Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEACHER CENTERED LEARNING (TCL), STUDENT


CENTERED LEARNING (SCL), EVALUASINYA &
MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UNTUK PENDIDIKAN

Diajukan untuk Mata Kuliah:


Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Dwi Rio Sudarroji, M. Psi

OLEH:

SALSABILA RAMA HUSNIAH (211993)


NUR ANISA (211811)
FATMA HERNIATI (211991)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang tak terhingga jumlahnya,
salah satu nikmat tersebut adalah diberinya kemudahan kepada penulis dalam
menuntaskan karya tulis ini. Selanjutnya sholawat serta salam selalu kita hadiahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, berkat beliau kita dapat merasakan
terangnya Islam sekarang ini.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Dwi Rio
Sudarroji, M. Psi selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
telah membimbing penulis dalam menuntaskan makalah ini. Ungkapan terima kasih
juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang terlibat dalam pembuatan karya tulis
dengan judul “Teacher Centered Learning (TCL), Student Centered Learning
(SCL), Evaluasinya & Memanfaatkan Teknologi Untuk Pendidikan.”

Karya tulis ini dirampungkan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu,
penulis membutuhkan saran serta masukan dari para pembaca yang budiman demi
perbaikan penulis di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tanjungpinang, 5 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teacher Centered Learning (TCL) & Student Centered


Learning (SCL) ......................................................................................... 3
B. Kelebihan dan Kekurangan Teacher Centered Learning (TCL) & Student
Centered Learning (SCL) .......................................................................... 5
C. Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar ........................................................ 7
D. Memanfaaatkan Teknologi dalam Sistem Pembelajaran Teacher Centered
Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL) ............................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemauan seseorang untuk


melakukan sesuatu. Dalam keilmuan psikologi, proses yang memberikan
semangat, arah dan kegigihan dalam berperilaku disebut dengan motivasi.
Motivasi dapat muncul karena adanya faktor dari dalam diri (internal) dan faktor
dari luar diri (eksternal). Faktor eksternal biasanya terlihat dalam proses belajar
selama seseorang lebih menekankan peran lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat serta lingkungan keluarga dalam setiap keputusan perilakunya.
Sedangkan faktor internal yang muncul dari dalam diri siswa berupa kondisi
kesehatan (health condition), intelegensi dan bakat (intelligence and talent), minat
(interest), motivasi (motivation), dan gaya belajar (learning style).1

Salah satu landasan penting dalam pengembangan media dan teknologi


pembelajaran adalah teori belajar. Semua produk media dan teknologi menjadi
kurang relevan dengan kebutuhan peserta didik ketika tidak melibatkan
pemahaman komprehensif terhadap aspek-aspek belajar dan pembelajaran.
Bahkan setiap memproduksi bahan ajar, media, dan teknologi pembelajaran harus
menelaah teori-teori mutakhir tentang belajar, pengembangan, media, dan
teknologi.2

Usaha meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dapat dilakukan


dengan kegiatan belajar-mengajar yang baik. Paradigma baru dan perubahan
global dunia akhir-akhir ini membuat pelaksanaan pembelajaran di perguruan
tinggi harus dilakukan dengan pendekatan baru yaitu pembelajaran yang berpusat

1
Hetti Ramadhani, Efektivitas Metode Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) & TCL (Teacher
Centered Learning), Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jurnal Psikologi Indonesia
Volume 6, No. 2, Desember 2017.
2
Sitti Sirate & Muhammad Yaumi, Perspektif Belajar Sebagai Landasan Psikologi Dalam Pengembangan
Media & Teknologi Pembelajaran, Lentera Pendidikan, Vol. 20 No. 1 Juni 2017: 98-111.

1
pada mahasiswa (student centered). Perubahan pendekatan dalam pembelajaran
dari TCL menjadi SCL adalah perubahan paradigma, yaitu perubahan dalam cara
memandang beberapa hal dalam pembelajaran, yakni pengetahuan, belajar, dan
pembelajaran. Berdasarkan ini akan membahas efektifitas metode Teacher
Centered Learning (TCL) dan metode Student Centered Learning (SCL) pada
motivasi mahasiswa baik secara intrinsic maupun ekstrinsik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teacher Centered Learning (TCL) & Student
Centered Learning (SCL)?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem pembelajaran Teacher
Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)?
3. Bagaimana sistem penilaian & evaluasi dari sistem pembelajaran Teacher
Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)?
4. Bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk media sistem
pembelajaran Teacher Centered Learning (TCL) & Student Centered
Learning (SCL)?

C. Tujuan
1. Mengetahui lebih jauh tentang Teacher Centered Learning (TCL) &
Student Centered Learning (SCL)
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem pembelajaran Teacher
Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)
3. Mengetahui sistem penilaian & evaluasi dari sistem pembelajaran Teacher
Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)
4. Mengetahui penggunaan teknologi untuk media sistem pembelajaran
Teacher Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian “Teacher Centered Learning (TCL) & Student Centered Learning


(SCL)”
Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas berpikir yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa, serta dapat meningkatkan
dan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
dan pengembangan yang baik terhadap materi perkuliahan. Pembelajaran sendiri
dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran yang fokus pada dosen ataupun
pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa.3
TCL (Teacher Centered Learning) adalah metode pembelajaran yang
bersifat satu arah selama proses belajar, yaitu model pembelajaran dengan lebih
banyak mendengarkan materi oleh dosen yang ada di dalam kelas. Pada model
pembelajaran TCL ini, seorang pengajar lebih banyak menjelaskan ilmu
pengetahuan dari sudut pandangnya melalui bentuk ceramah (lecturing),
sedangkan mahasiswa lebih banyak diam, mendengarkan atau merekam materi
dengan membuat catatan di kelas.
Student Centered Learning (SCL) adalah salah satu metode pembelajaran
yang berpusat pada mahasiswa. Pendekatan ini cukup efektif karena memberikan
ruang kebebasan dan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali sendiri
ilmu pengetahuannya dengan banyak sumber referensi yang dapat ia akses
sehingga nantinya mahasiswa akan mendapat pengetahuan yang jauh lebih
mendalam (deep learning) dan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa. Hal ini
di dukung oleh adanya teori konstruktivisme Vigotsky (dalam Santrock, 2015)
yang menjadi dasar bahwa mahasiswa memperoleh pengetahuan karena keaktifan
mahasiswa itu sendiri.4
Student Centered Learning juga didefinisikan sebagai salah satu cara
belajar yang membuat mahasiswa menjadi bagian penting atau bagian utama atau

3
Kurdi, Fauzan Nuraini, Student Centered Learning dari Teacher Centered Learning Mata Ajar Ilmu
Kesehatan pada Program Studi Penjaskes. 2009.
4
Harsono. Student-Centered Learning di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia. 2008;3:1-7.

3
berpengaruh pada isi dari materi, kegiatan, dan materi itu sendiri serta kecepatan
berpengaruh dalam belajar. Melalui metode pembelajaran ini, mahasiswa
mengambil peran utama atau menjadi pusat dalam proses pembelajaran, maka
apapun yang bersangkutan dengan materi pembelajaran mahasiswa harus mandiri
dalam mencari sumber – sumber dan referensi belajar dengan bimbingan dari
dosen. Maka dosen tersebut dapat disebut juga fasilitator yang berperan untuk
memfasilitasi apa yang telah mahasiswa cari.5
Dibandingkan dengan sistem pembelajaran Teacher Centered Learning
(TCL) yang berpusat pada Dosen sebagai sumber informasi, Student Centered
Learning (SCL) membuat pemahaman mahasiswa lebih dalam dan lebih spesifik
mengenai bidang yang ditekuni dengan menjadikan mahasiswa sebagai pusat
pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa
itu sendiri. Mahasiswa sebagai peserta didik memiliki tanggung jawab untuk
memahami berbagai pengetahuan saat ia menjalani pendidikan. Kemampuan
tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan perencanaan
dalam bertindak diharapkan melekat dalam diri seorang mahasiswa. Mahasiswa
dinilai mampu untuk berpikir secara kritis dalam menghadapi fenomena yang ada
serta mampu bertindak dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan
permasalahan yang ia hadapi.6

❖ Karakteristik-karakteristik
a. Karakteristik TCL:
1. Guru menjadi satu-satunya sumber belajar
2. Guru memiliki kendali penuh dalam pembelajaran
3. Menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran (satu arah)
b. Karakteristik SCL:
1. Siswa-siswa berada dalam pusat proses pembelajaran
2. Guru membimbing pembelajaran siswa dan mengintervensi hanya jika
diperlukan untuk mencegah mereka salah jalan atau mengembangkan
konsepsi yang salah

5
Paul dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Indeks, 2012
6
Hadi, R. Dari Teacher Centered Learning ke Student Centered Learning : Perubahan Metode
Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Insania. 2007;12:408-19.

4
Teacher Centered Learning (TCL) Student Centered Learning (SCL)
Berfokus pada guru Berfokus pada siswa
Pembelajaran satu arah Pembelajaran dua arah
Guru sebagai fasilitator dan mitra
Guru sebagai sumber ilmu utama
pembelajaran
Siswa bertanggung jawab atas
Siswa diberi materi pelajaran oleh
pembelajarannya dan menciptakan
guru
kemitraan antara siswa dan guru

B. Kelebihan dan Kekurangan “Teacher Centered Learning (TCL) & Student


Centered Learning (SCL)”
Pembelajaran yang berpusat atau dominan pada guru memiliki kelebihan
dan kekurangan yang harus di ketahui baik oleh pendidiknya sendiri atau peserta
didik. Berikut kelebihan dan kekurangannya.
❖ Teacher Centered Learning (TCL)
a. Kelebihan Teacher Centered Learning (TCL):
1. Guru mudah menguasai kelas
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/ kelas
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
6. Membantu siswa mendapatkan informasi yang sulit di akses dengan cara
lain
7. Membantu siswa mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber

b. Kekurangan Teacher Centered Learning (TCL):


1. Mudah menjadi verbalisme
2. Mematikan kreativisme peserta didik
3. Menyebabkan siswa menjadi pasif

5
4. Guru sulit untuk menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik apa
yang disampaikan
5. Bila guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik maka hal ini
akan membosankan
6. Tidak secara efektif menarik dan mempertahankan perhatian siswa
7. Tidak memungkinkan guru memeriksa persepsi dan perkembangan
pemahaman siswa
8. Memberikan beban berat pada kemampuan memori kerja siswa yang
terbatas

❖ Student Centered Learning (SCL)


a. Kelebihan Student Centered Learning (SCL)
1. Siswa lebih sering berperan aktif
2. Meningkatkan interaksi kooperatif diantara siswa
3. Berpartisipasi di berbagai kegiatan investigative
4. Toleransi terhadap keberagaman
5. Meningkatkan kreativitas dan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademis
6. Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
7. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena
sesuatu yang disampaikan siswa mungkin belum di ketahui oleh pendidik
8. Mengenalkan berbagai macam gaya belajar
9. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang pembelajar

b. Kekurangan Student Centered Learning (SCL)


1. Untuk peserta didik dalam jumlah banyak sulit untuk diimplementasikan
2. Kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih banyak
3. Belum tentu efektif untuk semua kurikulum
4. Belum tentu sesuai untuk peserta didik yang tidak terbiasa aktif,
mandiri, dan demokratis
5. Sulit diimplementasikan pada kelas besar
6. Memerlukan waktu lebih banyak

6
7. Tidak efektif untuk semua jenis kurikulum
8. Tidak cocok untuk siswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan
demokratis.7

C. Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar


Penilaian dalam student centered learning berfokus pada keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik dituntut untuk dapat memperoleh
ilmu dari berbagai sumber secara mandiri, mengkaji informasi dengan berpikir
kritis dalam menghadapi masalah atau pertanyaan, dan dapat berkomunikasi
dengan orang lain dalam memecahkan masalah atau pertanyaan tersebut. Namun
bukan berarti peserta didik dilepas begitu saja, Hal tersebut dapat direalisasikan
dengan pembentukan kelompok. Menurut Karl Smith dari Texas A&M
University, penilaian kelompok dapat dilakukan dengan beberapa langkah, antara
lain : (i) menjaga agar grup tetap kecil (ii) assign roles (iii) memberikan
pertanyaan secara acak kepada satu orang dalam grup untuk menjelasakan materi
(iv) memberikan mahasiswa tugas sebelum mengadakan pertemuan grup (v) 8
menginstruksikan mahasiswa untuk menggunakan grup belajar mereka dalam
menyelesaikan tugas individu (vi) memastikan semua anggota grup mengerti,
berpartisipasi dan memahami, dan (vii) mengobservasi dan merekam kontribusi
individu. Penilaian kelompok dapat dilakukan dalam rapat besar dimana setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dihadapan kelompok lain
dengan didampingi oleh tenaga pengajar yang berhubungan dengan materi yang
dibawakan.8
Melalui metode Teacher Centered Learning (TCL), penilaian difokuskan
pada kekurangan yang dimiliki siswa dalam mencapai target prestasi tertentu dan
menentukan cara untuk memperpendek jarak target dengan capaian prestasi riil
siswa yang bersangkutan. Di dalam setting TCL, motivasi siswa dalam belajar
lebih banyak ekstrinsik karena bertumpu pada reward dan punisment yang
diberikan oleh guru. Keterlibatan guru dalam TCL justru menjadi kian penting.
Pendidik diharapkan menjadi fasilitator dan mengembangkan komunikasi yang

7
Richard Arend, Learning to Teach, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008
8
Froyd, Jeffry. & Simpson, Nancy. Student-Centered Learning Adressing Faculty Question about Student-
Centered Learning. Texas : A&M University.

7
efektif dengan siswa selama pembelajaran berlangsung, terutama dalam
mengarahkan siswa untuk mampu mengembangkan kemandirian, kerja sama,
kemampuan memecahkan masalah dan pemahaman akan keunggulan diri sendiri
terkait dengan tugas yang harus dilakukan.9

Penilaian & evaluasi “Teacher Centered Learning & Student Centered Learning”
Variabel Pendekatan Instruksional
Instruksional
Teacher Centered Learning Student Centered Learning
Hasil belajar Informasi & pengetahuan pada Informasi & pengetahuan
(learning bidang ilmu tertentu dengan interdiplin ilmu dengan
outcomes) keterampilan berpikir rendah kemampuan problem solving
serta perlu banyak hafalan serta mampu memproses
informasi
Tujuan Dosen menetukan tujuan belajar Mahasiswa & Dosen
belajar berdasarkan kurikulum menentukan tujuan belajar
berdasarkan masalah yang
dihadapi
Strategi Ditentukan dosen dan Dosen & mahasiswa bersama
belajar pengetahuan yg diberikan menentukan strategi belajar dan
melalui kuliah/ ceramah, mahasiswa diberi hak akses
ditambah tugas bacaan. kepada seluruh bahan belajar.
Pengukuran Pengukuran melalui ujian dan Pengukuran adalah bagian
& Penilaian penilain tugas. integral dari proses belajar.
Peran Dosen Dosen penanggung jawab Dosen sebagai fasilitator dan
informasi apa yg harus diterima memberi kebebasan mahasiswa
mahasiswa. mengakses informasi sumber
belajarnya
Peran Mahasiswa pasif dan menunggu Mahasiswa aktif dan
Mahasiswa dosen mengajar mereka hingga bertanggung jawab dalam
lulus. proses belajar.
Lingkungan Mahasiswa duduk dikelas dan Mahasiswa belajar disuatu
belajar dengar ceramah atau presentasi tempat dengan akses penuh ke
dosen informasi sumber belajar dan
bekerjasama mandiri diantara
mahasiswa

9
Khodijah Nyay, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

8
D. Memanfaaatkan Teknologi dalam Sistem Pembelajaran Teacher Centered
Learning (TCL) & Student Centered Learning (SCL)
Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan,
menggunakan/memanfaatkan dan mengelola proses dan sumber-sumber
teknologi yang tepat. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, cara
praktis mengomunikasikan suatu gagasan atau konsep kepada orang lain tidak
hanya dilakukan dengan penyampaian dalam teks saja, melalui presentasi digital
yang telah memanfaatkan komunikasi juga memungkinkan seseorang membuat
rekaan/tiruan (simulasi) dari kondisi yang sebenarnya sebagai peraga
penyampaian informasi.10
Pada paradigma pembelajaran TCL, tidak terlalu banyak menggunakan
alat bantu, cukup papan tulis sebagai fasilitas untuk menjelaskan dan
menggambarkan pemikiran-pemikiran dosen mata kuliah. Atau lebih jauh dapat
menggunakan Multimedia Proyektor yang dapat menggantikan peran papan tulis
dan lebih mempercepat proses ceramah, karena tidak perlu lagi menulis materinya
di papan tulis. Sedangkan untuk dilaboratorium sendiri digunakan perangkat-
perangkat bantu standar yang harus ada untuk mata kuliah yang bersangkutan.
Perangkat-perangkat ini telah ditentukan mengacu pada kurikulum dan Satuan
Acara Pengajaran dari dosen yang bersangkutan.
Perangkat bantu pembelajaran yang digunakan dalam SCL jauh lebih
banyak dan lebih bervariasi dibandingkan dengan TCL. Hal ini disebabkan oleh
karena metode-metode dan strategi belajar yang juga sangat bervariasi. Peranan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyediaan materi pembelajaran dan
penggunaan metode-metode pembelajaran yang baru sangat besar, karena begitu
banyaknya muncul teknologi-teknologi pembelajaran seperti adanya smartboard,
video conference, e-learning sampai dengan referensi belajar yang tidak terbatas
yaitu internet.11

10
Lever-Duffy, J., McDonald, J., & Mizell, A, Teaching and Learning with Technology. New York: Pearson
Education Inc 2015.
11
Wahid, Fathul at all, Pembelajaran Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi, Graha Ilmu, 2012.

9
❖ Infrastruktur dan Perangkat TIK Perguruan Tinggi
a. Komputer, Notebook, Tablet dan Smartphone,
Komputer, Notebook, Tablet dan Smartphone disini saya sebut sebagai
gadget atau terminal belajar, merupakan fasilitas pendukung utama dalam
pembelajaran SCL ini. Semua mahasiswa dituntut dapat memiliki gadget agar
dapat dengan mudah memperoleh akses ke berbagai sumber daya pembelajaran.
Gadget ini merupakan endpoint bagi setiap mahasiswa dari infrastruktur jaringan
komputer yang dimiliki oleh suatu institusi perguruang tinggi, sehingga
mahasiswa dapat mengakses Internet sebagai referensi tidak terbatas serta mampu
juga mengakses bahan ajar yang dimiliki oleh dosen yang telah menaruh dalam
suatu virtual class, sehingga mahasiswa tinggal mengunduh materi-materi ajar
dari dosen. Selain itu gadget ini juga harus dapat mengakses sumber belajar
perguruan tinggi melalui digital library perguruan tinggi tersebut.

b. Smartboard
Smartboard atau papan pintar merupakan perangkat bantu belajar berbasis
TIK yang berbentuk layar proyektor seperti pada multimedia proyektor pada
umumnya, namun memiliki fasilitas seperti komputer dan interaktif seperti tablet
PC.Smartborad ini sangat menunjang pembelajaran interaktif, dan memudahkan
proses mengajar serta memiliki kemampuan dalam menyediakan referensi-
referensi materi ajar yang berbasis animasi dan interaktif.

10
c. Jaringan Komputer & Internet.
Jaringan komputer yang dapat menjangkau seluruh area kampus,
merupakan fasilitas pendukung yang harus ada, agar aksesibilitas mahasiswa
dalam memperoleh sumber daya pembelajaran darimana saja dalam lingkungan
kampusnya. Dengan memberikan akses Internet kedalam jaringan komputer
kampus, maka bukan hanya sumber daya pembelajaran dalam kampus saja yang
dapat dimanfaatkan, bahkan sumber daya pembelajaran dariseluruh dunia dapat
kita jangkau dan menjadikannya referensi yang semakin lengkap.

d. Sistem E-Learning
Sistem E-Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
kemunculannya menandai masuknya TIK dalam dunia pendidikan. Konsep E-
Leraning adalah belajar dimana saja dan kapan saja. Untuk itu perlu dibangun
materi pembelajaran yang lengkap dan sistematis, karena pada dasarnya E-
Learning sebagai sistem tidak akan bisa berfungsi tanpa adanya content atau isi
materi pembelajaran.
Materi pembelajaran yang berkembang saat ini pada e-learning, mulai dari
materi berbasis teks, audio, video, animasi dan lain-lain. Keragaman jenis materi
ajar ini sangat membantu mahasiswa dalam peningkatan pemahamannya.

11
e. Digital Library
Digital Library atau perpustakaan digital akan memudahkan mahasiswa
dalam mengakses informasi materi pembelajaran diperpustakaan kampusnya,
Namun tidak hanya sampai pada sumber materi dari perpustakaannya saja, bisa
saja mahasiswa mengakses digital library dari perguruan tinggi lainnya, jika
memiliki kerjasama digital library antar perguruan tinggi.

f. Video Conference
Video conference memungkinkan dosen dan mahasiswa tetap dapat
berkomunikasi dan melakukan proses pembelajaran dimana saja dan tetap saling
bertatap muka. Teknologi Video Conference saat ini bukan hanya menjanjikan
tatap muka dua arah saja (point to point), namun dapat juga dilakukan oleh dosen
kepada banyak mahasiswa sekaligus, bahkan pada tempat yang berbebda-beda.
Hal ini didukung dengan adanya teknologi video conference yang dapat
menampilkan seorang dosen mengajar dengan satu perangkan video conference
dan tetap dapat dilihat oleh mahasiswanya, bahkan dapat berinteraksi dalam
proses belajarnya melalui suatu website atau bahkan melalui smartphone atau
gadgetnya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
TCL (Teacher Centered Learning) adalah metode pembelajaran yang
bersifat satu arah selama proses belajar, yaitu model pembelajaran dengan lebih
banyak mendengarkan materi oleh dosen yang ada di dalam kelas. Student
Centered Learning (SCL) adalah salah satu metode pembelajaran yang berpusat
pada mahasiswa. Pendekatan ini cukup efektif karena memberikan ruang
kebebasan dan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali sendiri ilmu
pengetahuannya dengan banyak sumber referensi yang dapat ia akses sehingga
nantinya mahasiswa akan mendapat pengetahuan yang jauh lebih mendalam (deep
learning) dan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa.
Kelebihan Teacher Centered Learning (TCL): (1) Guru mudah menguasai
kelas, (2) mudah mempersiapkan dan melaksanakannya, (3) guru mudah
menerangkan pelajaran dengan baik. Kekurangan Teacher Centered Learning
(TCL): (1) Mudah menjadi verbalisme (2) mematikan kreativisme peserta didik,
(3) menyebabkan siswa menjadi pasif. Kelebihan Student Centered Learning
(SCL): (1) Siswa lebih sering berperan aktif, (2) meningkatkan interaksi
kooperatif diantara siswa, (3) berpartisipasi di berbagai kegiatan investigative.
Kekurangan Student Centered Learning (SCL): (1) Untuk peserta didik dalam
jumlah banyak sulit untuk diimplementasikan, kemungkinan untuk menggunakan
waktu yang lebih banyak, (2) belum tentu efektif untuk semua kurikulum, (3)
belum tentu sesuai untuk peserta didik yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan
demokratis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hetti, 2017, Efektivitas Metode Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) & TCL
(Teacher Centered Learning), Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya, Jurnal Psikologi Indonesia Volume 6, No. 2.

Sitti, 2017, Perspektif Belajar Sebagai Landasan Psikologi Dalam Pengembangan Media
& Teknologi Pembelajaran, Lentera Pendidikan, Vol. 20 No.

Kurdi, 2009, Student Centered Learning dari Teacher Centered Learning Mata Ajar Ilmu
Kesehatan pada Program Studi Penjaskes, Graha Ilmu.

Harsono, 2008, Student-Centered Learning di perguruan tinggi. Jurnal Pendidikan


Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia.

Paul, 2012, Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Indeks.

Hadi, 2007, Dari Teacher Centered Learning ke Student Centered Learning : Perubahan
Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Insania.

Richard, 2008, Learning to Teach, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Froyd, 2012, Student-Centered Learning Adressing Faculty Question about Student-


Centered Learning. Texas : A&M University.

Khodijah, 2106, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.

Mizell, 2015, Teaching and Learning with Technology. New York: Pearson Education
Inc.

Wahid, 2012, Pembelajaran Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi, Graha Ilmu.

14

Anda mungkin juga menyukai