SGD 4 LBM 1
MEDICAL EDUCATION
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL
SGD 4 LBM 1
MEDICAL EDUCATION
Telah ditinjau oleh :
Tutor Tanggal
2
DAFTAR ISI
Sampul .................................................................. 1
Lembar Persetujuan .................................. 2
Daftar Isi ............... 3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................. 4
B. Skenario ............................................................. 5
C. Identifikasi Masalah .................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................. 6
1. Sistem Blok ............................................................................................. 6
2. Student Center Learning .......................................................................... 6
3. Teacher Center Learning ......................................................................... 7
4. Perbedaan SCL dan TCL ......................................................................... 8
5. Problem Based Learning .......................................................................... 8
6. 7 Jump Steps ............................................................................................ 10
B. Hasil Diskusi dan Pembahasan ...................................................................... 10
BAB III. KESIMPULAN ......................................................................................... 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, dapat mengakibatkan tidak
seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang
monoton dari waktu ke waktu, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan
siswa, sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut
maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas
profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan
melibatkan siswa secara efektif dalam proses pembelajaran.
Salah satu tujuan belajar adalah untuk memberikan suatu perubahan pada diri yang pada
awalnya belum ataupun kurang mengetahui yang akhirnya dapat menambah pengetahuan di
dalam dirinya. Seiring dengan perkembangan zaman, sistem pendidikan di dunia juga
semakin berkembang, terutama sistem pendidikan untuk kedokteran. Untuk mencapai tujuan
tersebut diselenggarakan berbagai metode sebagai penunjang belajar, salah satunya adalah
metode tutorial PBL (Problem Based Learning).
4
proses alam sekitar,mampu menerapkan berbagi konsep matematika untuk menjelaskan
gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah
yang ditemukan pada kehidupan sehari-hari(Depdikbud:1994).
B. Skenario
Seorang mahasiswa semester awal sangat senang karena telah diterima di FKG
Unissula. Menjadi dokter gigi merupakan cita-cita dalam hidupnya sejak kecil. Metode
Problem Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang diterapkan di FKG
Unissula dengan sistem blok, berbeda ketika dia sekolah. Sehingga dia perlu mencermati
buku paduan akademik yang ada.
C. Identifikasi masalah
1. Apakah Problem Based Learning (PBL) itu?
2. Apa tujuan diterapkannya metode Problem Based Learning (PBL)?
3. Apa perbedaan metode Problem Based Learning (PBL) dengan metode
Konvensional?
4. Apa kelebihan dan kekurangan metodeProblem Based Learning (PBL)?
5. Bagaimana metode sistem blok?
6. Bagaimana karakterisitik dari sistem blok?
7. Apa kelebihan dan kekurangan sistem blok?
8. Bagaimana metode Problem Based Learning (PBL)dengan sistem blok dapat
menghasilkan pembelajaran yang efektif?
9. Bagaimana penerapan sistem pbl didalam pembelajaran FKG Unissula?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LandasanTeori
1. Sistem Blok
a. Definisi sistem blok
Metode pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi yang sudah ditetapkan pada akhir pembelajaran.(JUKE,Volume 4,
Nomor 7, Maret Tahun 2014)
b. Karakteristik sistem blok
Setiap blok terdiri dari 4-7 SKS
Durasi blok 4-7 minggu
Setiap minggu setara dengan 1 SKS
Terdapat ujian tengah blok dan akhir blok
Terdapat program remidial pada akhir semester
c. Metode sistem blok
Pengelompokan dengan cara integrasi antar ilmu. Dalam satu blok terdiri dari
tutorial dengan cara pemberian sebuah masalah, skill labs, kuliah umum, kuliah
pakar, dan kegiatan spiritual. Terdapat penggabungan dibidang keilmuan yang
dikelompokan dalam satu topik besar. Terdiri dari beberapa bidang ilmu dari
topik yang besar. Memahami suatu konsep bukan suatu teori.
d. Kelebihan dan Kekurangan sistem blok
Kelebihan
Sistem lebih terstruktur
Memudahkan peserta untuk memahami setiap materi karena selalu
berkesinambungan antar bidang ilmu
Kekurangan
Materi yg disampaikan supervisial atau kurang mendalam kecuali
mahasiswa bisa mengembangkan
Beban materinya lebih banyak karena terdiri dari berbagai bidang ilmu
6
b. Karakteristik SCL
Peserta didik berperan aktif secara penuh
Peserta didik terlibat dan ikut serta secara aktif dalam proses pembelajaran
Hubungan antara pelajar satu dengan yang lain berkaitan untuk
mendukung perkembangannya
Dosen hanya sebagai fasilitator yang memberikan sumber pengetahuan
Mencari apa yang peserta didik peroleh
Dapat mengetahui perbedaan sebelum belajar dan sesudah
7
4. Perbedaan TCL dan SCL
TCL SCL
Ilmu ditransfer dari guru ke murid Peserta didik yang mencari ilmu
pengetahuan
Peserta didik menerina informasi secara Peserta didik terlihat secara aktif
pasif
Peran guru sebagai pemberi informasi Peran pengajar hanya sebagai motivator
penilaian dan fasilitator
8
pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu
yang bersangkutan.
Pleno atau Kuliah Pakar
Diberikan setelah semua skenario dalam blok terbahas. Pakar membahas
mengenai kasus atau latar belakang keilmuan yang berhubungan dengan
skenario agar memperoleh gambaran yang sama antara mahasiswa dan
tutornya.
c. Prinsip PBL
Constructive
Proses aktif dalam memahami dimana seseorang secara aktif membangun
dan mengatur pengetahuannya sendiri
Self-Directed
Dimana seseorang berperan aktif dalam pembelajarnnya sendiri tanpa
bantuan orang lain, proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu
mahasiswa sendiri.
Colaborative
Proses interaksi beberapa orang yang menghasilkan efek positif, metode
belajarnya yang menitikberatkan pada kerjasama antar mahasiswa yang
didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok.
Contextual
Belajar sesuai kehidupan nyata sehingga sesuai dengan keperluan yang
akan mendatang dan juga memotivasi mahasiswa untuk membuat
keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau
manajerial, enterpreneur, maupun investor.
d. Efektivitas PBL
PBL dipandang lebih efektif daripada kurikulum konvensional
yang hanya berpusat pada kuliah dan praktikum semata. Pandangan ini
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Hsu dan Ong yang
menyebutkan bahwa mahasiswa merasa lebih senang, termotivasi,
kemampuan komunikasi nya meningkat dan sangat menikmati aktifitas
belajar dalam PBL dibanding dalam kurikulum konvensional. Selain itu
mereka berpendapat bahwa basic science yang diperoleh lebih relevan
sehingga dapat menerapkan ilmu tersebut dalam clinical training dengan
lebih baik.(Nur Cahyani, 2008)
9
6. 7 Jump Steps
Ada tahapan-tahapan untuk melakukan diskusi, ada 7 langkah mulai dari fokus
kasus sampai pemecahan masalah yang biasa disebut seven jump steps. Tahap-tahapnya
adalah Step-1 mencari kata yang belum diketahui (clarifying unfamiliar terms), Step-2
menyatakan pertanyaan dengan 5W+1H (problem definition), Step-3 Brain storming
dengan prior knowledge, Step-4 menganalisa sebuah masalah (analyzing the problems),
Step-5 menentukan learning issue (formulating learning issue), Step-6 beajar mandiri
(Self-Study), Step-7 mendiskusikan dengan kelompok SGD apa yang sudah didapat
(Reporting). (Achmadi, dkk. 2010)
10
2. Tutorial : Diskusi kelompok dengan skenario sebagai pencetusnya dengan
menggunakan 7jump steps.
3. Praktikum : Untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa yang bertujuan
menguatkan pemahaman dalam suatu pembelajaran.
4. Pleno : Kegiatan pembahasan hasil diskusi kelompok tutorial dengan dipandu
beberapa pakar.
5. Kuliah pakar : Kegiatan yang mempresentasikan seluruh kegiatan pembelajaran
termasuk kuliah agar dapat memberikan pemahaman yang dalam lagi kepada mahasiswa.
Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem blok. Kelebihannya yaitu
lebih terstruktur dan saling berkesinambungan. Sedangkan kekurangan yaitu terkadang
materi yang disampaikan bersifat supervisial, artinya dia hanya cukup data dan kurang
mendalam kecuali mahasiswa mau mengembangkannya sendiri, dan beban materinya
lebih banyak karena terdiri dari beberapa bidang ilmu.
Didalam blok terdapat kegiatan pembelajaran tutorial Problem Based Learning
atau PBL. Problem Based Learning adalah suatu kegiatan yang berbasis tutorial yang
dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil dengan kasus atau masalah sebagai
pemicunya. Malasah tersebut diajukan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelajarnya. Keseluruhan kegiatan tutorial dilaksanakan dengan
menggunakan seven jump steps. Seven jump steps adalah tujuh langkah yang digunaakan
dalam kegiatan tutorial PBL untuk menyelesaikan permasalahan atau kasus yang
diberikan. Seven jump steps tersebut adalah :
Step 1 : Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum dikenal dan
juga mencari keyworld didalam skenario. Notulen lah yang membuat daftar istilah
tersebut.
Step 2 : Mendefinisikan masalah yang akan dibahas dengan mengajukan sebuah
pertannyaan dan dapat menerapkan 5W+1H.
Step 3 : Menjawab pertannyaan yang terdapat di dalam step 2 dengan menggunakan prior
knowledge kita. Dan pada step ini tidak diperkenankan untuk menyanggah jawaban yang
telah diutarakan.
Step 4 : Menganalisis jawaban dari step 3. Dan disini lah apabila kita memiliki sanggahan
untuk jawaban dari step 2 maka bisa diutarakan. Selanjutnya bisa dengan membuat mind
mapping.
