Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PEMIKIRAN SOSIOLOGI

Dosen PengampuH ; Suheflihusnaini Ashady, SH., MH.

DISUSUN OLEH ;

AKBAR RABZANJANI

D1A023010003

FAKULTAS HUKUM,PRODI ILMU HUKUM

202
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun, makalah mata kuliah sosiologi ini yang diajarkan kepada mahasiswa fakultas
hukum Universitas Mataram pada mahasiswa semester I.

Maksud penulisan makalah sosiologi ini sebagai salah satu tujuan untuk memudahkan
baik mahasiswa atau pembaca untuk memahami dan mengkeritik situasi yang sedang berada di
era modern, guna agar terhindarnya permasalahan dampak buruk yang ada dalam masyarakat
trutama dampak bagi kaum pemuda/i karena sebagai pembangun masa depan bangsa.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca sehingga dapat meberikan pengaruh dan pengalaman bagi setiap
orang dilingkungan hidupnya. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ucapan Terimakasih pula kepada dosen sosiologi yang telah memberikan tugas makalah,
karena dengan penugasan ini penulis lebih sering menapakan diiri didepan buku untuk mencari
berbagai banyak refrensi untuk menylesaikan makalah ini.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Olehkarena itu diharapkan dapat
berguna dalam menambahkan wawasan tetang perbedaan dimasyarakat.

Mataram, September 2023

Akbar Rabzanjani

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
BAB II TEORI SOSIOLOGI ................................................................................4
A. SEJARAH SOSIOLOGI.......................................................................................................4
B. PEMIKIRAN SOSIOLOGI..................................................................................................5
C. TEORI-TEORI SOSIOLOGI .............................................................................................6
D. TUJUAN SOSIOLOGI.........................................................................................................7
E. OBJEK SOSIOLOGI………………………………………………………………………8

BAB III PEMBAHASAN……………………….................................................10


A. KONSEP DASAR SOSIOLOGI ........................................................................................10
B. SOSIOLOGI PENDIDIKAN ..............................................................................................11
C. NILAI SOSIAL…………………………………..................................................................12

BAB IV SOSIALISASI DAN INTERAKSI SOSIAL ........................................24


KESIMPULAN………………………………………………………………………………...19
SARAN…………………………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelajaran sosial merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajarai,khususnya dalam
masyarakat dan bernegara karena manusia meupakan makhluk sosial yang tidak dapat
dipisahkan dari hubungan sosial bermasyarakat dan bernegara. Sosiologi merupakan studi
mengenai masyarakat dalam suatu sistem sosial, manusia merupakan makhluk dinamis artinya
tidak ada manusia yang tidak melakukan perubahan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

3
Perubahan bukan semata-mata suatu kemajuan namun dapat pula berarti kemunduran dari
bidang-bidang kehidupan tertentu. “Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji fakta dan institusi
sosial dalam berbagai tatanan masyarakat. Dari kumpulan fakta terkait cara berpikir dan
bertindak tersebut, Durkheim meyakini adanya kekuatan untuk mengendalikan individu”.( Émile
Durkheim )

Sosiologi penting karena mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, termasuk antar


hubungan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik dalam struktur maupun
perubahan sosial. Sosiologi juga mempelajari interaksi antarmanusia, hakikat, isi, bentuk, atau
struktur masyarakat, melalui sosiologi dijelaskan mengapa manusia adalah makhluk sosial,
mengapa hidup dalam kelompok, komunitas dan masyarakat. Sosiologi juga memberikan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu menganalisis berbagai hal yang terjadi
di masyarakat, meresolusi konflik, dan memberikan penjelasan yang logis tentang latar belakang
suatu permasalahan. Soejono Soekanto mengemukakan bahwa “Sosiologi adalah ilmu yang
memfokuskan untuk memperhatikan masyarakat yang bersifat umum dan berusahan
mendapatkan dan memahami pola-pola umum yang terjadi dan muncul dalam kehidupan
masyarakat”.

Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang Lingkup Pembahasan Masalah-masalatr sosial berhubungan erat dengan nilai-nilai


sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut
paut dengan hubungan antar manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan normatif
dan dinamakan masalah karena bersangkut paut dengan gejala-gejala yang menganggu
kelanggengan dalam masyarakat. Dengan demikian masalah-masalah sosial menyangkut nilai-
nilai sosial yang menyangkut segi moral.

