Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada bapak Dr.Fauzi Ismail, M.Si sebagai
dosen pengampu mata kuliah penghantar ilmi sosiologi dan antropologi yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli.........................................2
2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.......................................3
2.3 Kelahiran Sosiologi Modern............................................................4
2.4 Sejarah Singkat Sosiologi................................................................7
2.5 Sejarah Perkembangan Sosiologi Di Indonesia...............................9
2.6 Sejarah Perkembangan Sosiologi Di Dunia....................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................14
2.7 Kesimpulan ....................................................................................14
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari
sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang
bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi
adalah ilmu yang berisitentang pengetahuan kemasyarakatan,
oleh karena itu selalu dinamis dan dapatdiubah-ubah sesuai dan
seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam
objekpenelitiannya (masyarakat).
B. Rumusan Masalah
1. Teori Sejarah perkembangan sosiologi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui untuk mengejahui Sejarah perkembangan
sosiologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial,
yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan
yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki
kekuatan untuk mengendalikan individu.
3. Soejono Sukamto
4. William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat
dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang
bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
4. Allan Jhonson
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat
dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang
bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
2
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato
dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa
ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan
kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad
pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka
berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa
mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan
masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang
perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17
M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan
masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu
berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus
berpedoman pada akal budi manusia.
Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran
3
bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah
menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa
banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan.
Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah
diantisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan
pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar
dalam masyarakat. Artinya :
1. Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima
begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
2. Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu
untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti
yang kuat serta masuk akal.
3. Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali,
penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan
pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi
sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
4
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Sejarah dan perkembangan perkembangan sosiologi secara
kronologis dan singkat dapat dikemukakan sebagai berikut.
5
Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704) yang dianggap
sebagai bapak Hak Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa
pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak-hak dasar yang sangat
pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh
negara (seperti hak hidup, hak berpikir dan berbicara, berserikat, dan
lain-lain). Tokoh lain yang muncul adalah J.J. Rousseau (1712-1778)
yang masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes. Dia
berpandangan bahwa kontrak antara pemerintah (negara?) dengan
yang diperintah (rakyat?) menyebabkan munculnya suatu kolektifitas
yang mempunyai keinginan-keinginan tersendiri yang kemudian
menjadi keinginan umum. Keinginan umum inilah yang harusnya
menjadi dasar penyusunan kontrak sosial antara negara dengan
rakyatnya.
Pada Abad ke 19
Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi,
terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah
sosiologi, sebagai usaha untuk menjawab adanya perkembangan interaksi
sosial dalam masa industrialisasi.
Pada masa ini sosiologi dianggap mulai dapat mandiri. Kondisi yang baru
dalam taraf mulai mandiri ini disebabkan walaupun sosiologi sudah dapat
menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus pembahasan (interaksi
manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan
metode-metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).
Pada Abad ke 20
Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri
karena:
6
sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan
perkembangan dan permasalahan global. Di sini interaksi antar
manusia yang dapat diamati adalah adalah interaksi tidak langsung
lewat telepon, internet, dan lain-lain yang menghubungkan manusia
yang saling berjauhan letaknya.
7
beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna
untuk perkembangan Sosiologi.
8
sebagai perhatiannya seperti Snouck Hurgronje, C. Van
Vollenhoven, Ter Haar, Duyvendak dll. Dalam karya mereka tampak
unsur-unsur Sosiologi di dalamnya yang dikupas secara ilmiah tetapi
kesemuanya hanya dikupas dalam kerangka non sosiologis dan tidak
sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sosiologi pada waktu
itu dianggap sebagai Ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan
lainnya. Dengan kata lain Sosiologi ketika itu belum dianggap cukup
penting dan cukup dewasa untuk dipelajari dan dipergunakan
sebagai ilmu pengetahuan, terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan
lainnya.
Kuliah-kuliah Sosiologi mulai diberikan sebelum Pernag Dunia ke
dua diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Hukum
(Rechtshogeschool) di Jakarta. Inipun kuliah Sosiologi masih
sebagai pelengkap bagi pelajaran Ilmu Hukum. Sosiologi yang
dikuliahkan sebagin besar bersifat filsafat Sosial dan Teoritis,
berdasarkan hasil karya Alfred Vierkandt, Leopold Von Wiese,
Bierens de Haan, Steinmetz dan sebagainya.
Pada tahun 1934/1935 kuliah-kuliah Sosiologi pada sekolah Tinggi
Hukum tersebut malah ditiadakan. Para Guru Besar yang bertaggung
jawab menyusun daftar kuliah berpendapat bahwa pengetahuan dan
bentuk susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di
dalamnya tidak diperlukan dalam pelajaran hukum.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, seorang sarjana Indonesia yaitu Soenario Kolopaking, untuk
pertama kalinya member kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu
Politik di Yogyakarta (kemudia menjadi Fakultas Sosial dan Ilmu
Politik UGM . Beliau memberika kuliah dalam bahasa Indonesai ini
merupakan suatu yang baru, karena sebelum perang dunia ke dua
semua perguruan tinggi diberikan da;am bahasa Belanda. Pada
Akademi Ilmu Politik tersebut, sosiologi juga dikuliahkan sebagai
ilmu pengetahuan dalam Jurusan Pemerintahan dalam Negeri,
hubungan luar negeri dan publisistik. Kemudian pendidkikan mulai
di buka dengan memberikan kesempatan kepara para mahasiswa dan
sarjana untuk belajar di luar negeri sejak tahun 1950, mulailah ada
beberapa orang Indonesia yang memperdalam pengetahuan tentang
sosiologi
9
Selanjutnya buku karangan Hassan Shadily dengan judul Sosilogi
Untuk Masyarakat Indonesia yang merupakan merupakan buku
pelajaran pertama yang berbahasa Indonesia yang memuat bahan-
bahan sosiologi yang modern.
Para pengajar sosiologi teoritis filosofis lebih banyak
mempergunakan terjemahan buku-bukunya P.J. Bouman, yaitu
Algemene Maatschapppijleer dan Sociologie, bergrippen en
problemen serta buku Lysen yang berjudul Individu en
Maatschapppij.
Buku-buku Sosiologi lainnya adalah Sosiologi Suatu Pengantar
Ringkas karya Mayor Polak, seorang warga Negara Indonesia bekas
anggota Pangreh Praja Belanda, yang telah mendapat pelajaran
sosiologi sebelum perang dunia kedua pada universitas Leiden di
Belanda. Beliau juga menulis buku berjudul Pengantar Sosiologi
Pengetahuan, Hukum dan politik terbit pada tahun 1967. Penulis
lainnya Selo Soemardjan menulis buku Social Changes in
Yogyakarta pada tahun 1962. Selo Soemardjan bersama Soelaeman
Soemardi, menghimpun bagian-bagian terpenting dari beberapa text
book ilmu sosiologi dalam bahasa Inggris yang disertai dengan
pengantar ringkas dalam bahasa Indonesia dirangkum dalam buku
Setangkai Bunga Sosiologi terbit tahun 1964.
Dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai
Fakultas Sosial dan politik atau Fakultas Ilmu Sosial. Sampai saat ini
belum ada Universitas yang mngkhususkan sosiologi dalam suatu
fakultas sendiri, namun telah ada Jurusan Sosiologi pada beberapa
fakultas Sosial dan Politik UGM, UI dan UNPAD.
10
“evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa puluh tahun
kemudian.
Seorang Amerika Lester F. Ward yang menerbitkan bukunya
“Dynamic Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan
sosial melalui tindakan-tindakan sosial yang cerdik yang harus
diarahkan oleh para sosiolog.
11
Para sosiolog tersebut pada dasarnya merupakan ahli filsafat sosial.
Mereka mengajak agar para sosiolog yang lain mengumpulkan,
menyusun, dan mengklasifikasikan data yang nyata, dan dari
kenyataan itu disusun teori sosial yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat kami ambil adalah bahwa Sejarah
sosiologi itu sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara dan
sekaligus untuk dunia,karna kita dapat mempelajarai tentang Sejarah
sosiologi baik secara individu,kelompok maupun mendunia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-perkembangan-sosiologi/
https://www.kompasiana.com/azwitasari/55006918a333112370510dd5/
sosiologi-latar-belakang-ruang-lingkup-dan-kegunaan-bagi-ilmu-hi
13