2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Demografi Teori-Teori Kependudukan.”
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata
kuliahDemografi, serta dalam pembuatan tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah.Dalam
mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, saya tidak terlepasdari berbagai
kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan kalimat maupunsistematikanya.
Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya berharap kritik dan saran
untuk penyempurnaan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagaimasukkan yang bersifat membangun,
guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih
dalam penyusunan hingga penyelesaianmakalah ini. Sekian dan terima kasih.
Penulis
SALMIRAH
DAFTAR ISI
2. Tujuan .......................................................................................................................
1. Kesimpulan .............................................................................................................
2. Saran ......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayahdengan faktor-
faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi). Secaraumum Demografi
adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan-keadaan perubahan penduduk atau
dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubah tersebut
seperti kelahiran, kematian, dan migrasi sehingga menghasilkan suatukeadaan dan komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.Banyaknya teori yang berkembang di ranah
ilmu pengetahuan menyebabkanmunculnya teori ilmu sosial yang beragam dan dari beragmnya
teori ilmu sosialmenyebabkan daya pemikiran yang beragam pula terhadap teori-teori ilmu
sosial, salahsatunya adalah teori Robert Maltus yang pemikirannya mengenai masalah
kependudukan.Masalah kependudukan tentunya bukan masalah yang asing lagi di masyarakat,
oleh karenaitu penulistertarik untuk mengkaji pengetahuan tentang teori robert malthus
sehingga dari pengkajian informasi yang lebih mendetail dapat menambah wawasan para
pembaca.
1. RUMUSAN MASALAH
2. TUJUAN
Teori penduduk kuno dimulai dengan tulisan Confucius sekitar tahun 500 BC
yangmenyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk terlalu cepat ( besar ) dapat menekan
standarthidup masyarakat karena mengurangi pendapatan pekerja. Dianjurkan adanya
hubunganoptimal antara penduduk dan tanah pertanian secara proporsional yang memadai.
Pemerintahharus bertanggung jawab agar proporsi selalu dapat dipertahankan.
1.Tingkat kematian akan naik apabila persediaan bahan makanan tidak cukup.
2.Perkawianan pada usia dini (muda) akan menyebabkan tingkat kematian semakin tinggi.
4.Upacara perkawinan yang mewah dan mahal akan menurunkan tingkat perkawinan.
Pada Zaman Yunani Kuno sekitar tahun 300 BC mencurahan perhatian kepada penyusunan
kebijaksanaan dan peraturan kependudukan dari pada teorinya.Plato dan Aristoteles
membahas masalah titik optimum jumlah penduduk yang dikaitkan dengan bentuk serta ciri
negara kota Yunani dalam kondisi ideal. Plato dalam bukunya LawsI mengemukakan agar
jumlah penduduk yang di kehendaki dapat tetap di pertahankan. Bila jumlah penduduk kurang,
dirangsang dengan hadiah agara pemuda dan pemudi untuk kawin dan melahirkan akan
mendatangkan penduduk dari luar daerah. Jika penduduk telah mencapai jumlah yang
berlebihan di anjurkan untuk mengendalikan ataumembatasi kelahiran atau memindahkan
penduduk keluar daerah.Aristoteles dalam bukunya politica menyimpulkan bahwa jumlah
penduduk yangterlalu banyak akan menambah kemiskinan dan kepincangan sosial. Faktor
yang dapatmencegah bertambahnya jumlah penduduk yang berlebihan dengan cara
pengugurankandungan (aborsi).Jaman Romawi, Cicero tahun 50 BC meneropong masalah
penduduk dari segi perspektif suatu kerajaan yang besar dan bukan menurut ukuran negara
kota Yunani.Pertumbuhan penduduk yang besar di butuhkan untuk kepentingan militer
(ekspansi).Perkawinan dan kelahiran mendapat bantuan dari pemerintah, sebaliknya yang tidak
menikahmendapat sangsi sesuai perundang-undangan Romawi waktu itu yang menolak
selibat.Jaman Kristen Awal, Agustinus tahun 400 menyetujui sistem selibat tetapi
sangatmenentang pengguguran kandungan, pembunuhan anak dan perceraian. Ibnu Khaldun
abad.
ke-14 mengemukakan bahwa penduduk yang padat akan menyebakan tingkat kehidupan
semakin baik karena pembagian kerja akan bertambah luas dan semua sumber daya akan
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kondisi ekonomi yang saehat dari tata kehidupan politik
akan merangsang pertumbuhan dengan meningkatnya kelahiran dan menurunnya kematian.
Teori penduduk modern muncul pada periode Renaissance dengan perubahan pesat karena
Pandangan Malthusianisme di kemukakan oleh Thomas Robert Malthus seorang ulama Inggris
yang lahir tahun 1766 dan meninggal tahun 1844. Menurut Malthus :
2.Nafsu antara pria dan wanita di butuhkan dan akan tetap keadaannya seperti itu.
3.Apabila tidak ada hambatan penduduk akan bertambah menurut deret ukur dan bahan
makanan akan bertambah menurut deret hitung.
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan
makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan
kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung
untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat
meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor
pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan
antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :
1. Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral
restraint. Termasuk didalamnya
antara lain :
2. Positive checks
Bencana Alam
Wabah penyakit
Kejahatan
Peperangan Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara
yang belum maju. Hambatan atau rintangan terhadap pertumbuhan penduduk (checks
to population) dibedakan dalam
1. Ultimate check (hambatan akhir) berupa bencana kelaparan, akibat perbedaan jumlah
penduduk dan bahan makanan
2.Immediate check (hambatan segera) berupa hambatan pencegahan melalui penundaan usia
kawin dan melahirkan dinegara yang telah maju dan hambatan positif seperti pembunuhan,
epidemi, kemalaratan, dan peperangan di negara yang belum maju.
2. Migrasi penduduk dari tempat yang padat ketempat lain. Penemuan benua baru dan tanah
jajahan menyebabkan penduduk dari eropa banyak berpindah tempat tinggal. Keaadaan ini
dapat menurunkan tingkat kepadatan penduduk dan membuka lahan pertanian ditempat yang
baru.
4. Manusia dapat memanfaatkan potensi laut melalui Revolusi Biru. Rumput laut, ikan, dan
berbagai hasil laut dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
5. Napsu seksual dan daya reproduksi manusia bukanlah sesuatu yang konstan tetapi dapat
berubah-ubah.
Malthus tidak membedakan fekunditas dan fertilitas. Akan tetapi bagaimanapun juga teorinya
menarik perhatian dunia, karena dialah yang mula-mula membahas persoalan penduduk secara
ilmiah. Disamping itu essaynya merupakan methode untuk menyelesaikan atau perbaikan
persoalan penduduk dan merupakan dasar bagi ilmu-ilmu kependudukan sekarang ini.
– 1854)Pada tahun 1882 menulis buku yang berjudul Illustration and Proofs of the population
atau penjelasan dari bukti mengenai asas penduduk. Ia berpendapat bahwa pemakaian alat
kontrasepsi tidak menurunkan martabat keluarga, tetapi manjur untuk kesehatan. Kemiskinan
dan penyakit dapat dicegah.
– 1843)Ia menulis buku yang berjudul “What Is Love”,apakah cinta itu menurut dia
– Mereka yang berkeluarga tidak perlu mempunyai jumlah anak yang lebih banyak dari pada
yang dapat dipelihara dengan baik. 3. Wanita yang kurang sehat tidak perlu menghadapi
bahaya maut karena kehamilan
5. Pengikut yang lain antara lain Any C. Besant (1847-1933)Ia menulis buku yang
berjudul “Hukum Penduduk, akibatnya dan artinya terhadap tingkah laku dan moral manusia”
6. Pengikut yang tidak dapat dilupakan lagi ialah dr. George Drysdale yang hidup tahun 1825
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan
makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham
Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus
bertentangan dengan nurani manusia. Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari
pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Beda pandangan Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource”
tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.Menurut
Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan
makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis). Marxist juga
berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan,
jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk. Pendapat Aliran Marxist :
Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis
mengambil sebagian hak para buruh
Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran
Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi
jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat
kontrasepsi. Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan
menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar
dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan
bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.Tahun 1871
Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population
Explotion” yg berisi:
Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik
hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber
daya alam) dan polusi. Tapi walaupun begitu, melapetaka tidak dapat dihindari, hanya manusia
cuma menunggunya, dan membatasi pertumbuhannya sambil mengelola alam dengan baik.
Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena
tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan
Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan lingkungan antar
kawasan.
John Stuart Mill ( ahli filsafat dan ekonom Inggris ), menerima pendapat Malthus. Millmengasu
msikan bahwa :
Arsene Dumont
Mengemukanan teori kapilaritas sosial yang intinya mengatakan bahwa setiap orang
akan selalu mempunyai keinginan untuk memperbaiki keadaan sosial ekonominya.
Adanya kapilaritas sosial menyebabkan terjadinya penurunan angka kelahiran karena
dengan anak yang banyak dapat menghambat pencapaian keadaan sosial ekonomi
yang lebih baik. Keadaan ini akan terjadi pada suatu masyarakat yang telah maju
peradabannya.
Emile Durkheim
Wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, maka akan muncul persaingan
yang keras antar sesama anggotanya untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat
tradisional terdapat persaingan hidup yang kecil dibanding masyarakat industri.
Thomas Jarold
Seorang dokter dari inggris mengatakan bahwa kemampuan reproduki manusia akan
berkurang apabila ia semakin banyak menggunakan tenaganya baik fisik maupun
mental. Kehidupan manusia yang lebih sibuk maka pertambahan penduduk akan
semakin berkurang.
Michael Thomas Sadler
Mengemukakan akan terjadi suatu mekanisme keseimbangan antara pertambahan
jumlah penduduk dan tingkat kemakmuran. Bertambahnya tingkat kemakmuran akan
menyebabkan berkurangnya kemampuan atau keingina menambah jumlah anak dan
sebaliknya.
Thomas Doubleday
Mengemukakan adanya korelasi antara tingkat kelahiran dan tingkat kemakmuran.
Tingkat kehidupan yang sulit akan merangsang orang untuk meningkatkan kelahiran
sedaangkan tingkat kehidupan yang makmur akan mengurangi kemampuan melahirkan.
Keadaan ini disebut sebagai the real and great law of human population. Kemampuan
reproduksi manusia dipengaruhi oleh pola makannya. Penduduk yang makmur banyak
makan daging hewan dan banyak makan sayuran yang menyebabkan meningkatnya
daya reproduksi.
Raymond Pearl
Berdasarkan hasil penelitiannya pada lalat, ayam dan beberapa kelompok manusia
yang mengusahakan suatu bidang tanah tertentu. Over population tidak akan mungkin
timbul sebab perkembangan jumlah manusia akan mengikuti suatu pola tertentu berupa
logistic curve yang mula-mula melengkung naik hingga mencapai suatu titik puncak
tertentu untuk kemudian melengkung turun lagi. Hal ini terjadi karena terbatasnya ruang
yang tersedia.
Corrado Gini
Mengemukakan teori evolusi sosial yang menyatakan bahwa perkembangan penduduk
akan mengikuti suatu proses evolusi yang kira-kira akan sama seperti proses hidup
seseorang. Setiap kelompok penduduk pada awalnya akan mempunyai tingkat
peradaban sederhana dan angka kelahiran yang tinggi. Jumlah penduduk akan terus
bertambah diikuti kemampuan-kemampuan dalam bidang sosial ekonomi. Pada
akhirnya akan terjadi pengurangan pertambahan penduduk baik akibat peperangan
atau penurunan angka kelahiran mengakibatkan jumlah penduduk akan menciut.
b) Teori Teknologi
Kelompok ini muncul untuk menolak pandangan Malthus yang pesimis dalam melihat
perkembangan dunia.Teori ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan
yang terjadi di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu
daerah miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu akan didapatkan oleh
orang-orang miskin.Ia beranggapan bahwa teknologi maju akan mampu melakukan pemutaran
ulang terhadap nasib manusia pada suatu masa
1.Tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan
meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.
4. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti
kategori I
– mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang melaksanakan
pembangunan ekonomi. Struktur & persebaran penduduk Membahas :
- Komposisi penduduk
- Persebaran penduduk.
4. Melalui gambaran piramid pddk dapat diket proses demografi yg telah terjadi pada penduduk.
Penerapan Transisi kependudukan Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu
negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya.
Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang nampaknya
disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang
berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran masih tinggi
sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan
pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini
terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap
dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi
menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih
baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita,
urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga
menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini
laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan
faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi). Teori-teori tentang
kependudukan terbagi atas : Teori penduduk kuno, teori penduduk modern, teori Malthus, teori
kependudukan kontemporer, dan teori transisi kependudukan. Teori Malthus (Thomas Robert
Malthus) seorang ulama Inggris yang lahir tahun 1766 dan meninggal tahun 1844.Menurut
pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan
kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :
Preventive checks dan positive checks. Terdapat 2 aliran yaitu : Aliran Marxist (Karl Marx dan
Fried Engels) Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan
kekurangan makanan). Dan Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich) kelompok ini
menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan
untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu
menggunakan alat kontrasepsi. Teori kependudukan kontemporer terbagi atas Teori Fisiologi
dan sosial ekonomi dan teori teknologi.
2. SARAN
Hakikat dari manusia itu sendiri yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Begitu juga dengan
makalah ini, Says kelas 1A, Fakultas kesehatan masyarakat menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena ini adalah sebuah usaha yang
manusiawi. Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Firman Lubis, 1982, Masalah Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat, Bagian IKM/IKP FK.
UI Paul Ehrlich, 1981,