Dikatakan masalah karena menyangkut tata kelakuan immoral, berlawanan dengan


hukum dan bersifat merusak. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri
manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-falctor ekonomis, biologis,
biopsikologis dan kebudayaan

4
BAB II

PEMBAHASAAN

A. SEJARAH SOSIOLOGI

Disipilin ilmu sosiologi berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan


pergolakan sosial yang terjadi di Eropa. Latar belakang perkembangan pengetahuan dan
pergolakan sosial itu dimotori oleh munculnya zaman pencerahan (the age of enlightenment) dan
zaman revolusi (the age ofrevolution).Masa pencerahan Yunani disebut-sebut sebagai akar
sejarah zamanpencerahan. Kala itu, filosof Yunani mengkritik pemikiran para filosof Yunani
klasik yang mempercayai bahwa perjalanan masyarakat manusia itu secara tak terelakkan
muncul, tumbuh dan menurun. Mereka, para filosof klasik itu, cenderung percaya bahwa masa
lalu adalah lebih baik dari masa sekarang, melihat ke belakang pada kondisi masyarakat "zaman
keemasan" lebih baik daripada mengakui kondisi masyarakat saat ini. Sebelum revolusi ilmiah
yang terjadi pada abad 17, kalangan agamawan dan filosof Eropa pertengahan percaya bahwa,
kesengsaraan dan perselisihan manusia adalah sesuatu yang tak bisa ditolak (Komblum, 2000:7).

Seiring dengan kemajuan sains dan matematika yang tidak pernah terjadi sebelumnya itu,
muncullah teori tentang kemajuan manusia (a theory of human progress) yang memuluskan jalan
bagi "ilmu kemanusiaan" (science of humanity). Tokoh-tokoh sekaliber Francis Bacon di Inggris,
Rene Descartes dan Blaise Pascal di Prancis, serta Gottfried Wilhelm Leibniz di Jerman adalah
para filosof yang mengakui pentingya temuan-temuan ilmiah sosial. Tulisan mereka menekankan
gagasan tentang kemajuan. Para filosof itu sangat menentang pemikiran umum waktu itu yang
menganggap kondisi manusia telah ditakdirkan oleh Tuhan dan tidak bisa dirubah- kembangkan
oleh usaha manusia (Komblum, ibid.).

Pada abad 18, perkembangan sains, dan juga teknologi, begitu amat cepat. Temuan mesin
uap oleh James Watt pada 1769 merupakan pendorong hebat bagi perubahan sosial di Eropa dan
menyisakan harapan bahwa metode ilmiah bisa bermanfaat untuk menjelaskan bukan hanya
dunia alam, tapi juga dunia sosial. Sejak saat itu pula, revolusi industri mulai menapaki
perjalanan sejarahnya.(Persell, 1987:9)

5
Pada abad 19, revolusi industri melahirkan gejolak sosial yang telah merubah tatanan
sosial di wilayah Eropa Barat. Industri mesin sedang tumbuh- tumbuhnya dan menciptakan
gelombang manusia yang berhijrah dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan di pabrik-
pabrik yang baru berdiri. Orang-orang yang sebelumnya disibukkan dengan pekerjaan di lahan
pertanian mereka di pedesaan beralih fungsi menjadi buruh industri. Perubahan gaya hidup pun
terlihat mencolok. Mereka meninggalkan gaya hidup ndeso dengan memilih pola kehidupan
metropolis. Dulu mereka tergantung pada kayu dan batu bara sebagai sumber energi, sekarang
mereka tergantung pada energi listrik. Dulu mereka menulis dengan mesin tik, tapi sekarang
mereka telah menggunakan komputer. Kehidupan pabrik dan kota mampu menggeser otoritas
kalangan agamawan, nilai- nilai pedesaan dan institusi keluarga. Pabrik dan metropolitan
nampaknya juga melahirkan dampak negatif pada orang-orang untuk begitu terikat hati dan
pikiran mereka dengan mesin. Kondisi ini jelas sangat berbeda dengan masyarakat abad 17.
Masyarakat sebelum revolusi ini, jauh lebih stabil karena keyakinan mereka bahwa ways of life
dari sebuah generasi diharapkan tidak mengalami perubahan (Persell, ibid.).

Revolusi politik, yang merupakan saudara kembar revolusi industri, tak kalah penting
sumbangannya bagi fenomena gejolak sosial di Eropa. Revolusi ini lebih dikenal dengan
Revolusi Prands pada 1789. Revolusi Prands telah membawa dampak perubahan radikal
mengenai pengaturan hak kepemilikan, keluarga, pendidikan, perdagangan dan institusi sosial
lainnya. Ada dua hal yang menurut Persell (ibid.) perlu dicatat berkaitan dengan gejolak sosial
yang melanda ErOpa zaman revolusi ini. Pertama, meningkatnya individualisme yang tercermin
dari terpisahnya individu dari struktur sosial mereka seperti serikat pekerja, komunitas Desa, dan
gereja. Kedua, runtuhnya relasi-relasi sosial tertentu. Misalnya, relasi antara kerajaan dan
warganya, atau pemuka agama dan jemaahnya. Dalam kondisi semacam inilah, para pemikir
sosiologi awal berjuang menghadapi implikasi-implikasi yang sangat luas yang lahir dari
revolusi politik dan industri.

Susunan sosial dan ekonomi yang baru itu perlu dicari penyelesaiannya. Bukan lagi dengan
membuka- buka kitab sud atau berkonsultasi dengan para pemuka agama, tetapi jawaban
penyelesaian yang baru itu bisa ditemukan melalui metode ilmiah. Konflik dan perubahan sosial
itu kan terus terjadi hingga sekarang.1

1
M. Amin Nurdin,/Pengantar Memahami Konsep-Konsep Sosiologi/,(Jakarta: CV. Idayus,2019)hlm 2

6
B. PEMIKIRAN SOSIOLOGI

Pemikiran sosiologi adalah proses analisis dan refleksi tentang masyarakat, interaksi sosial,
struktur sosial, dan fenomena sosial secara umum dalam kehidupan sehari - hari. Ini mencakup
upaya untuk memahami bagaimana manusia berinteraksi, membentuk norma sosial, budaya, dan
institusi, serta bagaimana faktor-faktor sosial memengaruhi perilaku dan pola-pola sosial dalam
masyarakat. Pemikiran sosiologi sering digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola sosial,
masalah, dan tren dalam masyarakat, serta untuk mengembangkan teori-teori yang menjelaskan
fenomena tersebut.

Alasan adanya pemikiran-pemikiran sosiologi merupakan bentuk kajian yang telah di amati
oleh setiap orang. Pemikiran sosiologi muncul sebagai upaya untuk memahami dan menganalisis
berbagai aspek kehidupan sosial manusia, termasuk interaksi antarindividu, struktur sosial,
norma, nilai, konflik, dan perubahan sosial. Beberapa alasan utama mengapa pemikiran sosiologi
sangat penting adalah:

 Memahami Masyarakat
 Menganalisis Perubahan Sosial
 Menyusun Kebijakan Sosial
 Menyelidiki Ketidaksetaraan dan Konflik
 Memahami Kebudayaan dan Nilai
 Menganalisis Interaksi Sosial
 Menggali Pengetahuan Baru
Kesimpulanya bahwa femikran sosiologi telah memberikan pemahaman kepada kita
terhadap kondisi yang ada di masyarakat, dan memengaruhi segala aspek kehidupan bersosilisasi
sehingga keterpengaruhan terhadap seseorang untuk bekerja menuju masyarakat yang lebih
inklusif dan mendapatkan keadilan bagi semua orang.
C. TEORI- TEORI SOSIOLOGI

Teori sosiologi merupakan kerangka sebuah konsep yang digunakan untuk memahami
dan mengartikan berbagai aspek kehidupan sosial. Teori-teori tersebut bisa diartikan sebagai

7
pengetahuan untuk membantu seseorang mengetahui sudut pandang yang
berbeda,mengungkapkan pola-pola prilaku manusia dan merincikan bagaimana faktor
memengaruhi tindakan seseorang serta perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Brikut
teori-teori dan pemahaman yang dikemukakan olah para ahli;

a). Pitirim Sorokin


Sosiologi adalah ihnu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala non-sosial lainya.
b). RoucekdanWarren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c). William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi
sosial.
d). J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-strukr dan proses-proses kemasyarakatan
yang bersifat stabil.
e). Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan Sosial.
f). Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaalran pada kehidupan kelompok dan produk
kehidupan kelompok tersebut.
g). Soejono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat
umum dan berusaha unhrk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
h). William Komblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial
anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan
kondisi.

8
i). Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya
dengan suafu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana
pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut2.
Kesimpulan dari berbagai pendapat tentang sosiologi adalah bahwa sosiologi adalah ilmu
sosial yang berfokus pada studi tentang masyarakat dan interaksi antar individu dalam hubungan
antar masyarakat. Ini melibatkan analisis struktur sosial, norma, nilai, dan institusi yang
membentuk masyarakat, serta upaya untuk memahami dampak faktor sosial pada perilaku
manusia. Sosiologi juga berusaha mengidentifikasi pola-pola sosial, ketidaksetaraan, perubahan
sosial, dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Ini adalah disiplin yang penting
untuk merangsang pemikiran kritis, merancang solusi sosial, dan meningkatkan pemahaman kita
tentang dunia sosial di sekitar kita.

.D. TUJUAN SOSIOLOGI

Tujuan dalam pengetahuan sosiologi adalah untuk memahami bagaimana seorang


individu baik hubungannya antar individu ataupun klompok-klompok dalam masyarakat
berinteraksi,memahami satu samalain,dan membentuk prilaku sosial.

Adapun tujuan dalam memahami ilmu sosiologi yaitu antara lain sebagai berikut ;

 1, Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosiialisasi,kelompok sosial,struktur


sosisal,konflik,lembaga sosial,konflik,dan integrasi sosial
 2,Memahami sosiologi menyebabkan pemahaman berbagai peran dalam kehidupan ber
masyarakt
 3.Memotivasi timbulnya rasa kesadaran dalam diri,dan kepedulian terhadap masyarakat.
 4.Meningkatkan kualitas hidup dengan pemahaman bagaimana masyarakat dapat
berfungsi lebih baik dan sejahtera
 5.Memeberikaan wawasan tehadap masyarakat tentang masalah sosial yang sedang
dihadapi.

2
Selvie M.Tumengkol/ Masalah Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial/,Karya Ilmiah Tumengkol,Vol. 9 Manado
2012,hlm 7-8

9
Dapat disimipulkan bahwa ilmu sosial itu luas dan bersifat disiplin, tentunya banyak hal
yang bisa dimengerti dan diterima, tentunya tujuan ilmu sosial ini sangatlah bervariasi
tergantung pada kebutuhan dan kefokusan serta minat setiap individu dalam pemahamannya3.

E. OBJEK SOSIOLOGI

Objek sosiologi adalah masarakat yang dilihat dari susdut hubungan anatar manusia dan
proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat yang cakupanya sangat luas.
mempelajari tentang bagaimana hubungan masyarakat sehingga terebantuknya hubungan yang
terjalin harmonis,tentaram,aman,damai dan memiliki hak perlindunga. Ilmu sosiologi
mempelajari tentang bagaimana prilaku dan tingkahlaku seseorang terhadap pengaruh oleh
lingkungan sosialnya. Objek utama Sosiologi dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Manusia sebagai Objek Sosiologi:

o Sosiologi memeriksa perilaku, pola interaksi, nilai, norma, dan struktur sosial manusia.
o Memahami bagaimana individu dipengaruhi oleh faktor sosial seperti keluarga,
pendidikan, agama, dan budaya.
o Mengkaji perbedaan sosial seperti gender, usia, etnisitas, dan kelas sosial serta
dampaknya pada kehidupan manusia.

2. Masyarakat sebagai Objek Sosiologi:

o Masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah
geografis dan berbagi norma, nilai, dan institusi sosial.
o Sosiologi menganalisis struktur sosial, hierarki, dan proses sosial dalam masyarakat.
o Memahami bagaimana masyarakat membentuk pola perilaku, konflik, dan perubahan
sosial.

3. Fokus Sosiologi:

o Struktur Sosial: Melibatkan unsur-unsur seperti keluarga, ekonomi, politik, pendidikan,


dan agama dalam masyarakat.
3
Muhammad Ilyas,Sosisologi Komunikasi,(Mataram:Mataram University Perss,2018),h 9

10
o Proses Sosial: Meliputi interaksi sosial, komunikasi, konflik, dan kolaborasi antarindividu
dan kelompok.
o Perubahan Sosial: Mempelajari bagaimana masyarakat berkembang, berubah, dan
beradaptasi seiring waktu.

4. Tujuan Sosiologi:

o Menganalisis dan memahami masalah sosial seperti ketidaksetaraan, kemiskinan,


rasisme, dan ketegangan sosial.
o Memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana
memperbaiki aspek yang bermasalah.
o Mengidentifikasi tren sosial dan memprediksi dampaknya pada masyarakat.

5. Metode Sosiologi:

o Metode penelitian sosiologi meliputi survei, wawancara, observasi, analisis data statistik,
dan studi kasus.
o Sosiologi juga menggunakan teori-teori sosial untuk menjelaskan dan memahami
fenomena sosial.

Sosiologi adalah alat yang kuat untuk menganalisis dan memahami kompleksitas manusia
dalam masyarakat. Dengan ini membantu kita menjawab pertanyaan tentang bagaimana kita
berinteraksi, bagaimana masyarakat kita terbentuk, dan bagaimana kita dapat memperbaiki
aspek-aspek sosial yang bermasalah

BAB III

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR SOSIOLOGI

Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari seluruh aspek berkehidupa, baik itu
struktur, dinamika, masalah-masalah sosial, ataupun aspek-aspek lainnya. Secara etimologi,

11
sosiologi berasal dari bahasa latin: Socius dan Logos. Socius berarti teman, atau sahabat.
Sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sedangkan secara terminologi, beberapa ahli
memberi batasan pengertian:

a. Alvin Bertrand Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human
relationship)
b. Mayor Polak Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis
maupun dinamis.
c. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
d. P.J. Bouwman Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum
e. Pitirin Sorokin Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala
ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak
masyarakat dengan politik dan lain sebagainya.
f. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok
g. William F. Ogburn dan Meyer F.Nimkoff Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

Dari banyaknya pendapat oleh para ahli tersebut Ilmu Soial terus berkembang seiring dengan
perubahan yang timbul di masyarakat. Beberapa sumber yang ditemukan, dapat disimpulkan
bahwa konsep dasar sosiologi meliputi struktur sosial, sistem sosial, individual, kelompok,
komunitas, masyarakat, lembaga sosial, organisasi sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.
Sosiologi juga memiliki karakteristik yang membedakannya dari ilmu sosial lainnya. Selain itu,
sosiologi juga memiliki ruang lingkup yang luas, mencakup berbagai aspek kehidupan sosial dan
masyarakat. Sosiologi juga memiliki tujuan dan manfaat dalam kehidupan masyarakat, seperti
memberikan pemahaman tentang interaksi sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.4

4
Zaitun,/Sosiologi Pendidikan/,(Kareasi Edukasi,2019) hlm 1

12
B. SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Ilmu sosiologi juga mencangkup berbagai aspek kehidupan terutama dalam hal
pendidikan yang kaitanya dengan pengrtahuan ilmu-ilmu sosial lainya. Tujuan dari ilmu
sosiologi adalah mengrtahui proses sosialisasi setiap indiviu dalam menjalani kehidupanya,baik
dalam lingkungan pendidikan,berkeluarga dan bernegara.

Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang sosiologi pendidikan,antara lain ;

1. F.G. Robbins (Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan).

2. H.P Fairchild (Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan


yang fundamental).

3. Ary H. Gunawan (Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan


dengan analisis dan pendekatan sosiologis).

4. Prof. Dr. Nasution (Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik).

Dari berbagai banyaknya persoalan-persoalan sosial yang telah dihadapi tempo dulu
menyebabkan evolusi terhadap pemikiran-pemikiran,tokoh-tokoh dan persoalan-persoalan yang
ada dari seiring berkembangnya zaman terhadap ilmu sosial. Sejarah sosiologi merupakan kajian
yang mengkaji perkembangan dan evolusi ilmu sosiologi dari masa lampau hingga saat ini. Ini
melibatkan pemahaman tentang bagaimana gagasan-gagasan sosial dan teori-teori sosiologis
telah berkembang dari waktu ke waktu. Sejarah sosiologi juga mencakup peristiwa-peristiwa
sejarah, konteks sosial, dan perubahan politik yang memengaruhi perkembangan sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan.

Sosiologi pendidikan memang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang baru,


berkembang menjelang di awal abad ke-20. Sanafiyah Faisal dalam bukunya dikemukan bahwa,

13
Jhon Dewey (1859-1952) termasuk tokoh pertama yang memandang begitu esensialnya
hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat Menurutnya, terlihat nyata adanya
perubahan struktur masyarakat.

C. NILAI SOSIAL

Nilai sosial merupakan konsep abstrak yang diyakini individu atau kelompok
masyarakat dan memandu tindakan sosialnya. Abstrak berarti tak terlihat. Namun demikian
ada dan dapat tercermin dari perilaku individu atau kelompok yang menganut nilai.
Untuk lebih mudah memahaminya, mari kita berpikir tentang memberi uang pada orang
miskin. Orang yang memberi uang meyakini bahwa menolong orang miskin adalah suatu
kebaikan. Menolong adalah kebaikan. Menolong orang lain karena itu sebuah kebaikan
adalah nilai yang dianut. Oleh karena menolong orang lain merupakan tindakan sosial, maka
nilai tersebut merupakan nilai sosial.
Nilai sosial" mengacu pada prinsip-prinsip dan norma-norma yang memandu perilaku
individu dalam masyarakat. Ini mencakup konsep seperti toleransi, empati, saling menghormati,
keadilan, dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai sosial ini membantu membangun hubungan yang
sehat dalam masyarakat dan mendukung keharmonisan antara individu-individu yang berbeda. .
Pembentukan nilai sosial di dalam masyarakat terjadi di dalam individu-individu secara bersama
dalam waktu yang lama. Suatu nilai hanya akan menjadi nilai sosial jika masyarakat menjadikan
nilai tersebut sebagai sebuah kebutuhan hidup.

1. Fungsi Nilai Sosial

Dapat Disebutakn bahwa fungsi nilai sosial itu beranekaragam pendapat,brikut adalah
beberapa fungsi nilai sosial yang dapat dipahami yaitu ;

 Nilai sebagai pembentuk cara berpikir. Artinya, sudut pandang kita melihat fenomena
dibentuk oleh nilai yang kita anut. Sebagai contoh, kita percaya bahwa jalan untuk

14
menjadi kaya raya adalah bangkit lagi ketika gagal. Maka, kita melihat kegagalan sebagai
sebuah langkah untuk menjadi kaya raya.
 Nilai sebagai motif tindakan sosial. Artinya, tindakan sosial yang kita lakukan berdasar
pada apa yang kita yakini benar dan bermanfaat. Sebagai contoh, kita meyakini bahwa
menerima suap beresiko terhadapnya lenyapnya integritas yang kita miliki. Maka, kita
memutuskan menolak suap atau bahkan melaporkan tindakan korup yang kita saksikan.
 Nilai sebagai tolok ukur perilaku sosial. Artinya, kita memberi penghargaan kepada
seseorang baik berupa penghormatan atau hadiah berdasarkan sejauh mana orang tersebut
memegang teguh suatu nilai. Misalnya, seorang guru yang memegang teguh nilai bahwa
kesederhanaan penampilan itu penting. Maka, murid yang setuju dengan nilai tersebut
akan menghormatinya selama ia konsisten.
 Nilai sebagai sumber ideologi. Artinya, ideologi yang kita anut bersumber dari apa yang
kita anggap bernilai. Contohnya, kita meyakini bahwa terhadap orang yang kita benci
sekalipun, kita harus berlaku adil. Maka keadilan menjadi sumber ideologi yang kita
anut. Ketika ada ideologi lain yang mengatakan bahwa ”asal atasan senang”, kita
menolak mengikuti ajaran demikian.5

2. Ciri-ciri & contoh nilai sosial

1. Nilai yang dianut merupakan hasil dari proses sosialisasi sejak individulahir. Misal, makan
dengan tangan kanan.

2. Nilai ditransmisikan melalui pendidikan dan interaksi sosial. Contohnya, menepati janji.

3. Nilai dapat berperan sebagai ukuran tingkat kemanusiawian tindakan seseorang. Misal seorang
oknum polisi yang melakukan tindak kekerasan pada demonstran ketika aksi damai.

4. Nilai tergantung konteks sosial. Misal di suatu negara, seorang perempuan yang kerja hingga
larut malam menjadi bahan gosip, di negara lain tidak.

5. Nilai yang sama memiliki pengaruh yang berbeda pada tindakan manusia. Sebagai contoh,
nyinyir dianggap sebagai usaha menghibur diri orang yang. frustasi sehingga ada orang frustasi
5
Zyndza Zahabrina Ghaissani,/’Nilai sosial Budaya”,Makalah(STP ARS Internasioal Bandung,2019,hal 4

15
yang memilih menahan diri, ada yang nyinyir dengan sembunyi-sembunyi, ada yang blak-
blakkan.

6. Nilai memengaruhi perkembangan individu sebagai bagian dari masyarakat. Misalnya, orang
yang meyakini bahwa memberi pinjaman uang pada teman bisa bikin bangkrut, maka ia enggan
meminjamkan uangnya dan bisa dianggap pelit.

3. Budaya & masyarakat

Budaya dan masyarakat adalah dua elemen yang saling terkait dan memainkan peran kunci
dalam membentuk identitas manusia dan interaksi sosial. Budaya mencerminkan kumpulan nilai,
norma, tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang dianut oleh suatu kelompok manusia. Ini
tidak hanya menjadi cerminan dari siapa kita, tetapi juga memberikan landasan bagi cara kita
berinteraksi dalam masyarakat. Sementara itu, masyarakat adalah tempat di mana individu-
individu dengan budaya yang berbeda dapat berkumpul, berkolaborasi, dan saling memengaruhi.
Interaksi antara budaya dalam masyarakat membentuk dinamika sosial yang kaya, yang
mendorong pertukaran ide, nilai, dan pengalaman. Sebagai hasilnya, budaya dan masyarakat
adalah dua unsur yang saling melengkapi dan menciptakan keragaman yang berharga dalam
kehidupan manusia di seluruh dunia.

a. Konsep kebudayaan

Konsep dari kebudayaan sebenarnya meliputi bidang yang sangat luas, namun dalam
pengertian sehari-hari kebudayaan diartikan sama dengan kesenian, seperti seni musik dan seni
tari. Kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yaitu bentuk jamak dari kata
“buddhi” yang berarti budi atau akal. Sehingga kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi atau akal. Kebudayaan menurut E.B. Tylor (1871), kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.