Step 5 : Rumuskan tujuan pembelajaran (learning issue) yang disetujui kelompok. Tutor
memastikan bahwa tujuan pembelajaran terfokus, bisa dicapai, komprehensif, dan tepat.
11
Step 6 : Belajar mandiri (semua mahasiswa mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan tujuan pembelajaran). Mahasiswa mencari informasi dari sumber yang valid
termasuk buku, jurnal dan situs terpercaya lainnya.
Step 7 : Kelompok berbagi hasil belajar mandiri (mahasiswa mengidentifikasi sumber
belajar dan berbagi hasil).
Didalam kegiatannya, tujuan diterapkannya metode PBL adalah agar siswa dapat
mengetahui realita didalam dunia pekerjaan nantinya dan juga siswa dapat menjadi
mandiri untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, selain itu siswa juga dituntut aktif
dalam diskusi untuk memecahkan suatu masalah dan memeroleh pengetahuan baru,
sehingga hal tersebut pun dapat mengasah dan membuat peserta didik berfikir secara
kritis, analitis, dan kreatif.
Namun tak dipungkiri bahwa perubahan metode pembelajaran yang dialami
mahasiswa baru dari konvensional menjadi PBL sangatlah terasa, hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan yang mendasar antara kedua metode tersebut dimana di dalam
PBL peserta didiknya terlibat secara aktif dalam diskusi dengan adanya penggunaan prior
knowledge siswa dalam menanggapi suatu pertanyaan yang muncul didalam diskusi
sehingga disini terciptalah proses pembelajaran dan penilaian secara bersamaan. Pendidik
yang berada didalam ruangan hanya sebagai motivator dan fasilitator saja yaitu dengan
sesekali ikut mengarahkan diskusi agar tetap tercapai pada tujuannya dengan cara
melengkapi hal yang kurang atau belum terpenuhi. Sedangkan pada metode kovensional,
pendidik merupakan pemberi informasi yang sangat terpusat dan juga merupakan
pemberi nilai, sehingga siswa pun hanya menerima apa yang diberikan dan kemudian
mengikutinnya karena berhubungan dengan nilai dan hal ini lah yang menyebabkan
kegiatan siswa menjadi terlihat pasif.
Metode Problem Based Learning (PBL) juga memiliki kekurangan dan kelebihan
dalam penerapannya. Kekurangannya yaitu akan menimbulkan kondisi stress bagi peserta
didik yang kurang aktif, dalam penerapannya pun memerlukan waktu yang lama karena
harus mempersiapkan materi dan literatur terlebih dahulu. Sedangkan kelebihan PBL
yaitu dimana proses pembelajarannya lebih efektif karena peserta didik dituntut untuk
proaktif salah satunya dengan giat mencari literatur sebagai bahan pembelajaran,
mengikis rasa bosan pada peserta didik karena mereka dapat saling bertukar pikiran
dengan pesera didik yang lainnya hal tersebut pun akan menciptakan kemampuan
berkomunikasi dan bekerja dalam kelompok, dan juga dapat memberikan rasa percaya
diri, kepemimpinan, kemandirian, dan kritis dalam berfikir.
12
Dari segi keefektifaan, PBL memang dipandang lebih efektif daripada kurikulum
konvensional yang hanya berpusat pada kuliah dan praktikum semata. Pandangan ini
didukung oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa peserta didik merasa lebih
senang, termotivasi, kemampuan komunikasinya meningkat, dan sangat menikmati
akifvitas belajar dalam PBL dibanding dalam kurikulum konvensional. Selain itu basic
sains yang diperoleh lebih relevan sehingga dapat menerapkan ilmu tersebut dalam
clinical training dengan lebih baik.
C. Kerangka Konsep
METODE PEMBELAJARAN
- METODE
- KELEBIHAN
TEACHER CENTER SISTEM BLOK &KEKURANGAN
LEARNING - KARAKTERISTIK
STUDENT CENTER
PERBEDAAN & CIRI-CIRI LEARNING
- PENERAPAN
PROBLEM BASED - PRINSIP
LEARNING - EFEKTIVITAS
7 JUMP STEPS
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Savery, J.R, 2006. Overview of Problem-based Learning: Definitions and Distinctions. The
Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning. 1(1): 9-20
Kristiyani, Titik, 2008. Efektifitas Metode Problem-Based Learning pada Mata Kuliah Psikologi
Kepribadian I (Replikasi). Cakrawala Pendidikan. 3: 285-93
Mustofa, Syazili dan Kurniawaty, Evi, 2014. The Development of Medical Biochemistry Text
Book to Improve the Quality of Learning of Basic Science 1(BS1) Block at Medical Faculty the
University of Lampung. JUKE. 4(7): 60-6
Harsono, 2008. Student Centered Learning di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Kedokteran
dan Profesi Kesehatan Indonesia. 3(1): 4-8
Wood, DF, 2003. ABC of Learning and Teaching in Medicine. Problem Based Learning. BMJ,
326
Matondang, Saiful Anwar, dkk, 2012. Ethnopoetic as Reflection of Social Life. Pendidikan
Bahasa dan Sastra. 1(1): 1-38
15