Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesepatan dan pengetahuan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Sosiologi dengan judul “Peran
dan Manfaat Sosiologi.”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Hukum Adat semester II dengan dosen pengampu Utami Yustihasana Untoro,
S.H., M.H. Tidak lupa saya sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah Hukum Adat, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, saya sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, saya harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, dengan segala kerendahan hati, saran dan dan kritik sangat saya
harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas
lainnya di waktu mendatang.
KATA PENGANTAR........................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................6
A.Pengertian Sosiologi........................................................................................6
Pengertian Sosiologi menurut Para Ahli.......................................................6
B. Sejarah Ilmu Sosiologi...................................................................................7
C. Ruang Lingkup Sosiologi..............................................................................8
1. Ilmu Sosial (social science)..........................................................................9
2. Ilmu murni (pure science)...........................................................................9
3. Ilmu Abstrak (abstract science)..................................................................9
D. Jenis-Jenis Sosiologi.....................................................................................10
1. Sosiologi Umum.........................................................................................10
2. Sosiologi Khusus........................................................................................10
3. Sosiologi Sebagai Ilmu Terapan...............................................................10
4. Sosiologi Sebagai Ilmu Murni..................................................................10
E. Ciri-ciri Utama Sosiologi.............................................................................10
1.Teoritis.........................................................................................................10
2. Empiris.......................................................................................................11
3. Non-etis.......................................................................................................11
4. Kumulatif...................................................................................................11
F. Teori-teori sosiologi......................................................................................11
1.Interaksionisme Simbolik..........................................................................12
2. Konflik........................................................................................................12
3. Fugsionalisme Struktural.........................................................................12
G. Sosiologi dan Akal Sehat.............................................................................13
H. Peran dan Fungsi Sosiologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat.............13
1.Sosiologi sebagai Penelitian.......................................................................14
2. Sosiologi Sebagai Pembangunan..............................................................14
Tahap Perencanaan.............................................................................14
Tahap Pelaksanaan..............................................................................15
Tahap Evaluasi.....................................................................................15
3. Sosiologi sebagai Perencanaan Sosial......................................................15
4. Sosiologi sebagai Pemecahan Masalah Gejala Sosial.............................15
Metode Antisipatif................................................................................15
Metode Represif...................................................................................15
Metode Restitusif..................................................................................16
I .Manfaat Ilmu Sosiologi.................................................................................16
J.Perspektif Sosiologi dan Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Lain.............17
Perspektif Interaksionis................................................................................17
Perspektif Evolusionis...................................................................................18
Perspektif Fungsionalis.................................................................................18
Perspektif Konflik.........................................................................................18
KESIMPULAN.................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sosiologi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sosiologi mempunyai arti
sebagai “pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan
masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.”
Sementara secara harfiah, sosiologi berasal dari gabungan dua kata, yaitu
“socius” (bahasa Latin) yang berarti kawan dengan “logos” (bahasa Yunani)
yang bermakna ilmu pengetahuan. Maka bisa disimpulkan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat.
Pada tahun 1838 seorang ilmuwan asal Perancis bernama Auguste Comte
memperkenalkan istilah sosiologi di dalam bukunya “Cours De La Philosophie
Positive”. Comte mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam
perkembangan sosiologi hingga dirinya mendapatkan gelar “The Father of
Sociology”.
Sejarah juga mencatat ada empat tokoh lain yang menjadi penemu besar dalam
bidang ini, yaitu Karl Marx, Max Weber, Herbet Spencer, dan Emile Durkheim.
Auguste Comte
Karl Marx
Karl Marx dalam The Communist Manifesto mempercayai bahwa sosiologi bisa
melawan penindasan dan melahirkan masyarakat tanpa kelas. Dia yakin bahwa
sebenarnya masyarakat harus dibebaskan dari sistem kapitalis.
Max Weber
Menurut Max Weber, sosiologi bisa diartikan sebagai sebuah ilmu yang
mempelajari pengaruh timbal balik dan hubungan antara berbagai gejala sosial
seperti gejala moral, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala ekonomi).
Emile Durkheim
Soejono Soekanto
Soekanto mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang fokus pada segi-
segi umum kemasyarakatan dan berusaha memperoleh pola-pola yang umum
untuk kehidupan masyarakat.
