Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW )

DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN
MAKANAN KELAS XI SMA NUR IKLAS AMBON

PROPOSAL

Disusun Oleh :

NAPSIA TANAMA
NIM 1803020136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAAN
INSTITUT AGMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2021
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................

C. Pembatasan Masalah. ............................................................................

D Penegasan Istilah ...................................................................................

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................

BAB II: LANDASAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan teori ....................................................................................... \

1. Belajar dan pembelajaran

a. Pengertian belajar & pembelajaran ..............................................

b. Faktor yang mempengaruhi belajar .............................................

2. Model pembelajaran SQ3R

B.Cara penggunaan metode SQ3R pada materi sistem pencernaan makanan manusia

C. Kelebihan dan kelemahan penggunaan metode pembelajaran SQ3R ..................

D. Faktor yang memepengaruhi penggunaan metode pembelajan........................

1.Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II

a. Zat-zat makanan .......................................................................

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Subyek penelitian ................................................................................

B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................

C. Kolaborator .........................................................................................

D. Metode pengumpulan data ..................................................................

E. Metode penelitian ................................................................................

F. Metode analisis data ............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang komplek.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami peserta didik itu sendiri. Peserta didik
adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat

peserta didik memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, yang berupa

alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia maupun hal-hal yang

dijadikan bahan belajar.1 Selain itu perlu adanya intreraksi antara guru dan peserta

didik. Sedangkan interaksi terjadi saat guru mengajar di kelas. Dimyati dan Mudjiono

menyatakan bahwa dalam teori kognitif belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif,

jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa

mengadakan transformasi.2 Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip belajar adalah

keaktifan. Dengan demikian, belajar hanya dapat terjadi apabila peserta didik aktif

mengalami sendiri. Dalam mewujudkan peserta didik aktif maka perlu adanya

aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini dapat terwujud jika peserta didik dihadapkan

pada masalah. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tergantung

pada proses belajar mengajar yang dialami peserta didik dan guru. Hilgard dan

Marquis berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi

dalam diri seseorang melalui latihan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan

dalam diri sendiri.3 Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya,

dimulai rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan,

karakteristik peserta didik, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.

Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas,

tidak efisien dan kurang mempunyai dayatarik, bahkan cenderung membosankan,

sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Proses pembelajaran yang baik

adalah pengajaran yang menyediakan dan memberi kesempatan pada peserta didik

untuk mengembangkan otak kiri (otak perekam) dan otak kanan (otak pemikir).

Peserta didik tidak hanya tahu tentang ”sesuatu” tetapi juga dapat bertanya tentang

sesuatu, dapat menyampaikan sesuatu, dan dapat memperagakan sesuatu.4 Salah

satu proses pembelajaran dengan menggunakan otak kanan/otak berfikir adalah


mengkritisi apa yang dibaca serta mampu menerangkan apa yang dibaca kepada

orang lain dengan kata-katanya sendiri. Peserta didik hanya mungkin dapat belajar

dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman,

bebas dari rasa takut.5 Oleh karena itu guru harus bisa menciptakan iklim belajar

yang kondusif karena merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya

tarik tersendiri dalam proses belajar, sebaliknya iklim yang kurang menyenangkan

akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. Iklim belajar yang menyenangkan

akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreativitas

peserta didik, peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan

metode secara tepat guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.6 Dalam

menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu metode yang lebih baik

dari metode pembelajaran yang lain. Masing-masing metode pembelajaran

mempunyai keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu guru harus bisa memilih

metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Aktivitas guru dan

peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak

diperlukan demi tercapainya tujuan belajar.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah : 1. Apakah imlplementasi metode pembelajaran SQ3R dapat

meningkatkan hasil belajar biologi di SMA Nur iklas materi pokok sistem pencernaan

makanan?

