Anda di halaman 1dari 13

MAKALA MATA KULIAH SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : REKI HERDIAN SAPUTRA


21103024

NAMA : MEGA SELFITA


23103015

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK


RAJA HAJI
TANJUNGPINANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, taufik, danhidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, saya selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesar-
besarnya bila ada kata-kata yang salah semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua Amin

Tanjungpinang, 07 November 2023

Penulis

I.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------- I


DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------- II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ------------------------------------------------------------ 1


B. RUMUSAN MASALAH --------------------------------------------------------- 2
C, TUJUAN MASALAH ------------------------------------------------------------ 2
D. MANFAAT PENELITIAN ------------------------------------------------------ 2

BAB II
PEMBAHASAN

A. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN ------------------------------------------------- 5


1. SENSUS PENDUDUK ------------------------------------------------------------ 3
2. SURVEI PENDUDUK ------------------------------------------------------------ 5
3. REGISTRASI PENDUDUK ----------------------------------------------------- 7

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN ------------------------------------------------------------------ 9
B. SARAN ---------------------------------------------------------------------------- 9

DAFTAR PUSTAKA

II.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana,


pengambil kebijaksanaan, dan peneliti sangat membutuhkan data penduduk
yangberkesinambungan dari tahun ke tahun. Padahal sumber data penduduk yang
tersediahanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk (SP) pada tahun-tahun yang
berakhiran dengan angka 0 (nol) dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada
pertengahan dua sensus atau tahun-tahun yang berakhiran dengan angka 5 (lima).
Sumber data kependudukan yang lain yaitu registrasi penduduk masih belum
sempurna cakupan pencatatannya sehingga datanya belum dapat digunakan
untuk perencanan pembangunan nasional. Seperti diketahui bahwa hampir semua
rencana pembangunanperlu ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan
susunannya menurutumur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data
yang diperukan tidakhanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu• disusun,
tetapi juga informasimasa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi
perkiraan pada waktu yangakan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu
dan waktu kini sudah dapat diperoleh dari hasil-hasil survei dan sensus,
sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada masa yang akan datang
perlu dibuat proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya
di masa mendatang
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dan tujuan dari survei, sensus dan registrasi penduduk.?

2. Sebutkan kelebihan dan kelemahan survei, sensus dan registrasi penduduk.?

3. Apa Perbedaan antara survei, sensus dan registrasi penduduk ?

C. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:

1) Untuk mengetahui maksud dan tujuan survei, sensus dan registrasi penduduk

2) Untuk kelebihan dan kelemahan survei, sensus dan registrasi penduduk

3) Untuk mengetahui perbedaan dari survei, sensus dan registrasi penduduk

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan sistem validasi data


kependudukan. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode
diskriptif kualitatif, untuk menentukan masalah dalam upaya memperbaiki sistem,
sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem, maka permasalahan yang
ada akan dapat di atasi dan menghasilkan suatu sistem yang sempurna pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Sumber data didapat dari observasi dan studi
pustaka pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hasil dari penelitian ini
yaitu adanya pengembangan sistem informasi validasi data kependudukan ini
masyarakat bisa melakukan pelaporan lebih mudah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

SENSUS PENDUDUK

Sensus penduduk adalah penghitungan atau pengumpulan data yang dilakukan


oleh pemerintah untuk mengidentifikasi dan mencatat jumlah penduduk, karakteristik
demografis, dan informasi lainnya tentang penduduk suatu negara atau wilayah pada
suatu saat tertentu. Tujuan sensus penduduk adalah untuk memahami komposisi
penduduk, memantau pertumbuhan populasi, dan memberikan dasar data penting
untuk perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, dan kebijakan publik.

Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Sensus yang


terakhir dilakukan pada tahun 2020 secara online dan langsung.

Sensus penduduk diadakan dengan beberapa tujuan utama, antara lain:

A. Mengumpulkan data demografis: Sensus penduduk mengumpulkan informasi


tentang jumlah, usia, jenis kelamin, dan komposisi penduduk suatu negara
atau wilayah. Data ini membantu pemerintah dan lembaga lainnya dalam
perencanaan kebijakan, termasuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan
publik.
B. Mengukur pertumbuhan populasi: Dengan melakukan sensus secara berkala,
pemerintah dapat memantau pertumbuhan populasi dan perubahan dalam
struktur demografis, seperti peningkatan jumlah penduduk usia kerja atau
penurunan angka kelahiran.
C. Menentukan alokasi sumber daya: Hasil sensus digunakan untuk menentukan
alokasi anggaran dan sumber daya di berbagai sektor, seperti pendidikan,
kesehatan, dan perumahan, berdasarkan kebutuhan populasi.
D. Mendukung perencanaan ekonomi: Data sensus membantu dalam
merencanakan pembangunan ekonomi, termasuk perluasan lapangan kerja,
pengembangan bisnis, dan investasi.
E. Mengukur ketidaksetaraan sosial: Sensus dapat mengungkap ketidaksetaraan
sosial dalam distribusi kekayaan, pendidikan, dan kesehatan. Ini dapat
membantu pemerintah mengambil tindakan untuk mengurangi
ketidaksetaraan.
F. Menyediakan dasar statistik: Data dari sensus digunakan sebagai dasar
statistik untuk berbagai tujuan, termasuk penelitian akademis, pemetaan
geografis, dan pengambilan keputusan bisnis.

Sensus penduduk adalah alat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk
memahami dan mengelola populasi suatu wilayah, serta merencanakan masa depan
yang lebih baik.

Sensus penduduk berdasarkan tempat tinggal dapat dibedakan berdasarkan


metode pengisiannya menjadi dua jenis utama, yaitu:

1. De facto: Menghitung jumlah penduduk terhadap warga uang ditemukan saat


pencacahan (sensus) berlangsung, meskipun orang tersebut bukan warga asli
suatu wilayah saat sensus berlangsung.

2. De jure: Menghitung jumlah penduduk asli dari suatu wilayah saat sensus
berlangsung. Jenis ini menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu
Keluarga (KK) untuk membedakan warga asli dan bukan.

Sedangkan jenis sensus penduduk berdasarkan metode pengisiannya dibendakan


menjadi:
1. Metode Canvasser: Petugas akan mendatangi tempat tinggal penduduk dan
mengisi daftar pertanyaan. Metode ini memiliki keunggulan yaitu data yang
didapat bisa lengkap dan asli. Sedangkan kekurangannya adalah
membutuhkan waktu lebih lama karena petugas yang terbatas namun
wilayah sensus luas.

2. Metode Householder: Pengisian data sensus dilakukan oleh penduduk secara


pribadi. Keuntungan dari metode ini adalah data bisa didapat dengan cepat
kemudian data tersebut bisa dikirimkan kepada aparat desa. Namun metode
ini kurang menjamin kebenaran data.

SURVEI PENDUDUK

Survei penduduk adalah metode penelitian yang digunakan untuk


mengumpulkan data statistik dan informasi tentang karakteristik, perilaku, dan
kondisi penduduk suatu wilayah atau negara. Tujuan survei penduduk bisa bervariasi,
mulai dari mengumpulkan data demografis seperti usia, jenis kelamin, dan
pendidikan hingga informasi ekonomi, sosial, dan kesehatan. Data dari survei
penduduk sering digunakan oleh pemerintah, peneliti, dan organisasi non-pemerintah
untuk merencanakan kebijakan, program, dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Salah satu metode pengumpulan data kependudukan dengan cara menarik


sampel daerah dari berbagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara
tersebut. Kawasan-kawasan tersebut terlebih dahulu perlu ditetapkan sebagai kawasan
yang bisa mewakili suatu negara sebelum dilakukannya perhitungan data
kependudukan.
Contoh survei yang umum dilakukan oleh BPS adalah Survei Sosial dan Ekonomi
Nasional atau Susenas.

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan sosial dan
ekonomi penduduk Indonesia secara keseluruhan. Ada beberapa metode survei yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari penduduk. Beberapa metode survei
yang umum digunakan meliputi:

A. Wawancara Tatap Muka: Survei ini melibatkan wawancara langsung antara


pewawancara dan responden. Ini dapat dilakukan oleh pewawancara yang
bertanya langsung kepada responden atau melalui kuesioner yang diisi oleh
responden sendiri di bawah pengawasan pewawancara.
B. Survei Telepon: Pewawancara menghubungi responden melalui telepon untuk
mengajukan pertanyaan survei. Ini adalah metode yang cepat dan efisien,
tetapi bisa sulit untuk mencapai responden yang sulit dihubungi.
C. Survei Online: Survei online semakin populer dengan kemajuan teknologi.
Responden mengisi kuesioner secara mandiri melalui internet. Ini dapat
mencakup survei yang dikirim melalui email, diunggah ke situs web, atau
dibagikan melalui media sosial.
D. Survei Pos: Kuesioner dikirim melalui pos kepada responden, yang kemudian
mengirimkannya kembali setelah diisi. Ini adalah metode yang lebih lambat
tetapi dapat berguna dalam survei populasi yang sulit dijangkau melalui
metode lain.
E. Survei Berbasis Catatan: Data dapat dikumpulkan dari catatan yang sudah
ada, seperti data medis atau data pemerintah, untuk analisis statistik.
F. Survei Langsung di Lapangan: Dalam survei ini, pewawancara mengunjungi
lokasi fisik responden, seperti rumah mereka, untuk mengumpulkan data.
Metode ini sering digunakan dalam survei demografi.
Pemilihan metode survei tergantung pada tujuan survei, populasi yang dituju,
anggaran yang tersedia, dan sumber daya lainnya. Penting untuk merencanakan
survei dengan cermat untuk memastikan keakuratan dan representasi yang baik dari
populasi yang dituju.

REGISTRASI PENDUDUK

Sumber data kependudukan bisa didapatkan dengan cara terakhir yaitu


registrasi penduduk. Cara ini adalah mengumpulkan berbagai keterangan tentang
kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian,
perpindahan penduduk, dan kejadian lain yang tertulis.

Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber


data resmi untuk menghitung semua peristiwa demografi. Cakupan data yang didapat
dengan cara registrasi penduduk sangat tergantung dengan kesadaran masyarakat
untuk melaporkan kejadian penting dalam keluarga mereka.

Berbeda dengan registrasi penduduk di negara maju, metode pengumpulan


data kependudukan ini umumnya menemui beberapa masalah di Indonesia. Biasanya
data yang didapat kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan oleh
masyarakat atau kurang rinci.

Registrasi penduduk adalah proses pendaftaran dan dokumentasi penduduk


suatu negara atau wilayah. Proses ini dapat bervariasi antara negara, tetapi umumnya
mencakup informasi berikut secara terperinci:

1. Nama lengkap: Informasi pendaftar, termasuk nama depan, tengah, dan


belakang.
2. Tanggal lahir: Tanggal kelahiran pendaftar.
3. Tempat lahir: Kota atau wilayah tempat pendaftar lahir.
4. Jenis kelamin: Jenis kelamin pendaftar, yaitu pria atau wanita.
5. Kewarganegaraan: Informasi tentang kewarganegaraan pendaftar, apakah
warga negara asli atau naturalisasi.
6. Nomor identifikasi: Nomor identitas pribadi, seperti Nomor Kependudukan
(NIK) atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam beberapa negara.
7. Agama: Agama yang dianut pendaftar, jika relevan.
8. Status pernikahan: Apakah pendaftar sudah menikah, belum menikah, atau
status pernikahannya yang lain.
9. Status kewarganegaraan: Apakah pendaftar memiliki kewarganegaraan ganda
atau status kewarganegaraan khusus lainnya.
10. Alamat tinggal: Alamat tempat pendaftar tinggal, termasuk kode pos dan
rincian alamat yang lengkap.
11. Pendidikan: Tingkat pendidikan pendaftar, seperti pendidikan dasar,
menengah, atau tinggi.
12. Pekerjaan: Pekerjaan atau profesi pendaftar, jika relevan.
13. Informasi keluarga: Informasi tentang anggota keluarga, termasuk orang tua,
pasangan, dan anak-anak.
14. Dokumen identitas: Pendaftar mungkin diminta untuk menyediakan dokumen
identitas seperti kartu identitas, paspor, atau sertifikat kelahiran.

Proses registrasi penduduk ini penting untuk tujuan administratif, demografi,


perencanaan pemerintah, dan penyediaan layanan publik. Setiap negara memiliki
aturan dan regulasi yang berbeda dalam hal registrasi penduduk, sehingga detailnya
bisa bervariasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari sumber data kependudukan dapat bervariasi tergantung pada


informasi yang terkandung dalam sumber data tersebut. Namun, kesimpulan
umum yang dapat diambil dari data kependudukan mungkin mencakup hal-hal
seperti pertumbuhan atau penurunan jumlah penduduk, komposisi usia
penduduk, perubahan geografis dalam distribusi penduduk, tren migrasi, tingkat
kelahiran dan kematian, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi dinamika
populasi. Kesimpulan tersebut akan bergantung pada tujuan analisis dan
pertanyaan yang ingin dijawab melalui data kependudukan tersebut.

B. SARAN

Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh


karena biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau
dan sudah terdapat cabang dari instansi yang akan melakukan pendataan , namun di
Indonesia banyak terdapat warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-
suku yang masih tinggal di daerah pedalaman hutan . Sehingga data yang di dapat di
Indonesia kurang valid. Oleh sebab itu perlunya perbaikan dari menejemen , fasilitas,
IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam mengelola masyarakatnya khususnya
agar bisa mendapatkan data yang valid dari seluruh daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

BIDARTI, Agustina. Teori kependudukan. Penerbit Lindan Bestari, (2020).

FAQIH, Achmad. Kependudukan: Teori, fakta dan masalah. Deepublish, (2010).

HERMAWAN, Iwan, et al. Metodologi penelitian pendidikan (kualitatif, kuantitatif


dan mixed method). Hidayatul Quran, (2019).

Mamas, SG Made. "Sensus penduduk 1990: beberapa catatan tentang keunggulan dan
kelemahannya." Populasi 3.2 (1992).

Permana, Arif Sidik, RINI INDRIATI, and M. NAJIBULLOH MUZAKI. SISTEM


INFORMASI VALIDASI DATA KEPENDUDUKAN. Diss. Universitas Nusantara
PGRI Kediri, (2022).

Priyono, P. "Seluk Beluk Registrasi Penduduk dan Peranannya dalam Perencanaan


Pembangunan Kependudukan." Forum Geografi. Vol. 6. No. 1. 2016.

RAHMAN, Abdul. Ekonomi Demografi dan Kependudukan. Nas Media Pustaka,


(2023).

Radita Alma, Lucky. "Ilmu Kependudukan." (2019).

SUYANTO, Bagong, et al. Metode penelitian sosial: Berbagai alternatif pendekatan.


Prenada Media, 2015.

Utomo, Setiyo Budi, M. Nur Rofiq Addiansyah, and Azza Ihsanul Fikri. "Kebijakan
sensus penduduk online: integrasi kepentingan elit dan massa." Politea 3.1 (2020): 98.

YULIANSYAH, Yuliansyah. Meningkatkan Response Rate Pada Penelitian Survey


Suatu Study Literature. (2016).

Anda mungkin juga menyukai