Istilah Sosiologi pertama kali muncul pada tahun 1839 melalui buku karya
Auguste Comte berjudul Cours De Philosophie Positive. Sebelumnya, Auguste
Comte memakai istilah fisika sosial. Namun, dia harus menggantinya karena
istilah tersebut sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet.
Sebenarnya, Sosiologi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku masyarakat, Sosiologi baru
muncul pada abad ke-19 dan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia.
Kehadiran Sosiologi sendiri muncul akibat adanya kekacauan di masyarakat.
Saat itu, masyarakat sedang mengalami transisi karena adanya:
Setelah abad ke-21, lahirlah aliran baru sosiologi yang saling mengkritik satu
sama lain seperti poststrukturalisme, postmodernisme, postkolonialisme, dan
post-positivisme. Adalah George Ritzer yang mendukung pergerakan ini dengan
rumusannya mengenai sosiologi sebagai studi yang memuat paradigma plural.
Tidak cukup sampai di situ, sosiologi juga terus melahirkan subdisiplin baru
yang berada di bawah naungannya. Seperti Sosiologi Hukum, Sosiologi
Kesehatan, Sosiologi Pemuda, Sosiologi Gender, Sosiologi Ekonomi, Sosiologi
Agama, dan lain-lain.
Tujuan lain dari sosiologi juga bisa digunakan untuk mendapatkan pengertian
serta pola umum yang meneliti dan mencari prinsip atau hukum dari interaksi
antarmanusia, hakikat, isi, bentuk, atau struktur masyarakat.
D. Jenis-Jenis Sosiologi
Berdasarkan ruang lingkup tersebut dan juga penerapannya, sosiologi dibagi
menjadi empat jenis, yaitu sosiologi umum, sosiologi khusus, sosiologi sebagai
ilmu terapan, dan sosiologi sebagai ilmu murni. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Sosiologi Umum
Sosiologi umum adalah bidang yang menyelidiki dan mempelajari perilaku
manusia dalam mengadakan hubungan di masyarakat secara umum.
2. Sosiologi Khusus
Sementara sosiologi khusus menyelidiki dan mempelajari berbagai sektor dalam
kehidupan masyarakat.
1.Teoritis
Ciri yang pertama ialah sosiologi selalu berusaha menyusun sebuah abstraksi yang berupa
kesimpulan tentang hubungan sebab-akibat dari berbagai gejala sosial yang diteliti dengan
berdasarkan kepada hasil pengamatan empiris.
2. Empiris
Sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan berdasar kepada realitas sosial yang benar-
benar terjadi di lapangan (masyarakat) dan bukan merupakan sebuah spekulasi
3. Non-etis
Tugas sosiologi bukan untuk menentukan mana yang baik dan buruk dalam
permasalahan. Ilmu yang satu ini fokus memberikan penjelasan yang logis
tentang latar belakang fenomena tertentu.
4. Kumulatif
Selain empat ciri yang telah disebutkan tersebut, sosiologi juga mempunyai
teori yang berbeda dengan teori sosial yang lain. Teori sosiologi memahami
masyarakat tanpa berfokus pada konsep baik atau benar. Sedangkan teori sosial
lainnya lebih fokus pada komentar masyarakat; bertujuan ke arah politik secara
insentif. Teori sosial juga terbentuk dari seperangkat paradigma, hipotesis,
argumen, atau gagasan yang digunakan untuk menganalisis suatu fenomena
sosial. Maka ketika kedua teori ini dibandingkan, terlihat jelas bahwa teori
sosial tidak terlalu memperhatikan sisi objektivitasnya.
F. Teori-teori sosiologi
Mayoritas ilmu pengetahuan memiliki teorinya masing-masing. Seperti ilmu
kedokteran misalnya, pasti punya teori bagaimana melakukan pemeriksaan
penyakit kepada pasien. Begitu juga sosiologi yang memiliki teori untuk
menjelaskan berbagai hal yang terjadi di masyarakat. Setiap teori punya tingkat
kepastiannya masing-masing. Umumnya teori ilmu alam tingkat kepastiannya
lebih tinggi dari ilmu sosial. Dalam ilmu sosial, teori lebih bersifat subjektif
yang tergantung pada cara pandang melihat sebuah fenomena. Di samping itu,
kenyataan sosial selalu berubah dari waktu ke waktu maka sebuah teori ilmu
sosial sangat jarang mengalami perubahan. Ketika belum ada teori lain yang
bisa membuktikan hal sebaliknya, sebuah teori ilmu sosial tidak akan berubah
sama sekali.
