Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA DI


INDONESIA DARI ZAMAN PENJAJAHAN
PERUBAHAN GA MASA KINI

TUGAS
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
NAMA : MUHAMMAD ADITIA RIDO MUSLIH
KELAS : 9.2

1
2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberi kesehatan kepada penulis sehingga

terselesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Shalawat dan salam semoga terlimpah

curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari

diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah dengan judul “Perubahan Sosial Dan

Budaya Di Indonesia Dari Zaman Penjajahan Hingga Masa Kini” dapat terselesaikan.

Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi tugas dari mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Guru mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pak Jazuli yang telah membimbing penulis dalam hal

membuat makalah sederhana ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan

kritiknya. Terima kasih.

Serang, 09 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................………………….i

DaftarIsi ……………………………………………………………………………………...ii

Abstrak…………………………………………………………………………………….....iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……..…….............………………..………………………….....................1

B. Rumusan Masalah ………………………………..………………………………………...3

BAB II PEMBAHASAN

A. Perubahan social dan kebudayaan …………………..……….………………….…………4

B. Bentuk – bentuk perubahan sosial ………………………...................................…………6

C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya ………………….….. …………9

D. Hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan ………………………...12

E. Faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan social dan kebudayaan……....................13

F. Proses – proses perubahan social dan kebudayaan ………………………..…...................14

G. Arah Perubahan ………………………………………………………….……………….15

H. Modernisasi …………………………………………………………………....................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………..............................................................17

B. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………18

ii
ABSTRAK

Perkembangan masyarakat pada masa penjajahan mengalami banyak sekali kesulitan

bagi rakyat Indonesia. Dimana, pada masa penjajahan rakyat Indonesia sangat sengsara

dimana pada saat penjajahan terjadi lah kekuasaan kolonialisme dan imperialisme yang

dipimpin oleh bangsa Eropa di Nusantara. Selain bangsa Eropa ada juga bangsa Jepang yang

menjajah Indonesia. Dalam catatan sejarah ada beberapa negara yang sudah pernah

menduduki negara Indonesia ialah Belanda dan Jepang.

Negara- negara tersebut mempunyai sistem - sistem atau upaya guna mencapai tujuan

nya, seperti pada masa penjajahan Belanda pihak belanda melakukan monopoli perdangan

rempah - rempah karena kekayaan sumber daya alam negara Indonesia begitu berlimpah dan

juga letak negara Indonesia berada di jalur perdanganan dunia yang dimana membuat bangsa

- bangsa Eropa berminat mendatangin negara Indonesia. Sedangkan pada masa Jepang

masyarakat di buat menjadi pekerja paksa dengan adanya kerja paksa ini membuat

masyarakat Indonesia banyak yang sakit bahkan sampai mati karena kekurangan gizi.

Masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial masyarakatnya,

dengan itu ada tahapan terbentuknya masyarakat seperti 1. Terdapatnya sekumpulan orang 2.

Memiliki tempat tinggal yang tetap di suatu daerah atau tempat yang mempunyai jangka

waktu lama 3. Dengan adanya jangka waktu yang lama menghasilkan suatu kebudayaan

seperti nilai, pengetahuan dan saling mengenal kebudayaan yang lainnya. Penelitian ini

menggunakan library research, yang bergunan untuk mengalisis, mengkaji, dan menemukan-

menemukan hal-hal yang terkait dalam penelitian. Yang dikenal dengan sebutan riset

pustaka. Riset Pustaka ialah dimana seseorang mengunakan kepustakaan guna untuk mencari

data-data yang akan di teliti.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

mengenai perkembangan sosial masyarakat pada masa penjajahan

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia sudah pernah di datangi dan di jajah oleh negara-negara Eropa sejak

berabad-abad dulu lamanya. Negara-negara itu datang ke Indonesia dengan tujuan untuk

memperkaya negara meraka dan mencari kejayaan di Indonesia dengan cara menjajah habis-

habisan bangsa Indonesia baik itu dari manusia nya hingga kekayaan alam nya. Dalam

catatan sejarah ada beberapa negara yang sudah pernah menduduki negara Indonesia ialah

Belanda dan Jepang. Negara-negara tersebut mempunyai sistem - sistem atau upaya guna

mencapai tujuan nya, seperti pada masa penjajahan Belanda pihak belanda melakukan

monopoli perdangan rempah-rempah karena kekayaan sumber daya alam negara Indonesia

begitu berlimpah dan juga letak negara Indonesia berada di jalur perdanganan dunia yang

dimana membuat bangsa - bangsa Eropa berminat mendatangin negara Indonesia. Sedangkan

pada masa Jepang masyarakat di buat menjadi pekerja paksa dengan adanya kerja paksa ini

membuat masyarakat Indonesia banyak yang sakit bahkan sampai mati karena kekurangan

gizi.

Masyarakat Indonesia sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dengan itu

ada tahapan terbentuknya Masyarakat yang akan dibahas dalam makalah ini. Masyarakat

pada intinya merupakan sekumpulan orang yang lebih dari satu berada di suatu daerah

tertentu. Melakukan interaksi sosial, yaitu seluruh tingkah laku berkembang akibat interaksi

social atau hubungan antar manusia. Dalam hidup bermasyarakat, kebutuhan dasar kejiwaan

berupa keingintahuan, meniru, dihargai, menyatakan rasa haru dan keindahan baik antar

individu maupun kelompok.


Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi

masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya , dapat berupa

perubahan- perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan-

perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-

perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat.Maasyarakat yang statis

dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat.

Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat- masyarakat yang mengalami berbagai

perubahan yang cepat. Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat di anggap sebagai

masyarakat yang statis. Sementara itu, pada masyarakat lainnya dianggap sebagai masyarakat

dinamis

Perubahan bisa berkaitan dengan:

1. Nilai- nilai sosial

2. Pola-pola perilaku

3. Organisasi

4. Lembaga kemasyarakatan

5. Lapisan dalam masyarakat

6. Kekuasaan dan wewenang, dan lain- lain.

Perubahan sosial pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat ,

yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalam nilai- nilai, sikap- sikap dan pola-

pola perilaku di antara kelompok- kelompok masyarakat.

2
B. Rumusan Masalah

Agar makalah tidak mengambang dan tersusun rapi secara benar, maka kami selaku penulis

makalah membuat beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas didalam makalah :

A. Apa itu perubahaan social dan kebudayaan?

B. Apa sajakah bentuk-bentuk perubahan social?

C. Faktor apa sajakah yang menyebabkan perubahan social dan kebudayaan?

D. Bagaimana hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan?

E. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jalannya perubahan social dan kebudayaan?

F. Bagaimana proses-proses perubahan social dan kebudayaan?

G. Apa yang dimaksud arah perubahan?

H. Apa yang dimaksud modernisasi?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan social dan kebudayaan

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari , tidak mudah untuk menentukan letak garis

pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada masyarakat

yang tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak

terjelma dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam

kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan.

Biasanya antara kedua gejala itu dapat di temukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan

akibat.

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang dahulu kecil tanpa tahu

apa pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan fisik dan intelektual kita bertambah. Begitu pun,

kehidupan masyarakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan,

perkembangan, dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial dinamakan

perubahan sosial budaya.

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,

mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara

kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial

budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian

unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat

bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap

dalam jangka waktu lama (dalam bukuSociology in Changing World).

4
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru,

penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut

penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya

terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan

integrasi terhadap sistem nilai budaya.

Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai

berikut:

1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga

tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya;

2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh

perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini disebabkan oleh

lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga

sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses

yang dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai;

3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat

sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan

diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-

nilai yang baru;

4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya

memiliki hubungan timbal balik;

5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu

sebagai berikut:

a. Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari

suatu struktur.

5
b. Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak

terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada.

c. Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.

d. Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat

kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

B. Bentuk-bentuk perubahan social

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat di bedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu

sebagai berikut:

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini

biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada

evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.

Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang

timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam

revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa

direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran

kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu

lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok

kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu

revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.

6
Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai.

a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam

masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan

untuk mencapai keadaan yang lebih baik.

b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat

untuk mengadakan perubahan.

c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk

kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.

d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh

masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.

e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana

keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.

3. Perubahan Kecil

Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju

kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang

mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana

panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.Apa

yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan

yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau

berarti bagi masyarakat.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan

lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan

kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa

7
telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak

pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.

5. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan

terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.

Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang

mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan.

Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social

engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini

sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-

undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia.

Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak

dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini

sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam

masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan

akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir

dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai

akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang

mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

8
C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya

Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari

terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber yang terletak

didalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-sebab yang bersumber

dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain:

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

Pertambahan penduduk yang terjadi sangat cepatmenyebabkan terjadinya perubahan

dalam struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas

mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang

sebelumnya belum dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena

perpindahan penduduk dari kota ke desa atau transmigrasi. Perpindahan penduduk

mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja yang mempengaruhi

lembaga-lembaga kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah berlangsung selama ratusan

ribu lamanya didunia ini.

2. Penemuan-penemuan Baru.

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak

terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya unsur-

unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur

kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang

bersangkutan. Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat

dibedakan dalam pngertian dari discovery dan invention.

9
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alasan atau

gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery baru berubah menjadi invention

kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru itu.

Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada beberapa faktor

pendorong yang dipunyai masyarakat, antara lain adalah:

a. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya.

b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.

c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya kekeurangan

dalam kebudayaan masyarakatnya. Sebagian orang menerima kekurangan-kekurangan

tersebut sebagai hal yang diterima begitu saja. Sebagian orang yang tidak puas dengan

keadaan akan tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah yang

kemudian menjaci pencipta-pencipta baru tersebut.

3. Pertentangan Masyarakat

Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-

kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala

kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui

tapi mempunyai fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga individu

denga kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan.

Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi

tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada masyarakat yang

sedang berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern. Generasi muda yang

belum terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayan asing atau

10
barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian dapat

menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara

wanita dengan laki-laki, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam

masyarakat dan lain-lain.

