Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS

Pengertian dan Perkembangan Sejarah Antropologi Sosiologi

ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Ditulis Oleh:
Istiqamah Rusby
190301049

Dosen:
Muhammad Fajar Hidayat, M.Pd

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah serta kasih-Nya lah hingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.
Salawat dan salam tak lupa penulis haturkan keharibaan junjungan nabi besar
Muhammad Saw, keluarga, sahabat, serta pengikut Beliau yang senantiasa terus
berjuang melantunkan kalam Allah yang telah diwariskannya kepada umat
manusia hingga akhir zaman.
Laporan dengan judul “Pengertian dan Perkembangan Sejarah
Antropologi Sosiologi” ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis
tempuh guna mendapatkan evaluasi dari dosen pengajar mata kuliah antropologi
sosiologi.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini tak luput dari berbagai
kekurangan, mengingat keterbatasan pengalaman penulis baik materi maupun non
materi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
Bapak Dosen Muhammad Fajar Hidayat, M.Pd yang telah membimbing kami
dalam penulisan laporan ini.

Ambon,28 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Masalah................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN 2
A. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Antropologi.......................2
B. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Sosiologi............................4
BAB III : PENUTUP 6
A. Kesimpulan......................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan antropologi sosiologi pendidikan di Indonesia diawali hanya
sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring timbulnya perguruan tinggi dana
kesadaran bahwa sosiologi antropologi pendidikan sangat penting dalam
menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka sosiologi
antropologi pendidikan menempati tempat yang penting dalam daftar kuliah di
beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu mengetahui dan memahami seluk beluk sosiologi antropologi
pendidikan sangat dianjurkan guna mendapatkan pengetahuan yang menunjang
perkembangan ilmu itu sendiri dan aplikasinya dalam kehidupan baik sebagai
makhluk individu maupun sebagai makhluk bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian antropologi dan bagaimana sejarah perkembangan
antropologi
2. Apa itu pengertian sosiologi dan bagaimana sejarah perkembangan
sosiologi
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah perkembangan antropologi
2. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah perkembangan sosiologi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Antropologi
1. Pengertian antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos
yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial, jadi antropologi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang
Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Menurut William A. Haviland, antropologi adalah studi tentang umat
manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia. Sedangkan David Hunter memberikan pendapatnya
bahwa antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia. Selanjutnya Koentjaraningrat menyatakan antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi,
yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan
sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

2. Sejarah perkembangan antropologi

2
Secara umum Ilmu Pengetahuan berasal dari filsafat. Ilmu-ilmu sosial
seperti sosiologi dan antropologi lahir setelah perkembangan ilmu-ilmu alam.
Ilmu sosiologi muncul setelah industrialisasi berlangsung di Eropa. Pesatnya

i
3

pertumbuhan industri menyebabkan berkembangnya kota-kota industri di Eropa.


Industrialisasi sebabkan perubahan sosial masyarakat Eropa, menyebabkan
perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat. Ini mendorong ilmuan mempelajari
keadaan masyarakat Eropa yang sedang berubah tersebut, lahirlah ilmu Sosiologi.
Antropologi lahir setelah orang Eropa mendatangi negeri-negeri di benua
Asia, Afrika dan Oceania yang dimulai sebelum tahun 1800, yang didorong oleh
keinginan untuk memperoleh bahan-bahan dasar pengembangan industri serta
untuk mencari daerah pemasaran hasil industri yang mulai majudi Eropa. Dalam
perjalanan tersebut orang Eropa menemukan bangsa-bangsa (suku bangsa-suku
bangsa) yang belum berkembang, dianggap primitif atau terbelakang. Penemuan
suku bangsa-suku bangsa ini kemudian mendorong keinginan ilmuan mempelajari
kebudayaan yang berbeda–beda yang tersebar di permukaan bumi. Maka
timbullah kajian etnologi (ilmu tentang bangsa-bangsa).
Kajian yang lebih serius terhadap suku-suku bangsa atau banga di dunia
mulai dilakukan ilmuan pada pertengahan abad ke-19, yang turut dipengaruhi oleh
cara berfikir evolusionis dari Charles Darwin. Oleh karena itu teori–teori awal
yang dihasilkan antropologi juga mengklasifikasikan dan membanding-
bandingkan bangsa dan suku bangsa-suku bangsa di dunia dan menempatkan
bangsa atau suku bangsa itu ke dalam tingkatan tertentu sesuai dengan
perkembangan kebudayaan dan ciri-ciri kebudayaan material yang mereka miliki.
Awal abad ke dua puluh oleh Bronislaw Malinowski penelitian
antropologi semakin maju dengan pendekatan wholistic dan paradigma atau teori
fungsionalisme yang dikembangkannya dari penelitiannya di Trobriand, dengan
hasil karya etnografi berjudul The Arganouts From Western Pacific. Sejak itu
antropologi mengalami kemajuan yang pesat. Paradigma atau teori baru
dihasilkan dalam rangka mengeksplanasikan atau mendeskripsikan kebudayaan
masyarakat di dunia. Kajian etnologi yang hanya mengandalkan data-data
sekunder mulai ditinggalkan dan menggantinya dengan penelitian lapangan
(fieldwork) etnografi.
4

B. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Sosiologi


1. Pengertian sosiologi
Sosiologi merupakan gabungan dua kata dari Bahasa Latin dan Yunani,
yakni socius yang berarti kawan dalam bahasa Latin sedangkan logos bermakna
ilmu pengetahuan dalam bahasa Yunani. Jadi, secara harafiah sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pola perilaku manusia dalam
bermasyarakat.
Istilah sosiologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1838 oleh Auguste
Comte dalam bukunya yang berjudul Cours De Philosophie Positive. Berkat
kontribusinya terhadap sosiologi, filsuf asal Perancis ini dinobatkan sebagai “The
Father of Sociology”.
2. Sejarah perkembangan sosiologi
Sosiologi didirikan oleh orang-orang Yunani kuno. Awalnya merupakan
bagian dari filsafat sosial. Karena pada waktu itu pembahasan tentang masyarakat
hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang,
konflik sosial. Dalam perkembangannya pembahasan masyarakat meningkat lebih
mendalam, seperti tentang susunan kehidupan yang diharapkan, norma-norma
yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Dalam buku Sosiologi:
Menyelami Sosial di Masyarakat (2007), pada abad ke-19 seorang filsuf asal
Prancis bernama Auguste Comte mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan
masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi tersebut
selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi juga
mendatangkan perubahan negatif. Perubahan negatif berupa konflik antarkelas
yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat. Konflik tersebut
dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakat dalam mengatasi perubahan atau
hukum-hukum seperti dalam mengatur stabilitas masyarakat.
Dengan kondisi seperti itu, Auguste Comte menyarankan agar penelitian
tentang masyarakat ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Dari
sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial.
Istilah sosiologi dipopulerkan Auguste Comte dalam bukunya berjudul Cours de
5

Philosophe Positive (1830). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa obyek


sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan. Sosiologi
kemudian menjadi ilmu yang berkembang di Eropa, khususnya di Jerman dan
Perancis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari umat manusia
(anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti
manusia dan logos berarti ilmu. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu
yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi
sering pula disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya.
Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5
fase yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa
yang ditulis oleh para musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua,
sampai fase keempat merupakan kelanjutannya di mana antropologi semakin
berkembang baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Fase ke lima
merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi setelah
tahun 1970-an.Menurut Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak
terikat oleh tradisi antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat.
Oleh karena itu seleksi dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat
dipilih sesuai dengan kebutuhan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.
Sosiologi merupakan gabungan dua kata dari Bahasa Latin dan Yunani,
yakni socius yang berarti kawan dalam bahasa Latin sedangkan logos bermakna
ilmu pengetahuan dalam bahasa Yunani. Jadi, secara harafiah sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pola perilaku manusia dalam
bermasyarakat.
Sosiologi didirikan oleh orang-orang Yunani kuno. Awalnya merupakan
bagian dari filsafat sosial. Karena pada waktu itu pembahasan tentang masyarakat
hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang,
konflik sosial. Dalam perkembangannya pembahasan masyarakat meningkat lebih
mendalam, seperti tentang susunan kehidupan yang diharapkan, norma-norma
yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai