Anda di halaman 1dari 8

Makalah Teori Teori Ilmu Sosial

Hakikat dan Fondasi filosopi ilmu sosial

Disusun oleh :

1. Ilen maiyani (20020018)


2. Chania notri (20020005)
3. Taufiqurahman (20020012)

Dosen Pengampu :

Irwan, S.Pd, M.Si

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menggucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Teoti Teori Ilmu
Sosial “ HAKIKAT PONDASI FILOSOFI SOSIAL ”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat . Terima Kasih.

Padang, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................2


DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Balakang……………………………………………………..4
B.  Rumusan Masalah............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat ilmu sosial………………………………………………..5
B. Fondasi filosopi ilmu sosial……………………………………….6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDADULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya perkembangan hidup manusia mulai saat lahir sampai menjadi
dewasa tidak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat
dikatakan tak asing bagi setiap orang. Secara sederhana IPS ada yang mengartikan sebagai
studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik ditingkat sekolah dasar dan menengah.
IPS sering disebut dengan istilah Social Education dan Social Learning. Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar hendaknya dapat dibelajarkan pada peserta didik dengan baik dan tepat
karena sebagai bidang pendidikan IPS tidak hanya membekali peserta didik dengan
pengethuan social, melainkan lebih jauh daripada berupaya membina dan mengembangkan
mereka menjadi SDM Indonesia yang berketrampilan social dan intelektual sebagai warga
Negara yang memiliki perhatian serta kepedulian social yang bertanggung jawab
merealisasikan tujuan nasional. Selain itu, kehidupan peserta didik di masyarakat dan dalam
bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembangan IPS sebagai
bidang pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan peserta
didik tersebut. Pengertian dan hakikat IPS sebagai program pendidikan merupakan Kajian
IPS yang didapat dari berbagai sumber dan pengalaman hidup sebagai makhluk sosial yang
mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama dalam kelompok, dalam unit ini Anda
akan mempelajari hakekat IPS sebagai program pendidikan yang pada pembahasannya
menerapkan pendidikan antardisiplin ilmu sosial yang mengintegrasikan berbagai konsep
ilmu sosial

B. Rumusan Masalah
1. Hakikat ilmu sosial
2. Fondasi filosopi ilmu sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat ilmu sosial


Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi
pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada
melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi
antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya.
Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh
karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan
menguasai dunia”.
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi
alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari permukaan
laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti daerah pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan mempengaruhi terhadap
pola kehidupan penduduk yang menempatinya. Lebih jelasnya Anda dapat mencermati
contoh berikut ini.
1)   Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai dengan
laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak begitu kencang,
sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk mencari ikan. Hal ini disebabkan ikan
banyak berkumpul di kawasan laut yang dangkal yang masih tertembus sinar matahari.
Oleh karena itu mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hampir
semua pelabuhan-pelabuhan besar di pulau Jawa sebagian besar terletak di pantai utara
Jawa.
2)   Dataran rendah yang meliputi daerah pantai sampai ketinggian 700 meter di atas
permukaan laut merupakan kawasan yang cadangan airnya cukup, didukung oleh
iklimnya yang cocok, merupakan potensi alam yang cocokuntuk dikembangkan sebagai
areal pertanian, misalnya Karawang, Bekasi, Indramayu, Subang dan sebagainya.
Dataran tinggi yang beriklim sejuk, dengan cadangan air yang sudah semakin berkurang
maka sistem pertanian yang dikembangkan adalah pertanian lahan kering dan
holtikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias.
3)   Lain dengan daerah pegunungan yang memiliki corak tersendiri. Karena sedikitnya
persediaan air tanah, mengakibatkan pemukiman penduduk terpusat di lembah-lembah
atau mendekati alur sungai. Hal ini dikarenakan mereka berusaha untuk mendapatkan
sumber air yang relatif mudah. Ladang yang mereka usahakan biasanya terletak di
lembah pegunungan.
Aspek pengaturan dan kebijakan ini termasuk aspek politik. Marilah kita cermati
kembali apa yang sudah kita pelajari di atas. Setelah kita pelajari ternyata kehidupan itu
banyak aspeknya, meliputi aspek-aspek:
1)      Hubungan sosial : semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang
proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu
sosiologi.
2)      Ekonomi : berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan
permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi.

5
3)      Psikologi : dibahas dalam ilmu psikologi.
4)      Budaya : dipelajari dalam ilmu antropologi.
5)      Sejarah : berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia dipelajari
dalam ilmu sejarah.
6)      Geografi : hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia dipelajari dalam ilmu geografi.
7)      Politik : berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik.

B. Fondasi filosopi ilmu sosial

Filsafat sosial adalah kajian filosofis atas persoalanpersoalan tentang perilaku


sosial. Filsafat sosial, dengan demikian, membawakan spektrum masalah yang luas, dari
makna individu ke legitimasi hukum, dari kontrak sosial ke kriteria revolusi, dari fungsi
tindakan sehari-hari ke dampak ilmu atas kebudayaan, dari perubahan dalam demografi
ke peternakan kolektif sarang tawon, dsb.
Filsafat sosial berupaya untuk memahami pola dan nuansa, perubahan dan
kecenderungan masyarakat. Filsafat sosial merupakan lapangan bahasan yang luas
dengan banyak subdisiplin. Upaya untuk memahami dan menguraikan kategorikategori
dasar yang dengannya bisa berpikir tentang aspekaspek sosial dari kehidupan manusia.
Topik-topik diskusinya di antaranya anarkisme, otoritas, kelas (sosial), eksploitasi,
holisme, individualisme, hukum, filsafat liberalisme, Marxisme, kekuasaan (sosial),
kepemilikan (properti), dan hak (rights). Seringkali terjadi tumpang tindih antara
persoalan-persoalan yang dialamatkan oleh filsafat sosial dan etika atau teori nilai.
Bentuk-bentuk lain dari filsafat sosial termasuk filsafat politik dan yurisprudensi, yang
secara luas berhubungan dengan masyarakat (society), negara (state) dan pemerintahan
(government) beserta fungsinya. Filsafat sosial, etika, dan filsafat politik semuanya
mempunyai hubungan dengan ilmu sosial. Pada gilirannya, ilmu sosial itu sendiri
merupakan tema utama filsafat ilmu sosial. Filsafat bahasa dan epistemologi sosial itu
juga merupakan lapangan yang bertumpang tindih dengan filsafat sosial.
Filsafat sosial berupaya untuk memahami pola dan nuansa, perubahan dan
kecenderungan masyarakat. Filsafat sosial merupakan lapangan bahasan yang luas
dengan banyak subdisiplin. Upaya untuk memahami dan menguraikan kategori-kategori
dasar yang dengannya bisa berpikir tentang aspek-aspek sosial dari kehidupan manusia.
Topik-topik diskusinya di antaranya anarkisme, otoritas, kelas (sosial), eksploitasi,
holisme, individualisme, hukum, filsafat liberalisme, Marxisme, kekuasaan (sosial),
kepemilikan (properti), dan hak (rights). Seringkali terjadi tumpang tindih antara
persoalan-persoalan yang dialamatkan oleh filsafat sosial dan etika atau teori nilai.
Bentuk-bentuk lain dari filsafat sosial termasuk filsafat politik dan yurisprudensi, yang
secara luas berhubungan dengan masyarakat (society), negara (state) dan pemerintahan
(government) beserta fungsinya. Filsafat sosial, etika, dan filsafat politik semuanya
mempunyai hubungan dengan ilmu sosial. Pada gilirannya, ilmu sosial itu sendiri
merupakan tema utama filsafat ilmu sosial. Filsafat bahasa dan epistemologi sosial itu
juga merupakan lapangan yang bertumpang tindih dengan filsafat sosial.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan makalah tentang hakikat ilmu
sosial dan fondasi filosofi ilmu sosial adalah tentang bagaimana interaksi makluk
hidup sosial yang mana manusia sebagai faktor utama di dalam nya yang selalu hidup
berdampingan dengan makluk hidup lainnya dan akan selalu berhubungan timbal
balik. Yang mana pada pembahasan hakikat ilmu sosial dan fondasi filosofi ilmu
sosial ini tidak akan terlepas dari lingkungan sosial,perkembangan ilmu teknologi dan
komumikasi serta keseimbangan di dalam menjalankan kehidupan bersosial.

Selain itu kesimpulan yang dapat penyaji cantumkan di dalam makalah ini adalah
manusia sebagai makluk sosial tidak akan pernah terlepas dari yang namanya
interaksi sosial, perkembangan sosial maupun tentang ilmu sosial dan teori teori
fondasi filosofi ilmus sosial di karenakan manusia sangat berperan aktiv di dalam
semuanya termasuk di dalam perkembangan ilmu sosial

7
DAFTAR PUSTAKA

Fakhry, Majid. 1987. Sejarah Filsafat Islam, alih bahasa R. Mulyadhi Kartanegara. Jakarta: PT.
Dunia pustaka Jaya.
Gie, The Liang. 1999. Pengantar Filsafat Ilmu, Cet. IV. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Titus, Harold H. 1984. (editor). Persoalan-persoalan Filsafat, alih bahasa H. M. Rosidi. Jakarta:
Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai