Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR KEPENDUDUKAN

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN


Tugas Terstruktur Mata Kuliah Dasar Kependudukan

Disusun oleh :

Yollanda Ardhitya Putri I1A019051

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2019
i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya lah, paper ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan paper pembahasan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kependudukan mengenai sumber-sumber
data kependudukan.
Dalam penyelesaian paper ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya paper ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima
kasih.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan paper ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan paper yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga paper pembahasan yang kami buat dapat berguna
dan bermanfaat bagi setiap
orang.

Purwokerto, 7 November 2019

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan. ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. Sensus ........................................................................................................ 3
B. Survei ........................................................................................................ 6
C. Sistem Registrasi Penduduk. ...................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sumber data adalah segala sesuatu yang diterbitkan oleh badan-badan resmi
atau kelompok dan perorangan. Bentuk terbitannya bisa berupa grafik, angka,
tulisan, bahkan gambar. Biasanya lembaga yang memiliki sumber data, khususnya
data kependudukan adalah Badan Pusat Statistika (BPS) dan badan-badan sumber
data kependudukan lainnya.

Ada 2 jenis data berdasarkan sumber perolehan data. Pertama adalah data primer,
yang kedua adalah data sekunder.

 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden


 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber resmi, seperti
instansi pemerintah atau bisa juga non pemerintah/perorangan.

Sumber-sumber data kependudukan atau demografi yang pokok adalah sensus,


sistem registrasi kejadian-kejadian vital, registrasi penduduk dan survey-survey
terbatas atau survey center. Lain sumber tambahan yang sering berguna adalah
catatan-catatan dan dokumen-dokumen instansi pemerintah. Diantara sumber-
sumber ini, sensus merupakan sumber data yang paling utama diberbagai negara
terlebih di negara-negara berkembang. Dewasa ini di negara-negara maju, sistem
registrasi kejadian, kejadian vital dan registrasi penduduk telah berkembang
cukup teratur sehingga memungkinkan reit vital dibanyak negara maju diperoleh
dengan menggunakan sumber ini sedangkan dikebanyakan negara berkembang
tradisi untuk memelihara secara teratur sistem registrasi kejadian-kejadian vital
dan registrasi penduduk belum ada, kalaupun ada, sering tidak lengkap dan
keberadaannya perlu dipertanyanyakan. Karenanya di negara-negara berkembang
reit vital seperti reit kelahiran kasar (CBR) dan reit kematian kasar (CDR) sering
perlu diperkirakan secara tidak langsung dengan menggunakan data sensus atau
dari hasil-hasil survey terbatas.

Untuk mendapatkan data jumlah penduduk yang valid pada suatu negara atau
daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau
Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu
tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan
dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus
mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Dalam
2

hal ini penulis mencoba untuk menjabarkan dan menguraikan sumber-sumber data
kependudukan seperti survey, sensus dan registrasi penduduk.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah tujuan dan maksud dari survey, sensus dan registrasi penduduk?
2. Bagaimana cara melakukan survey, sensus dan registrasi penduduk?
3. Apakah perbedaan antara survey, sensus dan registrasi penduduk?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tujuan dan maksud dari survey, sensus dan registrasi
penduduk
2. Untuk mengetahui proses atau cara melakukan survey, sensus dan registrasi
penduduk
3. Untuk mengetahui perbedaan dari survey, sensus dan registrasi penduduk
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. SENSUS

Definisi Sensus Penduduk

Definisi dari Sensus Penduduk adalah keseluruhan dari proses


pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk
seluruh penduduk di suatu wilayah pada periode tertentu. Dan sensus penduduk
telah di mulai pada zaman Babilonia (400 SM), Cina (3000 SM), dan Mesir (2500
SM). Di abad ke-16 dan 17 beberapa sensus penduduk dilaksanakan di Italia,
Sisilia, Spanyol. Dan pada masa itu tujuan sensus penduduk untuk kepentingan
militer, perpajakan, dan perluasan wilayah kerajaan. Kemudian sensus penduduk
yang modern sudah di laksanakan di Quebec, Kanada pada tahun 1666, Swedia
pada tahun 1749, dan Amerika Serikat mengadakan sensus penduduk yang
pertama kali pada tahun 1790, sedangkan di Inggris tahun 1801.

Pada pelaksanaan sensus penduduk di Inggris berpengaruh pula pada


sensus penduduk di daerah jajahannya, misalnya di Indonesia, Raffles dimasa
pemerintahannya yang singkat mengadakan sensus penduduk di Jawa tahun
Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan yang telah disebut
dimuka , sejak abad ke 19 telah banyak berubah baik dalam cakupan yang
menjadi lebih luas dan ruang lingkup peemanfaataan yang makin meluas pula.
Berbagai aspek telah dimasukkan dalam daftar pertanyaan sensus seperi migrasi,
karakteristik ekonomi , fertilitas dan mengenai jaminan sosial. Dengan demikian
memungkinkan tersedianya data mengenai berbagai arakteristik penduduk yang
penting yang pada gilirannya dapat memenuhi kebutuhan lembaga- lembaga
pemerintah dan non pemerintah dan warga masyarakat umummnya.

Istilah “sensus” dalam paham modern mengandung makna perhitungan


penduduk yang mencakup wilayah suatu negara. Sensus dilakukan dengan
pencacahan langsung tiap orang / rumah tangga. Dengan demikian suatu sensus
penduduk merupakan suatu usaha besar yang memerlukan banyak biaya dan
tenaga Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan
publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal
menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan.
4

Tujuan Sensus Penduduk

Sensus Penduduk bertujuan untuk :

1. Guna untuk menyediakan sebuah data dasar kependudukan dan perubahan


sampai dengan wilayah administrasi yang terkecil (desa/kelurahan)
2. Lalu, untuk menyediakan sebuah data kependudukan yang lebih rinci dan
mendalam untuk perkiraan parameter kependudukan melalui survai
kependudukan
3. Kemudian bertujuan untuk menyediakan data potensi desa diseluruh
Indonesia
4. Dan untuk menyusun kerangka induk yang akan di gunakan sebagai dasar
5. Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode.
6. Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap wilayah
7. Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk , seperti tingkat kelahiran,
kematian, dan migrasi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya

Manfaat Sensus Penduduk

Dengan di adakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto


memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.


2. Juga mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur dan
banyaknya kesempatan kerja.
3. Dan mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
4. Dapat mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar
diketahui struktur perekonomiannya.
5. Agar dapat mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat
dan daerah yang masih jarang penduduknya.
6. Untuk mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat
perpindahan.
7. Dan dapat merencanakan pembangunan bidang kependudukan.

Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk

1. Sensus de jure

Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang


benar-benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah ,umumnya sesuai dengan
kartu tanda penduduk (KTP)
5

2. Sensus de facto

Yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang
di temui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus .

Ciri-Ciri Utama Sensus Penduduk

1. Kesponsoran

Suatu sensus penduduk nasional resmi di sponsori dan di selenggarakan oleh


pemerintah tingkat pusat ( pemerintahan nasional) walaupun kadang –kadang
bekerja sama dengan pemerintahan tingkat provinsi dan lokal.

2. Teritorial yang terdefinisi dengan jelas

Cakupan teritorial pelaksanaan suatu sensus haruslah dengan definsi yang jelas.

3. Universalitas

Tiap anggota komunitas dalam cakupan sensus harus termasuk dalam cakupan
pencacahan tanpa ada yang ketinggalan atau terjadi duplikasi.

4. Simultanitas

Jumlah penduduk yang dicacah harus menunjuk pada waktu tertentu dengan
definisi yang jelas. Sejalan dengan ini data yang di kumpulkan harus menunjuk
pada periode waktu tertentu dengan definisi yang jelas.

5. Unit Individual

Dalam suatu sensus pencacahan dilakukan secara langsung dan tidak mlalui
registrasi.hal ini sekalipun mekanisme pengumpulan informasi memberikan
kemungkinan untuk mencatat informasi bersama dari semua anggota rumah
tangga / keluarga / kelompok secara keseluruhan. Suatu sensus bila cara
pengumpulan dan pencatatan informasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dibuat tabulasi silang seperti halnya sensus dengan pencacahan individu.

6. Komplikasi dan Publikasi

Paling sedikit komplikasi dan publikasi data harus dilakukan menurut geografis
wilayah dan semua variabel demografi dasar hal mana merupakan bagian integral
dari suatu sensus penduduk (Rusli S, 1995: 28-29).
6

B. SURVEY
Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah
penduduk tanpa menghitung keseluruhan penduduk yang ada dalam suatu negara.
Suatu survey dilakukan dengan mengambil contoh-contoh yang dipilih dengan
cara tertentu kemudian dianalisa dan kesimpulannya berlaku untuk semua
penduduk dalam suatu negara. (Mu’in,Idianto.2004:79)
Ini berbeda dengan sensus yang diinformasinya dikumpulkan dari seluruh
populasi. Dengan demikian, penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data yang pokok. (Effendi, sofian.Tukiran, 2012:03)
Berdasarkan tujuan, jenis penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
penelitian murni dan penelitian terapan. Sedangkan jika dilihat dari jenis data
yang dikumpulkan, dikenal dengan penelitian kualitatif, data kuantitatif, serta
gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang lebih dikenal dengan penelitian
metode gabungan. Kemudian dilihat dari tujuan penelitian dapat dibedakan
kedalam tiga tingkatan, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Apabila dilihat dari metode pendekatan, dapat dibedakan menjadi enam
jenis penelitian, yaitu (1) penelitian survey, (2) eksperimen, (3) grounded
research, (4) evaluasi, (5) penelitian kebijakan, (6) analisis data sekunder.
(Effendi, Sofian.Tukiran.2012:4)
Survey demografi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe, yaitu :
1. Survey bertahap tunggal ( Single Round Surveys )
2. Survey bertahap ganda ( Multi Round Surveys )
3. Survey bertipe kombinasi, yaitu kombinasi antara survey bertahap tunggal atau
survey bertahap ganda dengan sistem registrasi.

Informasi demografi yang dikumpulkan melalui survey bertahap tunggal


diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai berbagai kejadian
demografi yang dialami seseorang di masa lampau dalam periode tertentu.
Sebagai contoh, kepada seorang wanita diajukan pertanyaan : jumlah anak yang
dilahirkan hidup, dan berapa banyak diantaranya anak-anak yang dilahirkan hidup
itu masih hidup pada saat survey dilakukan.

Dalam survey bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang kali kerumah


tangga- rumah tangga dimana berbagai kejadian demografi dalam interval waktu
antar kunjungan dicatat seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan
survey bertipe kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital,
data yang dikumpulkan juga dapat menilai sejauh mana kelengkapan dan dapat
dipercayanya informasi demografi yang dikumpulkan oleh sistem registrasi.
7

Contoh survei penduduk


Dibawah ini terdapat beberapa contoh-contoh survei penduduk adalah yang
diantaranya sebagai berikut :

1. Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 1995.

2. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

3. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakemas).

4. Susenas dan lain sebagainya.

B. SISTEM REGISTRASI PENDUDUK

Registrasi penduduk merupakan sumber data kependudukan yang sangat


penting untuk tujuan keamanan dan perencanaan pembangungan kependudukan.
Data ini disamping mencakup wilayah yang luas (lingkup Nasional), juga
menyajikan data yang selalu baru dan kontinue sehingga dapat memenuhi
kebutuhan data pada suatu saat. Ketersediaan data dan informasi kependudukan
yang akurat dan tepat waktu merupakan unsur mutlak dalam perencanaan
pembangunan. Data penduduk dari sumber ini disamping dapat digunakan untuk
mengevaluasi program-program pembangunan yang telah berjalan, juga dapat
digunakan untuk analisis jangka panjang dan yang lebih penting untuk
perencanaan pembangunan kependudukan. Namun demikian, hingga kini sumber
data tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal sebubungtm dengan
kendala kualitas dan kekomplitannya. Pemerintah telah berupaya meningkatkan
kualitas data registrasi agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan penduduk.
Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang
dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian,
adopsi, kematian, perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan
perubahan tempat tinggal (Rusli S, 1995:30-31). Data populasi berdasarkan
registrasi penduduk yang diperoleh dari catatan administrasi perangkat desa. Pada
tingkat regional dan nasional, data diperoleh dengan menambahkan satu catatan
kedalam catatan lain untuk semua penduduk desa. Aktivitas ini( dilakukan oleh
kementrian dalam negeri) menggunakan pendekatan de jure (BPS, 2015) . Catatan
di buat bagi tiap individu, dan perubahan- perubahan dilakukan sekama masa
hidupnya. Sedangkan sistem registrasi kejadian kejadian vital bertalian dengan
regsitrasi seperti ke lahiran, kematian, kematian janin, abortus, perkawinan dan
perceraian. Perubahan nama, perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan
(migrasi ke dan dari suatu daerah) tidak termasuk kedalam registrasi kejadian-
kejadian vital. Mengenai gerak penduduk antar Negara, pencatatan orang-orang
yang masuk kedalam dan keluar dari suatu Negara dilakukan di pelabuhan-
pelabuhan udara dan laut oleh pegawai-pegawai tempat Imigrasi bagi setiap orang
8

yang berangkat dan tiba disediakan formulir yang harus di isi (Rusli S, 1995:30-
31
registrasi penduduk dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil) yang ada di setiap wilayah Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Registrasi dilakukan agar setiap penduduk memiliki Nomor Induk kependudukan
(NIK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Keduanya diperlukan bila warga negara
ingin melakukan banyak hal seperti mendaftar kerja atau membuka tabungan di
bank.
9

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari seluruh penjelasan yang telah disajikan sebelumnya dapat ditarik


kesimpulan bahwa Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari proses dan
struktur masyarakat di suatu wilayah tertentu. Untuk mendapatkan data jumlah
penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk,
yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan pengurangan jumlah penduduk di
sebabkan karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut
dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur
penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan dan perceraian.
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk
dan adanya survai, yang mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan
penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan-
perubahan jumlah penduduk. Registrasi Penduduk digunakan untuk data
penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk
digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan
oleh instansi tertentu.
Survey dan sensus merupakan cara dari pemerintah untuk mengetahui
jumlah dari penduduknya dengan cara pendataan langsung. Sedangkan sistem
registrasi penduduk merupakan hal-hal yang diperlukan sebagai arsip negara
seperti halnya setiap kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan
pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal dicatat.
Selain itu sensus, survey dan sistem registrasi penduduk memiliki tujuan
yang berbeda dimana survey memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah kepadatan
penduduk, persebaran, dan mengetahui atribut osial penduduk. Survey memiliki
tujuan dan dibagi menjadi 2 hal yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Dan
yang terakhir registrasi penduduk memiliki tujuan untuk mencatat, mendata dan
proses untuk registrasi penduduk seperti kelahiran, kematian, adobsi, kematian,
perceraian perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan tempat tinggal.
Proses pelaksanaan dari sensus, survey dan registrasi penduduk memiliki
tahap yang cukup kompleks. Seperti yang diketahui bahwa sensus dan survey
langsung di data kerumah-rumah dan registrasi penduduk lebih kepada
masyarakat mendatangi instansi terkait dalam prosesnya.
10

B. SARAN

Pada faktanya sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih


belum menyeluruh karena biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang
sudah cukup terjangkau dan sudah terdapat cabang dari instansi yang akan
melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak terdapat warga negara yang
masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang masih tinggal di daerah
pedalaman hutan. Sehingga data yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh
sebab itu perlunya perbaikan dari manajemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari
pemerintah dalam mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan
data yang valid dari seluruh daerah di Indonesia.
11

DAFTAR PUSTAKA

https://www.awalilmu.com/2016/02/pengertian-survei-penduduk-lengkap.html
Diakses pada 6 November 2019 18.42
https://www.idpengertian.com/pengertian-sensus-penduduk-dan-contohnya-
terlengkap/ Diakses pada 6 November 2019 19.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Sensus Diakses pada 7 November 2019 08.30
http://journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/view/4691 Diakses pada 7
November 2019 09.00

Anda mungkin juga menyukai