Dapat dikatakan juga kebudayaan ini mencakup semuanya yang didapatkan manusia sebagai
anggota masyarakat yang terdiri dari sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang

16
normatif, yaitu mencakup segala cara atau pola berfikir, bertindak, dan merasakan. Kebudayaan
menurut Selo Soemardjan dan SoelaemanSoemardi, kebudayaan merupakan hasil karya, cipta,
dan rasa masyarakat. Karya masyarakat yang menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan (kebudayaan jasmaniah) yang dibutuhkan oleh manusia untuk menguasai alam sekitar
yang hasilnya nanti bisa digunakan untuk keperluan masyarakat. Cipta diartikan sebagai
kemampuan berfikir orang dalam kehidupan bermasyarakat yang nantinya menghasilkan ilmu
pengetahuan baik berwujud teori maupun yang telah disusun untuk dipraktekan dalam kehidupan
bermasyarakat. Rasa yang mencakup jiwa manusia dalam memenuhi kaidah dan nilai sosial yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah kemasyarakatan, yang didalamnya terdapat agama,
ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur hasil ekspresi manusia sebagaianggota
masyarakat.6

b. Unsur-unsur kebudayaan

Beberapa ahli berbeda dalam merumuskan unsur-unsur kebudayaan. Seperti, Melville J.


Herskovits yang mengajukan unsur-unsur kebudayaan terdiri dari empat usnur, yaitu alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik. Sedangkan menurut Bronislaw
Malinowski, menyebutkan unsur-unsur pokok kebudayaan yang terdiri dari :

 Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antar anggota masyarakat dalam
menguasai alam sekitar
 Organisasi ekonomi
 Alat-alat dan Lembaga atau petugas Pendidikan
 Organisasi kekuatan politik

Beberapa unsur diatas bisa diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok kebudayaan yang biasa
disebut cultural universals. Cultural universals dapat diartikan jika unsur-unsur tersebut bersifat
universal atau banyak ditemui pada setiap kebudayaan dimana pun. Unsur-unsur kebudayaan
yang dianggap sebagai cultural universals ada tujuh yaitu:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

6
Kristina Dwi Andriana dkk, SOSIOLOGI Kebudayaan dan Masyarakat, (Djember: 20 Maret
2022), hlm.6

17
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia akan berusaha untuk memenuhinya dengan
menggunakan peralatan atau benda-benda yang ada, seperti yang terdiri dari pakaian, alat- alat
rumah tangga, transportasi, dan sebagainya.

2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Sistem mata pencaharian dan ekonomi ini mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat
berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya seperti pertanian peternakan, system produksi,
dan sistem distribusi.

3. Sistem kemasyarakatan atau sistem sosial

Menurut Koentjaraningrat, kehidupan tiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungannya dimana masyarakat
itu tinggal. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti
yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan-
tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.

4. Bahasa

Bahasa menjadi sarana dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan sesama dalam
memenuhi kebutuhan sosialnya. Bahasa juga memengaruhi kemampuan manusia dalam
membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman sosialnya yang diungkapkan secara
simbolik, dan mewariskan kepada kegenerasi selanjutnya.

5. Kesenian

Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Unsur seni pada kebudayaan ini lebihbanyak mengarah
pada teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut yang berupa patung, ukiran, dan hiasan.
Terkadang juga menelitik mengenai seni rupa, seni musik, seni tari dan sebagainya dalam suatu
masyarakat.

6. Sistem pengetahuan

18
Sistem pengetahuan dalam unsur budaya berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi,
karena system pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud dalam ide manusia. Sistem
pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai
unsur yang digunakan dalam kehidupan masyarakat. Seperti manusia tidak dapat membuat
peralatan jika tidak mengetahui dengan teliti ciri ciribahan mentah yang mereka pakai untuk
membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatuhimpun apengetahuan
tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang,benda, dan manusia yang ada di sekitarnya.