2. Apa yang menjadi hambatan implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap

hasil belajar biologi di SMA Nur iklas


C. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah ini, peneliti ingin memberikan pembatasan

masalah mengenai materi biologi. Materi yang akan dijadikan sebagai objek

penelitian yaitu bukan materi tentang sistem pencernaan secara umum, akan tetapi

hanya sistem pencernaan yang terjadi pada manusia, atau “Sistem Pencernaan Pada

Manusia”

D. Penegasan Istilah

Untuk lebih memperjelas judul diatas serta untuk menghindari kesalahan

dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu membatasi istilah yang

berkaitan dengan pembahasan tersebut. Adapun tujuannya agar asumsi yang akan

muncul nanti dapat diartikan secara tepat, antara lain :

1. Metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah metode membaca buku teks

dimulai dengan survey mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi ajar,

question yang diarahkan untuk membaca (read) kritis yaitu tidak sekedar membaca

tapi menemukan jawaban dari pertanyaan peneliti maupun memperkirakan jawaban

pertanyaan yang mungkin ditanyakan teman, sedangkan recite dan review adalah

penegasan dan pembahasan ulang agar apa yang didapat tidak mudah lupa.10 Cara

yang efektif dalam recite dan review adalah dengan mempresentasikan atau

menerangkan ke orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dengan metode

tersebut diharapkan keinginan membaca dan belajar peserta didik dapat

ditingkatkan sehingga hasil belajar peserta didik juga akan mengalami peningkatan.

2. Upaya meningkatkan Menurut kamus bahasa Indonesia, meningkatkan adalah

menaikkan atau menambahkan.11 Jadi upaya meningkatkan adalah suatu usaha


untuk menaikkan, dimana dalam skripsi ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

belajar biologi peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan makanan.

3. Hasil Belajar biologi . Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya Biologi adalah ilmu hayat,

ilmu yang mempelajari tentang kehidupan.13 Kata biologi berasal dari bahasa

Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam

(IPA) atau sains yang mempelajari khusus tentang seluk beluk kehidupan. Cakupan

kajian biologi yang akan dibahas khusus pada zat-zat makanan dan sistem

pencernaan manusia.

4. Materi pokok pencernaan makanan. Sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP), materi pokok sistem pencernaan makanan adalah salah satu materi pokok

dalam mata pelajaran biologi kelas XI tingkat menengah atau Madrasah Aliyah

(SMA/MA) yang diajarkan pada semester genap. Meliputi zat-zat makanan, dan

sistem pencernaan manusia.

E. Tujuan dan Manfaat

Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil

belajar biologi peserta didik di SMA nur iklas ambon materi pokok sistem

pencernaan makanan.

2. Untuk mengetahui hambatan penggunaan metode Pembelajaran SQ3R terhadap

hasil biologi di SMAnur iklas ambon. Dari hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi peserta didik Peserta didik lebih mudah untuk memahami dan menguasai

materi biologi dengan metode pembelajaran SQ3R.


2. Bagi guru Memberikan masukan kepada guru pentingnya penggunaan metode

pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar biologi khususnya materi

pencernaan makanan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan teori
1. Belajar dan pembelajaran a. Pengertian belajar dan pembelajaran Dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang

dialami peserta didik.

Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-

tindakan yang berhubungan dengan belajar.

Dalam buku proses belajar mengajar, Oemar Hamalik mendefinisikan belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan.5 Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi peserta

didik dengan lingkungan sehingga tercapai apa yang disebut pembelajaran.

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan adanya

beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu

bahwa :

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi

juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Dalam

proses pembelajaran di sekolah, baik secara disadari atau tidak, guru dapat

menanamkan sikap tertentu kepada peserta didik melalui proses

pembiasaan.

2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti

perubahan-perubahan diri seorang bayi.


3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,

harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit untuk ditentukan dengan

pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode

yang berlangsung.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan

dalam pengertian, pemecahan suatu

b. Faktor yang mempengaruhi balajar Secara global faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar peserta didik dapat kita bedakan tiga macam yaitu

faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.8 1) Faktor

internal (faktor dari dalam peserta didik) yakni keadaan/kondisi jasmani dan

rohani peserta didik. Faktor yang berasal dari diri peserta didik sendiri

meliputi aspek fisiologi, dan aspek psikologis. Faktor fisiologi juga sering

disebut dengan kondisi fisik yang berkaitan dengan fungsi organ tubuh yang

kurang sehat atau abnormal dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

Sebagai contoh kondisi tubuh yang lemah karena

2. Metode pembelajaran SQ3R a. Pengertian SQ3R Metode SQ3R

dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika

Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam

berbagai pendekatan belajar untuk semua pelajaran.12 Metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah metode membaca buku teks

dimulai dengan survey mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi

ajar, question yang diarahkan untuk membaca (read) kritis yaitu tidak
sekedar membaca tapi menemukan jawaban dari pertanyaan peneliti

maupun memperkirakan jawaban pertanyaan yang mungkin ditanyakan

teman, sedangkan recite dan review adalah penegasan dan pembahasan

ulang agar apa yang didapat tidak mudah lupa.13 Cara yang efektif dalam

melaksanakan recite dan review adalah dengan mempresentasikan atau

menerangkan ke orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri atau

cara tersendiri.

3. Hasil belajar

a. Pengertian hasil belajar Menurut Charles E. Skinner mengatakan bahwa

measurement and evaluation in education are primarily concerned with the

gathering of evidence of pupil growth that will make it posible to evaluate

the outcomes of instruction and learning.21 Pengukuran dan penilaian

evaluasi dalam pendidikan adalah hal yang utama mengenai perkiraan bukti

perkembangan peserta didik yang mung

4. Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II

a. Zat-zat makanan Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan

tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun

dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

Sedangkan makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi

dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh

tubuh, yang berguna bila dimasukan ke dalam tubuh.

1) Karbohidrat
a).Sumber energi, karbohidrat adalah sumber utama energi. sebagian

karbohidrat dalam sirkulasi darah berbentuk glukosa untuk kebutuhan

energi segera, sebagian disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan

makanan.

b) Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, kususnya monosakarida

dan disakarida.

c) Mengatur metabolisme lemak.31 d) Menjaga keseimbangan asam dan

basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. e) Laktosa

membantu penyerapan kalsium f) Ribosa adalah monosakarida yang

mempunyai 5 atom karbon yang merupakan komponen penting dalam asam

nukleat.

2) Lemak

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal lemak berbentuk padat dan

minyak berbentuk cair pada suhu ruang. Menurut stuktur kimianya lemak

terdiri dari gliserol dan asam lemak. Sedangkan klasifikasi lemak yang terdiri

dari lemak sederhana, lemak campuran dan lemak asli akan dipaparkan

dalam

Tabel 2.4. Tabel 2. 4. Klasifikasi lemak Nama Lemak Lemak sederhana Lemak

campuran Lemak asli Jenis Lemak Minyak Fosfolifid Lipoprotein Asam lemak

Strerol Kolesterol Lemak mempunyai beberapa peran penting yaitu :

a) Merupakan sumber energi setelah karbohidrat. b) Sebagai cadangan

energi berupa jaringan lemak.


c) Lapisan lemak dibawah kulit merupakan insulator sehingga tubuh dapat

mempertahankan suhu normal.

d) Bantal pelindung organ vital seperti bola mata dan ginjal.

e) Pelarut vit A, D, E, dan K. 3) Protein Isilah protein berasal dari kata yunani

proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Diperkenalkan oleh

seorang ahli kimia Belanda Gerardus Mulder (1802-1880) karena ia

perpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap

organisme.33 Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari protein

dikelompokan, sehingga dipaparkan dalam

4) Vitamin

Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Funk pada tahun 1912 yaitu

substansi yang diperlukan untuk kehidupan dengan komposisi yang terdiri

atas gugus amin. Ada 12 vitamin yang penting dalam nutrisi manusia.

Vitaminvitamin ini diberi identifikasi dengan huruf dan juga memiliki

namanama kimiawi.

5) Mineral dan air

Mineral merupakan zat kimia yang terdapat didalam bahan makanan.

Mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Dalam tubuh manusia

membutuhkan berbagai macam mineral baik yang berasal dari bahan

makanan hewani maupun nabati, oleh karena itu macam-macam mineral.


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA nur iklas

ambon dengan jumlah peserta didik 33 orang dengan komposisi 11 anak laki-laki dan

22 anak perempuan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap

tahun ajaran 2009/2010 peserta didik kelas XI SMA nur iklas ambon. Penulis akan

menggunakan waktu penelitian yang akan ditentukan. Waktu penelitian ini terhitung

mulai peneliti melakukan observasi dan meminta izin ke pihak sekolah hingga

selesainya proses penelitian tindakan kelas dan permohonan surat pengesahan

penelitian.

C. Kolaborator Kolaborator dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) merupakan orang yang bekerja sama dan membantu

mengumpulkan data-data penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada

penelitian ini, yang menjadi kolaborator adalah Ibu Sri Haryanti, selaku guru mata

pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA nur iklas ambon

D. Metode Pengumpulan

Data Dasar untuk tercapainya suatu penelitian, maka diperlukan data yang

mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

beberapa metode yaitu: 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah


mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai,

buku, surat kabar, notulen, rapat.

agenda dan sebagainya.1 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi

tentang hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan makanan

dan menghimpun data yang berkaitan dengan catatan-catatan, seperti data tentang

visi dan misi sekolah, struktur organisasi, jadwal pembelajaran biologi, daftar nama

peserta didik yang dijadikan subjek penelitian, keadaan peserta didik dan guru di

SMA nur iklas ambon serta pengambilan gambar peserta didik dalam pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran SQ3R.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula.2 Metode ini digunakan untuk

memperoleh dan melengkapi data-data yang belum diperoleh dari dokumentasi.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar peserta didik

meningkat.5 Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model

spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan. Dimana
setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Shaleh, Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu Tadris,

Mesir: Darul Ma’arif

Ahmadi , Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2004. Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umat,

2006.

Aqib, Zaenal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, Bandung:

CV. Yrama Widya, 2008. , dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA,

SMK, Bandung: CV.

Yrama Widya, 2008. AR, Fadhal, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag

RI, 2002. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. , dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008. Bahri, Syaiful, Djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar

edisi revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Dimyati & Mudjiono, Belajar dan

pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Fried, George H. dan George J.

Hademenos, Teori dan soal-soal Biologi, Jakarta: Erlangga, 2005. Hamalik, Oemar,

Proses Belajar Menagajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Harsanto, Ratno,

Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007. Irianto, Kus, Struktur

dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Bandung: Yrama Widya, 2004.
Kurniasari, Nita, Penggunaan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review,

(SQ3R) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi

Pokok Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP

NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas MIPA UNNES,

Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007. Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R

Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati

Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008.

Muzamil, Muhammad, Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol Ila

Al Manahij Wa Taruqu Al Tadris, Mekah: Darul Liwak. Nurul Zuriah, Metodologi

Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka,

1985. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

1990. Sagala, Syaiful, Konsep dan makna Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Skinner, Charles E., Essentials Of

Educational Psychology, Tokyo: Maruzen Company, 1958. Slameto, Belajar dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1995. Soewolo,

Fisiologi Manusia, Malang: Univ. Negeri Malang. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989. Syah, Muhibin,

Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000. Tarigan , C.B. T, Kamus Lengkap Biologi Bergambar, Bandung: Penabur Ilmu,

2005. Wittig, Arno F., Ph. D., Theory And Problems of Psychology of Learning, New

York: Mc. Giaw Hill, 1981. Yamin, Martinis, dkk. Manajemen Pembelajaran Kelas,

Jakarta: Gaung Persada,

Anda mungkin juga menyukai