Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
NAMA NPM
A. Simpulan ...................................................................................................3.1
PENDAHULUAN
2.3Partisipasidalam masyarakat
1. Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang
terpisah dari masyarakat
2. Hak hidup dan keberlangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat
3. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota masyarakat
dalam bidang pendidikan
4. Kemajuan sekolah dengan masyarakat saling berkoleransi dan saling membantu
5. Sekolah adalah milik masyarakat, sekolah ada karna kebutuhan masyarakat akan
pendidikan.
Di dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas diatur mengenai pasrtisipasi masyarakat
dalam pendidikan dan pendidikan massyarakat di Indonesia.Bab XV UU Sisdiknas ini telah
mengatur masalah partisipasi pendidikan, didalam pasal 52 UU sisdiknas ini di sebutkan:
Secara lebih spesifik, pada pasal 56 Undang-undang system pendidikan dan komite sekolah
atau komite madrasah, yang berperan :
Pada pasal 3 peraturan pemerintahan No. 39 Tahun 1992 tentang peran serta masyarakat
dalam pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti :
Pada era demokrasi partisipasi, akuntanbilitas tidak hanya terletak pada pemerintah,
tetapi bahkan harus lebih banyak pada masyarakat stakeholder pendidikan.Masyarkat selalu
tumbuh dan berkembang.Masyarakat memiliki dinamika, setiap masyarakat memiliki
identitas tersendiri sesuai dengan pengalaman kesejahteraan dan kebudayaan. Identitas dan
dinamika secar langsung akan berpengeruh terhadap tujuan, orientasi, dan proses pendidikan
di sekolah. Identitas suatu masyarakat dan dinamikanya, senantiasa membawa pengaruh
terhadap otientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan, Karena skolah
merupakan institud=si yang dilahirkan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pengaruh identitas
suatu masyarakat terhadap program pendidikan di sekolah-sekolah bisa dibuktikan dengan
berbedanya orientasi dan tujaun pendidikan pada masing-masing negara.Pengaruh dan
perkembangan masyarakat juga terlihat dalam perubahan orientasi dan tujuan pendidikan,
dari suatu periode tertentu, dengan periode berikutnya.Oleh karna itu, tidak ada kurikulum
yang bersifat permanen.Akan tetapi selalu dinilai, disempurnakan, di sesuaikan dengan
tuntutan perkembangan masyarakat yang terjadi. Oleh karena itu orientasi dan tujuan
pendidikan dipengaruhi oleh kondisi masyarakat, maka proses pendidikan di sekolah tidak
dapat lepas dari pengaruh masyarakat. Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh sosial budaya
dan partisipasinya. Pengaruh sosiial budaya biasanya tercermin dalam proses belajar
mengajar menyangkut pola aktivitas pendidik maupun anak didik. Sedangkan pengaruh
partisipasi berdampak pada proses penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan berbagai
komponen baik komponen manusiawi dan manusiawi, atau komponen materil dan non
materil, seperti dukunngan moril dan dana untuk perlengkapan dan kebutuhan pendidikan.
Banyak orang mengartikan hubungan kerjasama masyarkat dan sekolah itu dalam
pengertian yang sempit.Mereka berpendapat bahwa hubungan kerjasama itu hanyalah dalam
hal mendidik anak belaka.Padahal, hubungan kerjasama sekolah dan masyarakat
mengandung arti yang lebih luas dan mencangkup berbagai bidang. Hubungan kerjasama
angtara sekolah dan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga jeni, yaitu :
1. Hubungan Edukatif, yaitu hubungan kerjasama dalam hal mendidik siswa, anatra guru
di sekolah dan orang tua di keluarga. Adanyahubungan di maksudkan agar tidak
terjaid perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan
keraguan-raguan pendirian dan sikap pada diri anak, antra sekolah yang di wakili oleh
guru dan orang tua tidak saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang norma-
norma sosial yang hendak ditanamkan pada diri anak, juga kerjasama dalam berusaha
memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk belajar disekolah maupun di
rumah, dalam memecahkan masalah yang menyangkut kesulitan belajar maupun
kenakalan anak.