7. Religi atau sistem keagamaan

Permasalahan fungsi religi dalam masyarakat muncul dariadanya pertanyaan mengapa manusia
percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebihtinggi daripada
manusia dan mengapa manusia itu melakukanberbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan- hubungan dengan kekua tan-kekuatan supranatural tersebut.7

c. Fungsi kebudayaan

Kebudayaan memiliki peranan fungsi yang sangat besar bagikehidupan masyarakat sekitar.
Hal ini berangkat dari permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat seperti kekuatan dari
alam,maupun kekuatan yang berasal dari faktor masyarakat itu sendiriyang tidak selalu baik
baginya. Fungsi dari Kebudayaan juga dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan baik dalam bidang
Spiritual danMaterial, kebutuhan-kebutuhan ini akan terpenuhi oleh Kebudayaanyang memiliki
sumber pada kebiasaan masyarakat. PembetukanKebudayaan ini tidak serta merta memenuhi
seluruh kebutuhanmanusia, karena manusia menciptakan Kebudayaannya terbatashanya untuk
suatu golongan bukan untuk universal. Produk dari masyarakat menghasilkan
Teknologi/Kebudayaan/Benda yang mempunyai fungsi sebagai pelindung masyarakat terhadapa
lingkungan sekitarnya. Teknologi Kebudayaan dalam pengertian meliputi:

 Alat-alat produktif
 Senjata
 Wadah

7
Ibid., 8-9.

19
 Makanan dan Minuman
 Pakaian dan Perhiasan
 Tempat berlindung/ perumahan
 Alat-alat tranpor/alat penunjang kehidupan

Dalam upaya untuk melindungi diri terhadap lingkungan sekitar, pada tahap permualaan
manusia memiliki sikap menyerah dan beruapaya melakukan Tindakan sesuai dengan batas yang
dimampunya untuk melindungi diri. Kebiasahan ini ternyata masih bisa dijumpai pada
masyarakat yang memiliki taraf hidup yang masih memiliki tarak kebuayaan yang rendah
(primitive). Salah satu masyarakat yang memiliki kehidupan seperti ini lebih umum disebut
dengan ―suku‖, seperti Suku Kubu yang tinggal didaerah pedalaman Jambi, mereka memiliki
kebiasaan berpasrah diri terhadap faktor alam yang menguji mereka. Rata-rata suku yang bersifat
primitive ini masih belum mempunyai tempat tinggal tetap, karena taraf kebudayaan mereka
belum bisa memikirkan dan mengatasi bagaimaca cara manusia untuk bertahan dan menguasai
lingkungan alam yang ditinggalinya.

Berbanding terbali dengan Kebudayaan yang tumbuh ditengah masyarakat yang memiliki
taraf hidup yang kompleks. Hasil dari kebudayaan mereka biasanya sudah bisa
diimplementasikan dalam bentuk Teknologi. Tekonologi yang mereka ciptakan memiliki fungsi
utama sebagai kemudahan akses dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Tidak jarang juga
teknologi mereka digunakan untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin bisa
menguasai lingkungan yang ditinggali. Perkembangan teknologi yang seperti ini sering
ditemukan di negara-negara maju seperti, Amerika, Rusia, Prancis, Jerman dan negara lai

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Materi sosiologi membahas tentang berbagai sapek kehidupan sosial dan masyrakat.
Dalam ruang lingkup sosiologi,terdapat konsep-konsep dasar seperti struktur sosial, dinamkia

20
sosial, klompok, komunitas sosial, lembaga sosial, dan perbuatan sosial. Selain itu, sosiologi juga
memiliki keterkaitan yang erat dengan pendidikan, terutama dalam sosiologi pendidikan yang
mempelajari proses interaksi sosial anak-anak melalui keluarga, masa sekolah sampai dewasa.
Nilai sosial juga menjadi bagian penting dalam sosiologi, dimana nilai-nilai ini menjadi pedoman
hidup bagi anggota masyarakat dalam menentukan apa yang benar dan penting.

Dalam sosiologi, terdapat pula penelitian sosial yang dilakukan untuk menarik
kesimpulan yang bisa dipercaya kebenarannya, dilakukan secara sadar dan teliti menurut
prosedur ilmiah tertentu. Penelitian sosial ini dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial yang terjadi di masyarakat.

SARAN

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam mempererat hubungan anatar individu dan


kompok sosial, demi terciptanya rasa kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Sehingga
peninggkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan sehari-hari bisa terbilang aman.

Daftar Pustaka

21
brahim Fikma Edrisy, S.H., M.H., CPCLE.M. Ruhly Kesuma Dinata, S.H., M.H. Angelina Putri. Sulistiyawati.
(2020), Pengantar Sosiologi

Dr. M. Amin Nurdin, MA. - Ahmad Abrori, MSi. (2019) Mengerti Sosiologi: Pengantar Memahami
Konsep-konsep Sosiologi

Dr. Zaitun, M.Ag (2016). SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Kristina Dwi Andriana, (2022) SOSIOLOGI Kebudayaan dan Masyarakat,

M. Amin, Nurdin. (2019). Pengantar memahami konsep-konsep sosiologi

Muhammad Ilyas. (2018) Sosisologi Komunikasi

22

Anda mungkin juga menyukai