Geografi Ketenagakerjaan
OLEH
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi
Ketenagakerjaan yang berjudul “Critical Book Review: Demografi Umum dan
Dasar – Dasar Demografi” dengan tepat waktu.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan critical book ini,
maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian,
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………. Ii
DAFTAR iii
ISI……………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Informasi Bibliografi………………………………………………
6
BAB II PEMBAHASAN ISI BUKU SECARA UMUM 6
2.1 Sinopsis Buku………………………………………………………
6
BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
3.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………. 7
3.2 Permasalahan yang di kaji…………………………………..……
3.3 Kajian Teori………………………………………………………..
3.4 Metode……………………………………………………………... 11
3.5 Analisis Critical Book Report…………………………………….
12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 13
4.2 Saran……………………………………………………………….. 13
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN ISI BUKU SECARA UMUM
DEMOGRAFI UMUM
2
Demografi murni (pure domography) atau dapat juga disebut dengan demografi
normal (formal demography) hanya mendeskripsikan atau menganalisis variabel-
variabel demografi seperti yang telah dicontohkan diatas, yaitu hubungan antara
naik turunnya tingkat fertilitas dengan struktur demografi di suatu daerah.
Namun demikian demografi sebagai ilmu yang mempunyai pula metode tersendiri
terutama dalam mengukur maupun membuat estimasi variabel demografi baik
untuk masa lampau, sekarang, dan masa mendatang.
Studi kependudukan (population studies) lebih luas dari kajian demografi murni,
karena didalam memahami struktur dan proses kependudukan disuatu daerah,
faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan, misalnya dalam memahami trend
pasangan usia subur, tetapi juga faktor sosial budaya yang ada di daerah tersebut.
Pada masyarakat patrilinial dimana tiap keluarga mendambakan anak laki-laki,
maka besarnya jumlah anak yang diinginkan tergantung pada sudah ada tidaknya
anak laki-laki pada keluarga tersebut. Jadi untuk mengetahui perkembangan
penduduk disuatu daerah perlu diketahui faktor-faktor determinan yang tidak
hanya berasal dari faktor demografi saja tetapi juga berasal dari faktor non
demografi.
3
(Contoh Tipe II) - Tingkat Kelahiran - Kebutuhan Pangan
- Migrasi Masuk - Kemiskinan
- Tingkat Kematian - Pertumbuhan
- Ekonomi
Sumber: Kemmeyer, Kenneth CW., 1971.
Sensus Penduduk
Agar data hasil sensus penduduk dari beberapa negara dapat dibandingkan,
Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan informasi kependudukan minimal yang
harus ada tiap-tiap sensus penduduk adalah sebagai berikut:
4
Sensus penduduk bertujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada disuatu
negara, ini berarti pada hari pelaksanaan sensus, petugas sensus akan datang ke
rumah-rumah tangga untuk mencacah seluruh anggota rumah tangga yang ada.
Registrasi Penduduk
5
dunia. Peristiwa kelahiran dan kematian ini tidak dilaporkan kepada kepala
desa.
3. Jarak kantor desa terlalu jauh dari rumah orang yang melahirkan, sehingga
sering peristiwa kelahiran tersebut tidak dilaporkan.
4. Seorang perempuan hamil karena peristiwa ‘kecelakaan’, kalau bayinya
lahir, apalagi dilaporkan kekantor desa tetangga pun tidak diberitahu.
Survei Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil sensus penduduk, registrasi maupun
survey, susunannya masih belum teratur sehingga sukar untuk dibaca apalagi di
interpretasi. Untuk itu seluruh data perlu terlebih dahulu disederhanakan.
Menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasi
disebut menganalisa data (Sofian Effendi et al, 1983). Atau dapat dilukiskan
sebagai berikut:
Dalam proses ini seringkali digunakan statistic, karena memang salah satu fungsi
statistik adalah menyederhanakan data.
6
pertanyaan (kuisioner) yang digunakan dalam sensus penduduk berisi pertanyaan
- pertanyaan mengenai variabel kependudukan yang akan di tanyakan responden.
Struktur umur penduduk antara negara satu dengan negara yang lain tidak sama.
Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara-
negara yang sedang berkembang dengan negara-negara maju atau antara daerah
pedesaan dan perkotaan.
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani ‘Demos’ yang berarti: rakyat atau
penduduk dan ‘Grafein’ yang artinya menulis. Jadi demografi adalah tulisan-
tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai
pertama kali oleh Achille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de
Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.
7
- Achille Giullard:……………. Mempelajari segala sesuatu dari keadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur.
- George W. Barclay: demografi memberikan gambaran yang menarik dari
penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajari
tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
- Philip M. Hauser & Dudley Huncan: demografi mempelajari tentang
jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-
perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut.
- D.V. Glass: demografi is generallylimited to studies of human population
as influenced by demographic processes: fertility, mortality, and migration
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu
yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk atau
dengan perkataan lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-
komponen perubahan tersebut seperti: kelahiran, kematian, migrasi sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tertentu.
Demografi sebagai salah satu disiplin ilmu telah berkembang sejak 3 abad yang
lalu. John Graunt, seorang pedagang pakaian yang hidup pada abad ke 17 di
London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisis data kelahiran
dan kematian, dan dari hasil analisisnya dikemukakan batasan-batasan umum
tentang kematian (mortality), kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam
hubungannya dalam proses penduduk.
8
perencanaan yang berhubunngan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran,
kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah sakit-rumah sakit, pusat-pusat
pertokoan dan pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya
didasarkan pada data kependudukan.
Untuk melihat peningkatan standar kehidupan dapat dilihat dari tingkat harapan
hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya
hidup seseorang dinegara yang bersangkutan.
9
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
1.1 Latar Belakang Masalah
10
1.2 Permasalahan yang Dikaji
Kajian teori yang saya gunakan untuk membuat critical book report ini
adalah sesuai dengan yang ditentukan dan mengikuti panduan pembuatan CBR
yang sebelum-sebelumnya yang dipandu oleh tim dosen tiap-tiap mata kuliah
yaitu dimulai dengan membaca buku kemudian mencari hal-hal yang perlu di
kritik terkait isi buku dan kemudia merangkum isi buku dan melakukan evaluasi
serta pembahasan terhadap isi buku.
1.4 Metode
Metode yang saya gunakan dalam membuat critical book report ini adalah
metode kualitatif dengan membaca buku terlebih dahulu, kemudian membuat
rangkuman dan terakhir mengevaluasi isi buku serta memberi kritik dan saran
terhadap buku yang akan menunjukkan keunggulan dan kelemahan buku tersebut.
11
- Gagasan yang diajukan logis dan teratur walaupun masih ada sedikit yang
terasa bias bagi yang masih awam mempelajari ilmu demografi namun
sudah lebih mudah untuk di mengerti.
- Hubungan antar gagasan-gagasan yang disampaikan si penulis sejalan
dengan pokok bahasannya dan alurnya tertata dengan rapi.
- Buku lengkap dengan ilustrasi, penggambaran, contoh-contoh, daftar
pustaka bahkan sebagian ada juga yang diimpor dari buku-buku terkenal
lainnya.
Kelemahan Buku
- Penggunaan bahasa memang sudah baik, namun masih ada beberapa
ketikan yang salah, sama halnya dengan buku kedua.
- Contoh-contoh yang digunakan tidak dijelaskan sedetail mungkin dengan
pembahasan-pembahasan yang lengkap dan mudah dipahami orang awam,
sehingga apabila dibaca oleh orang yang hanya sekedar ingin memahami
tentang ilmu demografi tentu sangat sulit di mengerti. Meskipun telah ada
pembahasan, namun bagi pembaca awam ini akan sulit dipahami.
Sehingga apabila disbanding buku Dasar – Dasar Demografi, buku kedua
menjadi pilihan saya dimana isinya lebih mudah untuk dipahami.
- Penggunaan bahasa yang terlalu tinggi dan monoton serta kaku, kurang
menyenangkan untuk dibaca karena isinya membosankan. Dibanding buku
kedua yaitu Dasar – Dasar Demografi terbitan Lembaga Demografi UI, isi
bukunya lebih menyenangkan untuk dibaca dan lebih mudah dimengerti
oleh pembaca awam.
- Kesimpulan isi buku terasa kurang pas dikarenakan kesulitan untuk
memahami tingkat kebahasaan yang tinggi pada buku Demografi Umum,
sedangkan untuk Dasar – Dasar Demografi kesimpulan bukunya terasa pas
karena bahasanya yang mudah untuk dipahami.
- Penulis tidak memberikan saran studi atau penelitian lebih lanjut mengenai
isi buku, karena sebetulnya dari isi buku bisa saja diadakan penelitian-
penelitian lebih lanjut.
- Masih ada beberapa kalimat yang penggunaan bahasanya kurang tepat dan
huruf-huruf yang salah ketikan atau kurang.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
13