2. Hubungan cultural, yaitu usaha kerjasam antara sekolah dengan masyarakat yeng
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
tempat sekolah itu berada. Untuk itu perlu adanya hubungan kerjasama yang
fungsional antara kehidupan di sekolah atau kehidupan didalam masyarakat. Kegiatan
kurikulum di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntunan perkembanagan
masyarakat. Demikian pula dengan metode-metode pengajarannya.
3. Hubungan Institusional, yaitu hubungan kerjasama antara sekolah dan lembaga-
lembaga atau istanasi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti: hubungan
kerjasama anatara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintahan
setempat, maupun perusahan-perusahaan negara, yang berkaitan dengan perbaikan
dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Selanjutnya, partisipasi masyarakat dapat dibedakan dalam berbagai aspek dan bentuk yang
umum dilakukan, yaitu :
1. Sumbangan pemikiran
Sumbanagn pemikiran dapat dilakukan dalam bentuk tertulis, lisan, atau saran-saran
lainnya dalam konsultasi rutin antara pengelola sekolah dengan tokoh-tokoh dan
warga masyarakat.
2. Sumbangan tenaga
Sebagian warga masyarakat desa adalah kaum miskin.Dan tidak dapat diingkari
bahwa sebagian peserta didik sekolah swasta di pedesaan datang dari keluarga
miskin.Oleh Karen itu adalah sanagt bijak komite skolah juga memungkinkan orang
tua peserta didik beban skolah anaknya dalam bentuk tenaga berupa melakukan
perbaikan gedung, memelihara kebun sekolah, atau menyumbangkan tenaga sebagai
narasumber atau pelatih dalam bisang keterampilan kehidupan dan kerajinan tertentu.
Sumbangan barang atau natural sebagian dengan sumbangan tenaga, banyak wali
peserta didik tidak memliki cukup uang, namun tidak juga mempunyai keahlian atau
keterampilan yang akan disumbangkan. Sekolah dan komite sekolah dapat meminta
orang tua menyumbangkan produk lading.Pertanian, perkebunan, atau ikan sebagai
pengganti uang sekolah.
3. Member kemudahan dan peluang
Peran serta masyarakat dalam bentuk memberikan kemudahan dan peluang saring
sangat berharga dalam perkembangan sekolah.Masyarakat atau kelompok masyarakat
dapat memberkan sumbangan dalam bentuk kemudahan kepada kepala sekolah dalam
melakukan berbagai kegiatan, perizinan, pelaksanaan kegiatan yang mnelibatkan
warga masyarakat dan sebagainya.
4. Sumbangan dana dari perorangan atau perusahaan
Sumbangan dalam bentuk uang adalah sumbanagn yang sering diminta oleh sekolah
khususnya kepada orang tua murid, diantaranya yakni :
a. Sumbangan dana yang utama adalah dari orang tua peserta didik yang sangat
berkepentingan dengan palayanan sekolah
b. Infak, shodaqoh, dan zakat
c. Donasi dari perusahaan dalam berbagai bentuk.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang nantinya akan hidup
sebagai anggota masyarakat yang terdiri ats bermacam-macam golongan, jabatan, status
sosial, dan bermacam-macam pekerjaan, sangat memerlukan adanya hubungan kerjasama
tersebut. Dengan adanya hubungan ini sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga
lain, baik berupa tenaga pengajar, narasumber, maupun bantuan yang berupa fasilitas serta
alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program sekolah.Dengan
dilaksanakannya ketiga jenis hubungan sekolah dan masyarakat seperti telah diuraikan di
atas, diharapkan sekolah tidak lagi selalu ketinggalan dengan perubahan dan tuntunan
masyarakat yang senantiasa berkembang. Adanya hubungan sekolah dan masyarakat ini
dimaksudkan pula agar proses belajar yang berlaku di sekolah mengalami perubahan, dari
proses belajar dengan cara menyuapi dengan bahan pelajaran yang telah di cerna oleh guru
menjadi proses belajar yang inovatif, yaitu belajar secara antisipatoris dan partisipatoris.
Anak-anak dididik unruk berpartisipasi dalam arti luas didalam kehidupan masyarakat, dan
dapat mengantisipasi kehidupan masyarakat yang akan datang tempat mereka akan hidup dan
terlibat di dalamnya setelah mereka dewasa.
2.7 Faktot-faktor yang mempengaruhi parsipasi masyarakat
a. Jenis kelamin
Parisipasi yang di berikan oleh seorang pria akan akan berbeda dengan partisipasi
yang diberikan oleh seorang wanita. Hal ini disebabkan karena adanya system
palapisan sosial yang terbentuk dalam masyarakat yang membedakan kedudukan
dan derajat antara pria dan wanita, sehingga menimbulkan perbedaan-perbedaan
hand an kewajiban.
b. Usia
Dalam masyarakat terdapat perbedaan kedudukan dan derajat atas dasar senoritas,
sehingga memunculkan golongan tua, golongan muda yang berbedap-beda dalam
hal-halk tertentu, misalnya menyalurkan pendapat dan mengambil keputusan.
c. Tingakat penghasilan
Besarnya tingkat penghasilan akan member peluang lebih besar bagi
masyarakatuntuk berperan serta. Tingkat pendapatan ini mempengaruhu
kemampuan financial masyarakat utuk berinvestasi.
d. Mata pencaharian
Jebis pekerjaan seseorang akan menentukan tingkat penghasilan dan
mempengaruhi waktu luang seseorang yang dapat digunakan dalam
berpartisipasi, misalnya menghadiri pertemuan-pertemuan.
Bebrapa proinsip yang dapat ditetapkan dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
bisang pendidikan menitikberatkan pada lembaga pendidikan yang mampu berkomunikasi
secara aktif dengan masyarakat. Untuk itu perlu ada prinsip-prinsip diantaranya, yaitu :
1. Fleksibilitas
Lembaga pendidikan hendaknya mempunyai program yang cukup lentur dan
beradaptasi secara terus menerus dengan perubahan-perubahan layanan lembaga lain
di masyarakat. Perkembangan tuntutan masyarakat, pengetahuan, teknologi yang
begitu cepat perlu diikuti dengan program pendidikan yang relavan.Misalnya,
perkembangan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sekarang sedang
terjadi.
2. Relevansi
Peran dan fungsin lembaga pendidikan hendaknya ditetntukan sesuai dengan kondisi
maysrakat yang menjadi latar belakang peserta didik. Hal ini perlu diperhatikan
karena anak setalah m,enyelesaikan studi akan kembali kepada masyarakat sebagai
pengguna lulusan suatu lembaga pendidikan.
3. Partisipasi
Lembaga pendidikan bersama masyarakat hendaknya mengembangkan program
kegiatan dan layanan guan memperluas, memperbaharui, memadukan pengalam
berbagai kelompok umur pada semua tingkatan.Lembaga pendidikan perlu
memperhatikan kebutuhan masyarakat ini.
4. Komprehensi
Lembaga pendidikan harus selalu menghubungkan dirinya dengan masyarakat yang
lebih luas, intern bangsa maupun secara internasional.Lulusan tidka hanya
dipersiapkan untuk intern (lokal) tiap bisa diperluas sesuai dengan kebutuhan.
5. Melembaga
Layanan efektif dalam masyarakat pada setiap warga negara.Negara hanya dapat
mencapai melalu organisasi, terutama organisasi pendidikan yang dikelola secara
baik.Dalam memaksimalkan partisipasi masyarakat, kegiatannya perlu
diorganisasikan secara baik.
Ada bebrapa hal yang dapat dilakukan sekolah atau lembaga pendidikan agar partisipasi
masyarakat dalam dunia pendidikan semakin baik, antara lain :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan antara manusia
dalam untuk kehidupan masyarakat (ilmu tentang pertemanan dan masyarakat).Sosiologi juga
diterjemahkaan menjadi ilmu kemasyarakatan, yaitu ilmu pengetahuan yang berkenaan
dengan kehidupan masyarakat.Sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kehidupan manusia dalam masyarakat yang mencangkup hubungan antara seseorang dengan
seorang, antara perseorangan dengan kelompok, dan hubungan antara kelompok dengan
kelompok.Masyarakat juga penting pada perkembangan pendidikan anak.Oleh karnanya
masyarakat hendaknya ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan anak baik
langsung maupun tidak langsung.
Demikianlah uraian sederhana yang bisa kami jabarkan dalam makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan menjadi buku pegangan sederhana untuk
pembaca. Adapun saran dan kritikan dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA