AGAMA
“PERADABAN ISLAM DAN KEBUDAYAAN MELAYU”
DOSEN PENGAJAR
Dr. Hervrizal, S. Ag., MA.
DISUSUN OLEH
Kelompok 12
Kurniawan
Dilfan irfandi
Hafiz alimi
Peradaban Islam dan kebudayaan Melayu merupakan dua entitas yang saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain secara signifikan. Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi
hubungan antara peradaban dan kebudayaan, dengan fokus pada pengaruh Islam terhadap
peradaban dan kebudayaan Melayu.
Peradaban dapat didefinisikan sebagai tingkat kemajuan suatu masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk agama, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Sementara itu,
kebudayaan adalah warisan nilai-nilai, norma, kepercayaan, tradisi, bahasa, seni, dan
pengetahuan yang dimiliki dan dilestarikan oleh suatu kelompok masyarakat.
Pengaruh Islam pada kebudayaan Melayu sangat besar. Dengan masuk dan menyebarnya
Islam di kepulauan Melayu-Nusantara, pandangan alam masyarakat Melayu berubah secara
signifikan [1]. Agama Islam membawa ajaran-ajaran moral, etika, dan spiritual yang
mempengaruhi cara hidup dan berperilaku masyarakat Melayu. Nilai-nilai Islam seperti
keadilan, kesederhanaan, dan kebersamaan tercermin dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Melayu.
Selain itu, Islam juga memberikan pengaruh dalam bidang seni, arsitektur, sastra, dan bahasa.
Seni dan arsitektur Melayu menggabungkan elemen-elemen Islam dengan gaya khas lokal,
menciptakan karya seni yang unik dan indah. Sastra Melayu juga dipengaruhi oleh agama
Islam, dengan banyak karya sastra yang mengandung nilai-nilai agama dan moral [2].
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang pengaruh Islam pada
peradaban dan kebudayaan Melayu, serta bagaimana peradaban dan kebudayaan Melayu
saling berhubungan dengan agama Islam. Kami juga akan membahas asal-usul dan sejarah
peradaban Melayu sebelum dan setelah kedatangan Islam di kepulauan Melayu-Nusantara.
Makalah ini didasarkan pada penelitian dan sumber-sumber yang relevan, termasuk artikel
jurnal, buku, dan catatan sejarah. Referensi yang digunakan dalam makalah ini antara lain
[2].
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
peradaban Islam dan kebudayaan Melayu, serta pentingnya hubungan antara keduanya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menginspirasi pembaca untuk mempelajari lebih lanjut
tentang topik yang menarik ini.
I.PENDAHULUAN
Istilah peradaban atau civilization (dalam bahasa Inggris) atau tamadun (bahasa
Melayu) sudah sering kita dengar diberbagai diskusi baik resmi maupun tidak resmi.
Berbicara tentang peradaban memang sangat menarik dan tidak akan ada habisnya,
terkhusus peradaban Islam. Topik peradaban ini selalu relevan untuk diperbincangkan
di sepanjang zaman. Hal ini karena manusia selalu bersinggungan dengan peradaban.
Tak akan ada sebuah peradaban tanpa manusia, karena manusia merupakan pelaku
utama peradaban itu sendiri. Demikian halnya dengan topik peradaban Islam yang
dianologikan seperti bagian dari roda yang berputar tadi, tidak akan pernah surut dari
perbincangan manusia.
Peradaban manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Perkembangan peradaban tersebut tidak saja terjadi dalam ranah fisiknya saja, namun
juga terjadi dalam ranah substansi. Sebagai contoh, pemahaman akan istilah peradaban
saja sampai mengalami fase-fase yang cukup signifikan. Terlebih lagi jika terjadi
persinggungan antara peradaban satu dengan yang lainnya.
Seiring dengan perjalanan hidup manusia yang sudah begitu panjang di muka
bumi ini, maka berbagai macam peradaban pun telah terbentuk. Banyak peradaban yang
telah mewarnai kehidupan manusia. Setiap peradaban tentu saja memiliki konsep
tersendiri yang nantinya akan membedakan peradaban tersebut dengan peradaban
lainnya dan akan tampil dengan keberbedaan satu-sama lain. Begitu juga dengan
peradaban Islam Melayu.
Untuk itulah artikel ini mencoba memaparkan tentang pengertian peradaban,
Peradaban Islam. Dalam pembentukan dan pengembangan peradaban Islam tidak
terlepas dari dasar-dasar petunjuk peradaban Islam, yakni: pertama: Al-Qur’an dan
Sunnah, kedua: masyarakat Islam dan ketiga: pembuka jalan kepada pihak lain. Setiap
peradaban yang ada di dunia ini memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan peradaban yang lainnya. Karakteristik peradaban Islam tersebut yaitu: bersifat
universalitas, tauhid, seimbang dan moderat, serta adanya sentuhan akhlak, dan terakhir
membahas tentang Peradaban Melayu dan Pengaruh Islam Terhadap Dunia Melayu.
Tamadun atau madaniyah mendekati arti “civilisasi atau “politeuma “ (madina atau
civitas atau polis).george zaitun menyebut seluruh kebudayaan muslim tarikh Al Tamadun
(cairo,1932:5 dalam Bakker,1984) Tamadun sebagai kebudayaan (civilization) ialah unsur-
unsur kebudayaan yang maju,tinggi, dan halus yang dimiliki oleh warga masyarakat melalui
proses pendidikan dan pengajaran yang luas dan mendalam .
Hal tersebut sesuai dengan pengertian Tamadun berasal dari kata Arab 'maddana'
yang berarti membangun suatu kota atau seseorang/masyarakat yang mempunyai peradaban.
Kata tamadun dapat diartikan kepada keadaan hidup bermasyarakat yang bertambah maju.
Istilah-istilah lain yang sama pengertiannya dengan tamadun adalah: umran, hadarah,
madaniyah. Dalam bahasa Inggris, istilah yang hampir sama dengan tamadun
adalah: culture dan civilisation atau kebudayaan dalam bahasa Indonesia. Para sarjana telah
membahas persamaan dan perbedaan istilah-istilah tersebut. Istilah Tamadun banyak
digunakan dalam penulisan Tamadun Islam.
Bahari mengandung dua pengertian,yaitu sesuatu yang telah terjadi pada masa
lampau dan berkaitan dengan laut atau maritim.dari pengertiaan tersebut dapat diambil
makna,yaitu kebudayaan sebagai wujud dan berisi unsure- unsur kebudayaan dari masyarakat
atau orang melayu
Menurut Filsafat kebudayaan, ilmu kebudayaan mempelajari peristiwa dan bentuk-
bentuk kebudayaan yang terdapat pada kesatuan-kesatuan sosial berbeda-berbeda. Menurut
ruang dan waktu filsafat kebudayaan mendekati hakikat kebudayaan sebagi sifat esensi
manusia yang untuk sebagian mengatasi ruang dan waktu empiris,dimensi sejarah, dan
setempat. Filsafat kebudayaan memandang kebudayaan dari realisasi kemanusiaan(J.V.Schall
S.J.dalam baker,1984).Berbagai pandangan ahli ilmu sosial dapat diartikan
kebudayaan(Baker,1984) sebagai berikut:
Sosiolog mengartikan kebudayaan ialah keseluruhan kecakapan(Adat,ahlak, kesenian,
ilmu, dll. Yang dimiliki manusia sebagai subjek.
Sedangkan menurut ilmu khaldun Tamadun adalah diantara sarjana islam
yang pertama membahas konsep ketamadunan.beliau menggunakan istilah hadarah yang
merupakan lawan daripada bdawah yaitu kehidupan badwi.beliau juga menggunakan istilah
umran yang bermakana pembangunan.dalam kitabnya al-muqaddimah beliau lebih banyak
menggunakan istilah umran yang bersal dari kata amarah, ta”mir yang bermaksud
membangun,memajukan menghidupkan dan memakmurkan.bermula pada kurun ke 20,
muncullah perkataan tamaddun dan maddaniyah.pemikir islam seperti Muhammad Abduh
menggunakan istilah madaniyyah bersal dari madinah yang bermaksud Bandar atau kota
yang merupakan asas dan tempat perkembangan sesuatu Tamadun.
Seorang tokoh yang banyak menekuni bidang ketamadunan,malik bennabi mengakui
perlunya tamadun difahami kedua-dua aspek dan bukan aspek fizikal saja. Dalam definisi
yang diberikan oleh malik bannabi peradaban adalah jumlah kesatuan dari pada
perbendaharaan yang bersifat moral dan material yang dapat membawa sebuah masyarakat
dan memberikan setiap individu dalam masyarakat tersebut segala keperluan sosialnya untuk
kemajuaan. Beliau juga menambahkan kemajuan tersebut bukan diukur dalam perkembangan
ekonomi dan teknologi. Akan tetapi yang lebih penting dari pada itu adlah pembangunan
moral. Pada pandangan beliau sebuah peradaban adalah hasil penggunaan yang efisien
terhadap tiga komponen utama peradaban yaitu: manusia + tanah + masa akan tetapi ketiga
komponen ini bergantung kepada satu kekuatan dalaman yaitu agama.
Oleh yang demikian kita dapat simpulkan terdapat kesepakatan di kalangan pemikir
islam tentanng tamadun dan perdaban. Dapat disimpulkan bahwa peradaban mempunyai dua
asas atau aspek yang penting:
1.aspek rohani dan pemikiran (bukan fizikal) ini meliputi agama, dasar pemikiran,
budaya, nilai, adapt, warisan, undang-undang, bahasa, sejarah dan adab. Aspek ini akan
menentukan identity sesuatu umat dan masyarakat, dan mempengaruhi kekuatan dan
kebertahanan sesuatu tamadun.
2. aspek fizikal, dikenali dengan ketamadun (al_madaniyyah) atau menurut
ibn_khaldun al_umran adalah aspek jasmani atau kebendaan dari pada peradaban.ia meliputi
pembangunan infrastruktur, kemajuan dari segi produk, pekerjaan, kemahiran, dan
penghidupan. Aspek ini bersifat universal dan dapat dimiliki mana-mana masyarakat dengan
usaha dan daya saing.olehsebab itu setiap hasil kemajuan sains dan teknologi menjadi milik
masyarakat global.
Pandangan Barat
Ø M.A.J Beg – pencapaian manusia – kota, skrip, kesenian, seni bina, agama, undang-undang
dan politik
Ø Edward L. Farmer – satu unit budaya yang merangkumi norma-norma sosial, tradisi dan
institusi yang diwarisi dari satu generasi ke satu generasi.
Ø Arnold J. Toynbee – suatu pemikiran dan gaya kebudayaan yang melahirkan institusi politik,
undang-undang, kesenian, kesusasteraan, agama dan akhlak.
V. Kesimpulan
Dengan merangkum peradaban Islam dan kebudayaan Melayu, kita dapat melihat
bagaimana nilai-nilai Islam dan keberagaman budaya Melayu saling melengkapi dan
membentuk sebuah warisan kultural yang kaya dan unik.
Daftar Pustaka:
1. Ibn Khaldun. (1967). "Muqaddimah: An Introduction to History." Princeton University
Press.
2. Hourani, A. (1991). "Arabic Thought in the Liberal Age, 1798-1939." Cambridge
University Press.