Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR DEMOGRAFI

(DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN)

DISUSUN OLEH:

Nama : Fadhel Alghiffari Husin


NPP : 29.0536
Kelas : I-3
Dosen : Dr. Rully Sumual, M.AP
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Demografi

JURUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


FAKULTAS HUKUM TATA PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pikiran. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat
imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan ke
depan.

Tampusu, 20 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demografi .......................................................................... 6
2.2 Ruang Lingkup Demografi.................................................................. 7
2.3 Tujuan dan Manfaat Demografi............................................................ 8
2.4 Variabel Demografi.............................................................................. 8
2.5 Ukuran Dasar Demografi...................................................................... 9
2.6 Aplikasi Demografi............................................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar Negara-
negara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum
dijumpai dalam suatu Negara berkembang adalah jumlah penduduk yang
sangat besar. Indonesia merupakan slah satu Negara dengan jumlah
penduduk yang terbanyak. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk
yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang
berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial
ekonomi penduduk.

Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya,


Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina
dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan
mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan,
yaitu jumlah penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat
pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran penduduk yang tidak
merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal , tetapi juga
akan merupakan beban dalam pembangunan. .
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan
komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi,
ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan
membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat
mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan
ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.

Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan


melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Masalah utama yang
dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya
pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur
umur penduduk. Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan
turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh
masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk.
Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara
jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan
produksi dan jasa.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan
yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Pengertian demografi
2.    Ruang lingkup demografi
3.    Tujuan dan manfaat demografi
4.    Variabel demografi
5.    Ukuran-ukuran dasar demografi
6.    Aplikasi demografi

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang Demografi ini adalah untuk
mengetahui segala hal yang berkaitan dengan ilmu demografi sekaligus
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Dasar-Dasar Demografi”.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demografi


Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-
tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai
untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam tulisannya yang
berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic Compares pada tahun
1885.
Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari
demografi itu sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.

1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang


mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia
yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan
gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika.
Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku
perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi
penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas
untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis,
yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang
mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa
melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari


persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain
segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan
tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu
keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu.

6
2.2 Ruang Lingkup Demografi
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai
pembagian cabang ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk
dapat dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah
kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan
ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan banyak
hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu
hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif.

Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi


hanyalah penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian.
Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi,
seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi sebagai
semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi
memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus
dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu
demografi.

Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung,


Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan
antara unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin,
umur, dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah Pure
Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematika
dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Pure
Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan
teknik-teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa
yang akan datang maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan
menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut
jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial tentang
“mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu


lain yang biasa disebut dengan Sociological Demography, Population Studies,
Demographic Sociology  atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan
penghubung antara penduduk dan sistem sosial, dengan harapan dapat
memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi pengertian kepada
orang awam melalui proses analisis kependudukan. Jadi, dapat dikatakan pula
bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling melengkapi dimana
Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan dengan
menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang

7
ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif
(statistik & matematik).

Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni


terlepas dari variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi,
geografi, politik, dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu
yan berdiri sendiri secara teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan
interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu lain dalam
perkembangannya).

2.3 Tujuan dan Manfaat Demografi

Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan
pokok, yaitu:
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan
persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan
datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:
1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan,
perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan
lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika 
mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang
akan datang.
2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup
rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali
lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan
4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari
ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor
pertanian, industri dan jasa

2.4 Variabel Demografi


Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap
perubahan komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis
kelamin.
1)    Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2)    Kematian (death/mortalitas)

8
3)    Migrasi (perpindahan)

2.5 Ukuran Dasar Demografi


1. Demografi - Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian atau penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu. Atau bisa
juga sebagai perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang
memiliki risiko kejadian tersebut. Nilai rate ini dipakai untuk menyatakan
kecepatan kejadian dan dinamika tertentu dalam masyarakat.
Contohnya mortality rate, morbidity rate, dan natality rate.

2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu
waktu. Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan
yang tidak saling tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya
suatu kejadian. Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu
perbandingan terhadap jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat
dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau perseribu. Sebagai
contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-
laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu
tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator dengan
penyebut atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian dari
penyebut, dengan satuan %.
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan
semua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya
pengamatan yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu
kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.
6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil
pelaksanaan suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada
jangka waktu yang telah ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi,
misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk
Indonesia di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang.

9
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam
rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka,
atau proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.

9. Demografi - Kohor

Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa


demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran
adalah sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah
ukuran yang digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada
suatu kohor tertentu.

2.6 Aplikasi Demografi


Aplikasi dari demografi ini antara lain untuk kesehatan masyarakat
(mortalitas dan fertilitas), penggunaan tanah (distribusi dan pertumbuhan
penduduk), penggunaan sekolah, dan fasilitas umum (jumlah penduduk,
struktur umur, distribusi penduduk), ketenagakerjaan (struktur umur, jumlah
penduduk dan distribusinya), dan pemasaran, ketenagakerjaan (jumlah
penduduk, struktur umur dan distribusinya).

Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai
Negara Barat dan tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori
demografi yang utama yaitu : Teori Transisi Demografi. Transisi demografi
pada dasarnya mengacu pada perubahan dari satu situasi stationary (saat
dimana pertumbuhan penduduk 0) ke situasi lainnya. Menurut Blacker (1947)
ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3
adalah phase transisi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari
persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata
lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen
perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
tertentu.

3.3 Saran
Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya
penduduk yang relatif cepat.begitu pula membatasi kelahiran untuk
meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu
atau bayi saat proses melahirkan.berikan masukan-masukan dan
dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara
masyarakat dan pemerintah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan.
Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.
Hartomo.1990. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
Rustian kamaluddin. 1998. Pengantar ekonomi Pembangunan.Jakarta : Lembaga
penerbit fakultas Ekonomi UI
M.Masyhur amin.1994. Moralitas Pembangunan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset
Herimanto. 2008. IlmuSosialdanBudayaDasar. Jakarta : BumiAksara
Jurnal Masyarakat dan Budayaa,volume 11 No.2 Tahun 2009

12

Anda mungkin juga menyukai