4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi.

Revolusi yang terjadi di Rusia pada 1917 telah menyulut terjadinya perubahan-

perubahan besar bagi negra rusia yang dulu adalah kerajaan berubah menjadi dictator

proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan , mulai

dari bentuk egara sampai keulrga mengalami perubahan yang mendasar.

 Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab

yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri (factor ekstern) antara lain:

 Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia

Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin menyebabkan

masyarakamasyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Misal, pada waktu

dulu masyarakat dulu berburu kini berpindah ke pertanian.

Sebab yang bersumber pada lingkungan alam, kadang-kadang disebabkan oleh tindakan

manusia itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah yang sembrono tanpa memperhitungkan

kelestarian humus tanah, penebanagan hutan yang liar dapat menyebabkan banjir.

Peperangan.

Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang menang akan

memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain.

11
Apabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan lain

melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai

kecerendungan untuk menimbulkan hubungan timbal-balik, artinya masing-masing

masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari

masyarakat yang lain itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf

teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap

budaya lain. Mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lanbat laun

kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.

D. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan

antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya

perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan

pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara

perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan.

Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan

kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian,

ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam

bentuk serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada

logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak

mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan

perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan social.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis pemisah

antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak

12
memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam

suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara

perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua

gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan akibat.

E. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu faktor

yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan

diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:

1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

 Kontak dengan kebudayaan lain

 Sistem pendidikan yang maju

 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju

 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang

 Sistem lapisan masyarakat yang terbuka

 Penduduk yang heterogen

 Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu

 Orientasi kemuka

 Nilai meningkatkan taraf hidup

2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan

 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

 Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

 Sikap masyarakat yang tradisionalistis

 Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest

13
 Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan

 Prasangka terhadap hal-hal baru

 Hambatan ideoligis

 Kebiasaan

F. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap yang

harus dilalui seperti berikut:

1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan

Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan keadaan

yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu

keadaan suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan

saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya

ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai.

2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change)

merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Umumnya saluran-

saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan,

ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan tersebut

menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu masa tertentu.

3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)

14
Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu organisasi?

Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu kebulatan yang

sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian pengertian dari disorganisasi dan

reorganisasi yaitu:

Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat

dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar

sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi

dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga

(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam

masyarakat.

G. Arah Perubahan (Directory Of Change)

Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui kearah mana

perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak

meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin

perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke

arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat

Indonesia yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata,

pendidikan, dan industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali

kepribadian Indonesia merupakan contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang

sama dalam masyarakat kita(Soerjono Soekanto,2006: 300). Contohnya “Dulu sebelum orang

belanda datang ke indonesia masyarakat indonesia sudah mengenal pendidikan agama

15
melaui padepokan-padepokan atau pondok untuk belajar agama. Namun setelah Belanda

datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di Indonesia yaitu memisahkan antara

agama dan ilmu. Namun seiring perkembangan zaman kini banyak perubahan yang terjadi

yaitu banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang menyatukan kembali antara ilmu

dan agama.”

H. Modernisasi

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas-batasnya

tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi

total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta

organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.

Syarat-syarat modernisasi yaitu:

 Cara berfikir ilmiah

 Sistem administrasi negara yang baik

 Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur

 Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat

 Tingkat organisasi yang tinggi

 Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social planning)

16
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal

dan universal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakat apapun dan

dimanapun sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena

perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun

difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat.

Terjadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun faktor yang berasal

dari luar masyarakat. Seperti hal nya kejadian yang lain apabila terdapat apabila ada sebab

yang melatarbelakangi terjadinya suatu kejadian pasti terdapat akibat yang ditimbulkan dari

adanya kejadian tersebut. Begitu pula dengan perubahan sosial disamping ada faktor

penyebab terjadinya perubahan sosial juga terdapat akibat/ dampak dari perubahan sosial itu

sendiri, baik dampak yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.

17
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2006

Fadli, M. R., & D. K. (2019). Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pada Masa Pendudukan

Jepang. Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya , 13 (2).

Fredy Heramanto, M. P. Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Kolonial Pergerakan

Nasional, Penjajahan Jepang hingga Kemerdekaan, Modul Sejarah. Pegawai Pemerintahan

dengan Perjanjian Kerja.

Koentjaraningrat, D. (2013). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru Matroji.

(2018). Sejarah Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

U.A. (2021.). Understanding Of History 350 Years Indonesia Colonized By Dutch. Jurnal

Online Mahasiswa, 9 (3).

Purwaningsi, N. S. (2012). Representasi Kondisi Sosial Ekonomi Masa Kolonial dan Ide

Kebangsaan dalam Novel Kerajaan Raminem Karya Suparto Brata (Sebuah Kajian

Poskolonial).

Saddam, & dkk. (2020). Perbandingan Sistem Sosial Budaya dari Masyarakat Majemuk ke

Masyarakat Multikultural. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah ,

5 (2).

T. N., & dkk. (2023). Studi Masyarakat Sosial . Medan : CV Azka Pustaka.

18
19

Anda mungkin juga menyukai