Di Susun Oleh:
Salwa (B0022202)
Kesehatan Masyarakat
KAB.PINRANG
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Demografi mengenai Teori-teori Kependudukan.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan
mata kuliah Demografi, serta dalam pembuatan tugas yang di berikan oleh dosen
mata kuliah.
Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, kami
tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari
penyusunan kalimat maupun sistematikanya. Namun akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai masukkan yang
bersifat membangun dari semua pihak, guna kelengkapan dan kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran tahap demi tahap dalam penyusunan hingga
penyelesaian makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Salwa
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Teori Kependudukan..........................................................................................3
B. Determinan Jumlah Penduduk...........................................................................6
C. FaktorPenyebabDinamikaPenduduk................................................................10
D. Nilaipertumbuhanpenduduk............................................................................14
BAB III PENUTUPAN..........................................................................................................19
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
iv
2. Untuk mengetahui apa itu determinan jumlah penduduk
3. Untuk mengetahui faktor penyebab dinamika penduduk
4. Untuk mengetahui teori-teori menurut para ahli
5. Untuk mengetahui apa itu nilai pertumbuhan penduduk
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kependudukan
Definisi Penduduk : Suatu kumpulan individu dari jenis yang sama yang
menempati area tertentu dan saling berinteraksi satu sam lain. Populasi ini
merupakan kestuan atau unit di mana energi dan materi mengalir dalam suatu
siklus serta menjaga keseimbangan suatu ekosistem.Pertumbuhan penduduk
merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan - kekuatan yang
menambah dan mengurangi penduduk.
vi
c. Teor Sosial Ekonomi
1) Teori Car Saunders mengatakan bahwa Negara dalam keadaan
optimum bila jumlah penduduk dan bahan pangan seimbang
(Riningsih, 1990 : 31)
2) Teori Dumont mengemukakan tentang teori kapilaritas sosial.
Kapilaritas sosial mudah berlaku di dalam masyarakat yang
memungkinkan perpindahan dengan mudah dari kelas-kelas yang
lebih tinggi (Prawiro, 1983 : 32)
d. Teori Malthusianisme: Dikemukakan oleh Thomas Malthus pada awal
abad ke-19, teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk
cenderung melebihi pertumbuhan sumber daya yang tersedia, sehingga
masyarakat akan menghadapi krisis kelaparan dan kemiskinan jika
pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan. Malthus mengusulkan kontrol
kelahiran sebagai solusi.
e. Teori Demografi Sosial: Teori ini melihat faktor-faktor sosial, ekonomi,
dan budaya yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Teori ini
menekankan pentingnya perkawinan, urbanisasi, pendidikan, dan
perubahan budaya dalam memengaruhi tingkat kelahiran dan kematian..
f. Teori Ekologi Kependudukan: Teori ini mengeksplorasi hubungan antara
pertumbuhan penduduk dan lingkungan. Ini mengasumsikan bahwa
sumber daya alam terbatas, dan pertumbuhan penduduk yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.
g. Teori Migrasi: Teori ini berfokus pada pergerakan penduduk dari satu
wilayah ke wilayah lain. Ini mencakup teori push-pull, yang
menggambarkan faktor yang mendorong orang untuk pindah (misalnya,
konflik atau kemiskinan) dan faktor yang menarik mereka ke wilayah
tertentu (misalnya, peluang ekonomi).
h. Teori Kependudukan Global: Teori ini mencoba menjelaskan pola
pertumbuhan penduduk di seluruh dunia. Ini mencakup pemahaman
tentang perkembangan di berbagai negara dan bagaimana pertumbuhan
penduduk di satu negara dapat memengaruhi negara lain melalui
perdagangan, migrasi, dan kerja sama internasional.
vii
Semakin tinggi jumlah populasi pada suatu waktu, semakin banyak
bayi yang dilahirkan dan mengkibatkan jumlah populasi pada generasi
selanjutnya makin tinggi.Pertumbuhan populasi didunia akan semakin cepat
mengikuti pertumbuhan eksponensial, sementara daya dukung lingkungan
seperti ketersediaan lahan dan air bertambah mengikuti deret aritmatika. Pada
suatu waktu, jumlah populasi akan melebihi ketersediaan sumber daya yang
dibutuhkan. (Thomas Malthus)
viii
Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun, laju
pertumbuhan penduduk menurun.
ix
1. Kelahiran/Fertilitas
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
terlepasnya bayi dari rahim seorang dari rahim seorang perempuan dengan ada
tanda-tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan
sebagainya. Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan
pengukuran mortalitas, karena seorang perempun hanya meninggal satu kali,
tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
2. Kematian/Mortalitaspadasemuakelompokumur
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang
spesifik) pada suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus
mengekspresikan pada jumlah satauan kematian per 1.000 individu per tahun,
hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat
950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk
pada jumlah individual penyakit selama periode tertentu.
x
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Penyakit
4. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
1. Tekanan, baik psikis maupun fisik
2. Kedudukan dalam perkawinan
3. Kedudukan sosial dan ekonomi
4. Tingkat pendidikan
5. Pekerjaan
6. Beban anak yang dilahirkan
7. Tempat tinggal dan lingkungan
8. Tingkat pencemaran lingkungan
9. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit
10. Politik dan bencana alam.
3. Migrasi
Jenis-jenis migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antar negara. Berdasarkan
hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan, yaitu :
xi
c. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara
asalnya.
2) Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk dari daerah ke daerah
lain pada negara tersebut dan dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Urbanisasi dari Desa ke Kota
b. Transmigrasi dari Pulau ke Pulau
c. Rulalisasi dari Kota ke Desa
d. Evakuasi dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebihaman.
4. Faktor Urbanisasi: Tingkat urbanisasi, yaitu persentase penduduk yang
tinggal di kota, juga memengaruhi pertumbuhan penduduk. Kota-kota
seringkali menarik migrasi dari wilayah pedesaan, yang dapat mengubah
struktur penduduk dan memengaruhi tingkat kelahiran dan kematian.
5. Faktor Teknologi: Kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan
kontrasepsi dapat memengaruhi tingkat kelahiran dan kematian.
Perkembangan teknologi medis dapat meningkatkan harapan hidup dan
mengurangi tingkat kematian bayi.
6. Faktor Konflik dan Perang: Konflik bersenjata dan perang dapat
mengakibatkan migrasi besar-besaran dan tingkat kematian yang tinggi,
yang dapat mengubah tajam pertumbuhan penduduk di wilayah terkena
dampak.
7. Faktor Demografi Struktural: Komposisi usia dan jenis kelamin populasi
juga memengaruhi pertumbuhan penduduk. Populasi yang lebih muda
cenderung memiliki tingkat kelahiran yang lebih tinggi.
8. Faktor Keseimbangan Gender: Ketidakseimbangan gender, terutama jika
ada kekurangan perempuan karena praktik seleksi jenis kelamin yang tidak
seimbang, dapat memengaruhi pola kelahiran dan migrasi.
9. Faktor Kesehatan Reproduksi: Kesehatan reproduksi perempuan, termasuk
akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan pendidikan tentang
kesehatan reproduksi, memainkan peran penting dalam mengontrol jumlah
kelahiran.
xii
10. Faktor Kesadaran Lingkungan: Kesadaran akan isu-isu lingkungan,
termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, dapat memengaruhi
sikap terhadap pertumbuhan penduduk dan upaya untuk menguranginya.
Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini seringkali saling terkait dan
kompleks, sehingga memahami pola pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau
negara memerlukan analisis holistik. Kebijakan yang efektif untuk mengelola
jumlah penduduk seringkali melibatkan kombinasi pendekatan, termasuk edukasi,
pelayanan kesehatan, kebijakan keluarga berencana, dan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi serta melindungi lingkungan.
C. FaktorPenyebabDinamikaPenduduk
1) Kelahiran (Natalitas):
Tingkat Kelahiran Total (Total Fertility Rate - TFR): Tingkat kelahiran
rata-rata per wanita selama masa hidupnya. TFR yang tinggi akan
menyebabkan pertumbuhan penduduk yang cepat.
2) Kematian (Mortalitas):
Tingkat Kematian Umum (Crude Death Rate): Jumlah kematian rata-rata
per 1.000 penduduk dalam setahun. Tingkat kematian yang rendah
cenderung mendukung pertumbuhan penduduk yang tinggi.
3) Migrasi (Migrasi Internasional dan Internal):
Imigrasi: Masuknya penduduk ke wilayah tertentu dari wilayah
lain.
Emigrasi: Keberangkatan penduduk dari wilayah tertentu ke
wilayah lain.
Migrasi Netto: Selisih antara imigrasi dan emigrasi. Migrasi netto
positif akan menghasilkan pertumbuhan penduduk, sedangkan
migrasi netto negatif akan menghasilkan penurunan.
Rumus Pertambahan Penduduk
P= (L-m)+(i-e)
Keterangan:
xiii
P = Jumlah Petambahan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
m = Jumlah Kematian
i = Jumlah Imigrasi
e = Jumlah emigrasi
Keterangan :
Pt P0 : Jumlahpenduduk tahun t
xiv
Kemiskinan: Kemiskinan dapat memengaruhi tingkat kelahiran karena
kurangnya akses terhadap kontrasepsi dan pendidikan.
6) Faktor Lingkungan dan Sumber Daya Alam:
Kapasitas Lingkungan: Kemampuan lingkungan untuk mendukung
populasi manusia dapat memengaruhi dinamika penduduk, terutama di
daerah yang sangat tergantung pada sumber daya alam.
7) Faktor Teknologi: Kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan,
kontrasepsi, dan pertanian dapat memengaruhi tingkat kelahiran, kematian,
dan migrasi.
8) Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah terkait keluarga berencana,
imigrasi, emigrasi, dan dukungan sosial juga dapat memengaruhi dinamika
penduduk.
9) Faktor Demografi Struktural: Komposisi usia dan jenis kelamin penduduk
dapat memengaruhi dinamika penduduk. Populasi yang lebih muda
cenderung memiliki tingkat kelahiran yang lebih tinggi.
10) Faktor Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Perubahan iklim dan bencana
alam dapat memengaruhi migrasi penduduk, ketahanan pangan, dan
kesehatan penduduk.
xv
2. Perubahan Teknologi Energi: Transisi ke energi bersih dan teknologi
energi yang lebih efisien dapat memengaruhi pertumbuhan industri dan
urbanisasi, yang berdampak pada dinamika penduduk.
3. Perubahan Keamanan: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan keamanan
dapat memicu pengungsi dan migrasi internal, yang dapat mengubah
komposisi penduduk di wilayah yang terkena dampak.
4. Perubahan Sosial Ekonomi: Faktor-faktor seperti perubahan tingkat upah,
inflasi, dan ketidaksetaraan ekonomi dapat memengaruhi keputusan
keluarga tentang jumlah anak yang akan mereka miliki.
5. Teknologi Medis dan Kesehatan: Kemajuan dalam teknologi medis dan
perawatan kesehatan dapat meningkatkan harapan hidup dan mengurangi
angka kematian bayi, yang berkontribusi pada pertumbuhan penduduk.
6. Kesenjangan Regional: Ketidaksetaraan pembangunan antar wilayah
dalam suatu negara dapat memengaruhi migrasi penduduk dan distribusi
populasi.
7. Perubahan Sosial Budaya: Perubahan dalam budaya dan nilai-nilai sosial
dapat memengaruhi norma-norma keluarga, termasuk tingkat kelahiran
dan perkawinan.
8. Faktor Lingkungan Lainnya: Faktor-faktor lingkungan lainnya seperti
polusi udara, polusi air, dan degradasi tanah dapat memengaruhi kesehatan
penduduk dan keputusan mereka tentang tempat tinggal.
9. Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi: Pendidikan seksual yang
memadai dan akses ke layanan kesehatan reproduksi dapat memengaruhi
tingkat kelahiran dan kesehatan reproduksi penduduk.
10. Perubahan Politik Luar Negeri: Kebijakan luar negeri, seperti sanksi
ekonomi atau bantuan pembangunan, dapat memengaruhi situasi ekonomi
dan politik suatu negara, yang dapat berdampak pada dinamika penduduk.
11. Krisis Kemanusiaan: Krisis kemanusiaan, seperti bencana alam besar atau
konflik bersenjata, dapat memaksa pengungsi dan memengaruhi komposisi
penduduk di wilayah yang terkena dampak.
Setiap negara atau wilayah memiliki dinamika penduduk yang unik, yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah disebutkan di atas. Pemahaman
xvi
mendalam tentang faktor-faktor ini adalah penting bagi perencanaan
pembangunan dan kebijakan populasi yang efekti
D. Nilaipertumbuhanpenduduk
xvii
"Jumlah Penduduk Awal" adalah jumlah penduduk di awal periode waktu
yang diukur.
"Jumlah Penduduk Akhir" adalah jumlah penduduk di akhir periode waktu
yang diukur.
Hasil perhitungan tersebut akan memberikan persentase perubahan dalam
jumlah penduduk selama periode waktu tersebut.
Contoh:
Jika suatu negara memiliki jumlah penduduk pada awal tahun sebanyak
100.000 jiwa dan jumlah penduduk pada akhir tahun sebanyak 110.000 jiwa,
maka nilai pertumbuhan penduduknya adalah:
Nilai Pertumbuhan Penduduk=(100,000110,000−100,000
)×100%=10%
xviii
2. Penyebab Nilai Pertumbuhan Penduduk Positif:
xix
berkelanjutan. Upaya untuk mencapai pertumbuhan penduduk yang
seimbang dengan sumber daya yang tersedia merupakan komponen
penting dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.
xx
5. Kebijakan Populasi: Sejumlah negara memiliki kebijakan populasi yang
bertujuan untuk mengatur tingkat kelahiran, seperti program perencanaan
keluarga atau kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang kelahiran
yang bertanggung jawab.
6. Pertumbuhan Penduduk Global: Tingkat pertumbuhan penduduk berbeda-
beda di seluruh dunia. Beberapa negara menghadapi masalah pertumbuhan
yang cepat, sementara negara lain menghadapi penurunan penduduk atau
pertumbuhan yang lambat.
7. Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi: Pertumbuhan penduduk seringkali
terkait dengan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari pedesaan ke
perkotaan. Ini dapat menciptakan tekanan besar pada infrastruktur
perkotaan dan layanan publik.
8. Pertumbuhan Penduduk dan Ketimpangan: Pertumbuhan penduduk yang
tidak merata dapat mengakibatkan ketimpangan regional, dengan beberapa
wilayah yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sementara
wilayah lain mengalami penurunan.
xxi
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
xxii
DAFTAR PUSTAKA
xxiii