1.Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme Simbolik merupakan gabungan dari pemikiran George Herbert
Mead, Herbert Blumer, dan Max Weber. Teori yang pertama ini menganalisa
masyarakat berdasarkan kepada makna subjektif seorang individu di dalam
interaksi sosial. Teori ini juga mengasumsikan bahwa tindakan individu
cenderung berlandaskan kepada hal-hal yang diyakini, bukan yang benar secara
objektif. Keyakinan tersebut lah yang disebut sebagai produk konstruksi sosial
yang direpresentasikan. Hasil interpretasi ini kemudian dikenal dengan istilah
situasi. Interaksionisme Simbolik merupakan bagian dari teori mikro sosiologi
karena analisisnya berdasar kepada aspek individu. Konsep teori ini juga
cenderung mempunyai tendensi dengan urusan identitas seseorang.
2. Konflik
Teori konflik berasumsi kepada perbedaan dalam kepentingan yang dimiliki
oleh kelas-kelas sosial sehingga menghasilkan sebuah relasi sosial yang sifatnya
konfliktual. Teori ini sendiri digagas oleh Karl Marx. Kesenjangan sosial
tercipta karena pendistribusian kekayaan tidak merata sehingga saat
kesenjangannya bertambah parah, potensi timbulnya konflik pun semakin besar.
Kelas sosial yang dimaksud di sini adalah kelompok proletar dan borjuis.
Kelompok pertama merupakan kelas pekerja atau orang-orang yang tidak
memiliki kontrol atas sumber daya. Sedangkan kelompok kedua memegang
kontrol terhadap sumber daya karena memiliki modal yang besar.
Dari dua kelas tersebut, terlihat jelas sekali bahwa kepentingan dan tujuan
keduanya sangat berbeda. Kaum proletar ingin kekayaan didistribusikan secara
merata. Sementara kaum borjuis justru menginginkan penambahan kekuasaan
atau mempertahan kekuasaan yang telah dimiliki.
Pergesekan di antara dua kelompok ini jika dibiarkan akan memicu terjadinya
sebuah revolusi. Apalagi jika ditambah dengan kesadaran kelas yang membuat
kelompok proletar tahu bahwa mereka sebenarnya telah dieksploitasi.
3. Fugsionalisme Struktural
Teori yang terakhir lahir dari Emile Durkheim. Dia memiliki imajinasi bahwa
masyarakat merupakan organisme yang terdiri dari berbagai macam komponen,
komponen-komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bisa
berfungsi terus-menerus. Fungsionalisme struktural menekankan bahwa
masyarakat tersusun dari sistem struktural yang memiliki perannya sendiri. Oleh
sebab itu, hasil dari keseluruhan sistem yang berjalan tersebut bisa menciptakan
stabilitas sosial. Dalam teori ini, lembaga sosial akan tetap bertahan selama
fungsinya berjalan baik. Jika terdapat malfungsi, maka secara perlahan-lahan
lembaga tersebut akan menghilang.
Selain itu, harus ada kerjasama yang baik di antara institusi sosial (seperti
misalnya pemerintah, agama, ekonomi, pendidikan, keluarga, media, dan lain
sebagainya) sehingga sistem bisa tetap terjaga.
Sementara sosiologi sebagai sebuah ilmu memiliki bukti-bukti ilmiah. Bukti ini
merupakan sebuah pengamatan nyata yang bisa ditimbang, dihitung, dilihat, dan
diuji kebenarannya oleh pihak-pihak lain. Hal ini jelas berbeda dari akal sehat
yang berlandaskan pada pengalaman sehingga sulit diuji kebenarannya. Analogi
sederhananya, seseorang yang terus-menerus melihat singa di hutan tidak begitu
saja menjadi ahli yang mampu menganalisis perilaku singa. Untuk menjadi
seorang ahli, dia harus melakukan observasi ilmiah sehingga hasil yang
didapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.
Contoh dari fungsi ini dapat dilihat saat masa pandemi Covid-19 lalu. Sosiologi
berfungsi untuk merencanakan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait
protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang terdiri dari memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menjauhi kerumunan dibuat untuk
mengurangi penyebaran Covid-19.
Dari sudut ini, sosiologi berfungsi untuk melihat apakah protokol kesehatan
dipatuhi dengan baik atau tidak oleh masyarakat. Apabila tidak, penelitian yang
dilakukan dalam sosiologi dapat menghasilkan solusi agar masyarakat dapat
mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Dengan begitu, solusi yang tepat dapat disusun agar masalah tidak mengganggu
kehidupan masyarakat.
Perspektif Interaksionis
Memusatkan perhatian terhadap interaksi antara individu dengan kelompok,
terutama dengan menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat, dan
kata-kata baik lisan maupun tulisan.
Perspektif Evolusionis
Paradigma utama dalam sosiologi yang memusatkan perhatian pada pola
perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda
untuk mengetahui urutan umum yang ada.
Perspektif Fungsionalis
Melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara
terorganisir dan memiliki seperangkat aturan dan nilai kelompok atau lembaga
yang melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus sesuai dengan fungsinya
yang dianut oleh sebagian besar anggotanya.
Perspektif Konflik
Memandang adanya pertentangan antarkelas dan eksploitasi kelas di dalam
masyarakat sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah.
Masyarakat terikat sebab ada kekuatan dari kelompok kelas yang dominan.
Kelompok ini menciptakan suatu konsensus untuk melaksanakan nilai-nilai dan
peraturan di masyarakat.
Ilmu pengetahuan dibagi atas dua kelompok besar, yakni kelompok ilmu-ilmu
alam (natural sciences) dan kelompok ilmu-ilmu sosial (social sciences). Ilmu-
ilmu alam secara khusus mempelajari fenomena fisik, meliputi antara lain
fisika, kimia, biologi, astronomi, dan geologi. Sedangkan ilmu-ilmu sosial
mempelajari fenomena nonfisik, yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan
perilaku manusia.
Karena fenomena nonfisik itu sangat luas maka ruang lingkup ilmu- ilmu sosial
pun sangat luas, meliputi psikologi (ilmu tentang perilaku manusia
individu), sosiologi (ilmu tentang perilaku kelompok), politik (ilmu tentang
pengendalian pemerintahan dan administrasi negara), ekonomi (ilmu tentang
produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa), dan antropologi (ilmu
tentang manusia, kebudayaan, bahasa, evolusi, dan sebagainya).
Disiplin ilmu politik, antropologi budaya, antropologi sosial, dan psikologi
sosial, memiliki banyak persamaan dalam konsep. Semua merupakan ilmu
penunjang bagi Sosiologi. Begitu juga halnya dengan Geografi Sosial (ilmu
tentang peran manusia dalam berbagai proses seperti pertumbuhan, penurunan,
dan mobilitas penduduk), dan Sejarah (catatan dan penjelasan tentang peristiwa-
peristiwa masa lampau yang berkaitan dengan manusia).
KESIMPULAN
Kegunaan sosiologi dalam kehidupan sosial sangatlah bermacam-macam,yang
mempunyai kurang lebih 16 kegunaan sosiologi dalam
kehidupansosial. Dan diantaranya adalah menumbuhkan kebhinekaan dalammas
yarakat, menghindari konflik sosial, menghindari dominasi sosial,
danmasih banyak lagi. Sosiologi mempunyai banyak kegunaan dalamkehidupan
dalam masyarakat, maka dari itu sosiologi sangatlah berperandalam kehidupan
sosial dalam masyarakat Peran sosiolog dalam masyarakat sangatlah beraneka
ragam, dikarenakansosiolog dapat masuk dalam beberapa bidang dalam
masyarakat. Sosiolog juga sangat dibutuhkan dalam masyarakat baik dalam
teori maupun dalamkehidupan secara langsung.sebagai contoh sosiologi dalam
kehidupanmasyarakat diantara lain adalah sosiolog dapat berperan sebagai ahli
riset,sebagai konsultan, teknisi, ataupun sebagai guru atau pendidik. Dan
peransosiolog pun penting dalam kehidupan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
1.Pengertian Ilmu Sosiologi,Sejarah Dan Ruang Lingkupnya :
(https:www.Gramedia.com/literasi/ilmu-sosiologi/)
2.Manfaat Sosiologi Dalam Masyarakat :(https://an-nur.ac.id/manfaat-ilmu-
sosiologi/)
3.Sosiologi :https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi