trend komponen
pertumbuhan penduduk yang dibuat. Komponen-komponen tersebut yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan imigrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang
menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk.
Para pemakai data kependudukan, Khususnya para perencana dan pengambil
kebijakan sangat membutuhkan data penduduk yang berkesinambungan dari tahun ke
tahun. Sayangnya sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu
Sensus Penduduk (SP) pada tahun-tahun yang berakhiran dengan 0 (nol) san Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada pertengahan dua sensus atau tahun-tahun
berakhiran dengan nagka 5 (lima). Sumber data kependudukan lain yaitu registrsi
penduduk masih belum sempurna cakupan pencacatannya sehingga datanya belum
dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah beberapa kali membuat proyeksi penduduk
berdasarkan data hasil SP71, SP80, SP90, SP2000 dan SUPAS85, SUPAS95,
SUPAS2005. Proyeksi penduduk yang terakhir dibuat adalah proyeksi penduduk
berdasarkan hasil SUPAS2005 yang mencakup periode 2000-2025. Hasil SP2010
mengkoreksi jumlah penduduk pada proyeksi penduduk 2000-2025. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan data bagi keperluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang diperlukan data jumlah penduduk sampai
dengan tahun 2035. Oleh karena itu, dipersiapkan proyeksi penduduk berdasarkan
SP2010 mencakup periode 2010-2035. Data perhitungan proyeksi ini adalah data
penduduk hasil SP2010 yang telah dilakukan penyesuaian ke bulan Juni 2010, dan
asumsi-asumsi yang dibentuk selain menggunakan data SP2010 juga menggunakan
hasil Survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI).

1
Proyeksi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan
provinsi yang disajikan dalam publikasi ini merupakan angka final dan mencakup
kurun waktu dua puluh lima tahun, mulai tahun 2010 sampai dengan 2035. Pembuatan
proyeksi dengan kurun waktu yang Panjang ini dimaksudkan agar hasilnya dapat
digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk perencanaan jangka panjang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian, kegunaan dan metode proyeksi penduduk?
2. Bagaimana menghitung laju pertumbuhan penduduk eksponensial?

1.3 TUJUAN
Penduduk dan proyeksinya merupakan gambaran yang peranannya dapat digunakan
sebagai penentuan kebijakan. Tujuan dari penyusunan proyeksi ini, antara lain sebagai
berikut :
a. Mengetahui pengertian, kegunaan dan metode proyeksi penduduk
b. Mengetahui menghitung laju pertumbuhan penduduk eksponensial
c. Menghitung jumlah penduduk eksponensial rentang proyeksi tidak terlalu jauh
untuk menghindari kesalahan dari asumsi dan metode proyeksi. Proyeksi dalam
jangka waktu yang lama akan jauh berbeda dengan keadaan sebenrnya seiring
dengan perubahan keadaan sosial, politik, budaya dan ekonomi yang berkembang
cepat.
d. Menyediakan data penduduk untuk kepentingan evaluasi terhadap dinamika
penduduk dan perencanaan pembangunan pada jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROYEKSI KEPENDUDUKAN


A. Pengertian Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada
asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran,
kematian, dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen tersebut akan menentukan
jumlah dan struktur umur penduduk di masa depan.
Proyeksi penduduk adalah penghitungan jumlah penduduk (menurut
komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi
arah perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Ketepatan atau ketajaman
proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi tren komponen
perubahan penduduk yang digunakan. Asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan
migrasi di masa yang akan datang, ditentukan oleh gambaran tren di masa yang
lampau sampai dengan saat ini serta target yang hendak dicapai dimasa yang akan
datang. Sumber data yang dapat dipakai dan dapat dipercaya untuk keperluan
proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakan pada
tahun yang berakhiran 0, sesuai dengan rekomendasi PBB.
B. Kegunaan Proyeksi Penduduk
1. Kunci aktivitas perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan seperti perencanaan pemenuhan kebutuhan air
bersih, penyediaan infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan, dan kebijakan
lingkungan yang seluruhnya membutuhan data proyeksi penduduk
Populasi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kebutuhan air, sehingga data
penduduk merupakan hal dasar dalam menghitung jumlah kebutuhan air.
2. Acuan dalam menentukan arah dan dasar pengambilan keputusan rencana
dimasa yang akan dating
3. Sebagai evaluasi pencapaian kegiatan pembangunan baik pada jangka pendek,
jangka menengah juga jangka panjang.
4. Menyediakan data dasar untuk memperkirakan masuknya kelompok umur muda
kedalam angkatan kerja dan keluarnya umur tua akibat kematian,
ketidakmampuan, dan pension.

3
Manfaat proyeksi kependudukan pada berbagi bidang sebagai berikut:

1. Bidang Pangan
Menentukan kebutuhan bahan pangan sesuai dengan gizi serta susunan
penduduk menurut umur.
2. Bidang Kesehatan
Menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat tidur di RS yang perlu
selama periode proyeksi.
3. Bidang Tenaga Kerja
Menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan kerja yang
hubunganya dengan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat
pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja.
4. Bidang Pendidikan
Memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru
gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.
5. Bidang Produksi Barang dan Jasa :
Dengan proyeksi angkatan kerja dalam hubunganya dengan data mengenai
produktivitas merupakan dasar estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa
mendatang
C. Metode Proyeksi
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan
datang diantaranya menggunakan metode matematik dan metode komponen.
Metode proyeksi secara matematik atau sering disebut juga dengan metode tingkat
pertumbuhan penduduk (Growth Rates) terdiri dari:
1. Metode aritmatika
2. Geometric
3. Eksponensial
Proyeksi berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk mengasumsikan pertumbuhan
yang konstan, baik untuk model aritmatika, geometrik, atau eksponensial untuk
mengestimasi jumlah penduduk.

4
2.2 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL
A. Pengertian
Menurut Adioetomo dan Samosir (2010), metode eksponensial menggambarkan
pertambahan penduduk yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun, berbeda
dengan metode geometrik yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk
hanya terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu. Formula yang digunakan
pada metode eksponensial adalah:

dimana:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = laju pertumbuhan penduduk
t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t (dalam tahun)
e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural (ln) yang besarnya adalah
2,7182818

B. Contoh Perhitungan Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial


1. Contoh Soal No. 1
Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730 jiwa.
Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi 278.741
jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per
tahun?

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui:
Po = 206.730
Pt = 278.741
t = 2010 – 2000 = 10

5
Selanjutnya dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk
eksponensial, bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk per tahun Kabupaten
A, yaitu sebagai berikut.

Sehingga laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per tahunnya


adalah 0,0299 atau 2,99 persen.
2. Contoh Soal No. 2
Wilayah Jakarta memiliki jumlah penduduk sebanyak 40.000 jiwa pada tahun
2014 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun. Berapakah jumlah
penduduk wilayah jakarta setelah 6 tahun kemudian?
 Jawab:
Pn =P0 {1+(r.n)}
Pn =40000{1+(0,02x6)}
Pn =40000 + 4800 = 44800 jiwa
 
Jadi jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 44800
jiwa dengan pertumbuhan sebanyak 4800 jiwa tiap tahunnya.
3. Contoh Soal No.3
Wilayah Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 60.000 jiwa pada
tahun 2013 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun. Berapakah
jumlah penduduk wilayah Surabaya setelah 5 tahun kemudian?
Jawab:
Pn =P0 (1+r)n
Pn =60000(1+0,02)5
Pn = 66240 jiwa

Jadi prediksi jumlah penduduk Surabaya pada tahun 2018 sebanyak 66.240
jiwa.
4. Contoh Soal No. 4

6
Jumlah penduduk wilayah Merauke pada tahun 2013 adalah 10.000 jiwa dan
pertumbuhan penduduk 2% per tahun. Berapakah jumlah penduduknya pada
tahun 2018?
 

Jawab:
Pn =P0er.n
Pn =10000x2,71828180,02×5
Pn =10000x2,71828180,1
Pn = 11052 jiwa

Jadi jumlah penduduk Merauke pada tahun 2018 sebanyak 11052 jiwa dengan
pertumbuhan sebesar 1052 jiwa tiap tahunnya.
5. Contoh Soal No. 5
Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa.
Berapakah perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020, jika
diketahui laju pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah 2,99 persen.
Jawab:
Diketahui:
Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 2,99 persen atau 0,0299
Dengan menggunakan rumus estimasi jumlah penduduk di atas, bisa kita
perkirakan jumlah penduduk pada tahun 2020 yaitu

Berdasarkan penghitungan, perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada


tahun 2020 adalah 375.885 jiwa.
6. Contoh Soal No. 6
Jumlah penduduk Kabupaten B tercatat 250.000 jiwa pada tahun 2012 dan
diperkirakan menjadi 300.000 jiwa pada tahun 2016.
a. Berapa persenkah pertumbuhan penduduk tersebut?

7
b. Pada tahun ke berapa jumlah penduduk menjadi 500.000 jiwa?
Jawab:
Diketahui bahwa Po = 250.000, Pt = 300.000, t = 2016 – 2012 = 4. Dari
rincian tersebut kita dapat menjawab pertanyaan 3.1 dan dilanjutkan dengan
pertanyaan 3.2.

Jawaban 3.1
Persentase pertumbuhan penduduk dihitung menggunakan rumus pertumbuhan
penduduk.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten B pada tahun 2012 – 2016


adalah 4,56 persen.

Jawaban 3.2
Pada pertanyaan 3.2 diketahui bahwa penduduk Kabupaten B akan menjadi
500.000 jiwa setelah t tahun sejak 2012.
Dengan demikian, dapat dapat kita tulis Pt = 500.000 dan Po = 250.000.
Rumus yang digunakan serta proses penghitungannya adalah sebagai berikut.

Dari hasil penghitungan, dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk


Kabupaten B akan menjadi 500.000 jiwa setelah 15 tahun sejak tahun 2012,
yaitu pada tahun 2027.

8
7. Contoh Soal No. 7
Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kabupaten C adalah 180.000 jiwa dan laju
pertumbuhan penduduk pertahunnya adalah 1,78%.
a. Hitunglah jumlah penduduk Kabupaten C pada tahun 2008?
b. Pada tahun berapakah jumlah penduduk Kabupaten C mencapai 250.000
jiwa?
Jawab:
Diketahui jumlah penduduk tahun dasar Po = 180.000 dan laju pertumbuhan
penduduk r = 0,0178.

Jawaban 4.1
Penduduk yang akan diestimasi adalah penduduk tahun 2018, sehingga jangka
waktu estimasi t = 2018 – 2008 = 10 tahun. Dengan menggunakan rumus
menghitung laju pertumbuhan penduduk, maka 

Dari penghitungan tersebut, estimasi jumlah penduduk Kabupaten C pada


tahun 2018 adalah 215.069 jiwa.

Jawaban 4.2
Pada persoalan 4.2 ini, ingin diketahui tahun ketika jumlah penduduk
Kabupaten C mencapai 250.000 jiwa. Cara mencarinya adalah sebagai berikut.

9
Dari hasil perhitungan tersebut, jumlah penduduk Kabupaten C akan mencapai
250.000 jiwa setelah 18 tahun kemudian sejak tahun 2008, yaitu pada
tahun 2026.

8. Contoh Hasil Perhitungan Laju Pertumbuhan Penduduk Menggunakan Metode


Eksponensial
Hasil Proyeksi Penduduk Provinsi Sumatera Selatan dan Tingkat
Pertumbuhan Penduduk denganMetode Eskponensial Untuk Tahun 2020

Proyeksi penduduk untuk Provinsi Sumatera Selatan dengan


menngunakan metode eksponensial menghasilkan pertambahan penduduk
sebesar 1.737.336 jiwa dengan besar pertumbuhan untuk setiap tahun adalah

10
2,09% pertahun. Jadi, diperkirakan bahwa untuk tahun 2020 jumlah penduduk
sebesar 9.187.730 jiwa.
Menurut Efendi Muhammad Taufik dalam jurnalnya dengan kenaikan
laju pertumbuhan penduduk makan beberapa fasilitas yang perlu dibangun,
karena meningkatnya pertumbuhan harus berelasi dengan ketersedain fasilitas
yang sesuai dan memadai.
Contoh lainnya perhitungan Laju pertumbuhan penduduk (r) di
Provinsi Jawa Timur oleh Dewi Anggreini menggunakan model eksponensial
adalah sebesar 0,00613 dengan (Nt)=38.106.590.e (0,00613t).

BAB III
KESIMPULAN

Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari
komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan
perpindahan (migrasi). Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah dan struktur
umur penduduk di masa depan. Metode proyeksi secara matematik atau sering disebut juga
dengan metode tingkat pertumbuhan penduduk (Growth Rates) terdiri dari metode aritmatika,
geometric dan eksponensial.
Proyeksi penduduk dapat digunakan sebagai kunci aktivitas perencanaan
pembangunan, acuan dalam menentukan arah dan dasar pengambilan keputusan rencana
dimasa yang akan dating, sebagai evaluasi pencapaian kegiatan pembangunan baik pada
jangka pendek, jangka menengah juga jangka Panjang dan menyediakan data dasar untuk
memperkirakan masuknya kelompok umur muda kedalam angkatan kerja dan keluarnya
umur tua akibat kematian, ketidakmampuan, dan pension.
Menurut Adioetomo dan Samosir (2010), metode eksponensial menggambarkan
pertambahan penduduk yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun, berbeda dengan
metode geometrik yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk hanya terjadi pada
satu saat selama kurun waktu tertentu. Laju pertumbuhan penduduk menggunakan metode
eksponensial dapat dihitung dengan menggunakan formula 1 dibagi periode waktu antara

11
tahun dasar dan tahun t (dalam tahun), dikalikan dengan logaritma natural (ln) jumlah
penduduk pada tahun t dibagi jumlah penduduk pada tahun dasar. Sementara menghitung
jumlah penduduk pada tahun tertentu (tahun t) dapat menggunakan jumlah penduduk pada
tahun dasar dikalikan dengan bilangan pokok dari sistem logaritma natural (ln) yang besarnya
adalah 2,7182818, pangkat laju pertumbuhan penduduk kali periode waktu antara tahun dasar
dan tahun t (dalam tahun).

12
DAFTAR PUSTAKA

Savitridina, Rini. dkk. 2010. Pedoman Penghitungan Proyeksi Penduduk dan Angkatan
Kerja. Badan Pusat Statistik: Jakarta

Hartati,dkk. 2020. Metode Geometri, Metode Aritmatika dan Metode Eksponensial Untuk
Memproyeksikan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains
Matematika Informatika dan Aplikasinya IV

Efendi, Muhammad Taufik. 2021. Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan


Cicendo Kota Bandung. Geoarea Vol 4 No 1

Gurianto, Reyham Nopriadi. 2016. Peramalan Jumlah Penduduk Kota Samarinda Dengan
Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda dan Tripel Dari Brown. Jurnal
EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 1, Mei 2016

Anggreini, Dewi.2020. Penerapan Model Populasi Kontinu pada Perhitungan Proyeksi


Penduduk di Indonesia (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur). E-Jurnal Matematika Vol. 9(4)

Aryastana, Putu. Dkk. 2018. Analisis Kualitas dan Kebutuhan Air Masyarakat Dusun
Blokagung, Desa Karangdoro, Banyuwangi. PADURAKSA, Volume 7 Nomor 2

Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial https://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-


pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html di akses pada 10 Oktober 2022

Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS 2015


https://www.bps.go.id/publication/2018/10/19/78d24d9020026ad95c6b5965/proyeksi-
penduduk-indonesia-2015-2045-hasil-supas-2015.html di akses pada 10 Oktober 2022

Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Eksponensial https://ardra.biz/topik/contoh-


soal-perhitungan-tingkat-pertumbuhan-penduduk-eksponensial/ diakses pada 10 Oktober
2022

Anda mungkin juga menyukai